• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Kampanye

4. Fokus (pusat perhatian)

Merupakan suatu pandangan yang terarahkan kepada sesuatu titik yang

terpusat, fokus tidak selamanya berada di tengah. Ada beberapa jenis fokus atau

pusat perhatian dalam pembuatan suatu desain:

a. Hirarki

Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audien harus

fokuskan atau diarahkan pada satu titik. Ada beberapa tahap fokus,

mulai dari yang terpenting (dominant), pendukung (sub-dominant)

dan pelengkap (sub-ordinat).

1) Dominant adalah objek yang paling ,menonjol dan paling

menarik.

2) Sub-dominant adalah objek yang mendukung penampilan dari

objek dominant.

3) Sub-ordinat adalah objek yang kurang menonjol bahkan

tertindih oleh objek dominant dan sub-dominant, sebagai contohnya adalah background.

b. Kontras

Kontras adalah penekanan karena adanya perbedaan drastis atau

konflik pada komponen desain. Sebagai contohnya kontras warna

hitam dan warna putih, kontras garis tebal dan tipis, kontras huruf

commit to user

5. Kesatuan

Kesatuan /Unity, yaitu keutuhan suatu komposisi yang terdiri dari berbagai

unsur yang berbeda. Kesatuan dalam komposisi merupakan hal yang penting

dalam desain, tidak ada unsur yang tidak berguna, tidak ada unsur yang saling

mengganggu, tidak kurang dan tidak lebih, saling melengkapi, tidak cacat dan

sempurna.

Semua bagian suatu komposisi desain harus menyatu guna membentuk

keseluruhan desain. Kesatuan bagian komposisi ini dapat dikacaukan oleh suatu

batasan yang mengganggu, terlalu banyak jenis huruf yang berbeda dan

berlawanan, warna yang distribusikan berlawanan dengan sembarangan, unsur-

unsur yang kurang proporsional, atau komposisi yang semarak dengan bagian-

bagian yang membingungkan. Untuk mendapatkan desain yang utuh, bisa dipakai

pendekatan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Kedekatan dan penutup (closure)

Objek-objek saling didekatkan sehingga membentuk sebuah

kesatuan, yang dapat menjadi daya tarik bagi orang yang melihatnya

b) Kesinambungan (continuity)

Dengan gambar yang berkesinambungan,dan terarah, mata audien

akan bisa diarahkan pada objek tertentu. Dengan perspektif dan garis

bantu yang akan membantu untuk mengarahkan mata menuju objek

lain.

c) Kesamaan (similarity) dan Konsisten (consistency)

Objek dengan bentuk, ukuran, proporsi, warna yang sama cenderung

commit to user

d) Perataan (alignment)

Seperti dalam tulisan dalam mengetik, sebuah desain juga bisa dibuat

dengan rata kanan, rata kiri, atau rata tengah (center). Hal ini akan

memberi kesan desain yang rapi dan mudah dibaca. (Hendi

Hendratman,2006:37)

Dalam sebuah desain yang paling penting adalah bagaimana desain itu

bisa menarik perhatian dari audien sehingga audien mengerti pesan yang

disampaikan dari desain tersebut. Penerapan prinsip-prinsip desain seperti yang

telah disampikan di atas, dapat membantu dalam membuat sebuah desain yang

menarik. Tetapi dalam perkembangannya sekarang ada suatu pendekatan lain

yang bisa dipakai dalam mendesain yaitu pendekatan ‘melewati batas atau

menabrak batas’. Agar sebuah desain menarik perhatian, sebuah desain sengaja

dibuat bertabrakan, berpotongan pada batas yang ada. (Hendi Hendratman,

2006:38)

E. Tinjauan Media

Dalam Kamus Istilah Periklanan Indonesia menyatakan media iklan adalah

sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk periklanan.

Misalnya penerbitan pers, televisi, radio, dan media lain. Selain itu juga sarana

lain yang dirancang khusus untuk tujuan periklanan. Misalnya pos langsung

(direct mail), pameran, penempelan poster, katalog, dan publikasi tercetak

lainnya.

Media adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan pesan pengiklan

commit to user

dipersiapkan melalui proses perencanaan dan pertimbangan media yang dinilai

paling efektif. Pemilihan media mengikuti tiga unsur utama :

1. Mengidentifikasikan media yang paling baik di dalam pencapaian

khalayak sasaran.

2. Memanfaatkan keberadaan mereka semaksimal mungkin.

3. Memastikan agar anggaran yang dialokasikan mendatangkan

keuntungan yang paling besar dan dinilai paling tinggi.

Pemilihan media ini akan bergantung pada produknya dan kebutuhan

iklan. Sehingga untuk media iklan yang paling efektif kita memerlukan media

yang memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: 1) mampu mencapai target

selengkap mungkin,2) mampu menyampaikan pesan sejelas-jelasnya, 3) mampu

menyampaikan pesan secara ekonomis dalam batas-batas anggaran yang

dimungkinkan, 4) mampu berkomunikasi dalam suasana yang cocok antara

produk dan khalayaknya. (AD Farbey, 1997 : 41).

F. Tinjauan Makanan

Masyarakat Indonesia dewasa ini cukup berkembang pesat dalam hampir

semua aspeknya, terutama persaingan dalam hal produk makanan, ternyata

disertai pula dengan banyaknya anggota masyarakat yang masih berada di dalam

kondisi di mana cukup banyak yang belum mengetahui, mengerti, dan memahami

dengan baik makanan yang anak-anak konsumsi setiap hari, karena anak-anak

adalah sumber daya manusia baru yang nantinya akan banyak berpengaruh bagi

commit to user

adictif berbahaya dalam makanan termasuk didalamnya adalah pengawet

makanan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia makanan diartikan sebagai segala

sesuatu yang boleh dimakan seperti penganan, lauk pauk, kue. Atau segala bahan

yang kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk atau mengganti

jaringan tubuh , memberi tenaga, atau mengatur semua proses dalam tubuh.

Tapi dalam perkembangannya banyak penjual jajanan anak yang

menggunakan zat berbahaya pada makanan yang mereka jual sebagai contoh:

1. Penggunaan pewarna tekstil untuk mewarnai makanan yang dijual

agar terlihat makin menarik.

2. Penggunaan pemanis buatan berbahaya.

3. Penggunaan berbagai bahan pengawet berbahaya pada makanan agar

makanan dapat bertahan lama tanpa mengalami pembusukan

sebelum terjual kepada konsumen.

Menurut pakar gizi dari RS Internasional Bintaro Banten, secara garis

besar zat pengawet dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. GRAS (Generally Recognized as Safe) yang umumnya bersifat alami,

sehingga aman dan tidak berefek racun sama sekali.

2. ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu ditetapkan batas

penggunaan hariannya (daily intake) guna melindungi kesehatan

konsumen.

3. Zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi, atau berbahaya

seperti boraks, dan formalin. Formalin, misalnya, bisa menyebabkan

commit to user

Sedangkan penggunaan boraks sebagai pengawet makanan dapat

menyebabkan gangguan pada otak, hati, dan kulit

(http://kimia.upi.edu/ Mei, 2010).

Beberapa contoh zat pengawet yang yang berbahaya dan tidak boleh

digunakan pada makanan serta akibatnya bagi kesehatan apabila termakan atau

masuk ke dalam tubuh.

1. Formalin

Formalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Penggunaan formalin sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi serangga dan digunakan di indutri tekstil dan kayu lapis. Formalin tidak boleh digunakan

sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada makanan

dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya

adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan

mempengaruhi organ tubuh lainnya, serta gejala lainnya.

Beberapa pengaruh formalin terhadap kesehatan:

a. Jika terhirup, akan timbul rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan ,

sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.

b. Jika terkena kulit, kulit akan kemerahan, gatal, dan terbakar

c. Jika terkena mata, mata akan terlihat kemerahan, terasa gatal, mata

berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan

d. Jika tertelan, akan terasa mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala,

pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit

commit to user

2. Boraks

Boraks adalah serbuk kristal putih, tidak berbau, larut dalam air, tidak larut dalam alkohol. Boraks sering digunakan sebagai pengawet kayu, anti septik kayu

dan pengontrol kecoa. Bahaya boraks terhadap kesehatan karena sifat boraks dapat diserap melalui usus, kulit yang rusak dan selaput lendir. Untuk penggunaan

yang berulang-ulang boraks dapat menimbulkan berbagai dampak bagi kesehatan

sebagai berikut:

a. Tanda dan gejala akut yang disebabkan mengkonsumsi boraks adalah muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP(Susunan

Syaraf Pusat)

b. Tanda dan gejala kronis yang disebabkan mengkonsumsi boraks diantaranya nafsu makan menurun, gangguan pencernaan, gangguan

SSP : bingung dan bodoh, anemia, rambut rontok dan kanker.

Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Bakso

yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging. Bakso yang mengandung

boraks sangat renyah dan disukai dan tahan lama sedang kerupuk yang

mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, akan menimbulkan tekstur yang bagus dan renyah (http://www.disnakkeswan-

lampung.go.id/ Mei, 2010).

Formalin dan boraks kerap digunakan pada mie, bakso, pempek, yang

pada awalnya sering digunakan sebagai pengawet untuk mayat. Bahan pengawet

commit to user

yang biasa digunakan untuk potongan kentang goreng atau udang beku.

Sedangkan nitrit, umumnya banyak digunakan untuk mengawetkan daging olahan

seperti sosis dan kornet dalam kaleng serta untuk mengawetkan keju.

Selain itu, ada pula benzoat yang banyak digunakan untuk memberikan rasa awet

pada minuman ringan, saus, kecap, sari buah, dan makanan lainnya. Ada pula

propionat yang banyak digunakan sebagai pengawet untuk roti dan keju olahan. Umumnya, bahan pengawet yang terkandung di dalam makanan ini akan

membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba spesifik dan bisa

menghambat germinasi spora mikroba, yang mengakibatkan terhambatnya transportasi zat gizi untuk kehidupan sel mikroba serta menghambat kerja enzim di dalam sel (http://community.um.ac.id/ Mei, 2010).

commit to user

29

Dokumen terkait