• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

2.6 Sistem Perpipaan Pada Kapal .1 Overview Sistem Perpipaan .1 Overview Sistem Perpipaan

2.6.2 Fitting dan Aksesoris Sistem Perpipaan A. Fitting Elbow 90o

2.6.2 Fitting dan Aksesoris Sistem Perpipaan A. Fitting Elbow 90o

Menurut Roy dalam bukunya Roy (2002:13) elbow digunakan ketika sebuah pipa berganti arah. Elbow dapat menyesuaikan posisi ke atas, kebawah, ke kanan, ke kiri, atau arah yang lainnya.

Gambar 2.8 : Short Radius and Long Radius Elbow Sumber : Roy, Pipe Drafting and Design B. Fitting Elbow 45o

Menurut Roy dalam bukunya Roy (2002:18) Elbow ini juga digunakan untuk membuat perubahan arah dalam sistem perpipaan. Perbedaan yang jelas antara elbow 90o dengan elbow 45o adalah sudut yang dibentuk oleh belokan. Karena siku elbow 45o adalah setengah dari elbow 90o maka belokan yang dibentuk juga hanya setengah dari elbow 90o.

Gambar 2.9 : Elbow 45o Sumber : Roy, Pipe Drafting and Design C. Weld Tee/ Tee Connection

Menurut Roy dalam bukunya Roy (2002:22) Weld Tee berasal dari kemiripan bentuknya terhadap huruf T. Ini adalah salah satu cara bagaimana membuat koneksi tegak lurus ke pipa. Garis yang terhubung ke pipa utama dikenal dengan nama branches. Bagian utama pada pipa sering disebut dengan header.

Gambar 2.10 : Weld Tee/ Tee Connection Sumber : Roy, Pipe Drafting and Design

Gambar 2.11 : Pipe Header and Pipe Branches Sumber : Roy, Pipe Drafting and Design

D. Reducer

Menurut Roy dalam bukunya Roy (2002:28) menyatakan bahwa reducer digunakan ketika seorang designer ingin mengurangi diameter dari sebuah pipa lurus. Sesuai dengan namanya, reducer dibagi menjadi 2 buah yaitu :

- Concentric Reducer, mempertahankan garis tengah atau centerline yang sama pada ujung pipa berdiameter besar dengan pipa berdimaeter kecil.

- Excentric Reducer, memiliki garis tengah yang berbeda antara pipa besar dan kecil, dengan mempertahankan tepat pada sisi datar bagian atas atau bawah, tergantung bagaimana reducer dipasang sebelum pengelasan.

-

- Gambar 2.12 : Concentric Reducer dan Excentric Reducer - Sumber : Roy, Pipe Drafting and Design E. Gate Valve

Menurut Roy dalam bukunya Roy (2002:70) menyatakan bahwa gate valve adalah sebuah katup yang sering digunakan terutama untuk aplikasi buka tutup aliran. Saat dibuka sepenuhnya, gate valve akan meminimalisir penyumbatan pada aliran. Gate valve mengendalikan aliran yang mengalir melalui pipa dengan sebuah pelat datar, atau gerbang (gate) dimana bagian tersebut bergerak keatas atau kebawah saat roda pada katup diputar.

Menurut Hari Prastowo dalam Bahan Ajar Sistem Perpipaan Departemen Teknik Sistem Perkapalan 2012 (Hari P:2012) Keuntungan pemakaian gate valve antara lain:

1. Memiliki kemampuan yang baik dalam mematikan aliran. 2. Dapat digunakan dua arah (bidirectional).

3. Memiliki tingkat pressure loss yang minimum.

Sedangkan untuk kekurangan pemakaian gate valve antara lain : 1. Memerlukan waktu dalam proses buka tutup katup.

2. Memerlukan space yang lebih besar untuk tempat peletakan, operasional, dan perawatan.

Gambar 2.13 : Gate Valve

Sumber : Jenkins Bros in Roy, Pipe Drafting and Design F. Globe Valve

Menurut Roy dalam bukunya Roy (2002:72) menyatakan bahwa globe valve adalah sebuah katup dimana katup ini digunakan terutama dalam situasi dimana aliran akan ditutup sesuai dengan yang dibutuhkan. Dengan hanya memutar handwheel, tingkat dimana komoditas aliran yang mengalir melalui katup dapat disesuaikan dengan tingkat apa yang diinginkan.

Menurut Hari Prastowo dalam Bahan Ajar Sistem Perpipaan Departemen Teknik Sistem Perkapalan 2012 (Hari P:2012) Keuntungan pemakaian globe valve antara lain :

1. Memiliki kemampuan yang baik dalam mematikan aliran.

2. Memiliki kemampuan yang cukup baik didalam mencengkeram aliran. 3. Memiliki proses buka tutup yang lebih cepat dibandingkan dengan gate valve.

4. Ketika tidak ada disk didalam valve, maka valve dapat berfungsi sebagai stop valve.

Sedangkan untuk kekurangan pemakaian globe valve antara lain :

1. Memiliki pressure drop yang lebih besar dibandingkan dengan gate valve. 2. Membutuhkan kekuatan yang lebih besar atau aktuator yang lebih besar untuk

dudukan valve (dengan tekanan dibawah katup). 3. Throttling aliran dibawah seat dan shutoff di atas seat

Gambar 2.14 : Globe Valve

Sumber : VELAN in Roy, Pipe Drafting and Design

G. Butterfly Valve

Menurut Roy dalam bukunya Roy (2002:75) menyatakan bahwa butterfly valve adalah sebuah katup dimana katup ini menggunakan sebuah pelat melingkar yang dioperasikan oleh sebuah tuas untuk mengendalikan aliran. 90o putaran putaran tuas akan menggerakkan aliran dari posisi terbuka ke posisi tertutup sepenuhnya. Pelat melingkar ini tetap berada dalam arus aliran dan berputar mengelilingi poros yang terhubung ke tuas. Saat katup ditutup, plat melingkar ini berputar menjadi prependicular terhadap arah arus dan bertindak sebagai penghalang untuk menghentikan aliran.

Menurut Hari Prastowo dalam Bahan Ajar Sistem Perpipaan Departemen Teknik Sistem Perkapalan 2012 (Hari P:2012) Keuntungan pemakaian butterfly valve antara lain :

1. Memiliki pressure drop yang paling rendah diantara jenis katup-katup yang lain 2. Memiliki berat yang relatif ringan

3. Memiliki tinggi yang relatif pendek

4. Memiliki nilai yang paling ekonomis diantara jenis katup-katup yang lain Sedangkan untuk kekurangan pemakaian butterfly valve antara lain :

1. Hanya digunakan untuk buka dan tutup aliran 2. Tidak dapat mengatur tekanan

3. Tidak dapat mengatur flow atau kapasitas aliran 4. Hanya bekerja pada tekanan yang relatif rendah

Gambar 2.15 : Butterfly Valve

Sumber : Stockham Valves in Roy, Pipe Drafting and Design

Gambar 2.16 : Type of Butterfly Valve Sumber : Crane Co in Roy, Pipe Drafting and Design H. Ball Valve

Menurut Roy dalam bukunya Roy (2002:75) menyatakan bahwa ball valve adalah sebuah katup dimana katup ini merupakan salah satu alternatif yang murah untuk katup lainnya. Ball valve menggunakan bola logam dengan lubang yang menembus bagian tengah, terjepit diantara dudukannya untuk mengendalikan aliran. Katup jenis ini banyak digunakan dalam aplikasi proses hidrokarbon, karena pada ball valve mampu menghalang gas dan uap sehingga sangat berguna seperti pada saat seperti ini. Ball valve memiliki nilai tambah karena cepat dalam proses buka aliran dan proses tutup aliran yang ketat pada cairan yang sulit ditahan.

Menurut Hari Prastowo dalam Bahan Ajar Sistem Perpipaan Departemen Teknik Sistem Perkapalan 2012 (Hari P:2012) Keuntungan pemakaian ball valve antara lain :

1. Memiliki kemampuan operasi yang baik hanya dengan menggerakkan tuas 90o 2. Memiliki nilai pressure drop yang rendah

3. Memiliki berat dan dimensi yang relatif kecil 4. Memiliki nilai ekonomis yang relatif murah

Sedangkan untuk kekurangan pemakaian ball valve antara lain : 1. Tidak dapat digunakan untuk mengatur tekanan pada aliran 2. Tidak dapat digunakan untuk mengatur kapasitas pada aliran 3. Bekerja pada tekanan yang relatif rendah

4. Seat dapat rusak karena adanya gesekan antara ball dengan seat

5. Pembukaan tuas yang terlalu cepat dapat menimbulkan water hammer pada sistem.

Gambar 2.17 : Ball Valve

Sumber : Bahan Ajar Sistem Perpipaan Departemen Teknik Sistem Perkapalan, ITS I. Non Return Valve

Merupakan bagian daripada check valve yang berfungsi untuk mengalirkan fluida dalam satu arah dengan tujuan untuk menghindari terjadinya aliran balik (back flow). Penggunaan valves jenis ini banyak ditemui pada sisi discharge pada pompa sentrifugal. Saat aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju dari aliran tersebut akan membuat disk atau plug terbuka, sementara apabila terdapat aliran yang berlawanan, maka plug tersebut akan tertutup sehingga tidak akan terjadi aliran balik yang berkelanjutan didalam pipa.

Terdapat 2 (dua) jenis check valve dalam sistem perpipaan, yaitu : 1. Lift Check Valves

Memiliki bentuk hampir sama dengan globe valves, namun yang membedakannya adalah putarannya. Pada globe valves atau disk dapat dimanipulasi, sedangkan pada lift check valve hal tersebut tidak dapat dilakukan.

2. Swing Check Valves

Valve jenis ini memiliki disk yang ukurannya sama dengan diameter pipa, disk atau penampang tersebut dirancang menggantung pada bagian atas, berbeda dengan lift check valve. Prinsip kerjanya sama saja dengan lift check valve, yaitu saat terjadi aliran maju, maka disk tersebut akan terbuka dan begitupun sebaliknya saat terjadi aliran balik. Keunggulan dari valve jenis ini ialah memiliki biaya perawatan yang murah dan kehilangan tekanan sangat rendah. Sedangkan kekurangannya yaitu

kemungkinan kebocoran aliran fluida sangat mungkin terjadi dan kurang efektif digunakan pada aliran rendah karena hambatan oleh penampang.

Gambar 2.18 : Swing Check Valve

Sumber : Bahan Ajar Sistem Perpipaan Departemen Teknik Sistem Perkapalan, ITS

Gambar 2.19 : Lift Check Valve Sumber : flooster.com 2.7 Sistem Bilga

Dokumen terkait