• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Dalam dokumen PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN (Halaman 28-34)

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Keberhasilan pembangunan antara lain dapat dilihat pada beberapa indikator utama ekonomi, antara lain pertumbuhan PDRB, pertumbuhan ekonomi, laju inflasi dan rasio penduduk miskin.

a. Pertumbuhan PDRB

Salah satu indikator penting untuk mengetahui perkembangan perekonomian suatu daerah dalam suatu periode dapat digambarkan dari Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Analisis Pertumbuhan PDRB merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan kesejahteraan masyarakat dari sudut pandang ekonomi. Melalui dinamika dari berbagai kegiatan ekonomi yang ada, akan dapat diidentifikasi karakteristik wilayah berikut potensi-potensi dan kelemahan yang memerlukan perhatian demi kemajuan wilayah yang semakin baik dimasa mendatang.

PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satuan tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan 2010 Kota Salatiga di dominasi oleh sektor industri pengolahan dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. PDRB Kota Salatiga meningkat dari tahun 2016 sebesar 8,163,940.76 juta rupiah menjadi 8.589.009 juta rupiah pada tahun 2017. Secara lengkap data PDRB Kota Salatiga tahun 2014-2017sebagai berikut:

II - 9 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Tabel 2.4 Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota Salatiga Tahun 2013-2017 (dalam juta rupiah)

Kate

gori Uraian 2013 2014 2015 2016 2017

(1) (2) (8) (9)

(10) (11) (12)

A Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 348,606.62 359,594.82 376,804.16 385,340.32 396,177.76 B Pertambangan

dan Penggalian 3,699.40 3,509.73 3,358.23 3,357.52 3,356.55 C Industri

Pengolahan 2,081,155.02 2,224,793.09 2,321,817.06 2,410,894.81 2,498,325.94 D Pengadaan

Listrik dan Gas 16,933.58 17,956.00 17,936.17 19,079.53 19,772.22

E

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

6,421.87 6,523.21 6,571.97 6,676.40 6,875.99

F Konstruksi 977,757.92 1,014,487.07 1,066,758.78 1,144,525.50 1,202,759.10

G

Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1,019,449.69 1,058,198.16 1,094,504.89 1,143,782.58 1,217,675.43

H Transportasi dan

Pergudangan 226,650.73 247,073.62 270,360.17 279,974.74 296,405.58 I Penyediaan

Akomodasi dan

Makan Minum 515,483.80 557,921.66 600,659.93 641,032.66 683,581.60 J Informasi dan

Komunikasi 266,825.19 283,214.92 295,965.41 317,253.06 340,539.43 K Jasa Keuangan

dan Asuransi 240,610.55 246,882.08 263,701.14 287,487.51 306,731.01 L Real Estate 362,479.33 386,696.59 413,977.83 442,708.21 470,023.31 M,N Jasa

Perusahaan 72,630.55 77,789.46 84,092.70 92,153.74 100,615.29

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

401,717.95 401,643.95 420,903.90 431,216.05 441,121.79

P Jasa

Pendidikan 286,913.17 314,637.33 335,797.55 359,678.23 393,308.15 Q Jasa Kesehatan

dan Kegiatan

Sosial 92,022.07 102,055.47 108,721.64 117,027.98 122,387.86 R,S,T

,U Jasa lainnya 69,688.08 75,065.64 77,250.08 81,751.92 89,352.54

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

6,989,045.50 7,378,042.82 7,759,181.62 8,163,940.76 8,589,009.54

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Salatiga

PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada periode saat ini. PDRB menurut harga berlaku juga digunakan untuk mengetahui sebaran dan struktur ekonomi suatu daerah.

II - 10 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020 Kehutanan, dan

Perikanan 410,509.18 446,440.12 492,425.20 510,526.17 530,289.37 B Pertambangan dan

Penggalian 4,101.37 4,441.15 4,876.63 5,054.50 5,176.60

C Industri Pengolahan 2,455,947.91 2,790,130.10 3,065,389.52 3,329,915.38 3,558,437.07 D Pengadaan Listrik

dan Gas 15,525.24 16,709.57 17,501.20 20,325.15 21,811.48

E

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

6,577.46 6,848.03 7,091.71 7,374.42 7,722.55

F Konstruksi 1,122,466.50 1,246,669.39 1,364,042.93 1,485,287.54 1,605,031.48

G

Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1,118,449.88 1,191,534.75 1,278,489.90 1,374,281.98 1,516,110.51

H Transportasi dan

Pergudangan 227,101.49 263,377.33 300,233.87 308,648.60 348,840.90 I

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 569,653.27 650,798.86 732,777.50 823,313.43 900,947.73 J Informasi dan

Komunikasi 256,697.73 268,629.50 277,844.77 298,514.07 327,648.39 K Jasa Keuangan dan

Asuransi 290,427.43 304,445.40 334,175.89 370,778.27 409,035.17 L Real Estate 371,118.87 414,906.20 458,124.03 498,687.73 541,613.76 M,

N Jasa Perusahaan 82,358.90 91,402.15 104,728.85 119,204.13 134,473.80

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

472,881.39 501,808.05 549,148.49 594,621.03 628,259.98

P Jasa Pendidikan 397,657.95 454,356.14 492,457.55 544,464.15 620,830.85 Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 115,118.37 133,495.62 148,611.67 161,682.58 172,506.87 Jasa lainnya 73,980.66 84,873.29 90,140.99 98,683.52 109,843.21 PRODUK

DOMESTIK

REGIONAL BRUTO 7,990,573.60 8,870,865.65 9,718,060.71 10,551,362.64 11,438,579.74

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Salatiga

b. Pertumbuhan Ekonomi

Kondisi ekonomi makro Kota Salatiga selama lima tahun (2013-2017) menunjukan kinerja yang relatif stabil meskipun mengalami penurunan dari tahun 2013 sebesar 6,3% menjadi sebesar 5,57%

pada tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga yang merupakan kenaikan output agregat keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan perekonomian, berada di atas pertumbuhan ekonomi Nasional yaitu 5,07% namun berada dibawah pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah yaitu 5,27%.

II - 11 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Perbandingan pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga dengan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional sebagaimana tergambar dalam grafik berikut.

Grafik 2.1 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga Dengan Provinsi Jawa Tengah Dan Nasional

Sumber : website BPS

c. Laju Inflasi

Inflasi merupakan persentase kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Namun, tidak jarang ada barang dan jasa yang harganya justru turun. Kenaikan harga satu atau dua sejumlah barang dan jasa saja tidak dapat disebut inflasi, terkecuali bila kenaikan itu meluas yang mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa lainnya. Dampak dari inflasi salah satunya adalah menurunnya daya beli masyarakat, yang dapat diartikan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat terganggu karena ketidakmampuan penduduk dalam mengkonsumsi barang dan jasa.

Inflasi Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar 2,61% dan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 2,19% dan pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 3,5%. Laju inflasi Kota Salatiga selama kurun waktu 5 tahun terlihat dalam grafik berikut.

2013 2014 2015 2016 2017

Kota Salatiga 6,3 5,57 5,17 5,23 5,21 Prov. Jateng 5,11 5,27 5,47 5,27 5,27 Nasional 5,56 5,02 4,88 5,02 5,07

0

1

2

3

4

5

6

7

II - 12 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Grafik 2.2 Laju Inflasi Kota Salatiga

Sumber : website BPS

Kondisi inflasi Kota Salatiga tahun 2017 dibanding dengan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kota sekitar pada tahun 2017 terlihat pada pada gambar berikut:

Grafik 2.3 Laju Inflasi Kota Salatiga dibandingkan Kota Di

Provinsi Jawa Tengah

Sumber : website BPS

d. Garis Kemiskinan

Penduduk dikatakan miskin apabila memiliki rata-rata pengeluaran per-kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan (GK).Dalam menghitung GK, BPS melihat dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM).Dalam menghitung GKM, BPS memberikan definisi bahwa GKM adalah merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkalori per kapita

7,67 7,84

2,61 2,19

3,5 0

2 4 6 8 10

2013 2014 2015 2016 2017

Kota Salatiga

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

2015 2016 2017

II - 13 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). Sedangkan GKBM adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan.

Tahun 2018, garis kemiskinan Kota Salatiga sebesar Rp.

380.856,- dengan demikian lebih tinggi dari rata-rata garis kemiskinan Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar Rp. 350.875,- dan juga lebih tinggi dari garis kemiskinan nasional yaitu Rp. 383.908,-.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 2.4 Garis Kemiskinan (Rp) Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018

Sumber: BPS Kota Salatiga 2018, diolah

Garis kemiskinan menjadi ukuran yang paling berpengaruh terhadap perubahan jumlah penduduk miskin. Kenaikan garis kemiskinan jika tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan masyarakat maka akan berdampak pada kenaikan jumlah penduduk miskin. Untuk itu perlu ada penekanan dalam menghadapi tren atau kenaikan garis kemiskinan dengan mendorong program dan kegiatan sektor riil yang menyentuh langsung kepada masyarakat dengan kategori berpenghasilan rendah. Tren garis kemiskinan Kota Salatiga dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

II - 14 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Grafik 2.5 Perkembangan Garis Kemiskinan Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018

Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah

Dalam dokumen PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN (Halaman 28-34)