• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fitur-Fitur Makna Dalam Bahasa Indonesia Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Pesisir Sibolga

METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2 Fitur-Fitur Makna Dalam Bahasa Indonesia Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Pesisir Sibolga

(19) Juli : Gambar tomat ini kan Bu! Yang warna merah ini tomat. Mamakku sering beli tomat. Aku pun suka makan tomat.

Peneliti : Kalau yang warna hijau buah apa?

Juli : Buah apel. Pernah dibawa tanteku dari Medan, gak enak Bu! Asam.

Percakapan di atas menunjukkan proses underextension yang dialami oleh Juli. Underextension terjadi terhadap buah tomat yang memiliki warna yang berbeda. Gambar pertama adalah gambar buah tomat yang berwarna merah dan gambar yang ke dua adalah gambar buah tomat yang berwarna hijau. Juli menyebut gambar pertama sebagai buah tomat yang sering dibeli ibunya dan gambar ke dua sebagai buah apel seperti yang pernah dibawa tantenya.

4.2 Fitur-Fitur Makna Dalam Bahasa Indonesia Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Pesisir Sibolga

Fitur-fitur semantik atau penanda-penanda semantik adalah unsur-unsur semantik yang paling kecil. Arti sesuatu kata dapat dipecahkan atau dianalisis ke dalam fitur-fitur semantik. Fitur semantik ditandai dengan kurung siku [] dan + atau – untuk menyatakan kata tersebut memiliki fitur tersebut atau tidak.

Fitur-fitur semantik yang dikuasai anak usia 4 sampai 5 tahun hanya sebagian dari yang dikuasai oleh orang dewasa. Anak-anak pada umumya memilih fitur-fitur yang dapat diamati secara langsung, misalnya fitur bentuk, rasa, warna , fungsi, dan kebiasaan, sehingga kalau anak-anak ditanya tentang sebuah konsep maka hal-hal yang mengenai bentuk-bentuk fisik tersebut yang pertama diucapakan oleh anak-anak tersebut.

Anak-anak memperoleh makna kata dengan cara menguasai fitur-fitur makna kata itu satu demi satu sampai semua fitur makna itu dikuasai, seperti yang dikuasai oleh orang dewasa. Data di bawah ini akan menunjukkan beberapa fitur-fitur makna yang dikuasai anak-anak tentang sebuah konsep.

(20) Peneliti: Gambar apa kah ini?

(menunjukkan gambar gajah) Ridwan: Dambal gajah Bu. Peneliti: Bagaimana gajahnya?

Ridwan: Gajah itu telinganya besal, kakinya empat. Ini ada pengisap ailnya. (sambil menunjuk belalai gajah)

Peneliti: Apa nama penghisap airnya itu? Ridwan: Ya pengisap ail la Bu!

Dari percakapan di atas peneliti mendapatkan data fitur makna yang dikuasai anak sebagai berikut:

Gajah: + telinga besar + berkaki empat + pengisap air

Dan dibandingkan dengan fitur makna yang dikuasai oleh orang dewasa sebagai berikut: Gajah: + telinga besar

+ hewan mamalia + berbadan besar - karnivora

+ belalai dan gading

Perbandingan kedua data fitur makna antara fitur makna yang dikuasai Ridwan (An 11) dengan yang dikuasai orang dewasa menunjukkan bahwa (An 11) hanya menguasai sebagian dari fitur-fitur makna yang dikuasi orang dewasa. Informasi yang diterima (An 11) tentang konsep gajah hanya terbatas pada hasil pengamatannya secara fisik.

(21) Situasi : Guru menunjukkan gambar burung di papan tulis.

Guru : Perhatikan ke papan tulis!

Ayo semua gambar apa yang ada di papan tulis? Murid : Gambar burung Bu! (secara serempak)

Guru : Apa lagi Justin? Justin : Ada bulunya. Guru : Berapa kakinya? Justin : Dua Bu!

Guru : Apa lagi Enjel? Enjel : Ada sayapnya Bu! Guru : Untuk apa sayapnya itu? Enjel : Untuk terbang.

Guru : Bagus! Pintar-pintar kalian semua.

Dari percakapan di atas fitur makna yang dikuasai justin (An 6) dan enjel (An 14) adalah: An 6 Burung: + bulu

+ kaki dua An 14 Burung: + sayap

+ terbang

Dibandingkan dengan fitur yang dikuasai orang dewasa sebagai berikut: Burung: + hewan + bulu + sayap + terbang + bertelur + berdarah panas + paruh

Dari perbandingan di atas terlihat bahwa (An 6) dan (An 14) hanya mampu menyebutkan dua fitur makna saja. Pengamatan (An 6) dan (An 14) terhadap burung hanya terbatas pada dua fitur yang mereka ucapkan, sementara orang dewasa memiliki 7 fitur semantik untuk burung.

(22) Peneliti: Apakah kamu tahu gambar apa ini?

Dika : Kelinci.

Peneliti : Kelinci itu memilki apa saja?

Dika : Kakinya empat, ada ekornya, kumisnya juga. Ini telinganya panjang sekali.

Peneliti : Apa makanan kelinci? Dika : Nasi Bu!

Peneliti : Bukan Dika. Makanan kelinci itu wortel. Dika : O...wortel ya Bu!

Fitur semantik yang dikuasai (An 1) dari percakapan di atas adalah sebagai berikut: Kelinci: + berkaki empat

+ ekor

+ telinga panjang

Dibandingkan dengan fitur makna orang dewasa sebagai berikut: Kelinci: + berkaki empat

+ telinga panjang + makan wortel + melompat - karnivora - ampibi

Sama halnya dengan (An 11) di atas, ternyat (An 1) juga menunjukkan hal yang sama. (An 1) hanya menguasai sebagian dari fitur makna yang dikuasai orang dewasa. Pemilihan fitur-fitur makna itu didasarkan pada hasil pengamatan langsung terhadap objek tertentu. Seperti kedua contoh di atas, fitur-fitur yang diucapkan (An 11) dan (An 1) berdasarkan pada hasil pengamatan gambar gajah dan gambar kelinci.

(23) Peneliti : Pernahkah kamu melihat pohon Angel? Angel : Pernah Bu.

Peneliti : Di mana?

Angel : Di gunung ada, di halaman juga ada. Peneliti : Pohon yang kayak gambar ini?

Angel : Iya, ini banyak di laut. Peneliti : Pohon apa ini?

Peneliti : Bagaimana pohon kelapa itu?

Angel : Daunnya panjang, buahnya banyak, ada tanahnya, ada juga airnya, sama uratnya juga.

Peneliti : Yang mana uratnya?

Angel : Itu Bu yang dibawah-bawahnya itu. Peneliti : O…akarnya….!

Angel : Iya Bu!

Fitur makna pohon yang dikuasai (An 2) dari percakapan panjang di atas sebagai berikut: Pohon kelapa: + daun panjang

+ buah + urat

Sedangkan fitur makna yang dikuasai orang dewasa sebagai berikut: Pohon kelapa: + daun panjang

+ batang tinggi + banyak manfaat

+ tumbuh di daerah tropis

Dari perbandingan di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan (An 2) tentang pohon kelapa masih terbatas daripada pengetahuan orang dewasa.

Selain bentuk fisik anak-anak juga memilih faktor kebiasaan sebagi fitur semantik. Hal ini dapat dilihat pada percakapan berikut.

(24) Peneliti : Tinjak coba sebutkan ciri-ciri anak perempuan!

Tinjak : Anak perempuan itu suka pakai rok. Main boneka, adekku banyak bonekanya di rumah, main masak-masakannya pun ada dibelikan bapakku.

Peneliti : Itu saja? Tinjak : Iya Bu.

Peneliti : Tadi si Tinjak udah menyebutkan ciri-ciri anak perempuan, sekarang coba dulu sebutkan ciri-ciri anak laki-laki!

Grace : Kalau anak laki-laki itu nakal Bu, suka kali mukul anak orang, rambutnya pun pendek, suka kali main bola. Udah itu saja.

Peneliti : Bagus. Terima kasih.

Tinjak (An 8) menyebutkan bahwa anak perempuan senang main boneka, main masak-masakan, dan memakai rok. Dan Grace (An 13) menyebutkan anak laki-laki nakal, berambut pendek dan bermain bola. Maka fitur makna yang dikuasai An 8 dan An 12 sebagai berikut:

Anak perempuan: + main boneka + main masakan + memakai rok Anak laki-laki : + rambut pendek

+ bermain bola +nakal

Fitur makna orang dewasa sebagai berikut: Anak perempuan : - dewasa

+ masa pertumbuhan + memakai rok + rambut panjang Anak laki-laki : - dewasa

+ main bola

+ masa pertumbuhan + rambut pendek + kuat

Perbandingan antara fitur makna orang dewasa dengan perbandingan fitur makna (An 8) dan (An 12) menunjukkan bahwa anak-anak lebih cenderung memilih fitur yang mudah diamati seperti bentuk fisik dan kegiatan yang sering dilakukan.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait