• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Media 1. Pengertian Media

4. Fungsi Media Pembelajaran

Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, mempeijelas, dan mempermudah serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap meteri pelajaran.

Pada saat ini, media pengajaran mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa atau mahasiswa dan membantu dan memudahkan mengajar bagi guru atau dosen.

b. Memberikan pengalaman yang lebih nyata.

c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalanya pelajaran tidak membosankan).

d. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.8

7 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Alumni Bandung, 1977, him 125. 8 Asnawir, op. cit, him 24.

19

B. Masalah Minat Belajar 1. Minat

a. Pengertian Minat

Minat pada dasamya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar pula minat, suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pemyataan sikap atau pemyataan yang menunjukkan bahwa seseorang menyukai dari sesuatu hal dari pada yang lainnya. Dapat pula diekspresikan dengan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Seseorang yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut.

Minat merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan berhasil dan tidaknya seseorang terhadap sesuatu aktivitas. Dengan adanya minat yang besar terhadap sesuatu akan memberikan rasa suka atau senang terhadap sesuatu tersebut.

Banyak definisi-definisi minat yang dikemukakan oleh para ahli:

1) Menurut Kurt Singer minat adalah tenaga penggerak yang terpercaya bagi proses belajar.9

2) Menurut Drs. Slameto minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

9 Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Remaja Karya, Bandung, 1987, him 25.

3) Menurut Hilgard memberi rumusan tentang minat adalah sebagai berikut: Interest is persisting tendency to pay attention and enjoy some activity or content}0

b. Fungsi Minat

Fungsi minat di antaranya adalah:

1) Berfungsi sebagai daya pendorong dalam menghayati, mempelajari suatu masalah maupun dalam melaksanakan suatu aktifitas tertentu.

2) Bersama fungsi jiwa yang lain seperti pikiran, tanggapan, perhatian dan lain sebagainya. Maka minat akan melengkapi dan memberi kesan yang baik dan mendalam mengenai suatu masalah yang sedang diamati, dipelajari maupun suatu yang dikeijakan.

2. Belajar

a. Pengertian Belajar

Dalam kehidupan manusia selalu penuh dengan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dengan baik atau secara sengaja atau tidak, kejadian tersebut menimbulkan pengalaman hidup dan pengalaman hidup itu sendiri adalah hasil dari belajar. Dengan demikian apabila orang telah belajar maka paling tidak ada sedikit perubahan kesiapan terhadap yang telah dipelajari atau kesiapan terhadap hal-hal yang berhubungan yang dipelajari. 10

10 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 1991. him 58.

21

Banyak definisi yang diberikan untuk mengartikan belajar, yaitu :

1) Menurut E.L. Thorndike belajar adalah pembentukan atau penguatan hubungan antara stimulus dan respon.

2) Menurut Dr. Abdul Majid dalam kitabnya mendefinisikan belajar adalah

Belajar adalah perubahan tingkah laku, kecerdasan hati si pelajar berdasarkan pengetahuan lama yang membawa perubahan baru.11

b. Bentuk-Bentuk Belajar

Menurut Gagne bentuk-bentuk belajar ada lima macam yaitu: 1) Belajar Responden

Pada tingkat emosional yang paling primitif teijadi perubahan perilaku diakibatkan perpasangan dari stimulus tak terkondisi dengan suatu stimulus terkondisi. Sebagai suatu fungsi pengalaman stimulus terkondisi itu pada suatu waktu memperoleh kemampuan untuk mengeluarkan respon terkondisi.

2) Belajar Kontinguitas

Yaitu bagaimana dua peristiwa dipasangkan satu dengan yang lain pada suatu waktu, dan, hal ini sering sekali kita alami, kita melihat bagaimana asosiasi ini dapat menyebabkan belajar.

" A. Noerhadi Jamal, Ilmu Jiwa Pendidikan, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negri, Semarang 1985, him 26.

3) Belajar Operant

Kita belajar bahwa konsekuensi-konsekuensi perilaku mempengaruhi apakah perilaku itu akan diulangi atau tidak dan berapa besar pengulangan tersebut.

4) Belajar Observasional

Pengalaman belajar sebagai hasil observasi manusia dan kejadian-kejadian kita belajar dari model-model dan masing- masing kita mungkin menjadi suatu model bagi orang lain dalam belajar.

5) Belajar Kognitif

Belajar kognitif teijadi dalam kepala kita, bila kita melihat dan memahami peristiwa-peristiwa di sekitar kita.12

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi timbulnya belajar siswa.

Adapun faktor-faktor yang menimbulkan belajar itu ada dua macam, yaitu:

1) Faktor intern, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor ini meliputi faktor jasmaniah, psikologi dan kelelahan.

a) Faktor jasmaniah - Faktor kesehatan

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga cepat lelah, kurang

23

semangat dan lain-lain. Agar seseorang dapat belajar lebih baik haruslah mengusahakan kesehatannya tetap teijamin. Cacat tubuh

Cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat, belajamya juga ierganggu. Misalnya cacat penglihatan akan mempengaruhi minat baca seseorang.

b) Faktor psikologis

Keadaan jiwa seseorang juga mempengaruhi timbulnya minat terhadap sesuatu, misalnya orang yang keadaan jiwanya tenang dan gembira akan selalu menunjukkan sikap dan perbuatannya^. Ia akan selalu bemyanyi dengan nada gembira dan tawa. Lain halnya dengan orang yang sedang bersedih hati. c) Faktor kelelahan (jasmani dan rohani)

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan tubuh teijadi karena teijadi kekacauan subtansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak lancar pada bagian-bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan rohani ini teijadi karena memikirkan masalah-masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu sama atau

konstan tanpa ada variasi dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat dan minat.

2) Faktor ekstem, yaitu faktor yang ada diluar individu.

Faktor ini meliputi: faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.

a) Faktor Keluarga

- Cara oamg tua mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anak. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar dan lain-lain dapat menyebabkan anak tidak berhasil dalam belajamya. Mendidik anak dengan cara memanjakannya adalah cara yang tidak baik. Omag tua yang selalu kasihan memaksa anaknya belajar, maka menjadikan anak tersebut berbuat seenaknya, sehingga belajamya menjadi kacau. Begitu juga sebaliknya orang tua yang terlalu keras akan membuat anak ketakutan dan jadi benci terhadap belajar, bahkan akan menbuat anak mengalami gangguan kejiwaan, karena anak selalu tertekan.

25

Relasi antar anggota keluarga

Relasi ini yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi dengan anggota keluarga yang lain pun juga mempengaruhi belajar anak. Wujud relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang ataukah diliputi oleh kebencian, sikap yang terlalu keras, ataukah sikap yang acuh tak acuh.

Suasana rumah

Misalnya suasana rumah yang gaduh atau ramai dan semrawut tidak akan memberikan ketenangan pada anak yang belajar. Suasana rumah yang tegang, ribut dan sering cekcok atau pertengkaran antar anggota keluarga dengan keluarga lain, menyebabkan anak bosan di rumah, suka keluar rumah dan akibatnya belajamya menjadi kacau. Begitu pula suasana rumah yang bising dengan radio, tape recorder atau TV pada waktu belajar akan menganggu belajar anak. Agar anak dapat belajar dengan baik, maka perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram. Keadaan ekonomi keluarga

Anak yang sedang belajar, selain hams terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya: makan, pakaian, perlindungan, kesehatan dan lain-lain juga membutuhkan fasilitas belajar.

Fasilitas belajar itu dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai banyak uang.

- Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah. Jika anak mengalami lelah semangat, maka orang tua wajib memberi pengertian dan dorongan, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak.

- Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kepada anak kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat untuk belajar anak.

b) Faktor Sekolah - Metode mengajar

Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Ini teijadi karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga keterangan guru menjadi kurang jelas, dan akibatnya siswa menjadi malas belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus di usahakan tepat, efisien dan efektif.

27

Relasi guru dan siswa

Relasi guru dengan siswa yang baik akan membuat siswa menjadi menyukai gurunya, juga mata pelajaran yang diberikannya, sehingga siswa mempelajari dengan sebaik- baiknya. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar. Siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

- Relasi siswa dengan siswa

Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.

- Alat pelajaran

Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajamya akan lebih giat dan lebih maju.

c) Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstem yang juga berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Pengaruh ini teijadi karena keberadaan dalam masyarakat.

Kegiatan siswa dalam masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa terlalu banyak ambil bagian dalam kegiatan masyarakat, maka akan terganggu belajamya, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktu. Perlu kiranya membatasi siswa dalam masyarakat.

Mass media

Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siawa dan juga terhadap belajamya, begitu pula sebaliknya.

Teman bergaul

Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlu diusahakan agar siswa mempunyai teman bergaul yang baik, pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua/pendidikan harus cukup bijaksana.

Bentuk kehidupan masyarakat

Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang yang tidak terpelajar akan berpengaruh jelek terhadap anak yang belajar di situ. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar baik-baik, antusias dengan cita-cita yang luhur, maka anak akan terpengaruh

29

dengan apa yang ada di sekitamya. Adalah perlu mengusahakan lingkungan belajar yang baik agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap anak/siswa, sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya.

3. Pentingnya Minat Dalam Belajar

Sebagaimana telah dikemukakan di muka bahwa minat merupakan salah satu penentu belajar, sebab tanpa adanya minat yang kuat dalam diri, individu maka dengan sendirinya hasrat atau rasa ingin tahunya juga hilang dan akan mengakibatkan kegagalan, oleh karena itu minat dalam belajar merupakan masalah yang penting untuk dibangkitkan oleh pengajar. Minat selain memungkinkan terjadinya konsentrasi atau pemusatan pikiran juga dapat merangsang ingin tahu dan semangat siswa. Dengan minat akan menimbulkan rasa senang dengan apa yang dipelajarinya, karena pentingnya minat dalam menentukan keberhasilan pada siswa maka hendaklah guru berupaya menumbuhkan minat siswa.

Dokumen terkait