• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

2.2. Format Citra

… … … … … f(0,j) f(1,j) f(2,j) … f(i,j)

Gambar 2.1. Citra digital dalam bentuk matrik f : intensitas (derajat keabuan) pada titik (i, j)

i : indeks baris

j : indeks kolom

2.2Format Citra

Citra dalam format BMP terbagi atas empat macam, yakni:

2.2.1 Citra Biner (binary image)

Citra biner disebut juga citra monokrom. Setiap titik pada citra biner hanya mempunyai dua nilai derajat keabuan, yakni hitam dan putih. Warna hitam dipresentasikan dengan nilai 0 dan warna putih dipresentasikan dengan nilai 1. Oleh karena itu setiap titik pada citra biner hanya membutuhkan 1 bit untuk merepresentasikan nilai piksel.

Gambar 2.2. Citra monokrom

2.2.2 Citra Skala Keabuan (grayscale image)

Citra grayscale memiliki kemungkinan warna yang lebih banyak daripada citra biner karena ada nilai-nilai lain diantara nilai minimum dan nilai maksismumnya. Banyaknya kemungkinan nilai minimum sampai nilai maksimum tergantung pada ukuran bit yang dipakai. Pada umumnya warna citra grayscale

yang dipakai adalah warna hitam sebagai warna maksimal dan putih sebagai warna minimalnya sehingga warna diantaranya adalah abu-abu.

Misalnya citra grayscale 8 bit berarti memiliki 256 kombinasi warna dari 0 sampai 255 dimana nilai intensitas 0 menyatakan hitam dan nilai intensitas 255 menyatakan putih, dan nilai antara 0 sampai 255 menyatakan warna keabuan yang terletak antara hitam dan putih. Citra grayscale 8 bit membutuhkan 1 byte untuk merepresentasikan setiap pikselnya.

2.2.3 Citra warna (color image)

Citra warna dikenal dengan nama citra spektral. Citra ini menerapkan format warna RGB, dengan kombinasi warna piksel yang tersusun dari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru. Setiap warna dasar mempunyai intensitas sendiri dengan nilai maksimal 255. Kombinasi dari ketiga warna RGB akan menghasilkan warna yang khas untuk piksel yang bersangkutan.

Citra berwarna dapat dibagi menurut kedalaman warnanya, yaitu: 4-bit, 8-bit, 16-bit dan 24-bit. Banyaknya bit ini akan menentukan kombinasi warna yang dapat ditampilkan. Misalnya citra dengan panjang 8 bit akan memiliki 256 kombinasi warna. Ini dihasilkan dari 28 = 256. Begitu juga citra 24-bit yang disebut juga citra 16 juta warna, karena ia mampu menghasilkan 224 = 16.777.216 kombinasi warna. Citra 24-bit dianggap mencakup semua warna (true color).

Citra warna membutuhkan 3 byte yang masing-masing byte menyatakan komponen R, G, dan B.

Gambar 2.4. Citra warna

2.2.4 Konversi Citra Warna ke Citra Skala Keabuan

Citra warna dapat dikonversikan ke citra skala keabuan dengan operasi titik. Secara intensitas nilai yang didapat didefinisikan sebagai nilai rerata dari ketiga nilai elemen warna, sehingga nilai keabuan yang merepresentasikan intensitas dapat dihitung dengan rumus:

2.2.5 Konversi Citra Skala Keabuan ke Citra Biner

Proses ini biasa disebut juga pengambangan (thresholding). Citra Skala keabuan yang memiliki kemungkinan nilai lebih dari 2 (antara 0-255) akan diubah menjadi citra dengan 2 nilai keabuan (0 dan 255). Pada proses ini, titik dengan nilai rentan nilai keabuan tertentu diubah menjadi warna hitam dan sisanya menjadi warna putih atau sebaliknya.

0, jika K1 < ambang 1, jika K1≥ ambang ....(2.2) Ko =

{

atau 0, jika K1≥ ambang Ko =

{

1, jika K1 < ambang ....(2.3) 2.3Model Warna

Warna adalah persepsi yang dirasakan oleh sistem visual manusia terhadap panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh obyek. Setiap warna memiliki panjang gelombang yang berbeda. Pemodelan warna merupakan suatu cara bagaimana suatu warna dapat diterjemahkan menjadi data numerik.

2.3.1Model Warna RGB

Standar bagi format warna RGB (Red, Green, Blue) ditetapkan oleh CIE

(Commission Internationale d l’Eclairage) pada tahun 1931, dengan tiga

(G)reen, dan 435,8 nm (B)lue (Michael, 2001). Kombinasi dari ketiga warna RGB akan menghasilkan warna yang khas untuk setiap piksel, yang dijelaskan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Tabel warna RGB

Nilai yang tersimpan dalam frame buffer Kode

warna red green blue

Tampilan warna 0 0 0 0 Hitam 1 0 0 1 Biru 2 0 1 0 Hijau 3 0 1 1 Cyan 4 1 0 0 Merah 5 1 0 1 Magenta 6 1 1 0 Kuning 7 1 1 1 Putih

Suatu piksel yang berukuran 24 bit terdiri dari 3 × 1 byte, masing-masing terdiri dari 8 bit yang masing-masing mewakili komponen warna Red, Green, dan

Blue yang merupakan 3 warna primer. Nilai setiap byte berada pada rentang 0,...,255, dengan tipe unsigned.

Model warna RGB merupakan model warna penambahan (additive color mode). Bentuk warna lain didapat dari proses penambahan warna primer, misalnya untuk mendapatkan warna cyan maka dilakukan proses penambahan warna biru dan hijau.

Caranya: R G B

0 0 1 biru 0 1 0 + hijau 0 1 1 cyan

Blue ( 0 ,0,1 ) cyan ( 0,1 ,1 )

m agent a ( 1 ,0,1 ) w h it e ( 1 ,1,1 )

black ( 1,1 ,1)

r ed ( 1 ,0 ,0) y ellow ( 1 ,1,0 )

gr een( 0 ,1 ,0)

Gambar 2.5. Model warna RGB

2.4Pengertian Frame dan Background

Frame (bingkai) adalah pingiran yang menggelilingi sebuah citra. Frame

yang digabungkan dengan sebuah citra akan membuat citra tersebut memiliki pingiran yang dapat membuat tampilan dari citra tersebut lebih menarik lagi.

Frame memiliki banyak bentuk, antara lain persegi, oval, lingkaran, trapesium,

dan bentuk-bentuk lain, seperti bentuk bunga, hati, kupu-kupu, pita, dan sebagainya.

Background adalah sebuah citra yang berisi pattern, corak, dan gambar. Pada program ini background akan digabungkan dengan frame sehingga gabungan dari keduanya akan menghasilkan sebuah frame yang memiliki gambar

background. Pada bagian frame yang dipertahankan akan tetap muncul citra frame

sedangkan bagian frame yang dihilangkan akan diisi dengan citra background. Tujuan dari penggunaan frame dan background pada sebuah foto adalah menambah daya tarik sebuah foto ketika disajikan. Frame memiliki bentuk persegi, oval, lingkaran, polygon, dan berbagai bentuk lain akan didukung dengan

background yang menyediakan elemen warna dan corak yang dapat dicocokkan

background juga tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang monoton tetapi juga bisa berupa efek-efek seperti daun jendela, jeruji besi, pintu, lubang angin, daun, batang pohon, awan, gelembung sabun, dll.

2.5Format File BMP

Sistem Operasi Windows mempunyai standart untuk format berkas citra yaitu *.BMP (bitmap) yang dapat dipanggil langsung untuk dimanipulasi dan ditampilkan karena sistem operasi Windows memiliki perintah API (Aplication Programming Interface).

Citra bitmap ini dipetakan ke dalam sejumlah bit tertentu dengan nilai intensitas piksel. Jumlah bit yang dipetakan ini mempresentasikan derajat keabuan (graylevel) yang akan mempengaruhi kedalaman warna dari citra bitmap.

Setiap berkas bitmap terdiri atas header berkas (BitmapFileHeader),

header bitmap (bitmapinfoheader), informasi palet, dan data bitmap.

Header berkas Header bitmap Informasi palet Data bitmap

14 byte 12 s/d 64 byte 0 s/d 1024 bytes Nbyte

Gambar 2.6. Format berkas bitmap

Header berkas akan menentukan tipe, ukuran dan layout dari file bitmap. Stuktur header file dijelaskan pada tabel 2.2.

Tabel 2.2. Tabel isi header berkas bitmap

Byte ke- Panjang (byte) Nama Keterangan

1 – 2 2 BmpType Tipe berkas Bitmap: BA = bitmap array, CI = icon,

BM = bitmap, CP = color pointer, PT = pointer

3 – 6 4 BmpSize Ukuran berkas bitmap

7 – 8 2 XhotSpot X hotspot untuk kursor 9 – 10 2 YhotSpot Y hotspot untuk kursor

11 – 14 4 OffBits Ofset ke awal data bitmap (dalam byte)

Header bitmap akan menentukan dimensi, tipe pemampatan dan format

warna untuk bitmap. Stuktur header bitmap dijelaskan pada tabel 2.3. Tabel 2.3. Tabel isi header bitmap

Byte ke- Panjang (byte) Nama Keterangan

1 – 4 4 HdrSize Ukuran header dalam satuan byte

5 – 8 4 Width Lebar bitmap dalam satuan piksel 9 – 12 4 Height Tinggi bitmap dalam satuan piksel 13 – 14 2 Planes Jumlah plane (umumnya selalu satu) 15 – 16 2 BitCount Jumlah bit per piksel

17 – 20 4 Compression 0 = tak dimampatkan, 1 = dimampatkan

21 – 24 4 ImgSize Ukuran bitmap dalam byte

25 – 28 4 HorzRes Resolusi horizontal 29 – 32 4 VertRes Resolusi vertikal

33 – 36 4 ClsrUsed Jumlah warna yang digunakan 37 – 40 4 ClrImportant Jumlah warna yang penting

Informasi palet warna berisi struktur RGBQuad yang berisi elemen warna yang ada pada bitmap. Setiap entry pada tabel terdiri atas tiga buah field, yaitu R (red), G (green), dan B (blue). Stuktur informasi palet warna dijelaskan pada tabel 2.4.

Tabel 2.4.Tabel isi data gambar

Ofset Nama Keterangan

0 RgbBlue Nilai warna biru

1 RgbGreen Nilai warna hijau

2 RgbRed Nilai warna merah

3 RgbReserved Selalu 0

Data bitmap diletakkan sesudah informasi palet. Penyimpanan data bitmap

di dalam berkas disusun terbalik dari bawah ke atas dalam bentuk matrik yang berukuran Height × Width. Baris ke-0 pada matrik data bitmap menyatakan data piksel di citra baris terbawah, sedangkan baris terakhir pada matrik menyatakan data piksel di citra baris teratas. Stuktur informasi data bitmap dijelaskan pada gambar 2.7.

< header bit m ap>

< dat a bit m ap>

220 56 256 255 255 255 10 120 120 … … 0 0 25 152 25 47 25 215 255

< header berkas>

Dokumen terkait