• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Kepercayaan Rakyat Melayu Pada Pengobatan Penyakit Anak Di Kecamatan Hamparan Perak

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah

4.6 Fungsi Kepercayaan Rakyat Melayu Pada Pengobatan Penyakit Anak Di Kecamatan Hamparan Perak

Kepercayaan merupakan sebuah kemauan seseorang untuk bertumpu pada sesuatu yang dianggap memiliki kekuatan tesendiri dan mampu memberikan kebaikan kepada diri orang tersebut. Kepercayaan adalah kesadaran mental yang didasarkan oleh situasi dan keadaan orang lain dan konteks sosialnya. Kepercayaan dapat dikategorikan sebuah keputusan seseorang untuk mempercayai sesuatu hal baik buruknya sebuah pandangan berupa nyata maupun tidak nyata yang didasari oleh pemikiran (Moorman 1993:27).

Pada masyarakat Melayu memiliki banyak kepercayaan terhadap sesuatu hal.

Selain dari kepercayaan yang bersifat keagamaan, masyarakat Melayu memiliki sebuah kepercayaan terhadap segala aspek dunia atau yang lebih dikenal sebagai kepercayaan alam baik nyata maupun gaib. Kepercayaan tersebut berupa hal-hal yang bersifat tradisional. Masyarakat Melayu di dusun IV Desa Hamparan Perak mempercayai bahwa jika anak-anak menangis dan menatap ke atas saja pertanda diganggu makhluk gaib, kepercayaan ini masih dipercayai hingga saat ini, jika ayam berkokok ditengah malam pertanda bahwa ada makhluk halus yang sedang lewat hal ini dipercayai bahwa ayam dapat melihat dan merasakan keberadaan makhluk sehingga akan berkokok saat bukan waktunya.

Kepercayaan yang dikenal juga oleh masyarakat Melayu Hamparan Perak masih seputar hewan yakni jika ayam berkokok selepas margib maka dipercayai ada

anak gadis yang hamil. Hal semacam ini merupakan bagian dari masyarakat Melayu Hamaparan Perak yang diketahui bahwa salah satu dari anak tentangga ada yang sedang hamil namun belum menikah. Kejadian ini merupakan pertanda bahwa adanya rahasia atau aib yang sedang disimpan oleh salah satu keluarga mengenai anak gadisnya, mandi pada saat kondisi hujan panas dan magrib tidak diperbolehkan sebab dipercayai bahwa nanti akan dicubit setan. Sebuah kepercayaan masyarakat Melayu yang bersifat tradisional tersebut sangat benar adanya karena tak jarang kejadian badan dapat biru-biru tanpa diketahui sebabnya dan berbentuk seperti bekas dicubit seseorang.

Kepercayaan berikutnya adalah kepercayaan mengenai hewan, masyarakat Melayu di Desa Hamparan Perak jika burung gagak melitas dan melewati di atas rumah atau hinggap dipekarangan rumah dan membunyikan suara khasnya maka dipercayai bahwa akan datang musibah pada keluarga terebut, musibah tersebut dipercayai lebih merujuk pada kematian sebab burung gagak dipercayai masyarakat Melayu sebagai hewan yang tidak baik, jika sesorang kejatuhan cicak diyakini percayai juga bahwa orang tersebut akan tertimpa sial sebab ciciak dipercayai sebagai hewan yang jorok dan membawa sial hal tersebut diperoleh secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Kepercayaan mengenai jika ular masuk kedalam rumah juga dipercayai bahwa kelaurga yang ada di dalam rumah tersebut akan tertimpa musibah yang tidak baik. Kepercayaan tersebut memang tidak dapat dijelaskan secara logis namuan tak jarang kepercayaan yang bersifat tradisional tersebut memiliki kebenaran dan terdapat sebuah nilai-nilai yang mesti diketahui oleh masyarakat luas.

Salah satu kepercayaan masyarakat Melayu yang masih melakat hingga kini adalah sebuah kepercayaan mengenai obat-obatan yang diyakini secara bersama-sama dan didapatkan dari para leluhur yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Kepercayaan tersebut menjadi sebuah kebudayaan yang terjaga hingga saat ini pada masyarakat Melayu yang berada di dusun IV Desa Hamparan Perak, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang. Melalui kepercayaan tersebut dapat dilihat bahwa kepercayaan memiliki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan sehari-hari khusunya pada bagian fungsi kepercayaan masyarakat Melayu dalam pengobatan anak hingga saat ini. Berikut ini adalah fungsi sosial kepercayaan masyarakat Melayu dalam pengobatan penyakit anak:

1. Mempertebal Keyakinan

Fungsi kepercayaan rakyat salah satunya adalah mempertebal keyakinan, pada umumnya masyarakat Melayu memiliki kepercayaan bersifat tunggal yaitu mempercayai Allah SWT sebagai sumber dari segalanya, kepercayaan tersebut merupakan kepercayaan yang didasari oleh agama yang dianut oleh masyarakat Melayu yaitu agama islam. Namun masyarakat Melayu memiliki kepercayaan yang bersifat tradisional salah satunya ialah mengenai pengobatan. Dari kepercayaan ini masyatrakat Melayu memiliki fungsi yaitu mempertebal keyakinan, hal ini dipengaruhi oleh masyarakat yang meyakini adanya kekuatan gaib atau makhluk halus. Makhluk-makhluk gaib tersebut diyakini menempati alam sekitar kita, oleh karena itu masyarakat Melayu di Kecamatan Hamparan Perak lebih menekan untuk mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT dan tidak meninggalkan sholat agar

terhindar dari gangguan makhluk-makhluk gaib. Kepercayaan ini menekankan pada nilai-nilai keimanan yang lebih mendalam.

Dalam fungsi kepercayaan masyarakat Melayu mengenai pengobatan penyakit anak, semua kejadian dan penyakit yang sedang dialami keluarga terutama anaknya berfungsi sebagai penambah (mempertebal keyakinan) salah satu contoh penyakit yang dianggap sebagai mempertebal keyakinan yaitu penyakit demam begitu juga keteguruan pada anak pengobtatanya tetap seseorang dituntut untuk berdoa dan meyakini bahwa atas dasar kehendak Allah yang maha kuasa sajalah penyakit ini dapat sembuh selain itu pada pengobatanya juga menggunakan ayat-ayat dalam Al- Quran sehingga dapat diketahui bahwa orang pintar juga tetap berlandaskan izin Allah dalam memberikan pengobatan kepada seseorang anak yang sedang mengalami penyakit walaupun penyakit tersebut adanya yang bersifat rasional dan irasional namun dalam pengobatannya tetap menekankan pada keagaman sebagai landasan untuk meminta kesembuhan. Masyarakat Melayu percaya bahwa tiada obat yang paling manjur kecuali hanya atas izin Allah. Sehingga penanaman nilai-nilai agama dan mempertebal keyakinan dapat diambil dari kejadian tersebut hal ini sangat baik sekali di contoh oleh anak sehingga ke depan anak akan tidak mudah goyah dalam mempercayai sesuatu hal. Kepercayaan yang bersiat tradisonal tak jarang dapat menimbulkan sebuah musyrik.

Hal ini dapat terjadi karena seseorang lebih meyakini bahwa kekuatan gaib mampu memberikan kebaikan atau keuntungan secara instan pada dirinya sehingga hal ini terlihat melemahnya nilai-nilai keimanan dan kepercayaannya terhadap Allah

yang sesuai dengan ajaran Islam, pengajaran sholat dan mengaji juga selalu diajurkan oleh orang pintar tersebut agar anak terhindar dari ganguan makhluk gaib karena setan atau makhluk gaib suka kepada anak-anak yang jahat dan tidak mau mengikuti perintah Allah. Tanpa disadari juga dengan adanya hal ini fungsi mempertebal keyakinan telah terjadi tak hanya kepada anak saja orang tua juga dikenakan sebab semua pengajaran tersebut harusnya bersumber dari keluarga. Adapun seseorang maupun yang mampu menerima fungsi tersebut adalah anak yang telah memahami pengajaran mengenai kegamaan yaitu sekitar kurang lebih umur 5-12 tahun dan orang tua juga dapat menerima fungsi tersebut dan tak terbatas oleh usia.

2. Sistem Proyeksi Khayalan

Proyeksi khayalan merupakan suatu kolektif yang berasal dari halusinasi seseorang, yang sedang mengalami gangguan jiwa, dalam bentuk makhluk-makhluk gaib (Danandjaja 1991:170). Fungsi sebagai sistem proyeksi khayalan juga terdapat pada kepercayaan masyarakat Melayu di Kecamatan Hamparan Perak. Fungsi ini menekankan bahawa penyakit juga dapat disebabkan karena gangguan dari makhluk gaib yang ada disekitaran kita. Sistem proyeksi khayalan melihat dari sudut pandang bahwa masyarakat Melayu mempercayai gaib dapat melihat manusia. Namun, manusia tidak dapat melihat makhluk gaib. Salah satu contoh hal yang dipercayai bahwa makhluk gaib dapat menyentuh maupun mencubit manusia dengan ditandai bekas yang membiru secara mendadak. Keyakinan ini membuat bahwa keberadaan makhluk halus mampu mengimajinasikan sebauh keadaan yang di luar logika manusia. fungsi kepercayaan tersebut hanya berfokus pada khayalan yang bersifat

gaib sehingga penyakit yang sering diderita oleh anak-anak hanya bagian dari penyakit irasional yang berhungan dnegan kekuatan gaib. Salah satu contoh penyakit yang berfungsi sebagai proyeksi khayalan dalam pengobatan penyakit anak ialah keteguran. Keterkaitan penyakit ini dengan proyeksi khayalan pada masyarakat Melayu bahwa penyakit hanya menjadikan sebuah khayalan yang berifat gaib sehingga pemikiran seseorang akan masuk kepada pemahaman-pemahaman dunia gaib yang cenderung berfokus pada makhluk-makhluk tak kasat mata yang dapat menyebabkan seseorang atau anak terkena penyakit dan disertai dengan tanda-tanda dibagian tubuh seperti kulit terlihat biru seperti habis dicubit dan takjarang dengan media atau bahan pengoabatan dapat dilihat seberapa parah penyakit seorang anak.

Pada keterangan masyarakat Melayu di Kecamatan Hamparan Perak proyeksi khayalan akan berkaitan dengan sirih, kunyit dan media pengobatan lainya dengan melihat warna kita akan diberitahu oleh dukun bahwa makluk gaib ini sangat jahat dengan memproyeksikan dan mendeskripsikan warna sesuai dengan pengetahuan atau ilmu sang dukun.

3. Mendidik

Menurut Rousseau (dalam Usman 1994) Mendidik adalah sebuah aktifitas memberikan pembekalan yang memiliki nilai khusus pada kanak-kanak dan dibutuhkan dimasa akan datang. Mendidik menjadi bagian dari fungsi yang memberikan pendidikan secara mendasar kepada seseorang. Melalui pengobatan pada anak memberikan pengajaran dan sifat yang memberitahu serta dapat diajarkan serta diwariskan secara turun-temurun kepada keluarga khsusnya untuk obat-obatan yang

bersifat rasional. Media pendidikan yang berfungsi sebagai alat untuk memberitahu dan mengajarkan pengetahuan yang bersifat tradisional adalah orang tua. Meskipun keadaan anak yang menjadi pelaku pengobatan masik kecil. Namun, anak akan melihat secara berkesinambungan secara sadar atau tidak sadar ia akan mencari tahu.

Maka pada bagian itulah anak akan menerima respon didikan dari orang tua dan pengajaran yang bersifat tradisional.

Dalam pengobatan tradiosonal masyarakat Melayu salah satu contoh fungsi pengobatan yang masuk kedalam bagian mendidik ialah penyakit batuk dan pengobatanya, pengobatan tersebut memberikan pengetahuan bersifat lisan yang disampaikan oleh orang tua kepada anak sehingga memberikan didikan yang sangat baik. Bentuk mendidik dalam pengobatan masyarakat Melayu di Kecamatan Hamparan Perak tidak jauh berbeda dengan memberikan larangan agar tidak melakukan hal-hal yang mampu menimbulkan penyakit pada anak itu sendiri. Sebab masyarakat Melayu meyakini bahwa batuk dapat ditimbulkan dari makanan yang dikonsumsi seorang anak secara sembarangan seperti es, jajan sembarangan, main yang berlebihan sehingga menimbulkan kelelahan dan tidak nafsu makan lalu masuk angin dan akhirnya jatuh sakit. Maka didikan yang diberikan berupa larangan dan media serta bahan obat tradisonal yang diberikan orang tua kepada anak dan menimbulkan rasa keingin tahuan anak untuk mengaplikasikan obat-obatan yang diberikan orang tua saat sakit kepada temannya saat bermain.

Berdasarkan keterangan yang diberikan masyarakat Melayu di Kecamatan Hamparan Perak bahwa pengobatan yang diberikan kepada anak mereka peroleh

sejak lama dan disampaikan oleh orang tua secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Bahan obat yang di dapat dari lingkungan sekitar dipercayai ampuh dalam memberikan kesembuhan dan kebaikan pada diri seseorang tak terkecuali pada anak yang masih usia sangat muda. Namun memberikan kadar obat pada anak harus disesuaikan dengan umur anak masing-masing yang sedang menderita penyakit.

Selain dari keterangan diatas mengenai fungsi pengobatan penyakit anak berupa mendidik. Semua obat dapat sangat bersifat mendidik sebagai contoh juga pada penyakit kerumut dan penyakit cacar air. Fungsi mendidik dalam hal ini mengacu pada bagian bagaimana proses pengobatan yang diberikan pada anak secara maksimal dan memberikan larangan untuk tidak melakukan hal-hal yang mampu menimbulkan penyakit di dalam tubuh. Ungkapan dalam mendidik juga dilakukan dalam memenuhi kebutuhan bahan pengobatan. Pada masyarakat berddasarkan pengamatan dan penelitian di lapangan pada wilayah Kecamaatan Hamparan Perak masih menanam obat-obatan tradisional atau herbal di pekarangan rumah. Dalam interaksi orangtua dan anak terjadi terlihat bahwa seseorang ibu memberitahu bahwa tumbuh-tumbuhan itu tidak boleh di matikan melainkan dipeihara serta dijaga dengan baik karena itu adalah tumbuhan obat.

4. Melarang

Fungsi sosial kepercayaan rakyat yang bersifat melarang merupakan fungsi yang memberikan larangan baik secara langsung ataupun tidak langsung agar menjauhi segala macam larangan yang dapat menyebabkan penyakit. Dalam pengobatan tersebut larangan dapat berupa pemberitahuan kepada anak sehingga larangan dan

didikan bersifat sejalan. Larangan diberitahu kepada anak untuk tidak terlambat makan, jangan makan sembarangan, selalu jaga kebersihan, dan memperhatikan segala sesuatu dengan baik, hal ini berlaku pada larangan dalam pengobatan bersifat rasional. Sedangkan, larangan yang diberikan melalui pengobatan yang bersifat irasional ialah sebauh pemberitahuan untuk menjahui segala sesuatu yang dianggap dapat mendekatkan diri atau menjauhkan tempat dan waktu yang dianggap sebagai saatnya makhluk gaib keluar khususnya pada anak-anak. Sehingga anak akan menjahui segala sesuatu yang diberitahu oleh orang tuanya agar tidak terkena penyakit.

Berdasarkan fokus penelitian ini berupa pengobatan penyakit pada anak maka tidak terlepas dari obat dan bahan-bahan yang dijadikan media kesembuhan khususnya. Fungsi melarang pada fungsi ini berupa himbauan pada anak untuk tidak melakukan perbuatan atau aktifitas yang mampu menimbulkan kelelahan secara berlebihan dan pada akhirnya jatuh sakit. Bedasarkan jenis pengobatan penyakit yang terdapat pada masyarakat Melayu di Kecamatan Hamparan Perak berupa pengobaatan bersifat rasional dan pengobatan bersifat irasional maka keseluruhan penyakit tersebut memberikan himbauan larangan kepada anak untuk menjauhkan segala sesuatu yang dapat menimbulkan seseorang jatuh sakit.

Dalam penyakit irasional berdasarkan penelitian di lapangan ada beberapa larangan yang diungkapkan oleh orang tua kepada anak berupa jangan keluar pada magrib, jangan mandi hujan panas, serta tidak boleh bermain hingga larut malam.

Sebab pada waktu terebut dipercayai makhluk halus sedang beraktifitas secara kasat

mata sehingga respon seorang anak mengikuti himbauan larangan yang diberikan orang tua agar terhindar dari penyakit keteguran yang mampu memberikan bekas biru-biru di badan karena di cubit makhluk halus. Begitu juga pada pengobatan yang bersifat rasional akan memberikan himbauan larangan juga kepada seorang anak.

5. Menghibur

Menghibur dalam fungsi kepercayaan masyarakat Melayu di dusun IV Desa Hamparan Perak memberikan sebuah penghiburan kepada seseorang maupun anak yag sedang mengalami penyakit. Secara psikologis menghibur diartikan pemberian semangat atau dorongan untuk sembuh dengan cara membawa anak kepada orang pintar dan memberitahukan bahwa ia akan sembuh, dengan cara tersebut anak akan merasa gembira bahwa anak yang sedang sakit tersebut dapat beraktifitas serta bermain seperti biasanya. Dalam masyarakat Melayu meyakini bahwa segala sesuatunya dapat diatasi asalkan kita berserah diri kepada Allah Swt, niscaya akan mendapatkan petunjuk dan pertolongan untuk menyembuhkan anak. Fungsi menghibur juga tidak hanya berdampak pada anak melainkan orang tua bahkan keluarga juga akan ikut merasakan hiburan tersebut sebab bagian dari keluarga mereka yang sakit dapat sembuh.

Pada masyarakat Melayu di Kecamatan Hamapran Perak penyakit adalah sebuah ujian yang diberikan namun masyarakat tersebut mempercayai bahwa Allah pasti akan memberikan kesembuhan. Hal tersebut adalah sebuah proses penanaman penghiburan kepada seseorang bahwa segala sesuatunya pasti ada obatnya baik pengobatan secara rasional maupun pengobatan bersifat irasional. Sehingga seorang

anak akan lebih bersemangat untuk percaya bahwa ia akan mendapatkan kesembuhan secara maksimal. Efek dari pemberian ungkapan dan sikap yang selalu mendukung adalah proses dukungan dari orang terdekat yang sangat banyak memiliki fungsi baik dari dalam maupun dari luar.

Table Fungsi Sosial Kepercayaan Rakyat Melayu Pada Pengobatan Penyakit Anak Di Kecamatan Hamparan Perak

No. Fungsi Sosial Kepercayaan Rakyat Melayu Pada Pengobatan Penyakit

Anak Di Kecamatan Hamparan Perak

Keterangan

1. Fungsi mempertebal keyakinan Fungsi ini memberikan sebuah pemahaman bahwa pentingnya mengingat Allah dan menjalankan segala perintahnya dengan sebaik-baik mungkin. Dari fungsi ini juga memberikan pengajaran kepada anak dan peran orang tua sangat berpengaruh akan mempertebal keyakinan seorang anak maupun keluarga yang terkena musibah (penyakit). Berdasarkan pembahasan dari ke 10 penyakit tersebut semua penyakit dan tahapan serta pesan yang disampaikan berfungsi sebagai mempertebal keyakinan baik secara rasional maupun irasional. Salah satu contoh penyakit yang berfungsi sebagai mempertebal keyakinan ialah keteguran atau demam.

2. Fungsi sistem proyeksi khayalan Pada fungsi proyeksi khayalan seseorang akan merasakan pemahaman yang diberikan orang tua maupun pengetahuan anak sendiri dari apa yang ada di lingkungan sekitarnya. Sistem ini memberitahu bahwa adanya kekuatan yang tak kasat mata (gaib) penyakit ini sering menyerang anak-anak dengan ganguan makhluk halus sehingga anak tersebut keteguran dan demam.

Penyakit ini berupa dicubit setan dengan tanda-tanda ditubuh membiru secara tidak diketahui sebabnya.

3. Fungsi mendidik Fungsi mendidik memberikan pegajaran pada setiap anak agar selalu melakukan hal dengan semestinya dan mengikuti aturan yang telah diajarkan orang tua. Dengan cara mengobati maka secara tidak langsung orang tua telah mengajarkan anak dengan secara almi karena anak akan mencontoh apa yang dilihatnya, selain itu pesan-

pesan yang dituturkan orang tua juga sangat berpengaruh dalam proses mendidik melalui media pengobatan tersebut. Dari semua pembahasan 10 penyakit dalam penelitian ini semuanya bersifat mendidik dan memberikan pengajaran secara alami.

Mendidik dalam proses pengobatan dapat terlihat pada anak ketika bermain bersama dengan temannya, sang anak akan mencontohkan perbuatan yang dilakukan oleh ibunya ketika sedang sakit. Salah satu contoh penyakit yang berfungsi sebagai mendidik ialah penyakit demam, penyakit batuk, dan penyakit panas dalam.

4. Fungsi melarang Fungsi melarang salah satu penyakit yang sangat berperan dalam melarang ialah semua penyakit yang berisfat irasional sebab penyakit yang disebabkan hal ini adalah hal-hal gaib yang dilakukan oleh makhluk tak kasat mata. Kebiasaan anak dalam bermain di siang hari maupun saat magrib merupakan anjuran larangan agar terhindar dari penyakit demam atau yang dikenal dengan keteguran oleh masyarakat Melayu di Kecamatan Hamparan Perak. Kepercayaan masyarakat Melayu pada waktu tersebutlah makhluk halus beraktifitas dan anak- anak dilarang untuk melakukan permainan atau pergi jauh.

5. Fungsi menghibur Pada bagian fungsi menghibur tidak semeta-meta berorientasi pada tahapan pengobatan maupun proses pengobatanya. Namun fungsi menghibur ini lebih kepada harapan seorang anak yang lebih menekankan dukungan agar anak segera sembuh dan terlepas dari segala musibah atau bale. Menghibur memberikan harapan dan semnagat anak agar segera pulih, peranan orang tua dalam bagian ini sangat penting karena ketika anak mengalami sakit maka secara otomatis semnagat dan keceriaannya juga akan menurun maka disinilah penanaman penghiburan orang tua untuk menghibur anak agar kembali ceria.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait