• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik

Dalam dokumen AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK (Halaman 97-101)

Secara umum, fungsi laporan keuangan sector publik adalah: a) Kepatuhan dan Pengelolaan (compliance and stewardship)

Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya yang telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hokum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.

b) Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting)

Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada publik. Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kinerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan dan memabndingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada. Laporan keuangan juga memungkinkan pihak luar untuk memperoleh informasi biaya atas barang dan jasa yang diterima, serta memungkinkan bagi mereka untuk menilai efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya organisasi.

c) Perencanaan dan Informasi Otorisasi (planning and autorhization information):

Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktifitas di masa yang akan datang. Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana. d) Kelangsungan Organisasi (viability)

Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukkan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) di masa yang akan datang.

e) Hubungan masyarakat (public relation)

Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada

pemakai yang dipengaruhi, karyawan, dan masyarakat. Laporan keuangan berfungsi sebagai alat komunikasi dengan publik dan pihak – pihak yang berkepentingan.

f) Sumber fakta dan gambaran ( source of facts and figures):

Bagi organisasi pemerintahan, tujuan umum akuntansi dan laporan keuangan adalah:

a) Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan ekonomi, social dan politik serta sebagai bukti pertanggung jawaban (accountability) dan pengelolaan (stewardship)

b) Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk menevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.

Pemerintah berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, social, dan politik oleh pihak – pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi,social, dan politik tersebut meliputi informasi yang digunakan untuk (a) membandingkan kinerja keuangan actual dengan yang dianggarkan, (b) menilai kondisi keuangan dan hasil – hasil operasi, (c) membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan ketentuan lainny, serta (d) membantu dalam mengevaluasi efisiensi dan efektifitas.

Governmental Accounting Standards Boards (GASB) dalam Concepts Statement No.1 tentang Objektives of Financial Reporting menyatakan bahwa akuntabilitas merupakan tujuan tertinggi pelaporan keuangan pemerintah. GASB menjelaskan keterkaitan akuntabilitas dan pelaporan keuangan sebagai berikut:

…Accounting requires governments to answers the citizenry to justify the raising of public resources and the purposes for which they are used. Governmental accountability is based on the belief that the citizenry has a “right to know” a right to receive openly declared facts that may leads the public debate by the citizens and their elected representatives. Financial repoting plays a major role in fulfilling government’s duty to be publicly accountable in a democratic society (par.56)

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa akuntabilitas meliputi pemberian informasi keuangan kepada masyarakat dan pemakai lainnya sehingga memungkinkan bagi mereka untuk menilai pertanggung jawaban pemerintah atas semua aktifitas yang dilakukan, bukan hanya aktifitas finansialnya saja. Concepts Statement No. 1 menekankan bahwa laporan keuangan pemerintah harus dapat memberikan informasi untuk membantu pemakai dalam pembuatan keputusan, ekonomi, social, dan politik.

Untuk melakukan pengambilan keputusan ekonomi, social dan politik diperlukan informasi akuntansi yang salah satunya berupa laporan keuangan. Meskipun laporan keuangan bukan merupakan satu – satunya sumber informasi untuk pembuatan keputusan, akan tetapi laporan keuangan sebagai sumber informasi financial memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan. Laporan keuangan merupakan tindakan pragmatis, oleh karena itu laporan keuangan pemerintah harus dievaluasi dalam hal manfaat laporan tersebut terhadap kualitas keputusan yang dihasilkanserta mudah tidaknya laporan tersebut dipahami oleh pemakai. Pada sector publik keputusan tidak hanya dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi saja, tetapi banyak keputusan politik dan social seperti pengangkatan dan pemberhentian menteri dan pejabat pemerintah, serta pemberian bantuan program kepada kelompok masyarakat tertentu sangat tergantung pada pertimbangan ekonomi pemerintah.

Dalam konteks akuntansi sector publik, jenis informasi yang diberikan untuk pengambilan keputusan adalah terbatas pada informasi yang bersifat financial saja. Informasi financial yang dimaksud adalah informasi yang dapat diukur dengan satuan moneter. Dengan demikian, informasi mengenai jumlah penduduk, iklim dan letak geografis yang mungkin informasi tersebut bermanfaat untuk pembuatan keputusan ekonomi, social dan politik tetapi informasi tersebut tidak dapat dianggap sebagai informasi financial.Oleh karena itu, informasi non financial tersebut tidak dimasukkan dalam laporan keuangan sector publik.

Secara rinci tujuan dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah:

a) Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memperdiksi aliran kas, saldo, neraca, dan kebutuhan sumber daya financial jangka pendek unit pemerintah;

b) Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintahan dan perubahan – perubahan yang terjadi di dalamnya

c) Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja,kesesuainnya dengan peraturan perundang – undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan;

d) Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional;

e) Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional;

(1) Untuk menentukan biaya program, fungsi, dan aktivitas sehingga memudahkan analisis dan melakukan perbandingan dengan criteria yang telah ditetapkan, membandingkan dengan kinerja periode- periode sebelumnya, dan dengan kinerja unit pemerintah lain;

(2) Untuk mengevaluasi tingkat ekonomi dan efisiensi operasi, program, aktivitas, dan fungsi tertentu di unit pemerintah;

(3) Untuk mengevaluasi hasil suatu program, aktivitas, dan fungsi serta efektifitas terhadap pencapaian tujuan dan target

(4) Untuk mengevaluasi tingkat pemerataan (equality) dan keadilan (equity). 2) Sumber Daya Finansial Jangka Pendek

Sumber daya financial jangka pendek sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan transaksi rutin. Sumber keuangan jangka pendek tidak selalu dapat disediakan dengan segera. Oleh karena itu, penggunaan dana tersebut sering dibatasi. Kas merupakan contoh sumber financial jangka pendek yang siap digunakan. Bagian keuangan perlu mengetahui jumlah uang yang ada di tangan (cash on hand) dan yang berada di bank. Jika sumber financial tidak mencukupi untuk membiayai transaksi jangka pendek, maka perlu dicari cara untuk menutup kebutuhan financial jangka pendek tersebut, mungkin dengan menggunakan pinjaman. Informasi mengenai ketersediaan dana financial untuk penggunaan transaksi jangka pendek sangat diperlukan. Pemakai laporan keuangan ingin mengetahui apakah pemerintah memilki dana yang cukup untuk membiayai suatu

transakasi dan mampu membayar utang – utangnya yang telah jatuh tempo. Pemerintah yang mengalami kesulitan likuiditas dapat menimbulkan konsekuensi serius yang berakibat terganggunya pelayanan publik atau bahkan terhentinya pelayanan publik. Informasi akuntansi diperlukan untuk mengukur likuiditas dan solvabilitas unit pemerintah. Informasi akuntansi juga diperlukan untuk memprediksi kemampuan pemerintah untuk melanjutkan memberikan pelayanan. 3) Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu entitas mengacu pada seberapa bagus nilai ekonomi suatu entitas pada waktu tertentu. Nilai ekonomi merupakan selisih antara sumber daya total yang dimiliki oleh suatu entitas dengan total utang yang menjadi kewajibannya. Nilai ekonomi merupakan nilai bersih entitas (total asset – total utang). Unit pemerintah dapat dipandang sebagai lembaga politik dan juga sebagai lembaga usaha. Sebagai lembaga politik, pemerintah merupakan alat untuk menyejahterkan konstituennya. Di sisi lain, pemerintah juga dapat di pandang sebagai lembaga usaha yang dapat dibenarkan secara hokum untuk memiliki kekayaan, melakukan kontrak, dan transaksi ekonomi sebagaimana perusahaan swasta.

Konsep nilai bersih lebih relevan untuk memandang pemerintah sebagai entitas usaha yang memiliki kekayaan dan utang. Interpretasi atas konsep kekayaan bersih tersebut penting untuk mengukur kondisi ekonomi pemerintah.Informasi akuntansi dibutuhkan untuk memprediksi nilai bersih unit pemerintah dan mengukur kondisi ekonomi pemerintah. Informasi mengenai kondisi ekonomi pemerintah tersebut penting sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi, social, politik baik oleh pemerintah maupun konstituen pemerintah.

Dalam dokumen AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK (Halaman 97-101)

Dokumen terkait