a. Manajemen Risiko Modal a. Capital Risk Management
Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan
keberlangsungan hidup, selain
memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
The Company and its subsidiaries manage capital risk to ensure that they will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of debt and equity.
Perusahaan dan entitas anak
mempertahankan modal berdasarkan pada rasio utang bersih terhadap ekuitas. Rasio ini dihitung dengan utang bersih dibagi dengan total ekuitas. Utang bersih terdiri dari utang obligasi dan sukuk ijarah (Catatan 18) dikurangi dengan kas dan bank (Catatan 5).
The Company and its subsidiaries maintain capital on the basis of the net debt to equity ratio. This ratio is calculated as net debt divided by total equity. Net debt consists of bonds and sukuk ijarah payable (Note 18) less cash on hand and in banks (Note 5).
Rasio utang bersih terhadap ekuitas dan nilai tercatat utang bersih sebagai berikut:
The net debt to equity ratio and carrying value of a net debt are shown in the following table:
30/09/2012 31/12/2011
US$ '000 US$ '000
Utang obligasi dan sukuk ijarah 28.111 29.662 Bonds and sukuk ijarah payable
Kas dan bank 3.375 3.157 Cash on hand and in banks
Pinjaman - Bersih 24.736 26.505 Net Debt
Ekuitas 110.743 121.912 Equity
Rasio pinjaman - bersih
terhadap modal 0,22 0,22 Net debt to equity ratio
Rasio utang bersih terhadap ekuitas Perusahaan dan entitas anak dipertahankan pada tingkat yang bisa dikelola. Perusahaan dan entitas anak tidak terikat pada persyaratan modal dari pihak eksternal manapun. Dalam perjanjian wali amanat obligasi dan sukuk ijarah, TPN diharuskan untuk menjaga nilai maksimal rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 2,5: 1.
The Company and its subsidiaries’ net debt to equity ratio is maintained at manageable level. Furthermore, the Company and its subsidiaries are not subject to any externally imposed capital requirements. Under the bonds and sukuk ijarah trustee agreement, TPN is required to maintain a maximum of 2.5 to 1 of net debt to equity ratio.
Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan penelaahan struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari penelaahan ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The Board of Directors of the Company periodically reviews the Company's capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risks.
Kebijakan manajemen risiko Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan bahwa sumber keuangan yang cukup tersedia bagi operasi Perusahaan dan entitas anak dalam mengelola risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko nilai tukar mata uang.
The Company and its subsidiaries’ risk management policy seeks to ensure that adequate financial resources are available for the Company and its subsidiaries’ operations whilst managing its credit risk, liquidity risk and currency exchange rate risk.
b. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
b. Financial Risk Management Objectives and Policies
Dalam laporan keuangan ini, Perusahaan dan entitas anak telah mengungkapkan eksposur risiko dan sensitivitas untuk beberapa risiko tertentu. Eksposur risiko mengukur dampak dari perubahan satu faktor pada satu waktu dan mengasumsikan bahwa semua faktor lainnya tetap tidak berubah. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda secara signifikan dengan jumlah yang diestimasi untuk berbagai alasan termasuk interaksi di antara faktor-faktor ini ketika lebih dari satu perubahan seperti perubahan asumsi aktuaria, pengalaman aktual berbeda dari asumsi, perubahan campuran bisnis, tarif pajak yang berlaku dan faktor pasar lainnya, dan keterbatasan umum model internal. Untuk alasan ini, eksposur sensitivitas hanya dapat dilihat sebagai arah estimasi dari sensitivitas yang mendasari faktor-faktor yang bersangkutan berdasarkan asumsi berikut ini. Mengingat sifat dari perhitungan ini, Perusahaan dan entitas anak tidak dapat memberikan jaminan dampak aktual terhadap laba bersih kepada pemegang saham.
In the financial statement, the Company and its subsidiaries has provided sensitivities and risk exposure measures for certain risks. The risk exposures measure the impact of changing one factor at a time and assume that all other factors remain unchanged. Actual results may differ significantly from these estimates for a variety of reasons including the interaction among these factors when more than one changes, changes in actuarial assumptions, actual experience differing from the assumptions, changes in business mix, effective tax rates and other market factors, and the general limitations of its internal models. For these reasons, these sensitivities should only be viewed as directional estimates of the underlying sensitivities for the respective factors based on the assumptions outlined below. Given the nature of these calculations, the Company and its subsidiaries cannot provide assurance the actual impact on net income attributed to shareholders.
Kegiatan Perusahaan dan entitas anak terekspos pada berbagai risiko keuangan: risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar (termasuk risiko harga, risiko nilai tukar dan risiko suku bunga). Manajemen melakukan evaluasi dan membuat kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut seperti yang diungkapkan di bawah ini.
The Company and its subsidiaries’ activities are exposed to a variety of financial risks: credit risk, liquidity risk, market risk (including price risk, foreign exchange risk, and interest rate risk). Management reviews and set policies for managing each of these risks as summarized below.
Risiko Kredit Credit Risk
Risiko kredit Perusahaan dan entitas anak terutama terkait dengan piutang usaha. Perusahaan dan entitas anak melakukan penjualan hanya kepada pihak ketiga yang dikenal dan dapat dipercaya secara kredit (credit worthy). Kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalah bahwa setiap calon pelanggan yang berniat untuk melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi terlebih dahulu. Juga, saldo piutang dimonitor secara berkelanjutan. Sebagai hasilnya, tidak ada eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap piutang tak tertagih. Selanjutnya, Perusahaan dan entitas anak tidak terekspos terhadap konsentrasi risiko kredit yang tinggi atas aset keuangannya.
The Company and its subsidiaries’ credit risk is mainly attributable to trade accounts receivable. The Company and its subsidiaries trades only with recognized, credit worthy third parties. It is the Company and its subsidiaries’ policy that all customers who wish to trade on credit terms are subjected to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis. As a result, the Company and its subsidiaries’ have no exposure to bad debts. Further, the Company and its subsidiaries is not exposed to major concentration of credit risk related to its financial assets.
Dari total saldo piutang usaha per 30 September 2012, 60% dari piutang tersebut adalah piutang yang dijamin dengan L/C dan standby L/C.
From the total outstanding trade receivables as at September 30, 2012, 60% of the receivables are secured by L/C and standby L/C.
Eksposur kredit maksimal Perusahaan dan entitas anak sama dengan nilai tercatat aset keuangannya.
The Company and its subsidiaries’ maximum credit exposures equal to the carrying value of the following financial assets.
30 September/ 31 Desember/
September 30, 2012 December 31, 2011
US$ '000 US$ '000
Kas dan bank 3.375 3.157 Cash on hand and in banks
Piutang usaha Trade accounts receivable
Pihak ketiga 32.018 46.202 Third parties
Pihak berelasi 23.736 20.629 Related parties
Piutang lain-lain Other accounts receivable
Pihak ketiga 304 298 Third parties
Pihak berelasi 25 66 Related parties
Jumlah 59.458 70.352 Total
Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas dengan cara memastikan sebisa mungkin bahwa Perusahaan dan entitas anak selalu memiliki dana yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya pada saat jatuh tempo, baik itu dalam keadaan normal maupun kondisi dana yang ketat, tanpa harus menghadapi risiko kerugian yang tak pantas atau rusaknya reputasi Perusahaan dan
The Company and its subsidiaries’ manage its liquidity risk by ensuring, as far as possible, that it will always have sufficient fund to meet their liabilities when due, under both normal and stressed capital conditions, without incurring unacceptable losses or risking damage to the Company and its subsidiaries’ reputation. The measures include monitoring of monthly cash flows
menegosiasi pendanaan dengan institusi keuangan, bila diperlukan, untuk mengatasi dampak fluktuasi dalam arus kasnya.
necessary, to mitigate the effect of its cash flows fluctuations.
Perusahaan dan entitas anak
mempertahankan tingkat fasilitas modal kerja yang diperoleh dari bank sejumlah US$ 15 juta, fasilitas gabungan dengan TPN (Catatan 33k) untuk mendukung kebutuhan likuiditas Perusahaan. Fasilitas yang belum terpakai pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar US$14,98 juta.
The Company and its subsidiaries has maintain a certain level of standby working capital facilities from banks amounting to US$ 15 million, combined facilities with TPN (Note 33k) to support their liquidity needs. The unused facility is amounting to US$ 14.98 million as at September 30, 2012.
Jumlah likuiditas bersih kepada pihak ketiga yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut:
Total net liquidities to third parties have to be paid is as below:
US$'000 US$'000 US$'000 US$'000
Aset Assets
Kas dan bank 3.375 - - 3.375 Cash on hand and in bank Piutang usaha 32.018 - - 32.018 Trade accounts receivable Piutang lain-lain 304 - - 304 Other accounts receivable Jumlah Aset 35.697 - - 35.697 Total Assets
Liabilitas Liabilities
Utang usaha 1.648 - - 1.648 Trade accounts payable Utang lain-lain 999 - - 999 Other accounts payable Utang obligasi dan sukuk Bonds payable and sukuk
ijarah - - 28.111 28.111 ijarah payable Jumlah Liabilitas 2.647 - 28.111 30.758 Total Liabilities Likuiditas bersih 33.050 - (28.111) 4.939 Net liquidity gap
30 September/September 30 , 2012 Dalam 1 tahun/ Within 1 year 1 - 2 tahun/ Between 1 - 2 years 3-5 tahun/ Between 3-5 years Jumlah/ Total
US$'000 US$'000 US$'000 US$'000
Aset Assets
Kas dan bank 3.157 - - 3.157 Cash on hand and in bank Piutang usaha 46.202 - - 46.202 Trade accounts receivable Piutang lain-lain 298 - - 298 Other accounts receivable Jumlah Aset 49.657 - - 49.657 Total Assets
Liabilitas Liabilities
Utang usaha 4.983 - - 4.983 Trade accounts payable Utang lain-lain 1.833 - - 1.833 Other accounts payable Utang obligasi dan sukuk Bonds payable and sukuk
ijarah - - 29.662 29.662 ijarah payable Jumlah Liabilitas 6.816 - 29.662 36.478 Total Liabilities Likuiditas bersih 42.841 - (29.662) 13.179 Net liquidity gap
31 Desember/December 31 , 2011 Dalam 1 tahun/ Within 1 year 1 - 2 tahun/ Between 1 - 2 years 3-5 tahun/ Between 3-5 years Jumlah/ Total
Resiko Pasar Market Risk
Risiko harga Price Risk
Eksposur TPN atas risiko harga terutama timbul dari margin spread (selisih harga jual Polyethylene dan harga feedstock material yaitu Ethylene dan Butene sebagai bahan baku utama). Perubahan harga feedstock berdampak sangat besar bagi kinerja TPN. Dalam jangka pendek, untuk mengurangi margin spread negatif, akan dilakukan kebijakan pengurangan volume produksi.
TPN exposure to price risk mainly contributed by margin spread (the difference of sales price of Polyethylene and feedstock materials i.e. Ethylene and Butene prices as the main materials). Effects of changes in both prices significantly contribute to TPN’s operating result. As such, in short run, in order to mitigate a negative margin spread, curtailment of production may be necessary.
Dalam pertengahan menuju jangka panjang, perusahaan induk utama (Honam) mempunyai rencana ekspansi di masa depan terutama pada pengembangan pabrik. Manajemen berkeyakinan bahwa dengan rencana ini akan bermanfaat bagi TPN dalam hal menjaga pasokan feedstock, sehingga diharapkan margin spread dapat lebih ditingkatkan dan dikendalikan.
In the middle to long-run, the ultimate holding Company (Honam) has future expansion plan mainly on the upstream plant. Management believes that this plan will be beneficial to TPN in the respect of securing the supply of feedstock, hence margin spread is expected to be more improved and controlled.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Currency Exchange Rate Risk
Eksposur Perusahaan dan entitas anak atas risiko nilai tukar mata uang terutama timbul dari obligasi dan sukuk Rupiah. Untuk meminimalisasi eksposur ini, Perusahaan dan entitas anak melakukan kontrak cross currency rate swap (lihat Catatan 34).
The Company and its subsidiaries’ exposure on currency exchange rate risk primarily arises from Rupiah bonds and sukuk. To minimize this exposure, the Company and its subsidiaries entered into a cross currency rate swap contract (see Note 34).
Kontrak cross currency rate swap digunakan untuk mengelola risiko atas liabilitasnya terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang dari utang obligasi dan Sukuk Ijarah, sehingga perubahan nilai tukar tidak berdampak signifikan bagi Perusahaan dan entitas anak.
The cross currency rate swap is used to manage exposure against currency exchange rate fluctuations of its Rupiah bonds and sukuk ijarah, hence movement in exchange rate has no significant impact to the Company and its subsidiaries.
Manajemen Perusahaan dan entitas anak memantau posisi yang diambil dan seluruh transaksi yang didenominasi dalam mata uang bukan Dolar Amerika Serikat perlu disetujui oleh manajemen senior.
Management of the Company and its subsidiaries monitors the positions taken and all non-US Dollar denominated transactions are required to be approved by the senior management.
Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk
Instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang), serta instrumen keuangan tanpa bunga, adalah sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries financial instruments that are exposed to fair value interest rate risk (i.e. fixed rate instruments) and cash flow interest rate risk (i.e. floating rate instruments), as well as those that are non-interest bearing, are as follows:
Bunga tetap dan
Bunga imbalan/ Tanpa
mengambang/ Fixed bunga/
Floating rate and Non-interest Jumlah/
rate fee bearing Total
US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000
Aset Keuangan: Financial Assets:
Kas dan bank 3.371 - 4 3.375 Cash on hand and in banks Piutang usaha - - 55.754 55.754 Trade accounts receivable Piutang lain-lain - - 329 329 Other accounts receivable
Liabilitas Keuangan: Financial Liabilities.
Utang usaha - - 142.244 142.244 Trade accounts payable Utang lain-lain - - 3.598 3.598 Other accounts payable Pinjaman dari pihak berelasi - - 11.201 11.201 Due to a related party Utang obligasi dan sukuk ijarah - 28.111 - 28.111 Bonds and sukuk ijarah payable Manajemen berpendapat bahwa risiko suku
bunga adalah rendah karena seluruh pinjaman Perusahaan dan entitas anak mempunyai suku bunga tetap.
Management believes that interest rate risk is low because the main interest bearing loans of the Company and its subsidiaries bears fixed interest rate.
c. Nilai Wajar Instrumen Keuangan c. Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan, beserta nilai tercatatnya pada tanggal 30 September 2012, adalah sebagai berikut:
Fair value of financial assets and liabilities, including their book values as of September 30, 2012 are as follows:
Nilai tercatat/ Nilai wajar/
Carrying Amount Fair value
US$ '000 US$ '000
Aset keuangan : Financial assets :
Kas dan bank 3.375 3.375 (i) Cash on hand and in banks
Piutang usaha 55.754 55.754 (i) Trade accounts receivable
Piutang lain-lain 329 329 (i) Other accounts receivable
Jumlah 59.458 59.458 Total
Liabilitas keuangan : Financial liabilities :
Utang usaha 142.244 142.244 (i) Trade accounts payable
Utang lain-lain 3.598 3.598 (i) Other accounts payable
Pinjaman dari pihak berelasi 11.201 11.201 (i) Due to a related party
Instrumen keuangan derivatif 1.604 1.604 (ii) Derivative financial instrument
Utang obligasi 7.517 8.194 (iii) Bonds payable
Jumlah 166.164 166.841 Total
(i) Nilai wajar mendekati nilai tercatatnya, karena akan jatuh tempo dalam jangka pendek.
(i) Fair value approximates the carrying value because of short term maturity.
(ii) Nilai wajar derivatif keuangan diukur dengan menggunakan kurs forward valuta asing yang dikuotasikan dan kurva yield yang berasal dari penawaran tingkat bunga yang dikuotasikan sesuai dengan
(ii) The fair value of financial derivatives are measured using quoted forward foreign exchange rates and yield curves derived from quoted interest rates matching the maturities of the contract.
(iii) Nilai wajar yang ditetapkan dengan arus kas masa depan yang didiskonto.
(iii) Fair value is determined by discounting future cash flows.
Perusahaan dan entitas anak mengkategorikan pengukuran nilai wajar menurut hirarki tiga tingkat:
(i) Tingkat 1: nilai wajar dihitung dengan menggunakan harga pasar (tidak disesuaikan) di pasar aktif untuk aset dan liabilitas yang sama;
(ii) Tingkat 2: nilai wajar ditentukan dengan menggunakan input selain harga pasar yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diamati untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (sebagai harga) atau tidak langsung (berasal dari harga), dan (iii) Tingkat 3: nilai wajar ditentukan
dengan menggunakan masukan bagi aset atau kewajiban yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak bisa teramati)
The Company and its subsidiaries categorizes its fair value measurements according to a three-level hierarchy: (i) Level 1: the fair value is calculated
using quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;
(ii) Level 2: the fair value is estimated using inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices); and
(iii) Level 3: the fair value is estimated using inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Tabel berikut ini menyajikan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak dalam nilai wajarnya yang diklasifikasikan menurut hirarki tingkat nilai wajar:
The following table presents the Company and its subsidiaries’ financial liability that are carried at fair value, categorized by level under the fair value hierarchy:
Tingkat/Level 1 Tingkat/Level 2 Tingkat/Level 3 Jumlah/Total US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000
Nilai wajar liabilitas keuangan Financial liability fair value
melalui laporan laba rugi: through profit or loss:
Instrumen keuangan derivatif - (1.604) - (1.604)Derivative financial instrument
Tingkat/Level 1 Tingkat/Level 2 Tingkat/Level 3 Jumlah/Total US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000
Nilai wajar liabilitas keuangan Financial liability fair value
melalui laporan laba rugi: through profit or loss:
Instrumen keuangan derivatif - (506) - (506)Derivative financial instrument Nilai wajar/ Fair Value
Nilai wajar/ Fair Value 30 September/ September 30 , 2012
Nilai wajar bersih instrumen keuangan derivatif untuk transaksi cross currency swap (Catatan 34) ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian menggunakan data dari pihak terkait. Asumsi ini didasarkan pada kondisi pasar yang ada pada setiap tanggal pelaporan. Nilai wajar dihitung sebagai nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diperkirakan menggunakan basis pasar yang tepat.
The net fair values of derivative financial instrument which is for cross currency swap transaction (Note 34) is determined using valuation techniques which utilise data provided by the counterpart. Assumptions are based on market conditions existing at each reporting date. The fair value is calculated as the present value of the estimated future cash flows using an appropriate market basis.
Oleh karena ini, instrumen keuangan derivatif ini diklasifikasikan berdasarkan input yang dapat diamati (Tingkat 2).
Therefore this derivative financial instrument is classified based on the observable market inputs (Level 2).
37. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN