• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

8

PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

Departemen Perhubungan telah ada sejak periode awal kemerdekaan Indonesia yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet-Kabinet Republik Indonesia. Rencana Strategis Dinas Perhubungan Propinsi disusun berawal dari pemikiran strategis tentang nilai-nilai luhur yang dianut /dimiliki oleh seluruh pimpinan dan staf Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang merupakan karakteristik inti dari tugas pokok yang diemban oleh Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor: 060. 255. K Tahun 2002 tentang Tugas dan Tata Kerja Dinas Perhubungan serta Organisasi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara menyatakan bahwa Kepala Dinas Perhubungan bertugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonom, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang perhubungan.

(2)

Gambar 2.1 Logo Dinas Perhubungan

(Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara)

Logo Departemen Perhubungan adalah suatu bentuk simbolis yang menggambarkan keluarga besar Perhubungan. Adapun arti dari Dinas Perhubungan adalah :

1. Roda Bergerigi berarti Matra Perhubungan Darat 2. Jangka berarti Matra Perhubungan Laut

3. Burung Garuda berarti Matra Perhubungan Udara

4. Bulatan Bumi berarti lingkup pelayanan Jasa Pehubungan

5. Warna Logo Biru Langit (Cenrulean Blue) berarti Kedamaian, dan kuning berarti Keagungan

(3)

Visi dan Misi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara 1. Visi

Visi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara adalah mewujudkan penyelenggaran pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah dalam upaya menciptakan masyarakat Sumatera Utara yang beriman, maju, mandiri, mapan dan berkeadilan di dalam kebhinekaan yang didukung tata pemerintahan yang baik.

Handal meliputi :

Aman, nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Berdaya saing meliputi :

Efesien, harga terjangkau, ramah lingkungan, berkelanjutan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, mandiri produktif.

Memberikan nilai tambah meliputi :

Tumbuhnya iklim yang kondusif bagi berkembangnya peran serta masyarakat dan pengusaha kecil, menengah, koperasi, memberikan kontribusi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi daerah serta menciptakan lapangan kerja.

(4)

2. Misi

Misi dari Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara adalah membangun dan mengembangkan Ekonomi Kerakyatan yang bertumpu pada pertanian, agroindustri, pariwisata dan sektor-sektor unggulan serta mengembangkan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan dengan cara :

1. Mempertahankan tingkat jasa pelayanan sarana dan prasarana perhubungan (rekondisi/ survival),

2. Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang perhubungan dan menegakkan hukum secara konsisten (restrukturisasi dan reposisi),

3. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan perhubungan,

4. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan jasa perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberi nilai tambah.

B. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.

(5)

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan memncakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Adapun struktur organisasi dari Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar berikut ini:

(6)

Gambar 2.2

Struktur organisasi Dinas Perhubungan Provsu (Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara)

BIDANG

DARAT

BIDANG

LAUT

BIDANG

UDARA

SEKSI ANGKUTAN DARAT SEKSI PENGAWASAN dan PENGENDALIAN SEKSI PERKAPALAN & KEPELAUTAN SEKSI KESELAMATAN & LALULINTAS ANGKUTAN LAUT SEKSI KEBANDA R- UDARAAN SEKSI ANGKUTAN UDARA SEKSI KESELAMATAN PENERBANGAN

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN

KEUANGAN SUB BAGIAN PROGRAM

SEKRETARIAT

D I N A S

BIDANG SARANA & PRASARANA SEKSI PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA SEKSI SISTEM JARINGAN MULTIMODA SEKSI KEMITRAAN & SOSIALISASI SEKSI MANAJEMEN & REKAYASA LALULINTAS SEKSI KEPELABUHANAN & PENGERUKAN UPT DINAS

(7)

Gambar 2.3

Struktur organisasi UPT Dinas Perhubungan Provsu (Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara)

SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PULAHTA SARPRA LLAJ SEKSI WASDAL SARPRA LLAJ

DINA

S

UPT WASDAL SARPRA LLAJ I - V UPT PELATIHAN TEKNIS PERHUBUNGAN UPT ASDP WIL. I - III SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI LALIN & ANGKUTA N SEKSI KESWA S SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI ANALISA & PROGRAM SEKSI PELATIHAN & PENGAJARAN

(8)

Tujuan Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Adapun tujuan dari Dinas Perhubungan ini adalah untuk mewujudkan pelayanan yang baik di bidang perhubungan yang semakin maju agar dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan kemajuan Ilmu dan Tekhnologi yang berlaku.

Jenis Kegiatan Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Dinas Perhubungan adalah instansi pemerintah yang bergerak di pelayanan transportasi darat, laut dan udara. Instansi ini juga menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung transportasi. Dinas Perhubungan juga mengadakan kegiatan pembangunan di bidang perhubungan pos dan telekomunikasi.

C. Job Description Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Berikut ini adalah job description dari setiap unit pada Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang tediri dari :

1) Kepala Dinas

Kepala Dinas Perhubungan mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang perhubungan.

(9)

2) Wakil Kepala Dinas

Wakil Kepala Dinas Perhubungan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas Dekonsentrasi dan tugas Pembantuan di bidang Perhubungan.

3) Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata usaha mempunyai tugas membantu Kepala Dinas di bidang Kepegawaian, Keuangan. Umum dan Perlengkapan, Organisasi dan Hukum.

4) Kepala Sub Bagian Kepegawaian

Mempunyai tugas: Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan Standar administrasi pengelolaan pembinaan dan pemberdayaan Pegawai. Menyelenggarakan Administrasi dan Analisis Kebutuhan pegawai, sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan.

5) Kepala Sub Bagian Keuangan Mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar verifikasi, perbendaharaan, pengelolaan, pertanggung-jawaban anggaran belanja rutin dan keuangan.

b. Menyusun rencana belanja rutin, melaksanakan anggaran, penerimaan/ penyimpanan/ pembayaran uang, pembukuan/

(10)

administrasi dan pertanggung-jawaban keuangan, sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan.

6) Kepala Sub Bagian Umum

Mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar prosedur penyelenggaraan urusan Tata Usaha, urusan internal, kehumasan, perjalanan Dinas dan Administrasi, pengelolaan, pendayagunaan dan penghapusan barang aset milik Negara.

b. Menyelenggarakan tata naskah, surat menyurat, tata Kearsipan, dokumentasi, urusan internal, publikasi, komunikasi, perjalanan dinas, penataan ruang dan pengadaan, pendistribusian dan inventarisasi, pemeliharaan, penyimpanan dan penghapusan barang-barang inventaris asset milik Negara, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

7) Kepala Sub Bagian Organisasi dan Hukum,

Mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan mengolah dan menyajikan bahan /data untuk penyusunan dan penyempurnaan Standar prosedur kerja, tata kerja, sarana Administrasi dan Pelayanan.

(11)

b. Melaksanakan upaya pemantapan tata hubungan kerja, pengawasan standar kinerja, sarana Administrasi, sistem pelayanan, serta pengkajian dan penalaahan produk Hukum, sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan.

8) Kepala Sub Dinas Bina Program

Mempunyai Tugas:

a. Kepala Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang Data dan Informasi, Evaluasi dan Laporan serta Rencana Program.

b. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ini, Kepala Sub Dinas Bina Program dibantu oleh:

1. Kepala Seksi Penyusunan Program 2. Kepala Seksi Pengendalian Dan Evaluasi 3. Kepala Seksi Data Dan Informasi 9) Kepala Sub Dinas Darat

Mempunyai Tugas:

a. Kepala Sub Dinas Darat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang Lalu Lintas, Angkutan, Prasarana dan Keselamatan Teknik Sarana serta pembinaan teknis terhadap Asosiasi Sub sektor Perhubungan Darat.

(12)

b. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ini, Kepala Sub Dinas Darat dibantu oleh:

1. Kepala Seksi Lalu Lintas 2. Kepala Seksi Angkutan 3. Kepala Seksi Prasarana

4. Kepala Seksi Keselamatan Teknik Sarana 10) Kepala Sub Dinas Laut

Mempunyai Tugas :

a. Kepala Sub Dinas Laut, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang Angkutan Laut, Kepelabuhan, Kappel serta Navigasi dan Gamat, pembinaan teknis terhadap Asosiasi Sub Sektor Perhubungan laut.

b. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ini, Kepala Sub Dinas Laut dibantu oleh :

1. Kepala Seksi Angkutan laut 2. Kepala Seksi Kepelabuhan 3. Kepala Seksi Kappel

4. Kepala Seksi Nav Dan Gammat 11) Kepala Sub Dinas Udara

Mempunyai tugas :

a. membantu Kepala Dinas dalam bidang pengawasan dan pengendalian kegiatan Angkutan Udara, Keselamatan Penumpang dan

(13)

Penerbangan Kebandarudaraan serta pembinaan teknis terhadap Asosiasi sub Sektor Perhubungan Udara.

b. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ini, Kepala Sub Dinas Udara dibantu oleh :

1. Kepala Seksi Angkutan Udara 2. Kepala Seksi Kespen

3. Kepala Seksi Kebandarudaraan

12) Kepala Sub Dinas Pengawasan dan Pengendalian. Mempunyai Tugas :

a. Kepala Sub/Dinas Pengawasan dan Pengendalian/mempunyai tugas membantu/ Kepala Dinas dalam pengawasan pengelolaan Jembatan Timbang, Pengawasan penegakan ketentuan pemeriksaan Kenderaan Bermotor di Jalan serta pembinaan/pengembangan kegiatan sarana. b. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) ini, Kepala Sub Dinas Pengawasan dan Pengendalian dibantu oleh :

1. Kepala Seksi Jembatan Timbangan

2. Kepala Seksi Pengawas Kendaraan Bermotor Di Jalan 3. Kepala Seksi Sarana

13) Kepala Sub Dinas Pos dan Telekomunikasi Mempunyai Tugas :

a. Kepala Sub Dinas Pos dan Telekomunikasi, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang Pos, Telekomunikasi serta

(14)

Teknologi Informatika dan Asosiasi Sub Sektor Pos dan Telekomunikasi.

b. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ini, Kepala Sub Dinas Pos dan Telekomunikasi dibantu oleh: 1. Kepala Seksi Pos

2. Kepala Seksi Telekomunikasi

3. Kepala Seksi Tekhnologi Informatika

D. Jaringan Usaha/ Kegiatan

Dinas Perhubungan merupakan Dinas Daerah yang menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perhubungan.Adapun jaringan usaha dan kegiatan Dinas Perhubungan Provsu sebagai berikut:

Lingkup Investasi

Aspek Angkutan

1. Kegiatan usaha angkutan orang dan atau barang dengan kendaraan umum dilakukan oleh:

a. Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah; b. Badan Usaha Milik Nasional;

c. Koperasi;

(15)

2. Untuk Melakukan Kegiatan pengangkutan dengan kendaraan umum dalam trayek tetap dan teratur, Untuk melakukan kegiatan pengangkutan dengankendaraan umum tidak dalam trayek, wajib memiliki izin operasi. Pengangkutan dengan menggunakan taksi merupakan salah satu jenis pengangkutan orang dengan kendaraan umum tidak dalam trayek, beroperasi dalam wilayah operasi dan diselenggarakan dengan ciri – ciri pelayan tidak terjadwal, dilayani dengan mobil penumpang umum yang dilengkapi dengan argo meter serta pelayan dari pintu ke pintu. Jenis kendaraan yang dipergunakan untuk taksi adalah mobil penumpang umum (Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2003 dan PP No. 38 Tahun 2007).

3. Angkutan penyeberangan merupakan angkutan yang berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan jaringan jalan atau jaringan jalur kereta api yangdipisahkan oleh perairan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya.

4. Kegiatan angkutan penyeberangan didalam negeri dilakukan oleh Badan Usaha dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia yang memenuhipersyaratan kelaiklautan kapal serta diawaki oleh awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.

5. Kegiatan angkutan penyeberangan antara Negara Republik Indonesia dan negara tetangga dilakukan berdasarkan perjanjian antara PemerintahRepublik Indonesia dan Pemerintah negara yang bersangkutan.

(16)

Dan dilakukan oleh kapal berbendera Indonesia dan/atau kapal berbendera negara yang bersangkutan.

Aspek Prasarana dan Sarana

1. Kegiatan Usaha penunjang pada terminal dilakukan dan Badan Hukum Indonesia dan atau Warga Negara Indonesia setelah mendapat persetujuanpenyelenggaraan terminal (Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota). Penyelenggara Terminal adalah Pemerintah Kabupaten/Kota.

2. Pengesahan desain terminal diberikan oleh :

a. Terminal Tipe A oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat; b. Terminal Tipe B oleh Pemerintah Propinsi;

c. Terminal Tipe C oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.

3..Instansi, badan usaha atau Warga Negara Indonesia dapat melakukan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan perlengkapan jalan (rambu lalulintas, marka jalan, alat pengawas dan pengaman jalan serta fasilitas pendukung), dengan ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

a. Penentuan lokasi dan penempatannya mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk jalan Nasional, Gubernur untuk jalanPropinsi dan Bupati/Walikota untuk jalan Kabupaten/Kota; b. Memenuhi persyaratan teknis sebagaimana yang ditetapkan oleh

(17)

Bidang Jenis Usaha YangTerbuka Bagi Penanaman Modal Dengan Bersyarat.

Angkutan Jalan

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 111 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007 tentang Daftar

Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal yaitu :

1. Angkutan Barang Umum, kepemilikan saham asing maximal 49%; 2. Angkutan Barang Berbahaya, kepemilikan saham asing miximal 49%; 3. Angkutan Barang Khusus, kepemilikan saham asing miximal 49%; 4. Angkutan Barang Peti Kemas, kepemilikan saham asing miximal 49%; 5. Angkutan Barang Alat Berat, kepemilikan saham asing miximal 49%; 6. Usaha penunjang pada terminal, kepemilikan saham asing miximal 49%.

Angkutan Penyeberangan (Antar Negara, Antar Provinsi, Antar Kabupaten/Kota dan Dalam Kabupaten/Kota).

1. Dalam rangka PMA dipersyaratkan patungan dengan Badan Hukum Indonesia.

2. Khusus didirikan untuk angkutan penyeberangan

3.Memiliki sekurang-kurangnya 1 unit kapal penyeberangan yang

berbendera Indonesia yang memenuhi persyaratan keselamatan pelayaran dan spesifikasi tehnik lintas dan pelabuhan

(18)

Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan

1. Angkutan Sungai dan Danau Kapal < 30 GT, Angkutan Sungai dan Danauntuk penumpang dengan trayek tetap dan teratur, kepemilikan saham asing minimal 49 %;

2. Angkutan Sungai dan Danau untuk penumpang dengan trayek tidak tetap dan tidak teratur, kepemilikan saham asing miximal 49 %;

3. Angkutan Sungai dan Danau untuk penumpang dengan trayek tetap dan teratur untuk wisata, kepemilikan saham asing miximal 49 %;

4. Angkutan Sungai dan Danau untuk barang umum dan atau hewan, kepemilikan saham asing miximal 49 %;

5. Angkutan Sungai dan Danau untuk barang khusus, kepemilikan saham asing miximal 49%;dan

6. Angkutan Sungai dan Danau untuk Barang Berbahaya, kepemilikan saham asing miximal 49%.

Sarana ASDP

1. Jasa Pelayanan Kepelabuhan Sungai dan Danau, kepemilikan saham asing miximal 49%;

2. Pelayanan kepelabuhan penyeberangan, kepemilikan saham asing miximal 49%.

(19)

E. KINERJA USAHA TERKINI

Secara umum hasil pembangunan perhubungan tahun 2009 telah mengalami beberapa kemajuan, sedangkan target utama dari Rencana Kerja Dishub Propinsi Sumatera Utara adalah pengembangan fasilitas keselamatan lalu lintas jalan dengan pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas jalan, guard rail, marka jalan, delineator dan RPPJ, Pembangunan dermaga laut dan dermaga sungai serta Peningkatan dan pembangunan bandara – bandara.

(20)

Tabel 2.1

Alokasi Dan Realisasi Anggaran 2009

(Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara – Medan (2010)

No. Program/Kegiatan Tingkat Pencapaian SPM

Anggaran Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)

I.

Pelayanan Administrasi Perkantoran

Terlaksananya sistem administrasi dan meningkatnya pelayanan

3.441.242.220 3.053.910.622

II. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

Peningkatan operasional sarana dan prasarana aparatur pemerintahan

3.264.300.000 1.800.726.650

III. Peningkatan Disiplin Aparatur Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur

993.423.400 709.957.100

IV. Peningkatan Sumber Daya Aparatur Meningkatnya kinerja Aparatur

457.599.000 382.613.800

V. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja

Peningkatan sistem pelaporan kinerja

250.000.000 112.605.750

VI. Program Rehabilitasi & Pemeliharaan Prasarana Dan Fasilitas LLAJ

Terpeliharanya fasilitas keselamatan LLAJ

600.000.000 547.185.500

VII. Program Peningkatan Kapasitas Prasarana Dan Fasilitas LLAJ

Meningkatnya data dan laporan angkutan Meningkatnya prasarana dan fasilitas keselamatan

LLAJ

12.497.835.676 5.566.310.900

VIII. Program Peningkatan &Pembangunan Prasarana Dan Sarana ASDP

Meningkatnya Pelayanan Operasional ASDP

1.182.000.000 315.716.000

IX. Program Peningkatan Dan Pembangunan Prasarana Dan Sarana Kereta Api

Mendukung Pembangunan Jalan KA Bandara

3.350.000.000

-X. Program Peningkatan Dan Pembangunan

Prasarana & Sarana Transportasi Udara

Meningkatnya Pelayanan Operasional pada Bandar

Udara

120.000.000 116.650.000

(21)

F. Rencana Kegiatan

Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2010 merupakan rencana tahun kedua pelaksanaan pembangunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara tahun 2009-2013. Rencana Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010 disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Provinsi Sumatera Utara tahun 2010, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) 2009-2013 dan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara tahun 2009-2013,dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2010.

Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2010 berisi kebijakan pembangunan perhubungan, yaitu transportasi dan kegiatan pendukungnya, yang akan dibiayai baik melalui APBD dan APBN. Uraian ini akan diawali dengan kondisi umum yang secara singkat menguraikan pencapaian kinerja sampai dengan tahun 2008 dan perkiraan tahun 2010, masalah dan tantangan yang harus dihadapi pada tahun 2010. Dari perkembangan keadaan tersebut kemudian dirumuskan prioritas-prioritas pembangunan tahun 2010 dan sasaran pembangunan yang hendak dicapai pada masing-masing prioritas dengan mengacu kepada agenda pembangunan Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang perlu diselesaikan pada tahun 2010. Dengan arah kebijakan pada masing-masing bidang pembangunan

(22)

perhubungan, yang meliputi transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, dan kegiatan penunjang transportasi, selanjutnya disusun program-program pembangunan dikaitkan dengan kebutuhan pendanaan.

Tujuan disusunnya Renja Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan dalam rangka penyusunan APBD Tahun 2010 yang merupakan pegangan umum perencanaan bidang perhubungan di provinsi Sumatera Utara dalam bentuk program aksi atau kegiatan yang lebih spesifik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

Gambar

Gambar 2.1  Logo Dinas Perhubungan

Referensi

Dokumen terkait

1 Mahasiswa Pascasarjana STAIN Palopo.. Dengan demikian pendidikan menyandang misi keseluruhan aspek kebutuhan hidup dan berproses sejalan dengan dinamikanya hidup

Proses ReguIatoy Impact Assessment atas Peraturan Daerah Kabupaten Solok No 1912002 tentang Retribusi lzin Gangguan dilakukan oleh TIM RIA Kabupaten Solok mi mencakup

ADLN Perpustakaan Univesitas

Tempat peristirahatan nelayan yang ada di PPN Pekalongan selalu di gunakan untuk beristirahat oleh nelayan yang ada di PPN Pekalongan, baik itu untuk tidur, ataupun yang

lnfeksi ini dapat dicegah melalui inhibisi (penghambatan) adhesi bakteri tersebut pada membran sel dengan cara menambahkan substansi eksogen yang mempunyai kandungan

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. 1) Para guru kimia hendaknya agar mau dan berani

Menurut Ghozali (2016:154) uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak