2.t. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Asumsi
26. Financial Instruments: Financial Risk Management
a. Faktor-faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
a. Factor and Policies of Financial Risks Management Dalam menjalankan aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut:
▪ Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup.
▪ Risiko likuiditas: Grup menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha seperti yang dijelaskan di atas, sehingga mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan.
▪ Risiko pasar terdiri dari:
(i) Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
(ii) Risiko suku bunga atas nilai wajar adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar.
(iii) Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar.
In its operating, investing and financing activities, the Group are exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk and market risk and defines those risks as follows:
▪ Credit risk: the possibility that a customer will not pay all or a portion of a receivable or will not pay in a timely manner and therefore will cause a loss to the Group.
▪ Liquidity risk: the Group define collectability risk of trade receivables as mentioned above, therefore, will have a difficulty in paying its obligations related to its financial liabilities.
▪ Market risk consist of:
(i) Currency risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in foreign currency exchange rates.
(ii) Interest rate risk is the risk of fluctuations in the fair value of financial instruments that caused the changes in market interest rates.
(iii) Price risk is risk of fluctuation in the value of financial instruments as a result of changes in market price.
Dalam rangka untuk mengelola risiko In order to manage those risks effectively, the
tersebut secara efektif, Grup memiliki beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup.
Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
Group have certain strategies of financial risks management, which are in line with the corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks exposed by the Group.
Pedoman utama dari kebijakan ini antara lain, adalah sebagai berikut:
▪ Meminimalkan risiko fluktuasi tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi.
▪ Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara penjualan dan biaya dan utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku bunga.
▪ Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau.
▪ Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana dan konsisten dan mengikuti praktik pasar terbaik.
The major guidelines of this policy are as follows:
▪ Minimize fluctuation risk of interest rate, currency and market risk for all type of transactions.
▪ Maximize the use of favorable the “natural hedge” as much as possible which allowed natural off-setting between revenue and costs and payables/loans and receivables denominated in the same currency. Similar strategy is also applied to interest rate risk.
▪ All financial risk management activities are carried out and monitored.
▪ All risk management activities are conducted wisely and consistently and follow the best market practice.
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan diperdagangkan dan aset keuangan lancar lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Credit Risk
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from their customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. The Group’s financial instruments that potentially contain credit risk are cash and cash equivalents, trade receivable, trading financial assets and other current financial asset. The maximum total credit risks exposure is equal to the amount of the respective accounts.
Jumlah eksposur risiko kredit maksimum aset keuangan pada tanggal 31 Maret 2021 dan 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Total maximum credit risk exposure of financial assets on March 31, 2021 and December 31, 2020 are as follows:
31 Maret/ March 2021 31 Desember/ December 2020
Nilai Tercatat/
Aset Keuangan Financeial Asset
Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
Measured of Amortized Cost Kas dan Setara
Kas 95,553,973,783 95,553,973,783 73,000,763,949 73,000,763,949
Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha 22,643,050,357 22,643,050,357 25,408,082,202 25,408,082,202 Trade Receivables
Aset Keuangan lancar
Lainnya 11,609,620,419 11,609,620,419 13,429,764,705 13,429,764,705
Other Current Financial Assets
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
(“FVTPL”) 6,232,861,500 6,232,861,500 5,905,737,000 5,905,737,000
Financial Assets Measured at Fair Value Through Profit or Loss (“/FVTPL”) Jumlah Aset Keuangan 136,039,506,059 136,039,506,059 117,789,347,856 117,789,347,856 Total Financial Asset
Grup mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank, yaitu hanya bank-bank ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
The Group manage and control this credit risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for respective customers and being more selective in choosing banks, which includes choosing only the reputable and creditworthy banks.
Tabel berikut menganalisis aset yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang ditentukan secara individu mengalami penurunan nilai:
The following table analyzes assets over due but not impaired and not yet due but not impaired
Lewat Jatuh Tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/
Overdue but Not Impaired
Belum jatuh
Aset Keuangan Financial Assets
Diukur dengan
Piutang usaha 3,655,023,572 6,765,587,015 2,825,046,578 1,177,797,389 11,874,709,375 26,298,073,929 Trade
Receivables
Jumlah 3,655,023,572 6,765,587,015 2,825,046,578 1,177,797,389 125,271,165,077 139,694,529,631 Total
31 Desember/ December, 2020 Mengalami
Lewat Jatuh Tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/
Overdue but Not Impaired
Belum jatuh
Aset Keuangan Financial Assets
Diukur dengan
usaha 3,665,023,572 3,043,488,468 1,638,028,833 1,368,028,811 19,348,536,090 29,063,105,774
Trade
Jumlah 3,665,023,572 3,043,488,468 1,638,028,833 1,368,028,811 111,729,801,744 121,444,371,428 Total
Grup telah mencatat penyisihan penurunan nilai atas penurunan piutang usaha (lihat Catatan 4).
The Group has provided allowance for impairment on due trade accounts receivable.
(see Note 4).
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Grup menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity Risk
Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the Group indicates that the short-tem revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The Group manages this liquidity risk by maintaining an adequate level of cash and cash equivalents to cover Group’s commitment in normal operation and regularly evaluates the projected and actual cash flow, as well as maturity date schedule of their financial assets and liabilities.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jatuh tempo:
The following table analyzes the breakdown of financial liabilities based on maturity:
31 Maret 2021
Akan Jatuh Tempo / Will Due on Jatuh Tempo
Tidak
Beban yang Masih harus
Dibayar 3,703,068,550 -- -- -- 3,703,068,550
Accrued Expenses
Utang Bank 12,548,197,020 36,192,828,069 -- -- 48,741,025,089 Bank Loan
Jumlah 18,833,651,890 36,192,828,069 -- -- 55,026,479,959 Total
31 Desember 2020
Akan Jatuh Tempo / Will Due on Jatuh Tempo
Tidak
Utang Bank 12,280,597,020 39,337,059,780 -- -- 52,617,656,800 Bank Loan
Jumlah 18,410,823,129 39,337,059,780 -- -- 57,747,882,909 Total
Risiko Pasar
Risiko pasar yang dihadapi Grup terutama adalah risiko nilai tukar mata uang dan risiko harga.
Market Risk
Market risks facing by the Group are mainly currency exchange rate risk and price risk.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata
Currency Exchange Rate Risk
The Group are exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures. Foreign exchange risk primarily arises from recognized
uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan.
monetary assets and liabilities that are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency.
Aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing pada 31 Maret 2021 dan 31 Desember 2020 berdasarkan jenis mata uang disajikan pada Catatan 25.
Financial assets and liabilities denominated in foreign currency as of March 31, 2021 and December 31, 2020 based on currencies are presented in Note 25.
Analisa Sensitivitas – USD dan SGD:
Pada tanggal 31 Maret 2021, jika Rupiah melemah 10% terhadap USD dengan semua variabel lain tetap, maka laba sebelum pajak akan lebih tinggi sebesar Rp740.440.282.
Sensitivity Analysis – USD and SGD:
As at March 31, 2021, if Rupiah decrease against USD 10%, with all variable remain constant, income before tax would be higher by Rp740.440.282.
Pada tanggal 31 Maret 2020, jika Rupiah menguat 10% terhadap USD dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak akan lebih tinggi sebesar Rp1,040.021.571.
As at March 31, 2020, if Rupiah increase against USD 10%, with all variable remain constant, income before tax would be higher by Rp1,040.021.571.
Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Grup memiliki risiko harga terutama karena investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan.
Price Risk
Price risk is a risk of fluctuation in the value of financial instruments as a result of changes in market price. The Group are exposed to price risk because they own an investment classified as trading financial assets.
Grup mengelola risiko harga dengan secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan harga pasar atas investasinya.
The Group manages this risk by regularly evaluating the financial performance and market price of their investment.
b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan b. Fair Value of Financial Instruments Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat
dan nilai wajar masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan:
The schedule below presents the carrying amount of the respective categories of financial assets and liabilities:
31 Maret 2021 31 Desember/ December 2020
Nilai Tercatat/
Carrying Value
Eksposur Maksimum/
Maximum Exposure
Nilai Tercatat/
Carrying Value
Eksposur Maksimum/
Maximum Exposure
Rp Rp Rp Rp
Aset Keuangan Financial Asset
Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
Measured and Amortized Cost Kas dan Setara
Kas 95,553,973,783 95,553,973,783 73,000,763,949 73,000,763,949
Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha 22,643,050,357 22,643,050,357 25,408,082,202 25,408,082,202 Trade Receivables
Aset Keuangan lancar
Lainnya 11,609,620,419 11,609,620,419 13,429,764,705 13,429,764,705
Other Current Financial Assets Aset keuangan yang Diukur
pada Nilai Wajar Melalui
Laba Rugi (“FVTPL”) 6,232,861,500 6,232,861,500 5,950,737,000 5,950,737,000
Measured at Fair Value Through Profit or Loss (“FVTPL”)
Jumlah Aset Keuangan 136,039,506,059 136,039,506,059 117,789,347,856 117,789,347,856 Total Financial Asset
Liabilitas Keuangan Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities Measured at Amortized
Cost
Utang Usaha 2,582,386,320 2,582,386,320 2,886,603,748 2,886,603,748 Trade Payables
Beban yang Masih harus dibayar 3,703,068,550 3,703,068,550 3,243,622,361 3,243,622,361 Accrued Expenses
Utang Bank 48,741,025,089 48,741,025,089 51,617,656,800 51,617,656,800 Bank Loan
Jumlah Liabilitas Keuangan 55,026,479,959 55,026,479,959 57,747,882,909 57,747,882,909 Total Financial Asset
27. Klaim Asuransi 27. Insurance Claim
Pada tanggal 29 November 2019, Tongkang Nelly 78 mengalami kecelakaan di jeti PLTU Tanjung Karang. Perusahaan telah mengajukan klaim kepada PT Asuransi ASEI atas pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan untuk perbaikan kapal sebesar Rp7.083,455,809. Atas pengajuan klaim asuransi tersebut dicatat sebagai Aset Keuangan Lancar lainnya – Piutang Lain-lain Pihak Ketiga dalam laporan posisi keuangan (lihat Catatan 5)
On November 29, 2019, Barges Nelly 78 had an accident at Jeti PLTU Tanjung Karang. The Company has submitted claims to PT Asuransi ASEI for expenses incurred for ship repairs, amounting to Rp7,083,455,809. Submission of Insurance claims is recorded as other Current Financial Assets – Other Third Party Receivables in the Notes to the Consolidated Financial statements (See Note 5).
28. Informasi Segmen 28. Segment Information
Segmen Operasi: Operating Segment:
31 Maret 2021 Jasa
Penyewaan Kapal (Charter)
Galangan kapal & teknik
(Shipyard &
Engineering)
Lainnya/
Others
Eliminasi/
Elimination
Konsolidasian/
Consolidated
Rp Rp Rp Rp Rp
Pendapatan 32,292,722,598 4,278,423,060 900,000,000 (1,318,113,863) 36,153,031,795 Revenues
Hasil Segmen 4,877,115,788 (342,856,941) 464,260,322 (595,158,210) 4,403,360,959 Segment Result
Beban Usaha (4,069,069,596) (1,243,099,052) (24,936,791) -- (5,337,105,439) Operating Expense
Beban Keuangan –
Neto (119,043,188) (282,609,820) 12,233 -- (401,640,775)
Financial Expense – Net
Beban Pajak Final (387,512,661) -- (10,800,000) -- (398,312,661) Current Tax – Final
Pendaparan (Beban)
Lain-lain – Bersih 4,172,722,472 (14,255,391) -- 1,449,392,059 5,607,859,140
Other Income (Expenses) – Net
Laba Sebelum Pajak 4,474,212,815 (1,882,821,204) 428,535,764 854,233,849 3,874,161,224 Profit Before Tax
Beban Pajak Penghasilan -- -- -- -- -- Income Tax Expenses
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
4,474,212,815 (1,882,821,204) 428,535,764 854,233,849 3,874,161,224
Profit (Loss) for The Year
Aset Segmen 530,871,424,882 74,790,399,734 26,148,253,234 (62,283,037,409) 569,527,040,441 Asset Segment
Liabilitas Segmen 45,422,604,322 26,177,867,626 6,799,412,719 (11,459,841,110) 69,940,043,557 Liabilities Segment
Penyusutan 8,857,274,101 1,316,718,392 211,294,294 (22,394,375) 10,362,892,412 Depreciation
Arus Kas dari : Cash Flow From :
Aktivitas Operasi 13,223,592862 (741,379,126) (218,442,267) -- 12,263,770,648 Operating Activities
Aktivitas Investasi 13,324,308,706 (154,324,298) -- -- 13,169,984,408 Investing Activities
Aktivitas Pendanaan (2,207,631,711) (669,000,000) -- -- (2,876,631,711) Financing Activities
31 Maret 2020 Jasa
Penyewaan Kapal (Charter)
Galangan kapal & teknik
(Shipyard &
Engineering)
Lainnya/
Others
Eliminasi/
Elimination
Konsolidasian/
Consolidated
Rp Rp Rp Rp Rp
Pendapatan 50,306,512,064 12,955,804,899 900,000,000 (3,517,098,091) 60,705,218,872 Revenues
Hasil Segmen 15,299,258,086 2,569,920,389 415,917,203 (237,109,261) 18,047,986,417 Segment Result
Beban Usaha (4,728,546,587) (1,597,239,337) (13,392,805) -- (6,339,178,729) Operating Expense
Penghasilan (Beban)
Keuangan – Neto (545,361,423) (294,0409097) 333,438 -- (839,068,894)
Financial Income (Expense) – Net
Beban Pajak Final (604,398,148) -- (10,800,000) -- (615,198,148) Current Tax – Final
Pendaparan (Beban)
Lain-lain – Bersih 743,175,006 (127,334,812) -- (784,410,052) (168,569,857)
Other Income (Expenses) – Net
Laba Sebelum Pajak 10,164,126,934 551,305,331 392,057,836 (1,021,519,313) 10,065,970,789 Profit Before Tax
Beban Pajak Penghasilan -- (137,836,333) -- -- (137,836,333) Income Tax Expenses
Laba (Rugi) Tahun
Berjalan 10,164,126,934 413,478,998 392,057,836 (1,021,519,313) 9,948,144,456
Profit (Loss) for The Year
Aset Segmen 506,996,081,450 81,849,696,259 24,480,715,567 (63,530,620,340) 549,795,872,936 Asset Segment
Liabilitas Segmen 51,820,654,191 35,181,232,950 6,748,839,309 (15,899,292,839) 77,851,433,611 Liabilities Segment
Penyusutan 9,045,501,078 1,162,418,545 272,742,329 (2,836,589,376) 7,644,072,576 Depreciation
Arus Kas dari : Cash Flow From :
Aktivitas Operasi 22,148,355,891 (215,694,281) 796,346,585 -- 22,729,008,195 Operating Activities
Aktivitas Investasi (29,516,438,267) (1,831,428,951) -- -- (31,347,867,218) Investing Activities
Aktivitas Pendanaan 16,039,150,745 (669,000,000) -- -- 15,370,150,745 Financing Activities
29. Pengelolaan Permodalan 29. Capital Management
Tujuan manajemen permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Grup, memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The objective of capital management is to safeguard the Group’s ability as a going concern, maximize the returns to stockholders and benefits for other stockholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Grup secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.
The Group regularly reviews and manages the capital structure to ensure that the return to stockholders is optimal, by considering the capital needs in the future and the Group's capital efficiency, profitability in the present and the future, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected opportunities of strategic investment.
30. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 30. Events After Reporting Date