• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.3 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan pembahasan ini adalah :

1. Mendeskripsikan penerapan manajemen strategis pada sektor publik.

2. Mendeskripsikan penerapan manajemen strategis pada sektor bisnis.

3 BAB II PEMBAHASAN

2.1 Contoh Kasus di Sektor Publik

Penerapan manajemen strategis pada sebuah organisasi dapat diterapkan dalam sebuah pengambilan keputusan manajerial dan kegiatan - kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi tersebut. Adapun kinerja jangka panjang yang dimaksud adalah:

1. Analisa lingkungan internal dan eksternal (dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui faktor - faktor yang secara internal berpotensi sebagai kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman eksternal)

2. Perumusan visi, misi dan tujuan organisasi

3. Identifikasi terhadap isu - isu strategis yang berkaitan langsung dengan kinerja dan pengembangan suatu organisasi

4. Formulasi strategi atau pemilihan strategi dari berbagai isu strategis yang telah diidentifikasi sebelumnya.

2.1.1 Gambaran umum Perpustakaan STAIN Padangsdimpuan

Contoh kasus yang diangkat adalah manajemen strategis pada Perpustakaan STAIN Padangsidimpuan. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Padangsidimpuan beralamat di Jalan Imam Bonjol Km. 4,5 Sihitang Kota Padangsidimpuan merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di wilayah Tapanuli bagian selatan dan pantai barat Sumatera Utara. Dimana secara kelembagaan STAIN Padangsidimpuan ini adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Kementrian Agama RI yang dipimpin oleh ketua yang bertanggunga jawab kepada Menteri Agama RI. Pembinaan STAIN Padangsidimpuan secara fungsional dilakukan oleh Direktur Jenderal Perguruan Tinggi Agama Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.

4

Dalam menjalankan kegiatannya, STAIN Padangsidimpuan dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh tiga orang pembantu ketua, yaitu Pembantu Ketua I (PK I) yang membantu ketua dalam bidang akademik (membantu memimpin pelaksanaan pendidikan, pengajaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat); Pembantu Ketua II (PK II) yang membantu ketua dalam bidang administrasi umum (memimpin pelaksanaan kegiatan bidan kepegawaian/ketenagaan, keuangan dan administrasi umum); dan Pembantu Ketua III (PK III) yang membantu di bidang pembinaan dan pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

Berbicara mengenai perpustakaan, struktur organisasi perpustakaan STAIN Padangsidimpuan bertanggung jawab kepada ketua STAIN Padangsidimpuan namun secara teknis operasional berada di bawah pembinaan Pembantu Ketua I. Secara singkat, perpustakaan STAIN Padangsidimpuan ini merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berfungsi sebagai unsur penunjang dalam pencapaian visi dan misi STAIN Padangsidimpuan dan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebagai UPT di bidang perpustakaan, perpustakaan STAIN Padangsidimpuan berperan sebagai perangkat kerja yang memberikan pelayanan, melestarikan serta menyebarkan ilmu pengetahuan yang ada dalam koleksi perpustakaan kepada khususnya seluruh civitas akademika STAIN Padangsidimpuan dan masyarakat umumnya.

2.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Perpustakaan STAIN Padangsidimpuan

Visi perpustakaan STAIN Padangsidimpuan adalah menjadikan perpustakaan STAIN Padangsidimpuan sebagai pusat informasi berbasis teknologi yang lengkap, mudah murah dan berkualitas dengan terys diperbarui sesuai dengan keperluan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi STAIN Padangsidimpuan khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Sedangkan Misi dari perpustakaan STAIN Padangsidimpuan antara lain :

Mendukung fungsi pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyakarat

Mengumpul, mengadakan dan mengolah bahan pustaka dengan mengutamakan faktor kerelevansian, ketersediaan, kemutakhiran dan kelestarian koleksi

5

Menyiapkan dan melaksanakan pelayanan dan penelusuran informasi perpustakaan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi (OPAC dan Internet)

Membangun Resource Sharing perpustakaan baik lokal, regional, nasional dan internasional

Merencanakan, mempromosikan dan mengimplementasikan serta mengevaluasi kegiatan perpustakaan dalam rangka proses penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi STAIN Padangsidimpuan

Menjadikan perpustakaan sebagai pusat deposit penerbitan hasil karya akademika (local content) STAIN Padangsidimpuan

Berdasarkan visi dan misi diatas, didapatkan sebuah tujuan perpustakaan STAIN Padangsidimpuan yakni sebagai berikut:

Meningkatkan mutu koleksi perpustakan dengan mempertimbangkan kerelevansian, ketersediaan, kemutakhiran dan kelestarian koleksi

Meningkatkan mutu layanan perpustakaan dengan pemanfaatan teknologi informasi berbasis sistem terintegrasi

Meningkatkan fasilitas kepada pengguna perpustakaan untuk dapat mengakses secara lebih tepat, cepat dan akurat

Meningkatkan mutu perpustakaan dengan keterlibatan secara aktif dalam forum kerjasama dan jaringan perpustakaan perguruan tinggi

Meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) perpustakaan 2.1.3 Analisis SWOT

Dari beberapa pengamatan, perpustakaan STAIN Padangsidimpuan secara internal memiliki banyak kelemahan. Namun dilihat secara eksternal terdapat beberapa peluang yang dapat diraih dan dipergunakan di masa mendatang disampung sejumlah ancaman atau kendala yang mesti dihadapi dan diantisipasi.

Adapun peluang perpustakaan STAIN Padangsidimpuan adalah sebagai berikut:

Adanya peningkatan jumlah pengguna terutama mahasiswa

Koleksi buku teks merupakan koleksi perpustakaan yang paling diminati

Minat terhadap akses informasi via internet mulai tumbuh di kalangan mahasiswa dan tenaga pengajar

6

Kebijakan mutasi pegawai baik dari maupun ke Perpustakaan STAIN Padangsidimpuan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan perpustakaan

Kebijakan tentang kewajiban kewajiban tenaga pengajat untuk menyerahkan setiap satu eksemplar karya tulisnya ke perpustakaan

Adanya perkembangan program studi yang berdampak pada peningkatan jumlah koleksi

Adanya perpustakaan sebagai acuan bagi mahasiswa dan tenaga pengajar dalam hal pemenuhan informasi bidang studi tertentu

Sedangkan ancaman yang mungkin dapat terjadi adalah :

Jumlah pengguna yang tidak sebanding dengan jumlah koleksi perpustakaan

Target dalam pemenuhan koleksi buku teks belum tercapai

Kurangnya ketersediaan fasilitas akses internet

Kebijakan yang berkaitan dengan mutasi pegawai dan penyerahan karya berubah atau bahkan tidak berjalan

Perubahan kurikulum program studi

Pengadaan koleksi masih sangat terbatas

Keamanan jaringan yang belum terjamin

Beralihnya pengguna dari kebutuhan akan koleksi bahan pustaka cetak ke informasi digital di internet

Tidak ada anggaran khusus untuk perpustakaan kecuali pengadaan buku setiap tahun

Jumlah anggaran sangat minim dan terbatas

2.1.4 Identifikasi terhadap Isu - Isu Strategis

Setelah melaksanakan perumusan strategi SWOT maka proses itu menghasilkan isu - isu strategis yang disusun berdasarkan kombinasi faktor internal dan eksternal perpustakaan, Berdasarkan analisis matriks SWOT yang telah dilakukan peneliti, dapat diidentifikasi sejumlah isu strategis yang merupakan kombinasi dasar yang dihasilkan matriks yaitu:

1. SO (Stregths - Opportunities) yaitu isu strategis yang dihasilkan dengan cara menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada, seperti melakukan pembinaan, pelatihan dan pendidikan SDM agar mampu mengelola informasi dan publikasi sejalan dengan teknologi informasi, melakukan penambahan koleksi perpustakaan STAIN Padangsidimpuan sesuai dengan kebutuhan pengguna dan meningkatkan efketifitas

7

penggunaan gedung perpustakaan STAIN Padangsidimpuan, melakukan perawatan koleksi dan sarana serta meningkatkan mutu layanan perpustakaan.

2. ST (Strengths - Threats) isu strategis yang dihasilkan dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman atau kendala yang dihadapi, seperti mengantisipasi pertumbuhan jumlah pengguna dengan meningkatkan pengadaan koleksi rutin setiap tahun, melakukan pengelolaan koleksi bahan pustaka dengan menggunakan teknologi informasi secara optimal, meningkatkan mutu dan layanan perpustakaan, serta memanfaatkan keuangan perpustakaan dengan efektif dan edisien dalam menunjang kegiatan operasional perpustakaan.

3. WO (Weaknesses - Opportunities) yaitu isu strategis yang dihasilkan dengan cara memanfaatkan peluang yang ada untuk menanggulangi kelemahan internal yang ada, seperti menambah jumlah taf sesuai dengan kompetensi dan beban kerja, membuat kebijakan tertulis, menyediakan fasilitas perangkat komputer untuk layanan teknis dan pengguna di perpustakaan, menyediakan layanan-layanan baru di perpustakaan serta memberlakukan peraturan peminjaman koleksi secara ketat dan tegas.

4. WT (Weaknesses - Threats) yaitu isu strategis yang dihasilkan dengan cara memperkecil atau meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman yang dihadapi, seperti menyusun SOP perpustakaan STAIN Padangsidimpuan, menjalin hubungan kerjasama dengan perpustakaan perguruan tinggi lain, dan pemanfaatan teknologi informasi sesuai dengan kepentingan yang ada.

2.1.5 Formulasi Strategi Perpustakaan STAIN Padangsidimpuan

Menurut Bryson, 2004 dan Prytherch, 1998 sebagaimana dikutip oleh Fahmi, 2011 Formulasi strategi terhadap isu - isu strategis dari analisis matriks SWOT dilakukan dengan memilih dan mengembangkan strategi yang berkaitan dengan isu - isu strategis yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya. Dari isu - isu strategis yang telah ditetapkan, maka perpustakaan STAIN Padangsidimpuan memilih dan mengembangkan formulasi strateginya yang dibagi kedalam dua kategori perencanaan strategis yaitu formulasi perencanaan strategis jangka pendek 3 tahun dan formulasi perencanaan strategis jangka panjang 5 tahun.

8 2.2 Contoh Kasus di Sektor Bisnis

Selain pada sektor publik, manajemen strategi juga sangat penting digunakan pada sektor bisnis karena menjadi acuan kemana arah perusahaan akan dibawa. Tujuan manajemen strategi di antaranya, yaitu untuk meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis yang ada, memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perubahan selera pasar, melakukan inovasi produk agar tetap dapat bersaing atau bahkan mengalahkan pesaing, serta mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan atau ketidaksesuaian di dalam pelaksanaan strategi.

2.2.1 Proses Manajemen Strategi

1. Menetapkan arah dan misi organisasi

Setiap organisasi pasti memiliki visi, misi, dan tujuan yang akan menentukan arah yang dituju organisasi. Tanpa adanya visi, misi, dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan tidak jelas dan mudah terombang-ambing baik dari pihak internal maupun eksternal.

2. Memahami lingkungan internal dan eksternal

Tujuan analisis lingkungan ialah agar dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan yang terjadi dan mempunyai kemampuan merespon berbagai isu krisis mengenai lingkungan yang berpengaruh bagi perusahaan.

3. Merumuskan strategi

Formulasi strategi melibatkan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan. Perumusan strategi ini meliputi analisa SWOT : mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan dan kekuatan internal serta menetapkan tujuan jangka panjang.

4. Mengimplementasikan Strategi

Dalam pengimplementasian strategi, perusahaan diharapkan menentukan atau merusmuskan tujuan perusahaan tahunan, memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan secara maksimal.

9

5. Evaluasi dan Pengawasan Strategi

Evaluasi dan pengawasan strategi bertujuan untuk menjaga mutu dan kualitas perusahaan serta mengukur efesiensi kinerja dari manajemen strategi yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.

2.2.2 Contoh Penerapan Manajemen Strategi pada Sektor Bisnis (PT. UNILEVER TBK)

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No.

14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.

Analisis SWOT pada PT. Unilever Tbk, meliputi:

a. Kekuatan (Strengths)

Strategi promosi produk PT. Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut.

PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)

Perencanaan yang baik dan kerjasama yang erat dengan para pemasok, konsumen, dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat penjualan

10

PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani

PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”.

Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.

b. Kelemahan (Weakness)

PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.

Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.

Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.

Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.

c. Kesempatan (Opportunies)

Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.

.Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan papua.

Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.

Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.

Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods

Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.

d. Ancaman (Threats)

11

Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.

Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Melemahnya daya beli konsumen

Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.

Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk.

12

DAFTAR PUSTAKA

Darmono., 2013. Pengembangan Manajemen Strategis Perpustakaan Sekolah. Materi

Pengembangan Perpustakaan SMK. Diakses di

http://perpustakaansmpn1mendoyo.weebly.com/uploads/4/0/3/8/40389453/manajemen_str ategis_perpustakaan_sekolah.pdf pada September 2022

Fahmi, Yusri., 2011. Perencanaan Strategis Perpustakaan Tesis. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya: Universitas Indonesia

Juwono, Onny., ANALISIS MANAJEMEN STRATEGIK PERUSAHAAN WARALABA (FRANCHISE) (STUDI KASUS DI RESTORAN CEPAT SAJI McDONALD’S).

Mutaqin, diki., Makalah Contoh Kasus Manajemen Strategi.

https://www.academia.edu/5752232/CONTOH_KASUS_MANAJEMEN_STRATEGI diakses pada September 2022

Sedarmayanti., 2014. Manajemen Strategis. Bandung: PT Refika Aditama

Dokumen terkait