• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Pertunjukan Seni Tayub Dalam Upacara Tradisional Bersih Dusun 1.Tempat Pertunjukan Seni Tayub

3. Fungsi Pertunjukan Seni Tayub

Masyarakat Dusun Dalungan selalu mempertunjukan seni tari Tayub kedalam rangkaian acara bersih dusun yang biasanya dilaksanakan satu tahun sekali. Upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan ini tepatnya dilaksanakan pada hari Jumat Legi dan bulannya disesuaikan dengan musim

panen. Pada prosesi upacara tradisional bersih dusun ini selalu menghadirkan pertunjukan seni tari tayub karena upacara tersebut dianggap berperan penting dalam kehidupan masyarakat Dusun Dalungan. Pertunjukan seni tari Tayub ini diselenggarakan sebagai ungkapan rasa syukur dan keselamatan dalam kaitannya dengan keberhasilan bercocok tanam yang diwujudkan dalam melimpahnya hasil pertanian penduduk di Dusun Dalungan.

Tayub adalah pertunjukan rakyat yang berwujud tari berpasangan antara penari wanita dan penari pria. Hal ini sejalan dengan pendapat Soedarsono (1985:2) Tari ini merupakan ekspresi hubungan romantik antara ledhek dengan pria (pengibing), masyarakat Jawa yang masih melestarikan kebudayaan pra-Hindu diperlukan pada pertanian dan perkawinan. Pertunjukan seni tari tayub pada upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan sangat diharapkan kehadirannya yang penarinya dipilih oleh warga Dusun Dalungan sendiri. Warga Dusun Dalungan sangat mempercayai apabila mereka melaksanakan upacara tradisional bersih dusun tanpa menghadirkan kesenian tari Tayub mereka akan mengalami kesialan berupa menurunnya hasil panen atau keselamatan warga dusun yang terancam hingga wabah penyakit yang menyebar di dusun mereka, sehingga sudah menjadi komitmen warga Dusun Dalungan bahwa mereka tidak akan menerima kehadiran pertunjukan seni tari lain selain pertunjukan seni tari tayub. Mereka sangat meyakini penari tayub telah berhasil membawa kehidupan mereka lebih sejahtera.

Pertunjukan seni tari Tayub selain sebagai bagian dari ritual upacara bersih dusun, warga di Dusun Dalungan juga mempercayai bahwa seni tari tayub mempunyai kekuatan yang berkaitan dengan kesuburan perkawinan yaitu

dipercaya akan mempengaruhi kesuburan dan kemakmuran hidup kedua mempelai, sehingga mereka cepat mendapatkan keturunan dan kehidupan yang sejahtera. Dalam pertunjukan seni tayub dalam acara perkawinan di Dusun Dalungan biasanya pria pertama yang menari bersama penari tayub adalah mempelai prianya setelah itu para undangan yang ingin menari bersama penari tayub pun dipersilahkan.

Pertunjukan seni tari Tayub ini di dalam upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan mempunyai fungsi yang diyakini kebenarannya oleh warga masyarakat Dusun Dalungan, yaitu fungsinya sebagai berikut:

a. Tayub Sebagai Sarana Ritual

Pertunjukan seni tari Tayub yang dipersembahkan oleh warga Dusun Dalungan kepada Kyai Joko Dolog dhanyang yang menjelma menjadi sebuah batu di Dusun Dalungan dianggap oleh masyarakat Dusun Dalungan sebagai lambang kesuburan dan penghubung antara masyarakat desa dengan dewi kesuburan. Tayub dipercaya oleh masyarakat Dusun Dalungan telah membantu membuat taraf hidup masyarakat Dusun Dalungan menjadi sejahtera. Sehingga mereka selalu mempersembahkan pertunjukan seni tayub di dalam ritual upacara bersih dusun ini.

Upacara kesuburan biasanya diselenggarakan berkaitan dengan upacara bersih desa/dusun yang divisualisasikan dengan hubungan antara pria yang dianggap sebagai benih dan seorang wanita yang dianggap sebagai bumi atau tanah. Dari visualisasi tersebut tercermin kekuatan atau magi simpatetitis yang berkaitan dengan kesuburan. Visualisasi sebagai pencerminan kekuatan atau magi simpatetis tersebut berupa gerak yang

distilisasi atau semacam tarian berpasangan antara pria dan wanita yang berlangsung di sawah dan lazim dikenal sebagai tarian tayub atau ledhek (Hutomo dalam Agus Maladi Irianto, 1997:102).

Tayub sebagai bagian dari prosesi ritual itu berarti urutan-urutan visualisasi, gerak penari, serta aturan-aturan penyelenggaraan upacara tersebut lebih diutamakan (Sudarsono dalam Agus Maladi Irianto, 1997:102). Contohnya seperti yang terjadi dalam upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan ketika pertunjukan tayub dimulai penampilan pak bayan selaku pemimpin dusun sebagai pria pertama yang melakukan gerakan tubuh menari berpasangan dengan penari tayub hal tersebut sering disebut sebagai bedhah bumi yang melambangkan bahwa seorang pria membelah rahim wanita.

Tayub yang berfungsi sebagai sarana ritual menuntut berbagai persyaratan yang harus dijalani oleh penari tayub. Bukan hanya menitik beratkan pada nilai estetisnya saja namun juga harus memenuhi kaidah-kaidah ritual yang sudah mentradisi dan ditentukan oleh sesepuh warga setempat yaitu aturan, makna, serta kekuatan magi simpatetis yang terkandung didalamnya (Hutomo dalam Agus Maladi Irianto, 1997:103). Ciri-ciri tayub sebagai bagian dari ritual antara lain harus diselenggarakan pada saat tertentu, penari harus orang tertentu, harus dengan sesaji-sesaji yang sudah disepakati dan telah menjadi tradisi warga dusun.

Pada ritual upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan, pertunjukan seni tayub dilaksanakan harus di hari Jumat Legi setelah musim panen pertunjukan kesenian di dalam ritual upacara bersih dusun

tidak boleh digantikan oleh pertunjukan seni lain selain pertunjukan seni tayub. Jumlah penarinya pun haruslah berangka genap tidak boleh ganjil dan masih berumur muda. Ketika para penari tayub sedang menari dari awal hingga akhir acara dilarang untuk menggoda. Para tamu hanya diperbolehkan menari bersama tetapi tidak boleh menggoda seperti mencium atau memeluk. Hal tersebut sangat dilarang karena akan mendatangkan celaka bagi siapa saja yang melanggarnya (Wawancara dengan Pak Sadiyo pada tanggal 28 juni 2015).

b. Tayub Sebagai Sarana Hidup Pribadi

Tayub merupakan tarian hiburan yang sangat digemari oleh kalangan rakyat jelata serta para priyayi dan terdapat dimana-mana diseluruh pelosok tanah yang ada di Jawa. Seni sebagai hiburan merupakan kebutuhan hidup manusia baik individu maupun kelompok. Di pedesaan yang belum begitu terjamah oleh produksi tekhnologi modern dan gaya hidup perkotaan, seni pertunjukan khususnya tayub merupakan tari pergaulan yang sangat digemari dan salah satu hiburan yang sangat penting.

Upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan warganya selalu menampilkan seni tayub yang disamping selain menjadi media pengubung antara warga dusun dengan dewi kesuburan atau dhanyang penunggu desa juga berperan sebagai sarana hiburan pribadi. Beberapa penari tayub menarikan 5 buah lagu yang terdiri dari 3 lagu wajib yang sudah diwajibkan dan 2 lagu bebas. Atau lebih dalam 3 lagu wajib tersebut khusus untuk para lelaki dari Dusun Dalungan saja yang ingin ngibing

bersama penari tayub setelah 3 lagu wajib selesai selanjutnya beberapa lagu bebas yang berarti dibebaskan untuk tamu atau siapa saja yang hadir bisa bergabung untuk ngibing bersama penari tayub.

Tayub dalam ritual upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan bergeser sebagai hiburan pribadi khusunya para pria. Dari hasil pengamatan peneliti para pengibing yang melakukan ngibing bersama penari tayub hanyalah para pria, sedangkan para wanita sama sekali tidak melakukan ngibing. Warga Dusun Dalungan dan sekitarnya yang berjoged didominasi oleh kaum pria baik remaja maupun sudah lanjut usia. Oleh karena itu tayub dianggap sebagai hiburan bagi kaum pria. Meskipun demikian kaum wanita pun juga ikut mendukung adanya pertunjukan seni tayub ini yang terbukti dengan adanya partisipasi aktif maupun nonaktif baik dalam mempersiaplan segala uborampe pelaksanaan pertunjukan tersebut. Selain itu, banyak diantara kaum wanita yang merasa bangga apabila suaminya bisa berjoged bersama penari tayub. Mereka tidak mempunyai rasa cemburu ataupun benci apabila suaminya bisa berjoged bersama penari tayub.

c. Tayub Sebagai Sajian Estetis

Seni merupakan ekspresi dari segala macam ide yang bisa tertangkap dan diekspresikan melalui karya-karya seni yang akan bisa tertangkap oleh orang lain dalam kadar penerimaan yang berbeda-beda. Hal ini karena berbedanya kemampuan dan kesiapan daya tangkap masing-masing individu terhadap bentuk karya seni yang didalamnya mengandung nilai-nilai tertentu. Bagi mereka yang mampu dan cepat

tanggap terhadap karya seni, maka akan lebih mudah untuk memahami maksud atau makna yang terkandung dalam karya seni, tetapi bagi mereka yang kurang mampu karena latar belakang yang membentuknya berbeda, atau kepekaan yang masih lamban yang hasilnya kurang memuaskan (Herbert Read dalam Soetarno Haryono, 2003:97)

Pertunjukan seni tayub dalam upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan tidak begitu mementingan nilai-nilai estetiknya. Namun bagi para pelaku atau kelompok yang terlibat di dalam pertunjukan seni tayub ini tetap mengutamakan penampilan mereka dari segi esetetis, hal tersebut terbukti dengan adanya latihan rutin bagi penari tayub dan pengrawitnya. Latihan-latihan tari tayub ini meliputi gendhing-gendhing sesuai permintaan juga tekhnik melakukan gerak tari, cara merias diri, dan cara berbusana. Gerak-gerak tari dilakukan untuk pengompakan atau meragamkan gerak para penari agar dapat tampil bagus dan menarik bagi para penonton. Cara latihan tersebut dengan menyesuaikan dan mengikuti suara dan irama kendhang. Dengan demikian tercipta usaha untuk meningkatkan mutu.

Pertunjukan seni tayub dalam upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan ini tujuannya utamanya bagi masyarakat Dusun Dalungan bukanlah sajian estetis, akan tetapi sebagai sarana ritual dan hiburan. Akan tetapi diluar tujuan utama warga dusun mementaskan pertunjukan seni tayub ini terdapat nilai-nilai estetis yang menarik yaitu pada saat penari tayub mulai menari yang memunculkan kesan gesit, kenes dan mempesona bagi para penonton. Hal seperti ini memang sengaja

diciptakan oleh penari tayub untuk memikat para penonton agar terpacu dan bersedia menari bersama penari tayub. Sehingga penari tayub dalam menyajikan tariannya tersebut menari dengan wajah yang berseri-seri disertai dengan pandangan matanya kearah penonton, kedipan mata yang seolah menggoda dan sedikit senyum yang semua itu mereka jadikan daya tarik.

Pertunjukan seni tayub dalam ritual upacara tardisional bersih dusun ini mengandung nilai estetis terlihat dari adanya persiapan pertunjukan seni tari tayub ini yang dilakukan oleh penari dan pengrawit. Nilai keindahan tari tayub yang tampak dan mencirikan kerakyatannya yang semeleh, santai, dan menggairahkan.

d. Tayub Sebagai Sarana Hiburan

Pertunjukan seni tari tayub di dalam upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan selain sebagai bagian dari rangkaian ritual upacara juga dipertunjukan sebagai sarana hiburan yang dipersembahkan untuk masyarakat Dusun Dalungan dan warga sekitar yang datang menyaksikan upacara bersih dusun ini. Pertunjukan seni Tayub selain karena permintaan dari dhanyang di Dusun Dalungan juga karena faktor perhitungan ekonomi warna dusun dan sebagai bentuk kepedulian warga dusun terhadap kebudayaan bangsa.

Secara ekonomis menyelenggarakan pertunjukan seni tari tayub bagi warga Dusun Dalungan dianggap jauh lebih murah dibandingkan dengan menyelenggarakan kesenian rakyat yang lain seperti pertunjukan

menyelenggarakan pertunjukan seni tari tayub justru menjadi daya tarik dalam pelaksanaan upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan ini. Para tamu yang datang biasanya tidak hanya dari warga sekitar tetapi juga ada yang datang dari luar kota yang sengaja berkunjung menyaksikan rangkaian upacara bersih dusun termasuk pertunjukan seni tari tayub.

Alasan para tamu yang datang menyaksikan rangkaian upacara tradisional bersih dusun ini beragam salah satunya karena adanya pertunjukan seni tari tayub yang dalam tariannya tersebut melibatkan langsung para tamu dengan dipersilahkan ikut menari. Para tamu tidak hanya menjadi penonton yang pasif. Berbeda jika menghadiri pertunjukan wayang kulit atau ketoprak keberadaan mereka hanya sebagai penonton saja.

Pertunjukan seni tari tayub dalam ritual upacara bersih dusun yang berfungsi sebagai hiburan dituntut berbagai persyaratan seperti penataan tari, busana, rias, tata panggung serta berbagai aspek lainnya yang menunjang pertunjukan harus diperhatikan agar para tamu puas menikmati tarian yang disajikan oleh para penari tayub. Kenikmatan berperan serta pengibingnya (penari pria) juga menjadi salah satu syarat yang harus dilakukan oleh para penari tayub. Tayub hiburan akan menjadi sangat meriah apabila para penari tampil dengan trampil, genit, lincah, menggemaskan, pandai merespon pengibing dan penonton.

D. Makna Simbolik Sesaji Dalam Upacara Tradisional Bersih Dusun

Dokumen terkait