• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gerakan I Elemen Gerakan II Elemen Gerakan III Elemen Gerakan I Elemen Gerakan II Elemen Gerakan III 12,2 Kg 1 7 6 11 7 8 11 2 7 6 10 7 6 10 15,3 Kg 1 7 6 11 8 9 11 2 8 6 11 7 6 11 19 Kg 1 9 8 11 8 9 10 2 9 9 11 8 9 10

5.2.2. Penilaian Postur Kerja untuk Operator 2

Penilaian selanjutnya dilakukan untuk Operator yang kedua dengan ketiga variasi berat beban, dan frekuensi pengangkatan kotak yang sama.

5.2.2.1. Penilaian REBA untuk berat beban 12,2 Kg dan frekuensi 12 kali A. Elemen Gerakan I

Penilaian REBA adalah sebagai berikut: Grup A:

1. Batang tubuh (trunk)

Batang tubuh pada proses kerja ini membungkuk sebesar 20º (ke depan) maka skor adalah 2.

2. Leher (neck)

Pada proses ini leher operator dengan sudut 10º, sehingga skor adalah 1. 3. Kaki (legs)

Posisi kaki normal/seimbang sehingga skornya adalah 1. 4. Beban (load)

Beban yang dibawa memiliki berat > 10 Kg sehingga skornya adalah 2 dan karena perlu kekuatan cepat untuk membawa beban maka ditambah +1, sehingga total skornya adalah 2+1 = 3

Grup B:

1. Lengan atas (upper arm)

Pergerakan lengan atas saat mengangkat kotak adalah 40º, sehingga skornya adalah 2

2. Lengan bawah (lower arm)

Lengan bawah pada proses ini memungkinkan pergerakan 60-100º sehingga skornya 1.

3. Pergelangan tangan (wrist)

Pergelangan tangan >15º ke atas sehingga skornya 2. 4. Coupling

Dalam hal ini benda yang diangkat berupa kotak sehingga tidak ada pegangan tangan yang terdapat pada sisi kotak, sehingga skor untuk coupling adalah 3.

Pada tahap bekerja terjadi tindakan yang menyebabkan jangkauan yang besar dan cepat pada postur (tidak stabil) sehingga penilaian terhadap postur tersebut adalah ketidakstabilan dengan skor +1.

Dengan demikian, hasil penilaian untuk tabel A adalah 2 + 3 = 5, hasil penilaian untuk tabel B adalah 2+3 = 5, hasil penilaian untuk tabel C adalah 6. Dengan demikian, skor akhir REBA adalah 6 + 1 = 7, dimana artinya perlu ada tindak lanjut untuk perbaikan karena level resiko adalah sedang.

B. Elemen Gerakan II

Penilaian REBA adalah sebagai berikut: Grup A:

1. Batang tubuh (trunk)

Batang tubuh pada proses kerja ini adalah normal/seimbang sehingga skornya adalah 1.

2. Leher (neck)

Pada proses ini leher operator dengan sudut 0º, sehingga skor adalah 1. 3. Kaki (legs)

Posisi kaki normal/seimbang sehingga skornya adalah 1. 4. Beban (load)

Beban yang dibawa memiliki berat > 10 Kg sehingga skornya adalah 2 dan karena perlu kekuatan cepat untuk membawa beban maka ditambah +1, sehingga total skornya adalah 2+1 = 3

Grup B:

1. Lengan atas (upper arm)

Pergerakan lengan atas saat mengangkat kotak adalah 60º, sehingga skornya 3.

2. Lengan bawah (lower arm)

Lengan bawah pada proses ini memungkinkan pergerakan 95º sehingga skornya 1.

3. Pergelangan tangan (wrist)

Pergelangan tangan >15º ke atas sehingga skornya 2.

4. Coupling

Dalam hal ini benda yang diangkat berupa kotak sehingga tidak ada pegangan tangan yang terdapat pada sisi kotak, sehingga skor untuk coupling adalah 3.

5. Aktivitas Skor

Pada tahap bekerja terjadi tindakan yang menyebabkan jangkauan yang besar dan cepat pada postur (tidak stabil) sehingga penilaian terhadap postur tersebut adalah ketidakstabilan dengan skor +1.

Dengan demikian, hasil penilaian untuk tabel A adalah 1 + 3 = 4, hasil penilaian untuk tabel B adalah 4 + 3 = 7, hasil penilaian untuk tabel C adalah 7. Dengan demikian, skor akhir REBA adalah 7 + 1 = 8, dimana artinya segera tindak lanjut untuk perbaikan karena level resiko adalah tinggi.

C. Elemen Gerakan III

Penilaian REBA adalah sebagai berikut: Grup A:

1. Batang tubuh (trunk)

Batang tubuh pada proses kerja ini adalah membungkuk sampai pada posisi kembali normal yaitu pada 550 sehingga skornya adalah 3 dengan batang tubuh bungkuk sehingga perlu ditambah skor +1. Total skornya adalah 4.

2. Leher (neck)

Pada proses ini leher operator dengan sudut 10-0º, sehingga skor adalah 1. 3. Kaki (legs)

Posisi kaki normal/seimbang sehingga skornya adalah 1, tetapi sudut pada lutut berada antara 30-600, sehingga perlu dtambahkan +1. Total skornya adalah 2.

4. Beban (load)

Beban yang dibawa memiliki berat > 10 Kg sehingga skornya adalah 2 dan karena perlu kekuatan cepat untuk membawa beban maka ditambah +1, sehingga total skornya adalah 2+1 = 3

Grup B:

6. Lengan atas (upper arm)

Pergerakan lengan atas saat menurunkan kotak adalah 30º, sehingga skornya adalah 2.

7. Lengan bawah (lower arm)

Lengan bawah pada proses ini memungkinkan pergerakan > 60º sehingga skornya 2.

8. Pergelangan tangan (wrist)

Pergelangan tangan >15º ke atas sehingga skornya 2. 9. Coupling

Dalam hal ini benda yang diangkat berupa kotak sehingga tidak ada pegangan tangan yang terdapat pada sisi kotak, sehingga skor untuk coupling adalah 3.

10.Aktivitas Skor

Pada tahap bekerja terjadi tindakan yang menyebabkan jangkauan yang besar dan cepat pada postur (tidak stabil) sehingga penilaian terhadap postur tersebut adalah ketidakstabilan dengan skor +1.

Dengan demikian, hasil penilaian untuk tabel A adalah 5 + 3 = 8, hasil penilaian untuk tabel B adalah 3 + 3 = 6, hasil penilaian untuk tabel C adalah 10. Dengan demikian, skor akhir REBA adalah 10 + 1 = 11, dimana

artinya sekarang juga harus ada tindak lanjut untuk perbaikan karena level resiko adalah sangat tinggi.

5.2.2.2. Penilaian REBA untuk berat beban 15,3 Kg dan frekuensi 12 kali A. Elemen Gerakan I

Penilaian REBA adalah sebagai berikut: Grup A:

1. Batang tubuh (trunk)

Batang tubuh pada proses kerja ini membungkuk sebesar 20º (ke depan) maka skor adalah 2.

2. Leher (neck)

Pada proses ini leher operator dengan sudut 10º, sehingga skor adalah 1. 3. Kaki (legs)

Posisi kaki normal/seimbang sehingga skornya adalah 1.

4. Beban (load)

Beban yang dibawa memiliki berat > 10 Kg sehingga skornya adalah 2 dan karena perlu kekuatan cepat untuk membawa beban maka ditambah +1, sehingga total skornya adalah 2+1 = 3

Grup B:

Pergerakan lengan atas saat menjangkau kotak adalah 40º, sehingga skornya adalah 2 dan ditambah +1 karena lengan bengkok, total skor adalah 3.

2. Lengan bawah (lower arm)

Lengan bawah pada proses ini memungkinkan pergerakan 50º sehingga skornya 2.

3. Pergelangan tangan (wrist)

Pergelangan tangan >15º ke atas sehingga skornya 2. 4. Coupling

Dalam hal ini benda yang diangkat berupa kotak sehingga tidak ada pegangan tangan yang terdapat pada sisi kotak, sehingga skor untuk coupling adalah 3.

5. Aktivitas Skor

Pada tahap bekerja terjadi tindakan yang menyebabkan jangkauan yang besar dan cepat pada postur (tidak stabil) sehingga penilaian terhadap postur tersebut adalah ketidakstabilan dengan skor +1.

Dengan demikian, hasil penilaian untuk tabel A adalah 2 + 3 = 5, hasil penilaian untuk tabel B adalah 5 + 3 = 8, hasil penilaian untuk tabel C adalah 8. Dengan demikian, skor akhir REBA adalah 8+1 = 9, dimana artinya segera ada tindak lanjut untuk perbaikan karena level resiko adalah tinggi.

B. Elemen Gerakan II

Grup A:

1. Batang tubuh (trunk)

Batang tubuh pada proses kerja ini adalah normal/seimbang sehingga skornya adalah 1.

2. Leher (neck)

Pada proses ini leher operator dengan sudut 0º, sehingga skor adalah 1. 3. Kaki (legs)

Posisi kaki normal/seimbang sehingga skornya adalah 1. 4. Beban (load)

Beban yang dibawa memiliki berat > 10 Kg sehingga skornya adalah 2 dan karena perlu kekuatan cepat untuk membawa beban maka ditambah +1, sehingga total skornya adalah 2+1 = 3

Grup B:

1. Lengan atas (upper arm)

Pergerakan lengan atas saat mengangkat kotak adalah 40º, sehingga skornya 2 dan ditambah +1 karena lengan bengkok, total skor adalah 3. 2. Lengan bawah (lower arm)

Lengan bawah pada proses ini memungkinkan pergerakan 95º sehingga skornya 1.

3. Pergelangan tangan (wrist)

Pergelangan tangan >15º ke atas sehingga skornya 2. 4. Coupling

Dalam hal ini benda yang diangkat berupa kotak sehingga tidak ada pegangan tangan yang terdapat pada sisi kotak, sehingga skor untuk coupling adalah 3.

5. Aktivitas Skor

Pada tahap bekerja terjadi tindakan yang menyebabkan jangkauan yang besar dan cepat pada postur (tidak stabil) sehingga penilaian terhadap postur tersebut adalah ketidakstabilan dengan skor +1.

Dengan demikian, hasil penilaian untuk tabel A adalah 1 + 3 = 4, hasil penilaian untuk tabel B adalah 4 + 3 = 7, hasil penilaian untuk tabel C adalah 8. Dengan demikian, skor akhir REBA adalah 8 + 1 = 9, dimana artinya segera tindak lanjut untuk perbaikan karena level resiko adalah tinggi.

C. Elemen Gerakan III

Penilaian REBA adalah sebagai berikut: Grup A:

1. Batang tubuh (trunk)

Batang tubuh pada proses kerja ini adalah membungkuk sampai pada posisi kembali normal yaitu pada 500 sehingga skornya adalah 3 dengan batang tubuh bungkuk sehingga perlu ditambah skor +1. Total skornya adalah 4.

Pada proses ini leher operator dengan sudut 10º, sehingga skor adalah 1. 3. Kaki (legs)

Posisi kaki normal/seimbang sehingga skornya adalah 1, tetapi sudut pada lutut berada antara 30-600, sehingga perlu dtambahkan +1. Total skornya adalah 2.

4. Beban (load)

Beban yang dibawa memiliki berat > 10 Kg sehingga skornya adalah 2 dan karena perlu kekuatan cepat untuk membawa beban maka ditambah +1, sehingga total skornya adalah 2+1 = 3

Grup B:

1. Lengan atas (upper arm)

Pergerakan lengan atas saat menurunkan kotak adalah 30º, sehingga skornya adalah 2.

2. Lengan bawah (lower arm)

Lengan bawah pada proses ini memungkinkan pergerakan 120º sehingga skornya 2.

3. Pergelangan tangan (wrist)

Pergelangan tangan >15º ke atas sehingga skornya 2. 4. Coupling

Dalam hal ini benda yang diangkat berupa kotak sehingga tidak ada pegangan tangan yang terdapat pada sisi kotak, sehingga skor untuk coupling adalah 3.

5. Aktivitas Skor

Pada tahap bekerja terjadi tindakan yang menyebabkan jangkauan yang besar dan cepat pada postur (tidak stabil) sehingga penilaian terhadap postur tersebut adalah ketidakstabilan dengan skor +1.

Dengan demikian, hasil penilaian hasil penilaian untuk tabel C adalah 10. Dengan demikian, skor akhir REBA adalah 10 + 1 = 11, dimana artinya sekarang juga harus ada tindak lanjut untuk perbaikan karena level resiko adalah sangat tinggi.

5.2.2.3. Penilaian REBA untuk berat beban 19 Kg dan frekuensi 12 kali A. Elemen Gerakan I

Penilaian REBA adalah sebagai berikut: Grup A:

1. Batang tubuh (trunk)

Batang tubuh pada proses kerja ini membungkuk sebesar 20º (ke depan) maka skor adalah 2.

2. Leher (neck)

Pada proses ini leher operator dengan sudut 30º, sehingga skor adalah 2. 3. Kaki (legs)

Posisi kaki normal/seimbang sehingga skornya adalah 1. 4. Beban (load)

Beban yang dibawa memiliki berat > 10 Kg sehingga skornya adalah 2 dan karena perlu kekuatan cepat untuk membawa beban maka ditambah +1, sehingga total skornya adalah 2+1 = 3

Grup B:

1. Lengan atas (upper arm)

Pergerakan lengan atas saat mengangkat kotak adalah 40º, sehingga skornya adalah 2 dan +1 karena lengan bengkok, maka total skornya 3. 2. Lengan bawah (lower arm)

Lengan bawah pada proses ini memungkinkan pergerakan 50º sehingga skornya 2.

3. Pergelangan tangan (wrist)

Pergelangan tangan >15º ke atas sehingga skornya 2. 4. Coupling

Dalam hal ini benda yang diangkat berupa kotak sehingga tidak ada pegangan tangan yang terdapat pada sisi kotak sehingga skor untuk coupling adalah 3.

5. Aktivitas Skor

Pada tahap bekerja terjadi tindakan yang menyebabkan jangkauan yang besar dan cepat pada postur (tidak stabil) sehingga penilaian terhadap postur tersebut adalah ketidakstabilan dengan skor +1.

Dengan demikian, hasil penilaian untuk tabel A adalah 3 + 3 = 6, hasil penilaian untuk tabel B adalah 5 + 3 = 8, hasil penilaian untuk tabel C adalah 9. Dengan demikian, skor akhir REBA adalah 9 + 1 = 10, dimana artinya segera diperbaiki karena level resiko adalah tinggi.

B. Elemen Gerakan II

Penilaian REBA adalah sebagai berikut: Grup A:

1. Batang tubuh (trunk)

Batang tubuh pada proses kerja ini adalah membungkuk 30º sehingga skornya adalah 3.

2. Leher (neck)

Pada proses ini leher operator dengan sudut 20º, sehingga skor adalah 2. 3. Kaki (legs)

Posisi kaki normal/seimbang sehingga skornya adalah 1. 4. Beban (load)

Beban yang dibawa memiliki berat > 10 Kg sehingga skornya adalah 2 dan karena perlu kekuatan cepat untuk membawa beban maka ditambah +1, sehingga total skornya adalah 2+1 = 3.

Grup B:

1. Lengan atas (upper arm)

Pergerakan lengan atas saat mengangkat kotak adalah 50º, sehingga skornya adalah 3.

2. Lengan bawah (lower arm)

Lengan bawah pada proses ini memungkinkan pergerakan 65º sehingga skornya 1.

3. Pergelangan tangan (wrist)

Pergelangan tangan >15º ke atas sehingga skornya 2. 4. Coupling

Dalam hal ini benda yang diangkat berupa kotak sehingga tidak ada pegangan tangan yang terdapat pada sisi kotak, sehingga skor untuk coupling adalah 3.

5. Aktivitas Skor

Pada tahap bekerja terjadi tindakan yang menyebabkan jangkauan yang besar dan cepat pada postur (tidak stabil) sehingga penilaian terhadap postur tersebut adalah ketidakstabilan dengan skor +1.

Dengan demikian, hasil penilaian untuk tabel A adalah 4 + 3 = 7, hasil penilaian untuk tabel B adalah 2 + 3 = 5, hasil penilaian untuk tabel C adalah 9. Dengan demikian, skor akhir REBA adalah 9 + 1 = 10, dimana artinya segera untuk perbaikan karena level resiko adalah tinggi.

C. Elemen Gerakan III

Penilaian REBA adalah sebagai berikut: Grup A:

1. Batang tubuh (trunk)

Batang tubuh pada proses kerja ini adalah membungkuk sampai pada posisi kembali normal yaitu pada 700 sehingga skornya adalah 4 dengan

batang tubuh bungkuk sehingga perlu ditambah skor +1. Total skornya adalah 5.

2. Leher (neck)

Pada proses ini leher operator dengan sudut 10º, sehingga skor adalah 1. 3. Kaki (legs)

Posisi kaki normal/seimbang sehingga skornya adalah 1, tetapi sudut pada lutut berada antara 30-600, sehingga perlu dtambahkan +1. Total skornya adalah 2.

4. Beban (load)

Beban yang dibawa memiliki berat > 10 Kg sehingga skornya adalah 2 dan karena perlu kekuatan cepat untuk membawa beban maka ditambah +1, sehingga total skornya adalah 2+1 = 3

Grup B:

1. Lengan atas (upper arm)

Pergerakan lengan atas saat menurunkan kotak adalah 15º, sehingga skornya adalah 1 dan +1 karena lengan bengkok, maka total skornya 2. 2. Lengan bawah (lower arm)

Lengan bawah pada proses ini memungkinkan pergerakan 25º sehingga skornya 2.

3. Pergelangan tangan (wrist)

Pergelangan tangan >15º ke atas sehingga skornya 2 4. Coupling

Dalam hal ini benda yang diangkat berupa kotak sehingga tidak ada pegangan tangan yang terdapat pada sisi kotak, sehingga skor untuk coupling adalah 3.

5. Aktivitas Skor

Pada tahap bekerja terjadi tindakan yang menyebabkan jangkauan yang besar dan cepat pada postur (tidak stabil) sehingga penilaian terhadap postur tersebut adalah ketidakstabilan dengan skor +1.

Dengan demikian, hasil penilaian hasil penilaian untuk tabel C adalah 10. Dengan demikian, skor akhir REBA adalah 10 + 1 = 11, dimana artinya sekarang juga harus ada tindak lanjut untuk perbaikan karena level resiko adalah sangat tinggi.

Penilaian untuk masing-masing beban pada grup A dan grup B dan tabel C dilakukan seperti pada uraian di atas sesuai dengan tiga elemen gerakan dan total skor akhir REBA untuk operator 2 dapat dilihat pada tabel 5.2.

5.2.3. Penilaian Total Skor REBA untuk Operator 1 dan Operator 2

Dari hasil keseluruhan penilaian total skor REBA untuk kedua operator berdasarkan elemen gerakan untuk setiap beban dan frekuensi pengangkatan selanjutnya dianalisa dengan metode ANAVA dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.2. Total Skor REBA untuk Operator 1 dan Operator 2

Penilaian untuk frekuensi 24 kali, 36 kali, dan 72 kali terhadap kedua operator dilakukan dengan menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment), sehingga hasil skornya dapat dilihat pada tabel 5.2. di atas dan untuk uraian penilaian skornya dapat dilihat pada lampiran 3.

5.3. Perhitungan Pengaruh Beban Kerja, Elemen Gerakan dan Frekuensi Terhadap Skor REBA dengan Menggunakan Metode ANAVA

Dari data hasil total skor REBA (Rapid Entire Body Assessment) di atas maka dapat diketahui bahwa kombinasi perlakuan terdiri dari tiga buah variabel A (Frekuensi), B (Elemen Gerakan Kerja), dan C (Berat Beban) dan merupakan eksperimen faktorial 3 X 3 X 3 dengan desain acak sempurna, dalam hal ini telah didapatkan yaitu nilai skor REBA dari kedua operator.

Daftar ANAVA (Analisis Varians) untuk hasil observasi eksperimen faktorial 3 x 3 x 3 dapat dilihat pada tabel 5.3. berikut ini:

Berat Beban

Frekuensi 12 kali Frekuensi 24 kali Frekuensi 72 kali