• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH TERAPAN PENGGUNAAN ECDIS UNTUK MEMPERMUDAH BERNAVIGASI DI ATAS KAPAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA ILMIAH TERAPAN PENGGUNAAN ECDIS UNTUK MEMPERMUDAH BERNAVIGASI DI ATAS KAPAL"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH TERAPAN

PENGGUNAAN ECDIS UNTUK MEMPERMUDAH BERNAVIGASI DI ATAS KAPAL

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Pelayaran

ADITYA PRASETYO NIT 05.17.048.1.53

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2021

(2)

ATAS KAPAL

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Pelayaran

ADITYA PRASETYO NIT 05.17.048.1.53

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2021

(3)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aditya Prasetyo

NomorIndukTaruna : 05.17.048.1.53

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul:

PENGGUNAAN ECDIS UNTUK MEMPERMUDAH BERNAVIGASI DIATAS KAPAL

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA, ... 2021

Materai 6000

ADITYA PRASETYO

(4)
(5)

iv

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT oleh karena limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah atau skripsi ini, dengan judul:

“PENGGUNAAN ECDIS UNTUK MEMPERMUDAH

BERNAVIGASI DI ATAS KAPAL”

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi bahasa, susunan kalimat, maupun cara penulisan serta pembahasan materi karena keterbatasan penulis dalam menguasai materi, serta data-data yang diperoleh. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis memohon saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini.Harapan penulis semoga karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan serta dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Capt. Dian Wahdiana, M.M. selaku Direktur Politeknik pelayaran Surabaya

2. Bapak Capt.Tri Mulyatno Budhi Hartanto, S.SI,T., M.Pd. selaku ketua jurusan Nautika

3. Bapak Anak Agung Ngurah Ade Dwi Putra Yuda, S.SiT, M.Pd.M.Mar. selaku dosen pembimbing I

4. Bapak Drs. Suharto, M.T. selaku dosen pembimbing II

(7)

vi

5. Taruna Taruni Politeknik pelayaran Surabaya yang telah memberikan arahan dan semangat kepada penulis.

akhir kata penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini namun tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Tuhan melimpahkan rahmat-Nya dan memberkati kepada kita semua.AMIN.

SURABAYA, ... 2021

ADITYA PRASETYO

(8)

ABSTRAK

ADITYA PRASETYO, Penggunaan ECDIS untuk mempermudah bernavigasi di atas kapal. Dibimbing oleh Anak Agung Ngurah Ade Dwi Putra Yuda dan Drs.Suharto

Pada kenyataan saat ini, banyaknya permasalahan pada saat bernavigasi yang tidak sesuai prosedur akan mempengaruhi kelancaran bernavigasi di atas kapal. Permasalahan ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam proses bernavigasi. Namun pada dasarnya segala musibah disebabkan oleh karena (human error) / kesalahan manusia. Untuk mencegah hal tersebut maka perlu dipersiapkan pengetahuan tentang penggunaan alat navigasi yang sesuai dengan prosedur bernavigasi yang benar.

Penelitian kali ini dilakukan di atas kapal MV. Ayer Mas. dengan meneliti salah satu alat navigasi yang bernama ECDIS, bagaimana cara penggunaan dan pengoperasian alat tersebut, hambatan dan permasalahan yang diperoleh setelah peneliti melakukan observasi, dan cara menyelesaikan permasalahan yang didapat. Semua akan terjawab pada penilitian ini.

Kata kunci : ECDIS, Navigasi, Kapal

(9)

viii

ABSTRACT

ADITYA PRASETYO, The use of ECDIS to facilitate navigation on the boat. Guided by Anak Agung Ngurah Ade Dwi Putra Yuda and Drs. Suharto

In the current reality, the many problems when navigating that are not in accordance with the procedure will affect the smooth navigation on the ship. This problem is caused by a lack of knowledge and understanding in the process of navigating. But basically all disasters are caused by (human error) / human error.

To prevent this, it is necessary to prepare knowledge about the use of navigation tools that are in accordance with the correct navigation procedures.

The research this time was carried out on the MV. Ayer Mas.by examining one of the navigation tools called ECDIS. How to use and operate this tool, the obstacles and problems that are obtained after the researcher makes observations, and how to solve the problems that are obtained, all will be answered in this research.

Key Words : ECDIS, Navigation, Ship

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN SEMINAR KARYA ILMIAH TERAPAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Batasan Masalah ... 2

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

A. Landasan Teori ... 4

1. Pengertian Penggunaan ... 4

2. ECDIS ... 4

3. Sejarah ECDIS ... 6

4. Cara penggunaan menghidupkan ECDIS ... 6

5. Simbol – simbol Pada ECDIS dan artinya ... 7

6. Jenis – Jenis ECDIS ... 8

7. Fungsi – Fungsi ECDIS ... 11

8. Komponen – Komponen ECDIS ... 13

a.Central Processing Unit (CPU) dan Operating System ... 13

b.Monitor ... 13

c.Operasional ( Operation ) ... 14

d.Data Storage ( penyimpan data ) ... 14

e.Installation on board ( pemasangan dikapal ) ... 14

(11)

x

f.Sensor-sensor penyambung ... 15

g.Automatic Track Control ... 15

h.Up Dating ... 16

i.Voyage Recording ( Rekaman Pelayaran ) ... 16

j.AIS ( Automatic Identification System ) ... 17

k.Data Peta Elektronik ( Electronic Chart Data ) ... 17

l.Data Navigasi Tambahan (Additional Navigation Data ) ... 18

m.Penanganan Data ( Data Handling )... 18

9. Kelebihan dan Kekurangan ECDIS ... 20

10. Pengertian Bernavigasi ... 21

11. Pengertian Kapal ... 21

B. Kerangka Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN... 23

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Lokasi & tempat penelitian ... 23

C. Jenis & Teknik Pengumpulan Data ... 24

1. Jenis Data ... 24

2. Teknik Pengumpulan Data ... 25

D. Prosedur Penelitian ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 29

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 29

B. Hasil Penelitian ... 33

C. Analisis Data Penyebab Masalah ... 36

D. Analisis Data Pemecahan Masalah ... 37

BAB V PENUTUP ... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ECDIS ... 4

Gambar 2.2 Layar ECDIS menyala... 7

Gambar 2.3 Simbol Pada ECDIS ... 8

Gambar 2.4 Perbedaan Vector dan Raster ... 11

Gambar 2.5 Data Vector dan Raster... 20

Gambar 2.6 Kerangka Penelitian ... 22

Gambar 4.1 Lokasi Kapal... 29

Gambar 4.2 Crew List ... 32

Gambar 4.3 Tampilan ECDIS ... 34

Gambar 4.4 Tampilan ECDIS ... 38

Gambar 4.5 Tampilan ECDIS ... 38

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bernavigasi adalah merupakan bagian dari kegiatan melayarkan kapal dari suatu tempat ketempat lain. Pengetahuan tentang alat-alat navigasi sangat penting untuk membantu seorang pelaut dalam melayarkan kapalnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, modernisasi peralatan navigasi sangat membantu akurasi penentuan posisi kapal di permukaan bumi, sehingga dapat menjamin terciptanya aspek-aspek ekonomis. Sistem navigasi di laut mencakup beberapa kegiatan pokok, antara lain:

1. Menentukan tempat kedudukan (posisi), dimana kapal berada di permukaan bumi.

2. Mempelajari serta menentukan rute/jalan yang harus ditempuh agar kapal dengan aman, cepat, selamat, dan efisien sampai ke tujuan.

3. Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang diketahui sehingga jauhnya/jaraknya dapat ditentukan.

4. Menentukan tempat tiba bilamana titik tolak haluan dan jauh diketahui.

Indonesia merupakan salah satu jalur transportasi laut Internasional yang banyak dilewati oleh kapal dari berbagai Negara di dunia.Selain itu, Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke, sehingga salah satu alat transportasi yang penting adalah transportasi laut yaitu kapal.

Dari berbagai kapal tersebut telah di lengkapi alat navigasi elektronik.Untuk menunjang keselamatan dalam alur pelayaran. Contohnya

(14)

ECDIS, ECDIS adalah salah satu peralatan navigasi elekronik dalam pelayaran. Pada dasarnya ECDIS berfungsi sebagai alat bantu navigasi elektronik yang lebih efektif untuk meningkatkan tingkat keselamatan di laut.

Disamping dapat memberikan petunjuk adanya kapal, buih, posisi kapal dsb.Alat ini juga dapat membuat rute pelayaran sehingga memudahkan penggunaaan ketika bernavigasi di atas kapal.

Sedemikian pentingnya pengetahuan menentukan posisi kapal dengan berbagai cara termasuk dengan alat navigasi ECDIS, maka setiap mualim yang bersangkutan bahkan calon mualim harus dibekali dengan seperangkat pengetahuan dan keterampilan dalam menentukan posisi kapal dengan alat navigasi ECDIS sehingga keselamatan dan kenyamanan pelayaran dapat dicapai.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis berkeinginaan untuk memgambil judul karya ilmiah yang berjudul: “PENGGUNAAN ECDIS UNTUK MEMPERMUDAH BERNAVIGASI DI ATAS KAPAL”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara penggunaan ECDIS dalam bernavigasi di atas kapal?

2. Bagaimana cara kemampuan perwira dek kapal di anjungan dalam penggunaan alat navigasi terutama pada ECDIS?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup masalah dengan hanya membahas tentang ECDIS. peneliti menggunakan ECDIS di

(15)

3

atas kapal menggunakan merk XINO dan digunakan pada saat akan memulai pelayaran (keberangkatan kapal).

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui dan memahami cara penggunaan ECDIS dalam bernavigasi di atas kapal.

2. Mengetahui dan memahami kemampuan perwira dek kapal dalam menggunakan ECDIS sesuai dengan prosedur yang diterapkan.

E. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis antara lain:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih terhadap dunia pelayaran tentang penggunaan dan fungsi alat-alat navigasi khususnya ECDIS ketika bekerja di pelayaran.

2. Secara praktis, penelitian diharapkan dapat memberikan konstribusi kepada pihak-pihak tertentu, antara lain:

a. Bagi perwira dan awak kapalnya di anjungan sebagai bahan pertimbangan tentang pengembangan kompetensi mereka mengenai alat-alat navigasi khususnya ECDIS.

b. Menjadi masukan bagi para seluruh awak kapal di anjungan untuk lebih memahami penggunaan alat-alat navigasi yang sesuai prosedur untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan saat bekerja di atas kapal.

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengertian Penggunaan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI, 2002:852 ).

Penggunaan diartikan sebagai proses, cara perbuatan memakai sesuatu, pemakaian. Penggunaan sebagai aktifitas memakai sesuatu atau membeli sesuatu berupa barang dan jasa.

2. ECDIS

Gambar 2.1 ECDIS

Sumber https://www.fpp.uni-lj.si/mma_bin.php?id=2017041110583497

Menurut Destariana (2010), ECDIS atau “Electronic Chart Display and Information System” adalah suatu alat yang fungsi dan sistemnya dapat memberikan informasi tentang navigasi dan yang kegunannya

(17)

5

adalah untuk memback-up peralatan yang ada, sehingga dapat diterima dan dianggap memenuhi persyaratan yang ditentukan sesuai aturan V/19 &

V/27 dari konvensi SOLAS 1974 & amandemennya. Oleh karena itu peralatan ECDIS ini harus memenuhi kriteria standar kinerja ( Performance Standard ) dari IMO sesuai Bab V Solas 1974.

Sebenarnya ada peralatan lain yang fungsinya sama yang disebut ECS ( Electronic Chart System ) yang dapat juga digunakan untuk bernavigasi, namun tidak memenuhi kriteria persyaratan yang diminta oleh IMO, walaupun memenuhi persyaratan ISO.

Peralatan lain yang digunakan bersamaan dengan ECDIS adalah ENC ( Electronic Navigational Charts ). ENC ini sebenarnya merupakan suatu Data Base yang distandarisasikan baik mengenai muatan,struktur dan formatnya disesuaikan untuk digunakan bersama ECDIS namun harus ada persetujuan dari IHO ( International Hydrographic Office ).

Demikian juga halnya dengan RCDS ( Raster Chart Display System ), yang fungsinya hampir sama dengan ECDIS dan bahkan juga telah disetujui oleh IMO dan IHO, namun perbedaannya hanya sedikit, yaitu ECDIS dilengkapi dengan alarm yang langsung berhubungan dengan peta yang digunakan apabila misalnya posisi atau haluan yang digunakan tidak tepat. Sedangkan RCDS atau RNC dilengkapi dengan kertas peta ( Chart paper ) yang tidak dipunyai oleh ECDIS, dimana ECDIS sendiri hanya menggunakan tampilan yang hampir sama dengan peta. Spesifikasi dan kegunaan dari kedua jenis tersebut diatas hampir sama.

(18)

3. Sejarah ECDIS

Pada tahun 1995, Resolusi IMO pertama memungkinkan ECDIS digunakan sebagai peralatan jembatan kapal konvensional.

Pada tahun 1999 Transas Marine menjadi perusahaan pertama di dunia yang menerima persetujuan jenis untuk Navi-Sailor 2400 ECDIS- nya.

Pada bulan Juli 2002 SOLAS Bab 5 diubah dan untuk pertama kalinya termasuk ketentuan untuk penggunaan sarana elektronik navigasi untuk memenuhi persyaratan kereta bagan SOLAS. Seperti itu ketentuan dimasukkan secara khusus dalam Peraturan SOLAS V 19.2.1.4. Rincian ECDIS dan penggunaannya tercantum dalam Kinerja IMO ECDIS Standar A817 (19); ini menentukan kemampuan peralatan dan mengatasi masalah seperti cadangan dan penggunaan grafik.

Pada bulan Juni 2009 Amandemen terhadap peraturan SOLAS V / 19, untuk mandate pengangkutan Tampilan Bagan Elektronik dan Sistem Informasi (ECDIS) diadopsi dan mulai berlaku pada 1 Januari 2011.

4. Cara penggunaan menghidupkan ECDIS

Untuk menghidupkan dalam menggunakan dan mengoperasikan ECDIS dapat dilakukan dengan cara menekan tombol on atau start.

Setelah menekan tombol tersebut layar ECDIS akan menyala dan ECDIS siap untuk digunakan dan dioperasikan.

(19)

7

Gambar 2.2 Layar ECDIS menyala

Sumber : Dokumentasi Penulis

5. Simbol – simbol Pada ECDIS dan artinya

Electronic Chart Display and Information System (ECDIS) adalah salah satu dari beberapa peralatan navigasi elektronika dengan proses navigasinya sevara penuh otomatis di atas peta elektronik dari dara navigasi yang sudah ada. Adapun fitur utamanya adalah tentang keselamatan bernavigasi dan syarat – syarat pengoperasian yang lazim untuk semua informasi yang diperlukan via system menu berdasarkan intuisi.

(20)

Gambar 2.3 Simbol pada ECDIS

Sumber : Admiralty Quick Guide to ENC Symbols

6. Jenis – Jenis ECDIS

Ada dua jenis ECDIS dan keduanya digunakan dalam berbagai sektor wilayah laut, terlepas dari teknologi yang terlibat menjadi sama.

a. Peta Laut Elektronik Vektor ( Electronic Navigational Charts/ENC )

ENC merupakan peta laut vektor yang mematuhi spesifikasi IHO, ENC dikompilasikan dari basis data dari item individual ( objek ) dari data peta laut terdigitasi yang dapat ditampilkan sebagai peta yang tidak berkerut. Ketika digunakan dalam sebuah sistem navigasi elektronik, data tersebut dapat disusun ulang untuk menampilkan baik gambar peta laut secara keseluruhan maupun kombinasi data yang dipilih oleh pengguna.

(21)

9

Sistem yang menggunakan ENC dapat diprogram untuk memberikan peringatan akan adanya bahaya terdekat terkait dengan posisi dan pergerakan kapal.

b. Peta Laut Raster ( Raster Nautical Charts/RNC )

RNC merupakan peta laut raster yang memenuhi spesifikasi IHO dan diproduksi secara digital dengan melakukan scan pada peta laut kertas. Peta tersebut mungkin peta laut yang telah selesai itu sendiri atau berbasis warna stabil yang digunakan dalam proses pencetakan banyak warna. File digital yang dihasilkan kemudian dapat ditampilkan dalam sebuah sistem navigasi elektronik dimana dapat ditunjukkan posisi kapal, yang secara umum diambil dari system penentuan posisi elektronik. Karena data yang ditampilkan hanya salinan digital dari peta laut kertas yang asli, maka data tersebut tidak dapat diinterogasi selain hanya dapat dilihat secara visual.

BEBERAPA KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI PETA RASTER Keuntungan:

a. murah untuk diproduksi b. mirip dengan kertas grafik

Kerugian

a. grafik mati, tidak ada alarm b. opsi zoom terbatas

c. membutuhkan kapasitas memori yang besar mahal untuk dikoreksi (grafik baru)

(22)

d. hanya mudah dibaca dalam orientasi north-up

BEBERAPA KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI PETA VECTOR Keuntungan

a. Mudah untuk mengoreksinya

b. Hanya membutuhkan sedikit memory capacity (quick loading) c. Dapat ditambahkan berbagai informasi navigasi

d. Paling baik keterbacaannya pada setiap cara presentasi seperti Head- up, North-up, Course-up.

e. Presentasinya disesuaikan dengan berbagai parameter dari kapal f. Kebebasan zoom tidak akan mengurangi dari keterbacaan.

g. Kemungkinan berbagai informasi dapat ditampilkan h. Kemungkinan besar automatic alarm dapat distel.

Kerugian

a. Mahal untuk diproduksi

Berikut adalah gambar perbedaan mendasar antara vector dan raster;

(23)

11

Gambar 2.4 Perbedaan Vector dan Raster

Sumber http://www.charts.gc.ca/charts-cartes/digital-electronique/raster- enc-eng.asp

7. Fungsi – Fungsi ECDIS

Secara umum kegiatan navigasi adalah merencanakan rule pelayaran, memonitor rute dan mendokumentasikannya. Sama halnya pada peta kertas, ECDIS ini juga mempunyai kemampuan dapat melakukan kegiatan navigasi dengan:

a. menentukan rute yang optimal dengan mempertimbangkan aspek ekonomis dalam bernavigasi.

(24)

b. meyakinkan bahwa rute dapat dilayari dengan selamat misalnya : dapat mengidentifikasi rambu navigasi, menandai garis haluan, posisi fixed kapal, koreksi-koreksi haluan dan kecepatan kapal.

Dengan alasan ini, fungsi-fungsi peta elektronik tidak dibatasi hanya untuk memperlihatkan gambaran peta saja tetapi dapat juga memanfaatkan semua fungsi dasar navigasi dan keselamatan yang terkait dengan perencanaan pelayaran – pemonitoran dan fungsi-fungsi control lainnya. Bila dipakai untuk tujuan navigasi, kedua dasar sistem Vektor dan Raster mempunyai kemampuan fungsionalnya yang luas.

Luasnya fungsi-fungsi tersebut diuraikan dibawah ini utamanya berkaitan dengan ECDIS.

Beberapa fungsi-fungsi dari pabrik pembuat ECDIS memberikan solusi yang melebihi dari persyaratan IMO. Secara umum, fungsi peta elektronik terkait dengan :

a. Pengaturan - pengaturan dasar ( misal kategori penampakkan, tanda bahaya yang diperjelas )

b. Elemen-elemen navigasi

( misal own ship, Variabel Range Maker/VRM, garis-garis posisi ).

c. Fungsi-fungsi spesifik dari perencanaan rute ( misal membuat garis haluan dan pemeriksa rute ) d. Fungsi-fungsi spesifik dari rencana monitoring

(misal haluan yang telah dilewati dan melihat kedepan / look ahead)

(25)

13

8. Komponen – Komponen ECDIS

Kebanyakan sistem peta elektronik dibuat dari standard komputer dan bekerja dengan sistim operasional software umum.

Kombinasi komponen-komponen Hardware & Softwareakan mengontrol pelaksanaan semua perintah. Kebanyakan pemasangan di anjungan, monitor, central processing unit dan keyboard umumnya dibangun kedalam satu konsul dan standar sistem operasinya juga banyak tidak dapat dikenal secara umum, sebagai contoh sudah dipahami bahwa operasi tatap muka microsoft window adalah tidak biasanya diperkenalkan kepada pemakai. Hal ini wajar dilakukan guna mencegah operator- operator menggunakan sistem peta elektronik ini untuk tujuan - tujuan lain ( misalnya Word Processing ).

a. Central Processing Unit (CPU) dan Operating System

Central processing unit (CPU) adalah komponen yang membentuk perhitungan dalam PC-Based System.Kebanyakan secara umum PC-Based System operasinya meliputi MS-DOS dan Windows series. Untuk work station, sistem operasibiasanya Unix atau Linux.

b. Monitor

Bentuk alat penampakkan pada CRT monitor wama dengan diagonal layar berukuran dari 17 s/d 23 inci, dengan standar resolusi untuk monitor warna 1280 X 1024 pixels, dengan 256 warna penampakan. Saat ini penampilan gambar dengan layar datar (flat) dalam berbagai bentuk dan resolusi telah masuk dipasaran dan hal ini memungkinkan akan menggantikan CRT monitor model lama.

Kebanyakan system peta elektronik, area display (penampilan) nya

(26)

dibagi kedalam seksi-seksi yang berbeda, yaitu untuk informasi peta, data alpha-numeric dan data operasional graphic.

c. Operasional ( Operation )

Operator dengan mesin alat tatap muka umumnya kombinasi dari standar disain keyboard dan Track ball atau mouse komputer.

Beberapa sistem menggunakan teknologi "TouchScreen" dima na mengoperasikannya hanya menyentuh layar komputer dengan jarinya saja.

d. Data Storage ( penyimpan data )

Data disimpan pada internal hard disk dengan kapasitas hingga 30 Gigabytes. Saat ini disket 3.5" dan CD-Room dipakai untuk data luar dan dimasa mendatang DVD ( Digital Versatile Disk ) serta media penyimpan lainnya dengan kapasitas yang lebih tinggi dan lebih besar bandwidthnya dapat digunakan, namun demikian media penyimpan yang tersedia saat ini pun masih memungkinkan dapat disimpan untuk seluruh daerah atau pelayaran dalam CD-Room tunggal.

e. Installation on board ( pemasangan dikapal )

Seperti semua alat navigasi dikapal, sistem peta elektronik fisiknya harus dapat dipasang dikapal dengan tidak dipengaruhi oleh kondisi cuaca, gelombang elektromagnit yang sering terjadi diatas kapal. Umumnya secara profesional disain konstruksi dan sistem instalasi sudah diperhitungkan. Sering versi console dipasang di

"central conning station" untuk route monitoring, sementara versi

(27)

15

desktop ( umumnya komputer standar dengan motion dampening protection ) dipasang di stasiun navigasi untuk route planning.

f. Sensor-sensor penyambung

Untuk memudahkan sipemakai, sistem peta elektronik harus dihubungkan dengan sistem navigasi, instalasi - instalasi, alat - alat dan instrument - instrumen lainnya.

Melalui tatap muka ini akan mendapatkan informasi vital seperti posisi kapal sendiri ( GPS, Loran C ), haluan ( Gyro atau magnetic compass ), kedalaman air ( echo sounder ) dan kecepatan, arah angin. Standar penerimaan dan presentasi dari data target digital dimunculkan oleh sistem integrasi radar/arpa. Beberapa sistem dapat juga menerima, memproses dan memunculkan tanda-tanda video di Radar.

g. Automatic Track Control

Pada beberapa kapal, sistem pengontrol trek otomatis ( automatic track control system ) sering merefer "auto pilot" yang dapat dihubungkan dengan sistem peta elektronik. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa kapal secara automatis mengikuti "pre-planned route" dengan mengirim informasi haluan yang dikemudikan dan alat- alat perintah kemudi lainnya. Dalam kebanyakan pengoperasian, perlu manuver ganti haluan, maka hal ini diatur oleh sistem pengendalian trek setelah diketahui tentunya oleh navigator.

(28)

h. Up Dating

Salah satu fasilitas yang penting dilengkapi oleh sistem peta elektronik adalah automatic chart up-dating ( mengkoreksi/

memperbaharui peta secara otomatis ). Hal ini dilakukan tanpa memerlukan masukan koreksi data secara manual seperti halnya pada peta kertas. Sekarang kebanyakan sistem pendukung electronic chart up dating melalui disket dan atau CD. Beberapa Departemen Hydrographik mempunyai kemampuan untuk menyediakan " updates "

melalui internet, meskipun tidak banyak tersedia, hal itu juga memungkinkan menerima "electronic chart up-dates" dengan INMARSAT ( system satellite ) atau GSM ( terrestrial telephony ).

Dalam masalah ini juga, sistem peta elektronik mengintegrasi informasi terakhir kedalam elektronic chart data base.

Kebanyakan sistem peta elektronik juga mempunyai kemampuan untuk menambah data secara manual seperti melakukan koreksi peta yang diterima melalui tradisi Notice To Mariners / NTM atau Berita Pelaut Indonesia ( BPI ).

i. Voyage Recording ( Rekaman Pelayaran )

Sesuai dengan rekaman sebuah pelayaran dan menganalisanya kemudian, data dari ECDIS disimpan tersusun dalam tabel dengan selang waktu beberapa menit kemudian.Informasi utamanya seperti posisi, haluan dan kecepatan, luas daerah dari suatu data navigasi berkenaan dengan pelayaran dapat direkam. Beberapa sistem juga mempunyai lampiran cetakan warna yang dapat direproduksi sesuai permintaan, pada layar aktual yang tergambar. Dimasa mendatang,

(29)

17

diharapkan akan ada tatap muka (interface) antara electronic chart system dengan External Voyage Recorder (VDR). VDR sudah dipersyaratkan sejak 1 juli 2002. Untuk kapal-kapal yang ditentukan Solas dapat merekontruksi kejadian-kejadian nautika dengan detailnya lebih dari 12 jam setelah kejadian dalam suatu pelayaran (IMO - SOLAS 2000).

j. AIS ( Automatic Identification System )

Saat ini navigator bertumpuh pada kombinasi pandangan penglihatan yang ditayang dalam Radar/ARPA dan pesan suara untuk menentukan gerakan kapal lain dalam suatu area. Sejak 1 juli 2002 kapal dilengkapi dengan peralatan AIS ( IMO, Solas bab V, 2000 ).

AIS secara otomatis dan terus menerus mengirim berbagai informasi digital tentang kapal sendiri dan gerakannya serta menerima data yang sama dari kapal lain dalam suatu daerah. AIS juga diketahui sebagai sistem transponder dimana aslinya alat ini digunakan pada transportasi kapal udara.Nilai masuk hampir dalam waktu yang sebenarnya mentransmisi data penting dan kemampuan yang luar biasa memproses informasi ini.

k. Data Peta Elektronik ( Electronic Chart Data )

Sebuah sistem peta elektronik mempunyai kemampuan luar biasa menyimpan data, mencari, menampilkannya kembali.Data ini semua berisi geographic, hydrographic dan informasi geophysical area, tata lalu lintas laut, peraturan administrativ yang juga ditampilkan pada peta kertas.Untuk alasan ini, perbedaan harus dibuat

(30)

antara peta nautika dengan data peta navigasi elektronik. Peta - peta nautika kertas berisi informasi dengan jumlah tetap, sementara peta elektronik dapat berisi data yang jumlahnya jauh lebih besar dan data baru pengisiannya dapat dilakukan sesuka hati.

l. Data Navigasi Tambahan (Additional Navigation Data )

Dalam tambahan pada jenis data nautika tradisinya ditemukan dalam catatan publikasi ( tabel pasang surut, pandu laut ), sistem peta elektronik berisi data peta navigasi lain. Namun meskipun istilahnya navigasi, tidak dapat penuh menunjukkan fakta bahwa jenis informasi lain umumnya ditemukan dalam banyak publikasi navigasi, dapat juga diisi dalam electronic data set. Secara langsung, komitmen pasang surut, teks explanatory bahkan photographs digital dapat disimpan sebagai bagian dari pada "knowledge base" ECDIS. Data sementara seperti kekuatan arus, arah angin, kejadian metreorologi dan salju dapat disimpan sebagai lampiran informasi yang diterima secara periodik dan ditampakkan sebagai bagian dari ECDIS. Akhirnya data operasional tersimpan untuk kapal seperti planned route, waypoints dan past track adalah jenis informasi lain yang terkait dari navigasi.

m. Penanganan Data ( Data Handling )

Semua sistem simpan data peta elektronik dalam struktur data base, namun penampakan informasi ini tergantung lebih dari data extraction dan mekanisme penyajian sebaik kegunaannya dengan kata lain ada perbedaan jenis data peta, yaitu raster dan vector.

(31)

19

Data Raster adalah pure pixel images. Dia diproduksi oleh scanning computer masing - masing peta - peta kertas. Warna dan kejelasannya setiap pixel ditentukan selama proses scanning dan kemudian disimpan kedalam format digital. Tergantung pada proses scanning dan rencana penggunaan, resolusi dari raster data ( jumlah pixel per unit area ) dapat bermacam -macam. Data ini disimpan dalam bentuk "cell" atau prinsip - prinsip katalog peta. Bila penampakkannya sempurna pada warna monitor yang cocok, raster data mereproduksi sama baiknya seperti peta kertas.

Pada Data Vektor adalah informasi peta ditangkap sebagai gambar polygional ( seperti titik garis atau area ) melalui proses digitalisasi .Setiap titik, garis, area atau objek yang telah dinilai posisi geographical dan penunjukkan kode gambar cartographic dapat ditayangkan dalam berbagai jenis cartographic projections ( seperti peta Mercator ). Informasi ini disimpan dalam data base dengan pengaturan dan bentuk yang tidak tumpang tindih cell meliput seluruh dunia maupun dalam format tumpang tindih ( overlapping ) mengikuti batas-batas respektif peta - peta kertas yang dipakai dalam proses digitalisasi.

(32)

Gambar 2.5 Data Vector dan Raster

Sumber tugassekolah.blogspot.com

9. Kelebihan dan Kekurangan ECDIS

Manfaat yang diperoleh dalam penggunaan ECDIS adalah sebagai berikut :

a. Lebih mudah menyusun perencanaan pelayaran ( voyage planning ) b. Lebih mudah dalam mengkoreksi peta

c. Dapat memantau terus menerus dalam laut serta lekuk-lekuk dasar kedalaman laut

d. Tersedianya informasi yang cepat pada waktu mendekati pelabuhan yang sibuk sekalipun demikian juga dengan daerah navigasi lainnya yang baru.

Adapun kelemahannya yang perlu diwaspadai ( termasuk kelemahan si pengguna ) adalah sebagai berikut:

a. Banyaknya informasi di layar yang perlu dicermati yang kadang bisa mengganggu, demikian juga sub-menu yang tersedia mungkin agak rumit.

b. Ukuran peta yang ditampilkan di layer kemungkin lebih kecil dari aslinya

(33)

21

c. Beberapa symbol yang ada kadang-kadang salah dinterpretasikan karena belum dikuasai

d. Hasil dari plotting otomatis sering tidak memuaskan.

10. Pengertian Bernavigasi

Bernavigasi adalah proses mengarahkan gerak kapal dari satu titik ke titik yang lain dengan aman dan lancar serta untuk menghindari bahaya dan rintangan pelayaran.

11. Pengertian Kapal

Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energy lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah – pindah.

(34)

Penggunaan alat navigasi terutama ECDIS dalam membantu bernavigasi di atas kapal

Hambatan – hambatan dalam penggunaan ECDIS

1. Bagaimana cara prosedur penggunaan ECDIS ?

2. Bagaimana cara kemampuan perwira dek kapal di anjungan dalam penggunaan alat navigasi terutama pada ECDIS ?

Mengetahui dan memahami penggunaan ECDIS sesuai dengan prosedur yang diterapkan

SOLAS BAB V B. Kerangka Penelitian

Gambar 2.6 Kerangka Penelitian

(35)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Moleong (2005:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dalm bentuk angket data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video, sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer yakni pendekatan penelitian dengan cara mengumpulkan data dari responden secara langsung oleh peneliti. Data yang digunakan bukan dari hasil pengumpulan sebelumnya. Teknik pengumpulan data pada penelitian primer ini dapat berupa kuisioner, wawancara, observasi, opinion pooling.

B. Lokasi & tempat penelitian

Penulis melaksanakan penelitian, Pada saat penulis melaksanakan Praktek Laut (PRALA) selama 12 bulan terhitung sejak sign on pada tanggal 05 Agustus 2019 sampai dengan 20 Oktober 2020.

(36)

C. Jenis & Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data

Data berdasarkan dan data penelitian bisa dikelompokkan kedalam dua jenis yakni data primer serta data skunder. Data primer merupakan data yang didapat atau dikumpulkan oleh peneliti dengan cara langsung dari sumbernya. Data primer biasanya disebut dengan data asli atau data baru yang mempunyai sifat up to date. Untuk memperoleh data primer, peneliti wajib mengumpulkannya secara langsung. Cara yang bisa digunakan peneliti untuk mencari data primer yaitu observasi, diskusi terfokus, wawancara serta penyebaran kuesioner.

a. Data primer, yakni pendekatan penelitian dengan cara mengumpulkan data dari responden secara langsung oleh peneliti. Data tang digunakan bukan dari isi pengumpulan sebelumnya. Teknik pengumpulan data pada penelitian primer ini dapat berupa kuesioner, wawancara, observasi, opinion pooling.

b. Data Sekunder, yakni pendekatan penelitian yang menggunakan data- data yang suda ada untuk dianalisis dan diinterpretasi sesuai tujuan peneliti. Data-data yang sudah ada itu bisa berupa hasil kajian sejarah atau data kepustakaan yang sudah ada.

Kuesioner data sekunder merupakan data yang dapat / dikumpulkan peneliti dari semua sumber yang sudah ada dalam artian peneliti sebagai tangan kedua. Data sekunder bisa didapat dari berbagai sumber misalnya biro pusat statistik (BPS), jurnal buku, laporan dan lain sebagainya. Pemahaman pada ke 2 jenis data diatas dibutukan sebagai

(37)

25

landasan untuk menentukan cara dan langkah-langkah pengumpulan data penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi menurut Raco dalam kutipan Heru Erlang (2010:112) adalah bagian dalam pengumpulan data. observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Adapun menurut Sutrisno Hadi (1987) dalam Andi Prastowo (2010:27) dalam kutipan Heru Erlang mengartikan observasi adalah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap suatu gejala yang tampak pada objek penelitian, mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Dalam melakukan observasi peneliti menggunakan observasi terbuka dimana peneliti dalam pengumpulan data menyatakan sebenarnya kepada sumber data, bahwa sedang dilakukan penelitian. Jadi, mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang akivitas peneliti menurut Moleong (2007:17).

b. Wawancara

Menurut Moleong (2007:186) mendiskripsikan wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan. Sedangkan menurut Esterbreg dalam kutipan Heru Erlang (2002) dalam Sugiyono (2008:72), mengungkapkan wawancara

(38)

adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab.

Dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan metode wawancara semi terstrukur, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas.Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, tentang pengalamannya.

c. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2013: 199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Dalam penelitian ini angket atau kuesioner diberikan kepada perwira yang berada di atas kapal.

3. Pemilihan Informan

Dalam penelitian ini subjek penulis atau informan merupakan awak kapal yang sehari-hari bersinggungan dengan masalah keselamatan dan kesehatan kerja. (Dilakukan pada saat nanti selama penulis melakukan praktek laut / PRALA). Dalam pelaksanaanya di atas kapal penulis akan melakukan Wawancara atau Interview dengan:

a. Nakhoda b. Mualim 1 c. Mualim 2 d. Mualim 3

(39)

27

D. Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian dalam penulisan proposal ini memudahkan penulis dalam hal - hal yang berhubungan dengan penelitian.Rancangan penelitian ini meliputi pengumpulan data, membahas data dan disimpulkan yang kemudian dituangkan dalam proposal ini. Pada bagian ini mempersoalkan tahap - penelitian yang nantinya memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisis data, sampai pada penulisan laporan.

Adapun tahap - tahap dari prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap pra penelitian

a. Menyusun rancangan penelitian.

b. Memilih lokasi penelitian.

c. Memilih dan memanfaatkan informan.

d. Mengurus perijinan.

e. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

2. Tahap penulisan penelitian a. Memilih obyek penelitian b. Memasuki lapangan.

c. Mengumpulkan data.

3. Analisis data

a. Memfokuskan data dengan tema penelitian.

b. Mengurutkan dan mengelompokkan data.

c. Menyimpulkan hasil analisa berdasarkan hipotesis.

d. Menyampaikan saran-saran terhadap permasalahan tersebut yang nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut.

(40)

Penulis menganalisa data tersebut sehingga dapat diperoleh mengenai pembahasan masalah-masah yang didapat, kemudian dari pembahasan masalah tersebut dapat diambil kesimpulanya dan penulis dapat memberikan saran-saran yang diperlukan.

(41)

29

DAFTAR PUSTAKA

Destariana.(2010). Electronic Chart Display & Information System.

http://nurcahyati13.blogspot.com/2015/10/laporan-navigasi_25.html (Diakses pada tanggal 23 april 2019)

Fisheries and Ocean Canada. (2018). What is the difference between a raster chart and a vector chart?

http://www.charts.gc.ca/charts-cartes/digital-electronique/raster-enc- eng.asp(Diakses pada tanggal 24 april 2019)

Hadi, Sutrisno. (1987). Metodologi Reseach.Jakarta : Rineka Cipta

Moleong, Lexy J. (2007).Metodologi Penelitan Kualitatif. Bandung : PT. Remaja RosdakaryaOffset

Mochamad Imroni. (2016). Materi ECDIS

http://mynewronie.blogspot.com/2016/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html (Diakses pada tanggal 26 maret 2019)

Politeknik Pelayaran Surabaya.(2016). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Terapan.Surabaya : Tim Politeknik Pelayaran Surabaya

Politeknik Pelayaran Surabaya. (2017). Buku D-III Pelayaran Program Studi Nautika Peralatan Navigasi.Surabaya : Tim Politeknik Pelayaran Surabaya

Prastowo Dwi. (2016). Peta Navigasi Elektronika Sistem ECDIShttps://tugasseokalah.blogspot.com/2016/08/slide-peta-navigasi- elektronika-sistem.html( Diakses pada tanggal 26 maret 2019)

Raco J.R. (2010).Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan Keunggulannya. Jakarta, Grasindo.

Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Reduksi Data.

Bandung : Alfabet

Wasimun.(2013). Apakah Yang Dimaksud Dengan ECDIS, RCDS dan ENC (PeralatanNavigasi).http://www.maritimeworld.web.id/2011/03/apakah- yang-dimaksud-dengan-ecdis-rcds.html(Diakses pada tanggal 25 maret 2019)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif ,pengumpulan data melalui wawancara ,observasi dan diskusi mendalam dengan informan yang berhubungan langsung dengan proses

Kerusakan pada alat yang terganggu itu sendiri. Misalnya break down pada isolasi lilitan generator. Arus gangguan yang besar dan tidak segera terputus, selain

Kehadiran peneliti dalam pengumpulan data dengan mencari waktu luang dari subyek yang peneliti kehendaki untuk melakukan observasi langsung, wawancara kepada salah

Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan diskusi, sedangkan metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui kualitas

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dimana pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi

a) Buat kegiatan pencegahan kecelakaan sebagai bagian dari kegiatan kita sehari-hari, sebelum bekerja pastikan peralatan kerja dalam keadaan baik, juga alat

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis

Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan diskusi, sedangkan metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui kualitas