• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Komunikasi Kelompok

Dalam dokumen Buku Ajar Komunikasi Kesehatan (Halaman 49-54)

BAB 2 BENTUK KOMUNIKASI 21

D. Fungsi Komunikasi Kelompok

Kita mendapati bermacam­macam kelompok di masyara­ kat. Artinya, ada faktor­faktor lain yang mendorong terjadinya komunikasi kelompok. Alasan atau motivasi seseorang masuk dalam kelompok dapat bervariasi, antara lain:

a. Seseorang masuk dalam kelompok pada umumnya ingin mencapai tujuan yang secara individu tidak dapat atau su­ lit dicapai.

b. Kelompok dapat memberikan, baik kebutuhan fisiologis (walaupun tidak langsung) maupun kebutuhan psikolo­ gis.

c. Kelompok dapat mendorong pengembangan konsep diri dan mengembangkan harga diri seseorang.

d. Kelompok dapat pula memberikan pengetahuan dan in­ formasi.

e. Kelompok dapat memberikan keuntungan ekonomis. Oleh karena itu, dalam masyarakat kita dapat menjumpai adanya berbagai macam kelompok yang berbeda satu sama lain. Dengan tujuan yang berbeda, mereka masuk dalam ke­ lom pok yang berbeda pula. (Walgito, 2008)

Keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicermin­ kan oleh adanya fungsi­fungsi yang akan dilaksanakannya. Fungsi­fungsi tersebut mencakup fungsi hubungan sosial, pen didikan, persuasi, pemecahan masalah, pembuatan kepu­ tusan, dan fungsi terapi. Semua fungsi ini dimanfaatkan untuk ke pentingan masyarakat, kelompok, dan para anggota kelom­ pok itu sendiri.

Fungsi pertama dalam kelompok adalah hubungan sosial, dalam arti bagaimana suatu kelompok dapat memelihara dan memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya se­ perti bagaimana suatu kelompok secara rutin memberikan ke­ sempatan kepada anggotanya untuk melakukan aktivitas yang informal, santai, dan menghibur. Pendidikan adalah fungsi ke­ dua dari kelompok, dalam arti bagaimana sebuah kelompok secara formal maupun informal bekerja untuk mencapai dan mempertukarkan pengetahuan. Melalui fungsi pendidikan ini, kebutuhan­kebutuhan dari para anggota kelompok, kelompok itu sendiri bahkan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Na mun demikian, fungsi pendidikan dalam kelompok akan

se suai dengan yang diharapkan atau tidak, bergantung pada ti ga faktor, yaitu jumlah informasi baru yang didistribusikan, jum lah partisipan dalam kelompok serta frekuensi interaksi di antara para anggota kelompok. Fungsi pendidikan ini akan sangat efektif jika setiap anggota kelompok membawa penge­ tahuan baru yang berguna bagi kelompoknya. Tanpa pengeta­ huan baru yang disumbangkan masing­ masing anggota, mus­ tahil fungsi edukasi ini akan tercapai.

Dalam fungsi persuasi, seorang anggota kelompok ber­ upa ya mempersuasikan anggota lainnya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang terlibat usaha­ usaha persuasif dalam suatu kelompok, membawa risiko un­ tuk tidak diterima oleh para anggota lainnya. Misalnya, jika usa ha­ usaha persuasif tersebut terlalu bertentangan dengan nil ai­ nilai yang berlaku dalam kelompok, maka justru orang yang berusaha mempersuasi tersebut akan menciptakan suatu konflik, de ngan demikian malah membahayakan kedudukan­ nya dalam ke lompok.

Fungsi kelompok juga dicerminkan dengan kegiatan­ke­ giatannya untuk memecahkan persoalan dan membuat ke­ pu tusan­keputusan. Pemecahan masalah berkaitan de ngan pe ne muan alternatif atau solusi yang tidak diketahui sebe­ lum nya, sedangkan pembuat keputusan berhubungan de­ ngan pemilihan antara dua atau lebih solusi. Jadi, pemecahan ma salah menghasilakan materi atau bahkan untuk pembuat keputusan.

1. Komunikasi Massa

Media Massa (Mass Media) adalah channel, media/me­ dium, saluran,sarana, atau alat yang digunakan dalam proses ko munikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass communication). L. John Mar­ tin pula berpendapat bahwa media massa merujuk kepada alat yang mewujudkan interaksi sosial, politik, dan ekonomi dalam ukuran yang lebih modern. Media haruslah menyampaikan

maklumat dan mendidik masyarakat serta menjadi media per­ antara dalam bermasyarakat (Vir Bala Aggarwal, 2002). Dalam sistem demokrasi, media merupakan sumber primer dalam komunikasi massa (Md Sidin Ahmad Ishak, 2006) di mana ko­ munikasi massa sendiri merupakan kependekan dari komuni­ kasi melalui media massa (communicate with media). Media massa pada masa kini telah melalui arus globalisasi di mana media kini bersifat universal. Jenis dan fungsinya juga sema­ kin canggih sejalan dengan perkembangan arus modernisasi pa da masa kini. Menurut John Ryan media massa tidak dapat ter pisahkan dari institusi yang lain dalam masyarakat (1999).

Yang termasuk media massa terutama adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film sebagai The Big Five of Mass

Media (Lima Besar Media Massa), juga internet (cybermedia,

media online).

2. Jenis Media Massa

Media massa dapat diklasifikasikan kepada dua kategori, yaitu:

a. Media Massa Cetak (Printed Media)

Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Dari se gi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara perinci, meliputi:

a. Koran atau surat kabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano);

b. Tabloid (1/2 broadsheet);

c. Majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto); d. Buku (1/2 majalah);

e. Newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4­8); dan

f. Buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4­8). Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga je­ nis tulisan: berita, opini, dan feature.

b. Media Massa Elektronik (Electronic Media)

Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui sua ra atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, internet, dan film.

Media massa juga dapat dikategorikan berdasarkan time­

line, yaitu:

1. Media massa tradisional adalah media massa dengan oto ­ ritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongkan se ba­ gai berikut: surat kabar, majalah, radio, televisi, film (la yar lebar). Dalam jenis media ini terdapat ciri­ciri se perti: a. Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan

dan didistribusikan.

b. Media massa menjadi perantara dan mengirim infor­ masinya melalui saluran tertentu.

c Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi yang me­ reka terima.

d. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit. 2. Media massa modern, seiring dengan berjalannya wak­

tu dan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media­media lain yang kemudian dikelom­ pokkan ke dalam media massa seperti internet dan tele­ pon seluler. Dalam jenis media ini terdapat ciri­ciri se per­ ti:

a. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada ba nyak penerima (melalui SMS atau internet misal­ nya).

b. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual.

c. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu. d. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam. e. Penerima yang menentukan waktu interaksi.

2. Komunikasi Organisasi

Keberadaan komunikasi adalah hal yang sangat pen ting dalam berorganisasi. Komunikasi dalam suatu organisasi sa­ ngat dibutuhkan karena tujuan dalam mempelajari komunika­ si organisasi yaitu untuk memperbaiki organisasi. Selain itu komunikasi sangat penting sekali untuk kemajuan organisasi, suatu organisasi bisa dikatakan sukses apabila hubungan ko­ munikasi antara internalnya harmonis. Komunikasi juga sa­ ngat berguna untuk kelangsungan suatu organisasi, dengan ada nya studi komunikasi ini organisasi bisa memanajemen pe ngembangan sumber daya manusia, instansi, dan tugas­tu­ gas yang lain.

Organisasi tidak mungkin ada tanpa komunikasi. Apabi­ la tidak ada komunikasi, para pegawai tidak mengetahui apa yang dilakukan rekan kerjanya. Pimpinan tidak dapat meneri­ ma informasi, kordinasi kerja tidak mungkin dilakukan dan or­ ganisasi akan runtuh karena ketiadaan komunikasi (Davis dan Newstrom, 2004) untuk itu komunikasi organisasi memiliki pe ranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan organi­ sasi. (Davis, Keith & John W. Newstrom)

Organisasi merupakan sistem yang terbuka, dinamis, men ciptakan komunikasi dan saling menukar pesan di an­ tara ang gotanya. Karena menciptakan dan tukar­menukar pe­ san ini berjalan terus­menerus dan tidak ada hentinya maka dirumus kan suatu proses yang dapat dirumuskan sebagai suatu kerja sama berdasarkan suatu pembagian tugas untuk mengarah pa da suatu tujuan yang ingin dicapai.

Dalam dokumen Buku Ajar Komunikasi Kesehatan (Halaman 49-54)

Dokumen terkait