• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH TERAPAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA ILMIAH TERAPAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH TERAPAN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK KESELAMATAN BERLAYAR DI ATAS KAPAL MV. MERATUS SABANG

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III

JATI WAHYU WIDI KUSUMO NIT. 04.16.047.1.41/N AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2020

(2)

i

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK KESELAMATAN DI ATAS KAPAL MV. MERATUS SABANG

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III

JATI WAHYU WIDI KUSUMO NIT. 04.16.047.1.41/N AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIKLAT PELAUT TINGKAT III POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2020

(3)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Jati Wahyu Widi Kusumo Nomor Induk Taruna : 04.16.047.1.41

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul:

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK KESELAMATAN BERLAYAR DI ATAS KAPAL MV. MERATUS SABANG.

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri. Jika pernyataan diatas terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA, ... 2020

Jati Wahyu Widi Kusumo

(4)

iii

PERSETUJUAN SEMINAR KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK KESELAMATAN BERLAYAR DI ATAS KAPAL MV. MERATUS SABANG

Nama Taruna : Jati Wahyu Widi Kusumo NIT : 04.16.047.01.41/N

Program : Ahli Nautika Tingkat III

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan Surabaya,...2020

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Mengetahui : Ketua Jurusan Nautika A.A. ISTRI SRI WAHYUNI, S.Si.T., M.Sda.

Penata Tk. I (III/d) NIP.19781217.200502.2.001

DAVIQ WIRATNO, S.Si.T., M.T.

Penata Tk. I (III)/d NIP.19790107.200212.1.002

DAVIQ WIRATNO, S.Si.T., M.T.

Penata Tk. I (III)/d NIP.19790107.200212.1.002

(5)

iv

PENGESAHAN PROPOSAL KARYA ILMIAH TERAPAN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK KESELAMATAN BERLAYAR DI ATAS MV. MERATUS SABANG

Disusun dan Diajukan Oleh:

JATI WAHYU WIDI KUSUMO NIT. 04.16.047.1.41 Ahli Nautika Tingkat III

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian KIT Pada tanggal ……….. 2020

Menyetujui :

Penguji II

A. A. ISTRI SRI WAHYUNI, S.Si.T., M.Sda.

Penata Tk. I (III/d) NIP. 197812172005022001 Penguji I

I’IE SUWONDO, S.Si.T., M.Pd.

Penata (III/c) NIP. 197702142009121001

Penguji III

DAVIQ WIRATNO, S.Si.T., M.T.

Penata Tk. I (III/d) NIP. 197901072002121002 Mengetahui

Ketua Jurusan Nautika

DAVIQ WIRATNO, S.Si.T., M.T.

Penata Tk. I (III/d) NIP. 197901072002121002

(6)

v

KATA PENGANTAR

Seraya memanjatkan puji syukur akan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam, karena atas segala kuasa, dan anugrah-Nya yang telah Ia berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan mengambil judul :

“Optimalisasi Penggunaan Radar Untuk Keselamatan Berlayar Di Atas Kapal MV.

Meratus Sabang”

Dalam usaha menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan ini, dengan penuh rasa hormat setinggi-tingginya dan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, motivasi, bimbingan dan petunjuk serta dorongan yang sangat berarti bagi penulis.

Untuk itu perkenankanlah pada kesempatan ini, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian ini.

2. Kepala jurusan yang telah memberikan persetujuan untuk melaksanakan penelitian ini.

3. Ibu Anak Agung Istri Sri Wahyuni selaku pembimbing I dan Bapak Daviq Wiratno selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya.

4. Seluruh Dosen dan Civitas Akademika Politeknik Pelayaran Surabaya.

5. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan berupa Do’a, moral, dan material.

6. Teman-teman seperjuangan yang juga selalu memberikan motivasi baik berupa pendapat, motivasi dan hal-hal lainnya dalam rangka pembuatan karya ilmiah ini.

Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, apabila nantinya terdapat kekurangan, kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini, saya selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran.

Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan bahan pembelajaran kepada kita semua.

Surabaya, 2020

Jati Wahyu Widi Kusumo

(7)

vi ABSTRAK

JATI WAHYU WIDI KUSUMO, 2020. “Optimalisasi Penggunaan Radar Untuk Keselamatan Berlayar Di Atas Kapal MV. Meratus Sabang”. Karya Ilmiah Terapan, Politeknik Pelayaran Surabaya. Dibimbing oleh Ibu Anak Agung Istri Sri Wahyuni dan Bapak Daviq Wiratno.

Alat navigasi Radar merupakan salah satu hal yang berperan penting di atas kapal untuk memonitoring perjalanan. Apabila penggunaan Radar tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan berpengaruh pada keselamatan, waktu, dan pengamatan saat berlayar. Karya Ilmiah Terpan ini bertujuan untuk mengetahui kendala – kendala yang terjadi dan pengaruh Radar saat berlayar.

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan Karya Ilmiah Terapan ini merupakan studi penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan masalah observasi analisis, dimana dilakukan observasi yang terjadi selama kegiatan operasional kapal yang menjadi objek penelitian. Pendekatan ini dimulai dengan mengadakan analisa terhadap kerja seorang nahkoda kapal dan mualim jaga dalam membawa kapalnya serta mengoperasikan sistem navigasi terutama Radar.

Dari hasil penelitian ini terdapat dua faktor yang berdampak pada ketepatan waktu berlayar yaitu faktor manusia dan faktor teknis. Sedangkan Radar tidak berpengaruh terhadap waktu berlayar, melainkan sangat berpengaruh pada keselamatan kapal pada saat perjalanan. Agar suatu pelayaran berjalan dengan baik kondisi peralatan serta antisipasi terhadap kondisi alam agar dilakukan dengan baik pada saat kapal berlayar yang berdampak terhadap perusahaan pemilik kapal dan menjaga kredibilitas serta kinerja pihak kapal.

Kata Kunci : Radar, Keselamatan, Observasi, Analisis.

(8)

vii ABSTRACT

JATI WAHYU WIDI KUSUMO, 2020. “Optimizing the Use of Radar for Sail Safety on MV. Meratus Sabang”. Applied Scientific Work, Surabaya Polytechnic. Supervised by Mrs. Anak Agung Istri Sri Wahyuni and Mr. Daviq Wiratno.

Radar navigation tool is one of the things that plays an important role on the ship to monitor the trip. If the use of Radar is not utilized properly it will affect the safety, time, and observation while sailing. This Terpan Scientific work aims to find out the obstacles that occur and the influence of Radar while sailin The research method used in the preparation of the Applied Scientific Work is a qualitative research study with an observation problem analysis approach, where observations occur during the operational activities of the ship which is the object of research. This approach begins by conducting an analysis of the work of a shipmaster and guard officer in carrying his ship and operating a navigation system, especially Radar.

From the results of this study there are two factors that have an impact on the timeliness of sailing namely human factors and technical factors. While Radar has no effect on sailing time, but rather greatly affects the safety of the ship during the trip. In order for a voyage to run well the condition of the equipment and anticipation of natural conditions must be carried out well when the ship is sailing which impacts on the ship owner's company and maintains the credibility and performance of the ship.

Keywords: Radar, Safety, Observation, Analysis.

(9)

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN SEMINAR ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Optimalisasi ... 7

B. Keselamatan ... 7

C. Pengertian Radar (Radio Detection And Ranging) ... 10

D. Fungsi Radar Kapal ... 11

E. Bagian Bagian pada Radar ... 12

F. Komponen pada Radar ... 12

G. Fungsi Tombol Radar ... 13

H. Kerangka Pemikiran ... 19

(10)

ix BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan ... 20

B. Spesifikasi Penelitian ... 20

C. Sumber Data ... 21

D. Metode Pengumpulan Data ... 21

E. Metode Pemilihan Informasi ... 24

F. Metode Teknik Analisa Data ... 24

G. Metode Penulisan ... 24

H. Prosedur Penelitian ... 24

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian ... 27

B. Hasil Penelitian ... 30

B.1. Penyajian Data ... 30

B.2. Analisa Data ... 32

C. Pembahsan ... 34

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 1 : Alat navigasi Radar ... 10

GAMBAR 2 : Alur Pelayaran Sempit ... 17

GAMBAR 3 : Kerangka Pemikiran ... 19

GAMBAR 4 : Radar Log Book ... 32

(12)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan kemajuan dunia yang semakin modern, menuntut negara - negara untuk lebih respon dengan apa yang menjadi kebutuhan dan kehendak masyarakat. Globalisasi berpengaruh terhadap segala bentuk aspek kehidupan, salah satunya mencakup aspek sistem transportasi

Transportasi adalah suatu kendaraan untuk mengangkut barang dan manusia dari suatu tempat ke tempat lain. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan antara asal dan tujuan, dalam hal ini sistem tansportasi sendiri menjadi hal yang penting dalam kehidupan masyarakat, seiring kemajuan dunia menyebabkan manusia membutuhkan sesuatu transportasi lebih baik dan modern yang mempunyai kriteria cepat, aman, nyaman, murah, dan modern.

Menyinggung mengenai keadaan negara Indonesia maupun dunia, wilayah perairan lebih luas dibandingkan dengan daratan. Transportasi laut sangatlah penting didalam aktifitas hubungan antar masyarakat dari pulau satu dengan pulau yang lainnya. Begitupun sarana pengangkutan barang seperti industri perdagangan antar pulau maupun antar negara. Pengangkutan berasal dari kata angkut yang berarti mengangkat dan membawa, memuat atau mengirimkan. Pengangangkutan artinya usaha membawa, mengantar atau memindahkan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lain.

(13)

2

Pelayaran adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan angkutan diperairan, kepelabuhan, dengan memperhatikan keamanan dan keselamatannya serta dapat menghubungkan dan menjangkau wilayah satu dengan yang lainnya melalui perairan, sehingga mempunyai potensi kuat untuk dikembangkan dan peranannya baik nasional maupun internasional sehingga mampu mendorong dan menunjang pembangunan nasional demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Perairan yang sangat luas menjadikan para pelaut di tuntut harus cakap dan ahli dalam hal berlayar baik mengemudikan kapal maupun bernavigasi, karena mengemudikan kapal berbeda dengan mengemudikan kendaraan yang ada di darat, maksudnya seorang nahkoda kapal harus membawa kapalnya pada haluan yang telah ditentukan. Selain itu tanpa navigasi kapal tidak akan bisa mengantarkan muatan sampai tujuan dengan baik. Alur pelayaran bagi kapal-kapal yang melintasi beberapa perairan dari suatu tempat ketempat lain menjadi suatu hal yang penting untuk direncanakan dengan matang. Begitu pula jika suatu kapal akan memasuki pelabuhan atau area lego jangkar akan mempertimbangkan banyak hal untuk direncanakan dengan matang.

Suatu pelayaran bisa dikatakan berhasil jika sampai tujuan dan pelayaran yang baik adalah berlayar dengan aman dan selamat serta sampai tujuan sesuai pada waktu yang sudah di tentukan. Selain keamanan dan keselamatan, ketepatan waktu berlayar sangatlah penting, karena akan berpengaruh terhadap keuntungan dan kerugian suatu perusahaan seperti

(14)

3

persediaan pada bahan bakar, kedaluarsanya muatan, dan cadangan untuk permakanan yang sudah ditentukan.

Nahkoda kapal memikul tanggung jawab penting dalam sebuah kapal.

Tugas seorang nahkoda kapal adalah bertanggung jawab ketika membawa sebuah kapal dalam pelayaran, baik itu dari pelabuhan satu menuju ke pelabuhan lainnya dengan selamat. Tanggung jawab itu meliputi keselamatan seluruh penumpang atau barang dan muatan yang ada dalam kapal.

Jika di lihat dari UU. No.21 Th. 1992 dan juga pasal 341.b KUHD dengan tegas menyatakan bahwa nahkoda adalah pemimpin kapal, kemudian dengan menelaah pasal 341 KUHD dan pasal 1 ayat 12 UU. No.21 Th.1992, maka definisi dari nahkoda kapal ialah seseorang yang sudah menanda tangani Perjanjian Kerja Laut (PKL) dengan Pengusaha Kapal dimana dinyatakan sebagai nahkoda, serta memenuhi syarat sebagai nahkoda dalam arti untuk memimpin kapal sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 342 KUHD secara ekplisit menyatakan bahwa tanggung jawab atas kapal hanya berada pada tangan nahkoda, tidak ada yang lain. Jadi apapun yang terjadi diatas kapal menjadi tanggung jawab nahkoda, kecuali perbuatan kriminal.

Dalam persiapan pelayaran ada suatu persiapan yang yang harus dilakukan seperti rancangan pelayaran atau sering disebut dengan voyage planning. Voyage planning adalah tugas dari mualim II dengan mempersiapkan rancangan pelayaran yang dibuat dari pelabuhan awal sampai ke pelabuhan tujuan untuk melewati berbagai rintangan di perairan luas maupun perairan sempit. Dalam hal ini sangat membutuhkan dukungan dari

(15)

4

kru kapal dan kelaikan kapal, untuk ahli dalam mengemudikan kapal dan bernavigasi seperti alat navigasi Radar untuk memonitor perjalanan kapal, membantu saat cuaca buruk, berkabut, berlayar dimalam hari, dan juga membantu untuk menghindari track error kapal dan bahaya seperti tubrukan atau benda-benda disekitar. Contohnya pada kasus kapal Ro-Ro KMP Kormomolin pada 19 Oktober 2016 yang berangkat dari Pelabuhan Poto Tano (Sumbawa Barat) menuju Pelabuhan Kayangan (Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat), kapal Ro-Ro KMP Kormomolin tersebut keluar dari jalur yang telah ditentukan sebelumnya hingga terbawa arus sehingga menyebabkan track error dan membuat kapal semakin mendekati bibir pantai dan kemudian kandas di perairan Gili Lampu (Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat).

Radar yang dimana ditetapkan sesuai pada Undang – Undang Nomor 17 tentang pelayaran pada Tahun 2008 yang menetapkan Kenavigasian, salah satunya adalah pentingnya Radar di setiap kapal. Kemudian pada SOLAS (Safety of Life at Sea) 1974 dalam Annex V yaitu Keselamatan Navigasi (Safety Of Navigation), berisi tentang peralatan tentang navigasi yang harus ada di kapal yang salah satunya adalah Radar (Radio Detection And Ranging).

Maka dari itu seluruh kapal wajib memiliki alat navigasi Radar yang berguna sangat penting jika melewati alur-alur pelayaran sempit atau ramai. Radio Detection and Ranging (RADAR) merupakan sistem gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat jalur pelayaran, melacak kondisi sekitar laut dan informasi cuaca.

Dan salah satu metode yang diterapkan pada saat berlayar memasuki pelabuhan dan alur pelayaran sempit adalah dengan menggunakan parallel

(16)

5

index pada Radar yang sangat membantu para mualim jaga dalam mengetahui bahaya navigasi. Karena dengan menerapkan parallel index seorang mualim jaga akan dapat mengetahui secepat mungkin apakah kapal mendekati bahaya navigasi atau tidak.

Hal ini sangat menarik penulis untuk melakukan penelitian. Karena seorang calon Perwira kapal harus mengerti dan mengetahui cara membawa atau mengemudikan kapal dengan baik dan membaca alat navigasi Radar.

diangkat penulis adalah “Optimalisasi Penggunaan Radar Untuk Keselamatan Berlayar Di Atas Kapal MV. Meratus Sabang“.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana cara memaksimalkan penggunaan Radar diatas kapal MV. Meratus Sabang ?

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini tetap berfokus pada pokok permasalahan yang diuraikan di atas menjadi terarah, maka penulis memberikan pembatasan ruang lingkup dalam penelitian ini. Dalam hal ini penulis hanya membahas tentang bagaimana penggunaan Radar di atas kapal.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis setelah penelitian ini adalah untuk mengetahui cara menggunakan alat navigasi khususnya radar sesuai dengan prosedur.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

(17)

6

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberi sumbangan dalam perkembangan ilmu pelayaran datar dalam pengoptimalisasian waktu pada saat berlayar dalam bidang dinas jaga di atas kapal, khususnya dinas jaga navigasi tentang penggunaan Radar.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk nahkoda dan mualim jaga agar melaksanakan pengamatan yang baik pada saat berlayar dan mampu menggunakan alat navigasi Radar untuk memonitoring perjalanan kapal supaya lebih efektif.

(18)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Optimalisasi

Optimalisasi dalam kamus besar bahasa Indonesia (Depdikbud, 1995:628) berasal dari kata optimal yang berarti terbaik, tertinggi, sedangkan optimalisasi berarti suatu proses meninggikan atau mengangkatkan.

Sedangkan dalam Kamus Oxford (2008:358), “Optimization is the process of finding the best solution to some problem where “best” accords to prestated criteria”. Jadi, Optimalisasi adalah sebuah proses, cara dan perbuatan (aktivitas/kegiatan) untuk mencari solusi terbaik dalam beberapa masalah, dimana yang terbaik sesuai dengan kriteria tertentu.

Menurut Winardi (1999:363) Optimalisasi adalah ukuran yang menyebabkan tercapainya tujuan sedangkan jika dipandang dari sudut usaha, Optimalisasi adalah usaha memaksimalkan kegiatan sehingga mewujudkan keuntungan yang diinginkan atau dikehendaki.

Berdasarkan definisi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa optimalisasi adalah upaya seseorang untuk meningkatkan suatu kegiatan atau pekerjaan agar dapat memperkecil kerugian atau memaksimalkan keuntungan agar tercapai tujuan sebaik-baiknya dalam batas-batas tertentu B. Keselamatan

Keselamatan merupakan suatu faktor yang penting dalam terlaksananya kegiatan perusahaan. Setiap karyawan akan bekerja secara

(19)

8

maksimal apabila terdapat jaminan terhadap keselamatan kerja karyawan.

Adapun pengertian dari keselamatan kerja menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Silalahi dan Rumondang (2000:22), ” Keselamatan merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan.

Menurut Mangkunegara (2011:161), “Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja”.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat diketahui bahwa keselamatan kerja adalah keadaan dimana tenaga kerja merasa aman dan nyaman, dengan perlakuan yang didapat dari lingkungan dan berpengaruh pada kualitas bekerja. Perasaan nyaman mulai dari dalam diri tenaga kerja, apakah dia nyaman dengan peralatan keselamatan kerja, peralatan yang dipergunakan, tata letak ruang kerja dan beban kerja yang didapat bekerja.

Perusahaan perlu menjaga keselamatan kerja terhadap karyawannya karena ada beberapa tujuan program keselamatan kerja (Suma’mur, 2001:1) diantaranya sebagai berikut :

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.

2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja.

3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

(20)

9

A. Menurut UU RI tentang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 adalah sebagai berikut :

Semua kegiatan kerja, baik yang didarat, dilaut, diudara ataupun disemua tempat kerja itu dilakukan sangat memerlukan dukungan keselamatan, Hal tersebut seperti telah diatur oleh Pemerintah dalam Undang-undang No. 1 Th. 1970. Menurut Undang-undang No. 1 Th.

1970 pasal I menyebutkan tempat kerja yang memerlukan keselamatan kerja adalah ditiap ruangan atau lapangan baik yang terbuka maupun yang tertutup, dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki oleh tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dimana terdapat sumber bahaya. Termasuk didalamnya semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang memerlukan bagian-bagian yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut.

Keselamatan kerja dapat diartikan suatu keadaan dalam lingkungan atau tempat kerja yang menjamin secara maksimal keselamatan orang-orang yang berada didaerah atau tempat tersebut, baik orang tersebut karyawan ataupun bukan karyawan dari organisasi kerja itu.

B. Berdasarkan pendapat diatas, keselamatan kerja meliputi Penempatan benda atau barang dengan benar, sehingga tidak membahayakan atau mencelakakan orang-orang yang berada disekitarnya. Apabila barang atau benda tersebut dapat membahayakan dan menimbulkan kecelakaan kalau dipegang, disentuh, dicium dan didekati tanpa mempergunakan alat pelindung

(21)

10

tertentu, maka harus diberi tanda-tanda dan peringatan yang cukup atau petunjuk.

C. Pengertian Radar (Radio Detection And Ranging)

RADAR (Radio Detection and Ranging) adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).

Sebuah Radar maritim dengan ARPA (Automatic Radar Plotting Aid) dapat membuat trek menggunakan kontak Radar. Sistem ini dapat menghitung tracking saja, kecepatan dan titik terdekat pendekatan (CPA), sehingga tahu jika ada bahaya tabrakan dengan kapal lain atau daratan.

Radar ARPA (Automatic Radar Plotting Aid) mulai muncul di tahun 1960, dan pengembangan ARPA dimulai setelah kecelakaan ketika kapal SS Italia Andrea Doria bertabrakan dalam kabut tebal dan tenggelam di lepas pantai timur Amerika Serikat.

Radar dan ARPA (Automatic Radar Plotting Aids) adalah sistem standar pada semua kapal komersial dan secara luas digunakan di sektor maritim. Edisi baru ini sepenuhnya direvisi mencakup radar lengkap /

Gambar 1. Alat navigasi radar

(22)

11

ARPA instalasi, termasuk AIS (Automatic Identification System) dan ECDIS (Electronic Chart Display & Information System).

D. Fungsi Radar Kapal

Radar sangatlah bermanfaat untuk mengetahui kedudukan kapal lain sehingga dapat membantu menghindari/ mencegah terjadinya tabrakan dilaut. Radar akan sangat berguna pada saat cuaca buruk, keadaan berkabut dan berlayar dimalam hari terutama apabila petunjuk pelayaran seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan secara visual tidak dapat diamati.

Kelebihan utama dari pada radar ialah dalam pengoperasiannya radar tidak memerlukan stasiun-stasiun pemancar.

Menurut Hadi Supriyono (2001 : 14) fungsi radar sebagai berikut : 1. Untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu. Dengan beberapa

cara yaitu menggunakan baringan dengan baringan, menggunakan baringan dengan jarak dan menggunakan jarak dengan jarak.

2 Memandu kapal keluar – masuk pelabuhan ataupun perairan yang sempit.

3. Membantu menemukan ada atau tidaknya bahaya tubrukan. Dengan melihat pada layar Cathoda Ray Tube (CRT) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.

4. Membantu memperkirakan hujan melewati lintasan kapal. Dengan melihat pada layar radar (Cathoda Ray Tube) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.

(23)

12

E. Bagian – Bagian Pada Radar

Menurut Arso Martopo (1992 : 65) bagian radar dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Main Consule Adalah suatu kotak yang terdiri dari pemancar, penerima, dan tombol pemancar penerima.

2. Aerial Unit Adalah kesatuan yang terdiri dari waveguide, reflector dengan motor yang berfungsi untuk memutarnya, dan berbagai schekel- elemant.

3. Display Unit pada Radar Adalah unit kesatuan yang terdiri dari Cathoda Ray Tube (CRT) dan juga macam - macam tombol untuk pengatur, biasanya ditempatkan dianjungan.

F. Komponen Pada Radar

Komponen pada Radar terdiri dari beberapa bagian-bagian sebagai berikut :

1. Instalasi Radar merupakan instrumen navigasi elektronik yang berfungsi sebagai transmitter dan sekaligus sebagai reciver.

2. Transmitter ( pemancar ) Adalah sebuah osicilator yang menghasilkan gelombang electromagnetik SHF (Super High Frequensi) yaitu 3 GHz (Giga Hazz) sampai 10 GHz (Giga Hazz), bahkan sampai 30 GHz (Giga Hazz).

3. Modulator yang fungsinya mengatur pengiriman transmitter sebanyak 500 – 3000 pulsa setiap detiknya, tergantung dari pada skala jarak yang sedang digunakan.

(24)

13

4. Reciver Adalah sebuah jaringan electronic untuk memperkuat signal yang diterima dalam keadaan lemah, dimodulasikan kembali dan dimunculkan dalam gambar berupa gema.

5. Indikator. Melalui Cathoda Ray Tube (CRT), echo yang diterima diproses, disajikan dalam bentuk gambar dilayar radar, layar gambar itu disebut Pulse Position Indicator (PPI), layar PPI berbentuk lingkaran dengan satu garis lurus berpusat pada posisi kapal yang berputar sesuai arah antena radar.

G. Fungsi Tombol Radar

Fungsi tombol radar pada kapal, adalah sebagai berikut:

1. Main on – off switch yaitu digunakan pada saat pertama kali akan menghidupkan radar dengan menunggu 2 sampai 3 menit, dengan begitu modulator akan bekerja dan seiring diikuti oleh nyala dan bunyi.

2. Scanner on – off yaitu digunakan untuk menggerakan antena scanner on, selama masih warming up scanner belum on.

3 Standby atau transmit switch. Tombol standby digunakan selama menunggu high tension atau setelah selesai memakai radar, guna untuk diistirahatkan sementara.

4 Brilliance atau video control yaitu untuk mengatur gambar agar lebih jelas, apabila terlalu terang justru mengaburkan gambar.

5. Focus Control yaitu untuk mempertajam gambar atau garis dan mengurangi silau cahaya jika brilliance terlalu terang.

(25)

14

6. Centering (horizontal and vertical shift) control yaitu untuk menggerakan pusat gambar secara vertikal atau horizontal sehingga berada tepat di pusat lingkaran radar.

7. Picture rotate or turn picture control yaitu untuk mengatur arah heading flash pada baringan relatif atau baringan sejati.

8. Auto trim picture or compass reapet control yaitu digunakan untuk menggerakan arah heading flash ke tempat yang dikehendaki.

9. Gyro stabilized bearing scale. Pada radar biasanya dilengkapi dengan dua skala baringan, skala sebelah dalam adalah untuk arah relatif berarti heading flash menunjuk nol dan skala sebelah luar menunjukan gyro, sehingga haluan dan baringan sejati dapat dibaca dalam skala ini.

10.Heading marker of switch yaitu digunakan untuk tekanan agar arah haluan didepan kapal nampak jelas dengan menghilangkan heading flash sementara, karena dapat kemungkinan target atau perahu tertutup olehnya.

11.Gain yaitu digunakan untuk mengatur dan memperjelas identifikasi beberapa target serta mengurangi kebisingan.

12.Sensitive Time Control (STC). Pantulan echo dari ujung atau puncak ombak di laut membuat radar terlalu terang, anti sea clutter berguna untuk membersihkan gangguan sekitar 4-5 mil. Pemakaian anti sea clutter yang terlalu besar akan membuat target kecil disekitar kapal ikut hilang dari layar radar.

13.Rain switch yaitu dipakai untuk mengatasi gangguan hujan pada layar radar.

(26)

15

14.Range selector switch yaitu digunakan untuk merubah ukuran range, hal ini tidak boleh dilakukan secara perlahan-lahan tetapi harus spontan agar tidak merusak hubungan arus listrik.

15.Switch for fixed range yaitu digunakan untuk mengatur jarak target, digunakan 6 cincin yang jaraknya masing - masing sama dan tergantung dari pengaturan range, misalnya 12 mil maka setiap ring adalah 2 mil.

16.Variabel Range Marker (VRM) switch yaitu digunakan untuk mengukur jarak suatu target secara lebih teliti, hasil pengukuran jarak dapat dibaca indicator secara digital maupun analog.

17.Range calibration switch merupakan switch untuk menggabungan fixed range dengan variable range, misalnya ditekan ke atas untuk fixed range dan ke bawah untuk variable range.

18.Tunning control yaitu untuk mengatur kecepatan frekuensi agar diperoleh gambar yang lebih baik.

19.Mechanical cursor, cursor control and bearing state. Terdiri dari 2 garis menyilang di pusat radar dan dapat diputar untuk membaring suatu target pada skala baringan di pinggir luar atau dalam.

20.Minimum scale yaitu tombol untuk mengatur nyala lampu pada skala jika akan membaca baringan.

21.Reflection plotter yaitu sebuah screen tambahan pada layar radar yang berguna untuk plotting memakai pensil cermathograph, yang dapat memantulkan terang untuk mengetahui gerakan kapal - kapal lain.

22.Electronic bearing marker (EBL) switch yaitu digunakan untuk membaring suatu target dan dapat dipakai untuk menarik garis batas.

(27)

16

23.Parallel Index. Beberapa garis - garis sejajar pada layar radar yang dapat diputar dengan jarak antara garis sejajar sesuai jarak 2 rings pada fixed range, alat ini sangat berguna untuk menduga ketika akan melewati daerah berbahaya, mendekati tempat berlabuh, berlayar mengikuti alur yang bebas dari rintangan, mengukur pendekatan kapal terhadap kapal lain atau daratan.

Pada Radar terdapat salah satu pengaplikasian salah satunya Parallel index. Garis parallel index berguna untuk menjaga jarak konstan antara kapal sendiri dan garis pantai, pulau atau kapal lain saat bernavigasi (Marine Radar Far/Fr-2805 Series :1-26). Saat bernavigasi dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang lain, di perairan terbatas tidak dapat dipungkiri akan membutuhkan waktu yang lama, baik itu saat mendekati ke pelabuhan atau saat berlayar pada jalur pelayaran yang ramai seperti Singapore Strait. Untuk menghindari bahaya tubrukan dari kapal lain, seorang navigator harus memantau dan mengetahui posisi kapal lain, jarak dan kecepatan kapal dan juga harus bisa mempertahankan pada jalur yang aman.

Prinsip dasar dari teknik parallel index adalah untuk mempertahankan dan mengikuti garis haluan yang di tarik lurus sejajar dengan haluan asli. Apabila kapal menjauhi trek yang di buat dan akan melewati garis parallel index maka kapal akan masuk ke zona bahaya navigasi.

(28)

17

Penggunaan dua garis parallel index disarankan ketika bernavigasi pada jalur pelayaran sempit. Kegunaan dari parallel index adalah sebagai berikut :

1. Merupakan cara yang akan berguna untuk memantau cross track error dalam setiap jarak tampak, baik maupun buruk.

2. Parallel index juga digunakan untuk menjaga jarak kapal dengan suatu bahaya navigasi, tanjung atau merkah navigasi.

Menurut Koestowo (1984: 121) alur pelayaran sempit adalah suatu daerah yang dekat di sekelilingnya terdapat bahaya navigasi. Pada daerah tersebut diperlukan kesiagaan bernavigasi yang tinggi, walaupun telah disediakan tanda navigasi secara jelas. Persiapan memasuki perairan sempit meliputi :

1. Siapkan peta skala besar dan yakinkan bahwa peta tersebut sudah dikoreksi.

2. Pelajari daerah tersebut dari buku kepanduan bahari.

3. Kenali titik – titik referensi yang dapat digunakan dan beri tanda.

Gambar 2. Alur Pelayaran Sempit

(29)

18

4. Usahakan lewat pada waktu siang hari dan perhitungkan pasang surut didaerah tersebut

5. Buat garis batas bahaya pada daerah daerah yang kritis dan sukar dilewati serta rencanakan haluan sejauh mungkin dari daerah bahaya.

6. Radar dan echosounder selalu “ON”.

Adapun peraturan saat memasuki alur pelayaran sempit yang diatur pada P2TL aturan 9 (2014 : 31) adalah :

1. Kapal yang berlayar mengikuti alur pelayaran sempit atau alur pelayaran harus mempertahankan jarak sedekat mungkin dengan batas luar alur pelayaran atau air pelayaran sempit yang berada dilambung kanannya, selama masih aman dan dapat dilaksanakan.

2. Kapal yang panjangnya kurang dari 20 meter atau kapal layar tidak boleh merintangi jalannya kapal lain yang dapat berlayar dengan aman di alur pelayaran atau air pelayaran sempit.

3. Kapal yang sedang menangkap ikan tidak boleh merintangi jalannya setiap kapal lain yang sedang berlayar di alur pelayaran atau air pelayaran sempit.

4. Kapal tidak boleh memotong alur pelayaran atau air pelayaran sempit, jika pemotongan yang demikian itu menghalangi jalannya kapal yang hanya dapat berlayar dengan aman di dalam alur pelayaran atau alur pelayaran sempit.

(30)

19

H. Kerangkan Pemikiran

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK KESELAMATAN BERLAYAR DI ATAS KAPAL MV. MERATUS SABANG

Gambar 3. Kerangka Pemikiran

Optimalisasi penggunaan Radar yang kurang baik :

1. Perwira tidak memperhatikan penggunaan Radar dengn baik dan benar 2. Tidak adanya pelatihan

Kerugian akibat penggunaan Radar yang kurang baik :

1. Finansial perusahaan 2. Korban jiwa akibat

kecelakaan

3. Lingkungan akibat kecelakaan kapal

Optimalisasi penggunaan Radar yang baik :

1. Adanya pengawasan dalam bekerja

2. Melakukan pengecekan, perawatan, maupun pembaharuan peralatan

Jika Radar dioperasikan dengan maksimal maka:

1. Kapal dapat sampai ditujuan dengan selama Korban jiwa akibat kecelakaan

2. Tidak adanya kerugian financial dan

lingkungan serta korban jiwa

Radar dapat difungsikan dengan baik dan maksimal tanda ada pihak yang dirugikan

(31)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan

Metode yang dilaksanakan oleh penulis dalam penelitian ini merupakan studi penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan masalah observasi analitis, dimana dilakukan observasi yang terjadi selama kegiatan operasional kapal yang menjadi objek penelitian. Pendekatan ini dimulai dengan mengadakan analisa terhadap terhadap mualim jaga dalam mengoperasikan sistem navigasi khususnya pada Radar di kapal tempat penulis melaksanakan praktek laut. Menurut Sugiyono, Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Agar penelitinya dapat betul - betul berkualitas, maka data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu berupa data primer dan data sekunder.

B. Spesifikasi Penelitian

Berdasarkan jenis penelitian tersebut di atas, maka jenis penelitian ini digolongkan kedalam penelitian deskriptif. Dimana tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah menggambarkan secara sistematis atau suatu kenyataan dalam proses penggunaan parallel index ketika berlayar.

Dengan permasalahan-permasalahan yang ditemui, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif supaya mempunyai makna yang sama dan alami seperti data yang diteliti.

(32)

21

C. Sumber Data

Menurut Ridwan (2003:34), data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Berdasarkan cara memperolehnya, data yang diperoleh selama penelitian sebagai pendukung tersusunnya penulisan skrisi ini.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari responden atau objek penelitian. Yaitu hasil observasi langsung terhadap kegiatan operasional kapal, terutama pada saat perwira jaga melaksanakan dinas jaga di anjungan kapal. Juga dilaksanakan wawancara dimana pertanyaan dilengkapi dengan bentuk variasi dan disesuaikan dengan situasi saat pengamatan dan kondisi yang ada.

2. Data Sekunder

Data sekunder yang diperoleh penulis melalui hasil-hasil survei yang dilakukan selama melaksanakan praktek laut dan analisa lanjutan yang dapat menghasilkan sesuatu yang amat berguna.

D. Metode Pengumpulan Data

Menurut Ridwan (2003:51), metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan nyata. Untuk memperoleh data - data tersebut, antara lain wawancara, observasi, dan kepustakaan. Masing-

(33)

22

masing data memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri - sendiri. Karena itu lebih baik mempergunakan suatu pengumpulan data lebih dari satu, sehingga dapat saling melengkapi satu sama lain untuk menuju kesempurnaan skripsi. Didalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan observasi langsung diobjek penelitian yaitu dengan melaksanakan praktek laut selama 12 bulan di atas kapal, sehingga data-data yang dikumpulkan seluruhnya akan sesuai dengan kenyataan yang ada pada saat melakukan penelitian berlangsung. Dengan demikian ini akan didapatkan data yang diyakini kebenarannya

2. Metode Wawancara

Menurut Ridwan (2003:56), wawancara ialah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara merupakan proses tanya jawab secara lisan yang dilakukan dua orang atau lebih yang saling berhadapan dan saling memberikan informasi. Wawancara yang digunakan sebagai alat pengumpul data menghendaki adanya komunikasi langsung antara penelitian dengan sasaran penelitian yang berada di sekitar, proses kerja, dan juga penggunaan responden kecil.

Teknik observasi digunakan dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan atau mengumpulkan data-data secara langsung selama melaksanakan kegiatan praktek laut di atas kapal.

(34)

23

3. Metode Dokumentasi

Teknik dokumenter adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum dan lain lain yang berhubungan masalah penelitian.

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk membedah suatu fenomena di lapangan, penelitian deksriptif kualitatif adalah metode yang menggambarkan dan menjabarkan temuan di lapangan. Metode deskriptif kualitaif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian dengan metode ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara actual dan terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atauevaluasi dan menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk member gambaran penyajian laporan, data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, catatan dan dokumen resmi lainnya.

(35)

24

E. Metode Pemilihan Informasi

Dalam penulisan karya ilmiah terapan ini, penulis mengambil objek penelitian dari Mualim Jaga. Mualim Jaga adalah perwira di atas kapal pada umumnya bertugas mengoperasikan alat navigasi. Segala sesuatu yang berhubungan dengan alat navigasi adalah tanggung jawab dari Mualim Jaga.

F. Metode Teknik Analisa Data

Analisa data yang digunakan pada penelitian secara observasi adalah dengan menggunakan metode deskriptif berupa data tertulis atau lisan objek yang diamati, yaitu dengan memberikan gambaran tentang fakta-fakta yang terjadi dilapangan kemudian dibandingkan dengan teori yang ada sehingga bisa diberikan solusi untuk masalah tersebut.

G. Metode Penulisan

Penyajian laporan karya ilmiah terapan ini menggunakan metode deskriptif yaitu tulisan yang berisikan paparan dan uraian mengenai suatu objek permasalahan yang timbul pada saat tertentu. Metode ini digunakan untuk memaparkan secara rinci data yang diperoleh dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai penanganan terhadap masalah yang timbul yang berhubungan dengan materi pembahasan karya ilmiah terapan ini.

H. Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian dalam penulisan karya ilmiah terapan ini memudahkan penulis dalam hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.

(36)

25

Rancangan penelitian ini meliputi pengumpulan data, membahas data dan disimpulkan yang dituangkan dalam karya ilmiah terapan ini. Pada bagian ini mempersoalkan tahap-tahap penelitian yang nantinya memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisa data, sampai pada penulisan laporan.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan secara observasi adalah dengan metode deksriptif yaitu dengan memberikan gambaran tentang fakta - fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan, untuk kemudian dibandingkan dengan teori yang ada sehingga bias diberikan solusi untuk masalah tersebut.

Rancangan penelitian yang penulis lakukan dalam penulisan Karya Ilmiah Terapan ini adalah untuk memudahkan penulisan dalam hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. Karena melalui suatu penelitian didasarkan atas metode penelitian terapan yang digunakan untuk menemukan kebenaran secara objektif yang kemudian akan disusun kedalam bentuk pembahasan yang didasarkan pada suatu masalah. Karena tanpa adanya masalah tidak akan ada suatu penulisan. Rancangan penelitian ini terdiri dari beberapa urutan, yaitu:

1. Penulis mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian.

2. Penulis membuat kesimpulan dari data yang sudah terkumpul.

3. Penulis menyimpulkan hasil data.

4. Penulis menyampaikan saran-saran terhadap permasalahan tersebut.

(37)

26

5. Penulis membuat pemecahan atau penyelesaian dari permasalahan tersebut.

Dalam metode penarikan kesimpulan yang penulis lakukan adalah dengan cara membandingkan antara keadaan sebenarnya tentang pelaksanaan di kapal - kapal lainnya.

Adapun tahap-tahap dari prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pelaksanaan Penelitian a) Memilih objek penelitian b) Memasuki lapangan c) Melakukan observasi d) Melaksanakan wawancara e) Mengumpulkan data 2. Analisa Data

a) Mereduksi dan memfokuskan data b) Menyajikan data yang telah di reduksi

c) Membuat kesimpulan dari data yang telah diperoleh

Dari data-data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penulis menganalisa data tersebut sehingga dapat diperoleh mengenai pembahasan masalah-masalah yang didapat, kemudian dari pembahasan masalah tersebut dapat diambil kesimpulannya dan penulis dapat memberikan saran-saran yang diperlukan.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Afid, Burhanudin, (2013). Sistem Warning dan Blackbox http://irep.iium.

edu.my/2903/1/27.Sistem_Warning_dan_Blackbox_pada_ECDIS.pdf Arifin, Nurul. (2014). Modul Rancangan Pelayaran. https: //id.scribd.com/doc/980

99689/Modul-Rancangan-Pelayaran-Smt-Vii-Nautika

Fino Waspodo, (2012). Radar dan fungsi http://www.maritimeworld.web.id /2015/01/cara-menggunakan-radar-dan-fungsi-tombol-radar.html

Marton, George Simon (1992).http://www.marineinsight.com/marine/marine- news/ headline/parallel-indexing-techniques-for-ship-navigation/.

Moleong, (2012). Radar Kapal http://www.maritimeworld.web.id/2014/07/ yang - dimaksud-dengan-radar-dan-fungsi-radar-kapal.html

Poerwarminta. 1984. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta.

Remaja Rosda Karya.

POLTEKPEL-SBY, (2014).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Terapan, Surabaya:TimPOLTEKPEL-SBY.

Riduwan. 2009. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung.

Alfabeta.

Sarwono, Jonathan. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta. Graha Ilmu.

Sugiyono.(2005). Analisis Data Kualitatif. http://ssbelajart.com/ 2012/11/

pengolahan-data-kualitatif.html.

Gambar

Gambar 2. Alur Pelayaran Sempit
Gambar 3. Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Definisi yang lebih kompleks dapat dikemukakan bahwa pengertian karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah berdasarkan

Garis besar materi meliputi: ragam wacana ilmiah, kebahasaan dalam karya ilmiah, dan penulisan karya ilmiah analitik- argumentatif seperti: resensi, esai,

Karya Ilmiah Siswa (KIS) adalah hasil karya siswa yang disusun oleh perorangan atau kelompok yang membahas suatu pokok bahasan tentang potensi pelestarian ekosistem sebagai

Materi perkuliahan meliputi pengertian aktikel dan kaya ilmiah, pedoman aktikel dan karya ilmiah, bahasa dan tanda baca, langkah-langkah dan sistimatikan penulisan karya

Modul penyusunan laporan karya tulis ilmiah ini terdiri dari dua (2) kegiatan belajar, yaitu Format Penulisan, dan teknik notasi ilmiah. Kegiatan belajar format penulisan

Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar.. Syarat minimal dalam sebuah karya

Oleh sebab itu, pada karya ilmiah kali ini penulis akan membahas tentang pengaruh frekuensi penggunaan jejaring sosial terhadap prestasi siswa disekolah sesuai denga judul karya

Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional tersebut adalah menumbuhkan jiwa ilmiah di kalangan siswa/i yang dapat dituangkan melalui Karya Tulis Ilmiah Lomba Karya