• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fraud Risk Assessment

Dalam dokumen BAB 2 KAJIAN PUSTAKA (Halaman 36-43)

FRAUD TRIANGLE THEORY

2.3.3 Fraud Risk Assessment

Memeriksa kecurangan (fraud auditing) sangat diperlukan sebelum auditor dapat mendeteksi kecurangan yang terjadi. Tujuan diadakannya pendeteksian kecurangan adalah untuk memberikan respon atas kecurangan yang terjadi dan merupakan salah satu pendekatan yang proaktif terhadap kecurangan tersebut. Dalam tahap perencanaan audit, sebelumnya auditor harus menentukan tipe dan ukuran resiko kecurangan. Hal tersebut dapat ditentukan dengan melaksanakan penilaian atas resiko kecurangan (fraud risk assessment). Kecurangan sejatinya dapat diungkapkan, namun sangat bergantung pada ruang lingkup audit dan desain penilaian resiko kecurangan (Suprajadi, 2009).

48 2.4 Penelitian terdahulu

Dalam bagian ini penulis akan mengulas sedikit mengenai penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya untuk membandingkan isi serta model penelitian yang penulis lakukan. Berikut ulasan mengenai penelitian terdahulu yang masih berkaitan dengan topik penelitian penulis.

Ismail Dwi Saputra (2013) dalam penelitiannya untuk memenuhi persyaratan tugas akhir, tentang analisis pengelolaan retribusi parkir di Kota Makassar (studi kasus di Perusahaan Daerah Parkir Makassar Raya). Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan retribusi parkir di Kota Makassar apa saja hambatan yang di alami dalam pengelolaannya selama ini, mekanisme pemungutan, setoran hingga tiba pada proses penerimaan menjadi PAD yang bermuara / bermanfaat bagi pembangunan Kota Makassar. Hasil dari penelitian tersebut bahwa pengelolaan retribusi parkir sudah cukup baik tetapi belum optimal, ditunjukkan dari penerimaan retribusi tiap tahunnya terutama dalam 5 tahun terakhir yang meningkat tetapi kontribusi retribusi parkir terhadap pendapatan asli daerah (PAD) cenderung mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan masih ditemukan beberapa kendala yang menghambat pengelolaan retribusi parkir yang dihadapi PD Parkir Makassar Raya terutama dalam hal pemungutan retribusi parkir (Saputra, 2013). Dalam penelitian tersebut tidak membahas mengenai upaya optimalisasi pengendalian dan tidak pula membahas mengenai fraud secara mendalam

49

hanya terfokus kepada proses pengelolaan retribusi hingga digunakan sebagai PAD saja.

Anandita Arintyas Putri, Moch. Dzulkirom A.R., Muhammad Saifi (2014) dalam penelitiannya membahas mengenai evaluasi sistem pemungutan pajak restoran dan retribusi parkir sebagai upaya mendukung pengendalian intern (studi pada Dinas Pendapatan Kota Batu dan Dinas Perhubungan Kota Batu). Tujuan penelitian tersebut adalah menganalisis sistem pemungutan pajak restoran dan retribusi parkir serta menganalisis pengendalian intern terhadap sistem yang dijalankan oleh Dinas Pendapatan dan Dinas Perhubungan Kota Batu, dimana hasil dari penelitian tersebut adalah rekomendasi survey potensi baru dan perbaikan sistem yang dilaksanakan. Bentuk evaluasi yang terdapat dalam penelitian tersebut meliputi lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan, sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern Peraturan Pemerintah (SPIP) Nomor 60 Tahun 2008. Kesimpulan dan hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa hasil evaluasi pengendalian intern pada Dinas Pendapatan dan Dinas Perhubungan Kota Batu, masih terdapat beberapa formulir yang masih kurang jumlahnya, sarana dan prasarana kantor yang masih kurang memadai. Berdasarkan evaluasi sistem pemungutan pajak restoran dan retribusi parkir, juga masih terdapat beberapa hal yang belum sesuai dengan lima unsur pengendalian intern yang terdapat pada Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 (Putri & Saifi, 2014).

50

Sarwendah Suciati, Siti Ragil Handayani, Raden Rustam Hidayat (2013) dalam penelitiannya membahas mengenai evaluasi sistem pengendalian intern atas pemungutan retribusi parkir (studi kasus pada Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo). Fokus dari penelitian tersebut adalah pengendalian intern dalam sistem pemungutan retribusi di Kantor Dinas Perhubungan Kota Sidoarjo dan sistem dan prosedur dalam pemungutan retribusi parkir. Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui penerapan sistem pemungutan retribusi parkir dan mengetahui pengendalian intern atas sistem pemungutan retribusi parkir di Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan hasil analisis kualitatif diketahui bahwa sistem pemungutan retribusi parkir pada Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo terdapat dua cara, yakni dipungut di tempat (tidak berlangganan) dan dipungut berlangganan. Masih terdapat beberapa kekurangan yang belum menunjukkan pengendalian intern yang baik yaitu terdapat perangkapan tugas pada Koordinator Penyimpan Barang yang merangkap sebagai Bendahara Penerima dan Penyetor, formulir yang digunakan masih kurang lengkap seperti tidak adanya Kartu Persediaan dan Tanda Setor Uang (Suciati, Handayani, & Hidayat, 2013).

Indra Safawi, Sujianto, dan Zaili Rusli (2012) penelitian yang dilakukan oleh Indra Safawi dkk membahas tentang implementasi kebijakan retribusi parkir tepi jalan. Adapun penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi Retribusi Parkir Tepi Jalan di Kota Dumai. Hasil penelitian

51

menunjukkan bahwa implementasi kebijakan retribusi parkir tepi jalan belum dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang inginkan, yakni untuk menciptakan keteraturan dalam perparkiran tepi jalan dan menghasilkan penerimaan yang dapat menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah yang besar. Hal ini dipengaruhi oleh faktor sumber daya, disposisi, struktur birokrasi dan isi kebijakan (Safawi, Indra, Sujianto, 2012).

Sheila Ratna Dewi (2013) dalam penelitiannya mengenai peranan retribusi parkir dalam meningkatkan pendapatan asli daerah kota magelang bertujuan untuk mengetahui kontribusi retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Magelang dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Magelang dalam mengoptimalkan penerimaan dari retribusi parkir. Hasil dari penelitian tersebut bahwa retribusi parkir setiap tahunnya dapat melebih target sehingga membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Magelang, tetapi dalam penyelenggaraan perparkiran juga masih banyak ditemukan masalah seperti juru parkir yang tidak memberikan karcis parkir, kurang tertibnya lokasi parkir, dan juru parkir yang tidak memahami aturan yang berlaku. Dengan adanya masalah tersebut, diberikan solusi seperti melakukan pengawasan rutin dan audit rutin kepada pengelola parkir oleh Pemerintah Daerah, melakukan pembinaan terhadap petugas parkir, mengadakan evaluasi kepada seluruh juru parkir dan pengelola parkir, mengadakan pengawasan dan pengendalian di lapangan dan menaikkan target retribusi (Dewi, 2013).

52

Yusti Aprilian Adi (2010) melakukan penelitian dengan judul implementasi strategi peningkatan retribusi parkir di kota Cilegon. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi strategi peningkatan retribusi parkir di UPTD Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Cilegon. Adapun pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah lebih kepada strategi manajemen. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa implementasi strategi peningkatan retribusi parkir di kota Cilegon kurang optimal, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal yakni adanya keterlibatan pihak kedua dalam pengelolaan retribusi parkir sehingga mempengaruhi pendapatan retribusi. Sedangkan faktor internalnya antara lain tidak adanya program dalam upaya peningkatan retribusi parkir, kurangnya kualitas dan kuantitas pegawai, peraturan yang mengatur tentang retribusi parkir sudah tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, kurangnya koordinasi antar stakeholder, gaya kepemimpinan UPTD perparkiran kurang mampu menggerakan dan memotivasi pegawainya, dan yang terakhir nilai-nilai bersama UPTD kurang digunakan secara optimal untuk meningkatkan kinerja pegawainya (Adi, 2010).

Dwi Handoyo Miharjo (2014) dalam penelitiannya guna memenuhi tugas akhir, membahas mengenai kajian pengungkapan symptoms of fraud dan peran Badan Pemeriksa Keuangan sebagai internal auditor dalam pendeteksian serta pencegahan fraud (Studi Kasus Jembatan Timbang UPPKB Kalitirto Sleman Yogyakarta). Dari hasil penelitian tersebut

53

disimpulkan bahwa peluang untuk melakukan kecurangan yang berbentuk pungutan liar di Jembatan Timbang Kalitirto cukup terbuka. Hal ini didukung dengan masih lemahnya pengawasan dan lemahnya pengendalian internal. Khususnya Badan Pemeriksa Keuangan yang melakukan prosedur audit hanya dengan menggunakan sampel. Padahal di Provinsi Yogyakarta Jembatan timbang hanya terdapat 3unit. Dari segi supir angkutan barang juga terlihat kurangnya pengetahuan mengenai prosedur Jembatan Timbang dan biaya pengenaan denda dan tilang (Miharjo, 2014).

Setelah membandingkan topik dari penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian terdahulu, maka dapat diketahui persamaan dan perbedaannya, ditinjau dari fokus penelitian, tujuan penelitian, objek penelitian, dan hasil penelitian. Terdapat penelitian di atas yang membahas mengenai pengelolaan retribusi parkir, namun tidak berfokus kepada upaya optimalisasi pengendalian dan sedikit yang membahas mengenai fraud secara mendalam. Beberapa penelitian membahas mengenai upaya optimalisasi penerimaan kontribusi dan peranan retribusi terhadap PAD. Adapula yang membahas pengendalian dalam pengelolaan retribusi ditinjau dari sistem informasi akuntansinya. Penelitian yang dilakukan Dwi Handoyo hampir memiliki kesamaan dengan yang dilakukan penulis, tetapi objek penelitian berbeda, ia melakukan penelitian di jembatan timbang dan menggunakan peran auditor internal pemerintah, sedangkan penulis melakukan penelitian di Dishubkominfo kabupaten Sleman khususnya seksi perparkiran tanpa melibatkan peran auditor internal pemerintah hanya

54

menganalisis data dari hasil wawancara dengan petugas Dishubkominfo yang bersangkutan serta pelaksana pemungutan retribusi di lapangan yakni juru parkir.

Dalam dokumen BAB 2 KAJIAN PUSTAKA (Halaman 36-43)

Dokumen terkait