• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Film Nightcrawler dalam Pemaknaan Semiotika Peirce

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanda-tanda bagaimana kontributor direpresentasikan dalam film Nightcrawler. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya pada bagian metodologi, penulis akan menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Peirce. Metode triadik semiotik Peirce dipakai dengan upaya mengetahui makna-makna mengenai kontributor yang direpresentasikan oleh tanda yang berbentuk film. Dalam prosesnya, peneliti akan mengawali dengan menghubungkan adegan pada setiap scene film Nightcrawler.

Film ini dibagi dalam beberapa adegan yang penulis jadikan unit analisis dan dimasukkan ke dalam tabel agar mudah dipahami.

Tabel 4.2 Scene 1 Frame 1-5 [00:02:43 s/d 00:06:26]

No. Video Dialog

1. -

2.

3. Polisi: “Apa yang kau lakukan di sini?”

Lou: “Aku tersesat”

Polisi: “Ini daerah terlarang.”

Lou: “Aku tidak tahu, tidak ada tandanya.”

Polisi: “Tanda ada di mana-mana.”

Polisi: “Tunjukkan kartu identitasmu.”

Lou: “Kenapa?”

Polisi: “Ada gerbang rusak di sana, dan kau menerobos.”

Lou: “Maaf pak, gerbang itu sudah terbuka. Kupikir ini jalan memutar.”

Polisi: “Biar kulihat kartu identitasmu. Keluarkan!”

Lou: “Seragam jenis apa itu?”

Polisi: “Aku yang akan bertanya.”

Lou: “Itu seragam khusus ya? Aku mencoba

dapatkan pekerjaan seperti itu. aku suka

menjaga sesuatu.”

Polisi: “Benarkan?”

Lou: “Ini pak. Aku rasa aku yang harusnya berputar arah.”

5. Lou: “Bagaimana kalau magang. Banyak

anak muda yang mengambil kerja tak dibayar.

Itu sesuatu yang ingin kulakukan.”

Kontraktor: “Aku tak mempekerjakan pencuri.”

Gambar 4.6 Analisis scene 1

Dalam adegan ini digambarkan suasana kota Los Angeles pada malam hari. Lampu-lampu kota serta suara kereta api melintas memecah keheningan di pinggir rel di mana Lou sedang mencoba untuk mencuri kawat pagar. Walau sempat diinterogasi polisi namun Lou berhasil kabur dan mengambil jam tangan milik polisi itu. Pada adegan ini acap ditampilkan Lou sedang mencuri. Ia mencuri

Pencuri (sign)

Ikon : Adegan Lou sedang memotong kawat pagar

Indeks : Kawat pagar yang dipotong Lou berhasil ia bawa, kawat ini ia letakkan di dalam mobilnya

Simbol : Seorang kontraktor menyebut Lou pencuri

Latar belakang seorang kontributor beraneka ragam. Seseorang yang berasal dari kalangan menengah ke bawah bahkan pencuri pun bisa menjadi kontributor. (intepretant)

pagar, jam tangan, hingga sepeda pada keesokan harinya di taman. Lou juga sempat melamar kerja namun ia ditolak mentah-mentah karena reputasinya yang buruk. Adegan-adegan ini menggambarkan secara gamblang siapa sosok Lou (object) sesungguhnya. Yaitu seorang pengangguran yang berpenghasilan dari mencuri (sign)

Profesi kontributor layaknya wartawan pada umumnya, yaitu terbuka untuk siapa saja (interpretant). Dari berbagai latar belakang asal memiliki skill dan kemampuan lapangan yang mumpuni seseorang bisa menjadi kontributor. Menjadi kontributor juga tidak mensyaratkan latar belakang pendidikan yang tinggi.

Nurudin menjabarkan adanya tiga syarat seseorang bisa menjadi wartawan. Pertama, profesi wartawan terbuka bagi siapa saja. Kedua, tidak perlu mendapat izin praktik resmi. Ketiga, tak harus mendapat pendidikan tinggi.99 Dari ketiga syarat tersebut dapat disimpulkan bahwa profesi wartawan, termasuk wartawan lepas atau kotributor merupakan profesi yang cukup bermodalkan kemauan dan alat pendukung tanpa harus ada latar belakang yang mumpuni terkait profesinya.

Tabel 4.3 Scene 2

Frame 6-10 [00:02:07 s/d 00:21:11]

No. Video Dialog

1. Nina: “Kau bantu kami dengan jadikan kami

yang pertama kau hubungi. Aku ingin kau meneleponku ketika punya sesuatu.”

Lou: “Sesuatu seperti ini?”

Nina: “Ya.”

99

2. Nina: “Itu hanya sebagian. Kami menyukai

kejahatan kriminal, tapi tak semuanya. Contohnya pembajakan mobil di Compton. Sekarang itu bukan berita baru. Pemirsa kita ternyata lebih tertarik pada kejahatan di area

perkotaan sampai pinggiran kota.”

3. Nina: “Korbannya sebaiknya orang kaya,

kulit putih. Terluka di tangan orang-orang

miskin atau minoritas.”

Lou: “Hanya kejahatan?”

Nina: “Tidak. Bisa juga kecelakaan, bermain,

mobil, bus, kereta api, pesawat, kebakaran. Tapi berdarah-darah.”

4. Nina: “Grafiknya harus jelas. Cara terbaik

dan terjelas yang bisa kuungkapkan padamu Lou, yaitu menangkap semangat kami dengan berpikir berita kami bagaikan wanita menjerit berlari ke jalanan dengan leher tergorok.”

5. Nina: “Aku paham. Aku cepat tanggap. Kau

akan bertemu denganku lagi.”

Gambar 4.7 Analisis scene 2

Adegan pada scene ini memperlihatkan Nina memberi pengarahan kepada Lou mengenai berita apa yang harus Lou cari (object). Awalnya, Nina meminta Lou untuk segera menghubunginya jika menemukan berita kecelakaan serupa. Lou bertanya berita seperti apa yang dimaksud. Berita yang dimaksud ialah peristiwa yang menampilkan banyak darah.

Tidak hanya kecelakaan, berita kriminal juga disarankan (sign). Terutama tindak kejahatan di perkotaaan hingga pinggiran kota. Pertimbangan yang dilihat Nina adalah bagaimana pemirsa menyukai berita semacam itu. Nina kembali menekankan berita dengan peristiwa berdarah dan grafik atau gambar yang jelas.

Mencari berita kriminal dan kecelakaan (sign)

Ikon : Adegan Nina menjelaskan berita seperti apa yang harus Lou cari

Indeks: Nina menjelaskan ia ingin berita yang

“berdarah”, mengindikasikan berita yang ia

maksud adalah berita kecelakaan dan kriminal.

Symbol: Secara terang-terangan Nina menjelaskan bahwa ia menyukai kejahatan kriminal.

Kontributor diminta direktur berita, produser atau atasanya untuk meliput berita kriminal dan kecelakaan yang bersifat sensasional. (intepretant)

Arahan direktur berita

Di akhir adegan Nina berterima kasih kepada Lou karena ia menangkap spirit KWLA News. Nina menganalogikan berita kegemarannya seperti wanita menjerit sambil berlari di jalan dengan leher tergorok.

Dalam manajemen media massa, tugas seorang direktur berita adalah memberikan arahan terhadap semua aktivitas siaran televisi untuk bagian pemberitaan. Pengambilan keputusan oleh seorang direktur berita dititik beratkan terhadap peristiwa apa yang akan diliput, kisah apa yang disiarkan, bagaimana, serta kapan semua itu akan direpresentasikan.100 Sebagai direktur berita dalam film ini Nina memiliki hak untuk menentukan berita apa yang harus Lou cari.

Interpretan dari adegan ini ialah kontributor biasanya diminta produser berita untuk meliput berita kriminal dan kecelakaan yang bersifat sensasional (interpretan). Hal demikian dianggap penting sebab semakin berita bersifat sesasional makan pemirsa akan tertarik untuk berlama-lama menonton. Dengan begitu, rating program berita bisa meningkat.

Interpretan dari adegan ini adalah kontributor diminta direktur berita, produser atau atasanya untuk meliput berita kriminal dan kecelakaan yang bersifat sensasional (interpretant). Berita yang mengarah pada konflik, kriminal, kekerasan dan lain-lain merupakan praktek trivialisasi demi keuntungan ekonomi yang sebesar-besarnya dalam dunia media.101 Sebab salah satu indikator trivialisasi adalah ketika kekerasan menjadi hal yang utama dalam tayangan .102

100

Op.Cit., hal. 181

101

Redaksi LP3ES, Op.Cit., hal. 237

102

Tidak heran apabila televisi berusaha terus menerus untuk mengikat pemirsa agar mereka terus tersihir dan menempel di layar kaca. Mengutip pernyataan Silalahi dalam Jurnalisme Liputan 6, yang perlu dilakukan adalah bagaimana pihak manajemen media bisa secara terus menerus menahan penonton agar tidak pindah saluran.103

Seperti program acara televisi pada umumnya, rating pun cukup berperan dalam menentukan berita seperti apa yang bakal membuat publik menahan diri untuk berlama-lama menatap layar kaca. Karena media tidak jauh-jauh dari praktik komersialisme dan dampaknya, yaitu ketika pemasang iklan dan pemilik media memengaruhi berbagai kebijakan editorial.104 Inilah alasan mengapa kontributor cenderung meliput kejadian-kejadian yang bersifat bombastis dan sensasional guna memaksimalkan pemasukan honor.

Tabel 4.4 Scene 3

Frame 11-17 [00:24:47 s/d 00:26:08]

No. Video Dialog

1. Lou: “Pekerjaan lain?”

Rick: “Entahlah. Seminggu kerja di sini, seminggu kerja di sana.”

2. Lou: “Kenapa harus memperkerjakanmu?

Promosikan dirimu.”

Rick: “Baiklah.”

3. Rick: “Aku Rick. Aku naik bus tiga kali

untuk ke sini. Aku tamatan SMA dan butuh pekerjaan. Banyak yang bisa kulakukan jika

kau menerimaku.” 103 Ibid, hal. 207 104 Ibid, hal. 180

4. Lou: “Di mana Rumah mu, Richard?”

Rick: “Sekarang aku belum punya.”

Lou: “Kau gelandangan?”

Rick: “Ya untuk sementara.”

5. Lou: “Kau menjual diri?”

Rick: “ Apa, di jalanan? Tidak.”

Lou: “Itu bukan pertanyaan.”

Rick: “Aku Lurus.”

Lou: “Berapa banyak pria lurus menjual diri?”

6. Lou: “Kau punya SIM?”

Rick: “Ya”

Lou: “Mengenal baik Los Angeles?”

Rick: “Ya, aku tumbuh di sekitar sini.”

Lou: “Bisa kerja malam ini?”

Rick: “Mengerjakan apa?”

Lou: “Aku Menjalankan usaha berita tv yang

sukses. Kami merekam kejadian-kejadian. Mungkin kau melihat rekamanku pagi ini. Pembajakan mobil yang fatal.

Rick: “Aku tidak punya tv, tapi itu terdengar

keren.”

7. Lou: “Punya ponsel?”

Rick: “Ya.”

Lou: “Ada GPSnya?”

Rick: “Ada.”

Lou: “Selamat kau diterima.”

Gambar 4.8 Analisis scene 3

Pada adegan ini terlihat Lou dan Rick sedang duduk di sebuah restoran. Dengan pengambilan gambar medium shot yang mempertegas hubungan antarpersonal dua orang. Di sana Lou mewawancarai Rick dalam rangka merekrut bawahan (object) karena ia butuh pegawai untuk membantunya bekerja. Wawancara dilakukan oleh dua orang dalam bentuk interaksi melalui bentuk

Syarat berdasarkan subjektivitas dan kebutuhan kontributor

(sign)

Ikon : Adegan Lou memberikan beberapa pertanyaan kepada Rick

Indeks: SIM, GPS dan pengetahuan Rick mengenai Los Angeles menjadi pertanyaan krusial yang diberikan Lou, indikasi bahwa hal-hal tersebut yang menjadi prioritas Lou dalam mempekerjakan orang

Simbol: Ucapan “Selamat kau diterima” sebagai simbol

bahwa Rick resmi menjadi pegawai Lou karena ia memenuhi syarat

Perekrutan Bawahan

(object)

Kontributor mempekerjakan orang dengan syarat yang ia tentukan sendiri. Hal ini karena bawahannya bekerja untuk dirinya, bukan media. Di Indonesia orang yang bekerja membantu kontributor disebut Stringer. (intepretant)

tanya jawab untuk mencapai tujuan tertentu105. Dalam wawancara itu tidak banyak yang bisa Rick promosikan tentang dirinya. Hal ini terlihat ketika ia mengaku tamatan sekolah menengah atas, tidak memiliki rumah serta pekerjaan yang jelas. Namun Lou tampak kurang memperdulikan hal itu. Kemudian ia bertanya soal SIM, pengetahuan Rick akan kota Los Angeles, dan GPS. Dari beberapa syarat yang diajukan (sign) ia langsung menerima Rick menjadi bawahanya.

Di Indonesia, merupakan hal yang lazim ketika kontributor mempekerjakan orang lain untuk membantu pekerjaannya. Orang itu biasa disebut tuyul. Tuyul sendiri adalah sebutan lain dari stringer versi Indonesia. Muhajir secara sederhana mendefinisikan istilah tuyul sebagai praktik mempekerjakan orang lain oleh koresponden atau kontributor. Praktik ini merupakan hal yang biasa terjadi di kalangan wartawan televisi, terutama di daerah. Kontributor atau koresponden membayar orang lain untuk menjadi pekerja mereka. Meski begitu, praktik mempekerjakan orang lain dalam pengumpulan berita dan gambar itu sebenarnya sudah jauh lebih dulu dibanding istilah tuyul datang kemudian.106

Stringer alias tuyul bekerja bukan untuk media melainkan kontributor sehingga syarat yang dipenuhi calon stringer/tuyul bergantung dari kebutuhan kontributor itu sendiri (interpretant). Pada dasarnya, stringer atau tuyul bertanggung jawab pada kontributor sedangkan kontributor bertanggung jawab kepada perusahaan media. Jika tugas stringer kepada kontributor sudah jalan,

105

Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, edisi kelima, PB, Jakarta, hal. 28

106

Anton Muhajir, Wajah Retak Media: Stringer, Tuyul Modern Jurnalisme TV, Aji Indonesia: Jakarta, 2009. Hal. 21

mereka sudah melakukan pekerjaannya. Selebihnya urusan kontributor dengan TV masing-masing.107

Biasanya syarat yang paling sering dipenuhi stringer lebih bersifat teknis, seperti memiliki kamera, kendaraan pribadi dan kemampuan mengenal medan. Hal ini yang disebut Muhajir bahwa proses menjadi stringer itu gampang.108

Tabel 4.5 Scene 4

Frame 18 - 21 [00:02:07 s/d 00:21:11]

No. Video Dialog

1. Nina: “Aku tak bangun sampai jam5. Aku

merasa sekarang waktunya sarapan pagi.”

Lou: “Aku yakin kau tetap cantik setiap waktu. Bahkan, menurutku kau lebih cantik daripada Lisa Mays. Aku suka riasan gelap di

matamu. Aku juga suka harusm tubuhmu.”

Nina: “Asalmu dari mana Lou?”

Lou: “Ujung utara lembah, kadang ingin

pulang tetapi tak seorangpun yang ku kenal masih tinggal di sana. Kau dari Philadelphia,

Pennsylvania.”

Nina: “Bagaimana kau bisa tahu?”

Lou: “Dari internet. Semua tentangmu ada di

internet. Tidak keseluruhan, tapi banyak. Aku sudah menonton semua video saat kau masih jadi wartawan. aku yakin kau sudah

menontonnya.”

Nina: “Astaga, tidak tanpa sepengetahuaku”

2. Lou: “Aku ingin menjadi pria yang memiliki

stasiun berita dan kamera sendiri. Usaha ini berjalan baik. Tapi dalam rangka tumbuh ke tingkat selanjutnya, aku perlu selangkah di depan dari para pesaingku dan mengambil

107

Ibid

108

resiko. Aku juga butuh dukungan finansial untuk melakukan perluasan usaha. Mau

tambah margaritanya?”

Nina: “Satu saja cukup.”

Lou: “Terimakasih sudah datang untuk

mengobrol. Tempatku sekarang yaitu aku ingin berhubungan dengan seseorang yang bisa kujadikan tim dan berbagi pekerjaan. Pekerjaan yang sama dan jam kerja yang sama dan lain-lain. Aku bisa buat daftar yang

lain, tapi kau tahu maksudnya.”

Nina: “Kuharap kau menemukan seseorang.”

Lou: “Masalahnya sekarang Nina, Aku sangat

yakin sudah menemukanya.”

3. Nina: “Baiklah, aku akan mengatakannya

secara sopan. Aku hanya ke luar makan

malam denganmu Lou murni profesional.”

Lou: “Menurutku bukan rahasia kalau aku

sendiri yang telah menaikkan nilai rating

stasiun televisimu.”

Nina: “Peringkat stasiun televisi kamu?

Wow.”

Lou: “Aku hanya bisa membayangkan bahwa kebutuhanmu akan meningkat bulan depan.”

4. Nina: “Kami pasti menghargai semua

usahamu.”

Lou: “Ada hal-hal baik tentang sendirian. Kau punya waktu melakukan hal-hal yang kau inginkan. Seperti belajar dan membuat rencana. Tapi kau tak bisa makan malam seperti ini atau berhubungan fisik dengan

seseorang. Maksudku bukan berteman biasa.”

Nina: Kau ingin hubungan seperti apa?”

Lou: “Aku ingin itu, bersamamu. Seperti kau

ingin mempertahankan pekerjaan dan asuransi

Gambar 4.9 Analisis scene 4

Suasana yang tergambar di adegan ini romantis. Efek pencahayaan restoran yang redup serta properti pendukung yang klasik dan elegan membuat adegan ini tampak seperti kencan antara Lou dan Nina. Namun posisi duduk mereka tidak memberikan kesan kedekatan emosional layaknya sepasang kekasih. Dari gestur dan ucapannya terlihat Nina masih menjaga profesionalitasnya sebagai bos Lou.

Hubungan yang lebih dekat (object)

Kontributor berusaha membangun hubungan informal yang intim dengan atasan demi keuntungan pribadi. (intepretant)

Kepentingan pribadi (sign)

Ikon : Adegan Lou dan Nina berbincang di restoran dengan nuansa romantis

Indeks : Lou dengan terang-terangan mengutarakan keinginannya untuk menjalin hubungan yang lebih intim dengan Nina agar ia bisa bekerja lebih giat, dengan begitu rating KWLA News semakin meningkat, indikasi adanya kepentingan pribadi yang dibawa Lou dalam menjalin hubungan itu

Symbol: Kata-kata yang diucapkan Lou memberikan makna bahwa ia sedang mencapai tujuan pribadi dengan cara memanfaatkan situasi yang ada

Dalam perbincangan itu Lou berniat untuk mengembangkan usaha jasa video rekamannya dan itu memerlukan biaya. Di sela-sela obrolan Lou selalu memuji Nina, seakan ia sedang mendekati wanita yang ia sukai. Bahkan Lou tidak segan untuk meminta hubungan yang lebih intim dengan Nina (object), yaitu hubungan di luar urusan pekerjaan. Nina sempat menolak, namun penjelasan Lou yang mampu membuat tujuannya rasional semata-mata demi keuntungan materi menggiring Nina untuk menuruti kepentingan yang sedang Lou bawa (sign).

Kontributor berusaha membangun hubungan informal yang intim dengan atasan demi keuntungan pribadi (interpretant). Untuk mencapai tujuan pribadi ini diperlukan aspek persuasif dalam berkomunikasi, yaitu berupa ajakan. Sebab dalam pembicaraan persuasif kita akan berusaha mencapai dua tujuan. Pertama, kita ingin memperkuat atau mengubah sikap dan kepercayaan pendengar. Kedua, kita ingin memotivasi pendengar untuk melakukan sesuatu.109

Dalam komunikasi yang bersifat persuasif, biasanya komunikator menggunakan daya tarik psikologis. Daya tarik psikologis dipusatkan pada motif kekuatan-kekuatan yang menyemangati seseorang untuk mengembangkan, mengubah, atau memperkuat sikap, atau cara perilaku tertentu. Devito membagi daya tarik psikologis menjadi beberapa poin, yaitu:

1. Rasa takut. Kita banyak dimotivasi oleh keinginan menghindari rasa takut. Kita takut kehilangan uang, keluarga, kawan, cinta, kesehatan, pekerjaan, dan hampir semua yang kita miliki dan kita anggap penting.

109

2. Kekuasaan, kendali dan pengaruh. Kita menginginkan kekuasaan, kendali dan pengaruh. Kita menginginkan kekuasaan atas diri sendiri dan atas orang lain.

3. Harga diri dan pengakuan. Harga diri, setidak-tidaknya sebagian, dicapai melalui pengakuan dari orang lain.

4. Pencapaian.kita ingin berhasil dalam apapun yang kita kerjakan.

5. Motif keuangan. Banyak orang yang dimotivasi oleh keinginan mendapatkan uang.110

Pada adegan di film ini, Lou memainkan daya tarik psikologis untuk mempengaruhi Nina dalam mengambil tindakan. Ia mengendalikan semua aspek daya tarik psikologis menurut Devito dari diri Nina, terutama dalam hal motif keuangan. Hal ini tampak saat ia membahas soal turunnya pamor KWLA yang berdampak pada pemasukan ekonomi mereka.

Tabel 4.6 Analisis Acene 5

Frame 22 - 25 [00:57:30s/d 01:00:55]

No. Video Dialog

1. Adegan Lou berteiak kesal

2. Adegan Lou mengerjai mobil van Joe Loder

3. Lou: “Sejak kapan mobil Coldwater lebih

capat dari Laurel? Sedang memikirkan apa?

Aku tidak ingin berbicara sendiri.”

Rick: “Karena Coldwater memiliki enam

lampu. Aku sudah tunjukkan rute ini. kau

110

ingin mendahului Laurel, kau harus

mengatakan sesuatu.”

-

Rick: “Kenapa buru-buru? Kenapa kita tidak ke pemerkosaan di Griffith Park seperti yang lain?

-

Rick: “Astaga, itu mobil van Mayhem, Joe Loder dan temannya.”

Lou: “Parkir mobilnya dan ambil kameramu.”

-

Rick: “Bagaimana mereka bisa menabrak

tiang? Hei jangan merekamnya, dia bagian

dari kita.”

Lou: “Tidak lagi Rick, dia barang dagangan.”

Gambar 4.10 Analisis Scene 5

Kontributor memiliki daya saing yang kuat. (intepretant)

Kecelakaan yang dialami Joe Loder (object)

Lou mencelakai dan merekam lawan/pesaing yang sekarat

(sign)

Ikon : Adegan Lou merekam Joe Loder yang sekarat

Indeks : Lou mengerjai mobil van milik Joe Loder diam-diam, indikasi Lou sengaja mendisfungsikan van milik Joe agar terjadi kecelakaan

Symbol: Lou menepuk pundak Rick ketika Rick bertanya mengapa ini terjadi, mengisyaratkan seolah itu bukan hal besar sebab tanpa sepengetahuan Rick, Lou lah penyebab utama kecelakaan tersebut.

Dalam sebuah frame Lou diam-diam melakukan sesuatu pada mobil lawannya sesama kontributor. Ia tampak seperti habis memutus kabel rem van biru itu. Dengan tenang ia pergi seakan tidak melakukan apa-apa. Frame berikutnya Lou dan Rick menuju suatu tempat dengan kecepatan mobil yang tinggi. Lou yakin ada sesuatu terjadi di sana. Sesampainya di lokasi, ada sebuah kecelakaan parah. Kecelakaan itu ternyata dialami oleh mobil van biru lawannya yang juga rekan se-profesi, Joe Loder (object). Lou langsung mempersiapkan kamera dan merekam korban yang masih hidup dan bersimbah darah. Kesimpulan dari adegan ini adalah, Lou menjebak lawannya agar celaka kemudian ia merekam kejadian (sign)

Interpretan dari adegan ini ialah kontributor bersaing untuk mencapai tujuan karirnya hingga tak segan membangun konflik dengan kawan hingga lawan. Artinya, kontributor memiliki daya saing yang kuat (interpretant). Kontributor meminimalisir saingan, tujuannya agar rekaman yang ia peroleh lebih menarik karena tidak ada rekaman lain yang menyaingi. Tujuannya tidak lebih dari soal penghasilan dari video yang terjual. Sederhananya, jika video dari kontributor lain lebih menarik dan dibeli, video miliknya tidak laku lalu tidak bisa

diuangkan.

Dalam film ini nampak bahwa Lou tidak memiliki ketertarikan untuk menjalin hubungan yang baik dengan sesama kontributor. Bahkan kenalan se-profesinya itu dianggap lawan hingga ia tak segan mencelakai mereka. Tindakan yang dilakukan Lou tersebut merupakan wujud dari konflik antara dirinya dengan Joe Loder.

Sebelumnya, pada adegan di menit 00:55:29 Lou terlambat sampai di lokasi sebuah peristiwa kecelakaan. Hal ini membuat ia kesal karena lawannya, Joe Loder telah lebih dulu merekam gambar dan mengolok dirinya. Lou merasa sangat kesal karena akibat dari kejadian itu ia dimarahi Nina. Sejak itu, Lou menganggap Joe Loder sebagai saingan yang harus disingkirkan sebab jika tidak akan menghambat perkembangan karirnya. Pada scene berikutnya, dimunculkan adegan Lou berteriak di depan kaca seakan menumpahkan emosi mendalam yang ia rasakan. Ia berteriak kencang dan membanting kaca hingga pecah. Ini merupakan visualisasi emosi Lou akibat konflik antara dirinya dan Joe Loder.

Kebanyakan konflik melibatkan emosi sehingga meninggalkan kesan buruk yang sangat mendalam dan berpotensi menimbulkan dampak luka batin. Emosi yang tidak terkendali acap kali mendorong konflik menjadi berlarut-larut dan sulit dihentikan. Persaingan tidak sehat merupakan kerugian yang timbul akibat konflik. Sebaliknya, konflik juga efek dari persaingan tidak sehat yang hadir di antara pelakunya.111

Persaingan tidak sehat dalam dunia kerja menimbulkan suasana atau atmosfer kerja yang tidak sehat pula. Konflik dan persaingan tidak sehat yang berlarut-larut memicu seseorang berbuat di luar batas wajar.112 Dalam adegan ini,

Dokumen terkait