• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan pada Dinas Perhubungan Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan pada Dinas Perhubungan Kota Medan"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, GunawandanYunitaAnggraini. Anggaran Bisnis. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2008.

Haruman, Tendi dan Sri Rahayu.Penyusunan Anggaran Perusahaan. Edisi Kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Mulyadi.Akuntansi Manajemen: konsep, manfaat, dan rekayasa. Edisi ketiga. Cetakan ketiga. STIE-YKPN: Salemba Empat, 2001.

Nafarin, M. Pengangguran Perusahaan. EdisiTiga. Jakarta: Salemba Empat, 2007 Prawiranegoro, Darsonodan Ari Purwanto.Pengangguran Perusahaan. Edisi

Pertama. Jilid I. J akarta: MitraWacana Media, 2008.

Prawiranegoro, Darsonodan Ari Purwanto. Pengangguran Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010.

Supriyono, R.A. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembuatan Keputusan. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE, 2006.

(2)

BAB III

FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN

PENGAWASAN PADA DINAS PERHUBUNGAN

KOTA MEDAN

A . Pengertian dan penyusunan anggaran

1. Pengertian Anggaran

(3)

Anggaran atau lebih sering disebut sebagai “ budget “ mempunyai definisi yang beragam , namun apabila dicermati lebih teliti masing-masing definisi mempunyai defenisi yang sama .

Pengertian anggaran menurut Nafarin (2007 : 9), yaitu :

“ Anggaran adalah suatu rencana keuangan keuangan periodik yang disusun berdasarkan program-program yang telah disahkan “.

Sedangkan menurut Darsono dan Purwanto (2008:1) terdapat beberapa macam pengertian tentang anggaran antara lain sebagai berikut :

1. Anggaran dapat berupa anggaran fisik dan anggaran keuangan .

Anggaran lazim disebut rencana kerja yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk angka-angka keuangan , lazim disebut anggaran formal . 2. Anggaran lazim disebut perencanaan dan pengendalian laba , yaitu

proses yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengendalia secara efektif .

3. Anggaran ialah suatu perencanaan laba strategis jangka panjang , suatu perencanaan taktis laba jangka pendek ; suatu sistem akuntansi berdasarkan tanggungjawab ; suatu penggunaan prinsip pengecualian yang berkesinambungan , sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi .

(4)

mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi . Pada umumnya disusun secara tertulis . 5. Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang memiliki kekhususan

tersendiri atau sebagai sub-sistem yang memerlukan hubungan dengan subsistem lain yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan . 6. Anggaran dianggap sebagai yang otonom karena mempunyai sasaran

serta cara-cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan sasaran serta cara kerja sistem lain yang ada dalam peusahaan ; anggaran sekaligus juga disebut sub-sistem.

7. Anggaran sebagai suatu system terdiri dari tiga lapisan yaitu : inti sistem , sub-sistem penunjang , sub-sistem lingkungan . Inti sistem ialah sasaran laba ; sub-sistem penunjang ialah berbagai aktivitas yang membantu kelancaran kerjanya inti sistem seperti struktur organisasi , administrasi , analisis data , angka-angka standar dan sebagainya . Sub-sistem lingkungan ialah lingkungan eksternal organisasi seperti ekonomi , sosial , politik , budaya , dan sebagainya yang mempengaruhi bekerja suatu sistem organisasi .

(5)

administrasi dan seterusnya . Modal tersebut pada umumnya disebu anggaran berkala yang lengkap atau master budget .

Selanjutnya menurut Adisaputro dan Anggraini (2008:1)

Anggaran atau lengkapnya Business Budget adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin disusun , meskipun tidak setiap rencana dapat disebut anggaran .”

Menurut Darsono dan Purwanto (2010:1) , “ Anggaran merupakan an rencana kerja yang dituangkan dalam angka-angka keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang . Sedagkan , Penganggaran merupakan proses penyusunan anggaran , yang dimulai dari pembuatan panitia , pengumpulan dan pengklafikasian data , pengajuan rencana kerja fisik dan keuanga tiap-tiap divisi , penyusunan secara menyeluruh , dan pengajuan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan . Dengan demikian , penganggaran mempunyai makna lebih luas daripada anggaran karena mencakup anggaran itu sendiri .”

Definisi lain mengenai anggaran dikemukan oleh Ronald(2008:348) yang menyatakan bahwa : “ A budget is a detailed plan , expressed in quantitative terms , that specifies how resources will be acquired and used during a specified

period of time .” Dengan demikian , dapat diartikan bahwa “ anggaran meruapakan suatu rencana kuantitatif yang berisi rancangan bagaimana sumber daya diperoleh dan digunakan selama periode waktu tertentu .”

(6)

bentuk kuantitatif pada suatu periode tertentu . Dalam anggaran juga terdapat tindakan antisipasi untuk menyesuaikan keadaan di masa yang akan datang rencana yang telah ditetapkan , karena itu anggaran juga dipakai sebagai alat koordinasi dan impelmentansi rencana awal dengan aktivitas yang sedang berlangsung .

2. Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian rencana dalam bentuk pengkuantifikasian , biasanya dalam unit moneter , untuk kurun waktu tertentu . Proses penyusunan anggaran seperti :

1. Menerbitkan pedoman penyusunan anggaran oleh staf angggaran yang disetujui pimpinan puncak .

2. Membuat proposal anggaran permulaan oleh masing-masing pimpinan pusat pertanggung jawaban .

3. Negoisasi , yaitu mendiskusikan anggaran yang diusulkan .

4. Slack , yaitu perbedaan karena menurunkan tingkat penjualan atau menaikkan biaya .

5. Review dan persetujuan oleh Dewan Direktur .

(7)

(Human Relation) yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran . Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subjektif pembuatan kebijakan (Decision Maker) terutama pada saat data informasi tidak lengkap dan tidak cukup.

Anggaran yang disusun barulah merupakan rancangan anggaran , Rancangan inilah yang diserahkan kepada pimpinan tertinggi perusahaan untuk disahkan serta ditetapkan sebagai anggaran yang sah sebelum diselesaikan oleh pimpinan tertinggi perusahaan , mungkin masih bisa diadakannya pembahasan-pembahasan diantara pimpinan tertinggi perusahaan dengan pihak yang diserahi tugas menyusun rancangan anggaran tersebut . Setelah disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan , maka rancangan anggaran tersebut akan dijadikannya sebagian pedoman kerja , alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja. B. Jenis-jenis Anggaran

Dalam suatu perusahaan yang telah berjalan dengan baik dan mapan lazimnya diterapkan suatu anggaran dalam bentuk paket , artinya anggaran tersebut disusun dengan lengkap menyangkut rencana untuk keseluruhan , sehingga meliputi anggaran untuk beberapa bagian perusahaan .

Menurut Nafarin (2007:31) , jenis-jenis anggaran dapat dilihat dari beberapa sudut pandang sebagai berikut :

1. Menurut dasar penyusunan , anggaran terdiri dari :

(8)

disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda .

b. Anggaran tetap adalah anggaran yang disusun bedasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu .

2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk suatu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun disetiap akhir periode anggaran .

b. Anggaran kontinyu adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat setahun mengalami perubahan .

3. Menurut jangka waktu , anggaran terdiri dari :

a. Anggaran jangka pendek ( anggaran taktis ) adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu paling lama sampai satu tahun . Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek .

(9)

Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek .

4. Menurut bidangnya , anggaran terdiri dari :

a. Anggaran Operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran rugi laba .

b. Anggaran Keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca .

C. Manfaat Anggaran

Manfaat anggaran menurut Nafarin (2007:19) , diantaranya :

a. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai . b. Dapat memotivasi pegawai .

c. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai .

d. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu .

e. Sumber daya ( seperti tenaga kerja , peralatan , dan dana ) dapat dimanfaatkan seefisien mungkin .

f. Alat pendidikan bagi para pimpinan .

D. Tujuan Anggaran

(10)

2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemn kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti , didukung , dan dilaksanakan .

3. Untuk menyediakan rencana terperinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan .

4. Untuk mengkordinasi cara atau metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya .

5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok , menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi .

Sedangkan tujuan dari pembuatan anggaran menurut Nafarin (2007:19) yaitu: a. Digunakan sebagai landasan yudiris formal dalam memilih sumber dan

investasi dana.

b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan .

c. Merinci jenis dana yang dicari maupun jenis investasi dana , sehingga dapat mempermudah pengawasan.

d. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil maksimal .

e. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran menjadi lebih jelas dan nyata terlihat.

(11)

E. Hubungan antara Anggaran dengan Perencanaan

Hubungan anggaran dengan perencanaan merupakan penentuan terlebih dahulu atau penetuan dimuka , tentang sesuatu aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang . Alasan yang mendorong untuk menyusun rencana , antara lain :

a. Waktu yang akan datang penuh ketidakpastian .

b. Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai alternatif . c. Rencana sebagai pedoman , alat koordinasi dan pengawasan .

Anggaran sebagai alat perencanaan memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan jenis perencanaan lainnya .

Menurut Mulyadi (2001 : 513 ) karakterristik yang terdapat dalam suatu anggaran adalah sebagai berikut :

1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan .

2. Anggaran disusun untuk jangka waktu satu tahun .

3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan pimpinan , yang berarti bahwa para pimpinan setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. 4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang

berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran .

(12)

6. Secara berkala , kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan . 7. Anggaran disusun berdasarkan program .

8. Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat pertanggungjawaban yang dibentuk dalam organisasi perusahaan .

9. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian .

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disumpullkan bahwa suatu perencanaan bisa disebut sebagai anggaran apabila perencanaan dinyatakan dalam satuan moneter dan non-moneter , memiliki jangka waktu tertentu , berisi komitmen pelaksana untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan , adanya proses review dan persetujuan dari pihak yang berwenang , hanya dapat diubah pada kondisi tertentu dan digunakan untuk melakukan evaluasi secara berkala terhadap kinerja para pimpinan .

F. Fungsi Anggaran sebagai Alat Perencanaan

Banyak perusahaan menerapkan sistem anggaran dalam kegiatan operasionalnya , karena anggaran memiliki beberapa fungsi yang sangat bermanfaat bagi organisasi . Menurut Supriyono (2006 : 42 ) anggaran memiliki enam fungsi sebagai berikut :

(13)

4. Fungsi Motivasi . 5. Fungsi Pengendalian . 6. Fungsi Pendidikan .

Enam fungsi anggaran menurut pendapat Suryono tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Fungsi Perencanaan

Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan jangka pendek dan merupakan kesanggupan pimpinan pusat tanggungjawaban untuk melaksanakan program atau bagian dari program dalam jangka pendek , umumnya satu tahun .

2. Fungsi Koordinasi

Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada dalam organisasi agar dapat berkerja secara selaras kearah pencapaian ujuan .

3. Fungsi Komunikasi

Dalam penyusunan anggaran , berbagai unit dan tingkatan organisasi berkomunikasi dan berperan dalam proses anggaran. Selanjutnya setiap orang yang bertanggung jawab terhadap anggaran harus dinilai mengenai prestasinya melalui laporam pengendalian perioik .

4. Fungsi Motivasi

(14)

5. Fungsi Pengendalian

Anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengendalian , karena anggaran yang telah disetujui merupakan komitmen dari para pelaksana yang ikut berperan serta dalam penyusunan anggaran tersebut .

6. Fungsi Pendidikan

Anggaran berfungsi juga sebagai alat untuk mendidik para pimpinan mengenai bagaimana bekerja sacara terperinci dapa pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya dan sekaligus menghubungkan dengan pusat pertanggungjawaban lain didalam organisasi yang bersangkutan .

(15)

koreksi yang diperlukan . Dari hasil analisis penyimpangan yang terjadi , manajer dapat memperoleh informasi yang berguna dalam penetetapan anggaran untuk periode berikutnya .

G. Hubungan anggaran Anggaran dengan Pengawasan

Anggaran memerlukan serangkaian standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai kinerjanya . Dalam menentukan standar acuannya , diperlukan pemahaman yang realistis dan analisis yang seksama terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan . Penetuan standar yang sembarangan tanpa didasari oleh pengetahuan dapat menimbulkan lebih banyak masalah daripada manfaat . Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan standar yang relevan akan memberikan pedoman bagi perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara yang baik , artinya menggunakan sumber-sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan . Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya perlu dilaukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan berikutnya .

(16)

hasil-hasil yang sebenaranya diperoleh (realisasi) dengan anggaran sehingga dapat ditentukan sebab-sebab atau alasan mengapa terjadi perbedaan-perbedaan dan dapat diambil tindakan untuk mengadakan perbaikan terhadap yang merugikan perusahaan .

H. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan

Fungsi anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan . Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai . Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu . Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan , apakah dapat ditemukan efesiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan . Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan memperbaiki kesalahan . Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan .

Anggaran merupakan alat pengawasan atau pengendalian ( controlling ) .

(17)

a. Rencana untuk mengadakan tindakan . b. Alat untuk mengelola perusahaan . c. Petunjuk perlunya diambil tindakan .

d. Bahan untuk menganalisa perbedaan-perbedaan . e. Bahan untuk mengambil tindakan korektif . Fungsi pengawasan menurut Nafarin (2007:28-30) :

Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling), pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara :

a. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran) . b. Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan peraturan daerah tahun anggaran APBD meliputi satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Adapun proses perencanaan dan penyusunan APBD di Dinas Perhubungan Kota Medan, mengacu pada PP Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan Keuangan Daerah, secara garis besar sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana kerja pemerintah daerah. 2. Penyusunan rancangan kebijakan umum anggaran. 3. Penetapan periorits dan plafon anggaran sementara. 4. Penyusunan rencana kerja dan anggaran sementara. 5. Penyusunan rancanangan perda APBD

(18)

Penganggaran pada Dinas Perhubungan Kota Medan

Sebagai instansi, Dinas Perhubungan tentunya melakukan penganggaran atau menyusun anggaran setiap tahunnya sebagai pedoman kegitan-kegiatan kerjanya. Dinas Perhubungan membagi Anggaran Pendapatan dan Belanja ke dalam tiga kelompok, yaitu :

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh DPRD untuk masa anggaran satu tahun (per 1 Januari sampai 31 Desember) yang digunakan untuk keperluan penyelenggaran tugas pemerintah daerah.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Adalah rencana keuangan tahunan pemerintah Indonesia yang disetujui oleh DPR yang berisikan daftar sistem rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun.

3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P).

4. Adalah rencana perubahan keuangan tahunan pemerintah Indonesia yang disetujui oleh DPR yang berisi daftar pertambahan dan pengurangan penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun.

Analisis Anggaran sebagai Perencanaan Pada Dinas Perhubungan Kota

Medan

(19)

anggaran Dinas Perhubungan mempunyai sebuah tim anggaran yang dibawahi oleh Subdis Bidang Bina Program dan dibantu oleh :

1. Kepala Seksi Data dan Informasi. 2. Kepala Seksi Evaluasi dan Laporan. 3. Kepala Seksi Rencana Program.

Rencana anggaran diajukan oleh masing-masing Subdis sesuai dengan kebutuhan. Rencana tersebut kemudian diajukan kepada Subdis Bidang Bina Program untuk kemudian disahkan kepada Kepala Dinas Perhubungan. Dalam penyusunan rencana anggaran tersebut, tim anggaran melakukan banyak pertimbangan, seperti :

1. Belanja Pegawai

2. Belanja Barang dan Jasa, 3. Belanja Modal.

Dalam penyusunan rencana anggaran ini, tim anggaran juga melakukan berbagai analisa, yaitu sebagai berikut :

1) Analisa terhadap biaya-biaya langsung yang mungkin akan dikeluarkan yang berhubungan langsung dengan operasi normal instansi, seperti Belanja-Belanja kegiatan.

(20)

Berdasarkan analisa-analisa tersebut, disusunlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Dinas Perhubungan. Anggaran tersebut kemudian diajukan kepada Kepala Dinas Perhubungan untuk memdapatkan persetujuan.

Setelah mendapatkan persetujuan dari kepala Dinas, anggaran tersebut dikirim kepada Biro Keuangan Sekretaris Daerah untuk disahkan. Anggaran tersebut dikoreksi kembali oleh Biro Keuangan Sekretaris Daerah. Apabila anggaran tersebut dapat diterima, maka anggaran tersebut akan diserahkan kepada Sekretaris Daerah untuk disetujui. Selanjutnya Pihak Biro Keuangan Sekretaris Daerah memberikan dana ke Dinas Perhubungan sehingga Dinas Perhubungan dapat menjalankan kegiatan-kegiatannya sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan, disusun dan disepakati.

Dinas Perhubungan menyusun anggaran untuk menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan kebutuhan apa saja yang diperlukan selama satu tahun anggaran berdasarkan laporan setiap Subdis. Anggaran ini juga berfungsi sebagai rencana program kerja Dinas Perhubungan yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan.

Analisis Anggaran sebagai Pengendalian Pada Dinas Perhubungan

(21)

Anggaran merupakan salah satu alat pengendalian dalam suatu organisasi/instansi, begitu juga Dinas Perhubungan. Dengan adanya anggaran yang disusun oleh Dinas Perhubungan, maka Dinas Perhubungan juga telah menetapkan standar kerja dalam organisasinya.

Pengendalian dilakukan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam suatu kegiatan kerja. Penyimpangan ini diukur dari realisasi kegiatan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Adapan penyimpangan yang mungkin terjadi di Dinas Perhubungan, antara lain :

1. Penyimpangan kelebihan dana, yaitu suatu kegiatan yang dalam pelaksanaannya realisasi kegiatan hanya membutuhkan dana lebih kecil dari anggaran yang telah ditetapkan.

2. Penyimpangan kekurangan dana, yaitu suatu kegiatan yang dalam pelaksanaannya realisasi kegiatan ternyata membutuhkan dana lebih besar dari anggaran yang telah ditetapkan.

Adapun pengendalian yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan dalam melakukan kegiatan-kegiatan kerjanya dengan cara :

1. Mengembalikan adanya kelebihan dana kepada Pemerintah agar tidak terjadi penyelewengan dana tersebut.

2. Apabila dana yang diberikan ternyata tidak mencukupi pembiayaan suatu proyek, maka dana tersebut tetap akan dikembalikan kepada Pemerintah dan proyek tersebut dibatalkan.

(22)

yang tidak bermanfaat bagi instansi ini. Anggaran ini juga berfungsi untuk mencegah terjadinya penyimpangan dana yang telah dianggarkan.

Prosedur penyusunan anggaran di Dinas Perhubungan Kota Medan

Kas yang diterima oleh Dinas Perhubungan Kota Medan adalah berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Adapun prosedur yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota Medan secara lebih rinci meliputi :

1. Pihak instansi mengirimkan rencana anggaran kepada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dan pada kantor walikota

2. Setelah diteliti, anggaran yang diajukan selanjutnya akan disepakati dan disetujui bersama oleh pihak dinas perhubungan, kantor walikota dan ditetapkan dengan peraturan daerah (Perda)

3. Setelah anggaran disetujui, selanjutnya pihak Dinas Perhubungan mengirimkan anggaran ke bank yang sudah ditunjuk untuk selanjutnya diproses oleh instansi

4. Pihak instansi mengambil dana anggaran melalui bank yang ditunjuk oleh dinas perhubungan

5. Mencatat buku besar dibagian keuangan jumlah anggaran yang diterima dari kantor walikota

6. Dana tersebut dikelola oleh pihak instansi (bagian keuangan Dinas Perhubungan Kota Medan) untuk membiayai semua kebutuhan atau kegiatan operasional instansi

(23)

8. Pembukuan tersebut berisi tentang realisasi anggaran yang akan diserahkan pada kantor walikota setiap bulannya sebagai pertanggungjawaban instansi

9. Jika terjadi kelebihan dana, maka dana tersebut akan dikembalikan lagi ke kantor walikota.

Laporan yang dihasilkan dari prosedur penyusunan anggaran Dinas Perhubungan Kota Medan adalah laporan realisasi anggaran yaitu yang menyajikan informasi, realisasi, pendapatan, dan pembiayaan instansi dalam suatu periode tertentu.

Jenis penerimaan kas di Dinas Perhubunguan Kota Medan : a. Retribusi jasa umum

b. Retribusi Parkir di tepi jalan umum 1) Parkir harian tepi jalan umum 2) Parkir Insidentil

c. Retribusi pengujian kendaraan bermotor 1) Pengujian kendaraan bermotor 2) Pengujian kendaraan tidak bermotor d. Retribusi jasa usaha

e. Retribusi pemakaian kekayaan daerah 1) Penggunaan fasilitas penunjang terminal f. Retribusi terminal

(24)

h. Retribusi Perizinan Tertentu i. Retribusi izin trayek

1) Retribusi izin trayek 2) Retribusi izin insidentil

Jenis anggaran belanja tidak langsung dan belanja langsung di Dinas Perhubungan Kota Medan :

a. Belanja tidak langsung

1) Belanja Pegawai a) Gaji dan Tunjangan

Gaji Pokok PNS / Uang Representasi b) Tunjangan Keluarga

Tunjangan Keluarga c) Tunjangan Jabatan

Tunjangan Jabatan d) Tunjangan Fungsional

Tunjangan Fungsional

e) Tunjangan Fungsional Umum Tunjangan Fungsional Umum f) Tunjangan Beras

Tunjangan Beras

g) Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus Tunjangan PPh

(25)

Pembulatan Gaji

i) Iuran Asuransi Kesehatan BPJS Ketenagakerjaan 2) Tambahan Penghasilan PNS

a) Tambahan Penghasilan berdasarkan beban kerja

Tambahan Penghasilan berdasarkan beban kerja untuk pegawai Dinas Perhubungan sebanyak 505 PNS.

b) Tambahan Penghasilan berdasarkan Pertimbangan Objektif

Tambahan Penghasilan berdasarkan Pertimbangan Objektif untuk pegawai Dinas Perhubungan sebanyak 505 PNS.

3) Insentif Pajak dan Retribusi Daerah

b. Belanja langsung

1) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Belanja Barang dan Jasa

Belanja Telepon - Tagihan Telepon

Belanja Air - Tagihan Air

Belanja Listrik - Tagihan Listrik

Belanja Modal

(26)

- Pemasangan Mesin Fax

Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik - Pemasangan Isntalasi Listrik

2) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 3) Penyedian Jasa Kebersihan Kantor 4) Penyediaan Alat Tulis Kantor

5) Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan 6) Penyediaan Makanan Dan Minuman

7) Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi / Teknis Perkantoran 8) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

9) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 10) Pengadaan Mebeleur

11) Pengadaan Komputer Dan Perlengkapannya

12) Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional 13)Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 14)Pelaksaan Hari Besar Kegiatan Maksimal

15)Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 16)Pendidikan Dan Pelatihan Formal

17)Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan

18)Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKDP

(27)

20)Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Penyusunan Renja SKPD

21) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Penyusunan Renstra SKPD

22) Penyusunan Rancangan Peraturan Walikota Dibidang Perhubungan 23)Penyusunak Kebijakan, Norma, Standar, Dan Prosedur Bidang

Perhubungan

24)Rehabilitrasi / Pemeliharaan Sarana Alat Pengujian Kendaraan Bermotor

25)Rehabilitasi/ Pemeliharaan Marka Jalan

26)Rehabilitasi / Pemeliharaan Rambu-Rambu Lalu Lintas 27)Rehabilitasi / Pemeliharaan Median Jalan

28)Rehabilitasi / Pemeliharaan Traffic Light

29)Rehabilitasi/ Pemeliharaan Halte/ Shelter / Jembatan Penyebrangan 30)Revitalisasi / Pemeliharaan Rambu Tiang Tinggi

31)Rehabilitasi / Pemeliharaan RPJJ

32)Peningkatan Disiplin Masyarakat Menggunakan Angkutan 33)Sosialisasi Penyuluhan Ketertiban Lalu Lintas Dan Angkutan

34)Kegiatan Pemilihan Dan Pemberian Penghargaan Sopir / Jurumudi / Awak Kendaraan Umum Teladan

(28)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya , selain itu penulis juga memberikan saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan organisasi .

1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan , yaitu sebagai berikut :

a. Dinas Perhubungan Kota Medan adalah sebuah instansi pemerintahan yang berwewenang melaksanakan kebijakan teknis , melaksanakan koordinasi dan pengawasan tugas dibidang perhubungan .

b. Dalam penyusunan anggaran , Dinas Perhubungan Kota Medan menggunakan data dan informasi yang bersumber dari pengalaman dan juga data aktual dari tahun sebelumnya .

(29)

d. Peranan utama anggaran sebagai alat pengawasan di Dinas Perhubungan Kota Medan adalah untuk mengontrol seluruh kegiatan yang dilakukan organisasi agar apa yang telah ditargetkan dapat tercapai , selain itu juga dapat menemukan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi agar dapat segera dilakukan tindakan revisi .

2. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kebaikan dan kemajuan pada Dinas Perhubungan Kota Medan :

a. Sebaiknya dibuat parameter (angka yang menggambarkan kondisi) seperti Break Event Point . Yang mana parameter tersebut memberikan informasi kepada pimpinan dari jumlah target penerimaan anggaran yang dianggarkan, beberapa penerimaan yang harus dicapai agar tidak mengalami kerugian .

(30)

BAB II

DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

A.Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Medan

Departemen Perhubungan telah ada sejak periode awal kemerdekaan Indonesia yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet-Kabinet Republik Indonesia. Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota Medan disusun berawal dari pemikiran strategis tentang nilai-nilai luhur yang dianut /dimiliki oleh seluruh pimpinan dan staf Dinas Perhubungan Kota Medan yang merupakan karakteristik inti dari tugas pokok yang diemban oleh Dinas Perhubungan Kota Medan.

Berdasarkan peraturan Daerah Kota Medan No.4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Pemerintah Daerah bermaksud melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan hubungan daerah. Pemerintah Daerah juga bertujuan untuk meningkatkan pelayanan penyelenggaraan perhuubungan yang efektif, efisien, profesional, handal dan berkemampuan.

1. Visi Dinas perhubungan Kota Medan

Visi Dinas Perhubungan Kota Medan adalah mewujudkan penyelenggaran pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah dalam upaya menciptakan masyarakat Kota Medan yang beriman, maju, mandiri, mapan dan berkeadilan di dalam kebhinekaan yang didukung tata pemerintahan yang baik ”.

(31)

Aman, nyaman, tepatwaktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan dalam wadah Negara KesatuanRepublik Indonesia (NKRI).

2. Misi Dinas Perhubungan Kota Medan

Misi dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah membangun dan mengembangkan Ekonomi Kerakyatan yang bertumpu pada pertanian, agroindustri, pariwisata dan sektor-sektor unggulan serta mengembangkan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan dengan cara :

a. Mempertahankan tingkat jasa pelayanan sarana dan prasarana perhubungan (rekondisi/ survival),

b. Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang perhubungan dan menegakkan hukum secara konsisten (restrukturisasi dan reposisi),

c. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan perhubungan, d. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan jasa perhubungan yang

handal, berdaya saing dan memberi nilai tambah.

3. Tujuan Dinas Perhubungan Kota Medan

Adapun tujuan dari Dinas Perhubungan ini adalah untuk mewujudkan

(32)

B.Struktur Organisasi

(33)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Medan

Kasi Parkir Khusus Kasi Managemen

Rekayasa & Lalu lintas

Kasi Keperlabuhan Kabid Hub. Laut &

Udara Kabid Tekhsapra

Angk. Darat

(34)

C.Job Description

Berikut ini adalah Uraian Tugas(Job Description)dari setiap unit pada Dinas Perhubungan Kota Medan yang terdiri dari :

KepalaDinas

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan.

a. Mengindentifikasi, menemukenali, serta memahami sistem transportasi kota berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan.

b. Menyusun siklus perencanaan dan penganggaran bidang perhubungan kota. c. Menyampaikan rancangan siklus perencanaan dan penganggaran bidang

perhubungan kota kepada Walikota Medan melalui Sekretaris Daerah untuk ditetapkan sebagai pola kebijakan transportasi berkelanjutan di Kota Medan. d. Mengidentifikasi, mendisposisi dan menugaskan tindak lanjut surat-surat

masuk kepada bawahan.

2.Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perhubungan.

a. Mengidentifikasi, menyusun dan mengagendakan rapat-rapat perencanaan, pengendalian dan evaluasi rencana kebijakan sistem transportasi kota.

b. Menyelenggarakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi, perencanaan, pengendalian dan evaluasi serta implementasi kebijakan transportasi perkotaan yang diselenggarakan.

c. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi bakortib lalu lintas Kota Medan. d. Mendorong pelaksanaan pelayanan dan perizinan di bidang perhubungan

(35)

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan.

a. Mengidentifikasi dan menemukenali kebutuhan keterampilan dan keahlian khusus yang diperlukan didalam pelaksanaan kebijakan

transportasi dan pelayanan perizinan kepada masyarakat.

b. Menyelenggarakan, mengikuti diklat peningkatan kemampuan khusus steakholder perhubungan.

c. Melakukan bimbingan kepada bawahan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerja

d. Melaksanakan fungsi reward dan punishment

e. Menetapkan jenis-jenis kebijakan transportasi yang akan dilaksanakan dan yang akan disusun.

f. Memberikan arahan proses penyelenggaraan perhubungan dan pelayanan perizinan di bidang perhubungan.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

a. Menerima tugas-tugas lain yang diberikan oleh walikota medan secara tertulis.

b. Mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan oleh walikota medan. c. Merumuskan tindak lanjut dari tugas-tugas lain yang diberikan.

d. Menugaskan pelaksanaan untuk mempersiapkan rumusan tindak lanjut. e. Memeriksa konsep bahan tindak lanjut sekaligus menyetujuinya dan atau

(36)

f. Meneruskan saran tindak lanjut kepada walikota medan untuk mendapatkan tanggapan atau persetujuan.

g. Melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan tupoksi Dinas Perhubungan.

Sekretaris

1. Penyusunan Rencana Kerja Kesekretariatan.

a. Mengumpulkan dan menyusun data/informasi relevan sebagai bahan penyusunan rencana kerja kesekretariatan.

b. Mempelajari dasar – dasar regulasi penyelenggaraan tugas – tugas administrasi, keuangan dan penyusunan program.

2. Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Program SKPD.

a. Menginventarisir materi dan jadwal rapat – rapat koordinasi penyusunan program SKPD.

b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan terkait dengan rapat – rapat koordinasi penyusunan program SKPD yang diperlukan.

3. Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kesekretariatan yang meliputi Administrasi Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Kerumahtanggaan SKPD. 4. Pengelolaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Pengembangan

Organisasi dan Ketatalaksanaan.

Kasubbag Umum

1. Penyusunan Rencana Program dan kegiatan Sub. Bagian Umum. a. Mengidentifikasi dan mengenali tugas – tugas Sub. Bagian Umum.

(37)

c. Melaksanakan rencana kerja tahunan Sub. Bagian Umum.

2. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi tata naskah dinas, penataan kearsipan, perlengkapan dan penyelenggaraan kerumahtanggaan SKPD.

a. Menugaskan penatausahaan surat masuk dan surat keluar. b. Mempersiapkan isi ringkas surat masuk pada lembar disposisi. 3. Administrasi Kepegawaian.

a. Melakukan pencatatan atas kebutuhan pembinaan kepegawaian seperti jadwal kenaikan pangkat regular dan pilihan dan sebagainya.

b. Menginformasikan hak dan kewajiban kepegawaian kepada seluruh pegawai yang ada di lingkungan SKPD.

4. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian.

a. Mengumpulkan bahan – bahan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian.

b. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian.

5. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

6. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kasubbag Keuangan

1. Penyusunan rencana dan kegiatan Sub.Bagian Keuangan.

(38)

b. Mempersiapkan rencana kerja tahunan Sub Bagian keuangan dan mengajukan kepada atasan tanggapan dan persetujuan.

2. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan.

a. Mengumpulkan serta mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan Tugas-tugas Sub Bagian Keuangan.

b. Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas tugas Sub Bagian Keuangan.

3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi.

a. Menugaskan peñata usahaan administrasi keuangan.

b. Mempersiapkan administrasi/registrasi SP2D.

c. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh Bendahara pengeluaran yang diketahui /disetujui oleh PPTK SKPD.

d. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran.

4. Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan.

5. Penyusunan laporan keuangan.

6. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

(39)

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kasubbag Penyusunan Program

1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program a. Mengidentifikasi dan Mengenali tugas-tugas Sub. Bagian penyusunan

program.

b. Mempersiapkan rencana kerja tahunan Sub. Bagian penyusunan program dan mengajukannya kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan persetujuan.

c. Melaksanakan rencana kerja tahunan Sub. Bagian penyusunan program 2. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program

Dinas.

a. Mengumpulkan dan mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas Sub Bagian Penyusunan Program.

b. Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian penyusunan program.

3. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program dinas.

a. Mempersiapkan rencana dan program tahunan dari masing-masing bidang (Sekretaris, Bidang Dinas) dan sub bidang (Kasubag/Kasi, Ka. UPTD) untuk dapat ditampung dalam bahan Musrenbang Kota Medan.

(40)

c. Mengumpulkan usulan dan masukan dari hasil Musrenbang untuk disusun dalam penyusunan RKA SKPD Dinas Perhubungan Kota Medan.

d. Mempersiapkan Bahan RKA SKPD Dinas Perhubungan yang berasal dari masukan/usulan hasil musrenbang dan usulan Dinas Perhubungan yang berasal dari Bidang dan Sub Bidang Dinas Perhubungan Kota Medan.

e. Berkoordinasi dengan Bappeda Kota Medan untuk menyusun KUA PPAS Dinas Perhubungan Kota Medan.

4. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

a. Mempersiapkan laporan pelaksanaan masing-masing kegiatan yang dihimpun dari bidang/sub bidang dinas

b. Mempersiapkan koreksi dan masukan kepada Sekretaris terhadap tugas/kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program kegiatan dinas yang ditampung dalam DPA SKPD Dinas Perhubungan Kota Medan.

5. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

a. Mempersiapkan bahan laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Dinas ke Sekretariat Kota Medan secara Triwulan setiap tahun.

b. Mempersiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perhubungan setiap tahun.

c. Membuat laporan tertulis kepada Sekretaris terhadap kinerja program dan kegiatan yang dilaksanakan/belum dilaksanakan oleh bidang/sub bidang. 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan

(41)

D.Jaringan Kegiatan

Dinas Perhubungan Kota Medan adalah instansi pemerintah yang bergerak di pelayanan transportasi darat, laut dan udara. Instansi ini juga menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung transportasi. Dinas Perhubungan juga mengadakan kegiatan pembangunan di bidang perhubungan pos dan telekomunikasi.

E.Kinerja Kegiatan

Secara umum hasil pembangunan perhubungan tahun 2013 telah mengalami

beberapa kemajuan, sedangkan target utama dari Rencana Kerja Dinas

perhubungan Kota Medan adalah pengembangan fasilitas keselamatan lalulintas

jalan dengan pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas jalan, guard rail,

marka jalan, delineator dan RPPJ, Pembangunan dermaga laut dan dermaga

sungai serta Peningkatan dan pembangunan bandara – bandara.

F. Rencana Kegiatan

Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2013 merupakan rencana tahun kedua pelaksanaan pembangunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota MedanTahun 2012 – 2016. Rencana Kerja Dinas Perhubungan Kota Medan Tahun 2013 disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Walikota Medan Tahun 2013, Rencana Pembangunan Jangka.

(42)

Perhubungan Kota Medan Tahun 2012 – 2016, dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas Dinas Perhubungan Kota Medan pada tahun 2013. Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2013 berisi kebijakan pembangunan perhubungan, yaitu transportasi dan kegiatan pendukungnya, yang akan dibiayai baik melalui APBD. Uraian ini akan diawali dengan kondisi umum yang secara singkat menguraikan pencapaian kinerja sampai dengan tahun 2011 dan perkiraan tahun 2012 masalah dan tantangan yang harus dihadapi pada tahun 2013.

Dari perkembangan keadaan tersebut kemudian dirumuskan prioritas-prioritas pembangunan tahun 2013 dan sasaran pembangunan yang hendak dicapai pada masing-masing prioritas dengan mengacu kepada agenda pembangunan Dinas Perhubungan Kota Medan yang perlu diselesaikan pada tahun 2013. Dengan arah kebijakan pada masing-masing bidang pembangunan perhubungan, yang meliputi transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, dan kegiatan penunjang transportasi, selanjutnya disusun program-program pembangunan dikaitkan dengan kebutuhan pendanaan.

(43)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan, baik perusahaan yang berskala kecil, menengah, atau pun besar tentu nya memiiki tujuan utama yang hendak dicapai, yakni untuk memperoleh laba yang maksimal pada setiap periodenya. Untuk meningkatkan laba tersebut, perusahaan melakukannya dengan cara memaksimalkan pendaatan bersih dan meminimalkan biaya.

Anggaran merupakan titik fokus dari keseluruhan proses perencanaan dan pengawasan. Untuk itu, perusahaan perlu menyusun suatu anggaran. Anggaran harus terorganisasi, rapi, jelas, komperhensif serta disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan pada saat ini.Bila perusahaan berkembang menjadi besar, maka perencanaan dan pengawasan kegiatan yang dilakukan harus seimbang dengan besarnya perusahaan tersebut.

Perlunya anggaran bagi suatu perusahaan adalah untuk membantu manager dalam merencanakan kegiatan dan memonitor kinerja operasi serta laba yang dihasilkan oleh pusat pertanggungjawaban serta memotivas ikaryawan agar memperbaiki kinerja dan sikap dari penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan yang paling penting adalah untuk meningkatkan tanggungjawab dari masing-masing karyawan atas pekerjaan yang menjadi kewajibannya.

(44)

pengawasan agar dapat meningkatkan profitabi1itas perusahaan. Tujuan utama perencanaan adalah memberikan arahan kepada setia manager dalam mengambil keputusan.

Pengawasan sangatlah penting dalam proses penganggaran, karena pengawasan diperlukan untuk mengevaluasi kinerja karyawan yang memerlukan perbaikan atas setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan, apakah telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Pengawasan dicapai melalui pelaporan kemajuan dan pembelajaran aktual dibandingkan dengan perencanaan yang terus menerus. Dengan demikian, apa yang menjadi tujuan perusahaan akan dapat dicapai dengan semaksimal mungkin.

(45)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar Belakang diatas maka Masalah pokok yang akan dibahas oleh penulis dalam menyusun tugas akhir ini adalah: “Apakah anggaran yang disusun oleh Dinas Perhubungan Kota Medan telah berfungsi sebagai alat

perencanaan dan pengawasan sehingga mencapai tujuan yang telah

ditetapkan?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “Apakah anggaran yang disusun oleh Dinas Perhubungan Kota Medan telah berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan?”

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Sebagai syarat kelulusan pendidikan pada program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. b. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan agar dapat

(46)

D.Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei dan Observasi

Penelitian ini akan dilakukan di Dinas Perhubungan Kota Medan di Jl. Pinang Baris No.114 A Medan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dipaparkan jadwal penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam penyusunan tugas akhir

Tabel 1.1

Jadwal Survei / Obesrvasi dan Menyusun Tugas Akhir

NO KEGIATAN

APRIL 2015 MEI 2015

I II III IV I II III IV

1. Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2. Pengajuan Judul

3. Permohonan Izin Riset

4. Pengumpulan Proposal

5. Penunjukan Dosen Pembimbing

6. Pengumpuan Data

7. Penyusunan Tugas Akhir

8. Bimbingan Tugas Akhir

(47)

2. Rencana Isi

Laporan penelitian berisi empat bab yang terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan rencana penulisan.

BAB II : DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat perhubungan kota medan, struktur organisasi dinas perhubungan kota medan, job Description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan

BAB III : FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN

DAN PENGAWASAN PADA DINAS PERHUBUNGAN

KOTA MEDAN

(48)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(49)

FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN

PENGAWASAN PADA DINAS PERHUBUNGAN

KOTA MEDAN

Oleh :

LADY NATALIA

122102099

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(50)

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : LADY NATALIA

NIM : 122102099

PROGRAM STUDI : D-III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN .

Tanggal _________2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Dra.Hj. Nurzaimah, MM,AK NIP: 19581114 198703 2 001

Tanggal _________2015 Ketua Program Studi D-III Akuntansi

Drs. RUSTAM, M.SI, Ak, CA NIP: 19511114 198203 1 002

Tanggal _________2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

NIP: 195604071980021001

(51)

MEDAN

PENANGGUNGJAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : LADY NATALIA

NIM : 122102099

PROGRAM STUDI : D-III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN .

MEDAN, AGUSTUS 2015

(52)

Segala puji dan sykur penulis panjatkan kepada Allah Bapa , karena dengan kasih dan kuasaNya telah memampukan penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul : “ Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan pada Dinas Perhubungan Kota Medan “. Adapun tugas akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada Progam Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan akibat keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis . Untuk itu dengan rendah hati penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dan penyempurnaan tugas akhir ini .

Dalam penyelesaian tugas akhir ini , penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak . Untuk itu dengan ketulusan hati , izinkanlah penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .

(53)

Sumatera Utara .

4. Ibu Nurjaimah, MM, AK selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini .

5. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan pengajaran dan ilmu yang sangat berguna kepada penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .

6. Ibu Imelda Herlina, SH.MSi selaku Kasubbag Umum Dinas Perhubungan Kota Medan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan pengambilan daa tugas akhir ini .

7. Teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis . Bapak SemSem Keliat, dan Ibu Melia Karentina br Ketaren yang telah memberikan dukungan materil maupun moril , serta mendidik , membimbing , mengasuh , mendukung , dan mendoakan penulis hingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini .

8. Kepada adik penulis Billy Pratama Putra Keliat yang telah membantu dan memberikan semangat kepada penulis .

9. Kepada Devi Yustika Purba terimakasih telah menemani dan memberikan kritik, saran, dan semangat serta mau memaklumi penulis .

(54)

berjuang dalam penyelesaian tugas akhir ini .

12.Kepada seluruh teman-teman stambuk 2012-2015 DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara khususnya DIII

Akuntansi Group B .

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan yang diberikan kepada penulis . Akhirnya dari hasil penulisan dalam bentuk tugas akhir ini , penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi kita semua . Semoga kita selalu dalam bimbingan-Nya dalam mencapai cita-cita untuk

kehidupan yang lebih baik dimasa depan .

Medan, Agustus 2015 Penulis

122102099

(55)

Halaman

KATA PENGANTAR….……….….……… i

DAFTAR ISI ……….………iv

DAFTAR TABEL ...……….………vi

DAFTAR GAMBAR ...……….………...vii

DAFTAR LAMPIRAN ……….……….viii

BAB I : PENDAHULUAN . . . 1

A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Rumusan Masalah .……….…….. 3

C. Manfaat Penelitian .……….. 3

D. Rencana Penulisan .……….. 4

1. Jadwal survei/ observasi .………...… 4

2. Rencana isi .………...……….. 5

BAB II : DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN . . . 7

A. Sejarah Singkat ……...……….. 7

1. Visi Dinas Perhubungan Kota Medan …...……… 7

2. Misi Dinas Perhubungan Kota Medan …...……… 8

3. Tujuan Dinas Perhubungan Kota Medan ...……… 8

B. Struktur Organisasi ...………...……… 9

(56)

F. Rencana Kegiatan ...………...………. 18

BAB III : FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN . . . . . . 20

A. Pengertian dan penyusunan anggaran ..………...………... 20

B. Jenis-jenis anggaran ...………...……… 25

C. Manfaat anggaran ...……… 27

D. Tujuan anggaran ...………..………... 27

E. Hubungan antara anggaran dengan perencanaan ...…………... 28

F. Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan ...……….... 30

G. Hubungan anggaran dengan pengawasan ...……….. 32

H. Fungsi anggaran sebagai alat pengawasan ...………. 33

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN . . . 46

A. Kesimpulan...………... 46

B. Saran ...………... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

(57)
(58)
(59)

Gambar

Gambar 2.1
Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan di Kota Pematangsiantar secara rutin perlu dievaluasi untuk dapat melihat keberhasilan pencapaian program, masalah yang

Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut, maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul: “ Fungsi Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan Pada Kantor Camat Medan

Kepala Dinas Sekretaris Sub Bagian Umum Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Penyusunan Program Bidang Pendapatan dan Penetapan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Kelompok Jabatan

Segala puji dan sykur penulis panjatkan kepada Allah Bapa , karena dengan kasih dan kuasaNya telah memampukan penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul : “ Fungsi

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

Sebagai sebuah dokumen resmi Dinas Perhubungan Kota Bandung, Renja SKPD mempunyai kedudukan yang strategis yaitu menjembatani antara perencanaan pembangunan pada Dinas Perhubungan

penyusunan APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010 yang merupakan pegangan umum perencanaan bidang Perhubungan di Provinsi Sumatera Utara, yang merupakan penjabaran Renstra

Tujuan disusunnya Renstra Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan yang merupakan pegangan umum perencanaan bidang