• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1.1 Fungsi Permintaan dan Faktor-faktor yang Mempengaruh

Fungsi permintaan wisata di TWA Rimbo Panti dibentuk dengan

memasukkan 8 variabel bebas (independent variable) yang diduga mempengaruhi

variabel terikat (dependent variable) yaitu jumlah kunjungan wisatawan. Variabel

bebas (independent variable) tersebut antara lain biaya perjalanan, tingkat

pendapatan pengunjung, lama pendidikan, usia responden, jarak tempuh, tempat rekreasi alternatif, jumlah tanggungan, dan lama mengetahui kawasan wisata.

Model fungsi permintaan wisata TWA Rimbo Panti dan faktor-faktor yang mempengaruhinya diestimasi dengan menggunakan analisis regresi berganda (Persamaan 4). Fungsi permintaan wisata ke TWA Rimbo Panti yang diperoleh dari hasil analisis regresi berganda sebagai berikut:

Y = 1,90 - 0,000001 X1 + 0,0000001 X2 + 0,0761 X3 + 0,0147 X4 - 0,0194 X5 - 0,023 X6 - 0,0742 X7 + 0,0302 X8

Keterangan:

Y = Jumlah kunjungan ke TWA Rimbo Panti (per tahun) X1 = Biaya perjalanan individu ke TWA Rimbo Panti (Rp.) X2 = Jumlah pendapatan (Rp.)

X3 = Lama pendidikan (tahun) X4 = Usia Pengunjung (tahun)

X5 = Jarak tempuh ke TWA Rimbo Panti (km) X6 = Tempat rekreasi alternatif

X7 = Jumlah tanggungan (orang)

X8 = Lama mengetahui kawasan wisata (bulan)

Hasil output analisis regresi fungsi permintaan wisata TWA Rimbo Panti dapat dilihat pada Tabel 6.1 dan Lampiran 1.

Tabel 6.1 Regresi fungsi permintaan wisata TWA Rimbo Panti

Variabel Koefisien SE Koefisien T P VIF

Constant 1,8967 0,6263 3,03 0,003 X1 (Biaya Perjalanan) -0,00000067 0,00000126 -0,53 0,597 3,7 X2 (Jumlah Pendapatan) 0,00000011 0,00000025 0,46 0,650 3,9 X3 (Lama Pendidikan) 0,07612 0,04894 1,56 0,123 b 2,2 X4 (Usia Pengunjung) 0,01470 0,01431 1,03 0,307 3,4 X5 (Jarak Tempuh) -0,019447 0,002363 -8,23 0,000 a 1,8

X6 (Tempat Rekreasi Alternatif) -0,0231 0,1450 -0,16 0,874 1,1 X7 (Jumlah Tanggungan) -0,07422 0,08805 -0,84 0,401 2,7 X8 (Lama Mengetahui) 0,030192 0,004854 6,22 0,000 a 1,1

R2 64,9%

R2 (adj) 61,8%

Sumber: Data primer diolah (2013)

Keterangan: Tanda a dan b menunjukkan taraf nyata koefisien regresi masing-masing

variabel berturut-turut pada α : 1%, 15%.

Nilai R-sq dari hasil analisis regresi berganda diperoleh sebesar 65,4%. Nilai tersebut menunjukkan sebesar 64,9% keragaman permintaan wisata

dijelaskan oleh variabel bebas (independent variable) yang terdapat di dalam

model, dan sisanya 35,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.

1. Pemenuhan Asumsi Regresi Linier Berganda

Pelanggaran asumsi yang biasa terjadi dalam analisis regresi linier berganda adalah multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi (Hasan 2002). Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan asumsi untuk mengetahui tingkat keakuratan model yang telah dibangun. Berdasarkan hasil regresi liner berganda yang diperoleh, asumsi regresi liner berganda terpenuhi yaitu data menyebar

normal yang terlihat dari titik yang menyebar sepanjang garis linier pada normal

probability plot (hasil uji Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai p-value lebih besar dari 0,150 dan nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0,073 lebih kecil dari nilai Kolmogorov Smirnov tabel (0,161), sehingga dapat disimpulkan data yang dimiliki telah menyebar normal (Iriawan dan Astuti, 2006)), dan tidak terjadi

multikolinearitas (VIF<10), heteroskedastisitas (Uji Glejser nilai P-value (0,066)

> α (0,05)), serta autokolerasi (Nilai Durbin Watson sebesar 1,75833). Hasil

analisis regresi linier berganda dan uji yang dilakukukan dapat dilihat pada

2. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Minat Wisata ke Taman Wisata Alam Rimbo Panti

Hasil analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata ke TWA Rimbo Panti terdapat beberapa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan, yaitu jarak tempuh, lama mengetahui kawasan wisata, jumlah tanggungan, dan usia pengunjung. Berikut variabel- variabel yang mempengaruhi minat wisata pengunjung secara signifikan:

a. Jarak Tempuh

Variabel jarak tempuh berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan ke TWA Rimbo Panti dan memiliki pengaruh nyata pada taraf nyata 1%. Jarak tempuh merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan bagi individu untuk menentukan lokasi wisata yang akan dituju dalam memenuhi kebutuhan akan wisata. TWA Rimbo Panti terletak di jalan lintas Sumatera, tepatnya di Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman. Daerah ini berada cukup jauh dari pusat kota. Oleh karena itu, jarak tempuh menuju lokasi wisata mempengaruhi jumlah kunjungan individu, sehingga semakin jauh jarak yang harus ditempuh individu menuju TWA Rimbo Panti, semakin rendah intensitas kunjungan wisata yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian setiap penambahan jarak tempuh sejauh 100 km, maka intensitas kunjungan wisata akan berkurang sebanyak 3 kali.

b. Lama Mengetahui Kawasan Wisata

Variabel lama mengetahui keberadaan kawasan wisata berpengaruh nyata terhadap jumlah kunjungan wisata ke TWA Rimbo Panti pada taraf 1% diperoleh berdasarkan uji t. Pengunjung datang ke TWA Rimbo Panti karena ingin melihat keindahan alam yang masih alami dan sumber mata air panas yang menjadi ciri khas dari kawasan wisata ini. TWA Rimbo Panti tidak sering dimunculkan dalam media cetak dan elektronik, tetapi pengunjung yang telah mengetahui keberadaan kawasan wisata ini tetap berkunjung untuk menikmati keindahan alam yang ada.

c. Lama Pendidikan Responden

Variabel lama pendidikan responden memiliki pengaruh positif dan berpengaruh nyata pada taraf 15% terhadap intensitas kunjungan wisatawan. Lama pendidikan seseorang akan mempengaruhi pola tingkah laku orang tersebut, termasuk pola tingkah laku terhadap kegiatan wisata. Seseorang yang

berpendidikan tinggi cenderung akan memiliki kesadaran yang tinggi akan kebutuhan wisata terutama wisata alam yang memiliki unsur edukasi, sehinggan akan meningkatkan intensitas kunjungannya.

3. Faktor-Faktor yang Tidak Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Minat Wisata ke Taman Wisata Alam Rimbo Panti

Hasil analisis regresi berganda menunjukkan terdapat beberapa faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan, yaitu variabel biaya perjalanan, jumlah pendapatan, lama pendidikan, dan wisata alternatif. Berikut variabel-variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan:

a. Biaya Perjalanan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji t, variabel biaya perjalanan tidak berpengaruh nyata pada taraf 20% dan memliki pengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan individu ke TWA Rimbo Panti. Pengaruh negatif menunjukkan peningkatan biaya perjalanan akan menurunkan frekuensi kunjungan individu ke kawasan wisata. Biaya perjalanan tidak bepengaruh nyata terhadap frekuensi kunjungan karena responden sebagian besar merupakan masyarakat lokal yang berasal dari sekitar kawasan dengan jarak tempuh yang relatif dekat, sehingga peningkatan biaya perjalanan tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan.

b. Jumlah Pendapatan

Variabel pendapatan berpengaruh positif terhadap jumlah kunjungan pengunjung ke TWA Rimbo Panti. Peningkatan pendapatan pengunjung akan menaikkan frekuensi kunjungannya. Variabel ini tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah kunjungan wisatawan pada taraf 20%, karena pekerjaan sebagian

besar pengunjung sama (homogen) yaitu petani, sehingga peningkatan pendapatan

tidak terlalu mempengaruhi jumlah kunjungan. c. Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan merupakan semua individu yang dibiayai oleh responden pengunjung dalam pemenuhan kebutuhannya. Variabel jumlah tanggungan pengunjung berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan ke TWA Rimbo Panti dan tidak berpengaruh nyata pada taraf 20%. Sebagian besar pengunjung TWA berpenghasilan rendah dan menganggap kebutuhan akan

wisata merupakan kebutuhan sekunder, sehingga jumlah tanggungan tidak berpengaruh signifikan. Mereka hanya akan melakukan wisata jika kebutuhan primer telah terpenuhi. Apabila seseorang individu memiliki jumlah tanggungan yang banyak untuk dipenuhi kebutuhannya, maka intensitas kunjungan wisata yang dilakukan akan cenderung menurun.

d. Usia Pengunjung

Variabel umur pengunjung berpengaruh positif terhadap jumlah kunjungan ke TWA Rimbo Panti dan tidak berpengaruh nyata pada taraf 20%. Jenis atraksi wisata yang ditawarkan di lokasi wisata ini lebih bersifat wisata alam dan wisata keluarga. Kebutuhan akan wisata alam akan meningkat seiring dengan pertambahan usia dari pengunjung kawasan wisata. Selain itu, atraksi wisata sumber mata air panas yang ditawarkan diyakini dapat mengobati penyakit yang diderita orang tua seperti rematik. Oleh karena itu, pengunjung yang datang kebanyakan dari mereka yang sudah tua dan mempunyai keluarga, sehingga menyebabkan usia responden tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah kunjungan.

e. Tempat Wisata Alternatif

Variabel tempat rekreasi alternatif tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah kunjungan wisata ke TWA Rimbo Panti pada taraf 20%, diperoleh dari hasil uji t. Pada umumnya, semakin banyak tempat rekreasi alternatif yang ada di sekitar kawasan tersebut akan mengurangi frekuensi kunjungan individu ke TWA Rimbo Panti. Banyaknya tempat rekreasi alternatif tidak mempengaruhi frekuensi kunjungan individu ke TWA Rimbo Panti, karena semua lokasi alternatif dari pengunjung berada di luar Kabupaten Pasaman. Keterbatasan dana yang dimiliki merupakan faktor utama bagi pengunjung untuk mencapai lokasi alternatif, karena sebagian besar pengunjung hanya bekerja sebagai petani dengan penghasilan rendah, sehingga mereka tetap berwisata ke TWA Rimbo Panti yang relatif dekat dan terjangkau biayanya meskipun ada alternatif wisata lainnya.

Dokumen terkait