• Tidak ada hasil yang ditemukan

Filsafat Pendidikan Pancasila dalam tinjauan ontologi, Epistemologi,dan Aksiologi

FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA

D. Filsafat Pendidikan Pancasila dalam tinjauan ontologi, Epistemologi,dan Aksiologi

1. Ontologi

Ontologi adalah bagian dari filsafat yang menyelidiki t ent ang hakikat yang ada. M enurut M uhamm ad Noor Syam (1984:24), ont ologi kadang-kadang disam akan dengan m et afisika; sebelum m anusia menyelidiki yang lain, manusia berusaha mengert i hakikat sesuat u.

Pancasila sebagai filsafat , ia m em punyai abst rak umum dan universal. Yang dimaksud isi yang abst rak disini bukannya Pancasila sebagai filsafat yang secara operasionalkan t elah diw ujudkan dalam kehidupan sehari-hari, melainkan sebagai pengert ian pokok yang dipergunakan unt uk merum uskan m asim g-masing sila.

a. Sila pert am a, Ket uhanan Yang M aha Esa

Sila pert am a m enjiwai sila-sila yang lainnya. Di dalam sist em pendidikan Nasional dijelaskan bahw a pendidikan nasional adalah

pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan sila pert am a ini kit a diharapkan bert akwa kepada Tuhan Yang M aha Esa, juga merupakan bagian dari sist em pendidikan nasional. Ini sesuai dengan t ujuan pendidikan nasional yaitu unt uk menjadikan manusia beriman dan bert akw a kepada Allah. Karena it u, di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dit anam kan nilai-nilai keagamaan dan Pancasila.

b. Sila kedua, Kemanusian yang adil dan beradab

M anusia yang ada di muka bumi ini m empunyai harkat dan mart abat yang sama, yang diperlakukan sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan fit rahnya sebagai ham ba Allah (Darmodiharjo, 1988:40).

Pendidikan tidak membedakan usia, agama dan tingkat sosial budaya dalam m enunt ut ilmu. Set iap m anusia mem ilki kebebasan dalam menuntut ilmu, mendapat perlakuan yang sama, kecuali t ingkat ket akw aan seseorang. Pendidikan harus dijiw ai Pancasila sehingga akan m elahirkan m asyarakat yang susila, bert anggung jaw ab, adil dan makm ur baik spirit ual m aupun mat erial, dan berjiw a Pancasila. Dengan demikian sekolah harus mencerminkan sila-sila dari Pancasila.

c. Sila ket iga, Persat uan Indonesia

Sila ket iga ini t idak m em bat asi golongan dalam belajar. Ini berart i bahw a semua golongan dapat m enerim a pendidikan, baik golongan rendah m aupun golongan t inggi, t ergant ung kemam puannya untuk berpikir, sesuai dengan UUD 145 pasal 31 ayat 1.

d. Sila keempat , Kerakyat an yang Dipimpin oleh Hikm at Kebijaksanaan dalam Perm usyarat an/ Perw akilan.

Sila keem pat ini sering dikait kan dengan kehidupan demokrasi. Dalam hal ini, demokrasi sering diart ikan sebagai kekuasaan di t angan rakyat . Bila dilihat dari dunia pendidikan , maka hal ini sangat relevan , karena m enghargai orang lain dem i kemajuan. Di sam ping itu, juga sesuai dengan UUD 1945 pasal 28 yang menyat akan kebebasan unt uk mengeluarkan pendapat baik lisan m aupun tulisan. Jadi dalam m enyusun pendidikan, diperlukan ide-ide dari orang lain dem i kemajuan pendidikan.

e. Sila kelim a, Keadilan sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Dalam sist em pendidikan nasional, m aksud adil dalam arti yang luas mencakup seluruh aspek pendidikan yang ada. Adil di sini adil dalam melaksanakan pendidikan: ant ara ilmu agama dan umum itu seimbang; disam ping mengejar IM TEK, kit a juga mengejar IM TAQ yang m erupakan tujuan dari ibadah. Adil juga dalam art i sem pit di kelas, pendidik tidak boleh membeda-bedakan sisw a.

2. Epistemologi

Epist em ologi adalah studi t ent ang penget ahuan benda-benda, epist emologi dapat juga berart i bidang filsafat yang m enyelidiki sum ber, syarat , proses t erjadinya ilmu penget ahuan, bat as validit as, dan hakikat ilm u penget ahuan. Dengan filsafat kit a dapat m enent ukan tujuan-tujuan yang akan dicapai demi peningkat an ket enangan dan kesejat eraan hidup, pergaulan dan berw arga Negara. Untuk itu Indonesia t elah menemukan filsafat Pancasila.

a. Sila pert am a, Ket uhanan Yang M aha Esa

Pancasila lahir tidak secara mendadak , t et api melalui proses panjang. Pancasila digali dari bum i Indonesia yang m erupakan dasar Negara, pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, t ujuan dan arah untuk m encapai cit a-cit a dan perjanjian luhur rakyat Indonesia (Widjaya, 1985:176-177).

Dengan dem ikian, Pancasila bersum ber dari bangsa Indonesia yang prosesnya m elalui perjuangan rakyat . Bila kit a hubungkan dengan Pancasila m aka dapat kit a ket ahui bahw a apakah ilm u itu didapat melalui rasio at au dat ang dari Tuhan.

b. Sila kedua, Kemanusian yang Adil dan Beradab

M anusia it u m em punyai pot ensi yang dapat dikem bangkan. Pancasila adalah ilmu yang diperoleh m elalui perjuangan yang sesuai dengan logika. Dengan m em punyai ilmu moral, diharapkan t idak lagi kekerasan dan kesew enang-w enangan manusia t erhadap yang lain. Tingkat kedalam an penget ahuan m erupakan perwujudan dari pot ensi rasio dan int elegensi yang t inggi.

c. Sila ket iga, Persat uan Indonesia

Proses t erbent uknya penget ahuan m anusia merupakan hasil dari kerja sam a at au produk hubungan dengan lingkungannya. Pot ensi dasar dengan fakt or kondisi lingkungan yang m em adai akan mem bent uk penget ahuan. Dalam hal ini, sebagai cont ohnya adalah ilmu sosiologi yang m empelajari hubungan manusia yang sat u dengan lainnya IKIP M alang, 1983:59). Dalam hubungan ant ar manusia it u diperlukan suat u landasan yait u Pancasila. Dengan demikian, kit a t erlebih dahulu menget ahui ciri-ciri suat u masyarakat dan bagaim ana t erbent uknya m asyarakat .

d. Sila keempat , Kerakyat an yang Dipimpin oleh Hikm at Kebijaksanaan dalam Perm usyaw arat an/ Perw akilan.

M anusia dicipt akan Allah sebagai pem impin di muka bumi ini unt uk m em akm urkan um at m anusia. Seorang pemimpin mempunyai syarat untuk memimpin dengan bijaksana. Dalam sist em pendidikan nasional, pendidikan memang m em punyai peranan sangat besar, t api t idak m enutup kemungkinan peran keluarga dan m asyarakat dalam mem bent uk manusia Indonesia seut uhnya. Jadi dalam hal ini diperlukan suat u ilm u keguruan unt uk m encapai guru yang ideal, guru yang kompet en. Set iap manusia bebas m engeluarkan pendapat dengan melalui lembaga pendidikan. Set iap ada perm asalahan diselesaikan dengan jalan musyaw arah agar m endapat kat a m ufakat .

e. Sila kelim a, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Ilmu penget ahuan sebagai perbendaharaan dan prest asi individu sert a sebagai karya budaya um at m anusia m erupakan mart abat kepribadian manusia (Ibid :63). Dalam art i luas, adil di at as dim aksudkan seim bang ant ara ilmu umum dan ilm u agam a. Hal ini didapat kan melalui pendidikan, baik it u informal, formal, dan non form al. Dalam sist em pendidikan nasional yang int inya mempunyai tujuan yang mengejar IPTEK dan IM TAQ. Di bidang sosial, dapat dilihat pada suatu badan yang mengkoordinir dalam hal mengent askan kem iskinan, dim ana hal-hal ini sesuasi dengan but ir-butir Pancasila. Kita harus m enghorm at i dan m enghargai hasil karya orang lain, hemat berart i pengeluaran sesuai dengan kebutuhan.

3. Aksiologi

Aksiologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki nilai-nilai. Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar Negara m em ilki nilai-nilai : Ketuhanan, kem anusian, persat uan, kerakyat an, dan keadilan. Nilai ideal , m at erial, spiritual, dan nilai posit if dan nilai logis, est et ika, et is, sosial dan religious. Jadi Pancasila m empunyai nilai-nilai

t ersendiri.

a. Sila pert am a, Ket uhanan Yang M aha Esa

Percaya pada Allah m erupakan hal yang paling ut ama dalam ajaran Islam. Dilihat dari segi pendidikan, sejak dari kanak-kanak sam pai perguruan t inggi, diberikan pelajaran agam a dalam hal ini merupakan subsist em dari sist em pendidikan nasional.

b. Sila kedua, Kemanusian yang Adil dan Beradab

Dalam kehidupan umat Islam, set iap muslim yang dat ang kemasjid untuk shalat berjam aah berhak berdiri di depan dengan t idak membedakan ket urunan, ras, dan kedudukan : dimat a Allah sam a, kecuali ket akw aan seseorang. Inilah sebagian kecil cont oh nilai-nilai Pancasila yang ada dalam kehidupan umat Islam .

c. Sila ket iga, Persat uan Indonesia

Islam m engajarkan supaya bersat u dalam m encapai tujuan yang dicit a-cit akan. M engajarkan unt uk t aat pada pem impin. Di dalam pendidikan, jika kit a ingin berhasil, kit a harus berkorban demi t ercapainya t ujuan yang didam bakan. Yang jelas w arga Negara punya t anggung jaw ab untuk m em pert ahankan dan mengisi kem erdekaan ini. Bercerai berai kit a runt uh, bersat u kit a t eguh.

d. Sila keem pat , Kerakyat an yang Dipimpin oleh Hikm at kebijaksanaan dalam Perm usyaw arat an/ Perw akilan.

Jauh sebelum islam dat ang, di Indonesia sudah ada sikap got ong royong dan musyaw arah. Dengan dat angnya Islam, sikap ini lebih diperkuat lagi dengan ket erangan Al Quran. Di dalam nya juga dit erangkan bahw a dalam hasil musyaw arah dilaksanakan dengan penuh t anggung jaw ab dan dipertanggungjaw abkan secara m oral kepada Allah SW T.

e. Sila kelim a, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Adil berart i seimbang ant ara hak dan kew ajiban. Dalam segi pendidikan, adil itu seimbang ant ara ilmu umum dan ilmu agam a di mana ilmu agam a adalah subsist em dari sist em pendidikan nasional.

M engem bangkan perbuatan yang luhur, m enghorm at i hak orang lain, suka m em beri pert olongan, bersikap hem at , suka bekerja, menghargai hasil karya orang lain dan bersama-sam a mew ujudkan kem ajuan yang merat a dan keadilan sosial. Dengan berdasarkan butir-but ir dari sila kelim a ini, kit a dapat m enget ahui bahw a nilai-nilai yang ada pada sila kelim a ini t elah ada sebelum Islam dat ang. Nilai-nilai ini sudah menjadi darah daging dan t elah diamalkan di Indonesia.

Filsafat Pendidikan Pancasila adalah tuntut an form al yang fungsional dari kedudukan dan fungsi dasar Negara Pancasila sebagai Sist em Kenegaraan Republik Indonesia. Kesadaran memiliki dan mew arisi sist em kenegaraan Pancasila adalah dasar pengam alan dan pelest ariannya, sedangkan jaminan ut amanya ialah subjek m anusia Indonesia seut uhnya. Subjek manusia

Indonesia seut uhnya ini t erbina melalui sistem pendidikan nasional yang dijiwai oleh filsafat pendidikan Pancasila.

BAB VI

Dokumen terkait