KARYA ILMIAH TERAPAN
PENGARUH FREON TERHADAP MESIN PENDINGIN MAKANAN DI ATAS KAPAL
Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III Pelayaran
MUHAMMAD FAISYAL AFIF NIT.03.15.138.1.42/T AHLI TEKNIKA TINGKAT III
PROGRAM DIPLOMA III
POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA TAHUN 2019
PENGARUH FREON TERHADAP MESIN PENDINGIN MAKANAN DI ATAS KAPAL
Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III
MUHAMMAD FAISYAL AFIF NIT.03.15.138.1.42
AHLI TEKNIKA TINGKAT III
PROGRAM DIPLOMA III
POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA 2019
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Muhammad Faisyal Afif
Nomor Induk Taruna : 03.15.138.1.42/T
Program Diklat : Ahli Teknika Tingkat III
Menyatakan bahwa Karya Ilmiah Terapan yang saya tulis dengan judul:
PENGARUH FREON TERHADAP MESIN PENDINGIN MAKANAN DI ATAS KAPAL
merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri. Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang di tetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.
SURABAYA, 19 DESEMBER 2018
MUHAMMAD FAISYAL AFIF NIT.03.15.138.1.42/T
iii
PERSETUJUAN SEMINAR KARYA ILMIAH TERAPAN
Judul : PENGARUH FREON TERHADAP MESIN PENDINGIN MAKANAN DI ATAS KAPAL
Nama Taruna : Muhammad Faisyal Afif
NIT : 03.15.138.1.42/T
Program Diklat : Ahli Teknika Tingkat III
Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk di seminarkan.
Surabaya,19 Desember 2018 Menyetujui:
Pembimbing I
Antonius Edy Kristiyono, M.Pd. M.Mar.E Penata Tk.I (III/d)
NIP. 19690531 200312 1 001
Pembimbing II
Raditya Huda Pranowo, S.Pd.M.M Penata Muda Tk.I (III/b) NIP.19880925 201012 1 007
Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknika
Monika Retno Gunarti, S,Si.T. M.Pd Penata (III/c)
NIP. 19760528 200912 2 002
iv
PENGARUH FREON TERHADAP MESIN PENDINGIN MAKANAN DI ATAS KAPAL
Disusun dan Diajukan Oleh;
MUHAMMAD FAISYAL AFIF NIT. 03.15.138.1.42/T Ahli Teknika Tingkat III
Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Ilmiah Terapan Pada Tanggal, ... 2019
Menyetujui:
Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknika
Monika Retno Gunarti, S.Si.T. M.Pd Penata (III/c)
NIP. 19760528 200912 2 002 Penguji I
.
Antonius Edy K, M.Pd. M.Mar.E Penata Tk.I (III/d)
NIP.19750322 199808 1 001
Penguji II
Drs. Suharto, M.T Pembina Tk.I (IV/b) NIP.19661219 199403 1 001
Penguji III
Raditya HudaPranowo, S.Pd. M.M Penata Muda Tk.I (III/b) NIP.19880925 201012 1 007
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta, berkat Ridhonya, penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Terapan yang berjudul: PENGARUH FREON TERHADAP MESIN PENDINGIN MAKANAN DI ATAS KAPAL
Penulis sangat menyadari bahwa di dalam Karya Ilmiah Terapan ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam hal penyajian materi maupun teknik penulisannya, oleh karena itu penulis mengharap koreksi dan saran yang nantinya dapat digunakan untuk menyempurnakan Karya Ilmiah Terapan ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih dan rasa bangga kepada:
1. Bapak Capt. Heru Susanto, M.M selaku Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya sebagai pelindung dan pembina dalam penyelesaian karya ilmiah terapan ini.
2. Ibu Monika Retno Gunarti S,Si.T, M.Pd selaku ketua jurusan teknika.
3. Bapak Antonius Edy Krisiyono, M.Pd. M.Mar.E selaku pembimbing I dan Bapak Raditya Huda Pranowo, S.Pd. M.M selaku pembimbing II.
4. Bapak Drs. Suharto, M.T selaku penguji II.
5. Bapak/ibu Dosen Politeknik Pelayaran Surabaya, khususnya lingkungan program studi teknika Politeknik Pelayaran Surabaya
6. Rekan-rekan yang telah memberikan bantuan serta semangat.
SURABAYA, 19 DESEMBER 2018
Muhammad Faisyal Afif
vi
ABSTRAK
MUHAMMAD FAISYAL AFIF. Pengaruh freon terhadap mesin pendingin di atas kapal. Dibimbing oleh Antonius Edy Kristiyono, M.Pd, M.Mar.E dan Raditya Huda Pranowo, S.Pd. M.M
Pengaruh pengisian freon/refrigerant yang terlalu banyak terhadap kinerja dari sistem refrigerasi mesin pendingin makanan di atas kapal dan apa akibatnya bila lubricating oil (minyak lumas) ikut beredar bersama sistem freon.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulisan karya ilmiah terapan ini dilakukan bertujuan Untuk dapat mengidentifikasi setiap gangguan pada mesin pendingin makanan di atas kapal terutama pada system sirkulasi freon/refrigerant yang memegang peranan vital. Berdasarkan hasil teori mengenai pentingnya perawatan dan penggunaan mesin pendingin makanan, terdapat faktor-faktor yang dapat menyebabkan komponen utamanya tidak bekerja maksimal, seperti kurangnya perawatan yang sudah melebihi jam kerjanya atau kurangnya suku cadang atau spart part dan freon cadangan tersebut. Akan tetapi faktor-faktor tersebut seharusnya bisa diatasi dengan dilakukannya pengawasan dan perawatan rutin terhadap mesin pendingin makanan di atas kapal.
Pada akhirnya, bahwa faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya kinerja mesin pendingin makanan diatas kapal dapat diatasi dengan cara pengisian, perawatan freon dan pengawasan terhadap mesin pendingin makanan di kapal tersebut.
Kata kunci : Freon/refrigerant, mesin pendingin makanan
vi
ABSTRACT
MUHAMMAD FAISYAL AFIF. Effect of freon on refrigrator machines on the boat. Supervised by Antonius Edy Kristiyono, M.Pd, M.Mar.E and Raditya Huda Pranowo, S.Pd. M.M.
the effect of overloading freon / refrigerant on the performance of the refrigeration system for food cooling machines on board and what is the consequence if lubricating oil is circulating along with the freon system. In this regard, the writing of an applied scientific work proposal is intended to be able to identify any disturbances in the food cooling machine on board, especially in the circulation system of freon / refrigerant that play a vital role. Based on the theory of the importance of maintenance and use of food cooling machines, there are factors that can cause the main components to not work optimally, such as lack of maintenance that has exceeded working hours or the lack of spare parts or spart parts and freon. However, these factors should be overcome by regular monitoring and maintenance of food cooling machines on board.In the end, that the factors that led to the decline in the performance of the food cooling machine on the ship can be overcome by filling, maintenance of the freon and supervision of the food cooling machine in the ship
.Keywords: Freon / refrigerant, food cooling machine/refrigerator
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... ... vi
DAFTAR ISI ... ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan Penelitian ... 3
1.5 Manfaat Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Review Penelitian Sebelumnya ... 5
2.2 Landasan Teori ... 5
2.3 Kerangka Penelitian... 18
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 19
3.2 Lokasi Penelitian ... 20
3.3 Jenis Dan Sumber Data ... 20
3.4 Pemilihan Informan ... 22
3.5 Metode Analisis Data ... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum dan Lokasi penelitian ... 26
4.2 Hasil Penelitian ... 26
4.2.1 Penyajian Data ... 26
4.2.2 Analisis Data ... 30
4.3 Pembahasan ... 30
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 34
5.2 Saran ... 34 DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1.1. Komponen mesin pendingin Dan arah aliran cairan refrigerant ... 7
1.2. Kompresor ... 13
1.3. Kondensor ... 13
1.4. Katup ekspansi ... 14
1.5. Evaporator ... 14
1.6. Dryer filter ... 15
1.7. Oil separator ... 16
1.8. Thermostat... 17
1.9. Alat Kontrol Refrigerant ... 17
1.10. Hubungan Interaktif Alur Analisis Data Penelitian ... 25
1.11. Kompressor Mesin Pendingin Makanan KMP.SIGINJAI ... 27
1.12. Wiring diagram mesin pendingin makanan KMP.SIGINJAI ... 29
1.13. Filter dryer ... 32
1.14. Compressor mesin pendingin makanan ... 33
ix
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
4.1 Ship Particular KMP. Siginjai... 24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pelayaran akan dapat mencapai tujuannya dengan sukses, tepat waktu, aman dan selamat apabila seluruh prasarana dan komponen pendukung yang ada tercukupi dengan baik. Komponen-komponen tersebut dapat berupa prasarana yang langsung berhubungan dengan alat operasional bongkar muat, navigasi, permesinan kapal. Komponen pendukung juga harus dapat menunjang kesejahteraan dan kesehatan anak buah kapal. Salah satu penunjang yang sangat vital yang berhubungan dengan kesejahteraan dan kesehatan adalah kualitas dan kuantitas bahan makanan. Bahan makanan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh anak buah kapal. Bahan makanan tersebut terdiri dari bahan makanan basah dan kering.
Utamanya bahan makanan yang basah seperti daging, sayur-sayuran dan buah-buahan perlu mendapat penanganan yang khusus guna untuk mendapat daya tahan yang lebih lama. Di mana dalam hal ini penangan lebih tepat adalah melalui proses pendinginan agar pembusukan bahan makanan tersebut dapat diperlambat sehingga dapat di konsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Agar bahan makanan tersebut tetap berkualitas dalam penyimpanan, kita memerlukan alat yang mendukungnya. Kita perlu memiliki mesin pendingin yang memenuhi standart kerja. Agar mesin pendingin dapat bekerja memenuhi suhu yang di syaratkan tersebut, perlu adanya perawatan yang baik, yang terdiri dari komponen utama dan komponen pendukung antara lain:
2
kompresor, kondensor, oil separator, dryer, expansion valve, evaporator, sistem saluran refrigerant/freon dan sistem kontrol listrik. Refrigerant/freon juga perlu kita perhatikan jenis-jenisnya agar kita tidak salah isi, saat sistem kekurangan bahan pendingin (refrigerant). Alat-alat tersebut harus di rawat dengan konsisten sesuai dengan instruction manual book. Atau dengan memperhatikan setiap jam jaga, bila ada kelainan segera di ambil tindakan.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan fatal. Karena apabila sampai terjadi kerusakan fatal akan merugikan sekali untuk awak kapal dan juga perusahaan. Dengan adanya kerusakan fatal tersebut akan mengakibatkan jam kerja awak kapal harus ekstra dan biaya produksi untuk operasional kapal dan perawatan.
Berdasarkan uraian di atas maka perusahaan pelayaran di tuntut untuk menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan terampil dalam pengoperasian kapal dan untuk mengatasi masalah, agar dalam pelayaran kapal tidak mengalami gangguan, atau kerusakan pada mesin pendingin makanan dan makanan untuk crew kapal tidak mudah membusuk dan cepat rusak.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penulisan Karya Ilmiah Terapan, penulis mengambil judul ”PENGARUH FREON TERHADAP MESIN PENDINGIN MAKANAN DI ATAS KAPAL”.
3
1.2 Rumusan Masalah
“PENGARUH FREON TERHADAP MESIN PENDINGIN MAKANAN DI ATAS KAPAL”, Dengan mencermati latar belakang dan judul tersebut maka saya selaku penulis merumuskan masalah yang meliputi:
a. Apa pengaruh pengisian freon/refrigerant yang terlalu banyak terhadap kinerja dari sistem refrigerasi mesin pendingin makanan di atas kapal ? b. Apakah akibatnya bila lubricating oil (minyak lumas) ikut beredar
bersama sistem freon pada mesin pendingin makanan di atas kapal ? 1.3 Batasan Masalah
Supaya permasalahan di atas tidak terlalu meluas maka penulis memberikan batasan terhadap masalah tersebut yaitu pada perawatan dan perbaikan terhadap mesin pendingin makanan di atas kapal.
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk dapat mengidentifikasi setiap gangguan pada mesin pendingin makanan di atas kapal terutama pada system sirkulasi freon/refrigerant yang memegang peranan vital.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini memberikan beberapa manfaat antara lain sebagai berikut:
a. Secara teoritis
Sebagai bekal penulis untuk mengembangkan ilmu tentang permesinan bantu kapal, terutama pada bagian mesin pendingin makanan
4
b. Secara praktis
Di jadikan sebagai pedoman buku ketika menghadapi keadaan seperti terlalu banyak pengisian freon pada mesin pendingin makanan di atas kapal dan saat minyak lumas (lubricating oil) ikut bercampur dalam sistem refrigrasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Refiew Penelitian Sebelumnya
Ansori (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisa desain dan peforma kondensor pada sistem refrigerasi untuk kapal perikanan “ menjelaskan bahwa proses pendinginan sangat di perlukan oleh nelayan untuk mempertahankan mutu hasil tangkapan. Pada saat ini nelayan masih menggunakan sistem pendingin es pada yang di bawa dari darat. Dengan menggunakan sistem pendinginan ini lama pelayaran akan terbatasi karena es yang mereka bawa tidak dapat bertahan lama dan juga dapat mengurangi jumlah tangkapan ikan. Penelitian ini menawarkan sistem pendingin dengan sitem tekanan tinggi, sistem ini cocok untuk nelayan sebab dalam pengaplikasiannya tidak memerlukan biaya dan tempat yang besar serta mudah dalam pengoperasiaanya.
Dalam penelitian di atas menerangkan desain dan peforma kondensor pada sistem refrigerasi untuk kapal perikanan.
2.2 Landasan Teori
a. Pengertian Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”
Sementara itu, menurut Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan.
6
juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa- apayang ada di sekelilingnya.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, pengaruh adalah hasil dari sikap yang di lakukan oleh seseorang atau kelompok di karenakan seseorang atau kelompok tersebut telah melakukan dan menjalankan kewajibannya terhadap pihak memintanya untuk menjalankan kewajiban tersebut. Oleh karena itu, kekuasaan dan pengaruh mempunyai hubugan yang sangat erat. Yaitu apabila seseorang mempunyai kekuasaan maka dia dapat mempengaruhi pihak lain untuk menjalankan kehendaknya. Seperti apa yang di inginkan oleh
“penguasa” tersebut dan “pengaruh” apa yang mungkin akan timbul.
b. Pengertian Mesin pendingin makanan
Mesin pendingin makanan adalah suatu alat yang di gunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan atau Mesin pendingin adalah suatu rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperatur dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas, freezer.
Adapun proses kerjanya adalah “Penguapan”. Untuk mendapatkan penguapan di perlukan gas atau udara yang mencapai temperature tertentu (panas). Setelah udara tersebut panas di ubah agar kehilangan panas, sehingga terjadi penguapan. Di saat adanya penguapan, maka timbullah suhu di dalam temperatur rendah. Thamrin (1985). Teori Mesin Pendingin.
7
Gambar 1.1.
Komponen mesin pendingin Dan arah aliran cairan refrigerant.
Sumber : http://widoyo-svs.blogspot.com/2014/06/fungsi-defrost-heater-pada- kulkas-dua.html
c. Pengertian Refrigerant
Refrigerant atau yang sering kita sebut Freon adalah cairan yang menyerap panas pada suhu rendah dan menolak panas pada suhu yang lebih tinggi. Prinsip - prinsip refrigerant memungkinkan untuk di gunakan pada outdoor unit dan indoor unit langsung menjalankannya dengan baik, karena adanya hubungan tekanan dengan suhu yang membuat refrigerant/freon cocok.
Hubungan tekanan suhu ini memungkinkan untuk dapat mentransfer panas.
Menurut Rizal suhaimi, S.St Refrigerant adalah liquid atau cairan pendingin yang di gunakan dalam system pendingin refrigerator maupun air conditioner. Refrigerasi adalah suatu system yang memungkinkan untuk
8
mengatur suhu sampai mencapai suhu di bawah suhu lingkungan. Penggunaan refrigerant sangat di kenal pada sistem pendingin udara pada bangunan, transportasi, dan pengawetan suatu bahan makanan dan minuman. Penggunaan refrigerasi juga dapat di temukan pada pabrik skala besar, contohnya, proses dehidrasi gas, aplikasi pada industri petroleum seperti pemurnian minyak pelumas, reaksi suhu rendah, dan proses pemisahan hidrokarbon yang mudah menguap. Freon terdiri dari beberapa jenis bahan kimia seperti berikut :
1) Refrigerant fluorocarbon terhidrogenasi (HFC), yang terdiri dari hidrogen, fluorin, dan karbon.
Karena mereka tidak menggunakan atom klor (yang digunakan dalam sebagian besar refrigerant) mereka dikenal sebagai salah satu yang paling merusak lapisan ozon kita.
2) Terhidrogenasi klorofluorokarbon refrigeran (HCFC), yang terdiri dari hidrogen, klorin, fluorin, dan karbon.
Refrigeran ini mengandung jumlah minimal klorin, yg tidak merusak lingkungan karena berbeda dari refrigeran lain.
3) Refrigerant chlorofluorocarbon (CFC), yang mengandung klorin, fluorin dan karbon.
Refrigerant ini membawa jumlah kaporit yang tinggi sehingga dikenal sebagai refrigerant yang paling berbahaya untuk merusak lapisan ozon.
Menurut Drs. Sumanto, MA, Dasar-dasar Mesin Pendingin, untuk terjadinya suatu proses pendinginan di perlukan suatu bahan yang mudah di rubah bentuknya dari gas menjadi cair atau sebaliknya (refrigerant) untuk mengambil panas dari evaporator dan membuangnya ke kondensor. Untuk
9
keperluan suatu jenis pendinginan (misal untuk pendinginan udara dan pengawetan beku) di perlukan refrigerant dengan karakteristik termodinamika yang tepat. Adapun syarat-syarat umum refrigerant adalah:
1. Tidak beracun dan tidak berbau merangsang
2. Tidak dapat terbakar atau meledak bila bercampur dengan udara, pelumas dan sebagainya
3. Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah 4. Tidak memyebabkan korosi terhadap bahan logam pada sistem 5. Mempunyai susunan kimia yang stabil
6. Mempunyai panas laten yang besar, agar panas yang diserap evaporator sebesar-besarnya
7. Bila terjadi kebocoran mudah dicari
Freon adalah cairan yang mudah di rubah bentuknya dari gas menjadi cair maupun sebaliknya, yang bertujuan untuk mengambil/menyerap panas dari evaporator lalu mentransfer dan membuangnya ke kondensor.
Karakteristik thermodinamika refrigerant/freon antara lain meliputi temperatur penguapan, tekanan penguapan, temperatur pengembunan dan tekanan pengembunan. Apabila kita saat dilaut sedang mengalami masalah dengan stok bahan refrigerant/freon kita bisa mengatasinya dengan cara mencari pengantinya asalkan memenuhi syarat-syarat untuk bisa di jadikan refrigerant/freon di antaranya adalah:
1. Tidak beracun dan tidak berbau.
2. Tidak dapat terbakar atau meledak bila bercampur dengan udara, pelumas dan sebagainya.
10
3. Tidak menyebabkan korosi terhadap bahan logam yang di pakai pada sistem pendingin.
4. Bila terjadi kebocoran mudah dicari.
5. Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah 6. Mempunyai susunan kimia yang stabil, Tidak terurai setiap kali
di mampatkan, di embunkan dan di uapkan
7. Perbedaan antara tekanan pengembunan dan tekanan penguapan harus sekecil mungkin.
8. Tidak merusak tubuh manusia.
9. Kondukivitas thermal yang tinggi.
10. Viskonsitas dalam fase cair maupun fase gas rendah agar tahanan aliran refrigerant dalam pipa sekecil mungkin.
d. Pengertian Pendinginan
Pendinginan atau refrigerasi ialah penyimpanan dengan suhu rata-rata yang di gunakan masih di atas titik beku bahan. Kisaran suhu yang di gunakan biasanya antara -1°C sampai -4°C. Pada suhu tersebut, pertumbuhan bakteri dan proses biokimia akan terhambat sehingga perubahan yang terjadi pada produk yang di simpan dapat di minimalisir atau di perlambat. Pendinginan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap perubahan mutu bahan pangan secara keseluruhan.
Namun pendinginan hanya dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung kepada jenis bahan pangannya.
11
e. Prinsip Pendinginan Prinsip pendinginan itu sendiri adalah panas dari bahan di serap atau di ambil dan di gantikan oleh udara yang memiliki tekanan yang lebih rendah di bandingkan tekanan di dalam sel, sehingga panas yang ada dalam bahan berkurang dan lama-kelamaan akan berubah menjadi dingin mengikuti suhu udara pendinginan yang digunakan
.
f. tanda-tanda gangguan pada mesin pendingin.
Menurut Drs. Sumanto, MA, gangguan – gangguan yang mungkin terjadi ada 3 macam :
- terlalu banyak isi bahan pendingin (over charged).
- kurang isi bahan pendingin (under charged).
- bocor.
Tanda – tanda over charged
- tekanan pada sisi tekanan tinggi – tinggi.
- tekanan pada sisi tekanan rendah – tinggi.
- arus yang di tarik overload bekerja.
- pada saluran pipa hisap terjadi es.
- compressor bersuara lebih keras.
- pendinginan kurang baik.
Tanda – tanda under charged/bocor
- tekanan pada sisi teknan tinggi normal atau rendah.
- Tekanan pada sisi tekanan rendah lebih rendah.
- Arus yang ditarik turun.
- Pada pipa masuk evaporator terjadi bunga es (pada ac).
12
- Compressor jalan terus – menerus, pemakaian waat banyak.
- Pendinginan kurang baik.
Untuk sistem yang bocor pada sisi tekanan tinggi, mencari kebocoran dilakaukan waktu compressor sedang berjalan.
Sedangkan jika kebocoran terjadi pada sisi tekanan rendah di cari pada waktu compressor berhenti, setelah compressor dijalanan lebih dahulu selama beberapa menit. Pada sistem yang bocor bahan pendingin (refrigerant) yang bersirkulasi tidak cukup dan minyak pelumas yang seharusnnya kembali ke compressor juga berkurang, sehingga bisa merusak compressor.
g. Komponen-komponen sistem mesin pendingin makanan
Komponen-komponen yang terdapat pada sistem instalasi mesin pendingin makanan yaitu:
1) Compressor
Compressor adalah komponen mesin pendingin yang berguna atau berfungsi untuk memompa atau mengsirkulasikan refrigerant ke seluruh sistem mesin pendingin agar sirkulasi mesin pendingin dan dan proses pendinginan bekerja normal.
13
Gambar 1.2. compressor
Sumber : maritimeworld.web.id/2014/04/bagian-bagian-mesin-pendingin- refrigasi.html
2) Kondensor
Kondensor adalah salah satu komponen atau bagian dari mesin pendingin makanan yang menerima uap refrigerant tekanan tinggi yang panas dari kompresor dan membuang panas pengembunan itu dengan cara mendinginkan uap refrigerant tekanan tinggi yang panas ke titik embunnya dengan cara membuang panas sensibelnya.
Pembuangan selanjutnya panas laten menyebabkan uap itu mengembun menjadi cairan.
Gambar 1.3. Kondensor
Sumber : http://www.real-world-physics-problems.com/heat- exchanger.html
14
3) Katup ekspansi
Katup ekspansi adalah komponen dari mesin pendingin yang berguna untuk menurunkan tekanan dan temperatur freon yang semula tinggi diturunkan sampai menjadi tekanan rendah sekaligus temperatur.
Gambar 1.4. katup ekspansi
Sumber : Sumber : http://www.maritimeworld.web.id/2014/04/bagian- bagian- mesin-pendingin-refrigasi.html
4) Evaporator
Evaporator adalah komponen mesin pendngin makanan yang berguna untuk menguapkan cairan refrigeran, dengan cara refrigeran akan menyerap panas dari bahan / ruangan, sehingga ruangan disekitar menjadi dingin.
Gambar 1.5. Evaporator
Sumber : https://dir.indiamart.com/ahmedabad/evaporator-
15
5) Dryer Filter (Pengering)
Alat ini digunakan untuk menyaring kotoran dan menyerap kandungan air yang ikut bersama refrigeran pada instalasi mesin refrigerasi. Alat ini merupakan suatu tabung yang didalamnya terdapat bahan pengering (desicant) dan saringan kotoran dan penahan agar bahan pengering tidak terbawa oleh aliran refrigeran yang dipasang pada kedua ujung tabung tersebut.
Gambar 1.6. Dryer filter
Sumber:http://www.maritimeworld.web.id/2014/04/bagian-bagian- mesin pendingin-refrigasi.html
6) Oil Separator
Alat yang digunakan untuk memisahkan minyak pelumas yang ikut ter mampatkan oleh compressor dengan uap refrigerant. Oli yang ikut bersama refrigerant harus dipisahkan karena jika hal ini terjadi terus-menerus, maka dalam waktu singkat compressor akan kekurangan minyak pelumas sehingga pelumasan kurang baik, disamping itu minyak pelumas tersebut akan masuk ke dalam kondensor dan kemudian ke evaporator sehingga akan mengganggu proses perpindahan kalor.
16
Gambar 1.7. Oil separator
Sumber :
://www.bpptegal.com/v1/index.php?option=com_content&view=article&id=
229:dasar-dasar-refrigerasi&catid=44:artikel&Itemid=85 7) Thermostat
Alat yang dapat mematikan compressor secara otomatis apabila temperatur ruangan yang didinginkan sudah mencapai pada temperatur yang di kehendaki. Alat ini menggunakan tabung perasa (sensor bulb) yang ditempatkan pada ruang pendingin untuk mendeteksi temperatur ruangan pendingin, apabila suhu diruang pendingin sudah sesuai dengan yang ditentukan maka thermostat akan mematikan compressor.
17
Gambar 1.8. Thermostat
Sumber : http://www.coldsupply.com/Universal- Nolin-19-1030-00-Thermostat--Refrigerator- Air_p_1723.htm 8) Alat kontrol refrigerant (refrigerant flow control)
Alat kontrol refrigerant dapat mengontrol tekanan dan jumlah refrigerant yang mengalir di dalam sistem refrigerasi dan air conditioning. Alat kontrol refrigerant bekerjanya atas dasar:
1. Perubahan tekanan 2. Perubahan tekanan
3. Perubahan volume atau jumlah refrigerant 4. Kombinasi dari perubahan 1, 2 dan 3 diatas
Gambar 1.9. Alat Kontrol Refrigerant
Sumber: http://www.gobizkorea.com/Related_Services_cid230300000000
18
2.3 Kerangka Penelitian
penelitian
-- apakah pengaruh
pengisian yang terlalu banyak terhadap kinerja dari sistem refrigerasi mesin pendingin makanan di atas kapal?
- apakah akibatnya bila lubricating oil (minyak lumas) ikut beredar bersama sistem freon mesin pendingin makanan di atas kapal ?
pengumpulan data
data primer:
1. survei 2. wawancara 3. observasi data sekunder:
1. Dokumentasi 2. manual book 3. artikel tentang mesin pendingin makanndan freon
metode pengumpulan
data
pengolahan dan analisis
data
kesimpulan:
1.perlunnya pengawasan saat proses pengisian refrigerant ke dalam sistem mesin pendingin makanan di atas kapal.
2.perlunya perawatan secara berkala agar
mesin pendingin
makanan di atas kapal bekerja secara normal
mesin pendingin
berjalan
normal
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam suatu penyusunan karya ilmiah terapan dibutuhkan pengamatan- pengamatan sehingga mampu mendapatkan suatu data yang akurat agar tujuan penulisan dapat tercapai. Pemecahan untuk pengamatan selama penulis melaksanakan praktek laut dikapal, yang kemudian disusun dalam bentuk karya ilmiah terapan yang berdasarkan pula suatu masalah. Karena tanpa masalah tidak akan timbul suatu penelitian. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan antara lain :
3.2 Jenis Penelitian
Dalam penyususunan KIT ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti.
Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka. Sehingga metode penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian. Pada umumnya penelitian merupakan refleksi keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan yang merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang dihadapi serta mengumpulkan
20
data atau informasi untuk di susun, di jelaskan dan selanjutnya di analisis.
Metode penelitian yang penulis pergunakan meliputi hal-hal sebagai berikut :
3.2 Lokasi Penelitian
a. Waktu Penelitian
Pelaksanaan pengamatan dilaksanakan pada saat melaksanakan praktek layar sebagai cadet mesin selama 12 bulan, sedangkan pengambilan data skunder bersamaan dengan waktu pelaksanaan praktek di kapal.
b. Tempat Penelitian
Adapun tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah pada saat
penulis melaksanakan praktek di laut di atas kapal.
3.3 Jenis Dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penyusunan Karya IlmiahTerapan ini adalah data yang merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui pengamatan langsung dan wawancara. Dari sumber-sumber ini diperoleh data sebagai berikut
a. Sumber Data
Data penulisan Karya Ilmiah Terapan dengan judul pengaruh freon terhadap mesin pendingin makanan di atas kapal, penulis menggunakan sumber data dari subyek penelitian berupa pendingin makananan dengan spesifikasinya yang akan di bahas pada bab selanjutnya. Dan variabel penelitian berupa perawatan mempengaruhi operasional kapal.
21
b. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penulisan karyah tulis ilmiah sebagai berikut :
1) Data Primer
Data primer adalah data yang di peroleh dari sumber pertamamelalui prosedur dan teknik pengambilan data dapat berupa wawancara, observasi, maupun penggunaan instrumen pengukuran yang khusus di rancang sesuai dengan tujuannya. Penulis memperoleh data dari hasil wawancara atau berdiskusi dengan masinis yang bertanggung jawab didalam kamar mesin.
2) Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
Data diperoleh dengn cara membaca buku atau media masa yang lain seperti majalah, internet, koran, dokumen yang membahas tentang perawatan mesin berkaitan dengan freon dan mesin pendingin makanan di kapal, dan sumber – sumber lainya. Data skunder meliputi data yang di peroleh secara tidak langsung yang dapat berupa catatan dan laporan tertulis tentang Lubricating Oil Purifier, sparator, dan sebagainya.
3.4 Pemilihan Informan
22
Dalam penelitian ini subjek penulis atau informan merupakan awak kapal sehari-hari yang bersinggungan dengan masalah keselamatan dan kesehatan kerja. (Dilakukan pada saat nanti selama penulis melakukan praktek laut/PRALA).
a. Metode Pengumpulan Data 1) Wawancara
“Wawancara adalah teknik penelitian yang paling sosiologis karena bentuknya yang berasal dari interaksi verbal antara peneliti dan responden dan juga cara yang paling baik untuk menentukan kenapa seseorang bertingkah laku, dengan menanyakan secara langsung.” ( Black &
Champion, 1992: 305 ).
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dengan mengadakan komunikasi atau tanya jawab terhadap pihak- pihak yang lebih mengerti tentang permasalahan yang penulis angkat.
Dalam wawancara peneliti menyampaikan masalah kemudian di bicarakan untuk mencari jalan keluarnya. Peneliti tidak menyediakan jawaban agar responden bebas, luas, dan terbuka dalam menjawab sesuai pendapat, pandangan, dan pengetahuan. Isi wawancara dapat berupa suatu kejadian, kondisi maupun beberapa data – data yang tidak normal yang kemudian disusun secara sistematika.
2) Observasi
23
Menurut Guba dan Lincoln, Observasi, yaitu: mengadakan pengamatan terhadap obyek yang diteliti. Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan. Dengan observasi dapat kita peroleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode lain. Observasi ini dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai orang luar atau pengamat, dengan tujuan untuk lebih memahami dan mendalami masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sosial dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan proses penelitian.
Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung dikapal saat akan melakukan prala, tentang pengaruh freon terhadap mesin pendingin makanan di atas kapal. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya sangat banyak sehingga perlu adanya perawatan terhadap mesin pendingin makanan sehingga data yang didapatkan benar-benar berasal dari narasumbernya langsung.
3) Study Pustaka
Studi pustaka merupakan kegiatan mengkaji data yang berkaitan dengan teori, yang berkaitan dengan topik penelitian dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, sumber kepustakaan dapat diperoleh dari buku, jurnal, majalah, hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber lainya yang sesuai (internet, koran, dan sebagainya) Studi pustaka penting dilakukan untuk referensi dalam penulisan penelitian kita.
3.5 Metode Analisis Data
24
Menurut Miles dan Huberman (1992), terdapat tiga teknik analisisi data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul.
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data.
b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan.
Dalam penulisan proposal penelitian ini penulis memakai cara penarikan kesimpulan secara induktif yaitu dari hal yang khusus menjadi hal yang lebih umum. Untuk mengetahui pengaruh freon terhadap mesin
25
pendingin makanan di atas kapal dan jam kerja yang rutin, agar perawatan yang berkala akan menghasilkan kinerja mesin pendingin makanan yang maksimal dan juga mengurangi tingkat kerusakan yang terjadi.untuk lebih jelas bisa dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1.10. Hubungan Interaktif Alur Ansalisis Data Penelitian
Sumber: Milles & Huberman, 1994:12 Huberman.
http://sangit26.blogspot.co.id/2011/07/analisis-data-penelitian-kualitatif.html.
Diakses pada tanggal 18 Juli 2017.
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, I.M. (2011). Analisa desain dan peforma kondensor. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November
Black&Champion,http://teoriilmupemerintahan.blogspot.co.id/2011/06/penjelasan -studi-lapangan-penelitian.html (diakses pada tanggal 15 juli 2017) Drs.sumanto, MA,Dasar-dasar Mesin Pendingin
Guba dan Lincoln, http://teori-
ilmupemerintahan.blogspot.co.id/2011/06/penjelasan-studi-lapangan- penelitian.html (diakses pada tanggal 15 juli 2017)
Handoko K, Alat Kontrol Mesin Pendingin
http://www.maritimeworld.web.id/2014/04/bagian-bagian-mesin pendingin- refrigasi.html (diakses pada tanggal 15 juni 2017)
http://artifungsimacam.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-freon-atau- refrigerant.html (diakses pada tanggal 15 juni 2017)
http://www.bppptegal.com/v1/index.php?option=com_content&view=article&id=
229:dasar-dasar-refrigerasi&catid=44:artikel&Itemid=85 Miles dan Huberman (dalam Sugiyono2010)
POLTEKPEL-SBY. (2014). Pedoman Penulisan Karya IlmiahTerapan.Surabaya:TimPOLTEKPEL-SBY
metode penulisan eprints.undip.ac.id/40789/3/BAB_III_METODE.pdf Rizal suhaimi, S.St. pengertian pendingin http://pengertian
pendingin/2011/05/pengertian pendingin.html(diakses pada tanggal 15 juli 2017)
Surakhmad (1982:7), Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), http://pengertian-menurut.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-pengaruh- menurut-para-ahli.html. (diakses pada tanggal 14 juli 2017).
Thamrin.(1985).Teori Mesin Pendingin.Jakarta:Kesatuan Pelaut Indonesia Jakarta.http://widoyo-svs.blogspot.com/2014/06/fungsi-defrost-heater- pada-kulkas-dua.html (diakses pada tanggal 15 juli 2017)