• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Produk Aprodisiaka

Dalam dokumen HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 39-47)

Potensi kegunaan produk teripang sebagai aprodisiaka ditentukan oleh frekuensi perilaku seksual hewan percobaan yang meliputi kissing vulva dan mounting. Hasil penelitian bioassay menunjukkan bahwa pemberian tepung teripang dengan dosis steroid 10 μg/ 100 g bobot badan merupakan perlakuan yang paling efektif sebagai aprodisiaka. Hal ini ditunjukkan dengan frekuensi perilaku kissing vulva dan mounting yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Oleh karena itu produk yang dibuat formulasi mengacu pada dosis tersebut.

Formulasi dilakukan dengan ekstrapolasi dosis efektif hasil bioassay untuk manusia (laki-laki). Menurut Crim dan Munro (1994) bobot badan laki-laki dewasa adalah 70 kg. Oleh karena itu, formulasi sediaan yang dibuat adalah sediaan yang mengandung steroid teripang yang setara dengan produk tepung teripang sebanyak 1,20 gram. Sediaan dikemas dalam bentuk kapsul lunak dengan ukuran sesuai

yang enarik, kapsul lebih mudah ditelan oleh pasien dibandingkan dengan bentuk sediaan

ohidrat, serat kasar, lemak dan kadar abu seperti

m proses encernaan protein terdenaturasi menjadi asam amino bebas dan peptida-peptida kecil yang dialirkan melalui aliran darah untuk digunakan oleh tubuh. Protein dalam tubuh manusia terutama dalam sel jaringan, bertindak sebagai bahan membran sel, dapat membentuk jaringan pengikat (kolagen) serta membentuk protein yang inert dengan banyaknya isi. Kemasan kapsul digunakan karena selain bentuknya m

yang lain (Ansel, 2006). Selain mengandung steroid, tepung teripang juga mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh antara lain protein, karbohidrat, lemak (Tabel 9), sejumlah asam amino (Tabel 10), berbagai asam lemak (Tabel 11) dan sejumlah mineral (Tabel 12).

Produk yang berupa tepung teripang dengan kadar air 9,18 persen mempunyai kandungan protein, karb

disajikan pada Tabel 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein merupakan komponen utama tepung teripang yaitu sebesar 39,96 persen. Hal ini menunjukkan bahwa produk tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu sumber protein hewani dalam tubuh. Konsumsi protein diperlukan sebagai sumber nitrogen (N) dalam pembentukan zat-zat yang mengandung N dan sebagai sumber asam amino esensial yang tidak dapat dibentuk dalam tubuh (Linder, 2006). Dala

seperti rambut dan kuku. Selain itu protein dapat membentuk antibodi, dapat

bekerja sebagai enzim maupun h g merupakan

hormon peptida adalah hormon adrenokortikotr H dibebaskan dari ormon. Salah satu hormon yan

op (ACTH). ACT

pituitari depan sebagai respon terhadap isyarat dari sistem syaraf pusat merangsang kulit adrenal untuk mengubah kolesterol menjadi hormon steroid.

Tabel 9 Hasil analisa proksimat tepung teripang

Parameter Persentase (%)* Kadar air 9,18 ± 2,18 Kadar protein 38,96 ± 3,36 Kadar lemak 4,18 ± 0,22 Kadar abu 31,43 ± 9,74 Kadar karbohidrat 25,43 ± 11,51 *Hasil dari tiga kali pengukuran

Kadar karbohidrat dalam tepung teripang adalah 25,43 persen Karbohidrat mempunyai fungsi utama sebagai sumber energi (Macdonald, 1994). Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi molekul monosakarida yang merupakan komponen karbohidrat yang dapat diserap oleh tubuh. Monosakarida dalam darah merupakan bahan utama penyediaan energi tubuh. Selain berfungsi sebagai penyedia energi, karbohidrat juga berfungsi mengikat lemak dan protein dalam sel jaringan (Linder, 2006), sehingga dalam sediaan selain berfungsi sebagai pengikat steroid (lemak) juga menyediakan kebutuhan karbohidrat tubuh.

Kandungan lemak dalam tepung teripang adalah 4,18 persen, tidak berbeda jauh dengan hasil penelitian Lee et al. (1989) yang meneliti kandungan lemak pada teripang kering (Parastichopus spp), yaitu antara dua sampai tiga persen. Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan bahan pembentuk membran sel. Selain itu lemak dalam bentuk kolesterol merupakan bahan pembentuk hormon adrenalkortokal, hormon steroid dan hormon plasenta (Linscheer dan Vergroesen, 1994), sehingga adanya kandungan lemak dalam sediaan dapat membantu penyediaan lemak dalam tubuh.

Hasil analisa terhadap kandungan asam amino dalam tepung teripang disajikan pada Tabel 10. Tepung teripang mengandung berbagai macam asam amino esensial dan non esensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang

tidak dapat disintesa dalam tubuh manusia (Fessenden dan Fessenden, 1986 ). Sepuluh jenis asam amino yang dibutuhkan manusia yaitu arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, triptofan, treonin dan valin (Crim dan Munro, 1994), tersedia di dalam tepung teripang kecuali triptofan, bahkan histidin yang merupakan asam amino esensial untuk bayi dan tidak dibutuhkan orang dewasa (Linder, 2006), juga terdapat dalam sediaan tepung teripang. Hasil penelitian ini hampir sama

dengan teripang pasir

(Holothuria scabra) mengandung hampir semua asam amino esensial kecuali triptofan. Akan tetapi tepung teripang ya alam penelitian ini mengandung fenilalanin sedangkan di dalam C

fenilalanin. Fenilalanin merupakan asam amino yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan bayi (Smith dan Waisman, 1971) dan untuk mengatur keseimbangan

kadar nitrogen dalam d i r

r mbangan otak semasa bayi.

Kekura

Okada et al., 20

gubah arginin menjadi NO dipengaruhi oleh adanya ho on

hasil penelitian Chen (2005), yang menyatakan bahwa

ng dihasilkan d

hen (2005) tidak ada kandungan

arah (Stehle et al., 1996). Fenilalan n merupakan prekurso ti osin yang bertanggungjawab terhadap perke

ngan asam amino fenilalanin pada bayi akan menyebabkan terganggunya perkembangan mental (Smith dan Waisman, 1971).

Beberapa jenis asam amino yang terkandung dalam tepung teripang yaitu arginin, histidin, leusin, glutamat, glisin, prolin, serin dan tirosin sangat berguna dalam pembentukan hormon androgen, yaitu testosteron yang berperan dalam reproduksi, baik dalam peningkatan libido maupun pembentukan spermatozoa. Asam amino tersebut merupakan bahan pembentuk GnRH yang mempengaruhi pembentukan hormon Lutenizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH) (

03) sebagai hormon yang menstimulasi pembentukan hormon steroid diantaranya testosteron dan menstimulasi spermatogenesis (Hafez et al., 2000). Arginin selain sebagai bahan pembentuk hormon GnRH (Okada et al., 2003). juga merupakan bahan baku nitrix oxide (NO) yang berperan dalam fungsi ereksi (Moody et al., 1997). NO yang bekerja sebagai neurotransmitter pada corpus cavernosum akan menyebabkan ereksi pada penis. NO diproduksi di dalam penis dari asam amino arginin oleh enzim nitrix oxide synthase (NOS) (Penson et al., 1996). NOS yang merupakan enzim yang men

Tabel 10 Hasil analisa kandungan asam amino tepung teripang

Jenis Asam amino (gram dalam 100 gram tepung Konsentrasi teripang)

Asam amino esensial

Arginin 0,284 Histidin 0,193 Isoleusin 0,415 Leusin 0,615 Lisin 0,542 Metionin 0,355 Fenilalanin 0,367 Treonin 0,264 Valin 0,370

Asam amino nonesensial

Aspartat 0,527 Alanin 0,320 Glutamat 0,937 Glisin 0,253 Prolin 0,240 Serin 0,287 Sistein 0,218 Tirosin 0,276

Leusin merupakan kandungan terbesar asam amino esensial pada tepung teripang (0,615 g/100 g sediaan). Asam amino tersebut sangat berguna dalam sintesa protein pada pembentukan otot (Anthony et al., 1999). Leusin yang dikonsumsi masuk ke dalam plasma darah dan sel, selanjutnya akan membentuk protein tubuh (Crim dan Munro, 1994). Asam amino nonesensial terbesar dalam tepung teripang adalah glutamat (0,937 g/100 g sediaan). Glutamat merupakan asam amino nonesensial yang sangat berguna dalam metabolisme seluler dan sebagai transmiter atau penghubung antara sistem syaraf otak dengan syaraf tulang belakang (Beart dan O’Shea, 2007).

Selain kandungan asam amino esensial yang lengkap, tepung teripang juga mengandung sejumlah asam lemak jenuh maupun tidak jenuh seperti terlihat pada Tabel 11. Asam lemak jenuh yang terdeteksi pada tepung teripang adalah kaproat, kaprilat, kaprat, laurat, miristat, stearat, arakhidat dan behenat, sedangkan asam lemak tidak jenuh yang terdapat pada tepung teripang ada dua macam yaitu asam

lemak mon (PUFA). MUFA terdiri dari asam lemak oleat sedangkan PUFA terdiri dari asam lemak omega 3 (linonenat, eicosap dan

(linoleat dan arakhidonat). Kandungan asam lemak sangat bervariasi pada teripang tergantung pada j n habitat. Palmitat dan s merupakan komponen terbesar asam le teripang Stichopus chloron (Fredalina et al., 1999), palmitat, stearat E sapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid) merupakan mayo it Stic japonicus (Kasai, 2003).

Tabel 11 Hasil analisa kandungan asam lemak tepung teripang Konsentr

ounsaturated fatty acids (MUFA) dan polyunsaturated fatty acids

entaenoic acid docosahexaenoic acid) dan omega 6

enis da tearat

mak pada otus

, PA (eico

r as asam lemak dalam teripang hopus

asi

J am dalam 100 gram tepung

teripang) enis asam lemak (gr

K pa roat 0,001 Kaprilat 0,005 Kaprat 0,002 Laurat 0,020 Miristat 0,021 Palmitat 0,057 Stearat 0,125 Oleat 0,113 Linoleat 0,117 Linolenat 0,119 Arachidat 0,251 Arachidonat 0,128 Eicosapentanoat 0,109 Behenat 0,005 Dokosaheksanoat 0,005

Tepung teripang mengandung sejumlah asam lemak tidak jenuh (PUFA) omega 3 (linonenat, eicosapentaenoic acid dan docosahexaenoic acid) dan omega 6 (linoleat dan arakhidonat) yang sangat berguna bagi perkembangan otak dan retina pada bayi. Asam lemak tersebut merupakan asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi

komponen utama cerebral cortex yang berperan penting dalam perkembangan otak di dalam tubuh. Hasil penelitian O’Connor et al. (2001) menyatakan bahwa arakhidonat (arachidonic acid / AA) dan docosahexaenoic acid (DHA) merupakan komponen utama asam lemak pembentuk retina pada bayi dan anak-anak yang akan mempengaruhi kualitas organ penglihatan. AA dan DHA sangat diperlukan dalam perkembangan otak karena asam lemak tersebut merupakan

(Diau et al., 2005). Ketersediaan DHA dalam tubuh dapat dilakukan dengan mengkonsumsi langsung asam lemak tersebut atau dengan mengubah asam lemak linoleat menjadi DHA. Selain merupakan komponen penting dalam perkembangan bayi dan anak, PUFA juga merupakan regulator penting dalam banyak fungsi seluler termasuk di dalamnya sebagai anti inflamasi, berperan dalam sistem kekebalan tubuh (Calder dan Field, 2002), pencegahan serangan jantung (Cristensen et al., 2005) dan diduga berperan dalam pengaturan asam lemak selama proses pematangan spermatozoa pada epididimis (Jones dan Plymate, 1988).

Mineral yang terdapat pada tepung teripang berupa makromineral maupun

mikrominera a), dan

magnesium (Mg), sedangkan mikromineral ya adalah besi (Fe), tembaga

(Cu), dan sen tase tepung teripang

disajikan pada Tabel 12. Hasil penelitian ini b beda dengan hasil penelitian Chen (2005) yang menemukan bahwa di dalam teripang pasir tidak terkandung mineral K, Mg an Fe, tetapi terkandung mineral barium (Ba), kobalt (Co), kromium (Cr), tembaga (Cu), litium (Li) , mangan (Mn), nikel (Ni), silikon (Si), srontium (Sr) dan seng (Zn). Perbedaan kandungan mineral tersebut diduga disebabkan oleh habitatnya yang berbeda, sehingga mempe i etersediaan makanan yang

mempengaruhi yai kondisi alam

yang berbeda s ineral yang dikandu p berbeda. Selain itu polutan juga dapat mempengaruhi kandungan mineral dalam suatu lokasi (Acyuthan et al., 2002).

l. Makromineral yang ada antara lain kalium (K), kalsium (C ng tersedia

g (Zn). Persen kandungan mineral dalam agak er

, Ca d

ngaruh k

kandungan mineral teripang. Setiap tempat mempun

ehingga m ngnya un

Tabel 12 Hasil analisa kandungan mineral tepung teripang

Jenis Mineral

Konsentrasi*

(gram dalam 100 gram tepung teripang) Kalium (K) 0,34 ± 0,02 Kalsium (Ca) 1,96 ± 0,52 Magnesium (Mg) 1,00 ± 0,25 Besi (Fe) 0,06 ± 0,03 Tambaga (Cu) 0,03 ± 0,00 Seng (Zn) 0,03 ± 0,01

Kalsium merupakan mineral terbanyak dalam tepung teripang (1,96 g/100 g sediaan). Kebutuhan kalsium untuk orang dewasa direkomendasikan sebanyak 800 mg/hari (Linder, 2006). Kalsium merupakan mineral penting bagi tubuh yang berfungsi sebagai bahan pembentuk stuktur tulang dan gigi, transmisi impuls syaraf dan hormon serta berperan dalam regulasi enzim dan pembekuan darah (Allen dan Wood, 1994). Kalsium juga mempunyai peranan penting dalam spermatogenesis, kapasitasi dan fertilisasi spermatozoa (Wong et al., 2001). Pada proses pembentukan spermatozoa atau spermatogenesis kalsium membantu proses pembe

banyak 1,00 g/100 g sediaan. Kebutuhan asupan mineral Mg untuk manusia laki-laki dewasa (70-76 kg) adalah 350

mg/hari. Min ler dalam

tubuh manusia (Shils, 1994), berfungsi dalam pe tulang, reaksi enzim

termasuk yang menggu embe metabolisme

energi, dan lain-lain 06), sehingga kekurangan mineral ini akan berdampak perubahan biokimia yang serius. Magnesium juga mempunyai fungsi reproduksi yang san g, yaitu berperan dalam transformasi informasi genetik pada gamet dan d spermatozoa (D 8). Mineral tersebut

merupakan kofa ca pada saat fertilisasi.

Peranan magnesium dalam motilitas spermatozoa adalah menstimulasi pembentukan enzim ATPase sehingga memungkinkan pembentukan energi yang

ntukan spermatid dari spermatogonia. Kalsium juga sangat penting di dalam proses kapasitasi. Kapasitasi adalah perubahan fisiologis spermatozoa di dalam saluran kelamin betina. Proses tersebut sangat tergantung pada ketersediaan ion Ca2+. Pada saat kapasitasi, kalsium menstimulasi enzim adenylase cytase yang akan meningkatkan cAMP (cyclic adenosine monophosphate) dan enzim phospholipase, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi akromosom (Austin, 1995). Reaksi akromoson yang terjadi pada spermatozoa tergantung pada ion Ca2+, di mana adanya saluran ion Ca2+ memungkinkan terjadinya reaksi akromosom. Pada saat fertilisasi atau pemasukan komponen sel telur ke dalam spermatozoa, ion Ca2+

berperan penting di dalam penyediaan saluran ion yang memungkinkan penggabungan komponen sel telur dengan spermatozoa (Darszon et al., 1999). Kandungan kalsium di dalam sediaan tepung teripang yang tinggi (1,96 g/ 100 g sediaan) memungkinkan semua proses tersebut dapat berjalan dengan sempurna.

Tepung teripang mengandung magnesium se

eral tersebut mempunyai peranan penting dalam reaksi selu mbentukan

nakan atau m ntuk ATP (sintesis protein, (Linder, 20

dan simtomatik gat pentin

alam motilitas urlach, 198 ktor dalam sintesa dan peme han DNA

dip rlu

disintes

e kan dalam pergerakan spermatozoa (Ahmed dan Ashman, 1969; Sørensen et al., 1999).

Selain mengandung mineral penting di atas, tepung teripang juga mengandung sejumlah mineral Zn (0,03 g/100 g sediaan) yang sangat diperlukan dalam proses metabolisme karbohidrat, sintesa protein, fungsi dan pemeliharaan kulit, pankreas dan organ-organ reproduksi pria. Seng diperlukan untuk perkembangan fungsi reproduksi dan spermatogenesis, terutama perubahan testosteron menjadi dehidrotestosteron yang aktif (Agget dan Harries, 1979). Kekurangan mineral Zn dapat menghambat perkembangan kematangan seksual. Zn berpengaruh terhadap motilitas spermatozoa (Sørensen et al., 1999) dan reaksi akromosom pada saat fertilisasi atau pembuahan (Yanagimachi dan Rogers, 1976). Pada pergerakan spermatozoa mineral di atas berfungsi sebagai kofaktor dalam pembentukan energi. Ketersediaan mineral Zn juga mempunyai efek aprodisiaka dalam tubuh. Kekurangan mineral tersebut dapat menurunkan libido (Sen et al., 1991). Hal ini disebabkan testosteron sebagai hormon yang bertanggungjawab terhadap libido membutuhkan Zn dalam proses pembentukannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung teripang mengandung steroid dan sejumlah komponen seperti asam amino esensial, asam lemak dan mineral yang bekerja secara sinergi dalam meningkatkan perilaku seksual. Steroid yang terkandung yaitu senyawa 12β-hydroxy-20,24-dimethyl-13,18-oxa-25-norscalarane, 12,Oleanene-3,16,21,22,28-pentol merupakan prekursor hormon steroid yang dapat

a menjadi hormon steroid dalam tubuh, sedangkan senyawa saponin 24-O-[2,4-Di-O-methyl-D-xylopyranosyl-(12)- D-xylofuranoside] diduga mempunyai efek aprodisiaka seperti yang terdapat pada ginseng (Nocerino et al., 2000). Beberapa nutrisi dan mineral seperti karbohidrat, lemak, protein, arginin dan seng mempengaruhi pembentukan hormon steroid maupun perilaku seksual (Agget dan Harries, 1979; Bancroft, 2005; Linscheer dan Vergroesen, 1994) . Selain meningkatkan perilaku seksual pemberian tepung teripang tidak mengganggu fertilitas spermatozoa (konsentrasi, normalitas dan motilitas) maupun bobot alat kelamin (testis dan vesikel seminalis) mencit jantan.

Dalam dokumen HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 39-47)

Dokumen terkait