Cause Effect
Gambar 2.1 Sebab Akibat Fishbone (Ishikawa)
Langkah-Langkah Pembuatan Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagrams) sebagai berikut:
1. Menyepakati permasalahan utama yang terjadi dan diungkapkan bahwa masalah tersebut merupakan suatu pernyataan masalah (problem statement).
Masalah merupakan perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan menurut W. Pounds (dalam Robbins dan Coulter, 2012), pada langkah awal ini, harus dilakukan kesepakatan terhadap sebuah pernyataan masalah (problem statement). Pernyataan masalah yang dimaksud diinterpretasilan sebagai effect atau akibat secara visual dalam fishbone seperti kepala ikan. Selanjutnya menuliskan problem statement
disebelah kanan diagram dan menggambar sebuah tempat (kotak/lingkaran) yang mengelilingi tulisan pernyataan masalah tersebut dan membuat panah horizontal panjang menuju ke arah kotak/lingkaran.
2. Mengidentifikasi kategori penyebab masalah yang mungkin. Kategori 1 Kategori 3 Kategori 2 Kategori 4 Problem
48
Identifikasi penyebab dilakukan dengan metode
brainstorming. Menurut Wibisono (2006 dalam FP Sitepu 2011), penyebab permasalahan diagram Ishikawa (Ishikawa's diagram) dapat dikelompokkan dalam empat kategori (sudah dimodifikasi) yaitu:
1) Place (tempat/lingkungan) 2) Materials (sarpras)
3) People (staff/guru)
4) Polices (kebijakan/aturan) 3. Menemukan sebab potensial
Sebab-sebab ditulis dengan garis horizontal sehingga banyak tulang kecil keluar dari garis diagonal.
4. Mengkaji kembali kategori sebab utama
Setelah menemukan penyebab potensial dari setiap penyebab yang mungkin, kemudian dikaji kembali urutan penyebab hingga ditemukan akar penyebabnya.
5. Mencapai kesepakatan
1) Setelah proses interpretasi dengan melihat penyebab yang muncul secara berulang, didapatkan kesepakatan melalui konsensus tentang penyebab yang paling mungkin dan
tanyakan, “Mengapa ini sebabnya?”.
2) Pertanyaan “Mengapa” akan dapat membantu sampai pokok permasalahan teridentifikasi.
49
3) Tanyakan “Mengapa” berulang kali (5 W) sampai pertanyaan tidak bisa terjawab lagi sehingga pada akhirnya dapat dilakukan pemilihan penyebab yang paling penting dan dapat diatasi.
2.6 Penelitian yang Relevan
Dari beberapa penelitian strategi bersaing telah dilakukan baik dalam dunia pendidikan maupun dunia bisnis. Satu diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Aep Saepudin dan Ai Marlina (2013) dengan berjudul
The Effects Of Institution Service Quality On Student Satisfaction Of SMPN 3 Cibadak, Sukabumi, dengan tujuan peningkatan kualitas layanan lembaga dalam layanan penggunaan produk sekolah untuk memenuhi kebutuhan atau kepuasan pelanggan. Analisis menunjukkan bahwa kualitas pelayanan SMPN 3 Cibadak, Sukabumi secara bersamaan memberikan pengaruh signifikan terhadap kepuasan siswa dan menarik minat calon siswa terhadap sekolah tersebut.
Penelitian lain dilakukan oleh Simeon Ozuombab, Obinwa Christian (2014) dengan judul Strategies for Improving Quality of Education in Nigeria through the Use of Community Informatics Social E-Learning Network Nicholas A. Esenea, ini menyajikan Komunitas Informatika Sosial E-learning Jaringan (CISEN) strategi yang menggunakan pendekatan berbasis masyarakat untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan yang dihadapi pendidikan di berbagai komunitas di seluruh Nigeria. Strategi fokus CISEN pada membawa bersama-
50
sama para pemangku kepentingan di setiap komunitas lokal untuk menciptakan kesadaran, mengidentifikasi isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan, mengembangkan program pendidikan yang sesuai yang akan membahas isu yang diangkat dan meningkatkan kualitas pendidikan di masyarakat setempat sehingga menumbuhkan minat komunitas local terhadap lembaga.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Jubelina dengan judul Strategi Bersaing Sekolah Kristen Lentera Ambarawa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi bersaing yang tepat untuk diterapkan di sekolah tersebut agar dapat bertahan dalam menghadapi sekolah lain sebagai pesaingnya. Hasil analisis penelitian mengindikasikan bahwa sekolah tersebut hanya menerapkan strategi generic diferensiasi sesuai dengan kondisi lembaga namun tidak menjalankan strategi biaya maupun strategi focus dalam menarik minat masyarakat ataupun dalam menghadapi persaingan dengan sekolah lain.
Penelitian lain yang senada juga dilakukan oleh Taylor & Francis (2015) dengan judul School-to-school cooperation as a strategy for improving student outcomes in challenging contexts, dengan menunjukkan hasil bahwa sekolah berpotensi menjanjikan upaya kolaboratif di mana sekolah bekerja sama untuk kepentingan semua siswanya. Fokusnya adalah pada sekolah-sekolah yang terletak jauh dari kota dan daerah pinggiran kota agar yang paling diuntungkan dari lingkungan masyarakat tersebut. Ini adalah
51
sekolah di mana pendapatan dan pekerjaan tingkat orangtua masih menengah ke bawah.
Peneliti senada juga dilakukan oleh Nevi Olivia Noya (2013) yang berjudul Strategi Bersaing Sekolah Menengah Atas Kristen 1 Salatiga yang bertujuan mendeskripsikan strategi bersaing yang diterapkan di SMA Kresten 1 Salatiga. Penelitian ini dengan menggunakan tiga pendekatan strategi generik yaitu strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi dan strategi fokus. Hasil penelitian menunjukan bahwa SMA Kristen 1 Salatiga menerapkan stategi keunggulan biaya dan diferensiasi untuk menghadapi persaingan antar lembaga pendidikan. Memang strategi yang dilakukan dengan menentukan biaya pendidikan yang lebih murah dibandingkan dengan sekolah-sekolah swasta yang ada di Salatiga dan memberikan pelayanan yang baik dengan menerepkan berbagai program yang berbeda dari sekolah yang ada di Salatiga dengan menerapkan strategi deferensiasi dan strategi keunggulan biaya untuk dapat bersaing dengan sekolah yang lain, namun tidak menjalankan strategi fokus agar menarik minat dan memberi kesempatan kepada masyarakat tanpa ada batas bagi kelompok tertentu.
Dari penelitian sebelumnya di atas peneliti berpendapat bahwa dalam suatu usaha perlu ditentukan rencana strategi keunggulan yang matang dengan mengembangkan sistem pemasaran yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan lembaga agar produk
52
yang dikembangkan dapat diterima pangsa pasar sesuai keinginan pelanggan.
2.7
Kerangka Berpikir
Dari analisis awal dari jumlah penerimaan siswa baru di SDN 1 Gambasan untuk lima tahun terakhir tidak mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan adanya dugaan bahwa masyarakat cenderung memilih sekolah yang lain dengan berbagai alasan. Mengingat ditinjau dari kondisi ekonomi termasuk berpenghasilan menengah ke bawah karena sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan ditinjau dari sudut sosial budaya cenderung agamis. Maka berdasar kenyataan tersebut perlu diterapkan strategi bersaing yang tepat sesuai dengan kondisi sekolah agar memperoleh calon peserta didik minimal 20 siswa dalam satu rombelnya. Berbagai strategi dapat dilakukan oleh lembaga diantaranya strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi maupun strategi fokus. Adapun langkah penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.2 Langkah Penelitian
Validasi Pakar Draft Produk Meru mus kan masa lah Pengum pulan Data dan Analisis Data Menyu sun Draff Merevisi Desain Produk/ Hasil Produk