retained earnings for general reserve in accordance with Article 70 (1) of Law
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko mata uang asing Foreign exchange risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan atas suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Kelompok Usaha terpengaruh risiko perubahan kurs mata uang asing, terutama berkaitan dengan kas dan setara kas dalam mata uang dolar Amerika Serikat.
Foreign exchange risk is the risk that the fair value of future cash fows of a financial instrument will fluctuate because of changes in exchange rate. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from cash and cash equivalents denominated in United States dollar.
Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk exposure mata uang asing. Akan tetapi, Kelompok Usaha menjaga saldo kas dan setara kas dalam mata uang dolar Amerika Serikat dengan mempertimbangkan kondisi pasar terkini.
The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, the Group maintains a balance of cash and cash
equivalents in United States dollar with
consideration to prevailing market conditions.
Analisis sensitivitas untuk risiko nilai mata uang asing
Pada tanggal 31 Desember 2016, jika nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menurun/meningkat sebanyak 2% dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut akan lebih tinggi/rendah sebesar Rp20,79 miliar.
Sensitivity analysis for foreign currency risk
As of December 31, 2016, had the exchange rate of the Rupiah against the United States dollar depreciated/appreciated by 2% with all other variables held constant, profit before income tax for the years ended would have been Rp20.79 billion higher/lower.
Risiko kredit Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Kelompok Usaha hanya terkena risiko kredit dari kegiatan operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Group is only exposed to credit risk from its operating activities related to sales. Customer credit risk is managed by the management subject to the established policies, procedures and controls relating to customer credit risk management. Outstanding customer receivables are monitored on a regular basis.
Kelompok Usaha memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank, kredit yang diberikan kepada pelanggan, serta piutang lain-lain. Kelompok Usaha mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dengan memonitor reputasi dan
credit ratings.
The Group is exposed to credit risk primarily from deposits with banks, credit exposures given to customers and other receivables. The Group manages credit risk exposures from its deposits with banks by monitoring reputation and credit ratings.
Terkait dengan eksposur kredit atas piutang usaha kepada pelanggan, Kelompok Usaha melakukan analisa kredit dan menetapkan batasan kredit konsumen sebelum penerimaan konsumen baru. Batasan kredit ini ditinjau secara berkala.
With respect to credit exposures of trade receivables due from customers, the Group assesses the potential customer’s credit quality and sets credit limits before accepting any new customers. These limits are reviewed periodically.
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each financial asset in the consolidated statement of financial position after deducting any provision for impairment in value, as follows:
31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/ December 31, 2016 December 31, 2015
Kas dan setara kas 2.915.431.718 7.699.640.184 Cash and cash equivalents
Aset keuangan lancar lainnya 3.221.621.490 75.395.278 Other current financial assets
Piutang usaha 1.710.542.290 1.464.274.552 Trade receivables
Piutang lain-lain 275.848.675 68.571.881 Other receivables
Investasi jangka panjang 1.876.544.659 1.806.957.489 Long-term investments
Aset tidak lancar lainnya - Other non-current assets -
jaminan 18.360.005 8.422.216 deposits
Total 10.018.348.837 11.123.261.600 Total
Risiko likuiditas Liquidity risk
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Kelompok Usaha memiliki saldo kas dan setara kas yang besar dan memonitor modal kerja secara ketat untuk memitigasi risiko likuiditas.
Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on a timely basis. The Group has substantial cash and cash equivalents and monitors working capital closely to mitigate liquidity risk.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan setara kas, serta memastikan tersedianya pendanaan berdasarkan kecukupan fasilitas kredit yang mengikat. Kemampuan Kelompok Usaha untuk mendanai kebutuhan pinjamannya dilakukan dengan cara mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi, menjaga ketersediaan fasilitas pinjaman yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal serta terus memonitor perkiraan posisi kas dan utang yang dimiliki Kelompok Usaha dalam jangka pendek berdasarkan perkiraan arus kas. Selain itu, dilakukan proyeksi arus kas jangka panjang untuk membantu Kelompok Usaha dalam merencanakan kebutuhan pendanaan dalam jangka panjang.
Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and cash equivalents, and ensuring the availability of funding from an adequate amount of committed credit facilities. The Group’s ability to fund its
borrowing requirements is managed by
maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders and by monitoring rolling short- term forecasts of the Group’s cash and gross debt on the basis of expected cash flows. In addition, long-term cash flows are projected to assist with the Group’s long-term debt financing plans.
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran liabilitas Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran dalam kontrak pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The table below summarises the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on
contractual undiscounted payments as of
December 31, 2016 and 2015. Akan jatuh tempo pada tahun/Expected maturity in year
2017 2018 2019 2020 2021 Total
Pada As of
31 Desember 2016 December 31, 2016
Pinjaman jangka pendek - Short-term loans -
pihak ketiga 58.556.776 - - - - 58.556.776 third parties
Utang usaha - Trade payables -
pihak ketiga 530.923.304 - - - - 530.923.304 third parties
Utang dividen 10.733.726 - - - - 10.733.726 Dividends payable
Utang lain-lain - Other payables -
pihak ketiga 186.176.100 - - - - 186.176.100 third parties
Beban akrual 240.458.781 - - - - 240.458.781 Accrued expenses
Utang sewa pembiayaan 1.346.018 634.672 338.831 63.392 36.561 2.419.474 Finance lease payables
Obligasi konversi Convertible bonds
Pihak berelasi - - - - 62.380.000 62.380.000 Related parties
Pihak ketiga - - - - 20.050.500 20.050.500 Third party
Pinjaman bank
jangka panjang 7.000.000 14.000.000 21.000.000 22.400.000 5.600.000 70.000.000 Long-term bank loans
Utang jangka panjang
lainnya 369.490.000 430.489.440 519.704.480 597.740.768 649.335.008 2.566.759.696 Other long-term payable
Total 1.404.684.705 445.124.112 541.043.311 620.204.160 737.402.069 3.748.458.357 Total
Akan jatuh tempo pada tahun/Expected maturity in year
2016 2017 2018 2019 2020-2021 Total
Pada As of
31 Desember 2015 December 31, 2015
Pinjaman jangka pendek - Short-term loans -
pihak ketiga 33.992.202 - - - - 33.992.202 third parties
Utang usaha - Trade payables -
pihak ketiga 337.657.382 - - - - 337.657.382 third parties
Utang dividen 12.203.718 - - - - 12.203.718 Dividends payable
Utang lain-lain - Other payables -
pihak ketiga 108.072.564 - - - - 108.072.564 third parties
Beban akrual 210.644.918 - - - - 210.644.918 Accrued expenses
Utang sewa pembiayaan 2.271.895 1.044.062 396.086 193.565 - 3.905.608 Finance lease payables
Obligasi konversi Convertible bonds
Pihak berelasi 63.800.000 - - - - 63.800.000 Related parties
Pihak ketiga - - - - 45.800.500 45.800.500 Third party
Pinjaman pihak berelasi 26.385.453 - - - - 26.385.453 Due to related parties
Pinjaman bank
jangka panjang 24.841.606 23.308.391 33.667.676 44.026.962 92.893.745 218.738.380 Long-term bank loans
Total 819.869.738 24.352.453 34.063.762 44.220.527 138.694.245 1.061.200.725 Total
Pengelolaan Modal Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Selain itu, Perusahaan dan entitas anak di Indonesia dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha pada Rapat Umum Pemegang Saham.
In addition, the Company and subsidiaries in Indonesia are also required by the Corporate Law No. 40 which became effective on August 16, 2007 to contribute to and maintain a non- distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share
capital. This externally imposed capital
requirement is considered by the Group at the Annual Shareholders’ General Meeting.
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Pengelolaan Modal (lanjutan) Capital Management (continued)
Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust dividends policy, or issue new shares or raise debt financing. No changes were made to the objectives, policies or processes during the years ended December 31, 2016 and 2015.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan struktur permodalan (utang dan ekuitas) yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure (debt and equity) in order to secure access to financing at a reasonable cost.
40. INSTRUMEN KEUANGAN 40. FINANCIAL INSTRUMENTS
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai wajarnya sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, the carrying amounts of financial assets and liabilities approximate their fair value as follows:
1. Kas dan setara kas, kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain.
1. Cash and cash equivalents, restricted cash and time deposits, trade receivables and other receivables.
Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
All of the above financial assets are due within 12 months, thus the carrying values of the financial assets approximate their fair values.
2. Utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan pinjaman jangka pendek.
2. Trade payables, other payables, accrued expenses and short-term loans.
Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
All of the above financial liabilities are due within 12 months, thus the carrying values of the financial liabilities approximate their fair values.
3. Pinjaman bank jangka panjang, termasuk bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
3. Long-term bank loans, including their current maturities.
Liabilitas keuangan di atas merupakan pinjaman yang memiliki suku bunga variabel dan tetap yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar.
The above financial liabilities are liabilities with floating and fixed interest rates which are adjusted with the movements of market interest rates, thus the carrying values of the financial liabilities approximate their fair values.