• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH TERAPAN ANALISA SISTEM PROTEKSI MOTOR 3 FASA TERHADAP GANGGUAN UNBALANCE VOLTAGE PADA PENGGERAK KONVEYOR DI ATAS KAPAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA ILMIAH TERAPAN ANALISA SISTEM PROTEKSI MOTOR 3 FASA TERHADAP GANGGUAN UNBALANCE VOLTAGE PADA PENGGERAK KONVEYOR DI ATAS KAPAL"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH TERAPAN

ANALISA SISTEM PROTEKSI MOTOR 3 FASA TERHADAP GANGGUAN UNBALANCE VOLTAGE PADA PENGGERAK

KONVEYOR DI ATAS KAPAL

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan pelatihan pelaut Diploma III

RIKI PRIYANTO 05.17.014.1.55/E ELEKTRO PELAYARAN

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2020

i

(2)

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : RIKI PRIYANTO

Nomer Induk Taruna : 05.17.014.1.55/E

Program Diklat : Elektro Technical Officer

Menyatakan bahwa karya ilmiah terapan yang saya tulis dengan judul:

ANALISA SISTEM PROTEKSI MOTOR 3 FASA TERHADAP GANGGUAN UNBALANCE VOLTAGE PADA PENGGERAK KONVEYOR DI ATAS KAPAL

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA……...………

RIKI PRIYANTO

ii

(3)

PERSETUJUAN SEMINAR

Judul : ANALISA SISTEM PROTEKSI MOTOR 3

FASA TERHADAP GANGGUAN UNBALANCE VOLTAGE PADA PENGGERAK KONVEYOR DI ATAS KAPAL

Nama : RIKI PRIYANTO

Nomer Induk Taruna : 05.17.014.1.55/E

Program Diklat : Elektro technical officer

Dengan ini di nyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan

SURABAYA, 2020

Pembimbing I

Edi Kurniawan, S.ST., MT.

Penata Muda Tk.I (III/b) NIP. 198312022019021001

Pembimbing II

Elly Kusumawati, S.H, M.H Penata Tk.I (III/d) NIP. 198111122005022001

Ketua Jurusan Elektro Pelayaran

Anak Agung Istri Sri Wahyuni,S.Si.T, M.Sda Penata Tk.I (III/d)

NIP. 197812172005022001

iii

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISA SISTEM PROTEKSI MOTOR 3 FASA TERHADAP GANGGUAN UNBALANCE VOLTAGE PADA PENGGERAK

KONVEYOR DI ATAS KAPAL

Disusun dan Diajukan oleh:

RIKI PRIYANTO NIT. 05.17.014.1.55/E

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Ilmiah Terapan Politeknik Pelayaran Surabaya

Pada Tanggal

Menyetujui:

Penguji I

Soleh Uddin, S.Si,T.M.M Penata Muda Tk.I (III/d) NIP. 197311272008121002

Penguji II

Edi Kurniawan, S.ST., MT.

Penata Muda Tk.I (III/b) NIP. 198312022019021001

Penguji III

Antony Damanik,S.E Penata Tk.I (III/d) NIP. 197509111997031005

Mengetahui:

Ketua Jurusan Elektro Pelayaran

Anak Agung Istri Sri Wahyuni,S.Si.T, M.Sda Penata Tk.I (III/d)

NIP. 197812172005022001

iv

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kuasanya yang telah Tuhan berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah terapan ini. Adapun karya ilmiah ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan diploma III di Politeknik Pelayaran Surabaya dengan mengambil judul analisa sistem proteksi motor 3 fasa terhadap gangguan unbalance voltage pada penggerak konveyor di atas kapal.

Penulis sangat menyadari bahwa didalam karya ilmiah terapan ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam hal penyajian materi maupun teknik penulisannya, oleh karena itu penulis mengharapkan koreksi dan saran yang nanti dapat digunakan untuk menyempurnakan proposal karya ilmiah terapan ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Capt. Heru Susanto,M.Mar, selaku direktur Politeknik Pelayaran Surabaya.

2. Ibu Anak Agung Istri Sri Wahyuni, S.Si.T,M.Sda selaku ketua jurusan elektro pelayaran dan Bapak Didik Dwi Suharso, S.Si.T selaku Sekretaris Jurusan Elektro.

3. Bapak Edi kurniawan, S.ST., MT. dan ibu Elly Kusmawati, S.H, M.H selaku dosen pembimbing.

4. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan semangat dan doa.

5. Teman-teman taruna Politeknik Pelayaran Surabaya yang telah memberikan semangat dan masukan.

Akhir kata penulis berharap semoga karya ilmiah terapan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan lindungan dalam melakukan penelitian.

Surabaya ... 2020

RIKI PRIYANTO

v

(6)

ABSTRAK

Riki Priyanto, Analisa Sistim Proteksi Motor 3 fasa terhadap gangguan unbalance voltage pada penggerak konveyer di atas kapal. Dibimbing oleh Edi Kurniawan dan

Elly Kusumawati, SH, MH. Motor induksi 3 fasa di atas kapal memiliki peran yang sangat penting dan banyak digunakan sesuai peranan dan fungsinya maka motor induksi diharuskan bekerja dengan baik dan aman. Ada beberapa gangguan- gangguan yang dialami pada motor induksi 3 fasa diatas kapal dan berpotensi mengganggu kinerja fungsi motor bahkan dapat merusak motor itu sendiri diantaranya yaitu unbalance voltage Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui bagaimana sistem proteksi pada motor induksi, Penelitian ini dilaksanakan selama ± 12 bulan selama melaksanakan praktek laut di kapal. Data diperoleh mengunakan 2 metode yaitu kuantitatif dan kualitatif, dari pengumpulan data-data yang berhubungan dengan sistem proteksi motor induksi 3 fasa serta gangguan unbalance voltage dan juga panduan manual book kapal, Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tipe gangguan pada motor induksi disebabkan oleh tipe beban atau jumlah beban tiap fasanya tidak sama atau berbeda dan sistem proteksi yang digunakan adalah dengan menggunakan thermal overload relay.

Proteksi ini dapat mengamankan gangguan yang berasa dari tegangan akan tetapi sistem ini tidak bisa mengidentifikasi terjadinya arus berlebih yang terjadi pada motor induksi 3 fasa

vi

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN SEMINAR ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL... xi

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ... 2

1.3 BATASAN MASALAH ... 2

1.4 TUJUAN PENELITIAN ... 3

1.5 MANFAAT PENELITIAN ... 3

BAB II ... 4

TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA ... 4

2.2 LANDASAN TEORI ... 6

2.2.1 PENGERTIAN TORSI ... 6

2.2.2 MOTOR INDUKSI... 7

2.2.3 PRINSIP KERJA MOTOR INDUKSI 3 FASA ... 8

2.2.4 UNBALANCE VOLTAGE ... 10

2.3 KERANGKA PENELITIAN ... 12

BAB III ... 13

METODE PENELITIAN ... 13

3.1 JENIS PENELITIAN ... 13

vii 3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ... 14

(8)

3.3 METODE PENGUMPULAN DATA ... 14

1. Metode Lapangan (Field Research) ... 14

3.4 JENIS DAN SUMBER DATA ... 15

1. Penelitian ... 15

2. Sumber data ... 15

3.5 LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN ... 16

1. Data collecting ... 17

2. Data Reduction ... 18

3. Data Display ... 18

4. Conclusion and Verification ... 19

BAB IV ... 20

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 20

4.1 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 20

4.1.1 Perusahaan ... 20

4.1.2 Tempat Penelitian ... 20

4.1.3 Awak Kapal... 21

4.1.4 Kronologi kejadian ... 21

4.2 ANALISA HASIL PENELITIAN ... 22

4.2.1 Berdasarkan Hasil Wawancara ... 22

4.2.2 Berdasarkan Hasil Observasi ... 23

4.3 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 24

4.3.1 Faktor -Faktor Penyebab Unbalance voltage... 24

4.3.2 Cara Kerja Sistem Proteksi Motor Induksi 3 fasa ... 24

4.4 TABEL PENELITIAN ...26

4.4.1 Tabel ... 27

viii

(9)

BAB V ... 29

PENUTUP ... 29

5.1 Kesimpulan ... 29

5.2 Saran ... 29 DAFTAR PUSTAKA

ix

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Konstruksi motor induksi 3 fasa ... 8 Gambar 2. 2 Prinsip Kerja Motor Induksi ... 9 Gambar 2. 3 Percent unbalance voltage ... 11

x

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.1 Review Penelitian Sejenis ... 4 Tabel 3.1 Teknik Analisa Data Menurut Miles Dan Huberman ... 17

xi

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Motor induksi 3 fasa adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Motor induksi 3 fasa memiliki peran yang sangat penting di dunia industri, salah satunya adalah induksi perkapalan. Motor induksi 3 fasa memiliki gangguan yang berpotensi untuk mengganggu fungsi dan kerja motor atau bahkan merusak motor itu sendiri (Admin, 2016). Macam-macam contoh gangguan seperti, gangguan beban berlebih, arus berlebih, gangguan hubungan singkat ke badan kapal dan gangguan ketidakseimbangan tegangan atau arus pada tiap fasa motor tersebut yang sering disebut dengan unbalance voltage.

Unbalance voltage merupakan salah satu gangguan yang paling sering

terjadi di sistem listrik. Gangguan unbalance voltage adalah tegangan pada tiap fasa tidak sama. Gangguan unbalance voltage terjadi karena variasi beban yang terjadi pada motor dan beban satu fasa dengan fasa lain berbeda-beda.

Perbedaan tegangan pada tiap fasa tentunya akan berpengaruh pula pada arus yang mengalir pada tiap fasanya. Selain itu akan timbul pula gangguan seperti arus berlebih dan panas berlebih. Apabila timbul panas berlebih yang akan terjadi adalah umur motor akan bertambah pendek karena isolasi pada winding rusak, putaran dan torsi pada motor juga akan semakin turun. (E. C. Quispe, 2011).

1

(13)

2

Cara mencegah terjadinya gangguan unbalance voltage adalah dengan memberikan sistem proteksi untuk melindungi peralatan yang ingin dijaga agar gangguan tidak semakin luas. Dikarenakan pentingnya sistem proteksi, maka pada penelitian ini menganalisis sistem proteksi motor 3 fasa terhadap gangguan unbalance voltage pada penggerak konveyor di atas kapal.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas,dapat di rumuskan beberapa permasalahan antara lain :

1. Apa faktor penyebab unbalance voltage pada motor induksi 3 fasa penggerak konveyor di atas kapal?

2. Bagaimana cara kerja sistem proteksi motor induksi 3 fasa penggerak konveyor di atas kapal?

1.3 BATASAN MASALAH

Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, peneliti membatasi penelitian pada :

1. Analisa penyebab ketidakseimbangan tegangan (unbalance voltage ) pada motor 3 fasa penggerak konveyor di atas kapal.

2. Pengambilan data tentang torsi dan suhu dilakukan 6 jam sekali ketika motor mulai bekerja.

3. Pengambilan data di lakukan secara wawancara dan mengecek langsung

dengan chief electrician.

(14)

3

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui apa faktor penyebab unbalance voltage pada motor 3 fasa penggerak konveyor di atas kapal.

2. Untuk mengetahui cara kerja sistem proteksi motor induksi 3 fasa penggerak konveyor di atas kapal.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Dengan adanya penelitan sistem proteksi motor 3 fasa terhadap gangguan unbalance voltage pada penggerak konveyor di atas kapal, maka dapat

mengetahui penyebab terjadinya unbalance voltage sehingga dapat mengetahui cara untuk mencegah tidak terjadi lagi gangguan unbalance voltage.

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA

Pada setiap penelitian tentunya memiliki penelitian terdahulu. Bagian ini dilakukan sebagai pembanding antara peneliti dengan penelitian sejenis yang sebelumnya dan sebagai referensi untuk lebih baik kedepanya. Disini peneliti review 3 penelitian sejenis sperti terdapat pada Tabel 2.1.1

Tabel 2.1.1 Review Penelitian Sejenis

NO NAMA TOPIK METODE HASIL PENELITIAN

1 I.P.

Sudiart, I.W.Ara Wijaya, I.G.A.P.

Raka Agung

Rancang bangun pengaman motor induksi 3 fasa terhadap

unbalance voltage dan overload dengan sistem monitoring

E-journal

SPEKTRUM Vol.

2, No. 1 Maret 2015

1. Pengumpulan data yang dilakukan adalah penentuan jenis sensor tegangan dan arus yang digunakan.

2. Pengujian dan Pembahasan

Pengaman Motor Induksi 3 Fasa Terhadap

Gangguan

Unbalance voltage dan Overload dengan Sistem Monitoring

Berbasis Mikrokontroler ATmega 328.

Sistem Pengaman motor induksi 3 fasa berbasis ATmega 328 yang dirancang dapat mengamankan motor induksi 3 fasa terhadap gangguan unbalance voltage dan overload, sistem

ini dapat

dikembangkan menjadi lebih aplikatif dan universal dengan menambahkan fitur fitur yang bisa dirubah rubah seperti jenis jenis motor.

4

(16)

5

2 Lesita Dewi Rizki Wardai, DedetC, Riawan, Dimas Anton Asfani

Proteksi Motor Menggunakan Rele Thermal dengan

Mempertimbangk an Metode Starting

Jurnal Teknik Pomits Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6

dua jenis metode starting yang akan dianalisa, yaitu metode DOL dan soft starter. Analisis yang dilakukan pada kedua metode starting adalah melihat langsung karakteristik motor, beban, arus, dan kapasitas thermal.

metode starting soft start menghasilkan temperatur lebih tinggi meskipun arus starting kecil tetapi waktu steady satate yang di perlukan lebih lama dan pada kenaikan temperatur motor terjadi saat starting awal yang dipengaruhi oleh metode starting dan pengukuran

temperatur motor dapat dijadikan parameter dalam penentuan kapasitas rele thermal.

3 Fajar Septiant Achmad Widodo dan Nazarud din Sinaga

Analisa penurunan

efisiensi motor induksi akibat cacat pada cage ball bantalan

Jurnal Teknik Mesin S-1, Vol. 4, No. 4, Tahun 2015

Metode penelitian yang dilakukan adalah memantau dan menganalisa penurunan efisiensi motor induksi akibat kecacatan pada cageball bantalan tanpa mempengaruhi pada proses motor induksi yang sedang berjalan.

Penelitian ini menghasilkan

penurunan efisiensi motor induksi pada ketiga bearing yaitu bearing normal non thermal, normal thermal, dan dengan kecacatan cageball mengalami

penurunan

(17)

6

2.2 LANDASAN TEORI

2.2.1 PENGERTIAN TORSI

Torsi adalah tenaga untuk menggerakkan, menarik atau menjalankan sesuatu (pulling power), Satuan untuk torsi di internasional adalah feet/Ibs, feet-pounds atau Newtonmeter (Nm), Torsi di hasilkan dari jarak dan kekuatan. (Yono, 2017)

Pada perhitungnya bisa di kalikan tenaga dengan jarak Mesin dari kendaraan menghasilkan torsi dan menggunakannya untuk menggerakkan crankshaft jadi, torsi adalah tenaga yang digunakan pada suatu jarak tertentu. Pada saat pembakaran di silinder mesin, gasnya menciptakan tekanan pada piston. Tenaga itu ditransmisikan dari piston ke penghubung lalu ke crakshaft. Perubahan jarak horizontal ketika crankshaft berputar maka torsi juga berubah. Torsi (torque) pada motor Secara umum torsi merupakan gaya yang digunakan untuk menggerakan sesuatu dengan jarak dan arah tertentu. Rumusan torsi dapat diturunkan menjadi :

τ = Torsi (Torque), Newton meter (N.m) F = Gaya penggerak,Newton (N)

I = jarak, meter (m)

τ = F . I

(18)

7

2.2.2 MOTOR INDUKSI

Motor induksi 3 fasa merupakan salah satu cabang dari jenis motor listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak berupa putaran yang mempunyai slip antara medan stator dan rotor dengan sumber tegangan 3 fasa. Arus rotor motor ini bukan diperoleh dari suatu sumber listrik, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (Admin, 2016).

Motor induksi 3 fasa merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling banyak digunakan untuk keperluan dalam kelangsungan proses suatu industri. Konstruksinya yang sederhana dan kuat mendasari alasan keluasan pemakaianya. Dengan menggunakan motor induksi 3 fasa, banyak hal yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan membalik arah putarannya sesuai dengan yang diinginkan. Cara yang sering dilakukan dalam pembalikan arah putaran adalah dengan menukar salah satu fasa dengan fasa yang lainnya yang terhubung pada lilitan stator motor.

Motor induksi 3 fasa berputar pada kecepatan yang pada dasarnya adalah konstan. Kecepatan putaran motor ini dipengaruhi oleh frekuensi, dengan demikian pengaturan kecepatan tidak dapat dengan mudah dilakukan terhadap motor ini, namun motor induksi 3 fasa merupakan jenis motor listrik yang paling banyak digunakan pada dunia industri karena sesuai kebutuhan dan memiliki banyak keuntungan.

(19)

8

Gambar 2. 1 Konstruksi motor induksi 3 fasa (Anshor, 2013)

2.2.3 PRINSIP KERJA MOTOR INDUKSI 3 FASA

Prinsip kerja dari motor listrik 3 fasa ini sebenarnya sangat sederhana. Bila sumber tegangan 3 fasa dialirkan pada kumparan stator, maka akan timbul medan putar dengan kecepatan tertentu. Besarnya kecepatan tersebut dapat diukur menggunakan sebuah rumus Ns = 120 f/P. sementara itu, Ns adalah kecepatan putar, f adalah frekuensi sumber, dan P adalah kutub motor.

Perlu diketahui bahwa medan putar stator akan memotong batang konduktor yang ada pada rotor, sehingga pada batang konduktor dari rotor akan muncul GGL induksi. GGL akan menghasilkan arus (I) serta gaya (F) pada rotor. Agar GGL induksi timbul, diperlukan perbedaan antara kecepatan medan putar yang ada pada stator (ns) dengan kecepatan berputar yang ada pada rotor (nr).

(20)

9

Gambar 2. 2 Prinsip Kerja Motor Induksi (Anshor, 2013)

Perbedaan kecepatan antara stator dan rotor disebut slip (s) yang dapat dinyatakan dengan rumus s= (ns – nr) / ns. Apabila nr = ns, maka GGL induksi tidak akan timbul, dan arus tidak akan mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel.

Berdasarkan cara kerja tersebut, motor 3 fasa juga dapat disebut sebagai motor tak serempak atau motor asinkron.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari motor listrik 3 fasa:

Kelebihan

1. Konstruksi motor terbilang sangat kuat dan sederhana 2. Harga motor relatif murah dengan ketahanan tinggi 3. Efesiensi relatif tinggi pada saat keadaan normal 4. Biaya pemeliharaan relatif rendah

Kekurangan

1. Kecepatan sulit dikontrol

2. Arus start besar, yakni 5 sampai 7 kali dari arus nominal

(21)

10

2.2.4 UNBALANCE VOLTAGE

Unbalance voltage artinya voltage yang tersedia di ketiga

fasanya tidak sama, ini dapat terjadi di sistem distribusi dimana saja. Ini dapat menimbulkan problem serius pada motor dan peralatan listrik dengan sistem induksi tiga fasa. Memang kondisi balance secara sempurna tidak akan pernah tercapai, namun harus diminimalkan.

(Seomarno, 2008)

Kondisi unbalance lebih sering di sebabkan oleh variasi dari beban. Ketika beban satu fasa dengan fasa lain berbeda, maka saat itulah kondisi unbalance terjadi. Hal itu mungkin di sebabkan oleh impendansi, tipe beban, atau jumlah beban berbeda satu fasa dengan fasa lain. Misal satu fasa dengan beban motor satu fasa, fasa lain dengan heater dan satunya dengan beban lampu atau kapasitor. Unbalance voltage pada motor mendapatkan suplay power yang tegangannya tidak

seimbang akan menyebabkan tidak seimbangnya arus yang mengalir menuju belitan stator motor. Meskipun persentase ketidakseimbangan tegangan tersebut kecil (Percent Ubalance voltage) namun menimbulkan persentase ketidakseimbangan arus yang mengalir ke belitan stator Motor menjadi besar, sehingga dapat meningkatkan kenaikan temperatur motor yang pada akhirnya bisa menyebabkan gangguan pada motor. Sebaiknya tegangan yang diinputkan ke motor harus secara merata, jika tegangan tidak seimbang (Unbalance voltage), hal ini juga akan menyebabkan penurunan daya motor yang sebanding dengan persentase ketidakseimbangan tegangan daya motor

(22)

11

yang sebanding dengan persentase ketidakseimbangan tegangan suplay tersebut, seperti grafik pengaruh unbalance voltage terhadap penurunan daya motor

Gambar 2. 3 Percent Unbalance voltage (Seomarno, 2008) Kinerja motor ketika terjadi Unbalance voltage :

a. Karakteristik Torsi : Tegangan tidak seimbang akan mengurangi nilai lock rotor motor dan torsi motor tersebut.

b. Karakteristik Full-load Speed : Tegangan tidak seimbang akan mengakibatkan sedikit penurunan terhadap parameter Full- load-Speed motor tersebut.

c. Arus Motor : Tegangan tidak seimbang (unbalance voltage) akan mengikbatkan ketidakseimbangan 6 sampai 10 kali pada arus motor beban penuh.

d. Temperatur : Dari hasil penelitian dan pengalaman di lapangan persentase tegangan tidak seimbang (Percent Unbalance voltage) sampai 3,5% akan menyebabkan kenaikan temperatur

motor sampai 25%.

(23)

12

Mulai

a) Faktor penyebab unbalance voltage pada motor induksi 3 fasa

b) Cara kerja sistem proteksi motor induksi 3 fasa

2.3 KERANGKA PENELITIAN.

Berikut kerangka berpikir pada penelitian ini :

Belum

Gambar 2.4 Kerangka Penelitian.

Kesimpulan Pengambilan

data sudah sesuai

Sudah

Analisa data

Pengambilan data torsi, tegangan serta wawancara

Selesai

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Penelitian mengunakan dua metode yaitu kuantitatif dan kualitatif, kualitatif adalah sebuah metode penelitian dengan menggunakan data

yang

menggambarkan sesuatu dari ucapan dan tulisan serta sikap dan perilaku dari beberapa orang yang dijadikan objek penelitian tersebut. Kemudian dari metode yang telah dilakukan ini akan dibuat sebuah kesimpulan untuk menjelaskan mengenai ucapan dan tulisan dari objek yang telah diteliti.

Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum dikelompokkan ke dalam dua jenis cara, yaitu teknik yang bersifat interaktif dan non-interaktif. Metode interaktif meliputi interview dan observasi berperan serta, sedangkan metode noninteraktif meliputi observasi tak berperan serta, teknik kuesioner, mencatat dokumen, dan partisipasi tidak berperan.

Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya

Alasan peneliti mengunakan Mixed method karena agar peneliti memiliki keleluasaan mengunakan metode untuk meneliti masalah yang terjadi di kapal.

13

(25)

14

3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Tempat peneliti di laksanakan diatas kapal FT.WHS ISKANDAR 1, Waktu penelitian di lakukan pada saat peneliti melakukan pelayaran selama 12 bulan.

3.3 METODE PENGUMPULAN DATA

Data dan informasi yang diperlukan untuk penulisan proposal penelitian ini dikumpulkan melalui :

1. Metode Lapangan (Field Research)

Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada obyek yang diteliti, Data dan informasi dikumpulkan melalui a. Observasi

Observasi adalah metode pelengkap, teknik observasi digunakan dengan maksud untuk mendapatkan atau mengumpulkan data secara langsung mengenai gejala-gejala tertentu dengan melakukan pengamatan serta mencatat data yang berkaitan dengan pokok masalah yang diteliti.

Observasi yang peneliti lakukan adalah dengan mengadakan pengamatan langsung sewaktu peneliti akan melaksanakan praktek laut, Pada saat pengumpulan data peneliti melaksanakan pengukuran tegangan, torsi dan suhu panas pada motor, pengamatan dilakukan pada saat satu jam sekali pengecekan ketika motor bekerja untuk menghasilkan data yang diperoleh.

(26)

15

b. Wawancara

Mengadakan tanya jawab secara langsung dengan perwira kapal yaitu melakukan wawancara dengan electrician dikapal.

2. Tinjauan Kepustakaan (Library Research)

Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literatur, buku-buku dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, untuk memperoleh landasan teori yang akan digunakan dalam membahas masalah yang diteliti.

3.4 JENIS DAN SUMBER DATA

Untuk menunjang kelengkapan pembahasan dari penulisan ini, maka penulis memperoleh informasi dari data dan sumber sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif pada penelitian kualitatif data yang diperoleh peneliti didapatkan langsung dari wawancara melalui pertanyaan yang menyangkut pada masalah yang terjadi pada kinerja alat tenaga listrik baik itu pada saat mengalami situasi darurat maupun dalam keadaan normal. Sedangkan jenis penelitian kuantitatif memperoleh data secara langsung pada pengecekan motor listrik untuk memastikan data yang diperoleh dengan akurat.

2. Sumber data

a. Data primer

Data ini merupakan data yang diperoleh saat mengadakan wawancara dengan perwira mengenai masalah yang terjadi pada hasil penelitian yang

(27)

16

dilakukan ketika memeriksa atau menganalisa sistem proteksi motor induksi 3 fasa yang mengalami gangguan unbalance voltage

b. Data sekunder

Data ini merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi pada saat melakukan pengambilan data dan didukung oleh tinjauan pustaka dan manual book yang ada hubungannya dengan masalah dan merupakan data

pelengkap dari data primer yang didapat dari wawancara serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.5 LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN

Kegiatan penelitian direncanakan pada saat peneliti mengadakan praktek laut selama 12 bulan. Selanjutnya peneliti memulai identifikasi masalah yang ada dan menetapkan apa yang menjadikan tujuan dan masalah yang peneliti temui, maka peneliti dapat menentukan metode penelitian yang sesuai dari apa yang di peroleh sesuai dengan langkah-langkah diatas, maka peneliti dapat mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data yang telah diperoleh diolah sesuai dengan metode yang peneliti telah tetapkan dari awal sebelum melakukan pengumpulan data yang telah di olah kemudian peneliti analisis, hasil yang diperoleh dengan membandingkan hasil dari teori yang peneliti gunakan. Dari hasil perhitungan yang peneliti analisa kemudian membuat pembahasan mengenai hal tersebut.

Setelah semuanya telah dianggap selesai, maka kita dapat menarik sebuah kesimpulan dari apa yang telah di analisis dan dibahas. Kemudian kita juga memberikan saran apa yang sesuai dengan apa yang kita simpulkan, dan

(28)

17

ini dapat merupakan bahan masukan tentang prinsip kerja keselamatan dan prosedur-prosedur apa yang dilakukan saat terjadi kecelakaan diatas kapal.

Dan dapat membuat keputusan atau tindakan yang harus di ambil saat terjadi situasi bahaya di atas kapal. Barulah langkah-langkah ini dianggap selesai.

Tujuan dari metode ini adalah pemahaman secara luas dan mendalam terhadap suatu permasalahan secara mendalam pada suatu permasalahan yang sedang dikaji atau akan dikaji.

Miles dan Huberman (Sugiyono, 2003), menyatakan bahwa aktivitas dalam pengolahan dan analisa data meliputi data reduction, data display, conclusion drawing/verification. Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut :

Tabel 3. 1 Teknik Analisa Data Menurut Miles Dan Huberman

1. Data collecting

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan metode

(29)

18

pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket, perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya.

Instrumen penelitian merupakan sesuatu yang amat penting dan strategi kedudukannya didalam keseluruhan kegiatan penelitian. Dengan instrumen akan diperoleh data yang merupakan bahan penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk mencapi tujuan.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

2. Data kondensasi

Melakukan kondensasi data dapat diartikan sebagai upaya merangkum dan memilih hal-hal pokok serta mefokuskan diri pada data yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Pada kenyataannya, data temuan di lapangan bisa sangat beragam dan heterogen, sehingga perlu dilakukan pemilahan dan penyusunan secara sistematis agar diperoleh data yang dibutuhkan.

3. Data Display

Setelah data di reduksi, tahap berikutnya adalah melakukan display atau penyajian data sehingga temuan dapat digambarkan secara utuh, menyeluruh, sehingga bagian-bagian pokoknya terlihat jelas untuk memudahkan pemaknaan.

(Sugiyono, 2003) menyatakan bahwa penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.

(30)

19

4. Conclusion and Verification

Tahapan berikutnya dari analisa data adalah penarikan kesimpulan (konklusi) dan verifikasi. Berdasarkan reduksi dan display data temuan penelitian, peneliti dapat menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif, pada dasarnya masih bersifat sementara, karena data hasil temuan harus diverifikasi dan dicek keabsahannya melalui berbagai teknik. Verifikasi yang dilakukan bertujuan untuk mempertajam pemaknaan temuan, sehingga diperoleh kesimpulan yang benar-benar menggambarkan realita.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2016). Pengertian Motor Induksi 3fasa.

http://belajarelektronika.net/pengertian-motor-listrik-3-fasa/.

Anshor, A. I. (2013). Gambar Kontruksi Motor Induksi 3fasa.

http://insyaansori.blogspot.co.id/2013/04/motor-listrik-3-fasa.html.

Anthony, Z. (2011). Pengenalan Mesin Listrik.

http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/ZurimanAnthony.html. .

Arikunto, S. (2006). Meteologi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara http://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html.

Bonar, P. (2012). Praktik-Praktik Proteksi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta:

Andhi Publisher.

E. C. Quispe, M. L. (2011). Experimental Study of the Effect of Positive Sequence.

Fajar Septianto, a. w. (2015). Analisa penurunan efisiensi motor induksi akibat cacat pada cage ball bantalan . Jurnal Teknik Mesin S-1, Vol. 4, No. 4.

I.P. Sudiarta, I. W. (2015). Rancang Bangun Pengaman Motor Induksi 3 Fasa Terhadap Unbalance Voltage dan Overload dengan Sistem Monitoring. E- Journal SPEKTRUM Vol. 2, No. 1 .

Lesita Dewi Rizki Wardani, D. C. (2013). Proteksi Motor Menggunakan Rele Thermal dengan Mempertimbangkan Metode Starting. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, 1-6.

Pandjaitan. (2012). http://jatirio.blogspot.com/2012/12/perangkat-sistem- proteksi.html.

Soebagio. (2008). Teori Umum Mesin Elektric. Surabaya: Srikandi.

Yono, S. (2017). Torsi (torque) Pada Motor.

https://www.academia.edu/22411954/Torsi_torque_Pada_Motor.

Gambar

Tabel 2.1.1 Review Penelitian Sejenis
Gambar 2. 1 Konstruksi motor induksi 3 fasa (Anshor, 2013)
Gambar 2. 2 Prinsip Kerja Motor Induksi (Anshor, 2013)
Gambar 2. 3 Percent Unbalance voltage (Seomarno, 2008)  Kinerja motor ketika terjadi Unbalance voltage :
+3

Referensi

Dokumen terkait

Analisis teknis dan ekonomis dilakukan dengan membandingkan penggunaan motor induksi tiga fasa sebagai penggerak utama kapal dan sistem pembangkit listrik hybrid (sel

Perhitungan Daya Motor Untuk Kerja pompa Dari hasil pengukuran yang dilakukan pada lokasi PLTBS guna menentukan besar daya motor induksi untuk pompa air diperoleh data

Data yang diperoleh dari pengukuran kenaikan temperatur secara langsung dibandingkan dengan hasil dari metode estimasi kenaikan temperatur motor induksi tiga fasa

Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan

Berdasarkan pembahasan dari hasil simulasi sistem proteksi motor induksi tiga fasa dari arus dan temperatur lebih dengan mengaplikasikan PLC, maka dapat ditarik kesimpulan

1) Motor induksi yang digunakan dalam penelitian adalah motor induksi tiga fase. 2) Penelitian difokuskan pada akuisisi data arus listrik untuk gangguan

Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis untuk mencari data-data dalam melakukan proses penelitian terkait analisa modifikasi motor induksi menjadi

Motor Induksi Tiga Fasa Mati Ketika Temperature Controller Membaca Data Lebih Dari 50 ℃ Untuk melakukan percobaan kedua dan seterusnya perlu untuk menekan tombol reset untuk mereset