• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E. Format laporan arus kas

Pada saat akan menyusun laporan arus kas ada tiga informasi yang penting harus diperoleh yaitu neraca komparatif (Perbandingan), Perhitungan Laba Rugi pada tahun yang berjalan dan data transaksi yang terpilih. Menurut Kieso dan Weygandt ada tiga langkah yang harus dilakukan dalam rangka menyusun laporan arus kas yaitu :

1. menentukan perubahan dalam kas. Prosedur ini bersifat langsung karena perbedaan antara saldo awal dan saldo akhir kas dapat dengan mudah dihitung dari pemeriksaan atas neraca perbandingan,

2. menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Prosedur ini rumit, melibatkan analisis tidak hanya perhitungan rugi laba tahun berjalan tapi juga neraca perbandingan dan juga data transaksi terpilih,

3. menentukan arus kas bersih dari aktivitas investasi dan pendanaan. Semua perubahan lain dalam perkiraan neraca harus dianalisis guna menentukan pengaruhnya pada kas.

PSAK No. 2 menyebutkan bahwa dalam penyusunan laporan arus kas, arus kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitasnya yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Dalam laporan arus kas, aktivitas yang pertama kali dilaporkan adalah aktivitas operasi, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas investasi, dan yang terakhir aktivitas pendanaan. Secara umum format laporan arus kas ada dua

 

macam. Perbedaan diantara dua format tersebut hanyalah terletak pada aktivitas operasinya saja sedangkan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan formatnya tetap sama.Berdasarkan penjelasan diatas dapat disusun laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung.

Tabel 2.7

Laporan arus kas PT. ABC metode tidak langsung

PT. ABC LAPORAN ARUS KAS

Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010

Rp. Rp. Rp.

Arus kas dari aktivitas operasi :

Laba bersih 108.000

Ditambah :

Penyusutan 7.000 Penurunan persediaan 8.000 Kenaikan beban akrual 2.200 17.200

125.200

Dikurangi :

Kenaikan piutang usaha 9.000 Penurunan utang usaha 3.200 Penurunan utang pajak penghasilan 5.00 Keuntungan penjualan tanah 12.000 24.700

Arus kas bersih dari aktivitas operasi 100.500

Arus kas dari aktivitas investasi :

Kas dari penjualan tanah 72.000

Dikurangi :

Kas yang dibayar untuk pembelian tanah 15.000 Kas yang dibayar untuk pembelian bangunan 60.000 75.000

Arus kas bersih yang digunakan untuk

aktivitas investasi -3.000

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Kas yang diterima dari penjualan saham biasa 48.000

Dikurangi :

Kas yang dibayar untuk pelunasan utang

obligasi 50.000

Kas yang dibayar untuk deviden 24.000 74.000

Arus kas bersih yang digunakan untuk

aktivitas pendanaan -26.000

Kenaikan kas 71.500

Kas pada awal tahun 26.000

 

Penjelasan Mengenai laporan arus kas metode tidak langsung :

1. Penerimaan kas dari pelanggan

Penjualan PT. ABC sebesar Rp. 1,180,000 dilaporkan dengan menggunakan metode akrual. Untuk menentukan kas yang diterima dari penjualan kepada pelanggan, jumlah tersebut harus disesuaikan. Penyesuaian ini diperlukan untuk mengkonversi mengubah penjualan yang dilaporkan laba rugi menjadi kas yang diterima dari pelanggan seperti yang diperlihatkan sebagai berikut :

Penjualan Rp. 1.180.000

Dikurangi kenaikan piutang usaha Rp. 9.000 Kas yang diterima dari pelanggan Rp. 1.171.000

Penambahan piutang usaha untuk penjualan kredit selama tahun berjalan adalah lebih besar dari jumlah yang ditagih dari pelanggan kredit. Oleh karena itu jumlah yang dilaporkan pada laporan laba rugi sebagai penjualan mencakup Rp. 9.000 yang tidak menghasilkan arus kas masuk selama tahun tersebut. Kas yang diterima dari pelanggan sebesar Rp. 1,171.000 akan dilaporkan dalam laporan arus kas pada bagian arus kas dari aktivitas operasi.

2. Pembayaran kas untuk barang dagang

Harga pokok penjualan sebesar Rp. 790.000 dilaporkan pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode akrual. Penyesuaian yang diperlukan untuk mengkonversi harga pokok penjualan menjadi pembayaran kas atas barang dagangan.

 

Penjelasan pembayaran kas untuk barang dagang sebagai berikut :

Harga pokok penjualan Rp. 790.000

Dikurangi penurunan persediaan Rp. (8.000) Ditambah penurunan utang usaha Rp. 3.200 Pembayaran kas untuk barang dagangan Rp. 785.200

Penurunan persediaan sebesar Rp. 8000 menunjukkan bahwa barang yang dijual melebihi harga pokok pembelian. Jumlah harga pokok penjualan yang dilaporkan pada laporan laba rugi yang mencakup Rp. 8.000 tidak memerlukan kas pada tahun tersebut jadi jumlah itu harus dikurangi dari harga pokok penjualan. Penurunan utang usaha sebesar Rp. 3200 menunjukkan arus kas keluar yang tidak termasuk dalam harga pokok penjualan. Dengan kata lain, penurunan utang usaha menunjukkan bahwa pembayaran kas untuk barang dagangan lebih besar dari pembelian kredit. Jadi jumlah tersebut harus dijumlahkan dengan harga pokok penjualan dalam menentukan pembayaran kas untuk barang dagangan.

3. Pembayaran kas untuk beban operasi

Beban penyusutan sebesar Rp. 7.000 dilaporkan dalam laporan laba rugi tidak memerlukan arus kas keluar. Beban operasi lainnya sebesar Rp.196.000 disesuaikan guna mencerminkan pembayaran kas untuk beban operasi. Jumlah pembayaran kas untuk beban operasi adalah sebagai berikut :

Beban operasi selain penyusutan Rp. 196.000 Dikurangi kenaikan beban yang masih harus dibayar Rp. 2.000 Pembayaran kas untuk beban operasi Rp. 193.000

 

4. Keuntungan penjualan tanah

Laporan laba rugi PT. ABC melaporkan keuntungan penjualan tanah sebesar Rp. 12.000. Keuntungan ini mencakup hasil penjualan tanah yang dilaporkan sebagai arus kas dari aktivitas investasi.

5. Beban bunga

Laporan laba rugi melaporkan beban bunga sebesar Rp. 8.000. Beban bunga tersebut berhubungan dengan utang obligasi yang beredar selama tahun berjalan. Jadi, arus kas keluar untuk beban bunga dilaporkan pada laporan arus kas sebagai aktivitas operasi.

6. Pembayaran kas untuk pajak penghasilan

Pembayaran untuk pajak penghasilan ditentukan sebagai berikut :

Pajak penghasilan Rp. 83.000

Ditambah penurunan utang pajak penghasilan Rp. 500 Pembayaran kas untuk pajak penghasilan Rp. 83.500

 

Tabel 2.8

Laporan arus kas PT. ABC metode langsung

PT. ABC LAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010

Arus kas dari aktivitas operasi

Kas yang diterima dari pelanggan 1.171.000

Dikurangi :

Pembayaran kas untuk barang dagangan 785.200 Pembayaran kas untuk beban operasi 193.800 Pembayaran kas untuk bunga 8.000 Pembayaran kas untuk pajak penghasilan 83.500 1.070.500

Arus kas bersih dari aktivitas operasi 100.500

Arus kas dari aktivitas investasi

Kas dari penjualan tanah 72.000

Dikurangi :

Kas yang dibayar untuk pembelian tanah 15.000 Kas yang dibayar untuk pembelian bangunan 60.000 75.000

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas-

Investasi -3.000

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Kas yang diterima dari penjualan saham biasa 48.000

Dikurangi :

Kas yang dibayar untuk pelunasan utang

obligasi 50.000

Kas yang dibayar untuk dividen 24.000 74.000

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas-

pendanaan -26.000

Kenaikan kas 71.500

Kas pada awal tahun 26.000

Kas pada akhir tahun 97.500

Dari laporan arus kas tersebut baik metode langsung maupun tidak langsung dapat diketahui bahwa kas pada PT. ABC mengalami kenaikan sebesar Rp. 71,500 untuk tahun 2004. Sebagian kenaikan yang cukup berarti dalam arus

 

kas bersih sebesar Rp. 100,500 berasal dari aktivitas operasi. Penggunaan kas berasal dari aktivitas.

F. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas

Dokumen terkait