• Tidak ada hasil yang ditemukan

lpm RENCANA STRATEGIS UNIKA ATMA JAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "lpm RENCANA STRATEGIS UNIKA ATMA JAYA"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA

(2)

KATA PENGANTAR

Saat ini terjadi banyak perubahan besar dan berlangsung dengan sangat cepat di sekitar lingkungan tempat suatu organisasi tumbuh dan berkembang. Dalam lingkungan seperti ini, perlu adanya suatu panduan agar organisasi dapat terus focus untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Rencana strategis (renstra) merupakan panduan yang dipakai untuk menuntun jalannya organisasi menuju ke masa depan yang lebih baik.

Rencana Strategis Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya 2013-2017 ini disusun dengan mengacu pada analisa terhadap perubahan dan perkembangan eksternal yang terjadi, khususnya yang terkait dengan bidang pendidikan tinggi dan berbagai aspirasi dan cita-cita dari dalam organisasi. Visi Unika Atma Jaya adalah untuk mewujudkan komunitas pendidikan tinggi yang unggul dan professional, dengan didasarkan pada nilai-nilai Katolik yang peduli pada martabat manusia serta kesejahteraan sosial. Dalam menwujudkan visi tersebut, segala kerja yang dilakukan didasari oleh nilai-nilai inti yang diyakini dapat menjadi roh bagi setiap insane di Unika Atma Jaya dalam berkarya yaitu nilai-nilai Kristiani, Unggul, Profesional dan Peduli.

(3)

pemangku kepentingan (stakeholders) baik di tingkat unit kerja, program studi maupun fakultas.

Renstra ini disusun juga agar dapat dijadikan acuan bagi penyusunan rencana strategis (renstra) maupun rencana operasional (renop) di tingkat fakultas, prodi maupun unit terkait. Oleh karenanya renstra ini perlu dipahami dan dimanfaatkan oleh seluruh bagian di lingkungan Unika Atma Jaya dalam menyurun rencana kerja, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi seluruh program kegiatan agar terjalin suatu kerja yang harmonis, sinergis dan berkelanjutan menuju pada perwujudan cita-cita bersama.

Jakarta, 01 November 2013 Rektor Unika Atma Jaya

Prof. Dr. Ir. M.M. Lanny W. Pandjaitan, M.T.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... iii

Bab I Pendahuluan ... 1

Bab II Landasan Pengembangan Unika Atma Jaya 2013-2017 ...6

2.1. Visi dan Misi Unika Atma Jaya ... 6

2.2. Tujuan ...7

2.3. Nilai Inti ... 9

2.4. Pola Ilmiah Pokok ... 12

2.5. Rencana Pengembangan Jangka Panjang (RPJP) Unika Atma Jaya Tahun 2013 - 2027 ... 13

2.6. Analisis Kondisi Saat Ini ... 14

2.7. Kondisi Internal Unika Atma Jaya ... 29

2.8. Kondisi Eksternal Yang Mempengaruhi Unika Atma Jaya ...34

2.9. Fokus Permasalahan Saat Ini ...47

Bab III Garis Besar Rencana Strategis Unika Atma Jaya 2013-2017 ... 50

3.1. Tujuan PelaKsanaan Kegiatan Di Unika Atma Jaya ... 50

3.2. Peta Strategi Pengembangan Unika Atma Jaya 2013-2017 ...53

3.3. Strategi Pengembangan Unika Atma Jaya 2013-2017 .... 60

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

U

niversitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya) adalah sebuah universitas swasta yang didirikan pada tahun 1960 oleh sejumlah tokoh awam Katolik, di antaranya Frans Seda, Ben Mang Reng Say, J.P. Cho, I.J. Kasimo, Lo S.H. Ginting, Anton M. Moelyono. Pada saat itu, para pendiri universitas ini percaya bahwa umat Katolik Indonesia harus mampu memberikan sumbangsih yang sangat berarti dalam upaya pembangunan bangsa. Para pendiri tersebut mulai berkarya untuk membangun bangsanya, khususnya dalam bidang pendidikan tinggi yang belum banyak dilakukan oleh banyak orang pada saat itu. Pendirian universitas ini juga sekaligus memperlihatkan secara nyata perwujudan nilai-nilai Gereja dan Kebangsaan. Keyakinan ini dituangkan dalam ungkapan ”Pro ecclesia et patria.” (Untuk Gereja dan Tanah Air).

Berbekal motivasi tinggi dan modal awal Rp 500,- mereka mendirikan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dengan dua fakultas (Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial) yang memiliki 149 mahasiswa. Melalui komitmen dan kerja keras, mereka berhasil menumbuhkembangkan universitas hingga saat sekarang ini. Pada usianya yang ke-52 di tahun 2012, Unika Atma Jaya telah memiliki delapan fakultas dengan 17 program sarjana (S1), 8 program magister (S2) dan profesi serta satu program doktor (S3). Unika Atma Jaya juga telah memiliki tiga lokasi kampus utama, yaitu Kampus Semanggi, Kampus Pluit, dan Kampus BSD.

Bab IV Sasaran, Program Strategis dan Indikator Kinerja .. 78

4.1. Program Tata Pamong, Kepemimpinan,

Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu ... 78 4.2. Program Pembinaan dan Pengembangan

Bidang Kemahasiswaan dan Lulusan ... 84 4.3. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 90 4.4. Program Pengelolaan Kurikulum, Pembelajaran

dan Suasana Akademik ... 96 4.5. Program Pembiayaan, Prasarana, Sarana

dan Sistem Informasi ... 104 4.6. Program Penelitian, Pengabdian kepada

(5)

Fakultas dan program studi yang dimiliki Unika Atma Jaya pada saat ini ditunjukkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 FAKULTAS DAN PROGRAM STUDI (Data per Desember 2012)

Program S1 Program S2 Program S3 Program Profesi

Fakultas Ilmu Administrasi

Ilmu •

Administrasi Bisnis

Bisnis dan Komunikasi Keguruan dan Ilmu

Agar seluruh pengelolaan dan pengembangan kegiatan pen-didikan tinggi di Unika Atma Jaya dalam kurun waktu lima tahun mendatang dapat terencana dan termonitor dengan baik, perlu disusun suatu Rencana Strategis (Renstra) Unika Atma Jaya tahun 2013-2017 dengan tujuan untuk memberikan arahan kebijakan dan pengambilan keputusan. Dengan adanya Renstra ini, setiap pimpinan pada semua tingkatan diharapkan akan memiliki kesamaan persepsi, tujuan dan gerak langkah untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan bersama. Renstra Unika Atma Jaya 2013-2017 akan digunakan sebagai landasan penyusunan Rencana Operasional (Renop) Unika Atma Jaya dalam kurun waktu antara 2013-2017.

(6)

Gambar 1.1 P

endek

a

tan P

en

yusunan R

enc

ana Str

a

tegis

Unik

a A

tma Ja

y

a 2013-2017

Penyusunan Renstra ini dilakukan dengan memperhatikan segala perkembangan yang telah berlangsung di Unika Atma Jaya hingga saat ini (faktor internal) dan berbagai perkembangan yang terjadi di lingkungannya (faktor eksternal). Pemetaan kondisi saat ini dilakukan dengan melakukan analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan (Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats / SWOT), hal ini diuraikan pada Bab II. Visi, misi, tujuan, nilai inti, dan pola ilmiah pokok sebagai landasan penyusunan Renstra telah ditetapkan dalam Statuta Unika Atma Jaya 2013 – 2017.

Sasaran, outcomes dan program strategis dibahas pada Bab III yang berisi Garis Besar Rencana Strategis Unika Atma Jaya. Garis Besar Rencana Strategis ini tertuang dalam tujuh standar, yaitu:

1. Standar Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian.

2. Standar Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu.

3. Standar Mahasiswa dan Lulusan. 4. Standar Sumber Daya Manusia.

5. Standar Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik.

6. Standar Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi.

7. Standar Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama.

(7)

BAB II

LANDASAN PENGEMBANGAN

UNIKA ATMA JAYA 2013-2017

U

ntuk memandu arah pengembangan Unika Atma Jaya telah ditetapkan Visi, Misi, Tujuan, dan Pola Ilmiah Pokok yang terdapat dalam Statuta Unika Atma Jaya dan Nilai Inti yang terdapat pada Rencana Induk Pengembangan (RPJP) Yayasan Atma Jaya.

2.1. VISI DAN MISI UNIKA ATMA JAYA

”Mewujudkan komunitas pendidikan tinggi yang unggul dan profesional, dengan didasarkan pada nilai-nilai Katolik yang peduli pada martabat manusia serta kesejahteraan sosial”.

Untuk mewujudkan visi tersebut, dirumuskan misi sebagai berikut:

a. Membangun komunitas Atma Jaya yang semakin kuat dalam iman, persaudaraan sejati, dan budaya kasih.

b. Mengembangkan komunitas Atma Jaya sebagai kader bangsa yang unggul, berwatak, kritis, serta mempunyai semangat belajar seumur hidup.

c. Melaksanakan kepemimpinan dan manajemen secara transparan, akuntabel, bertanggungjawab, mandiri, dan adil.

d. Meningkatkan perwujudan martabat manusia serta kesejahteraan sosial dengan mengembangkan sikap peduli, solider, plural, dan lebih berpihak kepada yang lemah.

2.2. TUJUAN

Tujuan Unika Atma Jaya adalah

a. Menghasilkan lulusan yang profesional, berintegritas tinggi, peduli pada kepentingan masyarakat, berorientasi global, dan tanggap pada kemajuan IPTEKS.

b. Menghasilkan karya ilmiah dan penelitian yang dipublikasikan dan menjunjung tinggi hak atas kekayaan intelektual (HAKI).

c. Melaksanakan kegiatan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat, gereja, bangsa dan negara.

d. Mengembangkan organisasi yang sehat dan transparan. e. Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional

dan yang merasa bangga menjadi bagian dari Unika Atma Jaya.

(8)

Gambar 2.1 P

er

wujudan visi dan misi melalui T

ridharma P

er

guruan Ting

gi

2.3. NILAI INTI

Nilai merupakan pedoman yang diyakini sebagai jiwa yang harus selalu dihayati dan diamalkan oleh pemangku kepentingan organisasi dalam melaksanakan tugas. Nilai-nilai yang berkembang dan hidup dalam organisasi menjadi semangat bagi pemangku kepentingan dalam berkarya dan berkarsa. NILAI INTI yang dikembangkan oleh Unika Atma Jaya adalah:

A. Kristiani B. Unggul C. Profesional D. Peduli

Keempat nilai tersebut dijelaskan sebagai berikut:

A. Bidang Pengembangan Kristianitas

A.1. Upaya mewujudkan ”Kuat dalam Iman”:

- Mampu memahami nilai-nilai kristiani - Mampu menghayati nilai-nilai kristiani

- Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai kristiani

A.2. Upaya Mewujudkan ”Kuat dalam Persaudaraan Sejati”:

- Mampu bersikap plural. - Mampu bersikap inklusif. - Mampu bersikap adil.

- Mampu bersikap demokratis. - Mampu berbudaya.

A.3. Upaya Mewujudkan ”Kuat dalam Budaya Kasih”:

- Mampu bekerja sama dalam berkomunitas. - Kerelaan berkorban.

(9)

- Mampu berempati.

- Mampu bersikap humanis.

B. Bidang Pengembangan Keunggulan

B.1. Upaya mengembangkan komunitas Atma Jaya yang Unggul:

- Mampu menggunakan tanggung jawab secara benar. - Mampu menggunakan kebebasan secara tepat.

- Mampu terlibat aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

- Berkembang menjadi pribadi utuh.

B.2. Upaya mengembangkan komunitas Atma Jaya yang berwatak:

- Cerdas emosional. - Cerdas spiritual.

- Mampu mengembangkan intra-personal. - Mampu mengembangkan inter-personal. - Berbudi luhur.

B.3. Upaya mengembangkan komunitas Atma Jaya yang Kritis:

- Cerdas intelektual.

- Berpikir logis, sistematis, dan kreatif. - Penuh inisiatif.

- Berjiwa eksploratif, antisipatif, dan futuristik.

B.4. Upaya mengembangkan komunitas Atma Jaya yang Belajar Seumur Hidup:

- Memiliki panggilan jiwa dan idealisme tentang pendidikan.

- Penuh tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya dan serius mengerjakannya.

- Selalu memutakhirkan diri.

- Memiliki kesiapsediaan untuk diutus dimana saja diperlukan.

C. Bidang Pengembangan Profesionalitas

C.1. Melaksanakan kepemimpinan dan manajemen secara transparan:

- Mengembangkan budaya komunikasi. - Mengembangkan hubungan inter-personal. - Mengembangkan budaya plural-dialogis. - Mengembangkan inklusivitas.

C.2. Melaksanakan kepemimpinan dan manajemen secara akuntabel:

- Mematuhi aturan yang ada.

- Mendahulukan kepentingan bersama. - Mampu bersikap obyektif.

- Mampu bersikap konsisten.

C.3. Melaksanakan kepemimpinan dan manajemen secara Responsibel:

- Cepat melihat, memutuskan, dan bertindak. - Mengembangkan sikap proaktif.

- Mengembangkan imajinasi kreatif.

C.4. Melaksanakan kepemimpinan dan manajemen secara Mandiri:

(10)

- Mengembangkan subsidiaritas, bukan otoriter.

C.5. Melaksanakan kepemimpinan dan manajemen secara Adil:

- Mengembangkan sikap demokratis.

- Mengembangkan budaya mufakat dalam mengambil keputusan.

- Mengembangkan sinergitas.

D. Bidang Pengembangan Kepedulian

- Mengembangkan sikap peduli: peka, murah hati, dan siap sedia.

- Mengembangkan sikap solider: rela berbagi, tenggang rasa, menanggung perutusan bersama.

- Mengembangkan sikap plural: menghormati keberagaman, kebhinekaan, dan multikultural.

- Mengembangkan sikap lebih berpihak kepada yang lemah: toleran, berbela rasa dan membela keadilan.

2.4. POLA ILMIAH POKOK

Pola Ilmiah Pokok Universitas adalah pola pelaksanaan tridharma perguruan tinggi berlandaskan pada visi, misi dan tujuan Universitas yang berfokus pada pengembangan kemanusiaan, kesehatan dan kebangsaan untuk peningkatan kesejahteraan dan martabat manusia. Pola Ilmiah Pokok Universitas diaktualisasikan dalam kehidupan nyata masyarakat Indonesia yang multikultur dan dinamis melalui studi dan kajian ilmiah dengan memperhatikan kemampuan, pengalaman dan ketersediaan sumber daya internal.

2.5. RENCANA PENGEMBANGAN JANGKA

PANJANG (RPJP) UNIKA ATMA JAYA TAHUN 2013 - 2027

Penentuan arah rencana strategis berdasarkan visi, misi dan nilai inti yang menopang tiga pilar utama seperti terlihat dalam Gambar 2.2. Tiga pilar utama tersebut adalah:

1. Tersedianya sumber daya manusia yang unggul. 2. Tata kelola universitas yang baik.

3. Infrastruktur yang memadai.

Gambar 2.2 Tiga Pilar Strategis

(11)

Kerangka sistem manajemen yang mendasari perwujudan rencana strategis adalah sebagai berikut:

a. Visi, Misi, Tujuan, Nilai Inti, dan Pola Ilmiah Pokok dibangun berdasarkan cita-cita para pendiri, perkembangan dinamika internal yang terjadi selama ini, serta dilandasi dengan nilai-nilai budaya dan fi loso pendidikan tinggi

yang dianut dengan tetap mempertimbangkan segala hal yang berkembang dalam ranah eksternal, seperti: ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan (ipoleksosbudhankam).

b. Kunci keberhasilan untuk mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan tinggi tersebut terletak pada tiga pilar utama pendidikan tinggi, yaitu tersedianya sumber daya manusia yang unggul, tata kelola universitas yang baik, dan infrastruktur yang memadai.

c. Untuk dapat menyelenggarakan sistem pendidikan tersebut, dikembangkan infrastruktur dan suprastruktur pendidikan yang menjadi landasan bagi lembaga pendidikan tinggi formal dalam menyelenggarakan manajemen dan administrasi lembaga pendidikan tinggi. d. Fokus program dan kegiatannya diarahkan kepada para

pemangku kepentingan (stakeholders).

2.6. ANALISIS KONDISI SAAT INI

2.6.1. LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN NASIONAL

Sesuai dengan amanat yang tertulis dalam Undang-undang nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, yang menyatakan

bahwa pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Di samping itu lembaga pendidikan tinggi juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di segala bidang, mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa;

Unika Atma Jaya sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang tumbuh dan berkembang di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu menetapkan tujuan atau sasarannya yang memperhatikan juga landasan fi loso s pendidikan nasional yang

telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan landasan fi loso s serta berbagai prinsip

dasar dalam pembangunan pendidikan.

Berdasarkan landasan fi loso s tersebut, sistem pendidikan

nasional menempatkan peserta didik sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fi trahnya dengan

(12)

a. norma agama dan kemanusiaan untuk menjalani kehidupan sehari-hari, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk individu, maupun makhluk sosial;

b. norma persatuan bangsa untuk membentuk karakter

bangsa dalam rangka memelihara keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

c. norma kerakyatan dan demokrasi untuk membentuk

manusia yang memahami dan menerapkan prinsip-prinsip kerakyatan dan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan

d. nilai-nilai keadilan sosial untuk menjamin

terse-lenggaranya pendidikan yang merata dan bermutu bagi seluruh bangsa serta menjamin penghapusan segala bentuk diskriminasi dan gender serta terlaksananya pendidikan untuk semua dalam rangka mewujudkan masyarakat berkeadilan sosial.

2.6.2. PARADIGMA PENDIDIKAN

Di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada beberapa paradigma universal sebagai berikut:

a. Pemberdayaan Manusia Seutuhnya

Memperlakukan peserta didik sebagai subjek merupakan penghargaan terhadap peserta didik sebagai manusia yang utuh. Peserta didik memiliki hak untuk mengaktualisasikan dirinya secara optimal dalam aspek kecerdasan intelektual, spiritual, sosial, dan kinestetik.

b. Pembelajaran Sepanjang Hayat Berpusat pada Peserta Didik

Pembelajaran merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, yaitu pembelajaran sejak lahir hingga akhir hayat yang diselenggarakan secara terbuka dan multimakna. Pembelajaran dengan sistem terbuka diselenggarakan dengan fl eksibilitas

pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry-multi exit system). Pendidikan multimakna diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan akhlak mulia, budi pekerti luhur, watak, kepribadian, karakter unggul, serta berbagai kecakapan hidup (life skills).

c. Pendidikan untuk Semua

Pendidikan adalah bagian dari hak asasi manusia dan hak setiap warga negara yang usaha pemenuhannya harus direncanakan dan dijalankan dengan sebaik mungkin. Paradigma ini menjamin keberpihakan kepada peserta didik yang memiliki hambatan fi sik ataupun mental, hambatan ekonomi dan sosial,

ataupun kendala geografi s, yaitu layanan pendidikan untuk

menjangkau mereka yang tidak terjangkau.

d. Pendidikan untuk Perkembangan, Pengembangan, dan/ atau Pembangunan Berkelanjutan (PuP3B)

(13)

bersinergi dengan manusia lain dan bagian dari sistem alam yang harus bersinergi dengan alam beserta seluruh isinya.

2.6.3. TREND GLOBAL DALAM BIDANG PENDIDIKAN

Diakui bahwa abad XXI terdapat berbagai perubahan yang cukup mendasar dalam berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali hal tersebut juga membawa perubahan besar dalam bidang pendidikan. Globalisasi dan kemajuan teknologi telah menjadi karakteristik utama dari bidang pendidikan di abad ini, oleh karenanya peran teknologi dan pertautan antar manusia dalam skala global akan semakin penting dalam dinamika pendidikan di masa depan. Untuk itu perlu ditingkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di segala bidang. Dalam hal ini perguruan tinggi diharapkan dapat menghasilkan pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan para intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa. Berbagai perkembangan dunia yang akan mempengaruhi dunia pendidikan jika disarikan adalah sebagai berikut:

a. Perhatian yang semakin besar terhadap masalah lingkung-an hidup, berikut implikasinya, terutama terhadap: pema-nasan global, energi, pangan, kesehatan, lingkungan binaan, mitigasi.

b. Dunia kehidupan akan semakin dihubungkan oleh teknologi informasi, berikut implikasinya, terutama terhadap: ketahanan dan sistim pertahanan, pendidikan, industri, komunikasi.

c. Ilmu pengetahuan akan semakin converging, berikut implikasinya, terutama terhadap: penelitian, fi lsafat ilmu,

paradigma pendidikan, kurikulum.

d. Kebangkitan pusat ekonomi di belahan Asia Timur dan Tenggara, berikut implikasinya terhadap: politik dan strategi ekonomi, industri, pertahanan.

e. Perubahan dari ekonomi berbasis sumber daya alam serta manusia ke arah ekonomi berbasis pengetahuan, berikut dengan implikasinya terhadap: kualitas sumber daya insani, pendidikan, lapangan kerja.

f. Perhatian yang semakin besar pada industri kreatif dan industri budaya, berikut implikasinya, terutama terhadap: kekayaan dan keanekaan ragam budaya, pendidikan kreatif, entrepreneurship, technopreneurship, rumah produksi. g. Budaya akan saling mengimbas dengan Teknosains berikut

implikasinya, terutama terhadap: karakter, kepribadian, etiket, etika, hukum, kriminologi, dan media.

h. Perubahan paradigma Universitas, dari ”Menara Gading” ke ”Mesin Penggerak Ekonomi”. Terdapat kecenderungan semakin meningkatnya investasi yang ditanamkan dari sektor publik ke perguruan tinggi untuk riset ilmu dasar dan terapan serta inovasi teknologi/desain yang memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia.

2.6.4. PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA

(14)

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; mengembangkan sivitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma; dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh penyelenggara Pendidikan Tinggi di Indonesia adalah:

a. Pencarian kebenaran ilmiah oleh sivitas akademika;

b. Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai agama, nilai budaya, kemajemukan, persatuan, dan kesatuan bangsa;

c. Pengembangan budaya akademik dan pembudayaan kegiatan baca tulis bagi sivitas akademika;

d. Pembudayaan dan pemberdayaan bangsa yang berlangsung sepanjang hayat;

e. Keteladanan, kemauan, dan pengembangan kreativitas mahasiswa dalam pembelajaran;

f. Pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dengan memperhatikan lingkungan secara selaras dan seimbang; g. Kebebasan dalam memilih Program Studi berdasarkan

minat, bakat, dan kemampuan mahasiswa;

h. Satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna;

i. Keberpihakan pada kelompok masyarakat kurang mampu secara ekonomi;

j. Pemberdayaan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan tinggi.

Dalam kaitan dengan hal-hal tersebut maka bidang-bidang yang perlu dicermati dalam pengembangan Pendidikan Tinggi di Indonesia di masa mendatang adalah sebagai berikut:

a. Pengajaran

Sejak Kurikulum Berbasis Kompentensi di perguruan tinggi dipublikasikan melalui SK Mendiknas No. 045/U/2002, telah terjadi perubahan paradigma dalam proses pembelajaran. Proses mengajar (teaching) yang dulu hanya disampaikan dengan kuliah tatap muka, bergeser menjadi proses pembelajaran (learning) yang mendorong peserta didik belajar aktif dan menyenangkan. Kegiatan belajar juga semakin difokuskan pada pemberdayaan peserta didik untuk belajar secara mandiri (student centered learning). Di samping itu model pembelajaran non konvensional yang menggunakan teknologi informasi semakin banyak dikembangkan. Sumber belajar yang dulu berpusat pada dosen, sekarang telah berubah terutama dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi yang menjadi multi sumber.

b. Penelitian

(15)

c. Pengabdian kepada Masyarakat

Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan sivitas akademika dalam mengamalkan dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan tinggi dituntut untuk turut serta memecahkan permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat sekitar yang semakin dinamis dan kompleks. Hasil karya pendidikan tinggi seharusnya bisa dimanfaatkan oleh industri karena ada keterkaitan antara apa yang dikembangkan oleh pendidikan tinggi dengan apa yang dibutuhkan oleh lingkungan industri.

d. Kerja Sama Internasional Pendidikan Tinggi.

Kerja sama internasional pendidikan tinggi merupakan proses interaksi dalam pengintegrasian dimensi internasional ke dalam kegiatan akademik untuk berperan dalam pergaulan internasional tanpa kehilangan nilai-nilai keindonesiaan. Kerja sama internasional ini harus didasarkan pada prinsip bebas aktif, solidaritas, toleransi, dan rasa saling menghormati dengan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaaan yang saling memberi manfaat bagi kehidupan manusia.

e. Sistem Penjaminan Mutu

Mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi harus semakin ditingkatkan. Pendidikan tinggi yang bermutu merupakan pendidikan tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan

mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Penjaminan mutu ini dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar pendidikan tinggi.

f. Standar Pendidikan Tinggi.

Dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi harus memenuhi standar nasional pendidikan tinggi yang meliputi standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, penilaian pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

g. Akreditasi

Untuk menjamin mutu Pendidikan Tinggi ditetapkanlah Lembaga Akreditasi baik oleh pemerintah maupun yang mandiri. Akreditasi merupakan kegiatan penilaian berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Akreditasi perguruan tinggi dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi.

h. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

Segala data yang terkait dengan perguruan tinggi akan dikumpulkan di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. Pangkalan Data ini merupakan kumpulan data penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh Perguruan Tinggi yang terintegrasi secara nasional.

2.6.5. PRESTASI UNIKA ATMA JAYA

(16)

pelbagai institusi nasional dan internasional. Di antara universitas-universitas Katolik di Indonesia, Unika Atma Jaya merupakan anggota aktif dari Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia (APTIK), yang berpusat di Kampus Unika Atma Jaya di Jalan Sudirman di jantung kota Jakarta. Unika Atma Jaya juga menjadi anggota aktif dari Association of Southeast and East Asian Catholic Colleges and Universities (ASEACCU) dan International Federation of Catholic Universities (IFCU). Di samping itu, Unika Atma Jaya juga menggalang kerjasama dan program pertukaran mahasiswa dengan pelbagai organisasi internasional, LSM, universitas dan lembaga-lembaga penelitian, seperti badan-badan PBB, Universitas Leuven, Radboud University, Max Plank Institute, Katolischer Akademischer Auslaender-Dienst (KAAD), Kanda University, dan lain-lain.

Sejumlah kekhasan dan prestasi layak juga untuk dicatat. Unika Atma Jaya menjadi satu-satunya universitas di antara universitas-universitas Katolik di Indonesia yang memiliki fakultas kedokteran beserta rumah sakit pendidikannya sendiri yang didirikan pada tahun 1970-an. Dalam dasawarsa yang sama Unika Atma Jaya juga memelopori berdirinya pusat-pusat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat: Pusat Pengembangan Etika (PPE) dan Pusat Kajian Pengembangan Masyarakat (PKPM sebelumnya: Pusat Penelitian Atma Jaya), PKBB, PPM, PPB, Puslitkes. Pada tahun 2002 Unika Atma Jaya menjadi universitas pertama di Indonesia yang membuka program S1 Bioteknologi dengan peralatan laboratorium terlengkap.

Perkembangan dalam hal ukuran, jaringan, dan pencapaian tersebut di atas memperlihatkan bahwa Unika Atma Jaya Jakarta telah berhasil mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan tersebut terlihat pula dalam survei yang dibuat oleh

Majalah Tempo pada tahun 2005 yang menempatkan Unika Atma Jaya pada peringkat ketiga di antara universitas-universitas swasta yang dipilih oleh masyarakat.

Pada tahun 2006 Unika Atma Jaya memenangkan ASEAN Energy Awards dalam ASEAN Energy Competition yang diselenggarakan oleh ASEAN Centre for Energy. Di tahun yang sama, Unika Atma Jaya menjadi salah satu dari sepuluh perguruan tinggi yang diberi ijin oleh pemerintah untuk peningkatan kualifi kasi guru SD ke

jenjang S1 melalui sistem pendidikan jarak Jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini semakin menegaskan kapasitas Unika Atma Jaya sebagai institusi yang modern, memakai teknologi dan berwawasan lingkungan.

Berbagai pengakuan juga telah diperoleh Unika Atma Jaya pada tahun 2007. Survey Majalah Swa Plus 2007 (Edisi 15/XXIII tanggal 12-25 Juli 2007) mencatat bahwa Unika Atma Jaya merupakan satu dari sepuluh Universitas yang lulusannya paling dicari dunia bisnis. Survey dilakukan terhadap empat puluh Direktur SDM perusahaan terkemuka di Indonesia, tentang pandangan mereka terhadap perguruan tinggi dan output yang mereka butuhkan. Survey TEMPO (edisi 20 Mei 2007) menobatkan Unika Atma Jaya sebagai TOP 10 Kampus Terbaik Menurut Kalangan Dunia Kerja. DIKTI memberikan penghargaan kepada 50 universitas negeri dan swasta di Indonesia sebagai 50 Promising Indonesian Universities dan Unika Atma Jaya termasuk di dalamnya.

Di awal tahun 2010, Unika Atma Jaya telah secara penuh mendapatkan pengakuan sistem manajemen mutu untuk semua fakultasnya dengan diraihnya sertifi kat ISO 9001:2008. Pada Januari

2013, Unika Atma Jaya berhasil mempertahankan resertifi kasi ISO

(17)

dengan menjadi salah satu dari beberapa universitas di Indonesia yang diakui memiliki sistem penjaminan mutu internal yang baik. Pengakuan ini diperoleh pada tahun 2008, ketika DIKTI pertama kali mengeluarkan hasil penilaian terhadap Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Perguruan Tinggi seluruh Indonesia.

Beberapa program hibah Dikti tingkat institusi juga telah diperoleh Unika Atma Jaya. Pada tahun 2007 dan 2008 secara berturut-turut Unika Atma Jaya mendapatkan dana dari Program Hibah Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (PHK-TIK) INHERENT K-1. Selanjutnya pada tahun 2010 Unika Atma Jaya berhasil memperoleh Program Hibah Pembinaan PTS dan tahun 2010-2012 memperoleh Program Hibah Kompetisi Berbasis Institusi, dengan Tema A (Peningkatan Kapasitas Manajemen Institusi).

Program sertifi kasi bidang sumber daya manusia (CHRP/

Certifi ed Human Resource Program) yang dirintis di Unika Atma Jaya, yang telah meluluskan ratusan praktisi Human Resources di seluruh Indonesia, memperoleh penghargaan ”ARTDO International Management & HRD Awards tahun 2010” dari Asian Regional Training and Development Organization, pada 2010.

Unika Atma Jaya terus mengembangkan kapasitasnya melalui serangkaian kerjasama dengan berbagai pihak. Diantaranya Pemerintah Provinsi Kutai Barat mempercayakan putra daerah terbaiknya untuk melanjutkan studi di Unika Atma Jaya. Kerja sama FKIP Unika Atma Jaya dengan Kabupaten Sorong Selatan dilaksanakan untuk pengembangan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia di Sorong. Kerja sama berskala internasional telah dijalin antara lain dengan Radboud University Nijmegen, Belanda, dalam rangka pertukaran pelajar maupun staf penelitian.

Unika Atma Jaya menegaskan komitmen sebagai kampus bebas rokok, per Januari 2010. Komitmen ini walaupun sederhana, merupakan sesuatu yang substantif dalam rangka membentuk perilaku positif dari seluruh staf dan mahasiswa.

Prestasi yang terus berjalan dan tidak pernah berhenti membawa Unika Atma Jaya kepada suatu penghargaan bergengsi yaitu PTS Unggulan Kopertis Wilayah III Bidang Penjaminan Mutu dan Budaya Akademik pada tahun 2012. Budaya Akademik tercermin dalam aktivitas kritis dan analitis yang selalu dilakukan sivitas akademika Unika Atma Jaya.

Mahasiswa dan staf Unika Atma Jaya telah menghasilkan prestasi berskala nasional dan internasional, bersifat akademis maupun terapan ilmu. Kasdin Sihotang, M. Hum., staf pengajar di Unika Atma Jaya, menerima penghargaan Karya Jurnalistik dari Menteri Pendidikan Nasional pada 2008. Pada 2009, Dosen Fakultas Teknobiologi, Dr. Yanti, menjadi pemenang pertama 2nd

Hayati Award 2009 dan Hibah Penelitian Toray Science Foundation yang diselenggarakan oleh Hayati Journal of Bioscience, salah satu jurnal ilmiah terkemuka dalam bidang biologi di Indonesia. Pada 2010, Kepala Perpustakaan, Diao Ai Lien, Ph.D. memperoleh penghargaan sebagai Pustakawan Terbaik Tingkat Nasional. Dosen Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, drg. Liling Pudjilestari, DDPH telah melaksanakan program rainwater harvesting yang bekerjasama dengan Coca-cola Foundation pada 2011 dan Yayasan Bakti Barito Pacifi c serta Yamaha pada 2013. Kerjasama ini turut didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

(18)

Fakultas Kedokteran lolos seleksi JASSO (Japan Student Services Organization) Short-Term Student Exchange Promotion Program Scholarship tahun 2008/2009.

Salah satu unit kegiatan mahasiswa, yaitu UKM ADC (Unit Kegiatan Mahasiswa-Atma Jaya Debating Club) menjadi Juara 1 National University English Debating Championship, mewakili Indonesia dalam World University Debating Championship (WUDC) di Turki.

Sebutan ”katolik” pada nama Atma Jaya tidak menyurutkan minat orang-orang atau lembaga-lembaga yang beridentitas agama dan keyakinan lain untuk menjadi mahasiswa dan bekerja sama dengan Unika Atma Jaya. Sejak tahun-tahun pertama berdiri, Unika Atma Jaya telah dipertimbangkan sebagai sebuah tempat perjumpaan berbagai suku dan agama di Indonesia. Lebih dari 50 persen mahasiswa dan karyawan Unika Atma Jaya berasal dari latar belakang non-katolik. Unika Atma Jaya juga telah memulai sejumlah program kerjasama dengan pelbagai institusi baik yang sekular maupun yang berdasarkan kepercayaan agama non-katolik. Data mahasiswa pada Semester Ganjil 2012/2013 menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa non-katolik adalah sebanyak 58%. Sedangkan dilihat dari sisi gender, terdata sebanyak 55% mahasiswa perempuan dan 45% laki-laki.

Unika Atma Jaya juga memberikan beasiswa kepada para mahasiswa yang tidak mampu. Data jumlah penerima beasiswa dari Unika Atma Jaya sebagai berikut :

Tabel 2.1 Jumlah Penerima Beasiswa Unika Atma Jaya Tahun 2008-2011

Jenis Beasiswa Tahun Pemberian

2008 2009 2010 2011

KNMP 24 43 46 49

JABODETABEK 11 11 11 12

Reguler 208 203 279 236

Di samping itu masih banyak beasiswa lain yang disalurkan dari fakultas, alumni, kerja sama perusahaan ataupun lembaga lain, dengan jumlah yang meningkat setiap tahun. Diantaranya beasiswa dari Yayasan Alumni Fiabikom, Teknik, Tri Putra Grup, Danamon, Bank of Korea, Astra, dan lain-lain.

2.7. KONDISI INTERNAL UNIKA ATMA JAYA

Kondisi internal Unika Atma Jaya dapat dipandang dari aspek kekuatan dan kelemahan yang dapat diuraikan berdasarkan ketujuh standar yang telah ditetapkan.

2.7.1. KEKUATAN

A. Standar Visi, Misi, Tujuan

1. Memiliki Visi, Misi dan Tujuan yang jelas.

2. Sebagai universitas Katolik, Unika Atma Jaya memiliki nilai-nilai inti yang berpedoman pada hukum gereja universal terkait dengan visi, misi, nilai, tujuan dan pengelolaannya (kristiani, unggul, professional

(19)

berpartisipasi pada pengembangan spiritualitas awam, penyiapan pemimpin awam masa depan dan gerakan moral menuju masyarakat madani yang lebih baik yang mencakup pendidikan nilai disamping dialog antar agama dan antar budaya.

B. Standar Tata Kelola, Kepemimpinan, Penjaminan Mutu

1. Telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada semua program studi.

2. Telah menerapkan sistem penjaminan mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.

3. Memiliki sistem manajemen keuangan secara terpusat di Yayasan yang dikelola secara transparan dan akuntabel.

4. Memiliki pengalaman mengelola pendidikan tinggi dengan baik selama lebih dari 50 tahun.

C. Standar Mahasiswa dan Lulusan

1. Memiliki banyak alumni yang memegang berbagai posisi kunci dan bekerja di berbagai bidang karir. 2. Masa tunggu (masa untuk bekerja pertama kali)

lulusan yang pendek.

D. Standar Sumber Daya Manusia

1. Memiliki staf dosen yang sudah memadai dari sisi jumlah dan kualifi kasi S2 & S3, dan telah

tersertifi kasi.

2. Memiliki staf kependidikan yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang memadai.

E. Standar Kurikulum, Proses Pembelajaran dan Suasana Akademik

1. Kurikulum telah dikembangkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan.

2. Sistem dan mekanisme pelaksanaan proses belajar mengajar mengacu pada standar ISO 9001:2008 dan mengarah pada Student Centre Leaning (SCL)

3. Data pada akhir 2013, sebanyak 10 prodi terkreditasi A sejak lama, dari 26 prodi di Unika Atma Jaya.

F. Standar Pembiayaan, Sarana & Prasarana, Sistem Informasi/TIK

1. Sistem informasi akademik dan keuangan yang tersentralisasi dan terintegrasi.

2. Memiliki master plan IT.

3. Fasilitas e-learning telah diterapkan pada beberapa program studi.

4. Memiliki perpustakaan yang handal dan lengkap. 5. Lokasi kampus (Semanggi dan Pluit) yang sangat

strategis.

G. Standar Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama

1. Sudah ada kerjasama dengan beberapa badan internasional.

2. Memiliki kualitas penelitian yang cukup unggul di tingkat nasional dan internasional dengan adanya LPPM, PKPM, Puslitkes, Pusat HIV/AIDS, PKBB, dan PPE.

(20)

4. Beberapa peneliti sudah berkelas dunia.

5. Memiliki daerah binaan tetap sebagai lokasi pengab-dian kepada masyarakat.

2.7.2. KELEMAHAN

A. Standar Visi, Misi, Tujuan, Nilai dan Strategi Pencapaian

1. Renstra kurang dijalankan secara konsisten karena dinamika internal dan eksternal yang sangat cepat berubah .

2. Renstra yang pengukurannya berbasis Balance Score Card tidak diterjemahkan sampai KPI dan tidak dilengkapi dengan sistem monitor dan evaluasinya.

B. Standar Tata Kelola, Kepemimpinan dan Penjaminan Mutu

1. Belum ada sistem tata kelola yang baku antara Universitas dengan Yayasan

2. Sistem regenerasi kepemimpinan tidak berjalan dengan lancar.

3. Kepemimpinan dan keterampilan manajerial para pemimpin fakultas belum cukup memadai.

4. SMM ISO 9001:2008 masih belum dilaksanakan secara total, dan konsisten. Akar pemasalahan ada pada tata kelola dan dokumen yang dibutuhkan belum lengkap. 5. Strategi marketing masih dilakukan secara

konven-sional.

C. Standar Mahasiswa dan Lulusan

1. Peserta program magister dan doktor juga kurang memadai dari sisi perimbangan biaya operasional. 2. Lemahnya layanan ke mahasiswa.

3. Kurang kuatnya jalinan kemitraan dengan lembaga pendidikan menengah.

4. Masih banyaknya segmen pasar yang belum tergali secara optimal.

D. Standar Sumber Daya Manusia

1. Belum ada sistem yang berkelanjutan untuk pengem-bangan SDM (data yang handal, peta kompetensi, pelatihan/training, jenjang karier, reward & punish-ment).

2. Beberapa fakultas masih sangat tergantung pada dosen honorer.

3. Para dosen tetap terlalu berfokus pada bidang pengajaran saja, masih kurang perhatian pada bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

4. SDM TIK yang masih kurang dari sisi jumlah dan kompetensinya.

5. Ada SDM (akademik dan non akademik) yang enggan mengembangkan diri.

6. Kepedulian sivitas akademika terhadap permasalahan yang terjadi di tingkat universitas rendah.

E. Standar Kurikulum, Proses Pembelajaran dan Suasana Akademik

(21)

2. Jumlah mahasiswa yang masuk semakin menurun terutama di program studi manajemen, ilmu ad mi-nistrasi bisnis, komunikasi, hospitality, pendidikan bahasa inggris, teologi, bimbingan konseling, hukum, teknik mesin, elektro dan industri.

F. Standar Pembiayaan, Sarana & Prasarana dan Sistem Informasi/TIK

1. Sumber pendapatan masih sangat tergantung dari uang kuliah mahasiswa.

2. Pendapatan universitas dari program hibah, penelitian dan proyek-proyek lain relatif kecil.

3. Sistem informasi berbasis teknologi informasi belum sepenuhnya terintegrasi.

4. Akses internet masih lambat.

5. Belum ada sistem Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) yang satu/menyatu dan handal.

G. Standar Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama

Jumlah karya penelitian dan publikasi masih sangat kurang baik di tingkat nasional maupun internasional.

2.8. KONDISI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI UNIKA ATMA JAYA

Kondisi eksternal yang mempengaruhi Unika Atma Jaya dapat dipandang dari aspek peluang dan ancaman yang dapat diuraikan berdasarkan ketujuh standar yang telah ditetapkan.

2.8.1. PELUANG

A. Standar Visi, Misi, Tujuan, Nilai dan Strategi Pencapaian

Renstra ini tidak menuliskan peluang pada standar visi, misi, nilai dan strategi pencapaian karena hal tersebut merupakan keunikan masing-masing institusi yang tidak dapat diperbandingkan satu dengan lainnya.

B. Standar Tata Kelola, Kepemimpinan dan Penjaminan Mutu

1. Dengan sistem ISO 9001:2008 ada peluang untuk meningkatkan kualitas manajemen.

2. Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud dan Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) memberikan banyak pe-luang dalam hal hibah dan kebijakan yang bersifat lebih memberi peluang kepada perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu bersaing di era global.

C. Standar Mahasiswa dan Lulusan

1. Ada tuntutan tinggi dari pengguna lulusan perihal kualitas akademik dan kompetensi lulusan.

2. Peluang calon mahasiswa baru dari luar Jakarta masih besar.

3. Permintaan untuk belajar di pasca sarjana meningkat.

D. Standar Sumber Daya Manusia

(22)

2. Banyaknya penyelenggaran seminar/konferensi dan lokakarya untuk meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan.

E. Standar Kurikulum, Proses Pembelajaran dan Suasana Akademik

1. Dengan digariskannya Kerangka Kualifi kasi Nasional

Indonesia oleh Pemerintah, terbuka peluang bagi Unika Atma Jaya untuk mengembangkan dan mendirikan program studi secara vertikal maupun horisontal.

2. Revisi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar/eksternal masih terbuka lebar.

3. Adanya teknologi dan media baru (media sosial, dll) yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan suasana akademik yang lebih kondusif.

F. Standar Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Sistem Informasi/TIK

1. Ada berbagai program hibah yang dapat membantu untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur.

2. Perkembangan teknologi dan sistem informasi yang semakin pesat, mudah dan murah untuk mendukung kualitas belajar mengajar.

3. Tersedia peluang kerjasama dengan pihak lain (pemerintah, lembaga donor dan perusahaan) yang belum dioptimalkan.

4. Banyak lembaga eksternal (termasuk industri) yang menawarkan kemitraan, hibah, CSR dan beasiswa.

G. Standar Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama

1. Banyak penawaran dari lembaga lain untuk kerjasama dalam kegiatan kemahasiswaan.

2. Tersedia dana cukup besar di industri dan dikti untuk proposal penelitian yang bersaing.

2.8.2. ANCAMAN

A. Standar Visi, Misi, Tujuan, Nilai dan Strategi Pencapaian

Beberapa perguruan tinggi dalam menetapkan visi dan misi barunya sudah menerapkan kaidah SMART (spesifi c, measurable, achievable, realiable, time) sehingga lebih mudah dipahami oleh segenap unsur di perguruan tinggi, namun demikian standar ini merupakan standar yang unik dan tidak dapat saling diperbandingkan.

B. Standar Tata Kelola, Kepemimpinan dan Penjaminan Mutu

1. Banyak pesaing yang lebih unggul dalam sistem informasi manajemen, sumber daya manusia, strategi pendanaan dan strategi marketing.

2. Kemendikbud dan Dikti mengeluarkan berbagai peraturan terkait dengan usaha meningkatkan mutu perguruan tinggi agar mampu bersaing di era global.

C. Standar Mahasiswa dan Lulusan

(23)

2. Berdirinya berbagai universitas baru yang memiliki pangsa pasar sama dengan Unika Atma Jaya.

3. Banyak perguruan tinggi menentukan salah satu ukuran internasionalisasi adalah banyaknya mahasiswa asing dan asal negara mahasiswa asing yang kuliah di perguruan tinggi nasional.

4. Internasionalisasi pendidikan tinggi dan tren global bangkitnya ekonomi berbasis pengetahuan dan ino-vasi.

5. Persaingan dari universitas lain sangat kuat, antara lain semakin banyak PTS yang menginternasionalisasikan organisasi mereka.

D. Standar Sumber Daya Manusia

1. Perguruan tinggi lain dapat merekrut lebih banyak doktor dan guru besar.

2. Makin ketatnya regulasi aturan tentang pencapaian jenjang karier sebagai dosen.

3. Sistem kesejahteraan bagi dosen di perguruan tinggi lain lebih baik.

4. Semakin banyak peluang kerja diluar yang lebih mena-rik dibandingkan untuk bekerja di Perguruan Tinggi, baik untuk tenaga pendidik maupun kepen didikan di universitas lain.

E. Standar Kurikulum, Proses Pembelajaran dan Suasana Akademik.

Banyak perguruan tinggi baru yang menerapkan sistem kurikulum yang dinamis, proses pembelajaran yang dapat dipilih (misalnya pembelajaran jarak jauh, perkuliahan

Sabtu Minggu dll) dan suasana akademik dengan fasilitas infrastruktur yang lebih baik.

F. Standar Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Sistem Informasi/TIK

1. Perkembangan teknologi TIK yang cepat membuat sistem informasi menjadi lebih cepat ketinggalan jaman dalam waktu cepat, padahal penyesuaian terhadap TIK memerlukan pendanaan yang besar. 2. Banyak universitas yang menetapkan keringanan

dan kemudahan pembiayaan disertai ketersediaan beasiswa yang menarik.

G. Standar Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama

(24)

2.8.3. RANGKUMAN SWOT

2.8.3.1. Standar Visi, Misi, Tujuan

S / Kekuatan W / Kelemahan O / Peluang T / Ancaman

1. Visi , Misi dan tujuan yang jelas 2. Memiliki

nilai-nilai inti kristiani, unggul, profesional dan peduli (KUPP)

1. Renstra kurang dijalankan secara konsisten karena

dinamika internal dan eksternal yang sangat cepat berubah . 2. Renstra yang

pengukurannya berbasis

Balance Score Card tidak diterjemahkan sampai KPI dan tidak dilengkapi dengan sistem monitor dan evaluasinya

Renstra ini tidak menuliskan peluang pada standar visi, misi, nilai dan strategi pencapaian karena hal tersebut merupakan keunikan masing-masing institusi yang tidak dapat diperbandingkan satu dengan lainnya.

Beberapa perguruan tinggi dalam menetapkan visi dan misi barunya sudah menerapkan kaidah SMART (spesifi c, measurable, achievable, realiable, time) sehingga lebih mudah dipahami oleh segenap unsur di perguruan tinggi, namun demikian standar ini merupakan standar yang unik dan tidak dapat saling diperban-dingkan.

2.8.3.2. Standar Tata Kelola, Kepemimpinan, Penjaminan Mutu 9001:2008 pada semua program studi. ditetapkan oleh pemerintah. 3. Memiliki sistem

manajemen keuangan secara terpusat di Yayasan yang dikelola secara transparan dan akuntabel. 4. Memiliki

pengalaman mengelola pendidikan tinggi dengan baik selama lebih dari 50 tahun.

1. Belum ada sistem tata kelola yang baku antara Universitas dengan Yayasan 2. Sistem

regenerasi kepemimpinan tidak berjalan dengan lancar. 3. Kepemimpinan

dan

keterampilan manajerial para pemimpin fakultas belum cukup memadai. 4. SMM ISO 9001:2008 masih belum dilaksanakan secara total, dan konsisten. Akar pemasalahan ada pada tata kelola dan dokumen yang dibutuhkan belum lengkap. 5. Strategi

marketing sistem ISO 9001:2008 ada peluang untuk meningkatkan kualitas manajemen. 2. Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud dan Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) memberikan banyak peluang dalam hal hibah dan kebijakan yang bersifat lebih memberi peluang kepada perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu bersaing di era global.

1. Banyak pesaing yang lebih unggul dalam sistem informasi manajemen, sumber daya manusia, strategi pendanaan dan strategi

marketing. 2. Kemendikbud

dan Dikti mengeluarkan berbagai peraturan terkait dengan usaha meningkatkan mutu

(25)

2.8.3.3. Standar Mahasiswa dan Lulusan

S / Kekuatan W / Kelemahan O / Peluang T / Ancaman

1. Memiliki banyak alumni yang memegang berbagai posisi kunci dan bekerja di berbagai bidang karir. 2. Masa tunggu

(masa untuk bekerja pertama kali) lulusan yang pendek.

1. Peserta program magister dan doktor juga kurang memadai dari sisi perimbangan biaya operasional. 2. Lemahnya

layanan ke mahasiswa. 3. Kurang

kuatnya jalinan kemitraan segmen pasar yang belum tergali secara optimal.

1. Ada tuntutan tinggi dari pengguna luar Jakarta masih besar. 3. Permintaan

untuk belajar di pasca sarjana meningkat.

1. Perubahan yang sangat dinamis dari pengguna lulusan terhadap tuntutan kualitas akademik dan kompetensi lulusan (hard skill

dan soft skill). 2. Berdirinya berbagai

universitas baru yang memiliki pangsa pasar sama dengan Unika Atma Jaya.

3. Banyak perguruan tinggi menentukan salah satu ukuran internasionalisasi adalah banyaknya mahasiswa asing dan asal negara mahasiswa asing yang kuliah di perguruan tinggi nasional. 4. Internasionalisasi

pendidikan tinggi dan tren global bangkitnya ekonomi berbasis pengetahuan dan inovasi.

5. Persaingan dari universitas lain sangat kuat, antara lain semakin banyak PTS yang menginterna-sionalisasikan organisasi mereka.

2.8.3.4. Standar Sumber Daya Manusia

S / Kekuatan W / Kelemahan O / Peluang T / Ancaman

1. Memiliki staf dosen yang sudah memadai dari sisi jumlah dan kualifi kasi

S2 & S3, dan telah tersertifi kasi.

2. Memiliki staf kependidikan yang memiliki keterampilan dan

pengalaman yang memadai.

1. Belum ada sistem yang berkelanjutan untuk

pengembangan SDM (data yang handal, peta kompetensi, pelatihan/

training, jenjang karier, reward & punishment).

2. Beberapa fakultas masih sangat tergantung pada dosen honorer. 3. Para dosen tetap

terlalu berfokus pada bidang pengajaran saja, masih kurang perhatian pada bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 4. SDM TIK yang

masih kurang dari sisi jumlah dan kompetensinya. 5. Ada SDM

(akademik dan non akademik) yang enggan mengembangkan diri.

6. Kepedulian sivitas akademika terhadap permasalahan yang terjadi di tingkat universitas rendah.

1. Ada program pengem-bangan dosen melalui Dikti, seperti PHKI dan IMHERE. 2. Banyaknya

penye -lenggaran seminar/ konferensi dan lokakarya untuk

1. Perguruan tinggi lain dapat merekrut lebih banyak doktor dan guru besar. 2. Makin

ketatnya regulasi aturan tentang pencapaian jenjang karier sebagai dosen. 3. Sistem

kesejahteraan bagi dosen di perguruan tinggi lain lebih baik. 4. Semakin

(26)

2.8.3.5. Standar Kurikulum, Proses Pembelajaran dan Suasana Akademik

S / Kekuatan W / Kelemahan O / Peluang T / Ancaman

1. Kurikulum telah

dikembangkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan. 2. Sistem dan

mekanisme pelaksanaan proses belajar mengajar mengacu pada standar ISO 9001:2008 dan mengarah pada Student Centre Leaning

(SCL). 3. Data pada

akhir 2013, sebanyak dari beberapa dosen terhadap kebutuhan yang masuk semakin menurun terutama di program studi manajemen, bahasa inggris, teologi, bimbingan konseling, hukum, teknik mesin, elektro dan industri. Indonesia oleh Pemerintah, terbuka peluang bagi Unika Atma Jaya untuk mengem-bangkan dan mendirikan program studi secara vertikal maupun horisontal. 2. Revisi

kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar/eksternal masih terbuka lebar.

3. Adanya teknologi dan media baru (media sosial, dll) yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan suasana akademik yang lebih kondusif.

1. Banyak perguruan tinggi baru yang menerapkan sistem

kurikulum yang dinamis, proses pembelajaran yang dapat dipilih (misalnya pembelajaran jarak jauh, perkuliahan Sabtu Minggu dll) dan suasana akademik dengan fasilitas infrastruktur yang lebih baik. 2. Perguruan

tinggi pesaing menerapkan degree dengan bekerjasama dengan

perguruan tinggi luar negeri.

2.8.3.6. Standar Pembiayaan, Sarana & Prasarana, Sistem Informasi/TIK

S / Kekuatan W / Kelemahan O / Peluang T / Ancaman

1. Sistem informasi akademik dan keuangan yang tersentralisasi dan terintegrasi. 2. Memiliki

master plan IT. 3. Fasilitas

e-learning telah diterapkan pada beberapa program studi. 4. Memiliki

perpustakaan yang handal dan lengkap. 5. Lokasi kampus

(Semanggi dan Pluit) yang sangat strategis.

1. Sumber pendapatan masih sangat tergantung dari uang kuliah mahasiswa. 2. Pendapatan

universitas dari program hibah, penelitian dan proyek-proyek lain relatif kecil. 3. Sistem 4. Akses internet

masih lambat. 5. Belum

ada sistem Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) yang satu/ menyatu dan handal.

1. Ada berbagai program hibah yang dapat membantu untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur. 2. Perkembangan

teknologi dan sistem informasi yang semakin pesat, mudah dan murah untuk mendukung kualitas belajar mengajar. 3. Tersedia

peluang kerjasama dengan pihak lain (pemerintah, lembaga donor dan perusahaan) yang belum dioptimalkan. 4. Banyak lembaga

eksternal (termasuk industri) yang menawarkan kemitraan, hibah, CSR dan beasiswa.

1. Perkembangan teknologi TIK yang cepat membuat sistem informasi menjadi lebih cepat ketinggalan jaman dalam waktu cepat, padahal penyesuaian terhadap TIK memerlukan pendanaan yang besar. 2. Banyak

(27)

2.8.3.7. Standar Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama

S / Kekuatan W / Kelemahan O / Peluang T / Ancaman

1. Sudah ada kerjasama dengan beberapa badan internasional. 2. Memiliki

kualitas penelitian yang cukup unggul di tingkat nasional dan internasional dengan adanya LPPM, PKPM, Puslitkes, Pusat HIV/AIDS, PKBB, dan PPE. 3. Memiliki

Rencana Induk Penelitian 4. Beberapa

peneliti sudah berkelas dunia. 5. Memiliki

daerah binaan tetap sebagai lokasi pengabdian kepada masyarakat.

Jumlah karya penelitian dan publikasi masih sangat kurang baik di tingkat nasional maupun internasional.

1. Banyak penawaran dari lembaga lain untuk kerjasama dalam kegiatan kemaha siswaan. 2. Tersedia dana

cukup besar di industri dan dikti untuk proposal penelitian yang bersaing.

2.9. FOKUS PERMASALAHAN SAAT INI

Dalam Tabel 2.2 disampaikan gambaran tentang jumlah student body yang ada di Unika Atma Jaya pada kurun waktu 2007-2011. Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah student body yang belajar di Unika Atma Jaya cenderung mengalami penurunan dari tahun 2007 yang berjumlah 11.486 mahasiswa menjadi hanya 8.552 pada tahun 2011 yang berarti mengalami penurunan 25%. Jumlah mahasiswa yang mengikuti seleksi juga mengalami penurunan dari 8.935 pada tahun 2007 menjadi hanya 6.947 pada 2011 yang berarti mengalami penurunan 22%. Dari jumlah yang ikut seleksi tersebut, jumlah mahasiswa baru yang belajar di Unika Atma Jaya mengalami penurunan dari 2.374 pada tahun 2007 menjadi 1.981 pada tahun 2011 yang berarti mengalami penurunan sebesar 16%. Melihat jumlah penurunan calon mahasiswa yang ikut seleksi yang cukup besar, menunjukkan bahwa Unika Atma Jaya kurang tertanam dalam benak calon mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa di masa mendatang perlu dilakukan berbagai upaya yang cukup serius dalam bidang pemasaran agar brand Unika Atma Jaya dapat tersebar secara luas dan mendalam dalam benak calon mahasiswa.

Tabel 2.2 Jumlah Calon Mahasiswa dan Student Body Tahun 2007-2011

Tahun Daya Tampung

Ikut

Seleksi Diterima

Mahasiswa Baru

Mahasiswa Aktif

2007 2600 8.935 4.237 2.374 11.486

2008 2600 8.477 4.035 2.247 10.967

2009 2600 6.271 3.435 1930 10060

2010 2600 5.168 3.404 2.001 9.019

(28)

Gambar 2.3 Grafi k Jumlah Calon Mahasiswa dan Student Body Tahun 2007-2011

Oleh karena hampir 92% pendapatan yang diperoleh berasal dari penerimaan uang kuliah mahasiswa maka terjadinya penurunan jumlah mahasiswa yang cukup signifi kan jelas akan membawa

pengaruh yang cukup berarti bagi pembiayaan universitas di masa depan. Gambar 2.4 menampilkan perbandingan antara tingkat pendapatan operasional dibandingkan dengan biaya non-investasi dan biaya investasi. Walaupun pendapatan operasional secara

nominal terus meningkat, namun besarnya biaya non investasi juga terus meningkat.

Gambar 2.4 Grafi k Perbandingan Pendapatan, Pengeluaran

dan Biaya Investasi (dalam milyar rupiah)

(29)

BAB III

GARIS BESAR RENCANA

STRATEGIS UNIKA ATMA JAYA

2013-2017

3.1. TUJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN DI UNIKA ATMA JAYA

Dengan memperhatikan analisis situasi baik internal ataupun eksternal maka visi, misi dan tujuan Unika Atma Jaya pada tahun 2013 – 2017 diwujudkan melalui pencapaian tujuh sasaran pokok sebagai berikut:

A. Standar Visi, Misi, Nilai Inti dan Strategi Pencapaian

Dilakukan internalisasi nilai-nilai Kristiani, Unggul, Profesional dan Peduli yang merupakan nilai-nilai inti Unika Atma Jaya untuk seluruh warga Unika Atma Jaya. Hal ini dimaksudkan agar seluruh karya yang dilakukan oleh warga Unika Atma Jaya dilandasi dan disemangati oleh nilai-nilai inti tersebut.

B. Standar Tata Kelola, Kepemimpinan, Penjaminan Mutu

Tata kelola, kepemimpinan dan penjaminan mutu ditujukan untuk membangun dan mengembangkan suatu sistem yang handal dan mengedepankan martabat manusia dalam mewujudkan keunggulan akademik dan moral.

C. Standar Mahasiswa dan Lulusan

Pengembangan mahasiswa yang berkarakter dan bermoral serta menguasai bidang ilmu yang dipelajarinya, dengan harapan untuk dapat menghasilkan alumni yang berintegritas, bermoral dan berkompeten dalam bidangnya.

D. Standar Sumber Daya Manusia

Meningkatkan mutu SDM Unika Atma Jaya agar memiliki keunggulan sebagaimana tertuang dalam visi UAJ (KUPP: kristiani, unggul, profesional dan peduli). Visi ini terutama dijabarkan dalam sasaran yang H2NI (Human, Health, Nation, Integration). Sasaran tersebut dicapai dengan cara: (1) memetakan SDM, termasuk di dalamnya menentukan peraturan kepegawaian secara tegas dan jelas, (2) meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar unit, (3) menjadikan UAJ sebagai medan aktualisasi diri, (4) menciptakan iklim kerja yang kondusif dan memperkuat budaya organisasi. Hal ini ditujukan agar sumber daya manusia yang dimiliki dapat berperan secara optimal untuk memajukan universitas.

E. Standar Kurikulum, Proses Pembelajaran dan Suasana Akademik

(30)

Unika Atma Jaya. Dalam bidang proses pembelajaran dan suasana akademik diwujudkan suatu proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered learning, SCL). Orientasi pada peserta didik menghargai konstruksi yang dibentuk oleh peserta didik. Peran dosen juga bergeser menjadi fasilitator, motivator dan negosiator pembelajaran. Kurikulum disusun sesuai konteks, kebutuhan pengguna lulusan dan perkembangan zaman. Dengan demikian juga berkaitan dengan perkembangan renstra pendidikan secara umum di UAJ seperti telah dibahas sebelumnya. Kurikulum berbasis kompetensi bersifat kontekstual dan diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Secara periodik, prodi-prodi diminta untuk meninjau kurikulum, memperbaharui proses pembelajaran yang mengarah pada SCL, serta mengembangkan suasana akademik bagi civitas akademika sesuai dengan garis besar renstra.

F. Standar Pembiayaan, Sarana & Prasarana, Sistem Informasi/TIK

Dalam bidang pembiayaan diupayakan untuk membangun sistem pembiayaan yang efi sien dan efektif. Dalam bidang

prasarana dan sarana diupayakan agar mampu menjadi mitra layanan yang cepat tanggap dan handal. Bidang perpustakaan diharapkan mampu memberikan layanan dalam mendukung pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dan menjadi learning resource centre bagi proses belajar mengajar dan penelitian. Bidang sistem informasi diupayakan agar mampu memberikan pelayanan informasi yang bermutu, handal, user friendly dan berorientasi pada kepuasan seluruh sivitas akademika untuk

menuju ke tata kelola universitas yang baik (good university governance).

G. Standar Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja sama

Dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat hendak diwujudkan kegiatan yang multi-disiplin, tematik dan terapan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat perkotaan. Dalam bidang kerja sama diarahkan untuk membangun dan mempertahankan kerja sama yang berkesinambungan dengan mitra strategis dan sederajat. Kerja sama ini dilakukan dengan institusi pendidikan lain, pemerintah, industri dan lembaga swadaya masyarakat, di dalam maupun di luar negeri.

3.2. PETA STRATEGI PENGEMBANGAN UNIKA ATMA JAYA 2013-2017

Seperti telah disebut di muka, 92% biaya operasional universitas berasal dari pendapatan yang diperoleh dari tuition fee mahasiswa. Oleh karena itu, kontribusi mahasiswa dalam pembiayaan operasional universitas secara keseluruhan sangat besar. Kondisi eksternal saat ini, dengan banyaknya bermunculan lembaga pendidikan tinggi baru yang merupakan pesaing Unika Atma Jaya menyebabkan penurunan yang signifi kan terhadap

(31)

masih banyaknya segmen pasar yang belum tergali secara optimal. Dari sisi pendapatan, sumber-sumber alternatif di luar biaya kuliah (tuition fee) mahasiswa masih kurang tergali. Dalam kondisi kompetisi yang semakin ketat untuk memperebutkan jumlah calon mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi, perlu dilakukan berbagai terobosan dalam bidang pemasaran agar mampu menarik minat calon mahasiswa yang berkualitas masuk ke Unika Atma Jaya. Kegiatan pemasaran yang profesional dan kreatif merupakan ujung tombak utama untuk mendapatkan pasokan calon mahasiswa yang bermutu dalam jumlah yang memadai. Di samping itu, citra merek atau brand image Unika Atma Jaya sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi yang bermutu secara akademik perlu ditingkatkan dan disebarluaskan kepada seluruh lapisan masyarakat.

Dalam kondisi kompetisi ini, calon mahasiswa menuntut tersedianya sistem pengelolaan pendidikan yang bermutu dan tersedianya berbagai alternatif program studi yang dapat mereka pilih. Oleh karena itu berbagai program studi baru baik dalam jenjang horizontal maupun vertikal mutlak perlu dibuka.

Keterkaitan universitas dengan para pengguna lulusan juga perlu ditingkatkan agar dapat terjalin hubungan yang saling menguntungkan antara dunia kerja dengan dunia pendidikan. Kerja sama ini perlu dilakukan baik dengan perusahaan atau instansi-instansi pengguna lulusan, ataupun dengan lembaga pendidikan sejenis di dalam dan di luar negeri.

Dalam jaman teknologi informasi, peran sistem informasi tidak bisa diabaikan untuk menunjang proses pengelolaan universitas yang handal, transparan, dan akuntabel. Oleh karena itu, pengembangan sistem informasi universitas harus menempati prioritas utama dalam pengembangan sarana dan prasarana.

Langkah-langkah utama yang disusun untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Unika Atma Jaya dalam periode lima tahun menda-tang diawali dari penguatan integrasi internal untuk mengembang-kan tata kelola universitas yang baik (good university governance). Dengan terwujudnya integrasi internal dan pengembangan tata kelola universitas yang baik diharapkan produktivitas universitas akan meningkat, hal mana akan menghasilkan peningkatan capaian peringkat akreditasi. Dengan demikian dalam kurun waktu lima tahun mendatang Unika Atma Jaya akan menjadi universitas rujukan (benchmark university) bagi lembaga pendidikan tinggi sejenis di Jakarta. Tahap-tahap yang hendak dicapai dalam kurun waktu 2013-2017 ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Peta Strategi Utama Unika Atma Jaya

(32)

56 •

tolik Indonesia A

tma Ja

tolik Indonesia A

tma Ja

TAHAP dalam PETA STRATEGI internal dan eksternal yang sangat cepat berubah . 2. Renstra yang

pengu -sampai KPI dan tidak dilengkapi dengan sistem monitor dan evalua sinya

Kelemahan: 1. Belum ada sistem

tata kelola yang baku antara Universitas dengan Yayasan

2. SMM ISO 9001:2008 masih belum dilaksanakan secara total, dan konsisten. Akar pemasalahan ada pada tata kelola dan dokumen yang dibutuhkan belum lengkap.

Kelemahan: Peserta program magister dan doktor juga kurang memadai untuk belajar di pasca sarjana meningkat.

Kelemahan: 1. Belum ada

sistem yang berke lanjutan untuk pengem-bangan SDM (data yang handal, peta kompetensi, pelatihan/

training, jenjang karier,

reward & punishment).

2. SDM TIK yang masih kurang dari sisi jumlah dan kompe-yang enggan mengem -bangkan diri.

Kelemahan: Jumlah mahasiswa yang masuk semakin menurun terutama di program studi manajemen, ilmu administrasi bisnis, komunikasi, hospitality, pendidikan bahasa inggris, teologi, bimbingan konseling, hukum, teknik mesin, elektro dan industri.

Kelemahan: Sumber pendapatan masih sangat tergantung dari uang kuliah mahasiswa. Peluang: 1. Ada berbagai

program hibah yang dapat membantu untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur. 2. Tersedia

peluang kerjasama dengan pihak lain (pemerintah, lembaga donor dan perusahaan) yang belum dioptimalkan.

STANDAR UNIKA ATMA JAYA

1 2 3 4 5 6 7

TAHAP dalam PETA STRATEGI

2014 Membangun Tata

Kelola

Kelemahan: 1. Sistem regenerasi

kepe mimpinan tidak berjalan dengan lancar. 2. Kepe mimpinan

dan kete rampilan manajerial para pemimpin fakultas belum cukup memadai. 3. Strategi marketing

masih dilakukan secara konvensional. Peluang :

Pemerintah dalam hal ini Kemen dikbud dan Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) memberikan banyak peluang dalam hal hibah dan kebijakan yang bersifat lebih memberi peluang kepada perguruan tinggi untuk mening katkan mutu

Kelemahan: Lemahnya layanan ke mahasiswa. Peluang : Ada tuntutan tinggi dari pengguna lulusan perihal kualitas akademik dan kompetensi lulusan.

Kelemahan: Kepedulian sivitas akademika terhadap permasalahan yang terjadi di tingkat universitas rendah.

Peluang: Ada program pengembangan dosen melalui program-program hibah kompetitif pemerintah/Dikti, seperti PHKI dan IMHERE

Kelemahan: Adanya resistensi dari beberapa dosen terhadap kebutuhan perubahan untuk perbaikan kurikulum. Nasional Indonesia oleh Pemerintah, terbuka peluang bagi Unika Atma Jaya untuk mengem bangkan dan mendirikan program studi secara vertikal maupun horizontal. 2. Revisi kurikulum

yang sesuai

Kelemahan: Pendapatan universitas dari program hibah, penelitian dan proyek-proyek lain relatif kecil.

(33)

58 •

tolik Indonesia A

tma Ja

tolik Indonesia A

tma Ja

TAHAP dalam PETA STRATEGI segmen pasar yang belum tergali secara optimal. Peluang: Peluang calon mahasiswa baru dari luar Jakarta masih besar.

Kelemahan: 1. Para dosen

tetap terlalu berfokus pada bidang pengajaran saja, masih kurang perhatian pada bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Beberapa

fakultas masih sangat tergantung pada dosen honorer. Peluang: Banyaknya penyelenggaran seminar/ konferensi dan lokakarya untuk meningkatkan Akses internet masih lambat. Peluang:

Perkembangan teknologi dan sistem informasi yang semakin pesat, mudah dan murah untuk mendukung kualitas belajar mengajar.

Kelemahan: Jumlah karya penelitian dan publikasi masih sangat kurang baik di tingkat nasional

TAHAP dalam PETA STRATEGI

2016 Meningkatkan

Akreditasi

Kelemahan: Sistem informasi berbasis teknologi informasi belum sepenuhnya Adanya teknologi dan media baru (media sosial, dll) yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan suasana akademik yang lebih kondusif.

Kelemahan: Belum ada sistem Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) yang satu/ menyatu dan handal. Peluang:

Banyak lembaga eksternal (termasuk industri) yang menawarkan

(34)

3.3. STRATEGI PENGEMBANGAN UNIKA ATMA JAYA 2013-2017

Unika Atma Jaya saat ini memiliki sumber daya untuk belajar dan tumbuh yang terdiri dari pengalaman yang matang dalam mengelola perguruan tinggi, reputasi yang baik, SDM yang berkualitas, lokasi yang strategis, sarana prasarana dan sistem penjaminan mutu yang handal. Sumber daya tersebut merupakan kekuatan-kekuatan yang telah dimiliki dan telah dibangun dalam jangka waktu yang relatif lama. Seiring dengan berjalannya waktu, pengetahuan dan pengalaman untuk menata dan mengelola suatu Perguruan Tinggi semakin membaik. Namun demikian masih banyak pula kekurangan atau kelemahan yang harus dibenahi untuk mewujudkan Unika Atma Jaya sebagai suatu universitas unggul yang dapat menjadi rujukan. Tantangan yang ada juga bukan hanya sekedar mengatasi kelemahan yang ada, namun juga merespon secara positif dan aktif terhadap berbagai tuntutan eksternal yang dinamis.

Seperti diperlihatkan pada Gambar 3.2, pendidikan tinggi merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Untuk dapat menjadi perguruan tinggi yang dapat menjadi rujukan harus dimulai dari memperhatikan kualitas calon mahasiswa yang baik. Untuk itu proses seleksi penerimaan mahasiswa baru perlu dilakukan dengan ketat agar dapat diperoleh calon mahasiswa berkualitas dalam jumlah yang cukup. Melalui proses belajar mengajar yang dikelola secara profesional dengan standar mutu tertentu dapat dihasilkan lulusan yang kompetitif, kolaboratif, dan profesional.

Strategi pengembangan dijabarkan ke dalam tiga strategi utama yaitu:

Gambar 3.2 P

endidik

an Ting

gi sebag

ai Sa

tu Pr

oses y

ang K

omplek

Gambar

Tabel 1.1 FAKULTAS DAN PROGRAM STUDI
Gambar 1.1 Pendekatan Penyusunan Rencana Strategis Unika Atma Jaya 2013-2017
Gambar 2.1 Perwujudan visi dan misi melalui Tridharma Perguruan Tinggi
Gambar 2.2 Tiga Pilar Strategis
+6

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini prodi Manajemen Informatika belum memiliki website portal resmi untuk menyebarkan informasi.Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk membuat Aplikasi Portal

Regresi linear model kelima dengan menggunakan variabel kontrol GDP menunjukkan kasus kematian yang disebabkan oleh COVID-19 tetap tidak memberikan pengaruh yang

Berdasarkan penjelasan di atas, pertama, JOINT menjadi satu-satunya gerakan kerelawanan di Indonesia dan pertama kali yang mengusung bakal calon walikota dan wakil

Dalam konteks yang lebih sederhana, pengajaran sejarah sebagai sub sistem dari sistem kegiatan pendidikan, merupakan usaha pembandingan dalam kegiatan belajar, yang

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah,

• Opersionalisasi kedua belahan otak diwujud- kan dengan program-program aktivitas yang didesain secara bergantian melalui pelatihan dan pengajaran desain dan terwadahi dalam

Swan juga mengatakan bahwa “In some structures preposition may stay together with its verb or noun at the end of the clause” (1999:453). Dapat disimpulkan dari kedua pendapat

1) Langkah-langkah untuk mencegah atau meminimalkan kejadian cedera benda tajam sebagai akibat resiko kerja, perlu segera diambil oleh para pengelola tenaga kesehatan.. 34