• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V FUNGSI DAN MAKNA ARAK PUTIH DALAM BUDAYA

5.1 Fungsi Arak Putih sebagai Obat

Arak putih adalah suatu minuman yang berupa larutan alkohol murni yang mengandung karbohidrat, gliserol, asam amino, ester organik dan berbagai vitamin. Kandungan vitamin dan mineralnya yang cukup lengkap, arak putih baik digunakan untuk manfaat kesehatan. Salah satu fungsi arak putih di dalam budaya masyarakat Tionghoa adalah sebagai bahan pengobatan secara tradisional.

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional. Resep obat tradisional diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang dari generasi ke generasi, menurut tradisi dan kepercayaan setempat. Bahan bahan yang digunakan untuk mengolah obat tradisional merupakan bahan alami dari alam sekitar, misalnya daun-daunan, akar-akaran, umbi-umbian atau biji-bijian. Pengolahan obat tradisional merupakan pengetahuan tradisi warisan leluhur. Arak putih termasuk dalam kategori obat tradisional yang digunakan masyarakat Tionghoa di Medan.

Arak putih sebagai obat tradisional berasal dari berbagai bahan dasar seperti beras, beras ketan, gandum, jagung dan sorgum. Bahan-bahan ini diolah menjadi minuman keras, dengan cara difermentasikan lalu disuling agar menghasilkan alkohol yang berkualitas tinggi.

Beberapa aspek efektivitas arak putih adalah :

1. Sebagai pencegahan penyakit kardiovaskuler, dimana hanya meminum sedikit dapat meningkatkan sirkulasi darah.

2. Arak putih dapat menghilangkan kelelahan dan ketegangan. Arak putih mengandung alkohol sehingga melalui alkohol dapat meringankan atau merelaksasikan sistem saraf pusat. Jika meminumnya berlebihan akan mengakibatkan mabuk.

3. Pada saat makan sambil minum arak putih dapat meningkatkan nafsu makan. 4. Menyingkirkan rasa kedinginan karena arak putih mengandung banyak kalori.

Meminum arak putih maka tubuh akan terasa panas karena cepat menyerap. 5. Dalam pengobatan sendi-sendi, arak putih berfungsi dalam sirkulasi darah.

6. Meningkatkan metabolisme karena arak putih mengandung lebih banyak alkohol dan kualitas yang tinggi, yang dapat meningkatkan sirkulasi darah tubuh.

Dari beberapa efektivitas yang terlihat, arak putih merupakan bahan obat yang baik jika digunakan dalam jumlah sedang atau sesuai standar. Sebaliknya, apabila arak putih digunakan secara berlebihan, akan membahayakan kesehatan tubuh dan

mengakibatkan resiko yang serius seperti keguguran, mabuk hingga muntah-muntah dan lain-lain.

Bagi masyarakat Tionghoa di kota Medan, penggunaan arak putih adalah sebagai obat rematik dan asam urat, sebagai penambah stamina tubuh, sebagai obat pinggang dan tulang serta membantu membersihkan darah setelah melahirkan.

5.1.1 Sebagai Obat Rematik dan Asam Urat

Masyarakat Tionghoa sangat meyakini fungsi arak putih sebagai obat tradisional. Hal ini sudah diyakini sejak dulu, dimana masyarakat Tionghoa menggunakannya secara turun-temurun. Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan menyatakan bahwa penggunaan arak putih baik bagi penyakit rematik. Rematik adalah penyakit yang terdapat pada persendian yang menunjukkan rasa nyeri, kaku dan dapat menyebabkan peradangan.

Para informan meyakini fungsi arak putih sebagai pengobatan tradisional. Penggunaan arak putih sebagai obat tradisional untuk bagian luar saja. Pengobatan itu telah dibuktikan bahwa arak putih dicampur dengan ragi dan mengoleskan ke bagian kakinya maka penyakit rematik yang dideritanya berkurang, tidak separah dulu lagi.

Mereka meyakini arak putih sebagai obat untuk menyembuhkan dan pengetahuan tentang pengobatan ini sudah tertanam dalam kehidupannya. Tradisi ini diajarkan nenek moyang hingga bertahan sampai saat ini.

Informan lainnya mengatakan kalau arak putih juga berfungsi sebagai obat asam urat. Mereka mengatakan telah terbiasa menggunakannya karena orangtua dulu secara turun-temurun memakai arak putih. Dalam arti kebiasaan ini dilakukan secara warisan. Arak putih yang biasa digunakan adalah Samsu Putih. Cara pemakaian obat ini adalah cara dengan mencampurkan ragi dan menempelkannya dibagian yang sakit. Fungsinya yaitu sebagai pengurang rasa sakit dan dapat menimbulkan rasa dingin.

5.1.2 Sebagai Penambah Stamina

Stamina adalah hal penting bagi tubuh dalam menunjang metabolisme dan mobilitas sehari-hari. Jika stamina menurun dapat menganggu pelaksanaan aktivitas dan juga bisa memicu menurunnya daya kekebalan tubuh sehingga tubuh dengan mudah terserang kuman dan virus penyakit. Beberapa gejala yang ditimbulkan oleh turunnya stamina tubuh adalah badan mudah lelah, lemas, letih, lesu dan sebagainya.

Arak putih juga dipercayai sebagai penambah stamina tubuh. Masyarakat Tionghoa dengan meminum arak putih dalam jumlah kecil/standar, dapat merangsang semangat dan memberikan kesegaran serta meningkatkan daya tahan tubuh. Bahan dasar yang dimiliki arak putih ini adalah beras ketan yang mengandung macam alkohol dan mineral seperti zat besi, zinc dan mangan. Kandungan yang terdapat didalamnya memberikan energi tinggi dan membantu meningkatkan stamina tubuh. Kebanyakan masyarakat Tionghoa mengkomsumsi arak putih disaat melakukan kegiatan yang berat.

Pada zaman dulu, sebelum berperang para prajurit Cina meminum arak putih untuk meningkatkan stamina. Arak putih mengandung alkohol. Secara budaya masyarakat Tionghoa, alkohol bersifat Yang. Dalam ajaran Taoisme Yang berarti kuat dan keras.

5.1.3 Sebagai obat Pinggang dan Tulang

Sampai saat ini masyarakat Tionghoa masih menggunakan arak putih sebagai obat pinggang dan tulang. Pengobatan yang dilakukan dengan cara mencampurkan arak putih dengan anggur. Pengobatan ini diyakini oleh masyarakat Tionghoa dan sudah dikenal dari dulu sebagai obat tradisional. Pengobatan ini merupakan proses pewarisan budaya leluhur dengan masyarakat Tionghoa terhadap alam dan lingkungan sekitarnya.

Pengobatan tradisional arak putih yang dicampurkan dengan anggur tersebut dioleskan ke bagian pinggang dan tulang yang sakit dan berfungsi untuk meringankan sakit pinggang dan tulang. Masyarakat Tionghoa meyakini arak putih ini sebagai obat tradisional yang ampuh untuk penyakit pinggang dan tulang. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa masyarakat Tionghoa yang berada di Kota Medan.

5.1.4 Membantu membersihkan darah setelah melahirkan

Sejak dahulu masyarakat Tionghoa meyakini arak putih dapat membersihkan darah kotor yang ada dalam kandungan bagi wanita setelah melahirkan. Arak putih

melancarkan peredaran darah dengan cara meminumnya. Seiring perkembangan zaman, tidak semua masyarakat Tionghoa yang menggunakan arak putih sebagai pembersih darah sehabis melahirkan. Pengobatan tradisional ini sudah mulai mengalami perubahan karena saat ini mereka lebih mempercayai para dokter.

Hal ini dikarenakan, masyarakat Tionghoa mengalami perubahan pemikiran terhadap pengobatan modern. Pengobatan modern yaitu pengobatan yang telah teruji secara ilmiah sehingga dipercaya sebagai pengobatan yang resmi digunakan. Pengobatan ini menggunakan alat-alat kesehatan yang canggih dan harganya sangat mahal.

Fungsi arak putih sebagai pembersih darah kotor setelah melahirkan diyakini dalam masyarakat Tionghoa karena manfaatnya dirasakan secara empiris yaitu menjaga tubuh tetap hangat. Tradisi minum arak putih setelah melahirkan dibawa dari Cina karena wanita yang baru melahirkan memiliki suhu tubuh lebih rendah daripadaa suhu tubuh normalnya. Sehingga saat melahirkan pada musim dingin, wanita yang baru melahirkan memerlukan arak putih untuk menghangatkan tubuhnya.

Berdasarkan penelitian tersebut, fungsi arak putih adalah sebagai obat tradisional. Arak putih berfungsi sebagai obat rematik dan asam urat, sebagai penambah stamina tubuh, sebagai obat pinggang dan tulang serta membantu membersihkan darah setelah melahirkan. Fungsi ini diyakini secara tradisi yaitu

turun-temurun. Hal tersebut mendasar pada suatu keseimbangan perilaku masyarakat Tionghoa secara horizontal.

5.2 Makna Arak Putih

Dokumen terkait