• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Strategi Perpustakaan STAIN Padangsidimpuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Contoh Kasus di Sektor Publik

2.1.5 Formulasi Strategi Perpustakaan STAIN Padangsidimpuan

Menurut Bryson, 2004 dan Prytherch, 1998 sebagaimana dikutip oleh Fahmi, 2011 Formulasi strategi terhadap isu - isu strategis dari analisis matriks SWOT dilakukan dengan memilih dan mengembangkan strategi yang berkaitan dengan isu - isu strategis yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya. Dari isu - isu strategis yang telah ditetapkan, maka perpustakaan STAIN Padangsidimpuan memilih dan mengembangkan formulasi strateginya yang dibagi kedalam dua kategori perencanaan strategis yaitu formulasi perencanaan strategis jangka pendek 3 tahun dan formulasi perencanaan strategis jangka panjang 5 tahun.

8 2.2 Contoh Kasus di Sektor Bisnis

Selain pada sektor publik, manajemen strategi juga sangat penting digunakan pada sektor bisnis karena menjadi acuan kemana arah perusahaan akan dibawa. Tujuan manajemen strategi di antaranya, yaitu untuk meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis yang ada, memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perubahan selera pasar, melakukan inovasi produk agar tetap dapat bersaing atau bahkan mengalahkan pesaing, serta mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan atau ketidaksesuaian di dalam pelaksanaan strategi.

2.2.1 Proses Manajemen Strategi

1. Menetapkan arah dan misi organisasi

Setiap organisasi pasti memiliki visi, misi, dan tujuan yang akan menentukan arah yang dituju organisasi. Tanpa adanya visi, misi, dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan tidak jelas dan mudah terombang-ambing baik dari pihak internal maupun eksternal.

2. Memahami lingkungan internal dan eksternal

Tujuan analisis lingkungan ialah agar dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan yang terjadi dan mempunyai kemampuan merespon berbagai isu krisis mengenai lingkungan yang berpengaruh bagi perusahaan.

3. Merumuskan strategi

Formulasi strategi melibatkan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan. Perumusan strategi ini meliputi analisa SWOT : mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan dan kekuatan internal serta menetapkan tujuan jangka panjang.

4. Mengimplementasikan Strategi

Dalam pengimplementasian strategi, perusahaan diharapkan menentukan atau merusmuskan tujuan perusahaan tahunan, memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan secara maksimal.

9

5. Evaluasi dan Pengawasan Strategi

Evaluasi dan pengawasan strategi bertujuan untuk menjaga mutu dan kualitas perusahaan serta mengukur efesiensi kinerja dari manajemen strategi yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.

2.2.2 Contoh Penerapan Manajemen Strategi pada Sektor Bisnis (PT. UNILEVER TBK)

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No.

14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.

Analisis SWOT pada PT. Unilever Tbk, meliputi:

a. Kekuatan (Strengths)

Strategi promosi produk PT. Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut.

PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)

Perencanaan yang baik dan kerjasama yang erat dengan para pemasok, konsumen, dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat penjualan

10

PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani

PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”.

Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.

b. Kelemahan (Weakness)

PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.

Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.

Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.

Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.

c. Kesempatan (Opportunies)

Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.

.Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan papua.

Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.

Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.

Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods

Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.

d. Ancaman (Threats)

11

Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.

Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Melemahnya daya beli konsumen

Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.

Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk.

12

DAFTAR PUSTAKA

Darmono., 2013. Pengembangan Manajemen Strategis Perpustakaan Sekolah. Materi

Pengembangan Perpustakaan SMK. Diakses di

http://perpustakaansmpn1mendoyo.weebly.com/uploads/4/0/3/8/40389453/manajemen_str ategis_perpustakaan_sekolah.pdf pada September 2022

Fahmi, Yusri., 2011. Perencanaan Strategis Perpustakaan Tesis. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya: Universitas Indonesia

Juwono, Onny., ANALISIS MANAJEMEN STRATEGIK PERUSAHAAN WARALABA (FRANCHISE) (STUDI KASUS DI RESTORAN CEPAT SAJI McDONALD’S).

Mutaqin, diki., Makalah Contoh Kasus Manajemen Strategi.

https://www.academia.edu/5752232/CONTOH_KASUS_MANAJEMEN_STRATEGI diakses pada September 2022

Sedarmayanti., 2014. Manajemen Strategis. Bandung: PT Refika Aditama

Dokumen terkait