• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Pengembangan Unika Atma Jaya

Dalam dokumen lpm RENCANA STRATEGIS UNIKA ATMA JAYA (Halaman 35-69)

Bab III Garis Besar Rencana Strategis Unika Atma Jaya

3.4. Formulasi Pengembangan Unika Atma Jaya

3.4.1. STRATEGI PERBAIKAN TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU

3.4.1.1. Tata Pamong

Prinsip-prinsip tata pamong harus dilaksanakan dengan konsisten, terutama yang terkait dengan pelaku tata pamong dan sistem ketatapamongan yang meliputi pilar kelembagaan, instrumen, perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan, serta

kode etik yang akan menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi, tercapainya tujuan yang telah ditetapkan dan berhasilnya strategi yang digunakan. Untuk mewujudkannya perlu didukung oleh pengelolaan dokumen, data dan informasi yang sahih dan handal. Keberhasilan strategi yang digunakan harus mampu memenuhi lima pilar tata pamong yaitu: transparan, kredibel, akuntabel, bertanggung jawab dan adil.

Tata pamong di Unika Atma Jaya dijiwai oleh nilai-nilai Kristiani, Unggul, Profesional dan Peduli. Keempat nilai tersebut perlu selalu ditanamkan dalam diri setiap anggota Unika Atma Jaya, dari mulai pucuk pimpinan teratas sampai staf penunjang umum serta mahasiswa. Penyusunan modul mengenai keempat nilai tersebut dibutuhkan untuk keperluan sosialisasi dan internalisasi. Upaya sosialisasi dan internalisasi perlu dilakukan secara berkesinambungan.

Dalam hal kelembagaan, Unika Atma Jaya telah memiliki struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan pengelolaan sebuah perguruan tinggi. Peraturan yang menyangkut pendirian dan penutupan prodi dan unit atau biro perlu mengikuti perangkat yang telah ada. Pendirian dan penutupan suatu fakultas atau program studi di Unika Atma Jaya mengikuti peraturan pemerintah yang ditetapkan dalam Kepmendiknas Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi serta Statuta Unika Atma Jaya tahun 2013 Pasal 21. Sedangkan pendirian dan penutupan unit pendukung lainnya seperti biro, lembaga dan UPT perlu diatur secara baku. Setiap unit kerja yang didirikan perlu memiliki deskripsi tertulis yang jelas dan tegas tentang tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab (UTW) sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. UTW ini akan menjamin

terlaksananya sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi yang mencakup fungsi planning, organizing, sta ng, leading dan controlling. Selanjutnya deskripsi tugas dan wewenang tersebut perlu diturunkan menjadi Standard Operating Procedure (SOP) masing-masing unit kerja. Kondisi saat ini, masing-masing unit telah memiliki SOP, meskipun demikian SOP perlu dilengkapi dengan fl owchart dan batas-batas pengerjaannya (service level agreement).

3.4.1.2. Kepemimpinan

Setiap pejabat struktural hendaknya memiliki karakteristik kepemimpinan yang efektif dalam kepemimpinan operasional, organisasi dan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan untuk menjabarkan visi dan misi ke dalam kegiatan operasional institusi perguruan tinggi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi institusi perguruan tinggi dan dalam sistem pendidikan tinggi nasional. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan untuk menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik. Jabatan struktural di Unika Atma Jaya bukanlah jabatan yang bersifat jenjang karir melainkan berdasarkan pengangkatan atau pemilihan. Setiap staf pendidik maupun kependidikan yang dipercaya untuk memangku jabatan tertentu harus siap untuk menjadi pemimpin yang efektif, namun dalam kenyataannya belum semua staf pendidik dan kependidikan siap untuk memenuhi tuntutan tersebut. Unika Atma Jaya perlu memiliki mekanisme yang mempersiapkan staf pendidik maupun kependidikan untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif dalam rencana operasionalnya. UAJ perlu memiliki

dan memanfaatkan analisis jabatan serta menyusun mekanisme program peningkatan kompetensi manajerial.

3.4.1.3. Sistem Pengelolaan

Sistem pengelolaan di Unika Atma Jaya telah dilaksanakan seja lan dengan perkembangan struktur organisasi. Program-program yang telah dilaksanakan oleh perguruan tinggi perlu didiseminasikan secara berkala sebagai bagian dari akuntabilitas publik kepada semua stakeholder oleh Rektor selaku pimpinan tertinggi di Unika Atma Jaya. Pelaporan kinerja seluruh unit organisasi harus dilaksanakan secara sistematis, terukur dan teratur. Instrumen pengukuran kinerja unit perlu dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dan perencanaan berkelanjutan. Secara bertahap perlu dilakukan penyempurnaan sistematika pelaporan dan instrumen pelaporan kinerja unit kerja untuk mendukung penyampaian hasil kinerja perguruan tinggi kepada semua stakeholder.

3.4.1.4. Penjaminan Mutu

Unika Atma Jaya telah mengembangkan sistem penjaminan mutu yang mencakup penyusunan kebijakan dan perangkat, implementasi, monitoring dan evaluasi, serta tindak lanjutnya berdasarkan konsep Plan-Do-Check-Action (PDCA) yang berke-sinambungan. Dalam hal kebijakan dan perangkat, Unika Atma Jaya telah memiliki dokumen Manual Mutu dan Kebijakan Mutu (Kebijakan Akademik dan Non Akademik), dan standar-standar yang disusun sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Prosedur mutu, instruksi kerja serta ketentuan dan peraturan internal telah didokumentasikan secara digital di web internal Unika Atma

Jaya. Monitoring terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dan pendukungnya dilakukan melalui audit internal yang terjadwal secara periodik. Proses ini dikawal dengan penerapan manajemen mutu ISO 9001:2008. Hasil audit internal dan eksternal (oleh Badan Akreditasi ISO 9001:2008) dimanfaatkan untuk peningkatan mutu berkelanjutan (continuous improvement) melalui mekanisme rapat tinjauan manajemen yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Oleh karena perkembangan dinamika eksternal maupun internal, tetap perlu selalu dilakukan penyempurnaan mekanisme pelaksanaan tindak lanjut ini. Dengan demikian diharapkan seluruh pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal, akan menerima pelayanan yang semakin baik.

Monitoring dan evaluasi terhadap bidang-bidang lainnya seperti keuangan, perlu mendapat perhatian tersendiri dengan menyusun mekanisme monitoring dan evaluasi khusus di bidang keuangan. Demikian juga dengan bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat diperlukan mekanisme tersendiri untuk monitoring dan evaluasi kegiatannya. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) perlu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penyusunan mekanisme yang sesuai dengan kondisi Unika Atma Jaya.

3.4.2. STRATEGI PENGEMBANGAN MAHASISWA DAN LULUSAN

Unika Atma Jaya diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang profesional, berintegritas tinggi, peduli pada kepentingan masyarakat, berorientasi global, dan tanggap pada kemajuan IPTEKS. Untuk itu dalam sistem belajar mengajar diupayakan untuk selalu berpusat pada mahasiswa (student centered learning),

agar dihasilkan lulusan yang berkompeten dalam bidang ilmu yang dipelajarinya. Di samping itu mahasiswa juga diberi kesempatan yang luas untuk mengembangkan segala potensi, minat dan bakat yang dimilikinya agar didapatkan lulusan yang kreatif dan mampu menghasilkan karya-karya yang inovatif. Karakter dan moral merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan untuk menjadi seorang pribadi yang utuh. Untuk itu pembinaan karakter (character building) dan spiritualitas dilakukan dalam proses pengajaran dan pelibatan dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.

3.4.3. STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Karyawan pendidik maupun kependidikan dikembangkan untuk menjadi sumber daya profesional yang bangga sebagai bagian dari Unika Atma Jaya. Untuk karyawan pendidik diarahkan untuk dapat menjadi pendidik yang profesional yang dapat memotivasi, menginspirasi dan mengajarkan ilmu dan keahliannya kepada peserta didik dengan baik. Di samping itu karyawan pendidik juga diarahkan untuk mengembangkan bidang ilmu keahliannya dan menghasilkan karya ilmiah dan penelitian yang dipublikasikan serta menjunjung tinggi hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Semua keahlian dan ilmu yang telah dikembangkan diarahkan agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat luas.

Untuk karyawan kependidikan, diarahkan untuk menjadi karyawan yang berkarakter, ahli, terampil dan memiliki semangat pelayanan yang tinggi. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan kepuasan layanan kepada mahasiswa dan semua pihak yang berkepentingan.

3.4.4. STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK

3.4.4.1. Kurikulum

Dinamika eksternal dan perkembangan teknologi senantiasa berubah dan berkembang. Untuk mengantisipasi hal ini, kurikulum harus sesuai dengan tingkat perkembangan jaman. Kurikulum untuk proses belajar mengajar harus sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan mampu beradaptasi serta mengantisipasi segala perubahan yang akan terjadi. Kurikulum harus dibuat secara

fl eksibel sehingga dapat dilakukan peninjauan secara berkala untuk disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan dewasa ini. Standar penyusunan kurikulum mengacu pada Kerangka Kualifi kasi Nasional Indonesia (KKNI).

Di tahun pertama renstra, UAJ perlu melakukan monitoring dan evaluasi kurikulum berbasis kompetensi pada seluruh prodi. Hasil monev ini kemudian menjadi revisi kurikulum bagi prodi-prodi. Setiap prodi perlu memastikan rekam jejak perubahan kurikulum ini berikut kurikulum baru dan perangkat evaluasinya. Pada tahun kedua hingga akhir tahun ketiga, Unika Atma Jaya perlu melakukan revisi minor terutama yang berkaitan dengan masukan stakeholder memgenai proses pembelajaran. Pada tahun keempat, evaluasi kurikulum dimulai lagi sehingga pada tahun kelima tim kurikulum masing-masing prodi telah siap dengan usulan revisi kurikulum. Unika Atma Jaya perlu menghidupi siklus ini, agar setiap prodi memiliki dokumentasi kurikulum yang dapat diandalkan.

Seperangkat pedoman/acuan pengembangan kurikulum perlu terus dikembangkan secara berkesinambungan oleh Unika Atma Jaya. Dokumen tersebut berupa kebijakan dan standar akademik yang disusun oleh Senat Universitas. Di samping itu perangkat

sistem penjaminan mutu akademik yang disusun oleh Lembaga Penjaminan Mutu perlu disahkan pada tahun kedua renstra sehingga dapat menjadi pijakan kuat untuk revisi kurikulum selanjutnya.

Pada tahun ketiga renstra hingga tahun kelima renstra, tiap prodi di Unika Atma Jaya perlu mempunyai dokumentasi dari stakeholder yang berupa data evaluasi terhadap kurikulum baik dari dosen, mahasiswa, alumni, atatupun dari pengguna lulusan. Hal ini dilakukan secara periodik. Tiap prodi mempunyai badan pendidikan sesuai dengan keilmuannya yang mengkaji hasil monev dari tim penjaminan mutu di tingkat unit, serta mengkaji sumber-sumber kualitatif dari stakeholder. Adapun parameter-parameter yang digunakan untuk monitoring dan evaluasi di antaranya meliputi:

1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum. 2. Muatan kurikulum, termasuk evaluasinya. 3. Standar beban belajar.

Badan ini bertanggung jawab mengembangkan kurikulum. Pada tahun keempat akhir hingga tahun kelima renstra, badan ini dapat bekerja secara intensif bersama pimpinan unit dan seluruh dosen guna merevisi kurikulum berbasis kompetensi yang baik. Langkah-langkah tahun pertama hingga kelima perlu terdokumentasi dengan jelas untuk memudahkan pelaksanaan evaluasi terhadap kinerja standar kurikulum oleh pihak eksternal.

3.4.4.2. Pembelajaran dan Suasana Akademik

Strategi pembelajaran di Unika Atma Jaya bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter, profesional, berintegritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai kristiani, tersertifi kasi, diakui, dan berdaya saing global.

Unika Atma Jaya memiliki Unit Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (P2AI) sebagai unit yang berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran, melaksanakan fungsinya dengan baik serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi. Dalam tahun pertama renstra ini, P2AI perlu diperkuat dengan program-program nyata yang terdokumentasikan dengan baik termasuk hasil evaluasi kegiatan terhadap proses pembelajaran di UAJ. Pada tahun kedua renstra, P2AI perlu membidani berdirinya badan serupa pada tiap prodi di UAJ. Jika pada setiap prodi telah ada badan serupa dengan P2AI, maka P2AI perlu menunjang pengembangan atau penguatan badan tersebut. Program-program P2AI yang pada tahun pertama dilakukan di tingkat universitas dapat ditransfer untuk dilakukan di tingkat unit sehingga lebih kontekstual sesuai dengan bidang keilmuan yang ada pada tingkat unit. Dengan demikian, pada tahun kedua pengembangan proses pembelajaran yang lebih bersifat SCL dapat diamanatkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi unit, dan berlanjut pada tahun ketiga dan keempat. Pada tahun kelima, tiap badan pendidikan dan pengembangan pembelajaran ditargetkan untuk mendorong diseminasi inovasi pembelajaran yang khas ke tingkat universitas dan nasional. Jadi, pada tahun kelima visi UAJ untuk menjadi benchmark university dapat dicapai.

Secara sinergis, UAJ perlu melakukan pengendalian mutu proses pembelajaran yang mencakup: (1) perencanaan dan sumber daya pembelajaran, (2) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran, (3) syarat kelulusan yang dilaksanakan secara konsisten, dimonitor serta dievaluasi secara berkala. Fungsi-fungsi tersebut dapat dilaksanakan melalui dokumentasi perencanaan proses pembelajaran dalam bentuk Kurikulum. Kurikulum kemudian

diturunkan dalam Satuan Acara Perkuliahan (SAP) setiap mata kuliah oleh para pengampu mata kuliah. Setiap pelaksanaan perkuliahan wajib memiliki isian Berita Acara Perkuliahan (BAP), daftar hadir mahasiswa dan daftar hadir dosen. Setiap pertengahan semester, Ketua Program Studi mengevaluasi proses belajar mengajar (PBM), mulai dari tingkat kehadiran dosen sampai dengan kesesuaian materi dengan SAP.

Pendekatan sistem pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student-centered learning, SCL) dikembangkan oleh masing-masing prodi dan pengampu mata kuliah. Kendali mutu terkait hal ini harus tampak dari SAP masing-masing mata kuliah. Ragam SCL yang dikembangkan adalah problem-based learning (PBL), case-based learning (CBL), e-learning, diskusi, seminar, studi lapangan, dan ragam studi kelompok. Keterlibatan mahasiswa juga terlihat melalui asistensi praktikum dan peer-tutor. Bimbingan skripsi atau karya tulis ilmiah (KTI) atau tugas akhir lainnya juga menunjukkan konsistensi pendekatan berbasis mahasiswa yang dilakukan oleh pembimbing secara intensif dengan mahasiswa yang dibimbingnya. Selain itu proses pembelajaran juga memanfaatkan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya. Pertemuan dalam forum diskusi ilmiah atau kuliah umum dapat mengembangkan pemahaman ilmu yang komprehensif bagi mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa dalam tim peneliti bersama dosen juga mendukung pengembangan wawasan yang sesuai dengan minat mahasiswa. Hal-hal tersebut tidak termaktub di dalam SAP, namun tampak dalam karya ilmiah dan publikasi tim peneliti yang melibatkan mahasiswa. Dengan demikian kendali mutu pendekatan pembelajaran juga dilihat dari jumlah dan kualitas publikasi dosen dan mahasiswa.

Kurikulum juga memuat syarat kelulusan. Pemantauan syarat kelulusan dilakukan dengan cara online system untuk penilaian mahasiswa di mata kuliah yang bersangkutan. Pada tahun pertama renstra, UAJ perlu melakukan evaluasi terhadap modul online system nilai di tingkat universitas. Pada tahun kedua renstra, sistem ini harus direvisi sehingga sesuai atau customized bagi setiap prodi yang kurikulum dan pendekatan pembelajarannya khas. Dengan demikian, bukanlah kurikulum yang menyesuaikan sistem melainkan sistem yang dapat disesuaikan dengan kurikulum. Sementara di tingkat dosen pengampu, monitoring juga meliputi bobot penilaian UTS, UAS dan Tugas. Monitoring kegiatan PBM termasuk penilaian, dilaksanakan melekat pada jabatan Dekan, Wadek I dan Kaprodi.

Kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan sejalan dengan misi Unika Atma Jaya sebagai lembaga perguruan tinggi yang memiliki keunggulan akademik dan profesional. Dalam tahun pertama renstra, UAJ perlu menata ulang kebebasan akademik, mimbar akademik dalam program yang sustain. Para dosen diberi ruang dan waktu untuk mengutarakan gagasan-gagasan kritis yang didiseminasikan dengan kontinu dalam ruang publik internal universitas, dengan tujuan agar ada keterkaitan dan komunikasi antar unit. Selanjutnya, UAJ perlu meninjau ulang aturan-aturan pembiayaan terkait publikasi di media masa, jurnal-jurnal ilmiah, seminar nasional dan international. Pada tahun kedua, revisi pembiayaan berikut kewajiban bagi institusi untuk para dosen perlu disosialisasikan dan diimplementasikan. Pada tahun ketiga hingga kelima, tiap prodi perlu meningkatkan dan mencapai indikator kinerja nyata yang berkaitan dengan kebebasan akademik dan mimbar akademik ini dalam capaian yang terukur. Dengan

demikian, UAJ akan diuntungkan oleh perkembangan suasana akademik. Kebebasan akademik juga perlu melihat pada dokumen Ex Corde Ecclesiae – dokumen gereja yang menjadi acuan bagi universitas-universitas katolik, agar nilai kristiani terpancar dari Unika Atma Jaya bagi masyarakat ilmiah.

Sebagai wujud pengembangan staf dalam bidang otonomi keilmuan, Unika Atma Jaya juga mempunyai kebijakan yang memberikan kesempatan kepada dosen untuk menempuh studi lanjut di dalam dan luar negeri. Dalam kerangka renstra, peta pengembangan staf ini dapat dikaitkan dengan pengembangan otonomi keilmuan sekaligus pengembangan prodi secara vertikal dan horizontal. Oleh karena itu, renstra bidang ini sangat bertumpang tindih dengan renstra bidang SDM dan bidang pendidikan di tingkat prodi.

Kurikulum yang tepat dan proses pembelajaran yang baik akan mendukung peningkatan kelulusan tepat waktu dengan indeks prestasi kumulatif lulusan yang tinggi.

Pemangku kepentingan eksternal juga memberikan penilaian terhadap program studi, dalam hal ini dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Untuk dapat mencapai hasil penilaian yang maksimal, perlu didukung oleh tersedianya data yang terintegrasi dan pelaksanaan PDCA secara konsisten.

3.4.5. STRATEGI PEMBIAYAAN, PRASARANA, SARANA DAN SISTEM INFORMASI

3.4.5.1. Pembiayaan

Pembiayaan Unika Atma Jaya sebagai lembaga nirlaba, pengelolaannya berada di bawah naungan Yayasan Atma Jaya.

Segala bentuk pembiayaan dan kegiatan yang dilakukannya dipertanggungjawabkan kepada Yayasan Atma Jaya sebagai organ tertinggi organisasi. Setiap tahun Unika Atma Jaya menyusun dan membuat Rencana Operasional (Renop) kegiatan tahunan yang meliputi rencana seluruh kegiatan tridharma yang dijabarkan dalam Rencana Anggaran, Pendapatan dan Belanja (RAPB) Tahunan. Laporan disampaikan ke Yayasan oleh Rektor sebagai penanggung jawab dan pimpinan Unika Atma Jaya.

3.4.5.2. Prasarana dan Sarana

Pengelolaan prasarana dan sarana perguruan tinggi meliputi perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, pemutakhiran, inventarisasi, dan penghapusan aset yang dilakukan secara baik. Tersedianyan prasarana dan sarana yang efektif dan efi sien akan mendukung kegiatan penyelenggaraan akademik maupun non akademik di perguruan tinggi. Kepemilikan dan aksesibilitas sarana dan prasarana sangat penting untuk menjamin mutu penyelenggaraan akademik secara berkelanjutan. Di Unika Atma Jaya, investasi besar seperti gedung dan prasarana dianggarkan dan dikelola oleh Yayasan Atma Jaya sesuai dengan usulan dan permintaan dari Universitas. Sedangkan untuk pengadaan prasarana dan sarana penunjang tridharma yang bersifat rutin dan tidak terlalu besar anggarannya diserahkan pengelolaannya kepada Biro Pengelola Prasarana dan Sarana (BPPS) di bawah pengawasan Wakil Rektor II.

3.4.5.3. Sistem Informasi

Sistem pengelolaan informasi mencakup pengelolaan masukan, proses dan keluaran informasi, dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan pengetahuan untuk mendukung penjaminan mutu penyelenggaraan akademik perguruan tinggi. Visi pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Unika Atma Jaya adalah: Terwujudnya i-culture yang menyeluruh dan handal. Istilah i-culture bermakna sangat luas dan komprehensif. i-culture merupakan budaya intelligence (”i”) yang berarti budaya untuk menjadi smart. Kata intelligence, smart, mengarah pada kepandaian yang bijaksana semakna dengan ”unggul” dan ”profesional” yang menjadi visi manusia Unika Atma Jaya.

3.4.5.4. Perpustakaan

Perpustakaan menjadi pusat informasi bahan pustaka dan learning resource center yang dapat diandalkan. Penyediaan bahan pustaka yang berkualitas dalam berbagai media, terkini dalam jumlah yang memadai menjadi bagian dari pengembangan perpustakaan. Kemudahan akses bagi setiap pengguna dan kerja sama dengan berbagai unsur terkait juga bagian yang perlu dikembangkan. Teknologi informasi dan komunikasi yang handal menjadi salah satu sarana utama untuk mengembangkan perpustakaan.

3.4.6. STRATEGI PENGEMBANGAN PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN KERJASAMA

3.4.6.1. Penelitian

Penelitian adalah salah satu tugas pokok perguruan tinggi yang memberikan kontribusi dan manfaat pada proses pembelajaran, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta peningkatan mutu kehidupan masyarakat. Perguruan tinggi harus memiliki sistem perencanaan, pengelolaan serta implementasi

program-program penelitian yang menjadi unggulan. Program penelitian di Unika Atma Jaya mengacu pada Pola Ilmiah Pokok (PIP), yaitu pola pelaksanaan tridharma perguruan tinggi berlandaskan pada visi, misi dan tujuan Universitas yang berfokus pada pengembangan kemanusiaan, kesehatan dan kebangsaan

untuk peningkatan kesejahteraan dan martabat manusia. Kegiatan penelitian harus dapat dilakukan secara terintegrasi antar program studi dan lembaga yang ada di Unika Atma Jaya. Hal ini dapat dilakukan dengan dukungan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi.

3.4.6.2. Pengabdian kepada Masyarakat

Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan sebagai perwujudan kontribusi kepakaran, kegiatan pemanfaatan hasil pendidikan, dan/atau penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni, dalam upaya memenuhi permintaan dan/atau memprakarsai peningkatan mutu kehidupan bangsa. Unika Atma Jaya berupaya agar kegiatan pengajaran dan kegiatan penelitian dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan mutu kehidupan bangsa. Untuk itu kegiatan pengajaran dan penelitian diupayakan dapat memberikan kontribusi langsung pada pemecahan berbagai persoalan nyata yang dihadapi oleh masyarakat.

3.4.6.3. Kerjasama

Strategi kerjasama Unika Atma Jaya berfokus pada pembentukan dan pengembangan kemitraan strategis (strategic partnership) dengan institusi akademik dan non akademik, baik dari kalangan pemerintah maupun swasta, di dalam maupun luar negeri.

Kemitraan strategis tersebut bertujuan mencapai keunggulan kompetitif nasional UAJ dan mempercepat internasionalisasi UAJ untuk berkiprah di ajang regional/internasional.

Kerjasama dilakukan dengan memperhatikan sejumlah prinsip:

1. Kerjasama harus memiliki sasaran-sasaran stratejik dan memberikan informasi yang jelas tentang bagaimana sasaran dari mitra kita akan mempengaruhi diri kita.

2. Kerjasama harus memuat langkah kerja operasional dan tujuan yang jelas dam terukur.

3. Kerjasama harus didasarkan pada asumsi adanya kesediaan antar pihak untuk saling belajar antara UAJ dan mitranya, dan harus membuka kemungkinan untuk melakukan perbandingan atas praktik-praktik yang baik.

4. Kerjasama harus saling menguntungkan kedua belah pihak. Keuntungan (benefi t) di sini dapat bermakna luas, mencakup aspek fi nansial maupun non fi nansial (reputasi, terlaksananya misi institusional, pembentukan citra, dan sebagainya).

5. Kerjasama harus membuka kemungkinan untuk mendapatkan imbalan yang memadai bagi dosen, karyawan maupun mahasiswa untuk tercapainya peningkatan kualitas staf dan pengalaman mahasiswa.

BAB IV

SASARAN, PROGRAM

STRATEGIS DAN INDIKATOR

KINERJA

4.1. PROGRAM TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU

Keunggulan mutu tata pamong (governance), kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu di Unika Atma Jaya merupakan satu kesatuan utuh yang akan menjadi kunci penting bagi keberhasilan institusi dalam mewujudkan visi, melaksanakan misi, dan mencapai tujuan yang dicita-citakan sesuai dengan

Dalam dokumen lpm RENCANA STRATEGIS UNIKA ATMA JAYA (Halaman 35-69)

Dokumen terkait