• Tidak ada hasil yang ditemukan

karya ilmiah terapan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "karya ilmiah terapan"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Memperhatikan karya ilmiah yang saya tulis berjudul: PENTINGNYA KESEJAHTERAAN SEARERS DI ATAS KM. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah terapan yang berjudul Pentingnya Peningkatan Kesejahteraan Pelaut di Kapal Sesuai MLC (Maritime Labour Convention), ini makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan bagi taruna yang akan melaksanakan praktik kelautan pada program Diploma III Politeknik Pelayaran Surabaya. Penelitian ini dilakukan karena ketertarikan peneliti terhadap permasalahan yang sering terlupakan dan tidak dianggap sebagai permasalahan, padahal justru faktor yang sering terabaikan inilah yang menjadi salah satu faktor penghambat keharmonisan pelaut dalam mewujudkan kesejahteraannya. dengan standar yang baik dari sebuah kapal.

Misalnya banyak pelaut di Indonesia yang bekerja namun tidak mendapatkan haknya dengan baik, masih banyak pelaut yang berpenghasilan kurang dari standar internasional. Hal ini disebabkan karena MLC (Maritime Labour Convention) belum diterapkan di Indonesia, sehingga banyak pelaut Indonesia yang lebih memilih bekerja di luar negeri. NUSANTARA LOGISTICS 1 penulis dapat mengambil kesimpulan dari pengamatan tersebut bahwa peran MLC sangat penting dalam dunia maritim, sehingga penggunaan MLC 2006 sangat baik digunakan untuk kapal ini.

The Importance of Improving the Welfare of Seafarers on Ships According to MLC 2006 by Siti Fatimah, S.Si.T., M.Pd and Capt.Tri Mulyatno Budhi Hartanto, S.Si.T.M.Pd. This is due to the lack of MLC (Maritime Labor Convention) in Indonesia, so many Indonesian seafarers prefer to work abroad. The MLC (Maritime Labor Convention) is one of the things to consider in the shipping world.

LOGISTICS NUSANTARA 1, the author can draw a conclusion from these observations that the role of MLC is very important in the maritime world, so the application of MLC 2006 was very well applied to this ship.

  • LATAR BELAKANG
  • RUMUSAN MASALAH
  • BATASAN MASALAH
  • TUJUAN PENELITIAN
  • MANFAAT PENELITIAN

Kemudian pada tahun 2010 hingga tahun 2014 saja, masih banyak kasus yang menjadi korbannya adalah para pekerja Indonesia yang bekerja di industri pelayaran, seperti masalah upah. Gaji anak buah kapal tidak pernah dibayarkan, dengan dalih klausul kontrak menyatakan bahwa pembayaran upah akan dilakukan pada saat kapal singgah di pelabuhan, namun kenyataannya kapal yang ditumpangi jarang merapat, karena kapal tidak sesuai jadwal operasional ( long track) yang juga memuat jadwal kapan kapal akan berlabuh, sehingga upah yang seharusnya sesuai dengan kerja kerasnya tidak dapat terpenuhi. Nakhoda dan mandor kapal tak segan-segan memukuli awak kapal dengan balok karena pekerjaan awak kapal tidak sesuai harapan.

Yang jelas, hasil kerja para awak kapal kurang memuaskan, karena pada dasarnya mereka tidak mempunyai pengalaman bekerja di laut. Mengingat berbagai permasalahan hukum diatas mengenai perlindungan pelaut di Indonesia belum menyeluruh, terdapat beberapa perbedaan kualifikasi kelayakan kapal dan pelaut diperbolehkan berlayar dari suatu negara ke negara lain, hal ini sangat penting untuk diberikan oleh Indonesia dan berbagai negara. instrumen hukum yang mampu mengakomodir segala permasalahan hukum.Salah satu instrumennya. Konvensi ini memuat standarisasi minimum bagi pelaut ketika bekerja di atas kapal atau di luar kapal, pengaturan jaminan kesejahteraan pelaut termasuk lingkungan sekitar bahkan pencemaran yang ditimbulkan oleh kapal pelaut yang bekerja yang dapat mengancam kesejahteraan pelaut. dinilai mampu memberikan dampak besar terhadap sektor maritim di Indonesia.

Padahal saat ini banyak awak kapal termasuk kapal yang belum memenuhi standar navigasi. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka penulis membuat sebuah judul. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut.

Dalam meneliti artikel ilmiah ini, peneliti membatasi pembahasan hanya pada pentingnya peningkatan kesejahteraan pelaut di kapal KM.LOGISTIK NUSANTARA 1 sesuai MLC (Maritime Labour Convention). Sehubungan dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini antara lain sebagai berikut. Secara teoritis dapat dijadikan pedoman dalam upaya peningkatan kesejahteraan pelaut di kapal, apalagi pada saat kapal sedang berlayar, resiko kecelakaan sangat tinggi dan memberikan kontribusi terhadap perkembangan dunia kelautan.

Berbagi ilmu dan wawasan khususnya bagi taruna Politeknik Pelayaran Surabaya sebagai calon perwira agar dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya agar dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih baik lagi. Sebagai usulan dan saran, agar mereka memperoleh hak-haknya dengan baik dalam melaksanakan pekerjaan, agar pekerjaan berjalan dengan lancar dan aman.

  • REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA
  • LANDASAN TEORI
  • POKOK-POKOK ATURAN DALAM MLC
  • KERANGKA PENELITIAN

Tujuan penetapan usia minimum pelaut adalah untuk memastikan tidak ada anak di bawah umur yang bekerja di kapal. Dengan adanya sertifikat kesehatan ini dapat menjamin seluruh pelaut sehat secara medis untuk menjalankan tugasnya di laut. Dengan diadakannya pelatihan dapat menjamin bahwa para pelaut terlatih dan berkualitas untuk melaksanakan tugasnya di kapal.

Peraturan ini memastikan bahwa pelaut mempunyai akses terhadap sistem rekrutmen dan penempatan pelaut yang efisien dan dikelola dengan baik. Semua pelaut harus memiliki perjanjian kerja pelaut untuk memastikan bahwa pelaut mempunyai perjanjian kerja yang adil. Peraturan ini sangat penting bagi seluruh pelaut untuk memastikan bahwa para pelaut telah menetapkan jam kerja atau jam istirahat.

Setiap pelaut mempunyai hak untuk berangkat. Oleh karena itu, peraturan ini dibuat untuk memastikan para pelaut mendapat cuti yang cukup. Pemulangan atau repatriasi diberlakukan karena setiap pelaut mempunyai hak untuk pulang ke negaranya, aturan ini menjamin pelaut dapat kembali ke negaranya. Setiap pelaut harus mendapat ganti rugi jika kapalnya hilang. Skema ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelaut mendapat kompensasi jika kapalnya hilang atau kandas.

Level awak kapal, maksud dari level awak kapal adalah setiap kapal harus mempunyai jumlah pelaut yang cukup, sehingga peraturan ini menjamin pelaut bekerja di kapal dengan jumlah staf yang cukup agar operasional kapal aman, efisien dan terjamin. Semua pelaut harus memiliki hak untuk mengakses fasilitas dengan peraturan ini yang memastikan bahwa pelaut mempunyai akomodasi dan fasilitas rekreasi yang memadai di kapal. Tujuan dari peraturan ini adalah untuk memastikan bahwa pelaut mempunyai akses terhadap makanan dan air minum berkualitas yang disediakan dalam kondisi higienis.

Tujuan dari peraturan ini adalah untuk memastikan pelaut diasuransikan terhadap penyakit, cedera atau kematian yang timbul sehubungan dengan pekerjaan mereka. Setiap pelaut harus mencapai keselamatan kerja dengan aturan ini, yang menjamin bahwa lingkungan kerja bagi pelaut di kapal tetap menjaga keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Semua pelaut harus memiliki fasilitas kesehatan, termasuk fasilitas kesehatan di darat. Aturan ini dapat memastikan bahwa pelaut yang bekerja di kapal memiliki akses terhadap fasilitas dan layanan berbasis pantai untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Untuk memungkinkan setiap pemilik kapal melaksanakan tanggung jawabnya berdasarkan konvensi ini mengenai kerja sama internasional dalam penerapan dan penegakan standar konvensi pada kapal asing. Menjamin bahwa setiap pemilik kapal memenuhi tanggung jawab mereka berdasarkan Konvensi ini sehubungan dengan perekrutan pelaut dan penempatan serta perlindungan sosial pelaut mereka.

  • JENIS PENELITIAN
  • LOKASI PENELITIAN
  • SUMBER DATA
  • TEKNIK PENGUMPULAN DATA
    • Dokumentasi
    • Wawancara
  • TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
  • TEKNIK ANALISIS DATA

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di POLTEKNIK PERPELAYANAN SURABAYA dan di atas kapal KM.LOGISTIK NUSANTA 1, POLITEKNIK PERPELANGAN SURABAYA merupakan lembaga pendidikan yang dibuat oleh BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) oleh Dinas Perhubungan Matra Laut yang beralamat di Jl. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah artikel dan buku panduan MLC (Maritime Labour Convention), diharapkan dari sumber tersebut dapat diketahui manfaat penerapan MLC di kapal. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah para Pembimbing, dosen Metodologi Penelitian dan seluruh teman taruna POLITEKNIK PERPELAYARAN SURABAYA.

Untuk memperoleh data di lapangan yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, peneliti menggunakan teknik sebagai berikut. Untuk memperoleh data otentik dalam pengumpulan data kenaikan MLC (Maritime Labour Convention) di kapal. Dalam pengumpulan data dengan kuesioner ini, peneliti mengirimkan daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden, yang sudah disediakan jawabannya.

Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi adalah data tentang mata pelajaran atau variabel berupa catatan, transkrip nilai, buku, koran, majalah, papan tanda, notulen rapat, agenda, dan lain-lain. Informasi yang akan dicari dapat berupa arsip tertulis untuk mengidentifikasi pedoman sistem kerja yang muncul. Dalam pengolahan data peneliti akan memahami dan menganalisis dengan deskriptif kualitatif yaitu memberikan predikat terhadap variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya, hasil tersebut diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara, dianalisis dengan deskripsi dan penjelasan naratif. Analisis yang digunakan peneliti terdiri dari: 1.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, lebih bersifat deskriptif berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumen. Menurut Peter (Manchester), analisis data adalah “proses menyusun urutan data, mengorganisasikannya ke dalam pola, kategori, dan deskripsi dasar”. Definisi tersebut memberikan gambaran betapa pentingnya posisi analisis data ditinjau dari tujuan penelitian. .

Prinsip utama penelitian kualitatif adalah mencari teori dari data.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan langkah demi langkah. Reduksi dilakukan setelah pengumpulan data dimulai dengan merangkum, mengkode, menelusuri tema, membuat cluster, menulis memo, dan sebagainya dengan tujuan menghilangkan data/informasi yang tidak relevan. Berdasarkan keterangan di atas maka dilakukan setiap tahapan proses untuk memperoleh keabsahan data dengan cara mengkaji seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang diperoleh dari lapangan dan.

HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DITELITI

HASIL PENELITIAN

  • Penyajian Data
  • Analisis Data

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

SARAN

Gambar

Tabel 2.1Review Penelitian Sebelumnya

Referensi

Dokumen terkait

i KATA PENGANTAR Puji dan syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Kerja