• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN

H. Fungsi anggaran sebagai alat pengawasan

Fungsi anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan . Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai . Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu . Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan , apakah dapat ditemukan efesiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan . Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan memperbaiki kesalahan . Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan .

Anggaran merupakan alat pengawasan atau pengendalian ( controlling ) .

Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan , dengan cara : Membandingkan realisasi dengan rencana (anggarannya) . Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu (atau bila terdapat penyimpangan yang merugikan). Kegunaan dalam fungsi pengawasan terhadap anggaran menurut Dinas Perhungan Kota Medan adalah :

a. Rencana untuk mengadakan tindakan . b. Alat untuk mengelola perusahaan . c. Petunjuk perlunya diambil tindakan .

d. Bahan untuk menganalisa perbedaan-perbedaan . e. Bahan untuk mengambil tindakan korektif . Fungsi pengawasan menurut Nafarin (2007:28-30) :

Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling), pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara :

a. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran) . b. Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan peraturan daerah tahun anggaran APBD meliputi satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Adapun proses perencanaan dan penyusunan APBD di Dinas Perhubungan Kota Medan, mengacu pada PP Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan Keuangan Daerah, secara garis besar sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana kerja pemerintah daerah. 2. Penyusunan rancangan kebijakan umum anggaran. 3. Penetapan periorits dan plafon anggaran sementara. 4. Penyusunan rencana kerja dan anggaran sementara. 5. Penyusunan rancanangan perda APBD

Penganggaran pada Dinas Perhubungan Kota Medan

Sebagai instansi, Dinas Perhubungan tentunya melakukan penganggaran atau menyusun anggaran setiap tahunnya sebagai pedoman kegitan-kegiatan kerjanya. Dinas Perhubungan membagi Anggaran Pendapatan dan Belanja ke dalam tiga kelompok, yaitu :

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh DPRD untuk masa anggaran satu tahun (per 1 Januari sampai 31 Desember) yang digunakan untuk keperluan penyelenggaran tugas pemerintah daerah.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Adalah rencana keuangan tahunan pemerintah Indonesia yang disetujui oleh DPR yang berisikan daftar sistem rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun.

3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P).

4. Adalah rencana perubahan keuangan tahunan pemerintah Indonesia yang disetujui oleh DPR yang berisi daftar pertambahan dan pengurangan penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun.

Analisis Anggaran sebagai Perencanaan Pada Dinas Perhubungan Kota Medan

Dinas Perhubungan selaku organisasi pasti memerlukan anggaran untuk mewujudkan visi dan misinya dengan efektif dan efisien. Pada proses perencanaan

anggaran Dinas Perhubungan mempunyai sebuah tim anggaran yang dibawahi oleh Subdis Bidang Bina Program dan dibantu oleh :

1. Kepala Seksi Data dan Informasi. 2. Kepala Seksi Evaluasi dan Laporan. 3. Kepala Seksi Rencana Program.

Rencana anggaran diajukan oleh masing-masing Subdis sesuai dengan kebutuhan. Rencana tersebut kemudian diajukan kepada Subdis Bidang Bina Program untuk kemudian disahkan kepada Kepala Dinas Perhubungan. Dalam penyusunan rencana anggaran tersebut, tim anggaran melakukan banyak pertimbangan, seperti :

1. Belanja Pegawai

2. Belanja Barang dan Jasa, 3. Belanja Modal.

Dalam penyusunan rencana anggaran ini, tim anggaran juga melakukan berbagai analisa, yaitu sebagai berikut :

1) Analisa terhadap biaya-biaya langsung yang mungkin akan dikeluarkan yang berhubungan langsung dengan operasi normal instansi, seperti Belanja-Belanja kegiatan.

2) Analisa terhadap biaya-biaya yang terjadi di Dinas Perhubungan yang naik turunnya biaya tersebut dipengaruhi volume kegiatan atau proyek, seperti kegiatan yang tidak rutin dilakukan dan proyek yang bersangkutan.

Berdasarkan analisa-analisa tersebut, disusunlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Dinas Perhubungan. Anggaran tersebut kemudian diajukan kepada Kepala Dinas Perhubungan untuk memdapatkan persetujuan.

Setelah mendapatkan persetujuan dari kepala Dinas, anggaran tersebut dikirim kepada Biro Keuangan Sekretaris Daerah untuk disahkan. Anggaran tersebut dikoreksi kembali oleh Biro Keuangan Sekretaris Daerah. Apabila anggaran tersebut dapat diterima, maka anggaran tersebut akan diserahkan kepada Sekretaris Daerah untuk disetujui. Selanjutnya Pihak Biro Keuangan Sekretaris Daerah memberikan dana ke Dinas Perhubungan sehingga Dinas Perhubungan dapat menjalankan kegiatan-kegiatannya sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan, disusun dan disepakati.

Dinas Perhubungan menyusun anggaran untuk menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan kebutuhan apa saja yang diperlukan selama satu tahun anggaran berdasarkan laporan setiap Subdis. Anggaran ini juga berfungsi sebagai rencana program kerja Dinas Perhubungan yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan.

Analisis Anggaran sebagai Pengendalian Pada Dinas Perhubungan

Pengendalian merupakan fungsi manajemen yang menempati urutan terbawah tapi tidak berarti fungsi ini kalah penting dari fungsi manajemen lainnya. Fungsi pengendalian ini berhubungan erat dengan fungsi perencanaan karena pengendalian yang baik tidak dapat dilakukan tanpa adanya rencana dan petunjuk pelaksana yang dibuat sebelumnya, yaitu anggaran.

Anggaran merupakan salah satu alat pengendalian dalam suatu organisasi/instansi, begitu juga Dinas Perhubungan. Dengan adanya anggaran yang disusun oleh Dinas Perhubungan, maka Dinas Perhubungan juga telah menetapkan standar kerja dalam organisasinya.

Pengendalian dilakukan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam suatu kegiatan kerja. Penyimpangan ini diukur dari realisasi kegiatan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Adapan penyimpangan yang mungkin terjadi di Dinas Perhubungan, antara lain :

1. Penyimpangan kelebihan dana, yaitu suatu kegiatan yang dalam pelaksanaannya realisasi kegiatan hanya membutuhkan dana lebih kecil dari anggaran yang telah ditetapkan.

2. Penyimpangan kekurangan dana, yaitu suatu kegiatan yang dalam pelaksanaannya realisasi kegiatan ternyata membutuhkan dana lebih besar dari anggaran yang telah ditetapkan.

Adapun pengendalian yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan dalam melakukan kegiatan-kegiatan kerjanya dengan cara :

1. Mengembalikan adanya kelebihan dana kepada Pemerintah agar tidak terjadi penyelewengan dana tersebut.

2. Apabila dana yang diberikan ternyata tidak mencukupi pembiayaan suatu proyek, maka dana tersebut tetap akan dikembalikan kepada Pemerintah dan proyek tersebut dibatalkan.

Anggaran yang disusun oleh Dinas Perhubungan ini digunakan untuk mengendalikan kegiatan dalam Dinas Perhubungan sehingga tidak terjadi kegiatan

yang tidak bermanfaat bagi instansi ini. Anggaran ini juga berfungsi untuk mencegah terjadinya penyimpangan dana yang telah dianggarkan.

Prosedur penyusunan anggaran di Dinas Perhubungan Kota Medan

Kas yang diterima oleh Dinas Perhubungan Kota Medan adalah berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Adapun prosedur yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota Medan secara lebih rinci meliputi :

1. Pihak instansi mengirimkan rencana anggaran kepada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dan pada kantor walikota

2. Setelah diteliti, anggaran yang diajukan selanjutnya akan disepakati dan disetujui bersama oleh pihak dinas perhubungan, kantor walikota dan ditetapkan dengan peraturan daerah (Perda)

3. Setelah anggaran disetujui, selanjutnya pihak Dinas Perhubungan mengirimkan anggaran ke bank yang sudah ditunjuk untuk selanjutnya diproses oleh instansi

4. Pihak instansi mengambil dana anggaran melalui bank yang ditunjuk oleh dinas perhubungan

5. Mencatat buku besar dibagian keuangan jumlah anggaran yang diterima dari kantor walikota

6. Dana tersebut dikelola oleh pihak instansi (bagian keuangan Dinas Perhubungan Kota Medan) untuk membiayai semua kebutuhan atau kegiatan operasional instansi

8. Pembukuan tersebut berisi tentang realisasi anggaran yang akan diserahkan pada kantor walikota setiap bulannya sebagai pertanggungjawaban instansi

9. Jika terjadi kelebihan dana, maka dana tersebut akan dikembalikan lagi ke kantor walikota.

Laporan yang dihasilkan dari prosedur penyusunan anggaran Dinas Perhubungan Kota Medan adalah laporan realisasi anggaran yaitu yang menyajikan informasi, realisasi, pendapatan, dan pembiayaan instansi dalam suatu periode tertentu.

Jenis penerimaan kas di Dinas Perhubunguan Kota Medan : a. Retribusi jasa umum

b. Retribusi Parkir di tepi jalan umum 1) Parkir harian tepi jalan umum 2) Parkir Insidentil

c. Retribusi pengujian kendaraan bermotor 1) Pengujian kendaraan bermotor 2) Pengujian kendaraan tidak bermotor d. Retribusi jasa usaha

e. Retribusi pemakaian kekayaan daerah 1) Penggunaan fasilitas penunjang terminal f. Retribusi terminal

g. Retribusi Tempat Khusus Parkir 1) Parkir khussus pelataran

h. Retribusi Perizinan Tertentu i. Retribusi izin trayek

1) Retribusi izin trayek 2) Retribusi izin insidentil

Jenis anggaran belanja tidak langsung dan belanja langsung di Dinas Perhubungan Kota Medan :

a. Belanja tidak langsung

1) Belanja Pegawai a) Gaji dan Tunjangan

Gaji Pokok PNS / Uang Representasi b) Tunjangan Keluarga Tunjangan Keluarga c) Tunjangan Jabatan Tunjangan Jabatan d) Tunjangan Fungsional Tunjangan Fungsional

e) Tunjangan Fungsional Umum Tunjangan Fungsional Umum f) Tunjangan Beras

Tunjangan Beras

g) Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus Tunjangan PPh

Pembulatan Gaji

i) Iuran Asuransi Kesehatan BPJS Ketenagakerjaan 2) Tambahan Penghasilan PNS

a) Tambahan Penghasilan berdasarkan beban kerja

Tambahan Penghasilan berdasarkan beban kerja untuk pegawai Dinas Perhubungan sebanyak 505 PNS.

b) Tambahan Penghasilan berdasarkan Pertimbangan Objektif

Tambahan Penghasilan berdasarkan Pertimbangan Objektif untuk pegawai Dinas Perhubungan sebanyak 505 PNS.

3) Insentif Pajak dan Retribusi Daerah

b. Belanja langsung

1) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Belanja Barang dan Jasa

Belanja Telepon - Tagihan Telepon Belanja Air - Tagihan Air Belanja Listrik - Tagihan Listrik Belanja Modal

- Pemasangan Mesin Fax

Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik - Pemasangan Isntalasi Listrik

2) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 3) Penyedian Jasa Kebersihan Kantor 4) Penyediaan Alat Tulis Kantor

5) Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan 6) Penyediaan Makanan Dan Minuman

7) Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi / Teknis Perkantoran 8) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

9) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 10) Pengadaan Mebeleur

11) Pengadaan Komputer Dan Perlengkapannya

12) Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional 13)Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 14)Pelaksaan Hari Besar Kegiatan Maksimal

15)Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 16)Pendidikan Dan Pelatihan Formal

17)Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan

18)Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKDP

19) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

20)Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Penyusunan Renja SKPD

21) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Penyusunan Renstra SKPD

22) Penyusunan Rancangan Peraturan Walikota Dibidang Perhubungan 23)Penyusunak Kebijakan, Norma, Standar, Dan Prosedur Bidang

Perhubungan

24)Rehabilitrasi / Pemeliharaan Sarana Alat Pengujian Kendaraan Bermotor

25)Rehabilitasi/ Pemeliharaan Marka Jalan

26)Rehabilitasi / Pemeliharaan Rambu-Rambu Lalu Lintas 27)Rehabilitasi / Pemeliharaan Median Jalan

28)Rehabilitasi / Pemeliharaan Traffic Light

29)Rehabilitasi/ Pemeliharaan Halte/ Shelter / Jembatan Penyebrangan 30)Revitalisasi / Pemeliharaan Rambu Tiang Tinggi

31)Rehabilitasi / Pemeliharaan RPJJ

32)Peningkatan Disiplin Masyarakat Menggunakan Angkutan 33)Sosialisasi Penyuluhan Ketertiban Lalu Lintas Dan Angkutan

34)Kegiatan Pemilihan Dan Pemberian Penghargaan Sopir / Jurumudi / Awak Kendaraan Umum Teladan

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya , selain itu penulis juga memberikan saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan organisasi .

1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan , yaitu sebagai berikut :

a. Dinas Perhubungan Kota Medan adalah sebuah instansi pemerintahan yang berwewenang melaksanakan kebijakan teknis , melaksanakan koordinasi dan pengawasan tugas dibidang perhubungan .

b. Dalam penyusunan anggaran , Dinas Perhubungan Kota Medan menggunakan data dan informasi yang bersumber dari pengalaman dan juga data aktual dari tahun sebelumnya .

c. Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan benar-benar berfungsi dengan baik , karena Dinas Perhubungan Kota Medan melakukan banyak pertimbangan dan analisa dalam penyusunan anggarannya serta membentuk anggaran agar rencana perusahaan dapat berjalan dengan baik .

d. Peranan utama anggaran sebagai alat pengawasan di Dinas Perhubungan Kota Medan adalah untuk mengontrol seluruh kegiatan yang dilakukan organisasi agar apa yang telah ditargetkan dapat tercapai , selain itu juga dapat menemukan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi agar dapat segera dilakukan tindakan revisi .

2. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kebaikan dan kemajuan pada Dinas Perhubungan Kota Medan :

a. Sebaiknya dibuat parameter (angka yang menggambarkan kondisi) seperti Break Event Point . Yang mana parameter tersebut memberikan informasi kepada pimpinan dari jumlah target penerimaan anggaran yang dianggarkan, beberapa penerimaan yang harus dicapai agar tidak mengalami kerugian .

b. Perbedaan antara anggaran dengan realisasi harus diawasi dan penyimpangan yang terjadi dianalisis guna memahami penyebabnya dan dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya .

BAB II

DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

A.Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Medan

Departemen Perhubungan telah ada sejak periode awal kemerdekaan Indonesia yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet-Kabinet Republik Indonesia. Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota Medan disusun berawal dari pemikiran strategis tentang nilai-nilai luhur yang dianut /dimiliki oleh seluruh pimpinan dan staf Dinas Perhubungan Kota Medan yang merupakan karakteristik inti dari tugas pokok yang diemban oleh Dinas Perhubungan Kota Medan.

Berdasarkan peraturan Daerah Kota Medan No.4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Pemerintah Daerah bermaksud melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan hubungan daerah. Pemerintah Daerah juga bertujuan untuk meningkatkan pelayanan penyelenggaraan perhuubungan yang efektif, efisien, profesional, handal dan berkemampuan.

1. Visi Dinas perhubungan Kota Medan

Visi Dinas Perhubungan Kota Medan adalah mewujudkan penyelenggaran pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah dalam upaya menciptakan masyarakat Kota Medan yang beriman, maju, mandiri, mapan dan berkeadilan di dalam kebhinekaan yang didukung tata pemerintahan yang baik ”.

Aman, nyaman, tepatwaktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan dalam wadah Negara KesatuanRepublik Indonesia (NKRI).

2. Misi Dinas Perhubungan Kota Medan

Misi dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah membangun dan mengembangkan Ekonomi Kerakyatan yang bertumpu pada pertanian, agroindustri, pariwisata dan sektor-sektor unggulan serta mengembangkan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan dengan cara :

a. Mempertahankan tingkat jasa pelayanan sarana dan prasarana perhubungan (rekondisi/ survival),

b. Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang perhubungan dan menegakkan hukum secara konsisten (restrukturisasi dan reposisi),

c. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan perhubungan, d. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan jasa perhubungan yang

handal, berdaya saing dan memberi nilai tambah.

3. Tujuan Dinas Perhubungan Kota Medan

Adapun tujuan dari Dinas Perhubungan ini adalah untuk mewujudkan

pelayanan yang baik di bidang perhubungan yang semakin maju agar dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan kemajuan Ilmu dan Tekhnologi yang berlaku.

B.Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggungjawab secara sistematis yang menunjukan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui struktur organisasi. Untuk melihat struktur organisasi dinas perhungan kota medan dapat di lihat pada halaman 10.

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan Sumber : Dinas Perhubungan Kota Medan

Kasi Parkir Khusus Kasi Managemen

Rekayasa & Lalu lintas

Kasi Keperlabuhan & Kebandarudaraan Kasi Tekhnik

Perbengkelan karoseri

Kasi Parkir Harian Wilayah - I Kasi Lalu Lintas &

Angkutan Laut Kasi Angkutan Darat

Kasi Pengembangan Pengujian Kendaraan

Bermotor

Kasi Parkir Harian Wilayah - II Kasi Penunjang &

Kes. Pelayanan Kasi Pengendalian &

Ketertiban Kasi Pengembangan Teknik Terminal Kepala Dinas Sekretaris Kasubag Keuangan Kasubag Umum Kasubag Program Kabid Parkir Kabid Hub. Laut &

Udara Kabid Tekhsapra

Angk. Darat

Kabid Lalin & Angk. Darat

C.Job Description

Berikut ini adalah Uraian Tugas(Job Description)dari setiap unit pada Dinas Perhubungan Kota Medan yang terdiri dari :

KepalaDinas

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan.

a. Mengindentifikasi, menemukenali, serta memahami sistem transportasi kota berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan.

b. Menyusun siklus perencanaan dan penganggaran bidang perhubungan kota. c. Menyampaikan rancangan siklus perencanaan dan penganggaran bidang

perhubungan kota kepada Walikota Medan melalui Sekretaris Daerah untuk ditetapkan sebagai pola kebijakan transportasi berkelanjutan di Kota Medan. d. Mengidentifikasi, mendisposisi dan menugaskan tindak lanjut surat-surat

masuk kepada bawahan.

2.Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perhubungan.

a. Mengidentifikasi, menyusun dan mengagendakan rapat-rapat perencanaan, pengendalian dan evaluasi rencana kebijakan sistem transportasi kota.

b. Menyelenggarakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi, perencanaan, pengendalian dan evaluasi serta implementasi kebijakan transportasi perkotaan yang diselenggarakan.

c. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi bakortib lalu lintas Kota Medan. d. Mendorong pelaksanaan pelayanan dan perizinan di bidang perhubungan

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan.

a. Mengidentifikasi dan menemukenali kebutuhan keterampilan dan keahlian khusus yang diperlukan didalam pelaksanaan kebijakan

transportasi dan pelayanan perizinan kepada masyarakat.

b. Menyelenggarakan, mengikuti diklat peningkatan kemampuan khusus steakholder perhubungan.

c. Melakukan bimbingan kepada bawahan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerja

d. Melaksanakan fungsi reward dan punishment

e. Menetapkan jenis-jenis kebijakan transportasi yang akan dilaksanakan dan yang akan disusun.

f. Memberikan arahan proses penyelenggaraan perhubungan dan pelayanan perizinan di bidang perhubungan.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

a. Menerima tugas-tugas lain yang diberikan oleh walikota medan secara tertulis.

b. Mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan oleh walikota medan. c. Merumuskan tindak lanjut dari tugas-tugas lain yang diberikan.

d. Menugaskan pelaksanaan untuk mempersiapkan rumusan tindak lanjut. e. Memeriksa konsep bahan tindak lanjut sekaligus menyetujuinya dan atau

membuat catatan-catatan penyempurnaan untuk mendapatkan perbaikan kembali dari pelaksanaan.

f. Meneruskan saran tindak lanjut kepada walikota medan untuk mendapatkan tanggapan atau persetujuan.

g. Melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan tupoksi Dinas Perhubungan.

Sekretaris

1. Penyusunan Rencana Kerja Kesekretariatan.

a. Mengumpulkan dan menyusun data/informasi relevan sebagai bahan penyusunan rencana kerja kesekretariatan.

b. Mempelajari dasar – dasar regulasi penyelenggaraan tugas – tugas administrasi, keuangan dan penyusunan program.

2. Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Program SKPD.

a. Menginventarisir materi dan jadwal rapat – rapat koordinasi penyusunan program SKPD.

b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan terkait dengan rapat – rapat koordinasi penyusunan program SKPD yang diperlukan.

3. Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kesekretariatan yang meliputi Administrasi Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Kerumahtanggaan SKPD. 4. Pengelolaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Pengembangan

Organisasi dan Ketatalaksanaan.

Kasubbag Umum

1. Penyusunan Rencana Program dan kegiatan Sub. Bagian Umum. a. Mengidentifikasi dan mengenali tugas – tugas Sub. Bagian Umum.

b. Mempersiapkan rencana kerja tahunan Sub. Bagian Umum dan mengajukannya kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan persetujuan.

c. Melaksanakan rencana kerja tahunan Sub. Bagian Umum.

2. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi tata naskah dinas, penataan kearsipan, perlengkapan dan penyelenggaraan kerumahtanggaan SKPD.

a. Menugaskan penatausahaan surat masuk dan surat keluar. b. Mempersiapkan isi ringkas surat masuk pada lembar disposisi. 3. Administrasi Kepegawaian.

a. Melakukan pencatatan atas kebutuhan pembinaan kepegawaian seperti jadwal kenaikan pangkat regular dan pilihan dan sebagainya.

b. Menginformasikan hak dan kewajiban kepegawaian kepada seluruh pegawai yang ada di lingkungan SKPD.

4. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian.

a. Mengumpulkan bahan – bahan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian.

b. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian.

5. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

6. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kasubbag Keuangan

1. Penyusunan rencana dan kegiatan Sub.Bagian Keuangan.

b. Mempersiapkan rencana kerja tahunan Sub Bagian keuangan dan mengajukan kepada atasan tanggapan dan persetujuan.

2. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan.

a. Mengumpulkan serta mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan Tugas-tugas Sub Bagian Keuangan.

b. Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas tugas Sub Bagian Keuangan.

3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi.

a. Menugaskan peñata usahaan administrasi keuangan. b. Mempersiapkan administrasi/registrasi SP2D.

c. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh Bendahara pengeluaran yang diketahui /disetujui oleh PPTK SKPD. d. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan

tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran.

4. Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan. 5. Penyusunan laporan keuangan.

6. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kasubbag Penyusunan Program

1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program a. Mengidentifikasi dan Mengenali tugas-tugas Sub. Bagian penyusunan

program.

b. Mempersiapkan rencana kerja tahunan Sub. Bagian penyusunan program

Dokumen terkait