• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN"

Copied!
335
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN 2019

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

(RKPD)

TAHUN 2020

PEMERINTAH KOTA SALATIGA

TAHUN 2019

(3)

WALIKOTA SALATIGA PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN WALIKOTA SALATIGA

NOMOR 22 TAHUN 2019 TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2020 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SALATIGA, Menimbang

Mengingat :

:

a. bahwa dalam rangka menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, perlu menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ke dalama Rencana Kerja Pemerintah Daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun;

b. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a, sesuai ketentuan Pasal 264 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, perlu

menetapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2020;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2020;

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-

(4)

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3500);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 Nomor 110);

9. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2010 Nomor 6);

10. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2016 Nomor 2);

11. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2016 Nomor 9);

12. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017-2022 (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2018 Nomor 1);

13. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 42 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Naskah Dinas (Berita Daerah Kota Salatiga Tahun 2010 Nomor 42);

(5)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2020.

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kota Salatiga.

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Otonom.

3. Walikota adalah Walikota Salatiga.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan Daerah.

5. Rencana Kerja Pemerintah Daerah, yang selanjutnya disingkat RKPD, adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

6. Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.

7. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada Perangkat Daerah untuk setiap program sebagai acuan kerja Perangkat Daerah.

8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Salatiga.

Pasal 2

RKPD Tahun 2020 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun KUA dan PPAS serta rancangan APBD Tahun Anggaran 2020.

Pasal 3

(1) Sistematika RKPD Tahun 2020 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disusun sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah

BAB III Kerangka Ekonomi Daerah dan Keuangan Daerah BAB IV Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah BAB V Rencana Kerja dan Pendanaan Daerah

BAB VI Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB VII Penutup

(6)

(2) Dokumen RKPD Tahun 2020 dengan sistematika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

Pasal 4

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Salatiga.

Ditetapkan di Salatiga

pada tanggal 12 Juli 2019 1 April 2009

WALIKOTA SALATIGA, cap ttd

YULIYANTO Diundangkan di Salatiga

pada tanggal 12 Juli 2019

SEKRETARIS DAERAH KOTA SALATIGA, cap ttd

FAKRUROJI

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2019 NOMOR 22

(7)

LAMPIRAN

PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN 2019

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

(RKPD)

TAHUN 2020

PEMERINTAH KOTA SALATIGA

TAHUN 2019

(8)

vii | RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERATURAN WALIKOTA ... ii

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA ... vi

DAFTAR ISI ... vii BAB I PENDAHULUAN ... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum ... I-5 1.3. Hubungan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya .... I-7 1.4. Maksud dan Tujuan ... I-7 a) Maksud ... I-7 b) Tujuan ... I-7 1.5. Sistematika Penyusunan RKPD Kota Salatiga Tahun 2020 .. I-8 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... II-1

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah ... II-1 2.1.1. Aspek Geografis dan Demografis ... II-1 2.1.1.1. Kondisi Geografi ... II-1 2.1.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah ... II-2 2.1.1.3. Wilayah Rawan Bencana ... II-5 2.1.1.4. Aspek Demografi ... II-6 2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ... II-7

2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan

Ekonomi ... II-8 a. Pertumbuhan PDRB ... II-8 b. Pertumbuhan Ekonomi ... II-10 c. Laju Inflasi ... II-11 d. Garis Kemiskinan ... II-11 2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial ... II-14

a. Penduduk Miskin ... II-14 b. Indeks Pembangunan Manusia ... II-16 1) Angka Harapan Hidup (AHH) ... II-18 2) Harapan Lama Sekolah (HLS) ... II-19 3) Rata-Rata Lama Sekolah ... II-21 4) Pengeluaran Riil Per Kapita ... II-22 c. Indeks Pembangunan Gender ... II-23 d. Indeks Pemberdayaan Gender ... II-25 e. Pendidikan ... II-26 f. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) II-27 g. Tingkat Pengangguran Terbuka ... II-27 h. Kesehatan ... II-28

(9)

viii | RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

2.1.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olah Raga ... II-30 2.1.3. Aspek Pelayanan Umum ... II-31 2.1.3.1. Fokus Urusan Wajib Pelayanan Dasar ... II-31 a. Urusan Pendidikan ... II-31 b. Urusan kesehatan ... II-32 c. Urusan Perkerjaan Umum dan Penataan

Ruang ... II-33 d. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman ... II-33 e. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum

dan Pelindungan Masyarakat ... II-34 f. Urusan Sosial ... II-34 2.1.3.2. Fokus Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar .. II-35 2.1.3.3. Fokus Urusan Pemerintahan Pilihan ... II-37 2.1.3.4. Fokus Layanan Fungsi Penunjang Urusan

Pemerintahan ... II-38 2.1.3.5. Fokus Layanan Fungsi Penunjang Lainnya.. II-38 2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah ... II-40 2.1.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah ... II-40 2.1.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur ... II-41 2.1.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi ... II-42 2.1.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia ... II-43 a. Rasio Ketergantungan ... II-43 b. Tingkat Pendidikan ... II-44 2.2. Evaluasi Hasil Akhir RKPD Tahun 2018 dan Realisasi

Terhadap Target Akhir RPJMD Tahun 2017-2022 ... II-44 2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah ... II-53

2.3.1. Isu Strategis ... II-53 2.3.2. Indentifikasi Permasalahan Penyelenggaraan

Urusan Pemerintahan Daerah ... II-53 2.3.2.1. Permasalahan dan Solusi Penyelenggaraan

Urusan Wajib Pelayanan Dasar ... II-53 a. Urusan Pendidikan ... II-53 b. Urusan Kesehatan ... II-54 c. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang ... II-54 d. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman ... II-55 e. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum

dan Pelindungan Masyarakat ... II-55 f. Urusan Sosial ... II-55

(10)

ix | RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

2.3.2.2. Permasalahan dan Solusi Penyelenggaraan

Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar ... II-55 a. Urusan Tenaga Kerja ... II-55 b. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Pelindungan Anak ... II-55 c. Urusan Pangan ... II-55 d. Urusan Pertanahan ... II-56 e. Urusan Lingkungan Hidup ... II-56 f. Urusan Administrasi Kependudukan dan

Pencatatan Sipil ... II-56 g. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa . II-57 h. Urusan Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana ... II-57 i. Urusan Perhubungan ... II-57 j. Urusan Komunikasi dan Informatika ... II-75 k. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah ... II-57 l. Urusan Penanaman Modal ... II-57 m. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga ... II-58 n. Urusan Statistik ... II-58 o. Urusan Persandian ... II-58 p. Urusan Kebudayaan ... II-58 q. Urusan Perpustakaan ... II-58 r. Urusan Kearsipan ... II-58 2.3.2.3. Permasalahan san Solusi Penyelenggaraan

Urusan Pilihan ... II-59 a. Urusan Kelautan dan Perikanan

b. Urusan Pariwisata ... II-59 c. Urusan Pertanian ... II-59 d. Urusan Perdagangan ... II-60 e. Urusan Perindustrian ... II-60 f. Urusan Transmigrasi ... II-60 BAB III KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH ... III-1 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ... III-1 3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2018 dan Perkiraan

Tahun 2019-2020 ... III-3 3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah

Tahun 2020 ... III-4 3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ... III-5 3.3. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ... III-7 3.4. Arah Kebijakan Belanja Daerah ... III-12

(11)

x | RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

3.5 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ... III-14 BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH ... IV-1 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Visi dan Misi ... IV-1 4.2. Prioritas Pembangunan ... IV-10 4.2.1. Rencana Kerja Pemerintah (RKPD) Tahun 2020 ... IV-11 4.2.2. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2020 ... IV-15 4.2.3. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota

Salatiga Tahun 2020 ... IV-23 4.2.4. Program Pembangunan Daerah ... IV-25 4.2.5. Pokok-Pokok Pikiran DPRD Kota Salatiga ... IV-26 A. Perencanaan Pembangunan ... IV-26 B. Keuangan Daerah ... IV 27 C. Perdagangan ... IV-28 D. Perhubungan ... IV-28 E. Pertaninan dan Pangan ... IV-28 F. Tenaga Kerja ... IV-29 G. Koperasi dan UMKM ... IV-29 H. Penanaman Modan dan Perijinan ... IV-29 I. Komunikasi dan Inforasi ... IV-29 J. Kesehatan ... IV-30 K. Perpustakaan ... IV-30 L. Pemuda dan Olah Raga ... IV-31 M. Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah .... IV-31 4.2.6. Lampiran Pokok-Pokok Pikiran DPRD ... IV-31 1. Dinas Kominfo ... IV-31 2. Dinas Kesehatan ... IV-31 3. RSUD Kota Salatiga ... IV-33 4. Dispora ... IV-33 BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH ... V-1

5.1. Dinas Pendidikan ...

5.2. Dinas Kesehatan ...

5.3. Rumah Sakit Umum Daerah ...

5.4. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ...

5.5. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ...

5.6. Satuan Polisi Pamong Praja ...

5.7. Dinas Sosial ...

5.8. Dinas Pemberdayaan Perempuan da Pelindungan Anak ...

5.9. Dinas Pangan ...

5.10. Dinas Lingkungan Hidup ...

5.11. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ...

(12)

xi | RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

5.12.Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ...

5.13. Dinas Perhubungan ...

5.14. Dinas Kominikasi dan Informatika ...

5.15. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ...

5.16. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 5.17. Dinas Kepemudaan dan Olah Raga ...

5.18. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ...

5.19. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ...

5.20. Dinas Pertanian ...

5.21. Dinas Perdagangan ...

5.22. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja ...

5.23. Sekretariat Daerah ...

5.24. Sekretariat DPRD ...

5.25. Inspektorat ...

5.26. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah ..

5.27.Badan Keuangan Daerah ...

5.28.Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatiahan Daerah ...

5.29.Kecamatan Sidorejo ...

5.30.Kecamatan Tingkir ...

5.31.Kecamatan Argomulyo ...

5.32.Kecamatan Sidomukti ...

5.33.Badan Kesbangpol ...

BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH ... VI-1 BAB VII PENUTUP ... VII-1

(13)

I - 1 RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan bahwa, daerah wajib menyusun rencana kerja pemerintah daerah (RKPD).

RKPD disusun sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah melalui pendekatan teknokratik, partisipatif, politis serta atas-bawah dan bawah-atas. Rencana pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berwawasan lingkungan.

Perencanaan pembangunan daerah pada prinsipnya merupakan perumusan keputusan dalam memanfaatkan sumber daya publik yang tersedia di daerah untuk memecahkan permasalahan pembangunan daerah. Perencanaan pembangunan daerah disusun sesuai dengan tahapan pembangunan berdasarkan RPJPD Kota Salatiga tahun 2005-2025 yang merupakan perencanaan 20 tahun, kemudian dijabarkan kedalam RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 yang merupakan perencanaan untuk kurun waktu 5 tahun, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan perencanaan tahunan. Seluruh dokumen perencanaan pembangunan daerah tersebut menjadi bagian integral dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.

Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 pasal 253 Daerah melaksanakan pembangunan daerah untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah. Upaya Pemerintah Kota Salatiga untuk melaksanakan hal tersebut dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun 2017-2022 dengan Visi: “Salatiga Hati Beriman yang SMART”. Dukungan Visi tersebut terhadap Visi Nasional adalah

(14)

I - 2 RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” yang dijabarkan melalui kebijakan menguatkan kemandirian daerah dan kemandirian masyarakat, dengan memperkuat karakter budaya menjunjung tinggi semangat gotong royong. Visi Kota Salatiga selaras dengan Visi Provinsi Jawa Tengah 2018-2023 yaitu “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari, Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”.

Dalam pentahapan pembangunan Kota Salatiga, RKPD tahun 2020 disusun sebagai penjabaran tahun ke-4 (empat) RPJMD Kota Salatiga tahun 2017-2022, dengan Tema Pembangunan Tahun 2020

“Peningkatan Kualitas Penataan Ruang dan Infrastruktur Perkotaan Menuju Salatiga BERSIH DAN INDAH”. Pada tahap ini, pembangunan difokuskan pada peningkatan kualitas penataan ruang dan infrastruktur dalam mendukung pertumbuhan wilayah secara merata melalui penyediaan sarana prasarana jalan dan jembatan yang memadai untuk kenyamanan dan kelancaran transportasi, optimalisasi sarana trasnportasi massal yang berkualitas dan ramah lingkungan. Pembangunan juga difokuskan pada peningkatan kualitas lingkungan hidup, udara, tanah dan air melalui peningkatan kesadaran pelaku usaha dalam upaya mencegah dampak pencemaran lingkungan hidup. Peningkatan dan penyediaan pelayanan irigasi dengan fokus rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dalam rangka mendukung peningkatan produksi pertanian.

RKPD Kota Salatiga tahun 2020 disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020 dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dengan memperhatikan RKPD Provinsi Jawa Tengah tahun 2020. Semua hal tersebut diintegrasikan guna menetapkan prioritas pembangunan daerah Kota Salatiga tahun 2020. Tahapan penyusunan RKPD Kota Salatiga tahun 2020 sesuai Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 meliputi :

1. Persiapan Penyusunan RKPD;

Pembentukan Tim Penyusun RKPD, orientasi mengenai RKPD, penyusunan agenda kerja tim penyusun RKPD, serta penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah berdasarkan SIPD.

2. Penyusunan Rancangan Awal RKPD;

(15)

I - 3 RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Perumusan rancangan awal RKPD dilakukan melalui serangkaian kegiatan: (a) Analisis gambaran umum kondisi daerah (b) Analisis Rancangan kerangka ekonomi daerah (c) Analisis kapasitas riil keuangan daerah (d) penelaahan rancangan awal Renja Perangkat Daerah (e) perumusan permasalahan pembangunan daerah (f) penelaahan terhadap sasaran RPJMD (g) penelaahan terhadap arah kebijakan RPJMD (h) penelaahan terhadap kebiajakan pemerintah pada RKP dan program strategis nasional (i) penelahaan pokok-pokok pikiran DPRD (j) perumusan prioritas pembangunan daerah (l) perumusan rencana kerja program dan pendanaan.

3. Penyusunan Rancangan RKPD

Proses penyempurnaan rancangan awal RKPD berdasarkan (a) rancangan awal Renja seluruh Perangkat Daerah yang telah diverifikasi dan (b) hasil penelelaahan terhadap rancangan RKPD provinsi, RKP dan program strategis nasional.

4. Pelaksanaan Musrenbang RKPD

Musrenbang RKPD meliputi tahapan Persiapan, Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Forum Perangkat Daerah, dan Musrenbang Kota untuk penentuan prioritas pembangunan sesuai dengan aspirasi masyarakat dan pokok-pokok pikiran DPRD. Proses Musrenbang ini melibatkan berbagai stakeholders, seperti dari unsur pemerintah daerah beserta jajarannya, DPRD, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, termasuk pelibatan perempuan dan anak, secara terintegrasi dan partisipatif.

5. Perumusan Rancangan Akhir RKPD

Merupakan proses proses penyempurnaan rancangan RKPD menjadi rancangan akhir RKPD berdasarkan berita acara kesepakatan hasil musrenbangkot RKPD dan bertujuan untuk meastikan program dan kegiatan perangkat daerah telah diakomodir dalam rancangan akhir RKPD

6. Penetapan RKPD 2020

Proses penentapan RKPD Kota Salatiga menjadi Peraturan Walikota.

(16)

I - 4 RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Kedudukan dokumen RKPD sangat strategis dan terkait erat dengan dokumen penganggaran daerah, yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan bahwa penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara. Pasal 25 ayat (2) Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional juga menyatakan bahwa RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD. RKPD Kota Salatiga Tahun 2020 yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah (Peraturan Walikota) menjadi landasan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafond Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran 2020 untuk menyusun APBD Tahun Anggaran 2020.

Proses penyusunan RKPD Kota Salatiga Tahun 2020 secara sederhana dapat dibuat diagram pada Gambar 1.1

Gambar 1.1

Diagram Proses Penyusunan RKPD 2020

(17)

I - 5 RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

1.2. Dasar Hukum

Dasar hukum dalam penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Salatiga Tahun 2020, sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah sebanyak dua kali, terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(18)

I - 6 RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 2018 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2020;

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025;

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029;

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023;

20. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005-2025;

21. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030;

22. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

23. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Salatiga;

24. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun 2017-2022.

(19)

I - 7 RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

1.3. Hubungan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

RKPD sebagai dokumen perencanaan daerah tahunan merupakan bagian integral dari sistem perencanaan Pembangunan nasional sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

RKPD Kota Salatiga tahun 2020 memiliki keterkaitan dengan berbagai dokumen perencanaan daerah lainnya di Kota Salatiga, maupun dokumen perencanaan di tingkat Provinsi Jawa Tengah dan nasional, sebagai berikut :

Gambar 1.2

Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan Antara Pusat, Provinsi dan Kota Salatiga

1.4. Maksud dan Tujuan a) Maksud

Penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Salatiga Tahun 2020 dimaksudkan untuk :

1) Sebagai acuan dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang didahului dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta penentuan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2020;

2) Sebagai pedoman Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah

(20)

I - 8 RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

(Renja-PD) Tahun 2020.

b) Tujuan

Penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Salatiga Tahun 2020 bertujuan untuk :

1) Menciptakan sinergisitas dalam pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta menciptakan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah;

2) Mewujudkan akuntabilitas alokasi sumber daya publik untuk pembangunan daerah

1.5. Sistematika Penyusunan RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

RKPD Kota Salatiga Tahun 2020 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB III KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH

BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB VII PENUTUP

(21)

II - 1 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1 Aspek Geografis dan Demografis 2.1.1.1 Kondisi Geografi

Kota Salatiga terletak antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan, dan antara 110.27’.56,81” dan 110.32’.4,64” Bujur Timur.

Luas wilayah Kota Salatiga seluas 5.678 ha berada di daerah cekungan, kaki gunung Merbabu diantara gunung-gunung kecil antara lain adalah Gunung Gajah Mungkur, Telomoyo, dan Payung Rong. Kota Salatiga terletak di ketinggian 450-825 dari permukaan air laut dengan iklim tropis, berhawa sejuk dan udaranya segar dengannn kondisi relief 65% wilayah bergelombang, 25% wilayah miring, 10%

wilayah datar.

Jenis tanah yang ada di Kota Salatiga yaitu latosol, aluvial coklat keabuan, andosol coklat dan asosiasi andosol. Jenis tanah tersebut di dominasi oleh latosol dan aluvial keabuan yang hampir merata di seluruh wilayah kelurahan di Kota Salatiga. Jenis tanah andosol coklat hanya terdapat di sebagian wilayah Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Kecandran dan Kelurahan Dukuh. Sedangkan jenis tanah asosiasi andosol terdapat di sebagian wilayah Kelurahan Noborejo, Kelurahan Randuacir, Kelurahan Cebongan, Kelurahan Candran, dan Dukuh.

Wilayah administrasi Kota Salatiga dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Semarang dengan batas wilayah sebagai berikut:

a) Sebelah Utara berbatasan dengan:

 Kecamatan Pabelan: Desa Pabelan, Desa Pejanten

 Kecamatan Tuntang: Desa Kesongo, Desa Watu Agung b) Sebelah Timur berbatasan dengan:

 Kecamatan Pabelan: Desa Ujung-ujung, Desa Sukoharjo, Desa Glawan

 Kecamatan Tengaran: Desa Bener, Desa Tegal Waton,Desa Nyamat c) Sebelah Selatan berbatasan dengan:

 Kecamatan Getasan: Desa Sumogawe, Desa Samirono, Desa Jetak

 Kecamatan Tengaran: Desa Patemon, Desa Karang Duren

(22)

II - 2 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

d) Sebelah Barat berbatasan dengan:

 Kecamatan Tuntang: Desa Candirejo, Desa Jombor, Desa Sraten, Desa Gedongan

 Kecamatan Getasan: Desa Polobogo Kecamatan Getasan.

2.1.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

Kota Salatiga merupakan bagian dari Kawasan Strategis Nasional Kedungsepur. Kawasan ini selain di dukung oleh potensi sumber daya alam dan prasarana juga memiliki letak yang strategis yang dapat mendorong pertumbuhan sektor industri, pariwisata, tanaman pangan dan perikanan. Strategi pengembangan untuk kawasan ini adalah secara intraregional sebagai pusat distribusi bagi produk dari daerah pedalaman karena berada sekitar jalur Pantura dan secara interregional dan nasional merupakan tempat transit perdagangan dan jasa dari wilayah barat dan timur Jawa serta pulau- pulau lainnya terutama Kalimantan.

Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga, pembagian struktur ruang wilayah di Kota Salatiga, masing – masing memiliki fungsi sebagai :

a. Pusat Pelayanan Kota adalah sebagai pusat perdagangan jasa dan perkantoran, meliputi:

1. Kelurahan Salatiga;

2. Kelurahan Kutowinangun;

3. Kelurahan Gendongan;

4. Kelurahan Kalicacing.

b. Subpusat Pelayanan Kota Sidorejo adalah sebagai pusat pengembangan pendidikan tinggi dan pariwisata. Terletak di Kelurahan Sidorejo Lor.

c. Subpusat Pelayanan Kota Sidomukti adalah sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan dan pemukiman. Terletak di Kelurahan Mangunsari.

d. Subpusat Pelayanan Kota Argomulyo adalah sebagai pengembangan kegiatan yang berbasis pertanian (Agrowisata dan Agroindustri) dan industri. Terletak di Kelurahan Randuacir.

(23)

II - 3 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

e. Subpusat Pelayanan Kota Tingkir adalah sebagai pengembangan kegiatan yang berbasis industri dan pertanian lahan basah. Terletak di Kelurahan Sidorejo Kidul.

f. Pusat Lingkungan, sebagai pusat pelayanan lokal meliputi pelayanan ekonomi, sosial, dan/atau administrasi, meliputi : 1. Kelurahan Blotongan;

2. Kelurahan Bugel;

3. Kelurahan Kauman Kidul;

4. Kelurahan Pulutan;

5. Kelurahan Kalibening;

6. Kelurahan Tingkir Lor;

7. Kelurahan Tingkir Tengah;

8. Kelurahan Noborejo;

9. Kelurahan Ledok;

10. Kelurahan Tegalrejo;

11. Kelurahan Kumpulrejo;

12. Kelurahan Cebongan;

13. Kelurahan Kecandran;

14. Kelurahan Dukuh.

Tabel 2.1 Pengembangan Fungsi/Kegiatan Wilayah Kota Salatiga

Lingkup Wilayah Pengembangan Fungsi/

Kegiatan Jenis Kegiatan

Pusat Pelayanan Kota

a. Kelurahan Salatiga;

b. Kelurahan Kutowinangun;

c. Kelurahan Gendongan;

d. Kelurahan Kalicacing

Perdagangan dan

jasa  Pasar Raya

 Kantor Niaga Perkantoran

 Kantor Pemerintah

 Kantor

Pelayanan Publik Pendidikan  Pendidikan

dasar-tinggi

Sub Pusat Pelayanan Kota

a. Kecamatan Sidorejo yaitu: Kelurahan Sidorejo Lor;

Pengembangan

pendidikan  Pendidikan dasar-menengah Pariwisata

Permukiman  Permukiman/

Perumahan Pengembangan

kegiatan yang berbasis

 Agrowisata

 Agroindustri

(24)

II - 4 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Lingkup Wilayah Pengembangan Fungsi/

Kegiatan Jenis Kegiatan pertanian

b. Kecamatan

Sidomukti yaitu:

Kelurahan Mangunsari;

Pengembangan kegiatan yang berbasis

pertanian

 Agrowisata

 Agroindustri

Permukiman  Permukiman/

Perumahan Pariwisata

c. Kecamatan

Argomulyo yaitu:

Kelurahan Randuacir;

Pengembangan kegiatan yang berbasis

pertanian

 Agrowisata

 Agroindustri

Industri  menengah dan besar

Perdagangan dan

jasa  Pusat belanja

lingkungan Permukiman  Permukiman/

Perumahan Transportasi

d. Kecamatan Tingkir yaitu: Kelurahan Sidorejo Kidul.

Industri Transportasi

Permukiman  Permukiman/

Perumahan Pariwisata

Pusat Pelayanan Lingkungan

a. Kelurahan Blotongan;

b. Kelurahan Bugel;

c. Kelurahan Kauman Kidul;

d. Kelurahan Pulutan;

e. Kelurahan Kalibening;

f. Kelurahan Tingkir Lor;

g. Kelurahan Tingkir Tengah;

h. Kelurahan Noborejo;

i. Kelurahan Ledok;

j. Kelurahan Tegalrejo;

k. Kelurahan Kumpulrejo;

l. Kelurahan

Perdagangan dan jasa

Permukiman

Pariwisata

(25)

II - 5 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Lingkup Wilayah Pengembangan Fungsi/

Kegiatan Jenis Kegiatan Cebongan;

m. Kelurahan Kecandran;

n. Kelurahan Dukuh.

Sumber : RTRW Kota Salatiga,2010

2.1.1.3 Wilayah Rawan Bencana

Wilayah rawan bencana di Kota Salatiga tersebar di beberapa kelurahan diantaranya di Kelurahan Blotongan, Bugel, Sidorejo Kidul, Tegalrejo, Randuacir dan Kumpulrejo. Rawan bencana yang terjadi diantaranya angin puting beliung di Kelurahan Blotongan pada tahun 2016. Kelurahan Kumpulrejo dan Kelurahan Dukuh rawan bencana longsor karena tipologi tanah tebing. Kelurahan Randuacir dan Tegalrejo rawan bencana longsor karena lokasi yang berada di sepadan sungai yang diatasnya berdiri rumah/perumahan. Peta rawan bencana Kota Salatiga sebagai berikut:

Gambar 2.1 Peta Rawan Bencana Kota Salatiga

Sumber: Sumber : RTRW Kota Salatiga, 2010

(26)

II - 6 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

2.1.1.4 Aspek Demografi

Jumlah penduduk Kota Salatiga pada tahun 2018 berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah 194.611 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 96.490jiwa dan perempuan sebanyak 98.121. Tingkat kepadatan penduduk Kota Salatiga sebesar 3.427 ribu jiwa per km2.

Tabel 2.2 Banyak Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Tahun 2018

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

0 – 4 6.372 6.000 12.372

5 – 9 7.824 7.409 15.233

10 – 14 7.725 7.173 14.898

15 - 19 7.186 6.936 14.122

20 – 24 7.263 6.933 14.196

25 – 29 7.240 7.132 14.372

30 – 34 7.294 7.540 14.834

35 – 39 8.829 8.920 17.749

40 – 44 7.571 7.521 15.092

45 – 49 6.725 7.120 13.845

50 – 54 6.036 6.513 12.549

55 – 59 5.076 5.764 10.840

60 – 64 4.315 4.553 8.868

65 – 69 3.004 3.022 6.026

70 – 74 1.464 1.864 3.328

75+ 2.566 3.721 6.287

Tahun 2018 96.490 98.121 194.611

Tahun 2017 92.426 96.502 188.928

Tahun 2016 91.198 95.222 186.420

Tahun 2015 89.928 93.887 183.815

Tahun 2014 88.612 92.581 181.193

Sumber: Disdukcapil Kota Salatiga, BPS Kota Salatiga 2018

Dari data tersebut jika digambarkan dalam piramida penduduk terlihat bahwa produktifitas Kota Salatiga tergolong tinggi karena banyaknya usia muda atau golongan usia produktif dibandingkan dengan penduduk usia non produktif.

(27)

II - 7 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Piramida penduduk Kota Salatiga sebagaimana tergambar dibawah ini:

Gambar 2.2 Piramida Penduduk Kota Salatiga Tahun 2018

Sumber: Disdukcapil, 2018

Kepadatan penduduk Kota Salatiga dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 relatif meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Kepadatan penduduk pada tahun 2018 yaitu 3.427 orang per kilometer. Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Tingkir yaitu sebesar 4.173 orang per kilometer.

Sedangkan kepadatan penduduk terendah di Kecamatan Argomulyo yaitu sebesar 2.926 orang per kilometer.

Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2014 – Tahun 2018

Sumber: BPS Kota Salatiga, 2018

10000,000 5000,000 0,000 5000,000 10000,000 0 – 4

5 – 9 10 – 14 15 - 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69 70 – 74 75+

Perempuan Laki-laki

Kecamatan Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018 Argomulyo 2,309 2,344 2,379 2,412 2,926 Sidomukti 4,010 4,066 4,121 4,173 4,067 Sidorejo 3,601 3,654 3,707 3,757 3,065 Tingkir 3,376 3,424 3,472 3,518 4,173 Kota Salatiga 3,191 3,237 3,283 3,327 3,427

(28)

II - 8 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Aspek kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan akhir dari penyelenggaraan pembangunan daerah yang merupakan upaya menciptakan kondisi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.Aspek kesejahteraan masyarakat meliputi (1) aspek kesejahteraan dengan fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, (2) aspek kesejahteraan dengan fokus kesejahteraan sosial dan (3) aspek kesejahteraan dengan fokus Seni Budaya dan Olahraga. Kinerja masing-masing aspek kesejahteraan masyarakat sampai dengan tahun 2018 adalah sebagai beikut:

2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Keberhasilan pembangunan antara lain dapat dilihat pada beberapa indikator utama ekonomi, antara lain pertumbuhan PDRB, pertumbuhan ekonomi, laju inflasi dan rasio penduduk miskin.

a. Pertumbuhan PDRB

Salah satu indikator penting untuk mengetahui perkembangan perekonomian suatu daerah dalam suatu periode dapat digambarkan dari Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Analisis Pertumbuhan PDRB merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan kesejahteraan masyarakat dari sudut pandang ekonomi. Melalui dinamika dari berbagai kegiatan ekonomi yang ada, akan dapat diidentifikasi karakteristik wilayah berikut potensi-potensi dan kelemahan yang memerlukan perhatian demi kemajuan wilayah yang semakin baik dimasa mendatang.

PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satuan tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan 2010 Kota Salatiga di dominasi oleh sektor industri pengolahan dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. PDRB Kota Salatiga meningkat dari tahun 2016 sebesar 8,163,940.76 juta rupiah menjadi 8.589.009 juta rupiah pada tahun 2017. Secara lengkap data PDRB Kota Salatiga tahun 2014-2017sebagai berikut:

(29)

II - 9 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Tabel 2.4 Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota Salatiga Tahun 2013-2017 (dalam juta rupiah)

Kate

gori Uraian 2013 2014 2015 2016 2017

(1) (2) (8) (9)

(10) (11) (12)

A Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 348,606.62 359,594.82 376,804.16 385,340.32 396,177.76 B Pertambangan

dan Penggalian 3,699.40 3,509.73 3,358.23 3,357.52 3,356.55 C Industri

Pengolahan 2,081,155.02 2,224,793.09 2,321,817.06 2,410,894.81 2,498,325.94 D Pengadaan

Listrik dan Gas 16,933.58 17,956.00 17,936.17 19,079.53 19,772.22

E

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

6,421.87 6,523.21 6,571.97 6,676.40 6,875.99

F Konstruksi 977,757.92 1,014,487.07 1,066,758.78 1,144,525.50 1,202,759.10

G

Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1,019,449.69 1,058,198.16 1,094,504.89 1,143,782.58 1,217,675.43

H Transportasi dan

Pergudangan 226,650.73 247,073.62 270,360.17 279,974.74 296,405.58 I Penyediaan

Akomodasi dan

Makan Minum 515,483.80 557,921.66 600,659.93 641,032.66 683,581.60 J Informasi dan

Komunikasi 266,825.19 283,214.92 295,965.41 317,253.06 340,539.43 K Jasa Keuangan

dan Asuransi 240,610.55 246,882.08 263,701.14 287,487.51 306,731.01 L Real Estate 362,479.33 386,696.59 413,977.83 442,708.21 470,023.31 M,N Jasa

Perusahaan 72,630.55 77,789.46 84,092.70 92,153.74 100,615.29

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

401,717.95 401,643.95 420,903.90 431,216.05 441,121.79

P Jasa

Pendidikan 286,913.17 314,637.33 335,797.55 359,678.23 393,308.15 Q Jasa Kesehatan

dan Kegiatan

Sosial 92,022.07 102,055.47 108,721.64 117,027.98 122,387.86 R,S,T

,U Jasa lainnya 69,688.08 75,065.64 77,250.08 81,751.92 89,352.54

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

6,989,045.50 7,378,042.82 7,759,181.62 8,163,940.76 8,589,009.54

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Salatiga

PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada periode saat ini. PDRB menurut harga berlaku juga digunakan untuk mengetahui sebaran dan struktur ekonomi suatu daerah.

(30)

II - 10 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Tabel 2.4 Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Kota Salatiga Tahun 2013-2016 (dalam juta rupiah)

Ka te go ri

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 410,509.18 446,440.12 492,425.20 510,526.17 530,289.37 B Pertambangan dan

Penggalian 4,101.37 4,441.15 4,876.63 5,054.50 5,176.60

C Industri Pengolahan 2,455,947.91 2,790,130.10 3,065,389.52 3,329,915.38 3,558,437.07 D Pengadaan Listrik

dan Gas 15,525.24 16,709.57 17,501.20 20,325.15 21,811.48

E

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

6,577.46 6,848.03 7,091.71 7,374.42 7,722.55

F Konstruksi 1,122,466.50 1,246,669.39 1,364,042.93 1,485,287.54 1,605,031.48

G

Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1,118,449.88 1,191,534.75 1,278,489.90 1,374,281.98 1,516,110.51

H Transportasi dan

Pergudangan 227,101.49 263,377.33 300,233.87 308,648.60 348,840.90 I

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 569,653.27 650,798.86 732,777.50 823,313.43 900,947.73 J Informasi dan

Komunikasi 256,697.73 268,629.50 277,844.77 298,514.07 327,648.39 K Jasa Keuangan dan

Asuransi 290,427.43 304,445.40 334,175.89 370,778.27 409,035.17 L Real Estate 371,118.87 414,906.20 458,124.03 498,687.73 541,613.76 M,

N Jasa Perusahaan 82,358.90 91,402.15 104,728.85 119,204.13 134,473.80

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

472,881.39 501,808.05 549,148.49 594,621.03 628,259.98

P Jasa Pendidikan 397,657.95 454,356.14 492,457.55 544,464.15 620,830.85 Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 115,118.37 133,495.62 148,611.67 161,682.58 172,506.87 Jasa lainnya 73,980.66 84,873.29 90,140.99 98,683.52 109,843.21 PRODUK

DOMESTIK

REGIONAL BRUTO 7,990,573.60 8,870,865.65 9,718,060.71 10,551,362.64 11,438,579.74

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Salatiga

b. Pertumbuhan Ekonomi

Kondisi ekonomi makro Kota Salatiga selama lima tahun (2013- 2017) menunjukan kinerja yang relatif stabil meskipun mengalami penurunan dari tahun 2013 sebesar 6,3% menjadi sebesar 5,57%

pada tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga yang merupakan kenaikan output agregat keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan perekonomian, berada di atas pertumbuhan ekonomi Nasional yaitu 5,07% namun berada dibawah pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah yaitu 5,27%.

(31)

II - 11 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Perbandingan pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga dengan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional sebagaimana tergambar dalam grafik berikut.

Grafik 2.1 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga Dengan Provinsi Jawa Tengah Dan Nasional

Sumber : website BPS

c. Laju Inflasi

Inflasi merupakan persentase kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Namun, tidak jarang ada barang dan jasa yang harganya justru turun. Kenaikan harga satu atau dua sejumlah barang dan jasa saja tidak dapat disebut inflasi, terkecuali bila kenaikan itu meluas yang mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa lainnya. Dampak dari inflasi salah satunya adalah menurunnya daya beli masyarakat, yang dapat diartikan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat terganggu karena ketidakmampuan penduduk dalam mengkonsumsi barang dan jasa.

Inflasi Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar 2,61% dan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 2,19% dan pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 3,5%. Laju inflasi Kota Salatiga selama kurun waktu 5 tahun terlihat dalam grafik berikut.

2013 2014 2015 2016 2017

Kota Salatiga 6,3 5,57 5,17 5,23 5,21 Prov. Jateng 5,11 5,27 5,47 5,27 5,27 Nasional 5,56 5,02 4,88 5,02 5,07

0

1

2

3

4

5

6

7

(32)

II - 12 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Grafik 2.2 Laju Inflasi Kota Salatiga

Sumber : website BPS

Kondisi inflasi Kota Salatiga tahun 2017 dibanding dengan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kota sekitar pada tahun 2017 terlihat pada pada gambar berikut:

Grafik 2.3 Laju Inflasi Kota Salatiga dibandingkan Kota Di

Provinsi Jawa Tengah

Sumber : website BPS

d. Garis Kemiskinan

Penduduk dikatakan miskin apabila memiliki rata-rata pengeluaran per-kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan (GK).Dalam menghitung GK, BPS melihat dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM).Dalam menghitung GKM, BPS memberikan definisi bahwa GKM adalah merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkalori per kapita

7,67 7,84

2,61 2,19

3,5 0

2 4 6 8 10

2013 2014 2015 2016 2017

Kota Salatiga

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

2015 2016 2017

(33)

II - 13 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). Sedangkan GKBM adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan.

Tahun 2018, garis kemiskinan Kota Salatiga sebesar Rp.

380.856,- dengan demikian lebih tinggi dari rata-rata garis kemiskinan Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar Rp. 350.875,- dan juga lebih tinggi dari garis kemiskinan nasional yaitu Rp. 383.908,-.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 2.4 Garis Kemiskinan (Rp) Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018

Sumber: BPS Kota Salatiga 2018, diolah

Garis kemiskinan menjadi ukuran yang paling berpengaruh terhadap perubahan jumlah penduduk miskin. Kenaikan garis kemiskinan jika tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan masyarakat maka akan berdampak pada kenaikan jumlah penduduk miskin. Untuk itu perlu ada penekanan dalam menghadapi tren atau kenaikan garis kemiskinan dengan mendorong program dan kegiatan sektor riil yang menyentuh langsung kepada masyarakat dengan kategori berpenghasilan rendah. Tren garis kemiskinan Kota Salatiga dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

(34)

II - 14 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Grafik 2.5 Perkembangan Garis Kemiskinan Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018

Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

Pembangunan pada fokus kesejahteraan social meliputi pembangunan yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat antara lain pendidikan, kesehatan dan pemenuhan kebutuhan dasar sosial masyarakat lainnya. Kondisi pembangunan pada fokus kesejahteraan sosial sampai dengan tahun 2018 pada masing–masing indikator adalah sebagai berikut:

a. Penduduk Miskin

Pada tahun 2018 jumlah penduduk miskin Kota Salatiga berjumlah 9.240 jiwa. Angka tersebut menurun dibandingkan jumlah penduduk miskin pada tahun 2017 yaitu sebesar 9.550 jiwa.

Penurunan angka kemiskinan Kota Salatiga kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat dari grafik dibawah ini.

Grafik 2.6 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018

Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah

(35)

II - 15 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Perbandingan jumlah penduduk miskin antara Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 2.7 Perbandingan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018

Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah

Penurunan tingkat kemiskinan Kota Salatiga dalam 5 tahun terakhir Pemerintah Kota Salatiga dikarenakan komitmen bersama para pemangku kebijakan dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan. Perkembangan penduduk miskin Kota Salatiga dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 2.8 Perkembangan Tingkat Kemiskinan (%) Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018

Sumber: BPS Kota Salatiga 2018, diolah

Persentase penduduk miskin Kota Salatiga pada tahun 2018 sebesar 4,84% berada di bawah rata-rata capaian Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 11,32%, sedangkan capaian rata-rata nasional sebesar 9,82%. Jika dibandingkan dengan capaian Nasional dan

(36)

II - 16 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

Provinsi Jawa Tengah, tingkat kemiskinan Kota Salatiga jauh lebih baik. Kondisi tersebut bisa dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 2.9 Tingkat Kemiskinan (%) Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2016-2018

Sumber: BPS Kota Salatiga 2018, diolah

b. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM merupakan indikator yang mencerminkan kualitas hidup penduduk yang meliputi Angka Harapan Hidup (AHH), Rata-Rata Lama Sekolah, Harapan Lama Sekolah dan Pengeluaran Rill Per Kapita.

Tabel 2.5 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Beserta Komposit Kota Salatiga Tahun 2015-2017 No. Indikator 2014 2015 2016 2017 2018

1. Angka

Harapan Hidup 76,53 76,83 76,87 76,98 77,11 2. Harapan Lama

Sekolah (HLS) 14,95 14,97 14,98 14,99 15 3. Rata-rata

Lama Sekolah 9,37 9,81 9,82 10,15 10,4 4. Pengeluaran

Riil Perkapita (ribu Rp)

14.205 14.600 14.811 14.921 15.464 5,93 5,8 5,24 5,07 4,84

13,58 13,58 13,27 13,01

11,32 10,96 11,13 10,7 10,64 9,82

0 5 10 15

2014 2015 2016 2017 2018

Kota Salatiga Prov. Jawa Tengah Nasional

(37)

II - 17 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

No. Indikator 2014 2015 2016 2017 2018 IPM Kota

Salatiga 79,98 80,96 81,14 81,68 82,41 Jawa Tengah 68,78 69,49 69,98 70,52 71,12 Nasional 68.90 69,55 70,18 70,81 71,39

Sumber : website ipm.bps.go.id

Perkembangan IPM Kota Salatiga mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebesar 80,96 dan pada tahun 2016 sebesar 81,14 serta 81,68 pada tahun 2017. Capaian angka IPM Kota Salatiga diatas angka IPM Provinsi Jawa Tengah sebesar 70,52 dan Nasional sebesar 70,81 sebagaimana terlihat pada grafik berikut.

Grafik 2.10 IPM Kota Salatiga dibanding Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2017-2015

Sumber : website BPS

Capaian IPM Kota Salatiga dibandingkan dengan kabupaten kota lainnya di Jawa Tengah berada pada posisi kedua tertinggi.

Sedangkan perbandingan posisi capaian IPM Kota Salatiga diantara kota di Provinsi Jawa Tengah sebagaimana terlihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 2.11 IPM Kota Salatiga diantara Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018

Sumber : website ipm.bps.go.id 79,98 80,96 81,14

81,68 82,41

69,49 69,98 70,52 70,52 71,12

69,55 69,55 70,18 70,81 71,39

60 65 70 75 80 85

2014 2015 2016 2017 2018

Kota Salatiga Prov. Jateng Nasional

Magelang Surakarta Salatiga Semarang Pekalongan Tegal

Tahun 2018 78,31 81,46 82,41 82,72 74,24 74,44

70 75 80 85

(38)

II - 18 |RKPD Kota Salatiga Tahun 2020

76,53 76,83 76,87 76,98 77,11 73,88 73,96 74,02 74,08 74,18

70,59 70,78 70,9 71,06 71,2 70

71 72 73 74 75 76 77 78 79 80

2014 2015 2016 2017 2018

Kota Salatiga Prov. Jateng Nasional 1) Angka Harapan Hidup (AHH)

Angka harapan hidup atau disingkat AHH adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh seorang bayi saat lahir sampai pada tahun tertentu saat ia meninggal. Data AHH di suatu daerah berguna untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan dampaknya pada kesejahteraan masyarakat. Semakin lama harapan hidup yang mampu dicapai maka semakin tinggi derajat kesehatannya. AHH menunjukkan kualitas kesehatan masyarakat, yang mencerminkan “lamanya hidup”

sekaligus “hidup sehat” suatu masyarakat. Tren perkembangan AHH Kota Salatiga selam kurun waktu 2015 hingga 2017 dapat dilihat pada gambar berikut.

Grafik 2.12 Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Salatiga, Jawa Tengah Dan Nasional Tahun 2014- 2018

Sumber : website ipm.bps.go.id

Pada grafik di atas terlihat bahwa AHH Kota Salatiga sebesar 76,98 berada diatas angka AHH Provinsi Jawa Tengah sebesar 74,08 dan angka AHH Nasional sebesar 71,06. Hal ini berarti dari tahun 2015 sampai tahun 2017, rata-rata penduduk Kota Salatiga dapat bertahan hidup antara usia 76-77 tahun. Perbandingan AHH Kota Salatiga dengan Kota lainnya di Jawa Tengah sebagaimana tergambar dalam grafik berikut:

Gambar

Gambar 2.1 Peta Rawan Bencana Kota Salatiga
Tabel 2.2  Banyak  Penduduk  Kota  Salatiga  Menurut  Kelompok  Umur dan Jenis Tahun 2018
Gambar 2.2 Piramida Penduduk Kota Salatiga Tahun 2018
Grafik 2.1   Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga   Dengan Provinsi Jawa Tengah Dan Nasional
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan penelitian Arlinda (2011) yaitu N-total menunjukkan peningkatan selama proses pengomposan dan pada akhir pengomposan nilai N-total pada masing-masing

Persepsi Pihak-Pihak dalam Pengelolaan Sumberdaya Ikan Layang di Kota Ambon Hasil analisis terhadap persepsi pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan sumberdaya ikan

Biasanya dalam perencanaan, bangunan diasumsikan sebagai struktur open frame dengan dinding bata non struktural hanya sebagai beban gravitasi yang bekerja

BHP telah dengan jelas diberikan tugas dalam Pasal 1126 KUHPerdata mengenai kedudukannya sebagai pengurus harta peninggalan yang tidak terurus, dan dengan tegas isi dari

Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Pekon Cipta Mulya Kecamatan Kebun tebu Kabupaten Lampung Barat, mengenai Respon petani terhadap pelaksanaan Program

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara, berupa bukti, catatan atau hasil penelitian orang

Perlu untuk ditegaskan bahwa bukan hanya agama Islam saja yang terdapat di dalamnya syari’at zakat, tetapi nabi-nabi yang diutus kepada umat-umat yang terdahulu ternyata juga