• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Dalam dokumen INDF Result Billingual 30 June 2016 Released (Halaman 172-180)

KOMITMEN DAN KONTINJENSI SIGNIFIKAN

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko mata uang asing (lanjutan) Foreign currency risk (continued)

Entitas Anak tertentu mengadakan transaksi derivatif, khususnya pertukaran mata uang (cross-currency swaps) untuk mengelola dampak risiko mata uang karena utang dalam mata uang asing. Transaksi derivatif tersebut ditetapkan oleh Kelompok Usaha sebagai bagian dari akuntansi lindung nilai arus kas.

Lebih lanjut, terkait dengan yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, fluktuasi kurs tukar antara Rupiah dan Dolar AS memberikan ruang lindung nilai alami (natural hedge) terhadap dampak kurs tukar dalam Kelompok Usaha.

A Subsidiary entered into derivative transactions, specifically cross-currency swaps to manage currency risk exposures related to its foreign currency-denominated debt. This derivative transaction was designated by the Group under cash flow hedge accounting.

Further, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and US Dollar provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure.

Pada tanggal 30 Juni 2016, jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing menguat/melemah sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak penghasilan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 akan lebih tinggi/rendah sebesar Rp1.029.093 terutama sebagai akibat keuntungan/kerugian penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.

As at June 30, 2016, had the exchange rate of

Rupiah against foreign currencies

appreciated/depreciated by 10% with all other variables held constant, income before tax for the period ended June 30, 2016 would have been Rp1,029,093 higher/lower mainly as a result of foreign exchange gains/losses on the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies.

Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Kelompok Usaha. Kelompok Usaha memilih menempatkan dananya pada bank-bank terkemuka yang telah memiliki reputasi yang baik. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh direksi. Pembatasan tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.

Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in accordance with the Group’s policy. The Group opted to place its fund in leading and reputable banks. Investments of surplus funds are limited for each bank and reviewed annually by the directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.

Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan petani plasma dan penempatan rekening koran dan deposito pada bank.

The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers and plasma farmers and placement of current accounts and deposits in the banks.

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kredit Credit risk

Kelompok Usaha menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Kelompok Usaha mengharuskan semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan

ekspor, Kelompok Usaha mengharuskan

pembayaran pada saat penyerahan dokumen kepemilikan.

The Group implements policies to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. The Group requires that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. For export sales, the Group requires payment upon the presentation of title documents.

Untuk penjualan dalam negeri, Kelompok Usaha memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 1 - 45 hari dari faktur yang diterbitkan. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan batas kredit untuk pelanggan tertentu, seperti mengharuskan sub-distributor untuk memberikan jaminan bank. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

For domestic sales, the Group grants its customers credit terms of 1 - 45 days from the issuance of invoice. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer, such as requiring sub-distributors to provide bank guarantees. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s exposure to bad debts.

Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Kelompok Usaha, penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Kelompok Usaha akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan sebagai akibat terlambat dan/atau gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the credit term given, the Group will contact the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed to commence legal proceedings. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Group will cease the supply of all products to the customer in the event of late payment and/or default.

Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Entitas Anak menunggu pendanaan dari bank.

Plasma receivables represent costs incurred for plasma plantation development which include costs for plasma plantations funded by the banks and temporarily self-funded by the Subsidiaries awaiting banks’ funding.

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Piutang plasma juga mencakup pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani plasma. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma dan jaminan berupa bukti kepemilikan tanah perkebunan plasma akan dikembalikan kepada petani plasma setelah piutang plasma dilunasi sepenuhnya.

Plasma receivables also include advances to plasma farmers for topping up loan installment to the banks, advances for fertilizers and other agricultural supplies. These advances shall be reimbursed by the plasma farmers and the collateral in the form of titles of ownership of the plasma plantations will be handed over to the plasma farmers once the plasma receivables have been fully repaid.

Kelompok Usaha melalui pola kemitraan juga memberikan bantuan teknis kepada petani plasma untuk mempertahankan produktivitas perkebunan plasma yang merupakan bagian dari strategi Kelompok Usaha untuk mempererat hubungan dengan petani plasma yang diharapkan akan dapat memperlancar pelunasan piutang plasma.

The Group through partnership scheme also provides technical assistance to the plasma farmers to maintain the productivity of plasma plantations as part of the Group’s strategy to strengthen relationship with plasma farmers which is expected to improve the repayments of plasma receivables.

Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur maksimum Kelompok Usaha terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

As at the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amounts of each class of financial assets presented in the consolidated statement of financial position.

Kelompok Usaha tidak memiliki konsentrasi risiko kredit karena piutang usaha berasal dari banyak pelanggan.

The Group has no concentration of credit risk as its trade receivables relate to large number of ultimate customers.

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Tabel di bawah ini menunjukkan analisa umur aset keuangan Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan.

The tables below present the aging analysis of the Group’s financial assets as at reporting dates.

30 Juni 2016/June 30, 2016 Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/

Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/

Past Due but Not Impaired

Telah Jatuh Tempo Dan/Atau Mengalami Penurunan Total Neither past Due nor Impaired 1 - 30 hari/

1 - 30 days 31 - 60 days31 - 60 hari/ 61 - 90 days61 - 90 hari/

Lebih Dari 90 hari/More than 90 Days Nilai/Past Due and/or Impaired

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Kas dan setara kas/Cash and

cash equivalents 11.580.872 11.580.872 - - - - -

Piutang/Accounts receivable

Usaha/Trade :

Pihak ketiga/Third

parties 5.085.275 4.131.858 656.907 110.397 94.694 51.568 39.851 Pihak berelasi/Related

parties 819.083 819.083 - - - - -

Bukan usaha/Non-trade:

Pihak ketiga/Third

parties 497.700 497.700 - - - - -

Pihak berelasi/Related

parties 348.275 348.275 - - - - -

Piutang plasma - bagian lancar/Plasma receivable -

current portion 25.833 25.833 - - - - -

Aset tidak lancar lainnya - Piutang jangka panjang/ Other non-current assets -

Long-term receivables 66.683 66.683 - - - - -

Piutang plasma - bagian jangka panjang/Plasma receivables - long-term

portion 828.086 828.086 - - - - -

Aset keuangan tersedia untuk

dijual/AFS financial assets - - - - -

Investasi jangka pendek/

Short-term investments 1.319.283 1.319.283 - - - - -

Investasi jangka panjang/

Long-term investments 1.176.417 1.176.417 - - - - -

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

31 Desember 2015/December 31, 2015 Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/

Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/

Past Due but Not Impaired

Telah Jatuh Tempo Dan/Atau Mengalami Penurunan Total Neither past Due nor Impaired 1 - 30 hari/

1 - 30 days 31 - 60 days31 - 60 hari/ 61 - 90 days61 - 90 hari/

Lebih Dari 90 hari/More than 90 Days Nilai/Past Due and/or Impaired

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Kas dan setara kas/Cash and

cash equivalents 13.076.076 13.076.076 - - - - -

Piutang/Accounts receivable

Usaha/Trade :

Pihak ketiga/Third

parties 3.559.641 2.758.100 528.894 105.577 41.512 88.470 37.088 Pihak berelasi/Related

parties 733.261 733.261 - - - - -

Bukan usaha/Non-trade:

Pihak ketiga/Third

parties 458.089 458.089 - - - - -

Pihak berelasi/Related

parties 402.707 402.707 - - - - -

Piutang plasma - bagian lancar/Plasma receivable -

current portion 9.860 9.860 - - - - -

Aset tidak lancar lainnya - Piutang jangka panjang/ Other non-current assets -

Long-term receivables 77.754 77.754 - - - - -

Piutang plasma - bagian jangka panjang/Plasma receivables - long-term

portion 785.773 785.773 - - - - -

Aset keuangan tersedia untuk

dijual/AFS financial assets

Investasi jangka pendek/

Short-term investments 1.090.607 1.090.607 - - - - -

Investasi jangka panjang/

Long-term investments 2.245 2.245 - - - - -

Total 20.196.013 19.394.472 528.894 105.577 41.512 88.470 37.088

Risiko likuiditas Liquidity risk

Kelompok Usaha menghadapi risiko likuiditas karena mungkin akan menemui kesulitan dalam memenuhi kewajiban dan komitmen kontraktualnya.

The Group faces liquidity risk because it may encounter difficulty in meeting its contractual obligations and commitments.

Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan setara kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha, berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto:

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities, based on contractual undiscounted payments: 30 Juni 2016/June 30, 2016 Jumlah/ Total Dalam waktu 1 tahun/ Within 1 year Dalam waktu 1 sampai dengan 5 tahun/ Within 1-5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years Utang bank jangka pendek dan

cerukan 7.829.783 7.829.783 - -

Short-term bank loans and overdraft

Utang trust receipts 724.032 724.032 - - Trust receipts payable

Utang usaha 3.969.861 3.969.861 - - Trade payables

Utang lain-lain dan uang muka

yang diterima - Pihak ketiga 1.665.388 1.665.388 - - Other payables and deposit received - Third parties

Beban akrual 2.122.187 2.122.187 - - Accrued expenses

Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun of long-term bank loans Current maturities

Pokok pinjaman 2.062.236 2.062.236 - - Principal

Utang pembelian aset tetap jangka panjang yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun for purchases of fixed assets Current maturities of liability

Pokok pinjaman 41.127 41.127 - - Principal

Utang bank jangka panjang -setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun

Long-term bank loans - net of current maturities

Pokok pinjaman 13.965.010 - 12.462.676 1.502.334 Principal

Utang obligasi jangka panjang Bonds payables

Pokok pinjaman 3.991.154 1.998.015 1.993.139 - Principal

Utang pembelian aset tetap - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun

Liability for purchases of fixed assets - net of current

maturities

Pokok pinjaman 12.678 - 12.678 - Principal

Utang kepada pihak-pihak berelasi 499.964 - 499.964 - Due to related parties

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha, berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto: (lanjutan)

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities, based on contractual undiscounted payments: (continued)

31 Desember 2015/December 31, 2015 Jumlah/ Total Dalam waktu 1 tahun/ Within 1 year Dalam waktu 1 sampai dengan 5 tahun/ Within 1-5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years Utang bank jangka pendek dan

cerukan 5.971.569 5.971.569 - - bank loans and overdraft Short-term

Utang trust receipts 1.747.575 1.747.575 - - Trust receipts payable

Utang usaha 3.584.904 3.584.904 - - Trade payables

Utang lain-lain dan uang muka

yang diterima - Pihak ketiga 1.589.265 1.589.265 - - Other payables and deposit received - Third parties

Beban akrual 2.137.266 2.137.266 - - Accrued expenses

Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun

Current maturities of long-term bank loans

Pokok pinjaman 2.949.803 2.949.803 - - Principal

Utang pembelian aset tetap jangka panjang yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun for purchases of fixed assets Current maturities of liability

Pokok pinjaman 42.942 42.942 - - Principal

Utang bank jangka panjang -setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun

Long-term bank loans - net of current maturities

Pokok pinjaman 12.889.330 - 12.226.337 662.993 Principal

Utang obligasi Bonds payables

Pokok pinjaman 3.989.156 - 3.989.156 - Principal

Utang pembelian aset tetap - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun

Liability for purchases of fixed assets - net of current

maturities

Pokok pinjaman 15.466 - 15.466 - Principal

Utang kepada pihak-pihak berelasi 338.848 - 338.848 - Due to related parties

Beban bunga masa depan 3.341.949 1.144.746 2.132.957 64.246 Future imputed interest charge

Risiko harga komoditas Commodity price risk

Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari pembelian minyak kelapa sawit, di mana marjin laba atas penjualan barang jadi dapat terpengaruh jika harga minyak kelapa sawit (yang merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam pabrik penyulingan untuk memproduksi minyak dan lemak nabati) meningkat dan Kelompok Usaha tidak dapat mengalihkannya kepada pelanggannya.

The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policies, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from its purchases of CPO where the profit margin on sales of its finished products may be affected if the cost of CPO (which is the main raw material used in the refinery factories to produce edible oil and fats products) increases and the Group is unable to pass such cost increases to its customers.

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 June 2016 dan tahun yg berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas risiko harga komoditas tersebut.

For the period ended June 30, 2016, and the year ended December 31, 2015, the Group’s policy is that no hedging in the said commodity price risk shall be undertaken.

Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk meningkatkan swasembada minyak kelapa sawit dalam proses penyulingan untuk mengurangi risiko biaya bahan baku terhadap fluktuasi harga komoditas.

The Group’s policy is to increase its self-sufficiency in supply of CPO for the refinery operations to reduce the exposure of raw material costs to fluctuations in commodity prices.

37. PIUTANG PLASMA 37. PLASMA RECEIVABLES

Kebijakan pemerintah Indonesia mewajibkan perusahaan perkebunan untuk membangun area perkebunan inti rakyat. Sehubungan dengan kebijakan tersebut, Entitas-entitas Anak, yaitu LSIP, MISP, GS, CNIS, KGP, RAP, CKS, MSA, JS, MPI, SBN, PIP, HPIP dan IBP (secara bersama-sama disebut sebagai “Perusahaan Inti”), memiliki komitmen dengan beberapa KUD yang mewadahi petani plasma untuk mengembangkan perkebunan plasma.

Pembiayaan atas pengembangan perkebunan plasma ini diperoleh melalui pinjaman dari bank maupun pembiayaan langsung oleh Perusahaan Inti. Perusahaan Inti, tidak termasuk MISP, memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untuk pelunasan pinjaman atas pembiayaan yang diperoleh dari bank.

The Indonesian government policy requires the plantations companies to develop plasma plantations (perkebunan inti rakyat). Relative to this, Subsidiaries, namely LSIP, MISP, GS, CNIS, KGP, RAP, CKS, MSA, JS, MPI, SBN, PIP,HPIP and IBP (collectively referred to as the “Nucleus Companies”), have commitments with several KUD representing the plasma farmers to develop plantations under the plasma scheme.

The financing of these plasma plantations are provided by the banks or Nucleus Companies. Nucleus Companies, exclusive of MISP, provide corporate guarantees to the related credit facilities provided by the bank.

Pada saat perkebunan plasma telah menghasilkan, petani plasma berkewajiban untuk menjual seluruh hasil perkebunan tersebut kepada Perusahaan Inti, dan melunasi angsuran atas fasilitas pinjaman investasi yang diberikan oleh bank atau Perusahaan Inti sesuai skema pembiayaan tiap-tiap proyek dengan menggunakan dana yang dipotong dari penjualan hasil perkebunan plasma tersebut.

When the plasma plantations start to mature, the plasma farmers are obliged to sell all their harvests to the respective Nucleus Companies, and shall repay the installments for the credit investment facilities obtained from the bank or the Nucleus Companies in accordance with the scheme of the plasma plantations development using funds deducted from the proceeds of the said sales of plasma plantations’ harvests.

Perusahaan Inti juga memberikan pinjaman kepada petani plasma untuk dana pengembangan kebun dan untuk membayar angsuran pinjaman dan beban bunga yang timbul dari pinjaman di atas kepada masing-masing bank, karena hasil penjualan TBS dari perkebunan plasma terkait belum mencukupi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran tersebut di atas. Pinjaman tersebut akan dilunasi oleh masing-masing KUD pada saat hasil penjualan TBS dari perkebunan plasma tersebut sudah menghasilkan arus kas neto yang positif.

Nucleus Companies also provide loans to the respective plasma farmers to develop the plasma plantations and to repay the loan installments and the related interest charges to the respective banks, since the deductions from the proceeds from FFB sales are not yet sufficient to cover the above-mentioned expenditures. These loans will be repaid by the respective KUD when the FFB sales from the said plasma plantations are already providing positive net cash flows.

37. PIUTANG PLASMA (lanjutan) 37. PLASMA RECEIVABLES (continued)

Dalam dokumen INDF Result Billingual 30 June 2016 Released (Halaman 172-180)