• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Tombol Radar

Dalam dokumen KARYA ILMIAH TERAPAN (Halaman 24-0)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

G. Fungsi Tombol Radar

Fungsi tombol radar pada kapal, adalah sebagai berikut:

1. Main on – off switch yaitu digunakan pada saat pertama kali akan menghidupkan radar dengan menunggu 2 sampai 3 menit, dengan begitu modulator akan bekerja dan seiring diikuti oleh nyala dan bunyi.

2. Scanner on – off yaitu digunakan untuk menggerakan antena scanner on, selama masih warming up scanner belum on.

3 Standby atau transmit switch. Tombol standby digunakan selama menunggu high tension atau setelah selesai memakai radar, guna untuk diistirahatkan sementara.

4 Brilliance atau video control yaitu untuk mengatur gambar agar lebih jelas, apabila terlalu terang justru mengaburkan gambar.

5. Focus Control yaitu untuk mempertajam gambar atau garis dan mengurangi silau cahaya jika brilliance terlalu terang.

14

6. Centering (horizontal and vertical shift) control yaitu untuk menggerakan pusat gambar secara vertikal atau horizontal sehingga berada tepat di pusat lingkaran radar.

7. Picture rotate or turn picture control yaitu untuk mengatur arah heading flash pada baringan relatif atau baringan sejati.

8. Auto trim picture or compass reapet control yaitu digunakan untuk menggerakan arah heading flash ke tempat yang dikehendaki.

9. Gyro stabilized bearing scale. Pada radar biasanya dilengkapi dengan dua skala baringan, skala sebelah dalam adalah untuk arah relatif berarti heading flash menunjuk nol dan skala sebelah luar menunjukan gyro, sehingga haluan dan baringan sejati dapat dibaca dalam skala ini.

10.Heading marker of switch yaitu digunakan untuk tekanan agar arah haluan didepan kapal nampak jelas dengan menghilangkan heading flash sementara, karena dapat kemungkinan target atau perahu tertutup olehnya.

11.Gain yaitu digunakan untuk mengatur dan memperjelas identifikasi beberapa target serta mengurangi kebisingan.

12.Sensitive Time Control (STC). Pantulan echo dari ujung atau puncak ombak di laut membuat radar terlalu terang, anti sea clutter berguna untuk membersihkan gangguan sekitar 4-5 mil. Pemakaian anti sea clutter yang terlalu besar akan membuat target kecil disekitar kapal ikut hilang dari layar radar.

13.Rain switch yaitu dipakai untuk mengatasi gangguan hujan pada layar radar.

15

14.Range selector switch yaitu digunakan untuk merubah ukuran range, hal ini tidak boleh dilakukan secara perlahan-lahan tetapi harus spontan agar tidak merusak hubungan arus listrik.

15.Switch for fixed range yaitu digunakan untuk mengatur jarak target, digunakan 6 cincin yang jaraknya masing - masing sama dan tergantung dari pengaturan range, misalnya 12 mil maka setiap ring adalah 2 mil.

16.Variabel Range Marker (VRM) switch yaitu digunakan untuk mengukur jarak suatu target secara lebih teliti, hasil pengukuran jarak dapat dibaca indicator secara digital maupun analog.

17.Range calibration switch merupakan switch untuk menggabungan fixed range dengan variable range, misalnya ditekan ke atas untuk fixed range dan ke bawah untuk variable range.

18.Tunning control yaitu untuk mengatur kecepatan frekuensi agar diperoleh gambar yang lebih baik.

19.Mechanical cursor, cursor control and bearing state. Terdiri dari 2 garis menyilang di pusat radar dan dapat diputar untuk membaring suatu target pada skala baringan di pinggir luar atau dalam.

20.Minimum scale yaitu tombol untuk mengatur nyala lampu pada skala jika akan membaca baringan.

21.Reflection plotter yaitu sebuah screen tambahan pada layar radar yang berguna untuk plotting memakai pensil cermathograph, yang dapat memantulkan terang untuk mengetahui gerakan kapal - kapal lain.

22.Electronic bearing marker (EBL) switch yaitu digunakan untuk membaring suatu target dan dapat dipakai untuk menarik garis batas.

16

23.Parallel Index. Beberapa garis - garis sejajar pada layar radar yang dapat diputar dengan jarak antara garis sejajar sesuai jarak 2 rings pada fixed range, alat ini sangat berguna untuk menduga ketika akan melewati daerah berbahaya, mendekati tempat berlabuh, berlayar mengikuti alur yang bebas dari rintangan, mengukur pendekatan kapal terhadap kapal lain atau daratan.

Pada Radar terdapat salah satu pengaplikasian salah satunya Parallel index. Garis parallel index berguna untuk menjaga jarak konstan antara kapal sendiri dan garis pantai, pulau atau kapal lain saat bernavigasi (Marine Radar Far/Fr-2805 Series :1-26). Saat bernavigasi dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang lain, di perairan terbatas tidak dapat dipungkiri akan membutuhkan waktu yang lama, baik itu saat mendekati ke pelabuhan atau saat berlayar pada jalur pelayaran yang ramai seperti Singapore Strait. Untuk menghindari bahaya tubrukan dari kapal lain, seorang navigator harus memantau dan mengetahui posisi kapal lain, jarak dan kecepatan kapal dan juga harus bisa mempertahankan pada jalur yang aman.

Prinsip dasar dari teknik parallel index adalah untuk mempertahankan dan mengikuti garis haluan yang di tarik lurus sejajar dengan haluan asli. Apabila kapal menjauhi trek yang di buat dan akan melewati garis parallel index maka kapal akan masuk ke zona bahaya navigasi.

17

Penggunaan dua garis parallel index disarankan ketika bernavigasi pada jalur pelayaran sempit. Kegunaan dari parallel index adalah sebagai berikut :

1. Merupakan cara yang akan berguna untuk memantau cross track error dalam setiap jarak tampak, baik maupun buruk.

2. Parallel index juga digunakan untuk menjaga jarak kapal dengan suatu bahaya navigasi, tanjung atau merkah navigasi.

Menurut Koestowo (1984: 121) alur pelayaran sempit adalah suatu daerah yang dekat di sekelilingnya terdapat bahaya navigasi. Pada daerah tersebut diperlukan kesiagaan bernavigasi yang tinggi, walaupun telah disediakan tanda navigasi secara jelas. Persiapan memasuki perairan sempit meliputi :

1. Siapkan peta skala besar dan yakinkan bahwa peta tersebut sudah dikoreksi.

2. Pelajari daerah tersebut dari buku kepanduan bahari.

3. Kenali titik – titik referensi yang dapat digunakan dan beri tanda.

Gambar 2. Alur Pelayaran Sempit

18

4. Usahakan lewat pada waktu siang hari dan perhitungkan pasang surut didaerah tersebut

5. Buat garis batas bahaya pada daerah daerah yang kritis dan sukar dilewati serta rencanakan haluan sejauh mungkin dari daerah bahaya.

6. Radar dan echosounder selalu “ON”.

Adapun peraturan saat memasuki alur pelayaran sempit yang diatur pada P2TL aturan 9 (2014 : 31) adalah :

1. Kapal yang berlayar mengikuti alur pelayaran sempit atau alur pelayaran harus mempertahankan jarak sedekat mungkin dengan batas luar alur pelayaran atau air pelayaran sempit yang berada dilambung kanannya, selama masih aman dan dapat dilaksanakan.

2. Kapal yang panjangnya kurang dari 20 meter atau kapal layar tidak boleh merintangi jalannya kapal lain yang dapat berlayar dengan aman di alur pelayaran atau air pelayaran sempit.

3. Kapal yang sedang menangkap ikan tidak boleh merintangi jalannya setiap kapal lain yang sedang berlayar di alur pelayaran atau air pelayaran sempit.

4. Kapal tidak boleh memotong alur pelayaran atau air pelayaran sempit, jika pemotongan yang demikian itu menghalangi jalannya kapal yang hanya dapat berlayar dengan aman di dalam alur pelayaran atau alur pelayaran sempit.

19

H. Kerangkan Pemikiran

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK KESELAMATAN BERLAYAR DI ATAS KAPAL MV. MERATUS SABANG

Gambar 3. Kerangka Pemikiran

Optimalisasi penggunaan Radar yang kurang baik :

1. Perwira tidak memperhatikan penggunaan Radar dengn baik dan benar 2. Tidak adanya pelatihan

Kerugian akibat penggunaan Radar yang kurang baik :

1. Finansial perusahaan

2. Tidak adanya kerugian financial dan

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan

Metode yang dilaksanakan oleh penulis dalam penelitian ini merupakan studi penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan masalah observasi analitis, dimana dilakukan observasi yang terjadi selama kegiatan operasional kapal yang menjadi objek penelitian. Pendekatan ini dimulai dengan mengadakan analisa terhadap terhadap mualim jaga dalam mengoperasikan sistem navigasi khususnya pada Radar di kapal tempat penulis melaksanakan praktek laut. Menurut Sugiyono, Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Agar penelitinya dapat betul - betul berkualitas, maka data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu berupa data primer dan data sekunder.

B. Spesifikasi Penelitian

Berdasarkan jenis penelitian tersebut di atas, maka jenis penelitian ini digolongkan kedalam penelitian deskriptif. Dimana tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah menggambarkan secara sistematis atau suatu kenyataan dalam proses penggunaan parallel index ketika berlayar.

Dengan permasalahan-permasalahan yang ditemui, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif supaya mempunyai makna yang sama dan alami seperti data yang diteliti.

21

C. Sumber Data

Menurut Ridwan (2003:34), data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Berdasarkan cara memperolehnya, data yang diperoleh selama penelitian sebagai pendukung tersusunnya penulisan skrisi ini.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari responden atau objek penelitian. Yaitu hasil observasi langsung terhadap kegiatan operasional kapal, terutama pada saat perwira jaga melaksanakan dinas jaga di anjungan kapal. Juga dilaksanakan wawancara dimana pertanyaan dilengkapi dengan bentuk variasi dan disesuaikan dengan situasi saat pengamatan dan kondisi yang ada.

2. Data Sekunder

Data sekunder yang diperoleh penulis melalui hasil-hasil survei yang dilakukan selama melaksanakan praktek laut dan analisa lanjutan yang dapat menghasilkan sesuatu yang amat berguna.

D. Metode Pengumpulan Data

Menurut Ridwan (2003:51), metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan nyata. Untuk memperoleh data - data tersebut, antara lain wawancara, observasi, dan kepustakaan.

Masing-22

masing data memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri - sendiri. Karena itu lebih baik mempergunakan suatu pengumpulan data lebih dari satu, sehingga dapat saling melengkapi satu sama lain untuk menuju kesempurnaan skripsi. Didalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan observasi langsung diobjek penelitian yaitu dengan melaksanakan praktek laut selama 12 bulan di atas kapal, sehingga data-data yang dikumpulkan seluruhnya akan sesuai dengan kenyataan yang ada pada saat melakukan penelitian berlangsung. Dengan demikian ini akan didapatkan data yang diyakini kebenarannya

2. Metode Wawancara

Menurut Ridwan (2003:56), wawancara ialah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara merupakan proses tanya jawab secara lisan yang dilakukan dua orang atau lebih yang saling berhadapan dan saling memberikan informasi. Wawancara yang digunakan sebagai alat pengumpul data menghendaki adanya komunikasi langsung antara penelitian dengan sasaran penelitian yang berada di sekitar, proses kerja, dan juga penggunaan responden kecil.

Teknik observasi digunakan dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan atau mengumpulkan data-data secara langsung selama melaksanakan kegiatan praktek laut di atas kapal.

23

3. Metode Dokumentasi

Teknik dokumenter adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum dan lain lain yang berhubungan masalah penelitian.

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk membedah suatu fenomena di lapangan, penelitian deksriptif kualitatif adalah metode yang menggambarkan dan menjabarkan temuan di lapangan. Metode deskriptif kualitaif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian dengan metode ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara actual dan terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atauevaluasi dan menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk member gambaran penyajian laporan, data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, catatan dan dokumen resmi lainnya.

24

E. Metode Pemilihan Informasi

Dalam penulisan karya ilmiah terapan ini, penulis mengambil objek penelitian dari Mualim Jaga. Mualim Jaga adalah perwira di atas kapal pada umumnya bertugas mengoperasikan alat navigasi. Segala sesuatu yang berhubungan dengan alat navigasi adalah tanggung jawab dari Mualim Jaga.

F. Metode Teknik Analisa Data

Analisa data yang digunakan pada penelitian secara observasi adalah dengan menggunakan metode deskriptif berupa data tertulis atau lisan objek yang diamati, yaitu dengan memberikan gambaran tentang fakta-fakta yang terjadi dilapangan kemudian dibandingkan dengan teori yang ada sehingga bisa diberikan solusi untuk masalah tersebut.

G. Metode Penulisan

Penyajian laporan karya ilmiah terapan ini menggunakan metode deskriptif yaitu tulisan yang berisikan paparan dan uraian mengenai suatu objek permasalahan yang timbul pada saat tertentu. Metode ini digunakan untuk memaparkan secara rinci data yang diperoleh dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai penanganan terhadap masalah yang timbul yang berhubungan dengan materi pembahasan karya ilmiah terapan ini.

H. Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian dalam penulisan karya ilmiah terapan ini memudahkan penulis dalam hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.

25

Rancangan penelitian ini meliputi pengumpulan data, membahas data dan disimpulkan yang dituangkan dalam karya ilmiah terapan ini. Pada bagian ini mempersoalkan tahap-tahap penelitian yang nantinya memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisa data, sampai pada penulisan laporan.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan secara observasi adalah dengan metode deksriptif yaitu dengan memberikan gambaran tentang fakta - fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan, untuk kemudian dibandingkan dengan teori yang ada sehingga bias diberikan solusi untuk masalah tersebut.

Rancangan penelitian yang penulis lakukan dalam penulisan Karya Ilmiah Terapan ini adalah untuk memudahkan penulisan dalam hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. Karena melalui suatu penelitian didasarkan atas metode penelitian terapan yang digunakan untuk menemukan kebenaran secara objektif yang kemudian akan disusun kedalam bentuk pembahasan yang didasarkan pada suatu masalah. Karena tanpa adanya masalah tidak akan ada suatu penulisan. Rancangan penelitian ini terdiri dari beberapa urutan, yaitu:

1. Penulis mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian.

2. Penulis membuat kesimpulan dari data yang sudah terkumpul.

3. Penulis menyimpulkan hasil data.

4. Penulis menyampaikan saran-saran terhadap permasalahan tersebut.

26

5. Penulis membuat pemecahan atau penyelesaian dari permasalahan tersebut.

Dalam metode penarikan kesimpulan yang penulis lakukan adalah dengan cara membandingkan antara keadaan sebenarnya tentang pelaksanaan di kapal - kapal lainnya.

Adapun tahap-tahap dari prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pelaksanaan Penelitian a) Memilih objek penelitian b) Memasuki lapangan c) Melakukan observasi d) Melaksanakan wawancara e) Mengumpulkan data 2. Analisa Data

a) Mereduksi dan memfokuskan data b) Menyajikan data yang telah di reduksi

c) Membuat kesimpulan dari data yang telah diperoleh

Dari data-data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penulis menganalisa data tersebut sehingga dapat diperoleh mengenai pembahasan masalah-masalah yang didapat, kemudian dari pembahasan masalah tersebut dapat diambil kesimpulannya dan penulis dapat memberikan saran-saran yang diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Afid, Burhanudin, (2013). Sistem Warning dan Blackbox http://irep.iium.

edu.my/2903/1/27.Sistem_Warning_dan_Blackbox_pada_ECDIS.pdf Arifin, Nurul. (2014). Modul Rancangan Pelayaran. https: //id.scribd.com/doc/980

99689/Modul-Rancangan-Pelayaran-Smt-Vii-Nautika

Fino Waspodo, (2012). Radar dan fungsi http://www.maritimeworld.web.id /2015/01/cara-menggunakan-radar-dan-fungsi-tombol-radar.html

Marton, George Simon (1992).http://www.marineinsight.com/marine/marine-news/ headline/parallel-indexing-techniques-for-ship-navigation/.

Moleong, (2012). Radar Kapal http://www.maritimeworld.web.id/2014/07/ yang -dimaksud-dengan-radar-dan-fungsi-radar-kapal.html

Poerwarminta. 1984. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta.

Remaja Rosda Karya.

POLTEKPEL-SBY, (2014).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Terapan, Surabaya:TimPOLTEKPEL-SBY.

Riduwan. 2009. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung.

Alfabeta.

Sarwono, Jonathan. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta. Graha Ilmu.

Sugiyono.(2005). Analisis Data Kualitatif. http://ssbelajart.com/ 2012/11/

pengolahan-data-kualitatif.html.

Dalam dokumen KARYA ILMIAH TERAPAN (Halaman 24-0)

Dokumen terkait