• Tidak ada hasil yang ditemukan

Financial Risk Management Objectives and Policies

Salaries and other short-term Gaji dan imbalan kerja jangka pendek 6.77 3,504,000,000 5.65 3,196,000,000 employee benefits Imbalan kerja jangka panjang - - 60.65 664,005,029 Long-term employee benefits

Jumlah 3,504,000,000 3,860,005,029 Total

2021 2020

31 Maret/March 31,

43. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

43. Financial Risk Management Objectives and Policies

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar (termasuk risiko suku bunga dan risiko mata uang asing), risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.

The main risks arising from the Group’s financial instruments are market risk (including interest rate risk (including interest rate risk and foreign exchange risk), credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.

Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas.

The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, and liquidity risk.

Risiko Pasar Market Risk

a. Risiko Suku Bunga a. Interest Rate Risk

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank.

Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relates primarily to bank loans.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.

To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost through a mix of fixed-rate and variable-rate debts, by evaluating market rate trends.

Management also conducts assessment among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to enter a new loan agreement.

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas liabilitas keuangan konsolidasian Grup yang terkait risiko suku bunga:

The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s consolidated financial liabilities that are exposed to interest rate risk:

Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo

Suku Bunga/ dalam Satu Tahun/ Pada Tahun ke - 2/ Pada Tahun ke - 3/ Pada Tahun ke - 4/ Pada Tahun ke - 5/ Jumlah/

Interest rate Within One Year In the 2nd Year In the 3rd Year In the 4th Year In the 5th Year Total

% Liabilitas/Liability

Utang bank/Bank loans 8.50 52,227,250,000 52,227,250,000 52,227,250,000 4,473,276,110 - 161,155,026,110 2021

Pada tanggal 31 Maret 2021, jika suku bunga atas pinjaman yang didenominasikan dalam Rupiah lebih tinggi/rendah 1%

dan variabel lain dianggap tetap, laba bersih untuk tahun berjalan akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp 1.611.550.200, terutama sebagai akibat tingginya/

rendahnya beban bunga dari pinjaman dengan suku bunga mengambang.

As of March 31, 2021, if interest rates on Rupiah-denominated borrowings had been 1% higher/lower with all other variables held constant, net profit for the year would have been Rp 1,611,550,200 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings.

b. Risiko Mata Uang Asing b. Foreign Exchange Risk Risiko nilai tukar adalah risiko usaha

dalam nilai instrumen keuangan akibat berfluktuasinya perubahan nilai tukar.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.

Grup dalam melakukan kegiatan usahanya sebagian besar mempergunakan mata uang Rupiah dalam hal transaksi penjualan, pembelian bahan baku dan beban usaha.

Transaksi usaha dalam mata uang asing hanya dilakukan untuk hal-hal khusus, dan jika hal tersebut terjadi manajemen akan melakukan review berkala atas eksposur mata uang asing tersebut.

The Group’s major transactions (i.e. sale, purchases and operating expenses) are mostly denominated in Indonesian currency. Transaction in foreign currency are only done for special purpose, and the management regularly reviews its foreign currency exposure.

Eksposur aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang asing diungkapkan pada Catatan 47.

The Group’s monetary assets and liabilities exposed to foreign exchange risk are set out in Note 47.

Pada tanggal 31 Maret 2021 dan 31 Desember 2020, jika mata uang Rupiah melemah/menguat sebesar Rp 1.000 terhadap Dolar Amerika Serikat dengan variabel lain konstan, laba bersih periode 2021 akan lebih tinggi/rendah sebesar Rp 4.107.930.000 dan laba bersih tahun 2020 akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp 4.084.987.000.

As of March 31, 2021 and December 31, 2020, if the Rupiah currency had weakened/strengthened by Rp 1,000, against the U.S. Dollar with all other variables held constant, net profit in 2021 would have been higher/lower by Rp 4,107,930,000 and net profit in 2020 would have been lower/higher by Rp 4,084,987,000.

Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit timbul dari kemungkinan

ketidakmampuan pelanggan untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan syarat normal transaksi pada saat jatuh tempo pembayaran.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties’ failure to fulfill their contractual obligations.

Risiko kredit timbul dari kas dan setara kas, investasi pada surat berharga dan deposito berjangka, piutang usaha dan lain-lain.

Manajemen menempatkan kas, deposito berjangka dan investasi surat berharga hanya pada bank dan lembaga keuangan yang bereputasi baik dan terpercaya. Untuk meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang berasal dari penjualan properti, manajemen mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran serta melakukan serah terima unit pada saat pelunasan. Untuk penyewaan properti, pelanggan diminta membayar uang sewa di muka dan memberikan uang jaminan atas service charge dan utilitas. Untuk piutang kamar hotel, manajemen melakukan hubungan usaha dengan pihak agen perjalanan yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit.

Credit risk arises from cash and cash equivalents, investments in shares and time deposits, trade accounts receivable and other receivables. Management placed cash, time deposits and investment in shares only to banks and financial institutions which are reputable and reliable. To minimize credit risk on receivable from sale of real estate properties, management imposes fines for the late payment and hand over the unit as the time of redemption. For leased assets, the customers are asked to pay the rent in advance and provide a security deposits on service charge and utilities. For the hotel rooms, management are having business relationship with travel agents who has the credibility, establish verification policy and credit authorization.

Berdasarkan evaluasi tersebut pihak manajemen akan menentukan perkiraan jumlah yang tidak dapat ditagih atas piutang tersebut serta menentukan pembentukan akun cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha tersebut.

Based on that evaluation, management will determine the approximate uncollectible amount as well as determine the amount of impairment losses on trade accounts receivable.

Tidak ada limit kredit yang dilampaui selama periode pelaporan dan manajemen tidak mengharapkan kerugian dari kegagalan pihak-pihak dalam melunasi utangnya.

No credit limits were exceeded during the reporting period, and management does not expect any losses from non-performance by these counterparties.

Lihat Catatan 6 untuk informasi jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) dihitung sejak tanggal faktur.

Refer to Note 6 for the information regarding the aging analysis of trade accounts receivable from the date of invoice issuance.

Kualitas kredit dari aset keuangan Grup berupa kas dan setara kas, investasi pada surat berharga dan deposito berjangka, piutang usaha dan lain-lain adalah lancar, yang ditelaah dengan mengacu pada kredibilitas dan reputasi pihak rekanan serta informasi historis mengenai penerimaan pembayaran.

The credit quality of the Group’s financial assets of cash and cash equivalents, investments in shares and time deposits, trade accounts receivable and other receivables are current, which are examined with reference to the credibility and reputation of the partners as well as historical information about the receipt of payment.

Berikut adalah eksposur maksimum terhadap risiko kredit untuk komponen laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2021 dan 31 Desember 2020:

The table below shows the maximum exposure to credit risk for the components of consolidated statements of financial position as of March 31, 2021 and December 31, 2020:

31 Maret/ 31 Desember/

March 31, December 31,

2021 2020

Kas dan setara kas 2,741,368,202,551 2,509,004,347,103 Cash and cash equivalents

Investasi jangka pendek - deposito Short-term investment - time

berjangka 290,831,656,633 236,982,388,657 deposits

Piutang usaha - bersih 14,249,198,248 28,402,553,813 Trade accounts receivable - net Piutang lain-lain - bersih 7,230,063,627 13,591,016,560 Other accounts receivable - net

Jumlah 3,054,268,209,859 2,788,569,394,933 Total

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows.

Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.

Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Grup yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan:

The table below analyzes the Group’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on the remaining period to the contractual maturity date. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows:

<= 1 tahun/ >1 tahun-2 tahun/ >2 tahun-5 tahun/ > 5 tahun/ Nilai Tercatat/

<= 1 year >1-2 years >2-5 years > 5 years As Reported

Liabilitas Keuangan Lainnya Other Financial Liabilities

Utang bank jangka panjang 52,227,250,000 52,227,250,000 56,700,526,110 161,155,026,110 Long-term bank loans Utang usaha 126,155,388,268 - - - 126,155,388,268 Trade accounts payable Beban akrual 28,827,310,474 - - - 28,827,310,474 Accrued expenses Setoran jaminan 144,669,281,501 7,843,446,030 6,211,941,672 45,008,610,189 203,733,279,392 Security deposits Liablitas lain - lain 9,055,134,701 - - - 9,055,134,701 Other liabilities

Jumlah 360,934,364,944 60,070,696,030 62,912,467,782 45,008,610,189 528,926,138,945 Total 31 Maret/March 31 , 2021

<= 1 tahun/ >1 tahun-2 tahun/ >2 tahun-5 tahun/ > 5 tahun/ Nilai Tercatat/

<= 1 year >1-2 years >2-5 years > 5 years As Reported

Liabilitas Keuangan Lainnya Other Financial Liabilities

Utang usaha 172,104,133,909 - - - 172,104,133,909 Trade accounts payable Beban akrual 24,726,429,441 - - - 24,726,429,441 Accrued expenses Setoran jaminan 143,727,550,091 6,424,856,543 7,458,971,165 45,027,842,625 202,639,220,424 Security deposits Liablitas lain - lain 23,626,179,166 - - - 23,626,179,166 Other liabilities Jumlah 364,184,292,607 6,424,856,543 7,458,971,165 45,027,842,625 423,095,962,940 Total

31 Desember/December 31 , 2020