• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fokus Layanan Urusan Wajib 1. Pendidikan

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 40-44)

6. Angka Kriminalitas

2.4.1. Fokus Layanan Urusan Wajib 1. Pendidikan

Kondisi kinerja pembangunan bidang pendidikan selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami perubahan fluktuatif, angka partisipasi sekolah pendidikan dasar mengalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 86,64% menjadi 89,76% pada tahun 2009, pendidikan menengah meningkat dari tahun 2005 sebesar 66,99% menjadi 78,95 %, angka kelulusan SD/MI selama 5 tahun dapat mencapai sebesar 99,99%, untuk SMP/MTs mencapai 94,76%, SMA/SMK/MA mencapai 96,47%. Angka ketersediaan sekolah Pendidikan Dasar dari 4 % pada tahun 2005 menjadi 4,30 % tahun 2009, ratio guru terhadap jumlah murid dari 1:28 pada tahun 2005 turun menjadi 1:19 pada tahun 2009, ratio guru terhadap jumlah murid per kelas rata-rata tahun 2005 sebesar 1:28:45 menjadi 1:16:32 pada tahun 2009. Sedangkan untuk Pendidikan Menengah, APS tahun 2005 sebesar 66,99 menjadi 78,95 tahun 2009, ratio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah dari 2,15% pada tahun 2005 menjadi 2,80% pada tahun 2009, ratio guru terhadap murid tahun 2005 sebesar 1:13 menjadi 1:12 pada tahun 2009, ratio guru terhadap murid per kelas rata-rata tahun 2005 adalah 1:13:40 menjadi 1:12:34, perbandingan jumlah penduduk melek huruf >15 tahun terhadap jumlah penduduk Kota Semarang tahun 2005 sebesar 95,10% menjadi 99,47% pada tahun 2009.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-2015 II - 41

Kondisi fasilitas pendidikan, jumlah sekolah SD/MI dengan kondisi baik tahun 2005 sebanyak 2.349 gedung meningkat menjadi tahun 2.451 gedung, gedung sekolah SMP/MTs tahun 2005 sebesar 1.662 gedung menjadi sebesar 1.761 gedung, sedangkan kondisi gedung sekolah SMA/SMK/MA tahun 2005 sebesar 1.005 gedung meningkat menjadi 1.087 gedung pada tahun 2009. Angka Putus Sekolah dari tahun ketahun selama 5 tahun (2005-2009) mengalami penurunan yang sangat signifikan. Angka putus sekolah SD/MI menurun dari 151 murid pada tahun 2005 menjadi 31 pada tahun 2009. Sedangkan untuk SMP/MTs dari 344 murid menjadi 21 murid, sedangkan untuk SMA/MA/STM menurun dari 527 menjadi 18 murid pada tahun 2009. Kondisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), jumlah siswa TK/RA/Penitipan anak terhadap jumlah penduduk usia 4-6 tahun sebesar 74,68% tahun 2005 menjadi 78,92% tahun 2009.Perkembangan Angka kelulusan SD/MI dari tahun 2005-2009 tetap sebesar 99,99%, SMP/MTs mengalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 86,60% menjadi 94,76% tahun 2009, SMA/SMK/MA mengalami peningkatan dari 89,31% tahun 2005 menjadi 96,74% pada tahun 2009. Meskipun telah terjadi berbagai peningkatan yang cukup berarti, pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu memberi pelayanan merata, berkualitas dan terjangkau. Sebagian penduduk tidak dapat menjangkau biaya pendidikan yang dirasakan masih mahal dan pendidikan juga dinilai belum sepenuhnya mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat sehingga pendidikan belum dinilai sebagai bentuk investasi.

Berikut gambaran perkembangan pelayanan bidang pendidikan sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 2.20

Aspek Pelayanan Umum Dalam Bidang Pendidikan Kota Semarang Tahun 2005-2009

No Indikator

Tahun

2005 2006 2007 2008 2009

1. Pendidikan Dasar

a. Angka Partisipasi Sekolah 86,64 % 89,60 % 88,36 % 89,21 % 89,76 %

b. Rasio Ketersediaan Sekolah 4 % 4,14 % 4,2 % 4,27 % 4,30%

c. Rasio guru/murid 1:28 1:26 1:20 1:20 1:19

d. Rasio guru/murid per kelas rata-rata

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-2015 II - 42

2. Pendidikan Menengah

1. APS 66,99 71,27 66,70 65,84 78,95

2. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah

2,15 % 2,28 % 2,55 % 2,78 % 2,80%

3. Rasio guru terhadap murid 1:13 1:13 1:11 1:12 1:12

4. Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata

1:13:40 1:13:40 1:11:40 1:12:34 1:12:34

5. Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)

95,10 % 95,85 % 95,94 % 99,30 % 99,47 %

3. Fasilitas Pendidikan

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

2.349 2.375 2.398 2.487 2.401

Kondisi Sekolah SMP/MTs 1.662 1.683 1.699 1.711 1.761

Kondisi Sekolah SMA/SMK/ MA 1.005 1.021 1.039 1.056 1.087

4. PAUD

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak Jumlah anak usia 4 – 6 Tahun x100%

74,68 % 74,77 % 74, 98 % 75,03 % 78,92 %

5. Angka Putus Sekolah 1. SD/MI 2. SMP/MTs 3. SMA/SMK/MA 151 344 527 105 287 486 63 281 302 32 22 30 31 21 18 6. Angka Kelulusan

1. Angka Kelulusan SD/MI 99,99 % 99,99 % 99,99 % 99,99 % 99,99 %

2. Angka Kelulusan SMP/MTs 86,60 % 90,33 % 90,06 % 90,03 % 94,76 %

3. Angka Kelulusan SMA/SMK/MA 89,31 % 94 % 89,69 % 90,77 % 96,47 %

4. Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs

101,89 % 101,97 % 101,98 % 102,12 % 101,25 % 5. Angka Melanjutkan dari

SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

110,24 % 110,72 % 110,86 % 110,97 % 111,12 % 6. Guru yang memenuhi Kualifikasi

S1/D-IV

70,25 % 74,77 % 78,69 % 81,80 % 86,29 %

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Semarang, 2010 diolah

2. Kesehatan

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan adalah perilaku hidup sehat. Dilihat dari indikator aspek pelayanan kesehatan. Pemerintah Kota Semarang, telah berupaya menyediakan fasilitas kesehatan yang dari tahun ketahun semakin dapat menjangkau pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat Kota Semarang. Kondisi kinerja pembangunan bidang kesehatan selama 5 tahun (2005-2009) dapat dilihat dari Ratio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per 1000 penduduk dari tahun 2005-2009 yang menunjukkan penurunan dari 0,20 tahun 2005 menjadi 0,19 pada tahun 2009. Ratio RS per 1000 satuan penduduk menurun dari 0,16 pada tahun 2005 menjadi 0,15 pada tahun 2009, ratio dokter persatuan penduduk meningkat dari tahun 2005 sebesar

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-2015 II - 43

1,05 menjadi 2,17 pada tahun 2009, ratio tenaga medis per 1000 satuan penduduk meningkat dari 1,89 tahun 2005 menjadi 2,39 pada tahun 2009, cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan telah mencapai 100%, cakupan pelayanan Puskesmas dari tahun 2005-2009 tetap sebesar 231,25 %,

Incident rate DBD per 100.000 penduduk tahun 2005 sebesar 164 menjadi 262,1

pada tahun 2009. Jumlah penderita HIV positif memiliki kecenderungan meningkat dalam empat tahun terakhir (2005-2008). Tercatat terdapat 50 penderita di tahun 2005 dan terus meningkat selama 2006 sampai 2009 yaitu berturut-turut : 179 orang, 195 orang, 199 orang dan 323 orang. Demikian halnya dengan pengidap AIDS yang juga mengalami peningkatan selama tiga tahun berturut-turut (2005-2007) yaitu dari 11 penderita, 25 penderita dan 33 penderita. Pada satu tahun terakhir jumlah pengidap AIDS mengalami penurunan menjadi 15 penderita di tahun 2008. Namun pada tahun 2009 jumlah penderita kembali meningkat menjadi 19 penderita. Permasalahan pelayanan urusan kesehatan yang perlu mendapat perhatian adalah menurunkan Incident rate DBD dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Berikut gambaran perkembangan pelayanan umum bidang kesehatan selama 5 tahun sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 2.21

Aspek Pelayanan Umum Dalam Bidang Kesehatan Kota Semarang Tahun 2005-2009

No Indikator Tahun

2005 2006 2007 2008 2009

1. Rasio Posyandu per satuan balita 12.51 12.40 12.68 12.60 12,60

2. Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu

per satuan penduduk x 1000 0.20 0,19 0,21 0.18 0,19

3. Rasio RS per satuan penduduk x

1000 0,16 0,16 0.17 0.16 0,15

4. Rasio dokter per satuan penduduk 1.05 1.36 1.82 2.22 2.17

5. Rasio tenaga medis per satuan

penduduk x 1000 1.89 2.00 2.06 2,37 2.39

6. Cakupan komplikasi kebidanan

yang ditangani 58.50% 60.53% 61.77 % 72.89 % 96.65 %

7. Cakupan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan 90.31 % 97.29 % 90.17 % 92.15 % 96.65 %

8. Cakupan kelurahan UCI 79,10 % 76,84% 78,5% 91% 96,65%

9. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

10. Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

55.24 % 59 % 49 % 48 % 50 %

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-2015 II - 44

No Indikator Tahun

2005 2006 2007 2008 2009

rujukan pasien masyarakat miskin

12. Cakupan kunjungan bayi 92.90 % 94,39 % 92.90 % 106,8% 121 %

13. Cakupan puskesmas 231.25 % 231.25 % 231.25 % 231.25 % 231.25 % 14. Cakupan pembantu puskesmas 19,77 % 19,77 % 19,77 % 20,33 % 20,33% 15. Incident Rate DBD/100.000

penduduk

164 130 198,4 360,8 262,1

16. Penemuan kasus TB BTA pos (CDR)

55 59 49 47 50

17. Kesembuhan penderita TB ATA pos (cure rate)

79 70 67 74 63

18. Klien klinik VCT test HIV 71,5 95,1 75,86 17 92

19. Prevalensi HIV – AIDS per 10.000 penduduk yang beresiko

1,17 1,15 1,3 2 2,2

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2010 diolah

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 40-44)

Dokumen terkait