• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

Bahan Kuliah 1

KONSEP DASAR DAN

KHARAKTERISTIK LINGKUNGAN

SEKTOR PUBLIK

1. P e n d a h u l u a n

a. Pengantar

Sebelum era Reformasi, peran Akuntansi Sektor Publik di Indonesia dinilai kurang berkembang. Akibatnya sektor publik menjadi kurang efisien dan jauh tertinggal dari sektor privat (swasta). Setelah era reformasi tuntutan peningkatan kinerja sektor publik semakin berorientasi pada terciptanya ”good public and corporate governance”, karena sektor publik memiliki peran strategis dalam perwujudannya. Pada bahan ajar ini, terdapat tiga pokok bahasan yang fital, yaitu meliputi: (1) Public Sector Accounting Management, (2) Public Sector Financial Accounting dan (3) Public Sector Audit.

b. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan secara detail tentang masalah-masalah berikut ini.

1) Memahami konsep dasar Sektor Publik dan Akuntansi Sektor Publik,

2) Memahami dan menjelaskan tentang Kharakteristik Akuntansi Sektor Publik, 3) Memahami Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dan Sektor Privat/Swasta, 4) Memahami Tujuan Pokok Akuntansi Sektor Publik,

5) Memahami Perkembangan Akuntansi Sektor Publik,

6) Mampu memberikan ringkasan dan rangkuman secara rinci dari seluruh pokok bahasan pada bab ini,

7) Mampu mnyelesaikan soal dan kasus yang berkaitan dengan Kharakteristik Akuntansi Sector Publik.

c. Pokok Bahasan

1) Definisi Sektor Publik dan Akuntansi Sektor Publik 2) Kharakteristik Akuntansi Sektor Publik,

(2)

3) Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dan Swasta, 4) Tujuan Akuntansi Sektor Publik,

5) Perkembangan Akuntansi Sektor Publik, 6) Rangkuman

7) Latihan Soal

d. Metode Pembelajaran 1) Metode ceramah ; 2) Metode diskusi,

3) Studi kasus dan pembahasan,

2. Pokok Bahasan

a. Definisi Sektor Publik dan Akuntansi Sektor Publik Dari sudut pandang Ilmu Ekonomi ;

”Sektor Publik” adalah suatu entitas yang aktifitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik, dalam rangka memenuhi kebutuhan hak publik.

Sedangkan akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian dan pelaporan berbagai informasi ekonomi yang disajikan kepada pemakai laporan tersebut.

Dengan demikian Public Sector Accounting adalah merupakan suatu proses pencatatan, pengklasifikasian dan pelaporan yang berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan (outcome) barang dan pelayanan publik (public service) dalam rangka memenuhi kebutuhan hak publik.

Memperhatikan kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik, domain publik meliputi :

(1) badan-badan pemerintahan (pusat dan daerah), (2) perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD), (3) yayasan, organisasi politik/organisasi masa, (4) LSM, Universitas dan organisasi nirlaba. b. Kharakteristik Akuntansi Sektor Publik,

(3)

Akuntansi digunakan baik untuk swasta maupun sektor publik untuk tujuan yg berbeda berdasarkan tujuannya. Oleh karena itu kharakteristik PSA dipengaruhi oleh :

1) Faktor ekonomi :

(1) pertumbuhan ekonomi, (2) tingkat inflasi,

(3) income percapita (GNP/GDP),

(4) struktur produksi, arus modal dalam negeri, tenaga kerja, cadangan devisa dll.

2) Faktor politik :

(1) hubungan negara dengan masyarakat, (2) legitimasi pemerintahan,

(3) tipe rezim yg berkuasa,

(4) ideologi negara, elit politik dsb. 3) Faktor kultural :

(1) keragaman suku, agama, ras, bahasa dan budaya, (2) historis, sosiologi masyarakat, pendidikan dsb. 4) Faktor demografi :

(1) pertumbuhan penduduk, (2) struktur usia penduduk,

(3) migrasi, tingkat kesehatan dsb.

Pentingnya “Value For Money” Pada Akuntansi sector Publik adalah bahwa sektor publik sering dinilai sebagai inefisiensi, pemborosan dan institusi yg selalu merugi, sehingga dalam konsep pengelolaan sektor publik dikenal adanya ”VALUE FOR MONEY”, yaitu didasarkan pada 3-E. (ekomoni, efisiensi dan efektifitas).

3. Perbedaan dan Persamaan Kharakteristik Sektor Publik dan Sektor Swasta: a. Kharakteristik ;

Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta

Tujuan Organisasi Non profit motive Profit motive, Sumber pendanaan Pajak, retribusi, utang,

obligasi pemerintah, laba BUMN/BUMD, SUN dsb

Pembiayaan internal : Equity, retained earning, Pemb. Eksternal :

(4)

penerbitan sekuritas.

Pertanggung-jawaban

Kepada masyarakat (publik) dan parlemen (DPR/DPRD)

Kepada pemegang saham dan kreditor,

Struktur Organisasi Birokratis, kaku dan hierarkhis.

Flexible : piramid, fungsional atau datar.

Kharakteristik Anggaran

Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik

Sistem Akuntansi Cash Accounting Accrual Accounting Sumber : Akuntansi Sektor Publik, Mardiasmo (2005)

Bahwa sistim anggaran pada sektor publik menganut sistim terbuka, sementara pada sector swasta justru tertutup, karena merupakan rahasia perusahaan.

b. Perbedaan stakeholder sector public dengan sector swasta

Sektor public Sektor swasta

Stakeholder Eksternal :

- masyarakat pengguna jasa public - masyarakat pembayar pajak,

- perus./organ social ekonomi yg menggunakan pelayanan public, - bank sbg kreditor peme-rintah, - badan-badan internasional, seperti

IMF, ADB, PBB dsb. - Investor asing, dll. Stakeholder ekternal : - Bank sbg kreditor, - Serikat buruh, - Pemerintah, - Supplier, - Distributor, - Customer, - Masyarakat, - Pasar modal, dll. Stakeholder Internal :

- Lembaga negara (misal : Kabinet, MPR, DPR/DPRD,

- Kelompok politik,

- Manajer publik (gubernur, bupati, dir. BUMN/BUMD) - Pegawai pemerintah Stakeholder internal : - Manajemen, - Karyawan, dan - Pemegang saham. c. Persamaannya :

(5)

1) Kedua sektor, merupakan bagian integral dari sistim ekonomi disuatu negara, dan keduanya menggunakan sumberdaya yang sama dalam mencapai tujuannya

2) Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu ”scarcity of resources” sehingga keduanya dituntut untuk menggunakan sumberdya secara ekonomis, efisien dan efektif.

3) Proses pengendalian manajemen termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya sama, yaitu sama-sama mebutuhkan informasi yang handal dan relevan dalam melaksanakan fungsi manajemen.

4) Kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misal sama-sama bergerak dibidang transportasi masa, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi dsb.

5) Kedua sektor terikat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum lain yang disyaratkan.

4. Tujuan Akuntansi Sektor Publik.

American Accounting Asociation (1970) dalam Glynn (1993), menyatakan bahwa tujuan PSA, adalah :

a) Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumberdaya (terikat pada Magement Controll system).

b) Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumberdaya yang menjadi wewenangnya ;

Oleh karna itu PSA terkait dengan 3 masalah pokok, yaitu : a) penyediaan informasi,

b) pengendalian manajemen, dan c) akuntabilitas.

Sedangkan manfaat PSA adalah untuk pengambilan keputusan, terutama untuk melakukan alokasi sumberdaya.

Informasi akuntansi digunakan untuk :

a) pemilihan program dan penilaian investasi, b) penentuan indikator kinerja sektor publik,

c) pembuatan laporan keuangan, yg merupakan bagian penting dari proses akuntabilitas publik.

(6)

5. Perkembangan Akuntansi Sektor Publik,

Istilah sektor publik, dipakai pertama kali tahun 1952, yang dikaitkan dengan manajemen ekonomi mikro dengan pelaksana pembangunan.

Tahun 1970 dikritik, dengan mempertanyakan peran sektor publik ?

Tahun 1980an terjadi reformasi sektor publik yang dilakukan dinegara-negara industri maju sebagai jawaban atas berbagai kritikan.

Kemudian PSA berkembang pesat sejak dua dasawarsa terakhir, yaitu munculnya

”Akuntabilitas publik”, value of money, privatisasi dan GPG (good public governance).

Governance diartikan sebagai cara kelola urusan publik.

World Bank, mendefinisikan : sebagai ”the way state power is used in managing economic and social resources for development of society”.

United Nation Development Program (UNDP), mendefinisikan: akuntabilitas public sebagai “the exercise of political, economic, and administrative authority to manage a nation’s affair at all levels”.

Dalam hal ini World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola sumberdaya sosial dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan masyarakat ;

Sedangkan UNDP lebih menekankan pada aspek politik, ekonomi dan administrative dalam pengelolaan Negara.

Karakteristik ”Good Governance” menurut UNDP, al : a. Paticipation, b. Rule of low, c. Transparency, d. Responsiveness, e. Consensus orientation, f. Equity,

g. Efficiency and effectiveness, h. Accountability,

i. Strategic vision.

Dari 9 kharakteristik tersebut, sekurangnya ada tiga hal yang dapat diperankan oleh akuntansi sektor publik, yaitu :

a) penciptaan transparansi, b) akuntabilitas publik,

(7)

Untuk mewujudkan Good Governance diperlukan reformasi kelembagaan (institutional reform) dan rformasi manajemen public (public management reform). Dalam hal pengelolaan keuangan daerah, diperlukan rangkaian reformasi utama pada a. Reformasi sistim anggaran (budgeting reform),

b. Reformasi sistim akuntansi (accounting reform), c. Reformasi sistim pemeriksaan (audit reform), dan

d. Reformasi system Manajemen Keuangan Daerah (financial management reform). Tuntutan pembaharuan sistim keuangan tersebut adalah agar pengelolaan uang rakyat (public money) dilakukan secara transparan dengan mendasarkan pada konsep Value for money, sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability).

6. Akuntabilitas Publik

Fenomena yang terjadi saat ini adalah semakin menguatnya tuntutan pelaksanaan Akuntabilitas Publik, seperti tuntutan pada:

a. pemerintah pusat dan daerah, b. unit-unit kerja pemerintah, c. departemen dan lembaga negara,

Yaitu agar dilakukan secara transparan dalam pemberian informasi, terutama pada hak-hak publik.

Contoh : pembangunan blok cepu, Paiton, PLN Palembang dsb. Apa sebenarnya Akuntabilitas Publik itu ?

”Akuntabilitas Publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent), untuk

memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktifitas kepada pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan wewenang untuk

minta pertanggungjawaban”

Ada dua macam AP, yaitu :

(1) akuntabilitas vertical (Vertical accountability), dan (2) akuntabilitas horizontal (Horizontal accountability)

Vertical Accountability adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misal :

a) unit kerja daerah kepada pemerintah daerah, b) pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, c) pemerintah pusat kepada MPR, dsb.

(8)

Turner dan Hulme (1997), menyatakan bahwa akuntabilitas adalah konsep yang komplek yg lebih sulit daripada memberantas korupsi.

Ellwood (1993) menjelaskan bahwa ada 4 dimensi akuntabilitas, yaitu : a) akuntabilitas kejujuran dan akuntablitas hukum (probity & legality) b) akuntabilitas proses (process accountability),

c) akuntablitas program (program accountability), dan d) akuntabilitas kebijakan (policy accountability). Ad.a. Probity & legality accountability ;

Akuntabilitas kejujuran terkait adanya penyalah-gunaan jabatan (abuse of power), sedangkan legality accountability adalah kepatuhan thd. Hukum dan peraturan yg disyaratkan.

Ad. b Process accountability ;

Adalah terkait adanya prosedur yg digunakan dlm melaksanakan cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, SIM dan prosedur administratif.

Ad. c Program accountability ;

Adalah pertanggungjawaban yg terkait dg pertimbangan, apakah tujuan yg ditetapkan dpt dicapai atau tidak, dan apakah output telah maksimal atau tidak.

Ad. 4. Policy accountability ;

Adalah terkait adanya pertanggungjawaban pemerintah baik pusat maupun daerah terhadap DPR/DPRD maupun masyarakat luas.

7. Privatisasi

Perusahaan publik banyak dituding melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, inefisiensi dan pemborosan. Hal ini disebabkan oleh:

a) intervensi politik, b) sentralisasi,

c) rent seeking behaviour, d) manajemen yg buruk.

Oleh karena itu BUMN / BUMD menghadapi tekanan (pressure) tuntutan berikut : a) regulation & political pressure (memberikan bag laba ke pemerintah),

b) social pressure (tekanan masyarakat untuk menghasilkan produk kualitas dan harga yg murah)

(9)

d) economic & efficiency (dituntut untuk efisiensi agar menjadi entitas bisnis yg ekonomis dan profesional).

Upaya untuk efisiensi antara lain “Strategic cost management” dengan melakukan : a) restrukturisasi organisasi,

b) privatisasi,

c) rightsizing (downsizing), serta d) rekrutmen SDM.

Privatisasi adalah pelibatan modal swasta dalam struktur modal perusahaan Publik, shg kinerja finansial dapat dipengaruhi secara langsung oleh investor melalui mekanime pasar uang.

Turner & Hulme, 1997, menyatakan selama 1988 s/d 1993 terdapat lebih dari 2700 perushaan dari 60 negara berkembang dialihkan ke Swasta untuk meningkatkan pendapatan negara.

8. Rangkuman

Public Sector Accounting adalah merupakan suatu proses pencatatan, pengklasifikasian dan pelaporan yang berhubungan dengan usaha untuk menghasil-kan (outcome) barang dan pelayanan publik (public service) dalam rangka memenuhi kebutuhan hak publik. Melihat kompleknya, akuntansi sector Publik memiliki kaitan yang sangat erat dengan domain Publik.

Domain Public memiliki wilayah yang Sangay luas dibandingkan dengan sector swasta. Oleh sebab itu dari sudut pandang Ilmu Ekonomi, sector Publio dapat difahami sebagai entitas yang aktifitasnya berhubungan dengan usa untuk menghasilkan barang dan jasa layanan Publik dalam rangka memenuhi kebutuhan hak Publik. Dalam beberapa hal, akuntansi sector Publio berbeda dengan sector swasta dalam kharakteristik dan stake holdernya.

Organisasi sector Publio bergerak dalam lingkungan yang kompleks dan turbulence. Factor-faktor yang mempengaruhinya antara lain (1) ekonomi, (2) politik, (3) kultur, (4) dan demografi. Walaupun memiliki kharakteristik dan stakeholder yang berbeda, tetapi juga memiliki beberapa persamaan.

Sektor publik sering dipandang negatif oleh beberapa pihak, karena sering terjadi inefisiensi, pemborosan, kebocoran dana, institusi yang selalu merugi dan sebagainya.

Dengan demikian maka sektor publik dituntut untuk mampu menciptakan ”Good Governance” dalam segala pengelolaannya.

(10)

9. Latihan Soal Teori

1) Dewasa ini tuntutan akuntabilitas publik dalam sistem penyusunan anggaran sek-tor publik semakin tajam, yaitu dituntut adanya transparansi dan responsibility publik. a) Sebutkan perbedaan sifat dan kharakteristik sektor publik & sektor swasta ? b) Sebutkan perbedaan antara Anggaran Konvensional dengan Anggaran NPM c) Mengapa NPM lebih akseptable dlm. implementasinya pada negara berkembang ?

Jelaskan singkat.

2) Untuk menuju suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa diperlukan ada-nya sistim tata kelola yang baik (Good Governance).

a) Sebutkan 8 kharakteristik Good Governance menurut UNDP ?

b) Sebutkan 3 kharakteristik yang relevan pada sektor publik, dan jelaskan masing-masing.

(11)

M o d u l 2

AKUNTANSI MANAJEMEN

SEKTOR PUBLIK

(Public Sector Accounting Management)

1. P e n d a h u l u a n

a. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan secara detail tentang masalah-masalah berikut ini.

1) Memahami konsep dan definisi Akuntansi manajemen Sektor Publik. 2) Memahami dan menjelaskan Akuntansi sebagai alat Perencanaan,

3) Dapat memahami dan menjelaskan peran Akuntansi Manajemen Sektor Pu-blik, 4) Mampu memberikan ringkasan dan rangkuman secara rinci dari seluruh pokok

bahasan pada bab ini,

5) Mampu menyelesaikan soal dan kasus yang berkaitan dengan Akuntansi manajemen.

a. Pokok Bahasan

1) Definisi Akuntansi Manajemen Sektor Publik, 2) Akuntansi sebagai alat Perencanaan,

3) Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik 4) Rangkuman Akuntansi Manajemen Sektor Publik 5) Latihan soal dan kasus

b. Metode Pembelajaran 1) Metode ceramah ; 2) Metode diskusi,

3) Studi kasus dan pembahasan,

4) Metode aplikasi pada Pemerntah Daerah / Pusat.

2. Pokok Bahasan

1) Pengertian Akuntansi Manajemen Sektor Publik,

PSAM menurut “Institute of Management Accounting” adalah sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan,

(12)

penyiapan, penginterpretasian dan pengkomunikasian financial yang digunakan oleh manajmen untuk perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasi serta menjamin bahwa sumberdaya digunakan scara tepat dan akuntabel”.

Perbedaan pokok Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan ;

AKMEN SP AKKEU

a. Terkait dg. Pemberian informasi kpd pihak intern organisasi, b. Memberikan laporan yg sifatnya

prospektif, yaitu digunakan unt. Perencanaan masa yad.

a. Terkait dg pelaporan & pengkomunikasian informasi kpd pihak ekternal organisasi, b. Memberikan informasi yg

bersifat laporan historis dan retrospektif, yaitu berupa laporan masa lalu.

2) Akuntansi sebagai alat Perencanaan, a) Peran Akuntansi manajemen

Akuntansi Manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan, sedangkan perencanaan merupakan suatu proses untuk mencapai sasaran organisasi. Oleh karena itu perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi keadaan dimasa yang akan datang.

Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan dibedakan menjadi 3, y.i (1) informasi sifatnya rutin, atau ad hock,

(2) informasi kuantitatif atau kualitatif,

(3) informasi disampaikan melalui saluran formal atau informal.

Dengan demikian informasi tidak dapat disampaikan secara personal, tetapi harus melalui lembaga-lembaga publik.

b) Akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi ;

Untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien, ekonomis dan efektif, diperlukan sistem pengendalian yg efektif.

Organisasi Bisnis, alat pengendaliannya bertumpu pada mekanisme negosiasi (negotiated borgain), sedangkan pada Organisasi Sektor publik berupa peraturan-peraturan / birokrasi.

Fungsi utama informasi akuntansi adalah :

(13)

(2) sebagai alat pengendalian keuangan, dan (3) sebagai alat pengendalian organisasi.

Akan tetapi penggunaannya harus dibedakan antara pengendalian keuangan dan pengendalian organisasi.

c) Proses perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi Sektor Publik ; Jones & Pendlebury (1996), menyatakan ada lima tahap proses perencanaan dan pengendalian manajerial ;

(1) Perencanaan tujuan dan sasaran dasar, (2) Perencanaan operacional,

(3) Penganggaran,

(4) Pengendalian dan pengukuran, dan (5) Pelaporan, analisa dan umpan balik.

3) Proses Perencanaan dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sector Publio;

Perencanaan dan pengendalian sesuangguhnya merupakan dua sisi satu mata uang yang sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Artinya tanpa pengendalian perencanaan akan tidak memiliki arti apa-apa, karena tidaka ada tindak lanjut untuk mengidentifikasi apakah tujuan organisasi telah tercapai.

Jones and Pendlebury (1996), membagi proses perencanaan dan pengendalian manajerial pada organisasi sector Publio menjadi lima tahap, yaitu :

a) perencanaan tujuan dan sasaran dasar, b) perencanaan operacional,

c) penganggaran,

d) pengendalian dan pengukuran, dan e) pelaporan, analisia dan umpan balik. 4) Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik

Peran akuntansi manajemen sector Publik meliputi : a) Perencanaan strategik,

b) Pemberian informasi biaya, c) Penilaian Investasi,

d) Penganggaran,

(14)

f) Penilaian kinerja.

Ad.a. Perencanaan strategik;

Pada tahap perencanaan sytrategik, manajemen organisasi strategik membuat alternatif-altenatif program yang dapat mendukung strategi organisasi. Program-program tersebut diseleksi dan dipilih Program-program yang sesuai dengan skala prioritas dan sumberdaya yang dimiliki. Peran akuntansi manajemen adalah memberikan nformasi biaya program (cost of program) dan berapa biaya suatu aktifitas (cost of activity), sehingga berdasarkan informasi akuntansi manajer dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumberdaya yang dimiliki.

Ad.b. Pemberian informasi Biaya ;

Dalam kontek organisasi sektor Publik, biaya dikatagorikan menjadi 3 a) Biaya input (tenaga kerja, bahan baku),

b) Biaya output (biaya pengantar produk sampai ke konsumen),

c) Biaya proses (biaya berdasar fungsi, misal : fungsi organisasi : - biaya personalia, biaya departemen, biaya dinas dsb.)

Akuntansi manajemen Sektor Publik memiliki peran yang strategis dalam perencanaan finansial, terkait dengan identifikasi biaya. Dalam pengambilan keputusan diperlukan Cost Accounting (akuntansi biaya).

Cost Accounting berperan memberikan informasi biaya pengeluaran publik yg digunakan oleh internal (pemerintah), dan eksternal (masyarakat, LSM, DPRD, Universitas dsb) dalam proses pengambilan keputusan (decision making).

Penetapan biaya berdasar aktifitas (activity based costing), terdiri dari : a) Cost finding (mengakumulasi biaya untuk menghasilkan produk/jasa).

b) Cost recording (kegiatan pencatatan data kedalam sistem akuntansi organisasi), c) Cost analyzing (melakukan analisa biaya, mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan),

d) Strategic cost reduction (penghematan biaya agar tercapai value of money (efieinsi, efektifitas dan ekonomis).

e) Cost reporting (memberikan informasi biaya secara lengkap kepada pimpinan, dalam bentuk : - internal report yg diagregasikan kedalam laporan yg disampaikan kepada eksternal).

Ad.c. Penilaian Investasi ;

Akuntansi manajemen diperlukan untuk studi kelayakan investasi secara ekonomis dan finansial.

(15)

Faktor-faktor yg diperlukan meliputi :

* Tingkat. Diskonto, inflasi, risiko dan turbulensi (ketidkpastian).

Penilaian Investasi pada sektor swasta lebih mudah dibanding pada sektor publik. Swasta Menggunakan : NPV, IRR, ROA/ROI, Payback period dsb.

Sektor publik menggunakan : cost benefit analysis, yaitu membandingkan antara

Social cost dan social benefit, dan alat analisis biaya digunakan ”Analisis efektifitas biaya” (cost effectiveness analysis).

Akuntansi Manajemen sektor publik sangat berperan vital dalam proses : a) pemilihan program,

b) penentuan biaya program, dan c) penganggaran.

Akmen berperan dalam memvasilitasi terciptanya anggaran publik yg efektif, yg terkait dengan 3 fungsi anggaran, yaitu:

a) sbg alat alokasi sumberdaya publik, b) sbg alat distribusi,

c) sbg alat stabilisasi.

Penentuan Biaya Pelayanan (Cost of service) dan Penetapan Tarif (Charging of service).

Cost of service dan Charging of service merupakan rangkaian biaya yang sama-sama memerlukan informasi akuntansi.

Intinya : biaya murah, memuaskan pelayanan masyarakat dan memberikan kemaslahatan yang maksimal bagi masyarakat.

Misal Pemerintah daerah membangun “Puskesmas” atau RSUD, tentunya dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam kebutuhan kesehatan dan dengan tarif yang terjangkau, serta dapat membantu masyarakat yang tidak mampu.

Ad.d. Penganggaran

Dalam hal ini akuntansi manajemen memainkan peran yang vital dalam proses pemilihan program, penentuan biaya program dan penganggaran.

Akuntansi manajemen berperan memfasilitasi terciptanya anggaran public yang efektif, terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu :

(1) sebagai alat alokasi sumberdaya public, (2) alat distribusi,

(16)

(3) alat stabilisasi,

(4) alat untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan sumberdaya secara ekonomis.

Ad. e. Penentuan biaya pelayanan (cost of service);

Akuntansi manajemen diperlukan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tariff yang akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan public.

Penentuan biaya pelayanan public (cost of service) dan penentuan tariff pelayanan merupakan satu rangkaian yang keduanya bersama-sama membutuhkan informasi akuntansi.

Ad.f. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan bagian dari system pengendalian. Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitasorganisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing aktifitas yang dilakukan.

Peran Akuntansi Sektor Publik di Indonesia semakin pesat, seiring dengan ; a) Tap MPR No. XV/1998 ; tentang ”Penyelenggaraan Otonomi Daerah” b) UU No. 22 / 1999 tentang Otonomi Daerah,

c) UU No. 33/2004, tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah adalah desentraliasi.

Korelasi antara Indek Desentralisasi thp. Kualitas Pemerintahan ;

No. KOMPONEN Koefisien Korelasi Pearson 1 PARTISIPASI PUBLIK ; * Kebebasan politik 0,599 * Stabilitas politik 0,604 2 ORIENTASI PEMERINTAH :

* Efisiensi Peradilan (judicial effisi) 0,544

(17)

* Ketiadaan korupsi 0,532 3 PEMBANGUNAN SOSIAL :

* Indek Pembangunan Manusia 0,369

* Keadilan distribuís pendapatan 0,373

4 MANAJEMEN EKONOMI

* Independensi Bank Central 0,327

* Disiplin Manajemen Utang (ratio

utang thp. GDP) 0,263

* Keterbukaan Ekonomi 0,523

1+2+3 +4

GOVERNANCE QUALITY INDEX 0,617

Sumber : Teori desentralisasi 5) Manfaat Desentralisasi

a) Mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa & kreatifitas masyarakat dalam pembangunan dan mendorong pemerataan hasil pembangunan diseluruh daerah.

b) Memperbaiki alokasi sumberdaya produktif melalui pergeseran peran pengambilan keputusan publik ketingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi lengkap.

c) Bermanfaat untuk penilaian investasi bagi setiap daerah, terutama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah.

6) E v a l u a s i

a) Rangkuman Akuntansi Manajemen Sektor Publik

Akuntansi manajemen memiliki kaitan yang sangat erat dengan system pengendalian manajemen sector publik, karena system pengendalian manajemen memiliki dua komponen besar, yaitu :

(a) proses pengendalian manajemen, dan (b) struktur pengendalian manajemen.

Sementara proses pengendalian manajemen melibatkan beberapa aktifitas, antara lain :

(a) perencanaan, (b) koordinasi,

(18)

(c) komunikasi informasi, (d) pengambilan keputusan, (e) motivasi,

(f) pengendalian, dan (g) penilaian kinerja.

Sedangkan struktur pengendalian terkait dengan desain struktur organisasi yang tercermin dalam bentuk pusat-pusat pertanggungjawaban.

Akuntansi manajemen sector public berfungsi sebagai penyedia informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi, social dan politik.

Disamping itu akuntansi manajemen juga berfungsi membatu memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian bagi manajer public.

Dalam organisasi sector public, berperan untuk merencanaan strategi, memberikan informasi biaya, penilaian investasi, penganggaran dan penentuan biaya pelayanan (cost of service).

b. Latihan Soal dan Kasus a) T e o r i

1) Akuntansi Manajemen sektor publik berperan dalam pemberian informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan.

(a). Sebutkan perbedaan pokok Akuntansi Manajemen sektor publik dengan Akmen swasta ?

(b) Jelaskan perbedaan informasi akuntansi sebagai alat perenca-naan

2) Zero Based Budgeting dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada Conventional Budgeting System.

(a) Sebutkan keunggulan dan kelemahan ZBB.

(b) Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap proses implementasi ZBB.

3) Planning, Programming and Budgeting System (PPBS) merupakan tehnik penganggaran yang didasarkan pada teori sistem yang berorientasi pada output. a) Jelaskan proses implementasi PPBS ?

b) Sebutkan dan jelaskan kelemahan dan keunggulan PPBS.

4) Kinerja sektor publik bersifat multidimensional, sehingga tidak ada indikator tunggal yang dapat digunakan untuk menunjukkan kinerja secara komprehensif. a) Sebutkan tujuan umum sistem pengukuran kinerja sektor publik ?

(19)

c) Jelaskan pengukuran kinerja sektor publik yang berperspektif pada efisiensi proses internal pada metode balanced scorecard ?

b. Problem 1.

Saudara diminta menyusun RENSTRA yg dijabarkan dalam suatu inisiatif strategi dan tujuan strategi. Kemudian dari inisiatif strategi (Peningkatan sarana transportasi murah dan nyaman) dijabarkan dalam program kerja berdasarkan Propenas. Program kerja dijabarkan dalam suatu Rencana Kerja tahunan, sehingga mencerminkan penyusunan anggaran yg dubutuhkan dalam satu tahun anggaran. P r o b l e m

Pemerintah daerah adalah non profit oriented, tetapi lebih pada cost effectiveness, efficiency dan economis. (Value of money).

1) Pilihlah salah satu kasus pada BUMD (missal PDAM di DKI Jakata), 2) Pelajari struktur biaya pada perusahaan tersebut,

3) Saudara lakukan analisis biaya, yg meliputi alokasi macam-macam biaya, dan penilaian investasinya.

(20)

M o d u l 3

SISTEM PENGENDALIAN

MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

1. P e n d a h u l u a n

a. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan secara detail tentang masalah-masalah berikut ini.

1) Memahami konsep dan definisi Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik 2) Memahami dan menjelaskan tipe pengendalian Sektor Publik,

3) Dapat memahami dan menjelaskan struktur Pengendalian manajemen, 4) Dapat memahami dan menjelaskan proses pengendalian manajemen,

5) Mampu memberikan ringkasan dan rangkuman secara rinci dari seluruh pokok bahasan pada bab ini,

6) Mampu menyelesaikan soal dan kasus yang berkaitan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik.

b. Pokok Bahasan

1) Definisi SPM Sektor Publik 2) Tipe Pengendalian Sektor Publik 3) Struktur Pengendalian Manajemen

4) Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik 5) Rangkuman

6) Latihan Soal dan kasus c. Metode Pembelajaran

1) Metode ceramah ; 2) Metode diskusi,

3) Studi kasus dan pembahasan,

4) Metode aplikasi pada Pemerntah Daerah / Pusat. 2. Pokok bahasan

Pengertian dan Fungsi Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik a) Pengertian Sistim Pengendalian Manajemen Sektor Publik

(21)

Sistem Pengendalian Manajemen adalah merupakan suatu proses untuk menentukan suatu sasaran agar seluruh fungsi dapat melaksanakan sesuai dengan fungsinya;

Sedangkan proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer diseluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.

b) Fungsi Pengendalian Manajemen meliputi : 1) perencanaan,

2) koordinasi,

3) komunikasi informasi, 4) pengambilan keputusan, 5) memotivasi orang2 dlm org. 6) pengendalian,

7) penilaian kinerja.

c) Tipe Pengendalian Manajemen

Tipe Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:

1) Pengendalian preventif (preventive control),

2) Pengendalian operasional (operastional control), dan 3) Pengendalian kinerja (performance control)

d) Struktur Pengendalian Manajemen

Struktur pengendalian termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertang-gungjawaban (responsibility centers).

Tujuannya :

1) Sebagai basis perencanaan,

2) Untuk memudahkan dalam mencapai tujuan, 3) Memfasilitasi terbentuknya goal congruence, 4) Mendelegasikan tugas2 kpd nyg berkompeten, 5) Mendorong kreativitas & daya inivasi,

6) Sbg alat unt melaksanakan strategi, 7) Sbg alat pengendalian anggaran.

Sedangkan tanggungjawab Manajer Pusat Pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan hubungan yang optimal antara sumberdaya input dengan output yang terkait dengan kinerja.

(22)

Pusat pertanggungjawaban dalam PSA, dibedakan menjadi 4 kelopmpok, yaitu : 1) Pusat biaya (cost center),

2) Pusat pendapatan (revenue center), 3) Pusat laba (profit center) dan 4) Pusat Investasi (Investment center).

Hubungan Pusat Pertanggungjawaban dengan Pengendalian anggaran ;

”Responsibility center, sebagai budget-holder memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan anggaran, dan anggaran menciptakan nilai rupiah dari input yg

dialokasikan dan output yg dihasilkan atau level aktifitas yg dihasilkan”.

Sedangkan pengendalian anggaran meliputi pengukuran terhadap output dan belanja riil yang dibandingkan dengan anggaran.

Pusat pertanggungjawaban dapat berfungsi sebagai jembatan untuk bottom- up budgeting atau participating budgeting.

Berbagai informasi terkait dengan sistem pengendalian anggaran, biasanya banyak diketahui oleh Departemen Anggaran.

Departemen Anggaran memiliki fungsi sebagai berikut: 1) menetapkan prosedur untuk persiapan anggaran,

2) mengkoordinasikan dan mebuat asumsibg. dasar anggaran, 3) membantu mengkomunikasikan anggaran,

4) menganalisis anggaran yg diajukan, 5) menganalisis kinerja anggaran,

6) menyiapkan pembuatan revisi anggaran jika diperlukan.

Komisi anggaran, biasanya terdiri dari para pimpinan puncak (kepala departemen, kepala biro, kepala Dinas dan sebagainya. Fungsinya adalah menyusun anggaran untuk tiap-tiap aktifitas operasional.

3. Proses Pengendalian Manajemen sektor Publik

Proses pengendalian manajemen sektor publik dapat dilakukan dengan menggunakan saluran komunikasi baik saluran formal maupun informal.

Saluran formal meliputi :

a) perumusan strategi (strategic formulation), b) perencanaan strategi (strategic planning), c) penganggaran ,

(23)

e) evaluasi kinerja

Saluran komunikasi informal biasanya dilakukan dengan pertemuan informal, diskusi atau melalui metoda Management by walking around.

Sistem pengendalian manajemen hendaknya dapat menjadi jembatan dalam mencapai ”Goal congruence” (keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujuan personal).

Faktor-faktor yg mempengaruhi proses pengendalian terdiri dari dua kelompok : (1) Faktor pengendalian formal (sistem aturan, reward & punishment),

(2) Faktor pengendalian informal (etos kerja, loyalitas karyawan dg istilah abdi negara dan abdi masyarakat).

Strategi untuk mencapai tujuan organisasi Sektor Publik dirumuskan dalam berbagai srtategi, antara lain berikut ini.

1) Perumusan strategi (strategic planning) ;

Perumusan strategi merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran dan target (outcome) dan arah kebijakan serta strategi organisasi.

Perumusan strategi merupakan tugas manajemen puncak, yang dalam pemerintah dilakukan oleh dewan legislatif yang hasilnya berupa GBHN yang menjadi acuhan bagi eksekutif untuk bertindak. Strategi yang dihasilkan merupakan strategi global (makro), dalam perusahaan disebut ”corporate level strategy”, yang kemudian dijabarkan dalam program kerja, atau proyek dalam unit-unit kerja organisasi.

Metode penentuan strategi yang lazim digunakan adalah analisis SWOT, yaitu menganalisis kekuatan dan kelemahan baik faktor internal maupun ekternal.

Olsen dan Eadie (1982), merumuskan 5 rumusan strategi : a) Pernyataan visi, misi dan tujuan organisasi,

b) Analisis atau scanning lingkungan, c) Profil internal, atau audit sumberdaya, d) Perumusan, evaluasi dan pemilihan strategi, e) Implementasi dan pengendalian rencana strategi.

Initiate & agree process

(24)

Strength & weakness stretegic issues

opportunity &

threats

Strategies

Vision for future

Actions

Outcomes

2) Strategi Anggaran

a) Konsep dan pengertian Anggaran Ssktor Publik ;

Anggaran merupakan estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode tertentu, yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses untuk mempersiapkan anggaran.

Dengan demikian Anggaran Sektor Publik adalah suatu rencana kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.

ASP merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan : a) berapa biaya atas rencana2 yg dibuat (pengeluaran/belanja),

b) berapa banyak dan bgaimana cara memperoleh uang untuk mendanai (pendapatan) b) Aspek2 ASP :

1) aspek perencanaan, 2) aspek pengendalian, 3) aspek akuntabilitas publik. c) Pentingnya ASP ;

ASP sangat penting dalam rangka membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat, sehingga ASP merupakan blur-print keberadaan sebuah negara dan merupakan arahan dimasa yg akan datang.

(25)

Kebijakan fiscal merupakan suatu usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui sistim pengeluaran atau sistim perpajakan dlam rangka mencapai tujuan tertentu.

Kriteria ASP ;

(1) merefleksikan perubahan prioritas, keinginanb asyarakat,

(2) menentukan penerimaan dan pengeluaran (Departemen, pem. Propinsi dan daerah).

Dengan demikian ASP penting karena :

(1) merupakan alat pemerintah unt menetukan arah pembangunan, (2) adanya keinginan dan kebutuhan masyarakat yg tak terbatas,

(3) diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah tlh bertanggungjawab kepada masyarakat.

e) Fungsi Anggaran Sektor Publik; (1) alat perencanaan (planning tool), (2) alat pengendalian(control tool), (3) alat kebijakan fiskal (fiscal tool), (4) alat politik (politic tool),

(5) alat koordinasi dan komunikasi,

(6) alat penilaian kinerja (performance measurement tool), (7) alat motifasi motivation tool), dan

(8) alat menciptakan ruang publik (public sphere). f) Jenis-jenis

(1) Anggaran operasional (operational budget), (2) Anggaran Modal (capital/invesment budget). g) Prinsip-prinsip ASP , meliputi :

(1) otorisasi legislatif, (2) Komprehensif, (3) Keutuhan anggranan, (4) Nondiscretionary appropriation, (5) Periodic, (6) Akurat, (7) Jelas dan

(26)

(8) Diketahui publik.

Proses Penyusunan Anggaran sektor Publik.

APBN/APBD yg dipresentasikan eksekutif memberi informasi rinci kpd DPR/DPRD dan masyarakat tenttang program2 apa yang direncanakan pemerintah dlm meningkatkan kualitas kehidupam rakyat.

Tujuan penyusunan anggaran ;

a. membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan kordinasi dalam lingkungan pemerintah,

b. membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa, c. memungkinkan pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja,

d. meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kpd DPR/DPRD dan masyarakat.

Faktor-faktor dominan dalam Penyusunan Anggaran Faktor dominan ;

a) Tujuan dan target yg hendak dicapai, b) Ketersediaan sumberdaya,

c) Waktu yg dibutuhkan,

d) Faktor lain yg mempengaruhi anggaran (politik, fluktuasi pasar, inflasi, bencana alam dll.)

Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran.

Richard Musgrave dalam Coe (1989), mengidentifikasi 3 pertimbangan mengapa pemerintah perlu terlibat :

1) stabilitas ekonomi,

2) redistribusi pendapatan, dan 3) alokasi sumberdaya.

Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan 2 hal ; a) uderfinancing, (kekurangan anggaran/defisit),

(27)

Henley et.al., 1990, siklus anggaran meliputi 4 tahap, al. : 1) Tahap persiapan anggaran (preparation),

2) Tahap ratifikasi (approval/ratifikasi), 3) Tahap implementasi (implementation),

4) Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting & evaluation).

Paradigma baru dalam proses perencanaan APBD di Indonesia menekankan pada pendekatan ”bottom-up planning” dengan tetap mengacu pada arah pembangunan pemerintah pusat.

Arah kebijakan pemerintah tertuang pada : PROPENAS,

RENSTRA, dan REPETA.

PP No. 108 tahun 2000, Pemda disyaratkan membuat Perda yg terdiri atas Propeda (Renstrada) yg mengacu pada Propenas dan Renstra.

PP No. 105 tahun 2000, Penda bersama DPRD menetapkan arah dan kebijakan umum APBD, setelah itu pemda menetapkan Strategi dan Prioritas APBD.

Penjabaran RENSTRA dalam REPETADA dilengkapi dg. : a) pertimbangan2 yg berasal dari hasil evaluasi,

b) masukan aspirasi masyarakat,

c) pengkajian kondisi yg saat ini terjadi, shg mengetahu kekuatan dan kelemahan yg sedang terjadi.

Contoh :

1. Inisiatif strategi :

“Peningkatan sumberdaya pangan nasional”

2. Program kerja :

a) Budidaya pertanian rakyat, b) Mekanisasi pertanian /agraris, c) Peningkatan tehnologi modern.

Sedangkan program kerja yang telah ditetapkan, kemudian dijabarkan dalam rencana kerja tahunan berikut ini.

Ad. a. Budidaya pertanian rakyat ; 1) pengadaan bibit unggul, 2) pengadaan pupuk,

(28)

3) pengolahan intensif,

4) pemenuhan pengairan/irigasi. Dsb.

Ad.b. Mekanisasi agraris, dijabarkan sbb. : 1) pengadaan mesin pertanian,

2) pengolahan lahan,

3) peningkatan kesuburan melalui sistem tumpangsari, dsb.

Ad. c. Peningkatan tehnologi modern ;

1) pembajakan lahan melalui mesin-mesin, 2) penyemaian bibit secara modern,

3) penanaman melalui pesawat,

4) pengairan yg teratur (tidak pemborosan air) dsb.

3. Proyeksi anggaran :

1) pengadaan bibit (10,000 ha) a $ 10,000.- ... $ 100,000,000.-2) pengadaan pupuk (10,000 ha a $ 1,000 ) ... $ 10,000,000.-3) pengolahan dan irigasi (10,000 ha a $ 2, 000)... $ 20,000,000,-Total anggaran budidaya pertanian ... $ 130,000,000.-Anggaran mekanisasi pertanian ;

pengadaan mesin-mesin (10 unit tractor ) ………. $ 25,000,000.-pengolahan melalui ahli agraris ... $ 15,000,000.-Total anggaran mekanisasi ... $

40,000,000.-4. Anggaran tehnologi pertanian :

a. tehnologi pembibitan ... $ 5,000,000.-b. tehnologi informasi pasar ... $ 7,500,000.-c. tehnologi pengolahan data dan ll ... $

12,500,000.-Estimasi anggaran tehnologi ... $

25,000,000.-TOTAL ESTIMASI ANGGARAN SUMBERDAYA PANGAN TAHUN 2006

SEBESAR ……….…… $

(29)

Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktifitas, antara lain : a) perencanaan (planning),

b) koordinasi (coordinating),

c) komunikasi informasi (information comunication), d) pengambilan keputusan (decisión making),

e) memotivasi (motivation), f) pengendalian (controlling), dan g) penilaian kinerja (performance ).

Sistem pengendalian manajemen sektorpublik dirancang untuk mempengaruhi orang-orang dalam suatu organisasi, agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi.

Sistem pengendalian manajemen harus didukung struktur organisasi yang baik, dan struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban (responsibity centres).

Pusat pertanggungjawaban dapat berfungsi sebagai jembatan untuk dapat dilakukannya bottom-up budgeting atau participative budgeting, karena pusat pertanggungjawaban mengemban fungsi sebagai budget holder.

6) Latihan Soal dan kasus

A. Teori

1. Apa yang dimaksud dengan sistem Pengendalian Manajemen Sektor publik? Jelaskan dan sebutkan fungsi-fungsi sistem pengendalian manajemen.

2. Jelaskan tujuan dan manfaat dibentuknya Pusat Pertanggungjawaban dalam organisasi sektor publik?

3. Jelaskan elemen-elemen pengendalian manajemen sektor publik? Dan apa pentingnya perencanaan strategik bagi organisasi?.

4. Jelaskan perbedaan formulasi strategi dengan perencanaan strategi? Berikan contoh sederhana dalam organisasi sektor publik.

5. Berikan evaluasi tentang efisiensi dan efektifitas birokrasi pemerintah di Indonesia? Berikan contoh singkat.

(30)

B. K a s u s

Saudara diminta menyusun RENSTRA yang dijabarkan dalam suatu inisiatif strategi dan tujuan strategi. Kemudian dari inisiatif strategi (Peningkatan sarana transportasi murah dan nyaman) dijabarkan dalam program kerja berdasarkan Propenas.

Program kerja dijabarkan dalam suatu Rencana Kerja tahunan, sehingga mencerminkan penyusunan anggaran yg dubutuhkan dalam satu tahun anggaran.

(31)

Bahan Kuliah 4

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

1. P e n d a h u l u a n

a. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan secara detail tentang masalah-masalah berikut ini.

1) Memahami konsep dan definisi Anggaran Sektor Publik.

2) Memahami dan menjelaskan pentingnya Anggaran Sektor Publik.

3) Dapat memahami dan menjelaskan peran dan fungsi Anggaran Sektor Publik. 4) Dapat memahami dan menjelaskan jenis-jenis dan prinsip-prinsip anggaran sektor

publik.

5) Mampu memberikan ringkasan dan rangkuman secara rinci dari seluruh pokok bahasan pada bab ini,

6) Mampu menyelesaikan soal dan kasus yang berkaitan Anggaran Sektor Publik.

b. Pokok Bahasan

d. Konsep Dasar Anggaran Sektor Publik e. Pentingnya Anggaran Setor Publik f. Peran dan Fungsi anggaran sektor Publik g. Jenis-jenis Anggaran sektor Publik

h. Prinsip-prinsip dan Proses Penyusunan anggaran Sektor Publik i. Rangkuman Latihan soal dan kasus

c. Metode Pembelajaran 1) Metode ceramah ; 2) Metode diskusi,

3) Studi kasus dan pembahasan,

4) Metode aplikasi pada Pemerntah Daerah / Pusat. 2. Pokok Bahasan

(32)

Anggaran merupakan estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode tertentu, yang dinyatakan dalam ukuran finansial ;

Sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran.

Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktifitas dalam satuan moneter. Tahap oenyusunan anggaran sektor publik menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang sudah ditentukan. Oleh karena itu anggaran merupakan managerial plan for action untuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi.

1) Aspek-aspek Anggaran Sektor Publik meliputi: a. aspek perencanaan,

b. aspek pengendalian, c. aspek akuntabilitas publik.

Oleh karena itu, penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan agar lebih efektif.

2) Pengertian Angaran Sektor Publik ;

”Anggaran Sektor Publik adalah suatu rencana kegiatan dalam bentuk perolehan

pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.

ASP merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan :

a) berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja), dan b) berapa banyak serta bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai

(pendapatan).

3) Pentingnya ASP ;

ASP Sangat penting dalam rangka membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat, sehingga ASP merupakan blur-print keberadaan sebuah negara dan merupakan arahan dimasa yg akan datang.

(33)

Kebijakan fiscal merupakan suatu usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui sistim pengeluaran atau sistim perpajakan dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu.

b) Kriteria ASP ;

b) merefleksikan perubahan prioritas, keinginanb asyarakat,

c) menentukan penerimaan dan pengeluaran (Departemen, pem. Propinsi dan daerah).

Dengan demikian Angaran Sektor Publik penting karena :

a) merupakan alat pemerintah unt menetukan arah pembangunan, b) adanya keinginan dan kebutuhan masyarakat yg tak terbatas,

c) diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah tlh bertanggungjawab kepada masyarakat.

4) Fungsi Anggaran Sektor Publik

d) sebagai alat perencanaan (planning tool), e) alat pengendalian(control tool),

f) alat kebijakan fiskal (fiscal tool), g) alat politik (politic tool),

h) alat koordinasi dan komunikasi,

i) alat penilaian kinerja (performance measurement tool), j) alat motifasi (otivation tool), dan

k) alat menciptakan ruang publik (public sphere).

Ad.a. Anggaran sebagai alat perencanaan ;

Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah tentang berapa biaya yang dibutuhkan dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.

Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk : (1) merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan, (2) menerncanakan berbagai program dan kegiatan, (3) mengalokasikan dana pada berbagai program,

(34)

(4) menentukan indikator kinerja.

Ad.b. Anggaran sebagai alat pengendalian

Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas prndapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Tanpa nggaran pemerintah tidak dapat mengendalikan pemborosan-pemborosan dari pengeluaran.

Pengendalian anggaran sektor publik dilakukan melalui empat cara, yaitu : (1) membandingkan kinerja aktual,

(2) menghitung selisih anggaran,

(3) menemukan penyebab yang dapat dikendalikan, (4) merevisi standar biaya atau target anggaran.

Ad.c. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal (fiscal tool);

Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Melalui anggaran tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi.

Ad.d. Anggaran sebagai alat politik (politic tool)

Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakat legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu.

Oleh karena itu anggaran bukan hanya sekedar masalah teknis, akan tetapi lebih merupakan alat politik, yaitu digunakan untuk bernegosiasi dan pemahaman tentang prinsip manajemen keuangan publik oleh para manajer publik.

Ad.e. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi

Setiap unit kerja pemerintahan terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran sektor publik yang disusun dengan baik akan

(35)

mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapain tujuan organisasi. Disamping itu anggaran juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif.

Ad.f. Anggaran sebagai alat Penilaian Kinerja (performance measurement toll)

Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada pemberi wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggarandan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan berpa yang berhasil ia capai dikaitkan dengan anggaran yang telah disiapkan.

Ad. g. Anggaran sebagai alat motivasi (motivation tool)

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai target dn tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat challenging but attainable atau demanding but achieveable.

Maksudnya adalah bahwa target anggaran hendaknya tidak terlalu tinggi, sehingga tidak dapat dipenuhi, namun juga tidak terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai.

Ad.h. Anggaran sebagai alat untuk Menciptakan Ruang Publik.

Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, DPR/DPRD. Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi dan berbagai organisasi masyarakat harus terlibat dalam proses penganggaran publik. Kelompok masyarakat yang terorganisir akan mencoba mempengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka.

Sedangkan kelompok masyarakat dari yang tidak terorganisir, akan mempercayakan aspirasinya melalui9 proses politik yang ada. Seperti pengguran, tuna wisma dan kelompok lain yang tidak terorganisir akan dengan mudah dan tidak berdaya mengikuti tindakan pemerintah, karena mereka akan mengambil tindakan lain dengan jalan melakukan boikot, tindakan masa dan vandalisme.

(36)

5) Jenis jenis Anggaran Sektor Publik (ASP) ; a) Anggaran operasional (operational budget), b) Anggaran Modal (capital/invesment budget).

Ad. a. Anggaran Operasional (operation budget)

Anggaran operasional digunakan untuk merencakan kebuthan sehari-hari dalam menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang dapat

dikatagorikan daam anggaran operasional adalah ”Belanja Rutin”.

Belanja Rutin adalah merupakan pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah. Dikatakan rutin, karena pengeluaran tersebut sifatnya berulang-ulang dan ada setiap tahun.

Ad.b. Anggaran Modal/Investasi (Investment budget)

Anggaran modal merupakan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap (fixed assets), seperti gedung, mesin-mesin, peralatan, kendaraan dan perabot lainnya.

Pengeluaran modal yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Belanja modal adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan pemerintah.

6) Prinsip-prinsip Anggaran Sektor Publik. Prinsip Anggaran Sektor Publik, meliputi : (a) Otorisasi legislatif,

(b) Komprehensif, (c) Keutuhan anggranan, (d) Nondiscretionary appropriation, (e) Periodic, (f) Akurat, (g) Jelas dan (h) Diketahui publik.

(37)

7) Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik

APBN/APBD yang dipresentasikan eksekutif memberi informasi rinci kepada DPR/DPRD dan masyarakat tentang program-program apa yang direncanakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas kehidupam rakyat. Tujuan penyusunan anggaran adalah untuk:

a. membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan kordinasi dalam lingkungan pemerintah,

b. membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan ba-rang dan jasa,

c. memungkinkan pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja,

d. meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kpd DPR/DPRD dan masyarakat.

8) R a n g k u m a n

Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi organisasi sektor publik. Anggaran Publik sangat penting, karena anggaran dapat membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat. Disamping itu anggaran juga merupakan instrumen kebijakan fiskal pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan perpajakan.

Dengan anggaran pemerintah dapat mengalikasikan sumberdaya yang langka untuk menggerakan pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan , dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan yang lebih penting lagi dapat merupakan sarana untuk menunjukkan akuntabilitas pemerintah terhadap publik.

Anggaran sektor publik terdiri dari anggaran operasional dan anggaran modal/investasi.

9) Latihan soal dan kasus A. T e o r i

(38)

1. Sistem Anggaran pada Sktor Pblik berbeda dengan Sktor Sasta, karena disatu pihak bersifat terbuka dan dilain pihak bersifat tertutup karena merupakan salah satu bagian dari rahasia perusahaan.

a. Sebutkan perbedaan pokok stakeholder sektor publik dan sektor swasta, baik ditinjau dari segi internal maupun eksternalnya ?

b. Sebutkan pula perbedaan dan persamaan yang mendasar antara sistim akuntansi sektor publik dengan sistim akuntansi pada sektor swasta. 2. Untuk menuju suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa diperlu-kan

adanya sistim tata kelola yang baik (Good Governance).

a. Sebutkan 8 kharakteristik Good Governance menurut UNDP ?

b. Sebutkan 3 kharakteristik yang relevan pada sektor publik, dan jelaskan masing-masing.

c. Apakah yang dimaksud social opportunity cost rate (SOCR) ? Jelaskan. 3. Akuntansi Manajemen sektor publik berperan dalam pemberian infor-masi

historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan.

a. Sebutkan perbedaan pokok antara Akuntansi Manajemen sektor publik dengan Akmen swasta ?

b. Sebutkan dan jelaskan 3 perbedaan informasi akuntansi sebagai alat perencanaan ?

c. Jelaskan hubungan antara Pusat Pertanggungjawban dengan pengendalian anggaran, berikan contoh relevansinya?

B. K a s u s Problem 1

PT. GARUDA Indonesia, untuk tahun anggaran 2006/2007 dituntut untuk melakukan Penilaian Investasi terhadap rencana pengembangan Lintas Udara antar pulau di Wilayah Indonesia.

Saudara sebagai Proyec Manager, diminta untuk :

1) Menetapkan struktur biaya pada perusahaan tersebut (cost finding, reporting and analyzing).

2) Melakukan analisis biaya, yang meliputi alokasi macam-macam biaya, dan penilaian investasinya.

(39)

4) Berikan rekomendasi untuk memperbaiki kinerja yang terjadi pada BUMN tersebut, dan Strategi pengendalian biaya yang tepat pada organisasi sektor publik tersebut.

Problem 2

Sistem penyusunan anggaran di Indonesia lebih ditekankan pada jumlah anggaran yg dibutuhkan (budget maximizing) dan bukan berfokus pada memperbesar aparat pelaksana anggaran (staff maximizing).

Bagaimana menurut saudara sebagai staf ahli anggaran di Dep. Keuangan, apakah konsep ini rasional atau tidak, berikan tanggapan menurut konsep NPM dan konsep Konvensional.

Berikan saran seperlunya yang saudara anggap sesuai dengan masing-masing konsep.

(40)

Bahan Kuliah 5

PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK DAN

PENDEKATANNYA

1. P e n d a h u l u a n

a. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan secara detail tentang masalah-masalah berikut ini.

1) Memahami perkembangan Anggaran Sektor Publik. 2) Memahami dan menjelaskan Anggaran Konvensional,

3) Dapat memahami dan menjelaskan konsep New Publik Mnagement, 4) Dapat memahami dan menjelaskan anggaran kinerja sektor publik,

5) Mampu memberikan ringkasan dan rangkuman secara rinci dari seluruh pokok bahasan pada bab ini,

6) Mampu menyelesaikan soal dan kasus yang berkaitan perkembangan Anggaran Sektor Publik.

b. Pokok Bahasan

a. Perkembangan Anggaran Sektor Publik b. Anggaran konvensional,

c. Anggaran New Public Management (NPM) d. Anggaran Kinerja Sektor Publik

e. Zero Base Budgeting dan Planning Programing and Budgeting system f. Rangkuman

g. Latihan Soal dan kasus c. Metode Pembelajaran

1) Metode ceramah ; 2) Metode diskusi,

3) Studi kasus dan pembahasan,

2. Pokok Bahasan

(41)

1) Faktor-faktor dominan Anggaran Sektor Publik a) Tujuan dan target yg hendak dicapai,

b) Ketersediaan sumberdaya, c) Waktu yg dibutuhkan,

d) Faktor lain yg mempengaruhi anggaran (politik, fluktuasi pasar, inflasi, bencana alam dll.)

b. Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran

Richard Musgrave dalam Coe (1989), mengidentifikasi 3 pertimbangan mengapa pemerintah perlu terlibat :

a) stabilitas ekonomi,

b) redistribusi pendapatan, dan c) alokasi sumberdaya.

c. Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan dua hal ; 1) underfinancing, (kekurangan anggaran/defisit),

2) overfinancing (kelebihan anggaran)

Henley et.al., 1990, siklus anggaran meliputi 4 tahap, al. : 1) Tahap persiapan anggaran (preparation),

2) Tahap ratifikasi (approval/ratifikasi), 3) Tahap implementasi (implementation),

4) Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting & evaluation).

Paradigma baru dlm proses perencanaan APBD di Indonesia menekankan pada

pendekatan ”bottom-up planning dg tetap mengacu pada arah pembangunan

pemerintah pusat.

d. Arah kebijakan pemerintah tertuang pada : a) GBHN,

b) PROPENAS, c) RENSTRA, dan d) REPETA.

(42)

PP No. 108 tahun 2000, Pemerintan daerahg disyaratkan membuat Peraturan daerah yang terdiri atas Program pembangunan daerah (Renstrada) yang mengacu pada Propenas dan Renstra.

PP No. 105 tahun 2000, Penda bersama DPRD menetapkan arah dan kebijakan umum APBD, setelah itu pemda menetapkan Strategi dan Prioritas APBD.

e. Penjabaran RENSTRA dalam REPETADA dilengkapi dg. : a) pertimbangan2 yg berasal dari hasil evaluasi,

b) masukan aspirasi masyarakat,

c) pengkajian kondisi yg saat ini terjadi, shg mengetahu kekuatan dan kelemahan yg sedang terjadi.

3. Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik

Ada dua jenis Anggaran Sektor Publi, yaitu “ a. Anggaran Tradisional atau konvensional, b. Anggaran New Public Management

Perbedaan :

TRADISIONAL N P M

Sentralistis, Desentralisasi & developed managmt Berorientasi pada input, Berorientasi input, output & outcome Tdk terkait perencanaan Jk. Pjng, Utuh & komprehensif (jk.pjng) Line-item & incrementalism Berdasarkan sasaran kerja,

Batasan departemen kaku (rigid) Lintas departemen (cross department Aturan klasik :Vote accounting PPBS, ZBB, performance budgeting Prinsip anggaran bruto Sistematik & rasional

Bersifat tahunan Bottom-up budgeting

Spesifik

* Sistem ASP sebagai instrumen kebijakan multifungsi ;

Yaitu anggaran yg mencerminkan komposisi dan besarnya anggaran yg. secara langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yg diharapkan.

(43)

a. Anggaran Konvensional (Tradisional) Ciri-ciri utama :

1) cara penyusunan menggunakan pendekatan incrementalism, 2) struktur anggaran bersifat line-item

Ciri lain :

3) cenderung sentralistik, 4) bersifat spesifikasi, 5) tahunan,

6) prinsip anggaran bruto.

Dlm konsep incrementalism, cenderung menerima konsep ”Harga Pokok Pelayanan Historis (Historis cost of service)”, tanpa memperhatikan :

1) pelayanan tertentu masih perlu dibiayai dg pengeluaran pemerintah ? 2) pelayanan tertentu telah terdistribusi secara adil ?

3) pelayanan diberikan secara ekonomis dan efisien ?

4) pelayanan yg diberikan mempengaruhi pola kebutuhan Publik ?

Kelemahan-kelemahan :

1) Hubungan tidak memadai (angg tahunan dan jk panjang),

2) Sebagian besar pengeluaran tdk pernah diteliti secara menyeluruh,

3) Lebih berorientasi pada output dan input, shg. Apakah dana sudah dibelanja-kan semua, bukan tujuan yg dicapai.

4) Sekat-sekat antar departemen yg kaku, shg. menimbulkan overlaping, kesenjangan, prsaingan antar departemen,

5) Proses anggaran terpisah antara rutin dg investasi, 6) Anggaran bersifat tahunan (cenderung KKN),

7) Sentralisasi anggaranan, menyebabkan budget padding/budgetary slack,

8) Persetujuan anggaran yg lambat, shg sering dilakukan revisi yg menimbulkan manipulasi,

9) Sistim informasi finansial yg tdk memadai.

b. Anggaran dengan Pendekatan New Public Management (NPM);

NPM berfokus pada kinerja organisasi, bukan kebijakan, sehingga memunculkan konsep ”Managerialism”(Pollit, 1993), Market based public administration (Lan,

(44)

Zhiong dan Rosenbloom, 1992), dan Entrepreneurial goverment (Osborne and Gaebler, 1992).

Konsep yg diterima pemerintah pada Era NPM adalah konsep Osborne dan Gaebler, yg dikenal dengan konsep ”Reinventing government”, yg berperspektif pada :

1) Pemerintahan katalis,

2) Pemerintahan milik asyarakat, 3) Pemerintah yg kompetitif,

4) Pemerintah yg digerakan melalui misi, 5) Pemerintah yg berorientasi pada hasil. 6) Pemerintah berorientasi pd pelanggan, 7) Pemerintah wirausaha,

8) Pemerintah antisipatif, 9) Pemerintah desentralisasi,

10) Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar.

c. Perubahan Pendekatan Anggaran

Reformasi sektor publik ditandai dg. munculnya era ”New Public management”, yang mendorong usaha mengembangkan pendekatan yang sistematis dalam perencanaan anggaran.

New approach memiliki kharakteristik : 1) Komprehensif/komparatif,

2) Terintegrasi dan lintas departemen,

3) Proses pengambilan keputusan yg rasional, 4) Berjangka panjang,

5) Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas, 6) Analisis total cost & Benedit,

7) Berorientasi input, output dan outcome bukan hanya input saja, 8) Adanya pengawasan kerja.

d. Performance Budgeting

Anggaran konsep ini menekankan konsep “Value of Money” dan pengawasan atas kinerja output.

(45)

Dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan melalui internal cost awareness, audit keuangan dan audit kinerja serta evaluasi kinerja eksternal.

Sistem anggaran kinerja ; - mencakup penyusunan program, dan tolok ukur kinerja sebagai instruyen untuk mencapai tujuan dan sasaran.

e. Anggaran berbasis pendekatan New Public Management 1) Zero Based Budgeting

Konsep ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan sistem tradisional, yaitu menghilangkan incrementalism dan line-item, karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero based).

Oleh karena itu ZBB tidak berdasarkan pada realisasi anggaran tahun yang lalu untuk menyusun anggaran tahun ini, tetapi didasarkan pada kebutuhan saat ini dan seolah-oleh mulai dari baru sama sekali.

a) Proses Zro Based Budgeting (ZBB) Terdiri dari tiga tahap, yaitu : 1) Identifikasi unit-unit keputusan,

Bahwa Pusat pertanggungjawaban merupakan unit pembuat keputusan (decision unit).

2) Penentuan paket-paket keputusan

Paket keputusan merupakan gambaran komprehensif mengenai bagian dari aktivitas organisasi atau fungsi yg dapat dievaluasi secara individual. a) paket keputusan mutually-exclusive,

b) paket kuputusan incremental.

3) Merangking dan mengevaluasi paket keputusan.

Tahap ini meranking berdasarkan manfaatnya terhadap organisasi, yaitu merupakan jembatan menuju proses alokasi sumberdaya diantara berbagai kegiatan, yg dinataranya ada yg sudah ada, dan ada yg baru sama sekali.

b) Keunggulan-keunggulan ZBB ;

1) Jika dilaksanakan dengan baik, dapat menghasilkan alokasi sumberdaya secara lebih efisien,

(46)

3) Memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan ketidak efektifan biaya,

4) Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer, 5) Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah,

6) Merupakan cara yg sistematis untuk menggeser status quo dan mendorong organisasi pada pola perilaku biaya.

c) Kelemahan-kelemahan ZBB ;

1) Prosesnya memakan waktu lama (time consuming), 2) Cenderung menekankan manfaat jangka pendek, 3) Implementasinya membutuhkan teknologi yg maju, 4) Masalah besar yg dihadapi adalah meranking,

5) Perankingan membutuhkan staf yg memiliki keahlian,

6) Memungkinkan munculnya kesan yg keliru, semua masuk anggaran, 7) Implementasinya membuthkan keperilakuan dlm organiasi.

2) Planning, Programming and Budgeting System (PPBS)

PPBS merupakan tehnik penganggaran yg berorientasi pada output dan tujuan, dan penekanan pada sumberdaya berdasarkan analisis ekonomi.

a). Proses Implementasinya :

(1) Menentukan tujuan umum dan tujuan unit organisasi,

(2) Mengidentifikasi program2 dan kegiatan unt mencapai tujuan, (3) Mengevaluasi berbagai alternatif program (cost and benefit), (4) Pemilihan program yg memiliki manfaat besar, cost kecil, (5) Alokasi sumberdaya kemasing-masing program yg disetujui. b) Kharakeristik PPBS

(1) Berfokus pada tujuan,

(2) Secara ekplisit berorientasi pada masa depan, (3) Mempertimbangkan semua biaya yg terjadi, (4) Dilakukan analisis secara sistematis, yg meliputi :

Referensi

Dokumen terkait

LAMPIRAN PERHITUNGAN BAB

Fiturnya yang didominasi oleh konten berupa visual, baik video maupun gambar, digunakan oleh ketiga pasangan untuk berbagai kebutuhan berkampanye, mulai dari informasi,

Bahkan sebagian shahabat telah menegaskan bahwa dialah orang yang lebih berhak dengan khalifah di antara Yang enam itu, maka ujarnya: “Demi Allah, daripada aku menerima

Pada hasil estimasi didapatkan koefisien rasio upah sebesar -183.7989, artinya jika rasio upah tiap provinsi sebagai daerah asal meningkat 1 satuan yang berarti upah

/en&aari arti penting peniikan, maka nangunang "asar 1;<= sebagai lanasan konstitusional bangsa 'nonesia telah mengamanatkan agar

And along with the kernel, code running in user space on Linux can also operate on all of those platforms, providing the world with real applications and utilities people rely on..

Purchase Order (PO). Jumlah material yang dipesan kepada supplier telah ditentukan sebelumnya oleh PT.Ciputra Surya, Tbk. sesuai dengan kebutuhan proyek pembangunan perumahan

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh korelasi yang sangat signifikan antara variabel kepuasan kerja dengan loyalitas kerja, ini berarti bahwa ada hubungan antara