• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Branding dan Packaging

3. Fungsi Kemasan

a) Fungsi teknis - struktur, teknikal, konstruksi 1. Sebagai wadah

Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga ke konsumen agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta, atau butiran.

Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar

ultraviolet, panas, kelembapan udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari

kotoran dan mikroba yang dapat merusak serta menurunkan mutu produk. 3. Sarana transportasi

Meningkatkan efisiensi, misalnya memudahkan penghitungan (satu kemasan berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya), sehingga memudahkan pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan. 4. Solusi penyimpanan

Agar isi produk tetap bertahan lama dan masih segar ketika sampai pada konsumen maka diperlukan sebuah wadah/penyimpanan.

5. Alat ukur

Adanya kemasan sebagai takaran untuk mengukur seberapa banyak isi produk yang dapat disesuaikan dengan harga.

b) Fungsi marketing - artistik, komunikasi 1. Informasi

Dalam kemasan terdapat informasi sehingga konsumen dapat mengetahui kandungan serta apa saja yang melekat pada produk tersebut.

2. Penjualan

Memberikan nilai yang berbeda dari produk serupa sehingga dapat meningkatkan daya tarik calon pembeli dan memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan kecap dan sirup mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan kemasan botol plastik.

3. Display

Kemasan menjadi bagian dari strategi display, yaitu penataan dagangan di tempat tertentu dengan tujuan menarik minat konsumen untuk melihat dan akhirnya membeli produk yang ditawarkan.

4. Komunikasi

Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.

5. Promosi

Ilustrasi konsep usaha.

Alamiah,

Sebenarnya melakukan aktifitas branding, namun tidak terencana dan terintegrasi.

Strategis

Aktifitasnya terencana dan terintegrasi, serta selaras dengan tujuan yang benar.

Yang harus dilakukan untuk membuat dan ada dalam kemasan 1. Ukuran

2. Kelengkapan Informasi

Hal yang WAJIB ada untuk packaging.

Kemasan yang baik adalah kemasan yang mempunyai ukuran berdasarkan standar takaran yang ditetapkan oleh perusahaan.

Merupakan nama dagang dari perusahaan anda. Contoh: Nestle, Indofood dll.

2) Nama Produk

Nama yang diberikan kepada produk anda. Contoh: Indomie, Supermie, Milo, dll.

3) Jenis Produk

Jenis produk yang anda pasarkan. Contoh: Susu cokelat, Keripik pisang, dll. 4) Logo halal

Tanda sertifikat bahwa produk anda dapat dikonsumsi oleh umat muslim. Tanda ini dikeluarkan oleh Din POM dan MUI Provinsi dimana anda berdomisili.

5) Berat Netto Produk Anda

Merupakan ukuran/takaran standar pada sebuah produk 6) PIRT (Perizinan)

Nomor sertifikat izin yang menyatakan bahwa produk anda telah lulus uji klinis yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan di Provinsi anda.

7) Penjelasan Produk

Penjelasan singkat tentang keunggulan produk anda.

8) Expire Date

Tanggal masih dapat dipergunakan atau tidak dari produk yang dibungkus dalam tersebut sebuah packaging.

9) Barcode

Sistem registrasi komputerisasi batang. 10) Komposisi

Kandungan bahan-bahan yang dipakai untuk membuat produk anda.

11) Kandungan Gizi

Kandungan gizi yang dimiliki oleh produk anda. Kunci memilih makanan dan minuman kemasan adalah dengan membandingkan jenis dan nilai nutrisi dalam dua produk serupa. Sebagai contoh, membandingkan kandungan lemak jenuh pada produk keripik kentang A dan B. Keripik kentang A mengandung 5 gram lemak jenuh dalam tiap takaran saji 100

gram. Sementara keripik kentang B mengandung 3 gram lemak jenuh per takaran saji 100 gram. Dalam hal ini, keripik kentang B menjadi pilihan lebih sehat dibanding A.

12) Alamat & Keterangan Produsen

Alamat dari anda sebagai produsen. Berguna apabila ada keluhan dari konsumen.

3. Gambar Ilustrasi

Gambar untuk ilustrasi yang ada dalam kemasan alangkah lebih baiknya membuat desain sendiri tidak mengambil dari internet untuk ditempelkan pada kemasan. Sehingga akan terlihat lebih unik dan mempunyai ciri khas tersendiri.

4. Tata Letak Teks

Nama produk mempunyai letak yang strategis dan menonjol dibanding dengan informasi lain yang ada pada kemasan.

5. Penampilan

Penampilan menjadi nilai utama/first impression yang dapat menarik konsumen untuk membeli sebuah produk. Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan produk yang baik adalah kemasan tersebut harus simpel atau sederhana, fungsional dan menciptakan respon emosional positif yang secara tidak langsung membujuk para konsumen untuk melakukan pembelian. Selain itu, kemasan juga harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus harus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk yang dikemasnya.

Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 % adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasat mata. Oleh karena itu, unsur-unsur grafis dari kemasan seperti warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak merupakan unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian visual communication. Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik yang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual (estetika) dan daya tarik praktis (fungsional).

Menurut hasil penelitian Bo Rundh dalam literatur yang berjudul How

Packaging Is Influencing the Marketing Strategy, kemasan dapat menarik perhatian

para pembeli atau konsumen terhadap merek tertentu, meningkatkan citra, dan merangsang persepsi konsumen tentang produk.

Meningkatkan brand awareness dan kualitas produk tersebut karena makin dikenal sekaligus dipercaya oleh konsumen dan juga calon konsumen baru. Membantu pemasaran karena dalam desain kemasan tersebut tercantum

informasi penting seperti merek bisnis, jenis produk, label produk, expire

date, kandungan gizi serta alamat dan keterangan produsen.

Menjaga kualitas barang di dalamnya, untuk makanan maka menjadi lebih awet, pakaian menjadi tidak kusut, alat elektronik tetap aman terjamin dan dapat digunakan.

Contoh kemasan yang salah.

Tips Membuat Kemasan yang Baik dan Menarik.

Dari bagan diatas value consumer terbagi menjadi tiga subsegment, yaitu:

reasonable value consumer (di subsegment atas), critical value consumer (di

Reasonable value consumer adalah konsumen yang awalnya brand-minded consumer, tapi karena sudah semakin educated dan knowledgable menjadi semakin

cerdas serta rasional dalam memutuskan pembelian. Mereka memang masih melihat merek hebat, tapi tetap kritis melihat apakah merek itu memberikan nilai yang masuk akal bagi mereka. Karena makin cerdas, mereka tak lagi snob seperti dulu.

Critical value consumer adalah segmen yang sangat kritis dalam

menimbang-nimbang nilai (berapa manfaat yang didapat dan berapa harga yang harus dibayar) yang mereka dapat. Secara umum, konsumen jenis ini adalah konsumen yang sangat cerdas, menginginkan manfaat sebanyak mungkin dan harga semurah mungkin. Karena mereka sangat cerdas dan sangat demanding, tentu saja tak mudah melayani konsumen jenis ini.

Functional value consumer adalah konsumen yang mementingkan fungsi

(functional benefit) yang memadai dengan harga yang terjangkau. Mereka tak begitu peduli dengan merek hebat. Konsumen jenis ini awalnya adalah

price-minded consumer, tapi seiring naiknya daya beli, mereka mulai naik kelas memburu

produk-produk yang menawarkan fungsionalitas baik, tidak asal murah.

Price minded Functional

Value Critical Value Reasonable Value Brand Minded

Dokumen terkait