Sedang 3,0 2,0-2,99
2.634
2,0 Rendah 1,0 – 1,99
1,0
Gambar 13 Hasil matrix IE
Berdasarkan hasil analisis internal diperoleh skor tertimbang 2.474 sedangkan dari hasil analisis eksternal diperoleh skor tertimbang 2.634. Maka gabungan dari faktor internal dan faktor eksternal (Tabel IFE dan EFE) tersebut memperlihatkan posisi obyek yang sedang diteliti yaitu berada pada ruang V yaitu stabilitas (menjaga dan mempertahankan). Strategi yang layak ditawarkan untuk posisi stabil tersebut yaitu para nelayan dapat melakukan kegiatan penetrasi pasar dan langkah penyempurnaan strategi pengembangan produknya untuk mempertahankan dan memelihara kinerja yang sudah dicapai.
5.4 Formulasi Strategi
Dalam merumuskan dan menetapkan alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh nelayan, maka terlebih dahulu dibuat matriks SWOT sebagaimana terlihat pada Tabel 27.
(I) (II) (III)
(IV) (V) (VI)
(VII) (VIII) (IX)
Tabel 27 Matrix SWOT
1. Ketersediaan lahan yang potensial
2. Kondisi perairan yang subur 3. Dukungan pemerintah 4. Nelayan memiliki motivasi
yang tinggi
1. SDM yang belum memadai 2. Iklim dan cuaca yang tidak
menentu
3. Kurangnya sarana infrastruktur 4. Keterbatasan modal
5. Kurangnya kegiatan promosi 6.Kurang adanya kerjasama dengan
perusahaan pengelolah PELUANG (O)
1.Pengembangan rumput laut dalam negeri masih terbuka lebar
2. Program pemerintah yang mendukung pengembangan usaha budidaya rumput laut 3.Dukungan dunia usaha dan
perbankan
4.Akses sarana transportasi memadai
5.Spectrum pasar yang nasional dan internasional 6.Memiliki peluang investasi 7.Adanya loyalitas pelanggan
STRATEGI (SO)
1.Memberdayakan nelayan dalam program budidaya rumput laut pada lahan yang ada (S1,S2,O1)
2.Memanfaatkan pendanaan yang
tersedia untuk
mengembangkan budidaya rumput laut dan ketrampilan nelayan (S2,O2,O3)
3.Memperluas jaringan distribusi untuk memasuki pasar guna mendapatkan konsumen serta membuat program loyalitas pelanggan (S4,O4,O5,O6,O7)
STRATEGI(WO)
1. Mengikutsertakan nelayan
dalam program
pengembangan dan
ketrampilan serta melakukan pelatihan manajemen keuangan dan strategi bisnis serta pengadministrasian dengan melakukan kerjasama secara intensif dalam peningkatan SDM dan
pinjaman modal
(W1,W2,W3,O1,O2,O3) 2. Meningkatkan dan melakukan
promosi secara continue untuk mendapatkan pasar dan loyalitas
2. Fluktuasi harga penjualan yang tidak menentu 3. Belum adanya lembaga
yang mengawasi kualitas mutu
1. Melakukan dan merencanakan pola tanaman yang baik untuk menghadapi hama yang menyerang dan dapat memanfaatkan harga yang kompetitif (S1,S2,S4,T1,T2,T6) 2. Bekerjasama dengan pemerintah
dan swasta untuk memanfaatkan infrastruktur pengolahan dan sarana promosi (S3,T3,T4,T5)
STRATEGI (WT) 1. Meningkatkan
pengetahuan SDM untuk mengatasi serangan hama penyakit dan cuaca yang tidak menentu (W1,T1,T6)
2. Menjamin usaha budidaya rumput laut yang layak financial dan menbangun jaringan kerjasama dengan perusahan lain serta melakukan kegiatan pelatihan yang continue (W2,W3,W4.W5,W6,T2,T3,T4,T 5)
Berdasarkan matriks SWOT di atas maka dapat diambil 9 alternatif strategi adalah sebagaimana terurai sebagai berikut:
1. Alternatif strategi pertama – strategi SO
Strategi ini merupakan kombinasi antara menggunakan kekuatan internal dan memanfaatkan peluang yaitu terdiri dari:
a. Nelayan budidaya rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara pada kekuatan memiliki lahan yang potensial dan memilki kondisi perairan yang subur dimana pemasaran rumput laut dalam negeri masih terbuka lebar sehingga para nelayan sebaiknya diberikan pelatihan-pelatihan dalam program budidaya rumput laut agar lahan dan koindisi perairan dapat di manfaatkan, jaringan distribusi merupakan strategi yang baik untuk memanfaatkan pasar rumput laut yang masih terbuka lebar untuk mendapatkan konsumen baru.
b. Nelayan membutuhkan dukungan pemerintah dan mengharapkan agar program pemerintah dapat mendukung pengembangan usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara dengan memanfaatkan pendanaan yang tersedia untuk mengembangkan budidaya rumput laut dengan ketrampilan nelayan.
c. Nelayan budidaya rumput laut memiliki motivasi yang tinggi yang didukung dengan akses sarana transportasi yang memadai serta spektrum pasar yang luas sehingga dapat mempertahankan loyalitas pelanggan serta memiliki peluang untuk berinvestasi dimasa mendatang serta jaringan distribusi merupakan strategi yang baik untuk memanfaatkan pasar rumput laut yang masih terbuka lebar untuk mendapatkan konsumen baru.
2. Alternatif strategi kedua – strategi WO
Strategi ini bertujuan untuk meminimalkan, atau memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil manfaat dari peluang eksternal.
a. Untuk mengembangkan usaha budidaya rumput laut diperlukan manajemen pembukuan keuangan yang baik untuk dapat melakukan evaluasi, perencanaan dan pengadministrasian usaha, selain manajemen pembukuan keuangan, pengetahuan SDM yang memadai, modal yang tersedia dapat juga dilakukan dengan memanfaatkan program pelatihan dan pembinaan yang diadakan oleh dinas-dinas terkait.
b. Dalam memasarkan produknya belum dilakukan secara optimal oleh karena itu perlu adanya peningkatan kegiatan promosi agar konsumen yang belum mengenal atau mengetahui sebelumnya dapat mengakses melalui media internet karena dapat menjangkau ke masyarakat luas.
3.Alternatif strategi ketiga – strategi ST
Strategi ini diciptakan dengan menggunakan kekuatan untuk menghindari, atau mengatasi dampak ancaman eksternal, yaitu antara lain :
a. Serangan hama dan penyakit datang pada saat tertentu, seperti pada musim panas tanaman akan sering terkena hama dan penyakit, sehingga nelayan dituntut untuk dapat mengatasi ancaman tersebut. Salah satunya dengan cara perencanaan pola tanam yang baik di setiap awal musim tanam membangun kerjasama dengan perusahaan lain untuk memperluas pasar, transportasi, dan menghadapi persaingan. Ancaman eksternal yang muncul dan senantiasa merongrong bisnis akan mudah teratasi jika dilakukan penggabungan kekuatan dari pelaku bisnis sejenis. Penggabungan kekuatan dimaksud adalah dilakukannya kerjasama antara koperasi atau pelaku bisnis sejenis sehingga persaingan dapat teratasi, perluasan pasar
dapat diwujudkan, biaya transportasi akan dapat direduksi sehingga menjadisehingga dapat mengatasi ancaman-ancaman yang ada lebih ringan dan kondisi lainnya yang tidak menciptakan kondisi bisnis yang lebih sulit dibandingkan sebelumnya.
b. Dengan adanya kerjasama pemerintah dan swasta untuk memanfaatkan infrastruktur pengolahan dan sarana promosi pengembangan budidaya rumput laut di kabupaten Maluku tenggara, masyarakat maupun pemerintah seyogyanya terlibat dalam upaya pengembangan produk unggulan dengan meningkatkan SDM sebagai aspek fundamental sehingga dapat mengatasi ancaman-ancaman yang ada
4.Strategi keempat – strategi WT
Strategi ini diciptakan untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancamanyaitu antara lain adalah sebagai berikut:
a. Dalam menghadapi ancaman serangan hama dan penyakit serta iklim yang tidak menentu maka nelayan harus memiliki pengetahuan yang memadai sehingga dapat melakukan pencegahannya.
b. Dalam usaha menjamin usaha budidaya rumput laut yang layak secara financial, perlu terus dilakukan upaya pemberdayaan nelayan pembudidaya sehingga dapat melaksanakan intensifikasi usaha dengan secara baik. Pemberdayaan nelayan pembudidaya dapat dilaksanakan melalui peningkatan kualitas SDM maupun bantuan-bantuan permodalan yang disediakan serta membangun kerjasama dengan perusahaan pengelolah lain dan juga dapat melakukan pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan pemerintah sehingga diharapkan dapat saling melengkapi antara satu dengan lainnya dan dapat mengatasi ancaman tersebut.