• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi PLC

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OTOMASI (Halaman 11-0)

BAB II LANDASAN TEORI

2.2. Fungsi PLC

PLC ini dirancang untuk menggantikan satu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-on atau meng-off kan output-output. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh PLC, yaitu sebagai:

Squence Control

a) Pengganti relay Logic Controller b) Timers/Counters

c) Pengganti Pengendali yang berupa papan rangkaian elektronik

6 2.3. Kelebihan PLC

Sistem kontrol menggunakan PLC mempunyai banyak keuntungan dibandingkan sistem kontrol menggunakan peralatan kontrol yang dirangkai secara listrik seperti relay atau kontaktor yaitu :

a) PLC didesain untuk bekerja dengan kehandalan yang tinggi dan jangka waktu pemakaian yang lama pada lingkungan industri.

b) Jika sebuah aplikasi kontrol yang kompleks dan menggunakan banyak relay, maka akan lebih murah apabila kita menggunakan/memasang satu buah PLC sebagai alat kontrol.

c) PLC dapat dengan mudah diubah-ubah dari satu aplikasi ke aplikasi lain dengan cara memprogram ulang sesuai yang kita inginkan.

d) PLC dapat melakukan diagnosa dan menunjukkan kesalahan apabila terjadi gangguan sehingga ini sangat membantu dalam melakukan pelacakan gangguan.

e) PLC juga dapat berkomunikasi dengan PLC lain termasuk juga dengan komputer. Sehingga kontrol dapat ditampilkan di layar komputer, didokumentasikan, serta gambar dapat dicetak dengan menggunakan printer.

f) Mudah dalam melakukan pelacakan gangguan kontrol.

PLC mempunyai kemampuan menggantikan logika dan pengerjaan sedikit kontrol relay yang merupakan instalasi langsung. Rangkaian kontrol cukup dibuat secara software. Pengkabelan hanya diperlukan untuk menghubungkan peralatan input dan output. Hal ini mempermudah dalam mendesain dan memodifikasi rangkaian, karena cukup dengan mengubah program PLC.

2.4 Human Machine Interface

HMI menghubungkan PLC ke operator. HMI dapat mengirim perintah dari operator untuk PLC, dan kemudian PLC mengeksekusi perintah. Seri XC PLC mendukung beragam merek HMI; koneksi

didasarkan pada protokol komunikasi. Umumnya berkomunikasi melalui protokol Modbus, pengaturan parameter rinci tergantung pada HMI. The Xinje HMI dapat bekerja dengan PLC secara langsung (parameter komunikasi diatur sesuai sudah). Saat Xinje HMI memiliki TG, TH,TP, OP, MP.

2.5. Memori

Memori PLC terdiri dari memori sistem operasi dan sistem data.

Memori sistem operasi adalah memori tempat menyimpan program yang mengendalikan operasi PLC. Memori data adalah memori untuk lokasi penempatan program yang dibuat berfungsi sebagai buffer sementara atas kondisi input/ouput dan status fungsi-fungsi internal PLC. Ada beberapa macam tipe memori yang digunakan dalam PLC antara lain:

a) Random Acces Memory (RAM)

Random Acces Memory (RAM) adalah memori internal CPU, dimana isinya dapat dimodifikasi dengan cepat dan secara berulang-ulang. RAM sering juga disebut real-writememory karena data secara konstan dapat ditulis ke dalam memori atau dapat dibaca dari memori.

b) Read Only Memory (ROM)

Informasi yang ada didalam Read Only Memory (ROM) hanya dapat dibaca saja. Informasi atau program dimasukkan kedalam ROM oleh pabrik pembuat untuk keperluan operasi PLC antara lain untuk keperluan CPU dan untuk keperluan pemrograman PLC.

1. Real Time System

Real-time (waktu nyata) adalah Suatu sistem yang menggunakan prinsip waktu nyata dalam menyampaikan atau membagikan suatu informasi, sehingga informasi yang ditampilkan pada sisi pengirim sesuai dengan dengan informasi yang diterima pada sisi penerima dalam hal waktu maupun keadaan. Jadi sistem kontrol yang memiliki waktu respon yang cukup cepat sehingga mampu merespon masukan dalam periode waktu yang terbatas sesuai setpoint yang ditentukan, maka sistem kontrol tersebut dapat disebut sebagai sistem kontrol real-time. Untuk alat kontrol otomasi industri

8

ini akan sangat berpengaruh karena akan menunjang di dunia industri yang sangat memerlukan keahlian dibidang kontrol. Banyak kelebihan penggunaan alat kontrol ini dibandingkan dengan sistem kontrol proses konvensional, diantaranya jumlah kabel yang dibutuhkan bisa berkurang, mengkonsumsi daya yang lebih rendah, bisa dengan cepat mendeteksi kesalahan, dan sparepart yang dibutuhkan tidak banyak, tetapi kelemahan sistem kontrol juga ada yaitu kesulitan saat dilakukan penggantian, kesulitan dalam pelacakan kesalahan.

2.7.Tinjauan umum perangkat keras 1) PLC Omron CP1E N30

Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya merupakan sebuah computer khusus yang dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang dikontrol dapat berupa sebuah sistem control ON/OFF yang dilakukan secara berulang kali dan dapat juga berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti pada sistem-sistem servo secara umum pada mesin pengeboran, sistem konveyor, dan lain sebagainya.

PLC Omron meruapakan salah satu jenis PLC yang bertipe compact. Ciri-ciri PLC jenis ini adalah :

a) Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input- output, modul komunikasi) menjadi satu kesatuan yang saling terhubung.

b) Umumnya berukuran kecil (compact)

c) Mempunyai jumlah input/ouput relatif sedikit dan tidak dapat diekspan

d) Tidak dapat ditambah modul-modul khusus.

Gambar 1. PLC Omron CP1E

2.8.Tinjauan umum perangkat lunak 2) CX-Programmer

CX-Programmer Omron merupakan sebuah software komputer yang digunakan dalam bidang pemrograman PLC yang berfungsi untuk membuat, memonitor dan merubah dari berbagai program PLC Omron.

CX-Programmer dapat dijalankan dengan standar minimal komputer prosessor 486 MHz dengan sebuah sistem operasi Windows XP. Gambar berikut ini adalah tampilan dari CX Programmer Ver 9.3.

Gambar 2. Tampilan muka software CX-Programmer

2.9. Unit Input/Output (I/O)

Unit input/output merupakan sistem mikro elektronika. Unit input PLC terdiri dari unit yang mampu mempresentasikan dua level sinyal 0 dan 1 (input level logika) atau mempresentasikan sejumlah level sinyal secara linier (level sinyal analog). Unit output yang umumnya digunakan untuk menggerakkan actuator berfungsi sebagai saklar on/off (output level logika) atau sebagai penggerak yang level output nya dapat diatur dalam jangkauan (range) dan langkah (step) tertentu (output level analog). Modul input akan

10

mengirimkan parameter dan statusnya ke memori untuk dapat diproses oleh CPU sesuai dengan parameter operasi program, hasilnya akan dikirimkan kembali ke memori untuk mengupdate status output sesuai dengan parameter atau status yang diperoleh dari CPU. Jumlah input/output yang diidentifikasikan pada suatu PLC umumnya bukan merupakan jumlah unit input/output yang terpasang, tetapi jumlah unit input/output maksimum yang dapat ditangani oleh CPU. Unit input/output umumnya dirancang modular agar penggunanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan sistem kendali.

Gambar 3. Unit Input PLC

Gambar 4. Unit Output PLC

2.10. Komponen Dasar PLC

1) Unit Processor atau Central Processing Unit (CPU) yang di dalamnya berisi mikroprosesor yang mampu menginterpretasikan sinyal-sinyal masukan dan melakukan tindakan-tindakan pengontrolan, sesuai dengan

program yang tersimpan di dalam memori, lalu mengkomunikasikan keputusan-keputusan yang diambilnya sebagai sinyal-sinyal kontrol ke antarmuka keluaran.

2) Unit satu daya yang diperlukan untuk mengubah tegangan arus bolak-balik (ac) dari sumber menjadi tegangan arus searah (dc) yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaian-rangkaian di dalam modul- modul antar muka masukan dan keluaran.

3) Unit memori merupakan tempat menyimpan program yang akan digunakan untuk melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan yang disimpan mikroprosesor.

Bagian masukan dan keluaran merupakan antarmuka dimana prosesor menerima informasi dari dan mengkomunikasikan informasi kontrol ke perangkat-perangkat diluar. Sinyal-sinyal masukan dapat berasal dari saklar-saklar, sensor-sensor, dan sebagainya. Sinyal-sinyal keluaran bisa diberikan pada alat pengasut motor, katup, lampu, dan sebagainya.

2.11. Konsep PLC

4) Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah- ubah fungsi atau kegunaannya.

5) Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, and, or, dan lain sebagainya.

6) Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

12 2.12. Jenis-jenis PLC

Pada masa sekarang PLC dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan bentuk dan kemampuannya. Berikut beberapa tipe PLC berdasarkan ukuran dan kemampuannya :

1) Tipe Compact

PLC ini memiliki beberapa ciri :

a. Seluruh komponen, power supply, CPU, modul input, modul

output, modul komunikasi menjadi satu.

b. Umumnya berukuran kecil (compact).

c. Mempunyai jumlah input dan output yang relatif sedikit dan tidak dapat diekspansi.

d. Tidak ditambah modul-modul khusus.

2) Tipe Modular

PLC ini memiliki beberapa ciri : a. Komponennya terpisah dari modul.

b. Berukuran besar.

c. Memungkinkan ekspansi yang banyak.

d. Memungkinkan penambahan modul-modul khusus.

2.13. Tahap Pemograman PLC

Tahapan dalam merancang atau mengubah suatu sistem program kendali dibutuhkannya pendekatan-pendekatan sistematis dengan prosedur prosedur sebagai berikut :

Dalam tahapan ini si perancang harus menentukan terlebih dahulu sistem apa yang akan dikendalikan dan proses bagaimana yang akan ditempuh. Sistem yang dikendalikan dapat berupa peralatan mesin ataupun proses yang terintegrasi yang sering secara umum disebut dengan controlled system.

1) Penentuan I/O

Pada tahap ini semua piranti masukan dan keluaran eksternal yang akan dihubungkan PLC harus ditentukan. Piranti masukan dapat berupa saklar, sensor, valve dan lain-lain sedangkan piranti keluaran dapat berupa solenoid katup elektromagnetik dan lain-lain.

2) Perancangan Program (Program Design)

Setelah ditentukan input dan output maka dilanjutkan dengan proses merancang program dalam bentuk ladder diagram dengan mengikuti aturan dan urutan operasi sistem kendali.

3) Pemrograman (Programming)

Untuk membuat pemrograman dengan cara memasukan ladder diagram sesuai dengan rangkaian sistem kendali.

4) Menjalankan Sistem (Run The System)

Pada tahapan ini perlu dideteksi adanya kesalahan-kesalahan satu persatu (debug), dan menguji secara cermat sampai kita memastikan bahwa sistem aman untuk dijalankan. PLC yang digunakan pada perencangan alat ini adalah jenis PLC Omron.

14

BAB III

PENGOLAHAN DATA

3.1. Pembuatan program baru pada CX Programmer.

CX-Programmer adalah software aplikasi yang dikembangkan oleh Omron untuk memprogram semua jenis PLC produk Omron. Modul ini hanya membahas pemrograman menggunakan CX-Programmer versi 9.1. aplikasi berbasis Windows. Oleh karena itu mengaktifkannya mirip dengan software berbasis Windows lainnya. Beberapa pilihan cara mengaktifkannya adalah sebagai berikut :

1) Membuka terlebih dahulu di menu desktop pada windows lalu klik software CX-Programmer.

Tampilan awal dari software CX-Programmer seperti ini :

Gambar 3.1.1. Tampilan awal CX-Programmer

2) Membuat Projek Baru

Klik New dengan melihat gambar di bawah ini :

Gambar 3.1.2 Tools lembaran baru

Gambar 3.1.3 Menentukan Device Type

Pilih tipe PLC yang di pakai dengan menyesuaikan yang terpasang pada trainer yaitu CP1E. Lalu klik Setting.

16

Gambar 3.1.4 Device Type Settings

Klik CPU Type lalu pilih NA dengan melihat di bagian PLC Omron Klik Ok.

Untuk tampilannya seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.1.5 Pembuatan Program Name

3) Membuat Program

Untuk selanjutnya pembuatan rangkaian program dengan mengunakan 1 kontak NO dengan mengklik kotak berwarna biru.

Gambar 3.1.6 Memasukkan Tools kelembar program

Dengan mengklik logo kontak NO dan geser ke bagian kotak berwarna biru seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.1.7 Tools New Contact

Setelah muncul kotak Dialog New Contact => ketikkan address 0.07, klik OK Dan ketik di bagian edit comment dengan “tombol ijo”

Gambar 3.1.8 Mengedit Comment Membuat tombol STOP:

Ketik / <= membuat kontak NC.

Ketik addres 001, Klik ok.

18

Gambar 3.1.9 Pembuatan Normally Close dan Open

Membuat garis Line :

Klik tekan logo garis Line lalu geser ke bagian kotak biru dan lepas.

SEBELUM

SESUDAH

Gambar 3.1.10 Program Line

Untuk memasukan Tools output cara memasukannya serupa dengan mengklik tekan logo di bawah gambar ini lalu geser ke bagian kotak biru dan lepas logo outputnya.

Gambar 3.1.11 Normally Coil Output

Dan di bagian New Coil ketikan 100.07 dan edit comment nya dengan buzzer.

Gambar 3.1.12 Setelah Memasukkan Tools Coil

Dan hasil akhinya seperti berikut ini :

Gambar 3.1.13 Hasil akhir dari program pembuatannya

20 Transfer program ke PLC:

Klik ikon Work Online, atau tekan tombol keyboard Ctrl + W.

Gambar 3.1.14 Transfer Program Ke PLC

Klik menu PLC.

Pilih Transfer.

Pilih To PLC tunggu beberapa saat, ikuti perintah yang muncul pada monitor.

21

BAB IV

ANALISA DAN TUGAS

4.1 Analisa dari pembuatan Program CX Programmer

Gambar 4.1 Program CX Programmer Diagram Ladder

Ladder pertama

Input pertama Normally close yang di program pada tombol berwarna hijau 07 menjadi start menyalakan lampu buzzer, lalu di beri normali open pada tombol berwarna hijau 08 untuk tombol mematikan lampu buzzer, kemudian mengalir kepada output yaitu lampu buzzer pada kode Q: 100.07 dengan reaksi lampu akan menyala terus menerus sebelum dimatikan pada tombol berwarna hijau 08.

22 Ladder ketiga

Input pertama normally close yang diprogram pada tombol kuning 03 menjadi start menjalankan konveyor, lalu diberi normally open pada tombol berwarna kuning 04 untuk tombol mematikan konveyor, kemudian mengalir pada output yaitu konveyor pada kode Q: 100.01 dengan reaksi konveyor akan berjalan otomatis sebelum dimatikan pada tombol berwarna kuning 04.

4.2. TUGAS

1. Sebutkan dan Jelaskan penerapan PLC pada dunia industri

PLC memungkinkan industri untuk menciptakan sistem terpusat yang menjadi sumber semua kegiatan. Sistem terpusat (terintegrasi) memudahkan proses produksi, pengelolaan pekerjaan, pencarian data, serta audit. Sistem terpusat juga memudahkan dalam proses perbaikan jika terjadi kerusakan. PLC melakukan beragam tugas kontrol, mulai dari kontrol ON / OFF berulang-ulang dari mesin sederhana hingga manufaktur canggih dan kontrol proses.

 Industri Otomotif

Monitoring Mesin Produksi: Sistem memonitor setiap peletakkan part/komponen, pendeteksian part yang cacat, penggerakan part untuk produksi, perhitungan waktu siklus peralatan, dan mengontrol tingkat presisi. Data statistik tersedia bagi operator untuk memudahkan analisa, serta mengontrol berjalannya produksi.

Pengujian Produksi Komponen: PLC memudahkan proses analisa dalam jalur perakitan produksi. Sistem secara signifikan mengurangi resiko human error dengan memberikan hasil yang lebih presisi serta pengukuran akurat. Misalnya dalam pengujian komponen Turbo pada mesin kendaraan modern, variabel yang dapat diukur dalam sistem meliputi jumlah tekanan dalam psi / bar, flow capacity, kecepatan putar, serta aliran bahan bakar dan volume udara dingin.

 Industri Pulp & Paper

Pulp Batch Blending: PLC mengontrol operasional blending bahan pembuatan kertas secara berurutan, mulai dari proses pengukuran bahan, pelaksanaan metode blending melalui program yang sudah disetting, maupun penempatan hasil jadi pada suhu tertentu agar mengering. Sistem ini memungkinkan operator untuk mengontrol setiap proses dan bahan yang digunakan, dan memudahkan kalkulasi bahan, serta jumlah yang diproduksi.

Persiapan Batch untuk Pemrosesan Pembuatan Kertas: Penggunaan PLC disini termasuk kontrol dari sistem persiapan stok untuk pembuatan kertas. Resep untuk setiap tangki batch dipilih dan disesuaikan melalui entry operator.

PLC dapat mengontrol logic untuk penambahan bahan kimia berdasarkan pengukuran level tangki. Selain itu, PLC juga dapat memberikan laporan penggunaan serta proses keseluruhan produksi untuk selanjutnya dianalisis oleh operator maupun manajemen.

24

BAB V

KESLIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. PLC merupakan salah satu alat kendali modern yang khusus dirancang untuk menangani sistem kendali otomatis baik dalam bidang industri maupun non industri.

2. Sistem kendali yang bekerja secara otomatis dapat membantu mempermudah manusia dalam melakukan aktifitasnya.

3. Dengan adanya alat bantu simulasi, maka pemahaman mengenai deskripsi kerja alat mudah dimengerti dan dipahami.

5.2. Saran

1. Di software pembuatan program di kembangkan lagi dengan tools-tools yang telah di sederhanakan lagi

2. Untuk kedepannya diharapkan dapat dikembangkan lebih jauh lagi untuk di bagian PLC, serta dapat diperbaiki dan disempurnakan lagi sistem kontrolnya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Rifqi Firmansyah, Farid Baskoro, Bagus Rio Rynaldo Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Surabaya (2009) : PLC real-time,

https://journal.unesa.ac.id/index.php/inajeee/article/download/3309/2010/0 (diakses Desember 2021)

[2] Ensiklopedi (2012):Real time System,

http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_

(diakses Desember 2021)

Muh Fikri S Nasir, M. Yunus Hi. Abbas, Idham A. Djufri , (Mei 2019) : Perancangan Simulator Programmable Logic Controller (PLC)

[3] https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=pROGRAM ER+LOGIC+CONTROLLER&btnG=

(diakses Desember 2021)

MODUL 2

SISTEM OTOMASI

LABORATURIUM SISTEM OTOMASI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

JAKARTA 2021

MODUL 2

MIKROCONTROLLER

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OTOMASI

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Praktikum Sistem Otomasi Program studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Kelompok : III(Tiga) (DITERIMA / DITOLAK)

Nama :

1. Abdul Hamdi Alfarezi ( 1970031086 ) 2. Ahmeda Aveseana ( 1970031071 ) 3. Reydo Meivan Daffa ( 1970031096 ) 4. Ibnu Muhammad Kahfi ( 1970031072 ) 5. Kurniawan Budi Cahyono ( 1970031074 ) 6. Anugrah Ramadhan ( 1970031089 )

Jakarta, 17 Desember 2021

Menyetujui, Mengetahui,

Kepala Lab. Teknik Industri Asisten Laboraturium

Ir.Aries Abbas. ST.,MM.,MT.,IPM.,AER.,Cand.Ph.D. Ainul Rizqi NIDN. 03290565505 NIM. 1970031023

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Sistem Otomasi Terima kasih saya ucapkan kepada Asisten Laboratorium yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Kami menyadari, bahwa Laporan Praktikum Sistem Otomasi yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.Semoga Laporan Praktikum Sistem Otomasi ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 17 Desember 2021

Penulis Kelompok 3

Daftar Isi

Daftar isi ... ...iii BAB I ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Maksud Dan Tujuan Percobaan ... 2 1.4 Peralatan Yang Digunakan ... 2 1.5 Sistematika Penulisan ... 2 BAB II ... 4 2.1 Microcontroller ...... 4

2.1.1 Arduino Nano ... 5 2.1.2 Arduino Mega 2560 ... 6 2.1.3 Arduino Uno ... 8 2.1.4 Galileo ...... 16 2.1.5 Quasi-Zenith Satellite System (QZSS) ...... 16 2.1.6 Komposisi Jaringan ...... 18 2.1.7 Jenis-jenis Baterai ... 23 BAB III ... 25 PENGOLAHAN DATA ... 25 3.1 Pengenalan Software Arduino ... 25 3.2 Cara Membuat Program LED BLINK ... 25 3.3 Membuat Program Menghidupkan LED Dengan Tombol ... 30 3.4 Membuat Kontrol LED Dengan Potensiometer ... 35 BAB IV ... 40 TUGAS ... 40 BAB V ... 42 KESIMPULAN DAN SARAN ... 42 5.1 Kesimpulan ... 42 DAFTAR PUSTAKA ... 43

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi secara masal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan canggih.Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM.

Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antar muka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan. Mikrokontroler adalah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah IC. IC tersebut mengandung semua komponen pembentuk

komputer seperti CPU, RAM, ROM, Port IO. Berbeda dengan PC yang dirancang untuk kegunaan umum (general purpose), mikrokontroler digunakan untuk tugas atau fungsi yang khusus (special purpose) yaitu mengontrol sistem tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebaga berikut :

1. Bagaimana mengintegrasikan GPS dan Mikrokontroller Arduino?

2. Bagaimana cara memudahkan user dalam melakukan capturing koordinat dengan menggunakan GPS dan Mikrokontroller Arduino?

3. Bagaimana membandingkan waktu dan akurasi dari hasil peta wilayah yang dibuat antara pemetaan secara manual dan dengan GPS Mikrokontroller Arduino?

1.3 Maksud Dan Tujuan Percobaan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat membuat GPS Mapping yang terintegrasi dengan Mikrokontroller Arduino.

2. Membangun sistem capturing data koordinat yang real time dan akurat.

3. Memperoleh hasil pemetaan wilayah yang lebih akurat dan lebih cepat sehingga apabila terdapat kesalahan garis batas wilayah dipeta manual bisa segera diperbaiki.

1.4 Peralatan Yang Digunakan 1. Laptop

2. Software Mikrokontroller 3. Mikrokontroller

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang akan diuraikan dalam menyusun praktikum ini akan dijelaskan sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

3

masalah, tujuan, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab II : Landasan Teori

Pada bab ini, dituliskan tentang teori-teori dasar yang mendukung dalam pembuatan “Pemetaan Wilayah Memanfaatkan GPS dan Mikrokontroler Arduino dengan Visualisasi Melalui Google Earth”.

Pada bab ini, dituliskan tentang teori-teori dasar yang mendukung dalam pembuatan “Pemetaan Wilayah Memanfaatkan GPS dan Mikrokontroler Arduino dengan Visualisasi Melalui Google Earth”.

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OTOMASI (Halaman 11-0)

Dokumen terkait