• Tidak ada hasil yang ditemukan

FUNGSI DEMAND WISATA DI HUTAN WISATA PUNTI KAYU PALEMBANG

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN

VII. FUNGSI DEMAND WISATA DI HUTAN WISATA PUNTI KAYU PALEMBANG

7.1. Fungsi Demand Wisata di Hutan Wisata Punti Kayu Palembang

Fungsi demand pariwisata di Hutan Wisata Punti Kayu Palembang akan terbentuk, jika diuji secara keseluruhan dengan menggunakan software SAS terhadap keseluruhan variabel (parameter). Setelah dilakukan uji secara keseluruhan menggunakan software SAS, maka diperoleh variabel-variabel (parameter) yang signifikan pada taraf nyata α 5%*, yaitu lama kunjungan ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang (jam) (LK), jumlah tanggungan keluarga (orang) (TK), dan pengetahuan pengunjung terhadap Hutan Wisata Punti Kayu Palembang (tahun) (PP). Adapun variabel (parameter) yang berpengaruh/signifikan pada taraf nyata α 20%** adalah taraf pendidikan pengunjung (TP).

Hasil uji keseluruhan untuk keseluruhan variabel/parameter dengan menggunakan software SAS seperti yang terlihat pada Tabel 8 di bawah ini:

Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Poisson dengan Software SAS untuk Uji Keseluruhan Variabel/Parameter

Variabel DF Chi-Square Pr > ChiSq

BP (X1) 4 1,20 0,8781 PD (X2) 5 4,28 0,5098 UM (X3) 2 2,43 0,2960 JT (X4) 3 2,45 0,4849 WT (X5) 2 2,28 0,3200 LK (X6) 1 3,11 0,0777 * TK (X7) 2 5,89 0,0526 * RO (X8) 2 1,13 0,5672 PP (X9) 3 8,75 0,0328 * TP (X10) 3 5,32 0,1497 **

Sumber: Hasil Analisis Data Primer, 2011

Keterangan: * = berpengaruh pada taraf nyataα 5% ** = berpengaruh pada taraf nyata α20%

Berdasarkan hasil analisis di atas dengan uji Chi-Square secara keseluruhan terhadap variabel (parameter), maka dapat dibuat hipotesis:

H0 : 0

H1 : minimal ada satu 0, 1,2 … 10

Dari hipotesis di atas, dapat dijadikan indikator bahwa variabel (parameter) yang berpengaruh terhadap respon dengan melihat nilai Pr (p-value) < 5%*, 10%*, dan 20%** . Jika nilai p-valuenya < 5%*, 10%*, dan 20%** maka tolak H0, artinya signifikan (minimal ada satu variabel/parameter yang berpengaruh terhadap respon). Hasil estimasi di atas menunjukkan, ada empat variabel (parameter) yang berpengaruh nyata/signifikan terhadap jumlah/kali kunjungan dalam setahun ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang.

7.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Demand Pariwisata Hutan Wisata Punti Kayu Palembang

Pada Lampiran 5 ditunjukkan parameter estimasi dari olahan regresi Poisson untuk mengetahui masing-masing variabel yang berpengaruh terhadap kali kunjungan ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang per tahun dengan cara melakukan uji satu-satu (uji t-statistik). Dari hasil uji satu-satu (uji t-statistik) terhadap masing-masing variabel, maka diperoleh variabel-variabel yang mempengaruhi faktor demand pariwisata Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, sebagai berikut: LK (lama kunjungan ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang) kategori 1, TK (jumlah tanggungan keluarga) kategori 1 dan 2, PP (pengetahuan pengunjung terhadap Hutan Wisata Punti Kayu Palembang) kategori 3, dan TP (taraf pendidikan pengunjung Hutan Wisata Punti Kayu Palembang) kategori 1 dan 2. Berdasarkan hasil estimasi pada Lampiran 5 pula dapat dibentuk model persamaan regresi Poisson terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi faktor

demand pariwisata ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, dengan asumsi data responsnya harus menyebar secara poisson. Persamaan regresi Poisson yang terbentuk adalah

3,7222 0,7846 2,8065 2,5753 1,6422 2,2521 + 1,3381

7.2.1. Variabel-Variabel yang Berpengaruh Signifikan terhadap Demand Pariwisata

Adapun variabel-variabel yang berpengaruh nyata/signifikan dalam model dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Lama Kunjungan ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang

Lama kunjungan ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang dapat diartikan sebagai lamanya pengunjung berwisata ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara uji statistik lama kunjungan ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang berpengaruh nyata pada taraf nyata α 5%. Koefisien regresi yang bertanda positif ini dapat diartikan bahwa apabila lama kunjungan ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang bertambah satu jam, maka akan meningkatkan frekuensi kunjungan dalam setahun sebesar 78,46% (kategori 1), cateris paribus. Hal yang demikian dapat diartikan sebagai apabila pengunjung tersebut merasa nyaman selama berada di kawasan Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, maka pengunjung tersebut akan cenderung menambah jumlah frekuensi kunjungannya ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang dalam setahun. 2. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga pada penelitian kali ini terdiri dari istri dan anak. Hasil dari uji statistik di atas menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga berpengaruh nyata pada taraf α 5% dengan nilai koefisien regresi yang bertanda

positif. Hal ini berarti, dengan semakin bertambahnya jumlah anggota keluarga sebesar satu orang, maka akan meningkatkan pula frekuensi kunjungan dalam setahun sebesar 280,65% (kategori 1) dan 257,53% (kategori 2), cateris paribus. Pada penelitian kali ini, jumlah responden pengunjung yang sudah menikah dan memiliki 2-4 orang anak (rata-rata anak tersebut berusia di bawah 12 tahun) memiliki proporsi sebesar 39% dan sebagian besar responden yang memiliki anak tersebut menghabiskan waktunya di arena anak. Apabila pengunjung tersebut memiliki jumlah anak yang usianya di bawah 12 tahun lebih dari dua orang, maka frekuensi kunjungan mereka ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang akan bertambah pula per tahunnya. Hal ini disebabkan karena anak-anak tersebut merasa nyaman dan memiliki keinginan untuk bermain di arena anak pada saat mereka berkunjung ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang.

3. Pengetahuan Pengunjung terhadap Hutan Wisata Punti Kayu Palembang Pengetahuan pengunjung dapat diartikan, sudah berapa lama pengunjung tersebut mengetahui objek wisata Hutan Wisata Punti Kayu Palembang. Dalam penelitian kali ini juga, pengetahuan pengunjung merupakan salah satu variabel yang berpengaruh nyata terhadap jumlah kunjungan dalam setahun. Variabel ini berpengaruh pada taraf nyata α 5% dan memiliki koefisien regresi yang bertanda negatif. Hal yang demikian dapat diartikan bahwa dengan semakin mengertinya pengetahuan pengunjung terhadap situasi dan kondisi Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, maka akan semakin menurun frekuensi kunjungan mereka dalam setahun sebesar 164,22% (kategori 3), cateris paribus. Kondisi seperti ini terjadi apabila pengunjung Hutan Wisata Punti Kayu Palembang tersebut telah mengerti dengan situasi dan kondisi Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, maka para

pengunjung akan cenderung malas untuk berkunjung ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang dan mereka berinisiatif untuk mencari alternatif-alternatif objek wisata lainnya.

4. Taraf Pendidikan Pengunjung

Hasil analisis regresi poisson terhadap variabel taraf pendidikan pengunjung menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh nyata pada taraf nyata α 20% dengan nilai koefisien regresi yang bertanda positif. Berdasarkan hipotesis, apabila tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi maka akan meningkatkan pula frekuensi kunjungan mereka ke suatu objek wisata dalam setahun. Pada penelitian kali ini hipotesis tersebut terbukti, bahwa dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin meningkat pula frekuensi kunjungan mereka ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang. Penelitian ini pula menunjukkan bahwa pengunjung Hutan Wisata Punti Kayu Palembang rata-rata berpendidikan SMA dan perguruan tinggi (PT).

VIII. ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEBERADAAN WISATA ALAM

Dokumen terkait