TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) Untuk pinjaman bank Kelompok Usaha berusaha
dengan mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif.
For bank loan, the Group may seek to mitigate the interest rate by obtaining loans structured with competitive interest rate.
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on that portion of loans. With all other variables held constant, the income before tax expenses is affected through the impact on floating rate loans as follows:
Kenaikan/
penurunan Dampak
dalam terhadap
satuan poin/ laba sebelum
Increase/ pajak penghasilan/
Decrease Effect on profit
In basis point before income tax
30 September 2013 September 30, 2013
Rupiah +100 (16.473.537 ) Rupiah
Rupiah -100 16.473.537 Rupiah
Risiko mata uang asing Foreign exchange risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan atas suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Kelompok Usaha terpengaruh risiko perubahan kurs mata uang asing, terutama berkaitan dengan kas dan setara kas dalam mata uang dolar Amerika Serikat.
Foreign currency risk is the risk that the fair value of future cash fows of a financial instruments will fluctuate because of changes in exchange rate. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from cash and cash equivalents denominated in United States dollar.
Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk exposure mata uang asing. Akan tetapi, Kelompok Usaha menjaga saldo kas dan setara kas dalam mata uang dolar Amerika Serikat dengan mempertimbangkan kondisi pasar terkini.
The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, the Group maintain the balance of cash and cash equivalents in United States dollar with regard to observation of current market condition.
Analisis sensitivitas untuk risiko nilai mata uang asing
Pada tanggal 30 September 2013, jika nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menurun/meningkat sebanyak 2% dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut akan lebih tinggi/rendah sebesar Rp36,91 miliar.
Sensitivity analysis for foreign currency risk
As of September 30, 2013, had the exchange rate of Rupiah against the United States dollar depreciated/appreciated by 2% with all other variables held constant, profit before income tax for the nine-month period then ended would have been Rp36.91 billion higher/lower.
AND POLICIES (continued)
Risiko kredit Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Kelompok Usaha hanya terkena risiko kredit dari kegiatan operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Group is only exposed to credit risk from its operating activities related to sales. Customer credit risk is managed by the management subject to the established policies, procedures and controls relating to customer credit risk management. Outstanding customer receivables are monitored on a regular basis.
Kelompok Usaha memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank, kredit yang diberikan kepada pelanggan, serta piutang lain-lain. Kelompok Usaha mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dengan memonitor reputasi dan credit ratings.
The Group is exposed to credit risk primarily from deposits with banks, credit exposures given to customers and other receivables. The Group manages credit risk exposures from its deposits with banks by monitoring reputation and credit ratings.
Terkait dengan eksposur kredit atas piutang usaha kepada pelanggan, Kelompok Usaha melakukan analisa kredit dan menetapkan batasan kredit konsumen sebelum penerimaan konsumen baru. Batasan kredit ini ditinjau secara berkala.
With respect to credit exposures of trade receivable due from customers, the Group assesses the potential customer’s credit quality and sets credit limits before accepting any new customers. These limits are reviewed periodically. Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit karena
Kelompok Usaha memiliki banyak pelanggan tanpa adanya pelanggan individu yang signifikan.
There is no concentration of credit risk as the Group has a large number of customer without any significant individual customers.
Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim adalah sebagai berikut:
The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each financial asset in the interim consolidated statement of financial position after deducting any provision for impairment losses value receivables are as follows:
30 September 2013/ 31 Desember 2012/
September 30, 2013 December 31, 2012
Kas dan setara kas 4.392.525.141 4.080.956.654 Cash and cash equivalents
Aset keuangan lancar lainnya 97.561.153 14.536.843 Other current financial assets
Piutang usaha 1.302.922.723 1.064.249.160 Trade receivables
Piutang lain-lain 37.265.425 39.536.454 Other receivables
Aset tidak lancar lainnya - Other non-current assets -
jaminan sewa 57.972.979 5.340.987 rental deposits
38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko likuiditas Liquidity Risk
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Kelompok Usaha memiliki saldo kas dan setara kas yang besar dan memonitor modal kerja secara ketat untuk memitigasi risiko likuiditas.
Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on a timely basis. The Group have substantial cash and cash equivalents balances and monitors working capital closely to mitigate liquidity risk.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan setara kas, serta memastikan tersedianya pendanaan berdasarkan kecukupan fasilitas kredit yang mengikat. Kemampuan Kelompok Usaha untuk mendanai kebutuhan pinjamannya dilakukan dengan cara mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi, menjaga ketersediaan fasilitas pinjaman yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal serta terus memonitor perkiraan posisi kas dan utang yang dimiliki Kelompok Usaha dalam jangka pendek berdasarkan perkiraan arus kas. Selain itu, dilakukan proyeksi arus kas jangka panjang untuk membantu Kelompok Usaha dalam merencanakan kebutuhan pendanaan dalam jangka panjang.
Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and cash equivalents, and ensuring the availability of funding from an adequate amount of committed credit facilities. The Group’s ability to fund its borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders and by monitoring rolling short- term forecasts of the Group’s cash and gross debt on the basis of expected cash flows. In addition, long-term cash flows are projected to assist with the Group’s long-term debt financing plans.
Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran liabilitas Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran dalam kontrak pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 .
The table below summarises the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on contractual payments as of September 30, 2013 and December 31, 2012.
Akan jatuh tempo pada tahun/Expected maturity in year
2013 2014 2015 2016 2017 Total Pada tanggal As of 30 September 2013 September 30, 2013
Pinjaman jangka pendek 42.886.741 - - - - 42.886.741 Short-term loans
Utang usaha - Trade payables -
pihak ketiga 355.260.744 - - - - 355.260.744 third parties
Utang lain-lain - Other payables -
pihak ketiga 108.613.297 - - - - 108.613.297 third parties
Beban akrual 211.212.205 - - - - 211.212.205 Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja Short-term employee
jangka pendek 71.693.465 - - - - 71.693.465 benefitsliabilities
Utang sewa pembiayaan 9.022.551 34.909.534 33.996.990 26.374.988 - 104.304.063 Finance lease payables
Utang obligasi konversi - Convertible bonds payable -
pihak-pihak berelasi - 75.800.000 - - - 75.800.000 related parties
Pinjaman bank
jangka panjang 14.023.450 336.093.799 336.093.799 896.093.799 22.162.154 1.604.467.001 Long-termbank loans
Total 812.712.453 446.803.333 370.090.789 922.468.787 22.162.154 2.574.237.516 Total
AND POLICIES (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued)
Akan jatuh tempo pada tahun/Expected maturity in year
2013 2014 2015 2016 2017 Total
Pada tanggal As of
31 Desember 2012 December 31, 2012
Pinjaman jangka pendek 14.780.924 - - - - 14.780.924 Short-term loans
Utang usaha - Trade payables -
pihak ketiga 260.043.207 - - - - 260.043.207 third parties
Utang dividen 225.601.298 - - - - 225.601.298 Dividends payable
Utang lain-lain - Other payables -
pihak ketiga 82.437.005 - - - - 82.437.005 third parties
Beban akrual 172.407.301 - - - - 172.407.301 Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja Short-term employee
jangka pendek 108.271.562 - - - - 108.271.562 benefits liabilities
Utang sewa pembiayaan 1.314.967 4.303.737 - - - 5.618.704 Finance lease payables
Utang obligasi konversi - Convertible bonds payable -
pihak berelasi - 75.800.000 - - - 75.800.000 related parties
Pinjaman bank
jangka panjang - 159.800.000 159.800.000 479.400.000 - 799.000.000 Long-term bank loans
Total 864.856.264 239.903.737 159.800.000 479.400.000 - 1.743.960.001 Total
Pengelolaan Modal Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Selain itu, Perusahaan dan entitas anak di Indonesia dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha pada Rapat Umum Pemegang Saham.
In addition, the Company and subsidiaries in Indonesia is also required by the Corporate Law No. 40 effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Group at the Annual Shareholders General Meeting.
Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividends payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the nine-month period ended September 30, 2013 and the years ended December 31, 2012.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah
mempertahankan struktur permodalan (utang dan ekuitas) yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure (debt and equity) in order to secure access to finance at a reasonable cost.
39. INSTRUMEN KEUANGAN 39. FINANCIAL INSTRUMENTS