Gaji dan imbalan kerja Salaries and other short-term
jangka pendek 14,39 3.065.886.000 16,46 2.544.238.525 employee benefits 2014
2015
30 September/September 30 ,
32. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
32. Financial Risk Management Objectives and Policies
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar (termasuk suku bunga dan risiko mata uang asing), risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are market risk (interest rate risk and foreign exchange risk), credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit, dan risiko likuiditas.
The Board of Directors has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as interest rate risk,foreign exchange risk, credit risk, and liquidity risk.
Risiko Pasar Market Risk
a. Risiko Suku Bunga a. Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku
bunga pasar. Eksposur Grup yang
terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang pihak berelasi non-usaha.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relates primarily to loans from related parties.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap
dan suku bunga variabel, dengan
mengevaluasi kecenderungan suku bunga
pasar. Manajemen juga melakukan
penelaahan berbagai suku bunga yang
ditawarkan oleh kreditur untuk
mendapatkan suku bunga yang
menguntungkan sebelum mengambil
keputusan untuk melakukan perikatan utang baru.
To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost through a mix of fixed-rate and variable-rate debts, by
evaluating market rate trends.
Management also conducts assessment among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to enter a new loan agreement.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas liabilitas keuangan konsolidasian Grup yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s consolidated financial liabilities that are exposed to interest rate risk:
Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo
Suku Bunga/ dalam Satu Tahun/ Pada Tahun ke - 2/ Pada Tahun ke - 3/ Pada Tahun ke - 4/ Pada Tahun ke - 5/ Jumlah/
Interest rate Within One Year In the 2nd Year In the 3rd Year In the 4th Year In the 5th Year Total
%
Liabilitas/Liability
Utang pihak berelasi non-usaha/Due to related
parties Japanese Long-Term Prime Rate + 1,75% 360.411.796.469 - - - - 360.411.796.469
30 September/September 30 , 2015
Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo
Suku Bunga/ dalam Satu Tahun/ Pada Tahun ke - 2/ Pada Tahun ke - 3/ Pada Tahun ke - 4/ Pada Tahun ke - 5/ Jumlah/
Interest rate Within One Year In the 2nd
Year In the 3rd Year In the 4th Year In the 5th Year Total % Liabilitas/Liability
Utang pihak berelasi non-usaha/Due to related
parties Japanese Long-Term Prime Rate + 1,75% 307.169.144.927 286.212.762.285 - - - 593.381.907.212 31 Desember/December 31, 2014
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, jika suku bunga atas pinjaman yang didenominasikan dalam Rupiah masing-masing lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, laba bersih untuk periode berjalan
masing-As of September 30, 2015 and
December 31, 2014, if interest rate on
Rupiah-denominated borrowings had
been 1% higher/lower with all other variables held constant, net profit for the
b. Risiko Mata Uang Asing b. Foreign Exchange Risk Risiko mata uang asing adalah risiko
dimana nilai wajar atas arus kas kontraktual
masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan terpengaruh akibat
perubahan nilai tukar.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.
Grup dalam melakukan kegiatan usahanya sebagian besar mempergunakan mata uang Rupiah dalam hal transaksi penjualan, pembelian tanah dan biaya konstruksi serta beban usaha. Transaksi usaha dalam mata uang asing hanya dilakukan untuk hal-hal khusus, dan jika hal tersebut terjadi manajemen akan melakukan reviu berkala atas eksposur mata uang asing tersebut.
The Group’s major transactions (i.e. sale, land acquisition, construction cost and
operating expenses) are mostly
denominated in Indonesian currency. Transactions in foreign currency are only done for special purpose, and the management regularly reviews its foreign currency exposure.
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, jika mata uang Rupiah
melemah/menguat sebesar Rp 1.000
terhadap Dolar Amerika Serikat dan sebesar Rp 10 terhadap Yen Jepang dengan variabel lain konstan, laba bersih untuk periode berjalan akan
lebih tinggi/rendah masing-masing
sebesar Rp 76.912.174.090 dan
Rp 54.820.982.680.
As of September 30, 2015 and
December 31, 2014 if the Rupiah currency had weakened/strengthened by Rp 1,000
against the U.S. Dollar and
Rp 10 against Japanese Yen with all other variables held constant, net profit
for the period would have
been Rp 76,912,174,090 and
Rp 54,820,982,680, respectively
higher/lower.
Risiko Kredit Credit Risk
Risiko kredit timbul dari kemungkinan
ketidakmampuan pelanggan atau pihak lawan, untuk memenuhi liabilitas kontraktualnya.
Credit risk arises from the possibility of customers or counter parties, in ability to fulfill their contractual obligations.
Risiko kredit timbul dari kas dan setara kas dan aset lain-lain. Manajemen menempatkan kas dan deposito berjangka hanya pada bank yang bereputasi baik dan terpercaya.
Credit risk arises from cash and cash equivalents and other assets. Management placed cash and time deposits only with reputable and reliable banks.
Berikut adalah eksposur maksimal laporan posisi keuangan yang terkait risiko kredit pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014:
The table below shows the Group’s maximum exposures related to credit risk as of September 30, 2015 and December 31, 2014:
30 September/ 31 Desember/
September 30, December 31,
2015 2014
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Kas dan setara kas 1.589.419.065.366 1.380.884.744.725 Cash and cash equivalents
Aset lain-lain 3.470.676.099 5.093.864.297 Other current assets
Jumlah 1.592.889.741.465 1.385.978.609.022 Total
Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul dari
kemungkinan Grup mengalami kesulitan
pendanaan untuk memenuhi komitmen dan liabilitas Grup kepada pihak kreditur pada saat jatuh tempo pembayaran.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo
utang, dan terus-menerus melakukan
penelaahan pasar keuangan untuk
mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In managing the liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas
keuangan Grup yang dikelompokkan
berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below analyzes the Group’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on the remaining period to the contractual maturity date. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows.
<= 1 Tahun/ >1 Tahun-2 Tahun/ >2 Tahun-5 Tahun/ > 5 Tahun/ Nilai Tercatat/
<= 1 Year >1-2 Years >2-5 Years > 5 Years As Reported
Liablitas keuangan lain-lain Other Financial Liabilities
Utang usaha 28.915.389.110 - - - 28.915.389.110 Trade account payable Utang pihak berelasi non-usaha 360.411.796.469 - - - 360.411.796.469 Due to related parties Beban akrual 2.090.806.763 - - - 2.090.806.763 Accrued expenses Setoran jaminan 19.377.978.056 - - - 19.377.978.056 Security deposits Utang lain-lain 3.378.023.148 - - - 3.378.023.148 Other payables
Jumlah 414.173.993.546 - - - 414.173.993.546 Total
30 September/September 30 , 2015
<= 1 Tahun/ >1 Tahun-2 Tahun/ >2 Tahun-5 Tahun/ > 5 Tahun/ Nilai Tercatat/
<= 1 Year >1-2 Years >2-5 Years > 5 Years As Reported
Liablitas keuangan lain-lain Other Financial Liabilities
Utang pihak berelasi non-usaha 307.169.144.927 286.212.762.285 - - 593.381.907.212 Due to related parties Beban akrual 5.130.952.525 - - - 5.130.952.525 Accrued expenses Setoran jaminan 16.389.399.715 - - - 16.389.399.715 Security deposits Utang lain-lain 1.320.171.751 - - - 1.320.171.751 Other payables
Jumlah 330.009.668.918 286.212.762.285 - - 616.222.431.203 Total
31 Desember/December 31 , 2014
33. Komitmen 33. Commitments
a. Pada tanggal 19 Desember 2002 (dengan
addendum terakhir tanggal 18 Desember 2003), 17 Juli 2003, 26 Juni 2002 dan 23 Desember 2003 (dengan addendum terakhir tanggal 17 Januari 2015),
Perusahaan mengadakan perjanjian
masing-masing dengan PT Bank
Internasional Indonesia Tbk (BII), PT Asuransi Jiwa Eka Life (AJEL) (sekarang PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG), PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
a. On December 19, 2002 (with the latest addendum dated December 18, 2003), July 17, 2003, June 26, 2002 and December 23, 2003 (with the latest addendum dated January 17, 2015), the Company entered into an agreement with PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), PT Asuransi Jiwa Eka Life (AJEL) (currently PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG), PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BM), respectively, for
Dalam perjanjian tersebut dinyatakan: The agreements provide that: - Sebelum sertifikat hak atas tanah
selesai, Perusahaan mempunyai
kewajiban untuk membeli kembali
(buy-back) jika pembeli gagal
melakukan pembayaran kembali
pinjaman.
- Until the Deed of Grant of Security Right is completed, the Company has the obligation to buy-back the unit if the buyer defaults in the payment of loan.
- 100% dari jumlah pinjaman akan direalisasikan oleh BII, AJEL, OCBC NISP dan BM terhadap Perusahaan setelah penandatanganan perjanjian pinjaman antara pembeli dengan BII, AJEL, OCBC NISP dan BM.
- 100% of the loan amount shall be released by BII, AJEL, OCBC NISP and BM to the Company after the loan agreement between the buyer and BII, AJEL, OCBC NISP and BM has been signed.
- Perjanjian dengan BM akan berakhir pada tanggal 22 Desember 2017.
- Agreement with BM will expire on December 22, 2017.
b. Pada tanggal 26 Juni 2002, 17 Juli 2002, 19 Desember 2002 (dengan addendum terakhir tanggal 18 Desember 2003) dan 23 Desember 2003 (dengan addendum terakhir tanggal 17 Januari 2015),
PT Pembangunan Deltamas (PDM),
entitas anak, mengadakan perjanjian masing-masing dengan OCBC NISP, AJEL, BII dan BM untuk kredit perumahan yang disediakan oleh OCBC NISP, AJEL, BII dan BM untuk pembelian atas unit properti PDM.
b. On June 26, 2002, July 17, 2002, December 19, 2002 (with the latest addendum dated December 18, 2003) and December 23, 2003 (with the latest addendum dated January 17, 2015), PT Pembangunan Deltamas (PDM), the subsidiary, entered into an agreement with OCBC NISP, AJEL, BII and BM, respectively, for housing loan provided by OCBC NISP, AJEL, BII and BM to the buyers of PDM's property units.
Dalam perjanjian tersebut dinyatakan: The agreements provide that:
- Sebelum sertifikat hak atas tanah selesai, PDM mempunyai kewajiban untuk membeli kembali (buy-back)
jika pembeli gagal melakukan
pembayaran kembali pinjaman.
- Until the Deed of Grant of Security Right is completed, PDM has the obligation to buy-back the unit if the buyer defaults in the payment of loan.
- 100% dari jumlah pinjaman akan direalisasikan oleh OCBC NISP, AJEL, BII dan BM terhadap PDM setelah penandatanganan perjanjian pinjaman antara pembeli dengan OCBC NISP, AJEL, BII dan BM.
- 100% of the loan amount shall be released by OCBC NISP, AJEL, BII and BM to PDM after the loan agreement between the buyer and OCBC NISP, AJEL, BII and BM has been signed.
c. Pada tanggal 17 Februari 2004,
Perusahaan dan PDM mengadakan
perjanjian dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) untuk kredit perumahan yang disediakan oleh CIMB Niaga untuk pembelian unit properti Perusahaan dan PDM.
c. On February 17, 2004, the Company and PDM entered into an agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) for housing loans provided by CIMB Niaga to the buyers of property units of the Company and PDM.
Dalam perjanjian tersebut dinyatakan: The agreement provides that: - Sebelum sertifikat hak atas tanah
selesai, Perusahaan dan PDM
mempunyai kewajiban untuk membeli
kembali bila pembeli gagal
melakukan pembayaran kembali
pinjaman.
- Until the Deed of Grant of Security Right is completed, the Company and PDM has the obligation to buyback the unit if the buyer defaultsin the payment of loan.
- 80% dari jumlah pinjaman akan
direalisasikan oleh CIMB Niaga terhadap Perusahaan dan PDM setelah penandatanganan pinjaman antara pembeli dan CIMB Niaga. 20% sisanya akan direalisasikan oleh CIMB Niaga setelah selesainya bangunan.
- 80% of the loan amount shall be released by CIMB Niaga to the Company and PDM after the loan
agreement has been signed
between the buyer and CIMB Niaga. The 20% balance shall be released by CIMB Niaga after completion of the building.
d. Pada tanggal 10 Februari 2010,
Perusahaan dan PDM mengadakan
perjanjian dengan PT Bank Permata Tbk
(BP) untuk kredit perumahan yang
disediakan oleh BP untuk pembelian unit properti Perusahaan dan PDM.
d. On February 10, 2010, the Company and PDM entered into an agreement with PT Bank Permata Tbk (BP) for housing loan provided by BP to the buyers of property units of the Company and PDM.
Dalam perjanjian tersebut dinyatakan: The agreement provides that:
- Sebelum sertifikat hak atas tanah
selesai, Perusahaan dan PDM
mempunyai kewajiban untuk membeli
kembali bila pembeli gagal
melakukan pembayaran kembali
pinjaman.
- Until the Deed of Grant of Security Right is completed, the Company and PDM has the obligation to buyback the unit if the buyer defaultsin the payment of loan.
- BP memberikan kredit dengan
besaran maksimum 90% untuk kredit rumah dan ruko atau maksimum 80% untuk kantor dari harga jual tanah atau tanah dan bangunan dengan
jangka waktu pemberian kredit
maksimum dua puluh (20) tahun untuk kredit rumah dan kredit ruko dan maksimum tujuh (7) tahun untuk kredit kantor.
- BP will provide credit to a maximum amount of 90% for loan house and shophouse or a maximum of 80% for the loan office of the sales price of land or land and buildings with a maximum term of twenty (20) years for loan house and shophouse and maximum seven (7) years for loan office.
- Perjanjian dengan BP akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2020.
- Aggrement with BP will be expire on February 10, 2020.