• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

B. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan

Anggaran hampir selalu merupakan bagian penting dari proses perencanaan, karena anggaran menuntut keputusan mengenai pengalokasian sumber dana demi tercapainya tujuan. Anggaran yang direncanakan dengan baik akan menyelaraskan strategi dan struktur organisasi, manajemen, dan personilnya, serta tugas-tugas yang perlu diselesaikan. Anggaran berfungsi sebagai alat yang dipakai dalam perencanaan dan pengawasan keuangan dalam bentuk kuantitatif dan operasional instansi.

Perencanaan merupakan fungsi menetapkan kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Sofyan, 2001:61). Perencanaan merupakan suatu proses mengembangkan tujuan perusahaan dan memilih kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tersebut. (Welsch dkk, 2000:3). Pada dasarnya perencanaan yang baik dapat menjadi alat bantu bagi manajemen dalam mengukur produktivitas dan efisiensi dalam mencapai sasaran perusahaan.

PT. Pertamina (persero) Dockyard PB/PS dalam menjalankan kegiatan operasionalnya terlebih dahulu menyusun anggaran. Penyusunan anggaran ini dimaksudkan sebagai proses penetapan peran serta dalam usaha pencapaian tujuan instansi. Dengan kata lain penyusunan rencana anggaran harus mengikutsertakan semua bagian dalam instansi sehingga akan terjalin hubungan/koordinasi yang baik. PT. Pertamina (persero) Dockyard PB/PS menggunakan beberapa dasar dalam penyusunan perencanaan anggaran yaitu :

1. Anggaran Tahun Lalu

Salah satu pertimbangan di dalam penyusunan anggaran tahun yang akan datang adalah anggaran tahun-tahun yang sudah lewat.

2. Realisasi Tahun BerjalanRealisasi tahun berjalan merupakan hal yang paling penting diperhatikan dalam menyusun anggaran, karena angka-angka dalam realisasi merupakan data yang akurat.

3. Perkiraan Prediksi Yang Akan Datang

Perkiraan yang dimaksud adalah hal-hal yang kemungkinan akan terjadi pada masa yang akan datang yang disesuaikan, sehingga anggaran yang disusun nantinya mendekati realisasi yang diinginkan.

Dalam penyusunan anggaran ini PT. Pertamina (persero) Dockyard PB/PS mengadakan analisa-analisa. Adapun analisa-analisa tersebut antara lain:

1. Analisa terhadap pendapatan-pendapatan langsung yang mungkin akan didapat dan berhubungan langsung dengan operasi normal instansi.

2. Analisa terhadap biaya-biaya langsung yang mungkin akan didapat dan berhubungan langsung dengan operasi normal instansi.

3. Analisa terhadap biaya-biaya yang terjadi di instansi yang naik turunnya biaya tersebut tanpa dipengaruhi oleh volume kegiatan.

4. Analisa terhadap biaya-biaya yang mungkin terjadi dan hal ini tidak dalam operasi normal kegiatan instansi.

Anggaran yang disusun PT. Pertamina (persero) Dockyard PB/PS melibatkan beberapa pihak, mulai dari masing-masing staf keuangan beserta para

47

penyusunan programnya. Anggaran yang telah disahkan merupakan suatu komitmen atau kesanggupan untuk melaksanakan rencana yang telah dianggarkan untuk menjalankan operasional perusahaan selanjutnya. Selama proses penyusunan anggaran hubungan antara pimpinan dan karyawan akan sangat membantu dalam penentuan dan integrasi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh semua anggota organisasi.

C. Analisis Anggaran Belanja Sebagai Alat Perencanaan Pada PT. Pertamina (persero) Dockyard PB/PS

Anggaran Belanja harus direncanakan terlebih dahulu guna mendapatkan perencanaan yang baik dan mencapai sasaran sesuai dengan apa yang diharapkan oleh instansi/perusahaan.

Dari Tabel 3.2 dapat disimpulkan bahwa, instansi atau perusahaan merencanakan dan memperkirakan anggaran perencanaan pengeluaran sebesar Rp 21.746.415.032 sebagai dasar awal perhitungan jumlah anggaran pengeluaran yang terjadi di tahun 2012.

1. Belanja barang perbaikan kapal

Pada tahun 2012 perencanaan anggaran yang dibuat atau di keluarkan untuk sebagai keperluan perbaikan kapal, PT. Pertamina (persero) ataupun Pihak ke-III swasta cukup besar. Hal ini dapat terjadi dikarenakan bahan dasar perbaikan kapal serta harga mata uang rupiah yang menurun membuat melonjaknya harga bahan baku.

perencanaan pengeluaraan anggaran ini di buat cukup besar oleh PT. Pertamina(persero) Dockyard PB/PS sebesar Rp 7.971.000.000 sebagai bagian dari uapaya agar terhindar dari defisit anggaran yang dapat berdampak buruk bagi perusahaan secara keseluruhan

3. Perencanaan pendapatan

Perencanaan dari program kontrak kerja yang di jalin PT. Pertamina (persero) Dockyard PB/PS cukup besar secara nilai kontrak pendapatan tersebut dapat membuat perusahaan berjalan dengan sehat dan baik. Dari hasil nilai kontrakkerja yang terealisasikan tahun 2012 maka dapat simpulkan sebagai berikut: Tabel 3.4 Fungsi Anggaran Pendapatan Tahun 2012 30.875.000.000 Anggaran Belanja 2012 21.746.415.032 Jumlah 9.128.585.032

Sumber data : PT. Pertamina (persero) Dockyard PB/PS 2012

Secara keseluruhan perusahaan PT. Pertamina (persero) Dockyard PB/PS telah menjalankan fungsi anggaran belanja sebagai alat perencanaan dengan secara sistematis yang baik dan terukur yang di jalankan secara baik juga oleh semua jajaran staf, Assisten dan hingga Head of Dockyard sebagai pemegang keputusan tertinggi penentu fungsi anggaran pada PT. Pertamina (persero) Dockyard PB/PS. Hingga pada akhir tahun penutupan buku, anggaran yang di rencanakan dapat terjdinya defisit anggaran yang dapat di jadikan sebagai profit keuntungan perusahaan.

BAB IV PENUTUP

Dari hasil pembahasan pada beberapa bab sebelumnnya, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi anggaran telah digunakan dengan baik pada PT. Pertamina (persero0 Dockyard PB/PS. Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap tepat dan dapat bermanfaat bagi pihak instansi/perusahaan yang akan digunakan sebagai acuan perencanaan anggaran belanja instansi untuk tahun-tahun berikutnya.

A.Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Anggaran belanja berfungsi sebagai pedoman, alat perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan kerja yang dibutuhkan instansi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Fungsi anggaran belanja sebagai alat perencanaan pada PT. Pertamina (persero) Dockyard PB/PS terwujud dalam penyusunan perencanaan anggaran yang dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun 2012.

B.Saran

Setelah mengkaji kinerja instansi dalam menyusun anggaran belanja dan merencanakan anggaran tersebut, penulis mencoba memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Mengingat pentingnya fungsi anggaran belanja, maka sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga benar-benar menjadi pedoman kerja.

2. Agar anggaran belanja dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanaan, masih perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan dan analisis.

3. Dalam upaya mewujudkan tujuan instansi yang sebenarnya, maka kiranya perlu diambil beberapa kebijaksanaan agar instansi mampu memperhitungkan estimasi-estimasi kejadian pada masa yang akan datang sehingga realisasi dengan anggaran tidak jauh berbeda.

BAB II PROFIL INSTANSI

A.Sejarah Ringkas PT. Pertamina (persero)

Perusahaan Minyak dan gas alam / bumi ini didirikan oleh bangsa Belanda. Tetapi dikelola pengembangannya di Indonesia dengan nama PERTAMINA (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) sejak 10 Desember 1957.

Sebelum Pertamina ada bebarapa nama-nama untuk Perusahaan ini, nama-nama tersebut adalah :

- NIGM = Nederlands Indische Gordoli Matschapy.

- BPM = Batafshe Petroluis Matschapy.

- NNGPM = Nederlands New Guinea Petrolia. - CALTEX = California Texas Oil Matschapy. - CUPM = Standard Vacu Petrolus Matschapy.

- SHEEL = Sheel Indonesia.

- PERMIGAN = Perusahaan Minyak dan Gas Nasional.

- PERMINA = Pertambangan Minyak Nasional.

- K K = Kontrak Kerja.

- PH CONTRAK = Production Sheary Contrak. - NKPM = Nederlands Pertolium Contrak.

- PTMRI = Perusahaan Tambang Minyak

Sumatera Utara.

- PERMIRI = Perusahaan Minyak Republik Indonesia.

- PERTAMINA = Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara.

Kemudian pada tanggal 17 September 2003 PERTAMINA dirubah namanya menjadi PT. PERTAMINA (Persero).

Perusahaan minyak dan gas alam / bumi dan panas bumi di Indonesia berlandaskan pasal 33 UUD 45 yang berbunyi :

Ayat 2 : Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan mengusai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Ayat 3 : Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya

dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.

Pengelolaan perkembangan Perusahaan pertambangan minyak dan gas alam/bumi mengusahakan hal yang terbaik dengan sebesar - besarnya

untuk memakmuran rakyat dan negara.

Dalam UU No. 44 tahun 1960 terdapat tiga hal, yaitu : 1. Bahan galian migas dikuasai negara.

2. Dilaksanakan oleh Negara.

7

B. Tujuan & Makna Logo Pertamina

Mencari, mengelola dan memasarkan minyak dan gas bumi serta geoternal untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan tehanan nasional. Dalam UU No. 8 tahun 1971 disempurnakan dengan UU No. 10 tahun 1974 : Bahwa direksi Pertamina boleh ditambah sesuai kebutuhan.

Warna Biru : Handal, Dapat Di Percaya dan Bertanggung Jawab Warna Hijau : Sumber Energy Yang Berwawasan Lingkungan Warna Merah : Keuletan dan Keberanian Menghadapi Masalah

C. Sejarah Pengembangan Dok P. Brandan/P. Susu

1. Pengoperasian Dok P.Brandan/P.Susu.

Beroperasinya Dok PB/PS, serta pengrehabilitasi perusahaan ini ialah tahun 1972. Perusahaan Dok ini mulai dioperasikan di Pangkalan Brandan. Dok ini juga mengalami pengrehabilitasi kantor dan bengkel pada tahun 1973, slipway I dan II direhabilitasi pada tahun 1982 dan pada tahun 1985 rehabilitasi slipway yang III. Pada tahun berikutnya 1086 mulai mengadakan pemasangan elektromotor winch dan pemasangan jaringan listrik pada tahun 1989.

Sedangkan di Pangkalan Susu sejarah pengemabangan Dok ini mulai beroperasi pada tahun 1967. Pengembangan operasi di Pangkalan Susu lebih dahulu dari pada pengembangan Dok P.Brandan.

Hal ini dapat kita lihat dari tahun pengoperasiannya. Mulai pembangunan bengkel mesin dan listrik pada tahun 1974. Bengkel struktura di bangun pada tahun 1977 sedangkan pada tahun 1983 dibangun Kantor Dok, tiga tauh kemudian dibangun Power House.

Pengembangan gudang Logistik dibangun setelah Power House, yaitu pada tahun 1987, setelah tahun demi tahun pembengunan dilakukan secara terperincian, kemudian pada tahun 1989 membangun jaringan listrik.

Pada periode pelita V Pertamina terlah beroperasi secara optimum, efektif dan efisien Pertamina berada pada tinggat kesehatan operasi Sehat Hal ini dibuktikan dengan tercapainya penilaian wajar tanpa syarat selama empat tahun berturut-turut yaitu tahun 1988-1989, 1989-1990, 1990-1991 dan 1991-1992. 2. Prospek Dok P.Brandan/P.Susu.

Dok P.Brandan/P.Susu terletak ditepi selat malaka didaerah perbatasan antar propinsi Sumatera Utara dan Aceh, didaerah ini merupakan satu-satunya Dok Apung yang berada disitu dengan perlengkapan yang memadai seperti tersedianya dua buah slipway serta bengkel - bengkel konstruksi, listrik dan permesinan, sehingga Dok P.Brandan/P.Susu merupakan satu-satunya docyard terlengkap di Sumatera Utara dan sekitarnya terutama dalam bidang industri maritim, karena umumnya transportasi laut didaerah tersebut memegang peranan utama.

9

Dengan demikian Pertamina Dok P.Brandan/P.Susu merupakan usaha industri maritim yang cukup potensial didaerah tersebut, yang selalu dalam keadaan siap untuk ikut berperan dalam menunjang program pembangunan pemerintah.

3. Kegiatan Operasi.

Kegiatan operasi ini mengamban tugas yang utama dari Dok P.Brandan/P.Susu yaitu mengadakan perbaikan kapal armada Pertamina pusat dan perbaikan atau pemeliharaan kapal Pertamina PKK Sumbagut.

Disamping itu Dok P.Brandan/P.Susu juga menerima perbaikan kapal milik pemerintah maupun swasta.Dalam usaha kegiatan ini penekanan biaya operasi dilaksanakan aplikasi “Vessel Management Information System” yang akan merupakan sarana untuk memacu langkah operasi angkutan laut.

Untuk mengoperasikan bongkar muat angkutan laut tersebut Pertamina mengelola 92 lokasi pelabuhan khusus perminyakan (Pelabuhan laut maupun pelabuhan sungai), baik sebagai pelabuhan bongkar/muat di depot atau pun transit terminal serta ship to ship terminal lengkap dengan sistem penggunaan

lingkungan dari pencemaran, termasuk pengelolaan lingkungan, termasuk pengelolaan kolam pelabuhan daerah khusus tersebut. Sedangkan untuk permeliharan armada kapal Pertamina milik bebarapa “Dock” (yaitu di P.Brandan, P.Susu, Dumai, Plaju dan Sorong).

D. Sejarah Berdirinya Dok P.Brandan/P.Susu

Berdiri sejak tahun 1976, Pertamina Dok P.Brandan/P.Susu pada awal sejarahnya hanyalah sebuah floating Dok di Pangkalan Susu yag diberi tugas untuk melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan armada kapal milik Pertamina, walaupun dengan sarana dan tenaga skill yang masih terbatas.

Seiring dengan perkembangan Pertamina sebagai salah satu industri besar yang strategis bagi Indonesia maka berdampak kepada meningkatnya jumlah armada kapal milik. Oleh karena itu tugas pemeliharaan dan perbaikan yang harus diterima oleh Dok P.Susu juga menjadi bertambah besar.

Melihat kondisi ini dan untuk meningkatkan kemampuan Dok P.Susu, maka sejak 1972 di mulailah pengembangan sarana dan tenaga skill Dok P.Susu yang meliputi : Perluasan Areal Dok, Rehabilitas Perkantoran & Bengkel, Bengkel Mekanik Work shop, Bengkel Listrik, Bengkel Plat, Bengkel Pipa, Bengkel Kayu, Gudang Logistik, Power House lengkap dengan jaringan listriknya. Selain itu pada tahun 1972 juga dibangun dan dioperasikan Slipway Dok di Pangkalan Brandan sampai sekarang, sebagai sebuah unit kerja dari Direktorat PKK – Pertamina. Dengan dukungan manajemen Petamina maka Dok P.Brandan / P.Susu yang merupakan galangan kapal lengkap di Sumatera Utara, secara terus menerus mengembangakna diri menjadi galangan kapal yang tidak hanya melayani pemeliharaan dan perbaikan armada kapal milik Pertamina, tetapi menjadi sebuah industri maritime yang handal, guna menunjang pertumbuhan industri dilingkungan sekitar Sumatera Utara pada khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya. Hal ini dengan dipercayainya Dok P.Brandan/P.Susu

11

dalam perbaikan kapal-kapal milik swasta dan instansi lainnya diluar Pertamina, Sarana-sarana Pelabuhan (Bouy Rambu, SBM, SPM dan lain sebagainya).

E. Pengertian Serta Kapasitas Dok P.Brandan/P.Susu.

Dok/Galangan Kapal adalah sebuah tempat yang dirancang untuk memperbaiki dan membuat kapal. Kapal-kapal ini dapat berupa kapal pesiar, armada militer, cruise line, pesawat barang atau penumpang. Sebuah lokasi galangan akan berisi banyak crane, dok kering, slipway, gudang bebas debu, fasilitas pengecatan dan tempat yang sangat luas untuk perbaikan kapal-kapal tersebut. Perbaikan yang dilakukan dapat berupa perwatan berkala, perbaikan konstruksi lambung kapal, perbaikan propeller sterntube, peralatan engine dan perawatan lainnya.

Ukuran kapal maksimum yang direkomendasikan pada saat naik Dok adalah :

Tabel 1.2

Kapasitas Dok P.Brandan/P.Susu

FLOATING DOK P.SUSU.

Berat Kapal Panjang Kapal Lebar Kapal Tinggi Kapal Sarat Kapal 750 Ton 60 Meter 14 Meter 6 Meter 4 Meter

Slipway No. I Berat Kapal Panjang Kapal Lebar Kapal Tinggi Kapal Sarat Kapal 250 Ton 35 Meter 8 Meter 4 Meter 3 Meter

Berat Kapal Panjang Kapal Lebar Kapal Tinggi Kapal Sarat Kapal 250 Ton 20 Meter 8 Meter 4 Meter 3 meter

Slipway No. III

Berat Kapal Panjang Kapal Lebar Kapal Tinggi Kapal Sarat Kapal 50 Ton 15 Meter 4 Meter 2 Meter 1,5 Meter

a. Fasilitas Penunjang.

Dok P.Brandan/P.Susu juga didukung dengan failitas-fasilitas penunjang produksi yang lain, yaitu :

1. Bengkel Pelat/Las : • Mesin gunting pelat kapasitas sampai

≠ 16 mm x 3000 mm. • Mesin las diesel.

• Mesin press pelat kapasitas sampai

200 ton x 3000 mm x 1000 mm.

• Mesin rol pelat kapasitas sampai

≠ 16 mm x 3000 mm. • Travo las.

2. Bengkel Pipa : • Mesin bending Pipa kapasitas sampai

ø 4” x Sudut 200.

• Mesin potong Pipa kapasitas sampai ø 4”

3. Bengkel Kayu : • Mesin Bubut • Mesin Ketam • Mesin Gergaji

13

4. Bengkel Mekanik : • Mesin Bubut, Kapasitas sampai panjang

12 m x ø 0,5 m.

• Mesin Bor Horizontal, Kapasitas sampai ø 750 mm.

• Mesin Bor Vertikal, Kapasitas sampai

ø 75 mm.

• Mesin Sekrap, Kapasitas sampai 800 mm. • Alat Balancing Statis, Kapasitas sampai

ø 3 m.

• Mesin Frais, Kapasitas sampai 1000 mm x ø 300 mm.

5. Bengkel Listrik : • Electric Oven, Kapasitas sampai 120 C • Universal Test Generator.

• Universal Test Bench. • Coil Winder.

6. Power House : • Generator, kapasitas 2 x 100 KVA

lengkap dengan jaringan listriknya. 7. Alat Angkat : • Floating Dok Crane, kapasitas sampai

4 Ton.

• Forklft kapasitas sampai 10 Ton. • Mobil Crane kapasitas sampai 20 Ton. • Overhead Crane kapasitas sampai 10 Ton.

8. Lain-lain : • Sarana Fire & Safety • Gudang Logistik. • Ultrasonic Tester.

• Mesin Hidroblast tekanan sampai

b. Data – data Dok P.Brandan.

√ Panjang Galangan : 43 Meter. √ Lebar Galangan : 6,20 Meter. √ Panjang Galangan II : 74 Meter. √ Panjang Galangan III : 104 Meter. √ Lebar Galangan II & III : 43 Meter

F. Struktur Organisasi & Personalia

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertical, melalui saluran tunggal. Struktur organisasi PT. Pertamina (persero) Dockyard

15

Bagan 2.1 : Struktur Organisasi PT. Pertamina (persero) Dockyard PB/PS

Sumber Data : PT. Pertamina (persero) Dockyard PB/PS 2012

Head of Dockyard PB/PS

Asst. Administration Asst. Maitenance

Quality Control Asst. Operation PS Asst. Operation PB

Administration Keuangan LK3 Security Estimasi/Planning Quality Control Logistic Struktural PS Galangan PS Mekanik PS Listrik PS Struktural PB Galangan PB Mekanik PB Listrik PB Asst. Personalia PB/PS

PIMPINAN PT. PERTAMINA (persero) Dockyard PB/PS

Head of Dockyard PB/PS : Chairul Anwar, S.sos Asst. Administration PB/PS : Winarno, ST

Asst. Maitenance Quality Control : Saut Hotma Simanjuntak Asst. Operation PS : Muhammad Husin Asst. Operation PB : Winarno

17

G. Job Description

1. Head of Dockyard PB/PS Tugas Kepala Dockyard

1. Menetapkan rencana strategi pengelolaan kegiatan unit usaha Dok pangkalan brandan / pangkalan susu,untuk mencapai target yang telah di tetapkan oleh manajer jasa martim.

2. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pemasaran unit Usaha Dok Pangkalan Brandan / Pangkalan Susu.

3. Mengawasi pelaksanaan kegiatan perencanaan Teknik Unit Usaha Dok Pangkalan Brandan / Pangkalan Susu.

4. Mengawasi pelaksanaan kegiatan opeasi Unit Usaha Dok Pangkalan Brandan / Pangkalan Susu.

5. Mengawasi kegiatan Administrasi Keuangan Unit Usaha Dok Pangkalan Brandan / Pangkalan Susu.

6. Mengawasi pelaksanaan kegiatan layanan Umum Unit Usaha Dok Pangkalan Brandan / Pangkalan Susu.

7. Melakukan pembinaan SDM di lingkungan Unit Usaha Dok Pangkalan Brandan / Pangkalan Susu

8. Mengkoordini seluruh kegiatan yan ada di Unit Usaha Dok Pangkalan Brandan / Pangkalan Susu

Wewenang Kepala Dockyard

1. Menetapkan segi komersial usaha (harga jual dan pemasaran)

2. Menetapkan UKG, promosi jabatan dan mutasi pekerja sesuai otorisasi

3. Menandatngani dokumen keuangan sesuai otorisasi

4. Menyusun rencana kegiatan pengadaan Barang / Jasa sesuai otorisasi 5. Melakukan koordinasi dan pengarahan kegiatan pengelolahan Dok

Pangkalan Brandan / Pangkalan Susu

7. Merencanakan penandatanganan penawaran harga, negosiasi penagihan atas bisnis Unit Usaha Dok Pangkalan Brandan / Pangkalan Susu

Tanggung Jawab Kepala Dockyard

1. Perkembangan dan pembunuhan usaha Dok Pangkalan Brandan / Pangkalan Susu

2. Ketetapan Strategi bisnis

3. Terjaganya kepuasan pelanggan

4. Ketetapan anggaran dan pendapatan Unit usaha Dok Pangkalan Brandan / Pangkalan Susu

5. Ketetapan ukuran kinerja Susu

6. Peningkatan kompetensi, penempatan regenerasi SDM di lingkungan Dok Pangkalan Brandan / Pangkalan Susu

7. Penerapan GCG di lingkungan unit usaha Dok Pangkalan Brandan / Pangkalan Susu

8. Terselenggaranya kegiatan keuangan yang accountable dan auditable

2. Asst. Maintenance Quality Control

Tugas Asst. Maintenance Quality Control Dockyard :

1. Mengkoordinir mengawasi dan melaksanakan kegiatan logistik

a. Merencanakan,mengawasi dan melakukan kegiatan pengendalian dan pengembangan

1. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan persediaan material 2. Melaksanakan kegiatan verifikasiatas mutasi material

3. Melaksanakan kegiatan verifikasi dan persediaan barang suku cadang, barang umum, program dan peralatan.

4. Melaksanakan pengembangan sistem dan prosedur logistik serta administrasi

19

6. Melaksanakan kegiatan penyusunan anggaran listrik dan anggaran rencana pembelian material

7. Melaksanakan kegiatan penyusunan laporan dan statistik kegiatan logistik

8. Melaksanakan kegiatan administrasi dan sentral file fungsi logistik b. Merencanakan, mengawasi dan melaksanakan kegiatan pengadaan

1. Melaksanakan kegiatan pemesanan material/suku cadang

2. Melaksanakan kegiatan pembelian / pengadaan dan monitoring material stock/direct change dan suku cadang

3. Melaksanakan kegiatan standarisasi, KIMAP, perpustakaan logistik

4. Melaksanakan kegiatan administrasi pengadaan

c. Merencanakan,mengawasi dan melaksanakan kegiatan operasi 1. Melaksanakan kegiatan persiapan material presiden

2. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan material persediaan

3. Melaksanakan kegiatan penerimaan dan pengiriman material/suku cadang

4. Melaksanakan kegiatan pengawasan harta benda dan modal

5. Melaksanakan kegiatan proses penghapusan, penyimpanan material berkas,limbah dan persediaan mati (dead stock )

6. Melaksanakan kegiatan oprasi angkutan barang/orang dengan angkutang ringan/berat

7. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan jaringan kendaraan angkutan 8. Melaksanakan kegiatan pembebasan dari Bea Cukai

9. Melaksanakan kegiatan penyelesaian Klaim

10. Melaksanakan kegiatan administrasi in transit/MNYCF 11. Melaksanakan kegiatan administrasi operasi logistik

d. Merncanakan, mengawasi dan melaksanakan kegiatan pembuatan laporan logistik

2. Mengkoordinir, mengawasi dan melaksanakan kegiatan astimasi dan billing

a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan estimasi dan billing kebutuhan & pengguna manhours.material harga/biaya kegiatan perawatan dan perbaikan kapal/alat apung.

b. Merencanakan dan melaksanakan klasifikasi dan evaluasi price list biaya perawatan dan perbaikan kapal/alat apung dan non kapal

3. Mengkoordinir, mengawasi dan melaksanakan kegiatan pembuatan design dan rekayasa

a. Mengawasi dan melaksanakan kegiatan pembuatan design gambar yang meliputi :

1. Kontruksi kapal / alat apung 2. Bagian-bagian mesin

3. Non kapal

4. Kontruksi bangunan sipil (dermaga,bengkel,gedung,dll)

b. Merencanakan diversifikasi usaha daru unit usaha Dok pangkalan Brandan / Pangkalan Susu

4. Mengkoordinir, mengawasi dan melaksanakan kegiatan perencanaan produk dan qualiti control

a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan planning berupa perhitungan, spesipikasi teknik dan dock plant untuk melaksanakan pekerjaan docking,floating,/rynning refair kapal/alat apung.

21

1. Schedule space per tahun

2. Schedule per item pekerjaan

3. Scheduel keseluruhan kegiatan perawatan dan perbaikan kapal/alat

apung serta docking / undocking

c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan evalua dan kajian teknologi sebagai bahan usulan peningkatan / pengambangan investasi / aset

Dokumen terkait