• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA VERBA SHIKARU DAN

3.1 Fungsi dan Makna Verba Shikaru dalam Kalimat Bahasa

先生は宿題を忘れた学生をきびしく叱った。(http://tangorin.com)

Sensei wa shukudai o wasureta gakusei o kibisiku shikatta. Guru memarahi siswa yang tidak mengerjakan PR’. Analisis :

Pada contoh 1, verba shikaru pada kalimat tersebut berfungsi memperingatkan kesalahan seseorang. Pemakaian verba shikaru pada kalimat diatas mempunyai makna siswa tidak mengerjakan PR merupakan suatu kesalahan sehingga guru memarahinya. Sikap tidak baik yang dilakukan seorang siswa dimana hal mengerjakan PR adalah kewajiban seorang siswa sehingga guru memarahi siswa dengan tujuan untuk memperingatkan siswa tersebut. Pemakaian verba shikaru

diatas sesuai dengan teori (Tian Zhonkui:1998) yang mengatakan bahwa memperbaiki dan memperingatkan perilaku lawan, tingkah laku dan sikap yang tidak baik.

Contoh 2:

Watashi wa, otouto o ijimete haha ni shikarareta.

‘Saya dimarahi oleh ibu karena telah mengganggu adik. Analisis :

Pada contoh 2, verba shikaru berfungsi mengoreksi perbuatan yang salah. Pemakaian verba shikaru pada kalimat diatas sesuai teori (Hirotase dan Masayoshi:1994) yang mengatakan bahwa memarahi seseorang dengan tujuan untuk mengoreksi perilaku yang salah. Perbuatan salah yang dilakukan adalah saya mengganggu adik. Karena saya telah mengganggu adik dan merupakan sikap yang tidak baik, pada kalimat tersebut mengandung makna ibu memperingatkan agar saya tidak mengganggu adik.

Contoh 3 :

兄 は 、 こ の 間 父 に 叱 ら れ て か ら 、 家 の 手 伝 い を す る よ う に な っ た 。 (Nihongo Gakushuu Tsukaiwake Jiten:158)

Ani wa, konoaida chichi ni shikararetekara, ieno tetsudai o suruyouni natta.

‘Setelah abang dimarahi oleh ayah, dia jadi membantu pekerjaan rumah.’

Analisis :

Pada contoh 3, verba shikaru berfungsi menegur kesalahan seseorang. Penggunaan verba shikaru pada kalimat diatas sesuai dengan teori (Hirotase dan Masayoshi:1994) yang mengatakan memarahi seseorang dengan tujuan mengoreksi perilaku yang salah. Pada kalimat diatas abang yang tadinya tidak membantu pekerjaan rumah, tetapi setelah dimarahi oleh ayah dia menjadi membantu pekerjaan rumah. Dengan melihat pemaparan tersebut dapat diketahui

bahwa shikaru digunakan untuk memarahi dengan tujuan memperbaiki perbuatan yang salah sehingga objek yang dimarahi tersadar.

Contoh 4 :

上司が部下の遅刻を叱る。(Nihongo Kihon Doushi Youho Jiten:224)

Joushi ga bukano chikoku o shikaru.

‘Atasan memarahi keterlambatan bawahan.’ Analisis :

Pada contoh 4, verba shikaru berfungsi memperingatkan perbuatan salah seseorang. Penggunaan verba shikaru pada kalimat diatas sesuai dengan teori dalam kamus online situs https://dbms.ninjal.ac.jp yang menyebutkan pengertian shikaru yaitu memarahi, menegur,mencela atau memperingatkan dengan keras akan tingkah laku atau tindak-tanduk yang tidak baik dari bawahan. Dalam kalimat diatas perbuatan salah yang dilakukan adalah bawahan datang terlambat. Karena bawahan datang terlambat maka atasan memperingatkannya agar tidak datang terlambat lagi.

Contoh 5 :

父 親 は も っ と 勉 強 し ろ と 息 子 を 叱 っ た 。(Nihongo Kihon Doushi Youho

Jiten:24)

Chichi oya wa motto benkyoushiroto musuko o shikatta.

‘Ayah memarahi anak laki-laki agar lebih giat belajar.’ Analisis :

Pada contoh 5, verba shikaru berfungsi untuk memperingatkan kesalahan seseorang. Penggunaan verba shikaru pada kalimat tersebut sesuai dengan teori

(Satou Norimasa:1994) mengatakan bahwa memarahi, memperingatkan kesalahan lawan. Pada kalimat tersebut mengandung makna ayah memperingatkan anak agar lebih giat belajar. Dilihat dari konteks kalimatnya dapat diketahui bahwa sebelumnya si anak telah melakukan kesalahan yaitu tidak belajar dengan giat sehingga ayah memarahinya.

Contoh 6 :

生徒たちが時間通りにクラスに来なかったので先生はみんなをひどく叱っ た。(http://dictionary.goo.ne.jp)

Seitotachi ga jikandoori ni kurasu ni konakattanode sensei wa minna o hidoku shikatta.

‘Guru memarahi murid-murid karena tidak datang kekelas tepat waktu.’

Analisis :

Pada contoh 6, verba shikaru berfungsi menegur seseorang yang telah melakukan kesalahan. Penggunaan verba shikaru pada kalimat diatas sesuai dengan teori kamus online http://dbms.ninjal.ac.jp yang menyebutkan menegur dengan keras akan tingkah laku yang tidak baik dari bawahan. Objek yang dimarahi pada kalimat tersebut merupakan suatu teguran dari subjek karena objek telah melakukan kesalahan pada kalimat diatas menyebutkan guru memarahi murid-murid karena tidak datang kekelas tepat waktu. Memarahi pada kalimat tersebut yaitu untuk menegur kesalahan murid-murid yang tidak datang kekelas tepat waktu. Contoh 7 :

母は私のだらしなさを叱った。(http://tangorin.com)

‘Ibu memarahi saya karena kecerobohan saya.’ Analisis :

Pada contoh 7, verba shikaru berfungsi memperbaiki sikap seseorang yang tidak baik. Penggunaan verba shikaru pada kalimat diatas sesuai dengan teori (Tian Zhonkui:1998) yang mengatakan bahwa memperbaiki sikap yang tidak baik. Pada contoh kalimat diatas menunjukkam sikap kecerobohan seseorang yang membuatnya dimarahi. Marah disini untuk memperbaiki sikap seseorang yang tidak baik.

Contoh 8 :

先生は健二がうそをついたことでしかっている。(Nihongo Kihon Doushi Youho Jiten:90)

Sensei wa Kenji ga uso o tsuitakotode shikatteiru.

‘Guru marah karena Kenji berbohong.’ Analisis :

Pada contoh 8 verba shikaru berfungsi menunjukkan bahwa subjek marah karena perbuatan salah yang dilakukan seseorang. Penggunaan verba shikaru pada contoh kalimat diatas sesuai teori (Hirotase dan Masayoshi:1994) yang mengatakan memarahi lebih disengaja dan rasional, seperti dalam memarahi seseorang dengan tujuan untuk mengoreksi perilaku yang salah. Hal “marah” dalam kalimat tersebut menunjukkan bahwa subjek marah karena perbuatan salah yang dilakukan Kenji yaitu berbohong.

Contoh 9 :

Kare wa watashi o taiman dato shikatta.

‘Dia memarahi saya karena malas’. Analisis :

Pada contoh 9, verba shikaru berfungsi untuk memperingatkan prilaku yang salah. Penggunaan verba shikaru pada contoh kalimat di atas sesuai dengan teori (Hirotase dan Masayoshi:1994) yang mengatakan bahwa memarahi seseorang dengan tujuan untuk mengoreksi perilaku yang salah. Pada contoh di atas saya dimarahi karena malas itu merupakan hal atau perilaku yang tidak baik dan merupakan kesalahan.

Dokumen terkait