RESTORATION OBLIGATIONS Mutasi liabilitas restorasi dan pembongkaran aset
40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT
Liabilitas keuangan utama Grup meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang usaha dan lain-lain, liabilitas yang masih harus dibayar, pinjaman jangka panjang dan utang derivatif. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Grup dan lindung nilai dari risiko fluktuasi nilai tukar. Grup juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas dan piutang usaha, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
The principal financial liabilities of the Group consist of short-term bank loan, trade and other payables, accrued liabilities, long-term loans and derivative payable. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group and to hedge the risk of the foreign exchange rate fluctuation. The Group also has various financial assets such as cash and cash equivalents and trade receivables, which arised directly from their operations.
MANAJEMEN RISIKO(lanjutan) RISK MANAGEMENT(continued)
Bisnis Grup mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
The Group’s business involves taking on risks in a
targeted manner and managing them
professionally. The core functions of the Group’s risk management are to identify all key risks for the Group, measure these risks and manage the risk positions. The Group regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in markets, products and best market practice.
Tujuan Grup dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Grup.
The Group’s aim in managing the financial risks is to achieve an appropriate balance between risk and return and minimize potential adverse effects on the Group’s financial performance.
Grup mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan Grup.
The Group defines financial risk as the possibility of losses or profits foregone, which may be caused by internal or external factors which might have negative potential impact to the achievement of the Group’s objectives.
Direksi menyediakan kebijakan tertulis manajemen risiko secara keseluruhan, termasuk kebijakan tertulis untuk area khusus, seperti risiko nilai tukar mata uang, risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas penggunaan instrumen keuangan derivatif dan non-derivatif. Grup mengidentifikasi, mengevaluasi dan melakukan aktivitas lindung nilai secara ekonomis atas risiko keuangan. Masing-masing unit bisnis melaksanakan manajemen risiko berdasarkan kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Komite Manajemen Risiko memonitor pelaksanaan manajemen risiko yang dilaksanakan oleh Grup.
The Directors provide written policies for overall risk management, as well as written policies covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, liquidity risk use of derivative financial instruments and non-derivative financial instruments. The Group identifies, evaluates and economically hedges its financial risks. Each business unit carries out the risk management based on the written policies approved by the Directors. Risk Management Committee monitors the risk management carried out by the Group.
Manajemen risiko dilaksanakan oleh Komite Manajemen Risiko dengan kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Dewan Direksi. Grup mengidentifikasi, mengevaluasi dan melakukan aktivitas lindung nilai secara ekonomis atas risiko keuangan. Direksi menyediakan kebijakan tertulis manajemen risiko secara keseluruhan, termasuk kebijakan tertulis untuk area khusus, seperti risiko nilai tukar mata uang, risiko tingkat bunga, risiko kredit, penggunaan instrumen keuangan derivatif dan non-derivatif.
Risk management is carried out by Risk
Management Committee under policies approved by the Board of Directors. The Group identifies, evaluates and economically hedges financial risks. The Board provides written principles for overall risk management, as well as written policies covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, use of derivative financial instruments and non-derivative financial instruments.
Aktivitas Grup rentan terhadap berbagai risiko keuangan, termasuk diantaranya adalah risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas.
The Group’s activities are exposed to a variety of financial risks, which includes credit risk, market risk and liquidity risk.
a. Risiko kredit a. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Grup gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Grup. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan dari penjualan gas.
Credit risk is the risk of suffering financial loss, when the Group’s customers fail to fulfill their contractual obligations to the Group. Credit risk arises mainly from trade receivables from the sale of gas to customers.
MANAJEMEN RISIKO(lanjutan) RISK MANAGEMENT(continued)
a. Risiko kredit (lanjutan) a. Credit risk (continued)
(i) Pengukuran risiko kredit (i) Credit risk measurement
Estimasi terhadap eksposur kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan penggunaan model, dimana nilai dari suatu produk bervariasi tergantung dengan perubahan pada variabel-variabel pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu.
The estimation of credit exposure is complex and requires the use of models, as the value of a product varies with changes in market variables, expected cash flows and the passage of time.
Grup telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Dalam mengukur risiko kredit untuk kredit yang diberikan, Grup mempertimbangkan ”Probability of Default” (“PD’’) pelanggan atas kewajiban dan kemungkinan rasio pemulihan atas kewajiban yang telah wanprestasi (“Loss Given Default”) (“LGD’’). Model ini ditelaah secara rutin untuk membandingkan dengan hasil aktualnya.
The Group has developed models to support the quantification of the credit risk. In measuring credit risk of receivable, the Group considers the “Probability of Default” (“PD”) by the customers on its payment obligations and the likely recovery ratio on the defaulted obligations (the “Loss Given Default”) (“LG”). The models are reviewed regularly to compare to actual results.
LGD merupakan ekspektasi Grup atas besarnya kerugian dari suatu piutang pada saat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu eksposur. LGD biasanya bervariasi sesuai dengan tipe pelanggan.
LGD represents the Group’s expectation of the extent of loss on a receivable should default occur. It is expressed as percentage loss per unit of exposure. LGD typically varies by the type of customers.
(ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi
(ii) Risk limit control and mitigation policies
Grup menerapkan berbagai kebijakan dan praktik untuk memitigasi risiko kredit. Kebijakan umum Grup untuk meminimalisasi risiko kredit yang mungkin muncul adalah sebagai berikut:
The Group implements a range of policies and practices to mitigate the credit risk. The Group’s general policies to minimise the potential credit risk which may arise are as follows
- Meminta jaminan dalam bentuk (kas atau standby L/C senilai dua bulan pemakaian gas);
- Taking of deposits in form of (cash or standby L/C that equivalent to two months' gas usage);
- Memilih pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik; dan
- Selecting customers with a strong financial condition and good reputation; and
- Menerima pelanggan baru dan penjualan disetujui oleh pihak yang berwenang sesuai dengan delegasi kekuasaan Grup.
- Acceptance of new customers and sales being approved by authorised personnel according to the Group’s delegation of authority policy.
(iii) Penurunan nilai dan kebijakan pencadangan
(iii) Impairment and provisioning policies
Cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui pada pelaporan keuangan hanyalah kerugian yang telah terjadi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian (berdasarkan bukti obyektif atas penurunan nilai).
Impairment allowances are recognised for financial reporting purposes only for losses that have been incurred at the date of the consolidated financial statement
(based on objective evidence of
MANAJEMEN RISIKO(lanjutan) RISK MANAGEMENT(continued)
a. Risiko kredit (lanjutan) a. Credit risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan jaminan (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk before deposit held (continued)
Eksposur risiko kredit terhadap aset pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Credit risk exposure relating to assets in the consolidated statement of financial position are as follows:
Eksposur Eksposur maksimum/ maksimum/ Maximum Maximum exposure exposure 31 Desember/ 31 Desember/ December December 2016 2015
Piutang usaha 543,806,803 527,959,847 Trade receivables
Piutang lain-lain 234,041,757 100,659,573 Other receivables
Piutang lain-lain jangka panjang 228,013,045 275,839,353 Other long-term receivables 1,005,861,605 904,458,773
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas dan investasi jangka pendek, risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan entitas anak timbul karena wanprestasi dari
counterparty. Grup memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 7, 8 dan 12.
With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and cash equivalent and short-term
investment, the Company’s and
subsidiaries’ exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The
Group has a policy not to place
investments in instruments that have a high credit risk and only put the investments in banks with a high credit ratings.The maximum exposure equal to the carrying amount as disclosed in Notes 7, 8 and 12.
Tabel berikut ini menggambarkan rincian eksposur kredit Grup pada nilai tercatat (memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan operasi utama.
The following table breaks down the Group’s credit exposure at carrying amounts (taking into account any collateral held or other credit support), as categorised by the main operations.
MANAJEMEN RISIKO(lanjutan) RISK MANAGEMENT(continued)
a. Risiko kredit (lanjutan) a. Credit risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan jaminan (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk before deposit held (continued)
31 Desember/December2016
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total/
Non impaired Impaired Total
Piutang usaha Trade receivables
Distribusi 159,193,566 100,885,199 260,078,765 Distribution
Transmisi 4,368,568 - 4,368,568 Transmission
Minyak dan gas 59,952,328 - 59,952,328 Oil and gas
Operasi lainnya 247,485,379 4,975,339 252,460,718 Other operations
Total 470,999,841 105,860,538 576,860,379 Total
Dikurangi: Less:
Cadangan Allowance
kerugian for impairment
penurunan nilai - (33,053,576) (33,053,576) losses
Neto 470,999,841 72,806,962 543,806,803 Net
Entitas anak mempunyai konsentrasi risiko kredit atas seluruh penjualan minyak dan gas bumi kepada pembeli tunggal. Penjualan minyak pada umumnya dijual berdasarkan kontrak jangka pendek dan tidak membutuhkan jaminan dari pembeli yang mencerminkan kurang lebih sebesar 62% dari jumlah piutang minyak dan gas bumi. Gas alam dijual berdasarkan perjanjian penjualan gas antara PSC Pangkah kepada pembeli tunggal, dimana mencerminkan kurang lebih 33% dari jumlah piutang minyak dan gas. LPG dijual berdasarkan perjanjian jual beli LPG antara Pangkah PSC kepada pembeli tunggal, yang mencerminkan kurang lebih sebesar 5% dari piutang minyak dan gas.
The subsidiary is subject to concentration of credit risk as all of their crude oil and gas sales are to single counter party. Crude oil sales are generally sold under short-term contracts and generally do not require collateral from the counter party, which represents approximately 62% of total oil and gas trade receivables. Natural gas sales are sold under Gas Sales Agreement between Pangkah PSC to a single counter party, which represent approximately 33% of oil and gas trade receivable. LPG sales are sold under LPG sales and purchase agreement between Pangkah PSC to a single counter party, which represent approximately 5% of oil and gas trade receivable.
MANAJEMEN RISIKO(lanjutan) RISK MANAGEMENT(continued)
a. Risiko kredit (lanjutan) a. Credit risk (continued)
(v) Kualitas kredit aset keuangan (v) Financial assets credit quality
Kualitas kredit aset keuangan dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur:
The credit quality of financial assets can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty default rates:
31 Desember/ 31 Desember/
December December
2016 2015
Piutang usaha Trade receivables
Dengan pihak yang memiliki peringkat Counterparties with external
kredit eksternal (Pefindo) credit rating (Pefindo)
AAA 344,417,834 335,840,033 AAA
Dengan pihak yang tidak memiliki Counterparties without external
peringkat kredit eksternal 126,582,007 93,512,418 credit rating
Jumlah piutang usaha yang tidak Total unimpaired
mengalami penurunan nilai 470,999,841 429,352,451 trade receivables
Piutang usaha dengan pihak yang tidak memiliki tingkat kredit eksternal yang berkaitan dengan distribusi gas sejumlah USD134,49 juta dijaminkan dengan garansi bank yang memiliki reputasi kredit yang baik. Piutang usaha lainnya terdiri dari perusahaan yang tidak memiliki risiko gagal bayar.
Trade receivables from entities that do not have any external credit rating related to gas distribution with the amount of USD134.49 million have been guaranteed by bank guarantees that have a good credit rating. Other trade receivables consist of companies that do not have default payment.
Piutang usaha dengan pihak yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal berkaitan dengan penjualan domestik kepada pihak berelasi dan pihak ketiga yang memiliki risiko gagal bayar yang rendah.
Trade receivables with counterparties which do not have external credit ratings are related to domesic sales to related parties and third parties which have low default risk.
MANAJEMEN RISIKO(lanjutan) RISK MANAGEMENT(continued)
a. Risiko kredit (lanjutan) a. Credit risk (continued)
(v) Kualitas kredit aset keuangan (lanjutan) (v) Financial assets credit quality (continued) 31 Desember/ 31 Desember/
December December
2016 2015
Kas pada bank Cash in banks
Dengan pihak yang memiliki peringkat Counterparties with external
kredit eksternal (Pefindo) credit rating (Pefindo)
AAA 877,277,018 513,557,909 AAA
AA+ 753,751 53,002 AA+
AA - 459,902 AA
878,030,769 514,070,813
Dengan pihak yang memiliki peringkat Counterparties with external
kredit eksternal (Fitch) credit rating (Fitch)
AA- 3,367,425 - AAA
A+ 24,904,466 - A+
A 46,012,262 - A
A- - 885
A-74,284,153 885
Dengan pihak yang memiliki peringkat Counterparties with external
kredit eksternal (Moody’s) credit rating (Moody’s)
A1 - 536 A1
Baa3 - 760,955 Baa3
- 761,491
Tidak memiliki peringkat
kredit eksternal - 3,167,273 No external rating
- 3,167,273
Jumlah kas pada bank 952,314,922 518,000,462 Total cash in banks
Deposito jangka pendek Short-term time deposits
Dengan pihak yang memiliki peringkat Counterparties with external
kredit eksternal (Pefindo) credit rating (Pefindo)
AAA 349,398,348 595,469,753 AAA
AA 2,253,358 21,747,010 AA
Jumlah deposito jangka pendek 351,651,706 617,216,763 Total short term time deposits
Investasi jangka pendek Short-term investments
(Moody’s) (Moody’s)
Baa3 62,050,591 58,179,297 Baa3
62,050,591 58,179,297
Investasi jangka pendek Short-term investments
(Pefindo) (Pefindo) AAA 3,688,058 3,457,593 AAA AA+ 1,459,169 1,338,268 AA+ A- - 1,693,864 A-BBB+ 1,634,953 - BBB+ 6,782,180 6,489,725
Jumlah investasi jangka Total short-term
MANAJEMEN RISIKO(lanjutan) RISK MANAGEMENT(continued)
b. Risiko pasar b. Market risk
Grup memiliki eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko suku bunga dan risiko mata uang asing.
The Group is exsposed to market risk, in particular interest rate risk and foreign currency risk.
Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.
Grup memiliki pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dengan bunga mengambang. Grup akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Perusahaan akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan paralender/kreditur.
The Group’s short-term and long-term debt is charged with floating interest rates. Group will strictly monitor the market interest rate fluctuation and if the interest rate significantly increased, they will renegotiate the interest rate to the lenders.
(i) Risiko tingkat bunga (i) Interest rate risk
Grup memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas.
The Group takes on exposure to the effects of fluctuations in the prevailing levels of market interest rates on both its fair value and cash flow risks.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur nilai wajar instrumen keuangan Grup terhadap risiko tingkat bunga.
The tables below summarise the Group’s fair value exposure to interest rate risks.
31 Desember/December2016 Bunga mengambang/Floating interest
Lebih dari Lebih dari
1 bulan sampai 3 bulan sampai Lebih dari
dengan 3 bulan/ dengan 1 tahun/ 1 tahun/
Over 1 months Over 3 months Over up to 3 months up to 1 year 1 year
Pinjaman bank Short-term
jangka pendek - 100,000,000 - bank loan
Pinjaman jangka panjang jatuh
tempo dalam Short-term portion of
waktu satu tahun 11,265,605 141,304,398 - long-term bank loans
Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian
jatuh tempo dalam Long-term loans - net
waktu satu tahun - - 953,480,749 of current maturities
MANAJEMEN RISIKO(lanjutan) RISK MANAGEMENT(continued)
b. Risiko pasar (lanjutan) b. Market risk (continued)
(i) Risiko tingkat bunga (lanjutan) (i) Interest rate risk (continued) 31 Desember/December2015
Bunga mengambang/Floating interest
Lebih dari Lebih dari
1 bulan sampai 3 bulan sampai Lebih dari
dengan 3 bulan/ dengan 1 tahun/ 1 tahun/
Over 1 months Over 3 months Over up to 3 months up to 1 year 1 year
Pinjaman jangka panjang jatuh
tempo dalam Short-term portion of
waktu satu tahun 17,810,438 103,811,110 - long-term bank loans
Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian
jatuh tempo dalam Long-term loans - net
waktu satu tahun - - 1,253,416,592 of current maturities
Total 17,810,438 103,811,110 1,253,416,592 Total
Analisis sensitivitas untuk risiko suku bunga
Sensitivity analysis for interest rate risk
Pada tanggal 31 Desember 2016, jika tingkat suku bunga pinjaman bank dengan
suku bunga mengambang
meningkat/menurun sebesar 50 basis poin dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah/tinggi sebesar USD562.209, terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya dan pendapatan bunga atas pinjaman dan kas pada bank dengan tingkat bunga mengambang.
As of December 31, 2016, had the interest rate of the bank loans with floating interest rate been 50 basis points higher/lower with all other variables held constant, income before tax for the year then ended
would have been USD562,209
lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense and income on loans and cash in bank with floating interest rates.
(ii) Risiko mata uang asing (ii) Foreign exchange risk
Risiko mata uang asing adalah risiko atas perubahan nilai tukar Dolar AS sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing, khususnya Rupiah dan Yen Jepang. Risiko ini muncul disebabkan aset dan kewajiban dan transaksi operasional Grup didominasi oleh mata uang asing sehingga pelemahan Dolar AS terhadap mata uang asing tersebut dapat secara negatif mempengaruhi pendapatan dan kinerja Grup.
Foreign exchange risk is the risk that arise from the changes of exchange rate of US Dollar as reporting currency against foreign currencies, especially Rupiah and Japanese Yen. Assets, liabilities and operational transactions of the Group are denominated in foreign currencies, therefore, weakening of US Dollar will
influence revenue and financial
MANAJEMEN RISIKO(lanjutan) RISK MANAGEMENT(continued)
b. Risiko pasar (lanjutan) b. Market risk (continued)
(ii) Risiko mata uang asing (lanjutan) (ii) Foreign exchange risk (continued)
Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan instrumen keuangan akan berfluktuasi yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi tingkat mata uang asing Grup terutama berasal dari Rupiah Indonesia dan Yen Jepang yang didenominasi dari piutang usaha, utang usaha dan pinjaman jangka panjang.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from Indonesian Rupiah and Japanese Yen
which denominated from trade
receivables, trade payables and longterm loans.
Untuk mengatur risiko mata uang asing, Perusahaan melakukan kontrak cross currency swap. Kontrak ini tidak dicatat sebagai transaksi lindung nilai, dimana perubahan atas nilai wajar akan masuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
To manage foreign exchange rate risks, the Company entered into cross currency swap contract. This contract is not accounted as as a hedge transaction, wherein the changes in the fair value are
charged or credited directly to
consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the current year.
Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 disajikan pada Catatan 42.
The Group had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2016 were presented in the Note 42.
Analisa sensitivitas untuk risiko mata uang asing
Sensitivity analysis for foreign exchange risk
Pada tanggal 31 Desember 2016, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang dimiliki Grup didenominasikan dalam Rupiah Indonesia, Yen Jepang, dan Dolar Singapura. Deviasi pergerakan kurs untuk