• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Serbuk Ban Bekas yang Dicangkok dengan Maleat Anhidrida Menggunakan Metode Graft Copolymerization Blending sebagai Penyerap Minyak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Serbuk Ban Bekas yang Dicangkok dengan Maleat Anhidrida Menggunakan Metode Graft Copolymerization Blending sebagai Penyerap Minyak"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Limbah seperti tumpahan minyak merupakan salah satu bentuk polusi yang dapat

merusak lingkungan. Dampak dari tumpahan minyak ini dapat merusak ekosistem

lingkungan terutama ekosistem perairan. Tumpahan minyak di perairan dapat

menghalangi masuknya oksigen terlarut dalam air. Beberapa teknik dapat digunakan

untuk mengatasi tumpahan minyak diantaranya dengan menggunakan adsorben

(Afif, 2010).

Tumpahan minyak (oil spill) adalah meluapnya sebuah cairan minyak hidrokarbon kedalam lingkungan akibat kegiatan manusia, dan merupakan bentuk

polusi. Pembersihan dan pemulihan dari tumpahan minyak sangat sulit dan

tergantung pada banyak faktor, termasuk jenis minyak yang tumpah, suhu air, dan

jenis garis pantai dan pantai yang terlibat. Beberapa teknik penanggulangan

tumpahan minyak yang diantaranya adalah in-situ burning, penyisihan secara mekanis, bioremediasi, penggunaan penyerap, penggunaan bahan kimia dispersan,

dan washing oil (Afif, 2010).

Pencemaran minyak di lingkungan laut menjadi masalah yang lebih serius

dengan pertumbuhan industri minyak dan kebutuhan transportasi minyak laut. Salah

satu metode untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menggunakan resin serap

minyak yang dapat menghilangkan dan mengumpilkan tumpahan minyak diatas air,

dan telah terbukti sangat efisien. Namun tingginya biaya bahan serap membatasi

aplikasinya. Oleh karena itu, perlu untuk mencari cara yang efektif untuk

(2)

Limbah ban bekas merupakan limbah yang dihasilkan dari pengolahan

industri karet alam. Dampak dari limbah karet ban bekas ini dapat mengakibatkan

pencemaran lingkungan karena tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada

didalam tanah yang disebabkan lamanya waktu degradasi karet ban bekas di

lingkungan. Kemudian partikel karet ban bekas memiliki kemampuan adsorpsi

sebesar 0,84 g.g-1 untuk minyak pelumas dan 0,87 g.g-1 untuk minyak jelantah

(Kania, 2010).

Ismail, (2012) telah meneliti penambahan bubuk pelepah pisang dapat

meningkatkan kemampuan adsorpsi adsorben minyak dari limbah lateks dengan

pengisi bubuk pelepah pisang. Pada penelitian ini diperoleh kemampuan daya

adsorpsi adsorben dalam minyak pelumas dari limbah lateks dengan pengisi bubuk

pelepah pisang sebesar 1,305 g.g-1 untuk adsorben dengan pengisi bubuk pelepah

pisang 10% dan 1,43 g.g-1 untuk pengisi bubuk pelepah pisang 20%. Analisa

karakteristik adsorpsi minyak pelumas oleh adsorben ini lebih menyerupai

persamaan isothermLangmuir karena bersifat unimolekuler. Sehingga limbah lateks dengan pengisi bubuk pelepah pisang dapat dimanfaatkan menjadi adsorben minyak

dengan kemampuan adsorpsi minyak yang cukup besar.

Aisien, (2003) mengatakan dalam penelitiannya ada batasan mempelajari

potensi pada penggunaan ban bekas menjadi penyerap minyak. Pemanfaatan karet

dari ban bekas harus ada kemampuan daya adsorpsi hidrokarbonnya. Namun,

kapasitas penyerapan dari empat menjadi enam kali berat yang penting dibanding

dengan penyerap yang lain yang telah digunakan. Oleh karena itu, dibutuhkan

pekerjaan sintesis yang objektif pada material penyerap minyak yang di peroleh

(3)

Wu, (2009) telah mendapat hasil penelitian grafting antara tersier- butil stirena (tBS) dengan waste tire rubber (WTR). Modifikasi WTR dapat digunakan lagi menjadi penyerap minyak dengan metode pencampuran kopolimer terikat silang. Ini

ditemukan reaksi yang sangat optimal pada penyerap minyak dengan perbandingan

ban bekas-g-tBS adalah 60:40 dengan penambahan konsentrasi divinilbenzena 1%. Fraksi gel naik dengan naiknya konsentrasi divinilbenzena. Akhirnya, proses

penyerap minyak ini dapat menyerap toluena dan minyak mentah yang ditunjukkan

dengan kinetik adsorpsinya. Namun, penyerapan ini dapat meyerap minyak mentah

dibandingkan dengan toluena. Meskipun oil adsorben ini merupakan produk

komersil yang lemah, potensi dari ban bekas dijadikan penyerap minyak masih bisa

di bahas.

Grafting merupakan metode yang relatif sederhana dan mudah dilakukan.

Secara luas teknik grafting telah banyak dilakukan karena efektif untuk meningkatkan kompatibilitas dalam campuran reaktif. Secara garis besar proses

grafting diawali dengan inisiasi radikal, propagasi dan terminasi pertumbuhan

polimer. Berbagai zat telah digunakan sebagai monomer cangkok pada berbagai jenis

rantai polimer menggunakan metode grafting seperti sintesis PP-g-MA, NR-g-GMA dan NR-g-MA, MA tercangkok paraffin, HDPE-g-MA, LLDPE-g-AA,

PB-g-MA,NR-g-MMA (Nakason, 2002).

Dalam penelitian ini peneliti mengharapkan maleat anhidrida menempel

(grafting) pada serbuk ban bekas dengan menggunakan inisiator benzoil peroksida

sehingga akan dihasilkan suatu produk yang lebih baik dari produk sebelumnya.

Pada proses grafting tersebut, monomer yang tercangkok secara kovalen dikaitkan pada rantai polimer. Kehadiran maleat anhidrida pada rantai polimer akan

menyebabkan perubahan sifat dari struktur polimer tersebut sehingga polimer yang

telah dicangkok tersebut dapat berinteraksi dengan zat polar maupun nonpolar

(4)

1.2 Permasalahan

1. Apakah maleat anhidrida dapat tercangkok dengan serbuk ban bekas ?

2. Berapa variasi grafting serbuk ban bekas dengan maleat anhidrida yang memiliki nilai maksimum?

3. Bagaimana uji morfologi dengan Scanning Electron Microscopy (SEM), uji derajat grafting, dan uji swelling?

1.3 Pembatasan Masalah

1. Sampel yang digunakan dibuat dari serbuk ban bekas yang berasal dari

PT Persahabatan Vulkanisir Ban Medan Star, Tanjung Morawa

2. Monomer yang digunakan adalah maleat anhidrida

3. Karakterisasi serbuk ban bekas-g-MA untuk analisa gugus fungsi dengan

menggunakan Fourier Transform-Infra Red (FT-IR), analisa morfologi dengan Scanning Electron Microscopy (SEM), uji derajat grafting, dan

uji swelling

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah maleat anhidrida itu dapat tercangkok pada

serbuk ban bekas

2. Untuk mengetahui persentase derajat grafting maksimum serbuk ban bekas-g- maleat anhidrida

(5)

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam penanggulangan limbah

ban bekas yang dapat merusak ataupun mencemari lingkungan dan dimanfaatkan

untuk penyerap minyak.

1.6 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Dasar FMIPA USU Medan,

Laboratorium FMIPA UGM untuk analisa gugus fungsi dengan FT-IR dan

Laboratorium Forensik Mabes Polri Jakarta untuk analisa morfologi dengan SEM.

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini berupa eksperimen laboratorium. Ada beberapa tahapan penelitian :

Pertama adalah penyiapan serbuk ban bekas. Kedua, grafting serbuk ban bekas-g-MA dengan menggunakan variasi pada penambahan maleat anhidrida, variasi

penambahan benzoil peroksida dan variasi waktu. Ketiga adalah karakterisasi serbuk

ban bekas-g-MA yang diperoleh dengan menggunakan FT-IR, SEM, analisa derajat

grafting dan uji swelling.

Variabel yang digunakan adalah :

- Variabel tetap

Suhu dalam pengeringan (190oC)

Ukuran partikel serbuk ban bekas (80 mesh)

(6)

- Variabel terikat

Analisa gugus fungsi dengan menggunakan Fourier Transform-Infra Red (FTIR), analisa morfologi permukaan dengan Scanning Electron Microscopy (SEM), derajat grafting dan uji swelling.

- Variabel bebas

• Perbandingan variasi maleat anhidrida

(3, 6, 9, 12, 15 phr)

• Perbandingan variasi benzoil peroksida (0,06, 0,12, 0,19 g)

• Perbandingan variasi waktu

(15, 30, 60, 90 menit)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kejadian DRPs kategori ketidaktepatan dosis dan pemilihan obat pada penggunaan antibiotik dalam pengobatan demam

Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Studi Fluktuasi Muka Air Tanah

[r]

[r]

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,

Beberapa Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bangka Belitung yang sedang melakukan pekerjaan kantor... Momen saat foto bersama beberapa Pegawai Dinas PU Provinsi

KESENIAN GOONG RENTENG PANGGUGAH MANAH DALAM ACARA BABARIT DI DESA SUKAMULYA KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN KUNINGAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Sebuah merek bisa memiliki posisi yang kuat dan menjadi modal atau ekuitas bagi suatu perusahaan apabila merek tersebut memenuhi lima unsur atau elemen yang meliputi:..